SKRIPSI
ELIS SRIAPRILIA
201701007
ELIS SRIAPRILIA
NIM 201701007
iii
ABSTRAK
ELIS SRIAPRILIA. Pengaruh Pemberian Back Massage Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Puskesmas Nosarara. Dibimbing oleh ARDIN
S HENTU dan AHMIL.
Back massage merupakan stimulasi kulit dan jaringan dibawahnya didaerah punggung
yang dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, memberikan
relaksasi, mengurangi nyeri, ketegangan otot dan bekerja dengan pelepasan endofrin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk dianalisanya pengaruh Back Massage terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Nosarara. Jenis
dari penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimental menggunakan
rancangan pre-test dalam satu kelompok (One Group Pre Test Post Test Design).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di Puskesmas Nosarara. Sampel
berjumlah 10 orang, dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan teori sugyono
2016 dengan besaran sampel 10-20 orang. Hasil penelitian dari 10 responden dengan
menggunakan uji statistik Paired Sample Test didapatkan nilai p=0,000 (p ≤ 0,05),
dengan demikian secara statistik ada pengaruh pemberian Back Massage terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas Nosarara.
Simpulan tekanan darah responden sebelum diberikan Back Massage mengalami tekanan
darah tinggi (100%). Dan tekanan darah tinggi setelah diberikan Back Massage tekanan
darah kategori hipertensi 1 (60%) dan hipertensi 2 (40%). Ada pengaruh Back Massage
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Puskesmas
Nosarara (p=0,000). Saran diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan atau
masukkan masyarakat dalam menurunkan tekanan darah pada lansia.
iiii
PENGARUH PEMBERIAN BACK MASSAGE TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS
NOSARARA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjan Pada Program Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu
ELIS SRIAPRILIA
201701007
ivi
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH PEMBERIAN BACK MASSAGE TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA
LANSIA PENDERITA HIPERTENSI
DI PUSKESMAS NOSARARA
SKRIPSI
ELIS SRIAPRILIA
201701007
Mengetahui,
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu
vi
PRA KATA
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat, rahmat, dan karunia-Nya serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
orang tua yang amat penulis cintai Ayahanda Hi. Jasmadi dan Ibunda Almh. Hj.
Sitti Hadijah Madas yang mendidik dan membesarkan juga tak pernah habis-
habisnya memberikan kasih sayang, motivasi dan yang selalu mendoakan demi
keselamatan dan kesuksesan anak-anaknya. Dan juga saudara-saudara penulis
kakak-kakak maupun adik yang telah mendukung dan mendoakan peneliti.
Sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian
Back Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
Hipertensi Di Puskesmas Nosarara”. Skripsi ini dalam rangka memenuhi salah
satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan (S. Kep). Dalam rangka
penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, kritik, dan saran
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Widyawaty Situmorang, M.Sc, Ketua yayasan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Widya Nusantara Palu.
2. Dr. Tigor Situmorang, M..H, M. Kes, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Widya Nusantara Palu. Sekaligus penguji utama yang telah memberikan
banyak masukan dan saran dalam menyusun skripsi ini.
3. Ns. Ardin S Hentu, S.Kep., M.Kep, Selaku Pembimbing I yang telah
membimbing, mengajar, dan memberi motivasi kepada peneliti, dalam
menyusun skripsi ini.
4. Ns. Ahmil, S.Kep., M.Kes, Selaku Pembimbing II yang telah membimbing,
mengajar, dan memberi motivasi kepada peneliti, dalam menyusun skripsi ini.
5. Dosen dan Staf STIKes Widya Nusantara Palu yang telah memberikan
motivasi dan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis selama mengikuti
pendidikan.
6. Kepala Puskesmas Nosarara beserta Staf dan Jajarannya yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk pengambilan data awal sekaligus
melaksanakan penelitian.
vii
7. Terima Kasih kepada responden yang telah memberikan izin dan membantu
hingga terlaksannya penelitian ini.
8. Teman teman saya, Siti nahdalia, Eka Fatika Sari, Norma Onggang, Nadia Z
Musa, Mujida Nur Santi, Subaeda, Yuni telah mensuport saya. Dan teman-
teman 4A keperawatan yang dari awal berjuang bersama menyelesaikan
pendidikan ini.
9. Teman-teman Perawat Angkatan 2017 terima kasih atas dukungan, motivasi
dan doanya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Terima kasih atas masukan dan semua ilmu yang telah diberikan dan juga
dedikasinya terhadap ilmu keperawatan. Dan semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dan memohon maaf apabila ada kesalahan dan ketidak sopanan yang
mungkin telah saya perbuat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semua untu menambah pengeyahuan dalam bidang
kesehatan dan bermanfat bagi pengembangan ilmu.
Elis Sriaprilia
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
HALAMAN JUDUL v
LEMBAR PENGESAHAN vi
PRAKATA vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TUNJAUAN PUSTAKA 7
A. Tinjauan Teori 7
B. Kerangka Konsep 26
C. Hipotesis 26
BAB III METODE PENELITIAN 27
A. Desaian Penelitian 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian 27
C. Populasi dan Sampel Penelitian 28
D. Variabel Penelitian 28
E. Definisi Operasional 29
F. Instrumen Penelitian 29
G. Tekhnik Pengumpulan Data 30
H. Analisa Data 30
viiii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 35
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 35
B. Hasil Penelitian 35
C. Pembahasan 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 46
A. Simpulan 46
B. Saran 46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ixi
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Pustaka
Lampiran 2 : Jadwal Penelitian
Lampiran 3 : Surat Permohonan Pengambilan Data Awal
Lampiran 4 : Surat Balasan Pengambilan Data Awal
Lampiran 5 : Surat Balasan Telah Menyelesaikan Penelitian
Lampiran 6 : Lembar Pernyataan Menjadi Responden
Lampiran 7 : Lembar Observasi
Lampiran 8 : Standar Operasional Prosedur Back Massage
Lampiran 9 : Master Tabel
Lampiran 10 : Hasil Pengolahan Data
Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 12 : Riwayat Hidup
Lampiran 13 : Lembar Bimbingan Skripsi
xiii
xiiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu penyakit
kardivaskuler yang sering disebut dengan “the silent disease” karena sering
tanpa gejala dan keluhan, dimana seorang tidak mengetahui bahwa dirinya
mengidap hipertensi sebelum melakukan pemeriksaan tekanan darahnya.
Hipertensi merupakan tekanan darah dimana sistoliknya melebihi batas
normal yaitu 140 mmHg, dan diastolik lebih dari 90 mmHg1.
Hipertensi merupakan tekanan darah dalam pembuluh darah, dimana
pembuluh darah meningkat secara kronis karena jantung bekerja lebih keras
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dan suplai
oksigen2. Penyakit hipertensi berproses secara pelan-pelan atau mungkin
tidak dapat dirasakan hingga mengakibatkan rusaknya organ yang bermakna.
Semakin meningkat takanan darahnya maka semakin beresiko terhadap
kerusakan organ3. Pada umumnya, hipertensi banyak terjadi pada penduduk
berusia lanjut, namun pada penduduk remaja dan dewasa juga dapat
mengalami penyakit hipertensi tersebut2.
Dalam peningkatan tekanan darah diperlukan penanganan atau
pencegahan efek samping dan dampak dengan memberikan terapi. Pemberian
terapi farmakologi dan non-farmakologi dapat mengendalikan tekanan darah4.
Melihat terapi farmakologi terlalu sering diberikan dan dapat menimbulkan
efek samping, maka terapi non-farmakologi menjadi pilihan bagi peneliti
untuk diteliti, karena dilihat dari efek samping yang tidak terlalu memberikan
dampak yang buruk. Setiap pemberian terapi antihipertensi sebaiknya dapat
diterapkan terapi non-farmakologi seperti terapi relaksasi4. Terapi relaksasi
dapat diberikan pada tekanan darah yang terlalu tinggi dan mengakibatkan
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah, yang menjadikan pembuluh darah
menjadi rileks, tekanan darah akan turun dan kembali normal 5. Menurut hasil
penelitian yang dilakukan oleh Muttaqin (2009)6, mengatakan bahwa ada
beberapa cara untuk membuat tubuh menjadi rileks seperti: teknik nafas
dalam, yoga, terapi musik, terapi masssage atau terapi back massage. Dari
1
2
beberapa terapi diatas, terapi back massage salah satu terapi terapi yang dapat
memperbaiki sirkulasi dan menurunkan tekanan darah7.
Back massage merupakan pemijatan di punggung, yang dilakukan
dengan beberapa teknik pemijatan, diantaranya seperti eflaurge (menggosok),
friction (menggerus), petrisage (memijat), shaking (menggetarkan dan
menggoncangkan). Yang dilakukan 3-5 kali setiap teknik selama 10-15 menit.
Teknik-teknik back massage dapat memberikan efek relaksasi yang dapat
menurunkan hormon stres seperti hormon kortisol dan katekolamin. Selain itu
dapat memberikan kenyamanan, membantu memperbaiki sirkulasi dan
menurunkan tekanan darah8. Back massage merupakan salah satu tindakan
stimulasi kulit dan jaringan di bawahnya dengan usapan perlahan di daerah
punggung dengan gerakan sirkuler dengan kedua tangan pada area luar tulang
belakang selebar 5 cm dimulai dari kepala hingga area sacrum, yang dapat
mengurangi nyeri, ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah dan
memberikan relaksasi. Stimulus kutaneus merupakan stimulus kulit yang
dilakukan untuk menghilangkan nyeri, bekerja dengan pelepasan endofrin,
sehingga memblok transmisi stimulasi nyeri9.
Pada penerapan back massage dapat dilakukan pada lansia, melihat
teknik terapi tersebut tidak memberikan dampak yang buruk dan efek
samping pada lansia penderita hipertensi8. Lansia adalah sesorang yang sudah
mencapai 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupan. Semua orang secara alamiah
akan mengalami proses masa tua dan menjadi tua yang merupakan masa
hidup manusia yang terakhir dari fase kehidupannya10. Menurut Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia (2015) lansia dapat dikategorikan menjadi
lansia (60-69 tahun) dan lansia dengan resiko tinggi (lebih dari 70 tahun
dengan masalah). Sedangkan menurut World Health Organization (WHO)
lansia adalah yang sudah mencapai usia pertengahan (45-59 tahun), usia
lanjut (60-70 tahun), usia tua (75-90 tahun) dan usia sangat tua (diatas 90
tahun)11.
Menurut data dari World Helath Organization menyatakan bahwa di
seluruh dunia sekitar 26,4% atau sama dengan 972 juta jiwa di seluruh dunia
3
bertambah usia seseorang maka akan semakin menurun daya tahan tubuh
seseorang3. Selain usia, yang menyebabkan terjadinya hipertensi yaitu
keturunan, jenis kelamin, faktor lingkungan, obesistas, gaya hidup, stres dan
lain sebagainya2.
Dalam penatalaksanaan hipertensi diperlukan terapi non-farmakologi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penatalaksanaan non-farmakologis
sangat diperlukan terutama pada penderita hipertensi, karena tidak
memberikan dampak atau efek samping yang buruk9. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Saputro (2013) yang berjudul “pengaruh pemberian
massage punggung terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi”,
mengatakan bahwa massage punggung dapat berpengaruh pada penurunan
tekanan darah terhadap penderita hipertensi, dan menunjukkan tekanan darah
sebelum diberikan perlakuan sekitar 160,78/96,65 mmHg, dan setelah
diberikan perlakuan 143,43/86,09 mmHg. Penerapan back massage terhadap
lansia dapat menurunkan tekanan darah, kemudian dilihat dari teknik
terapinya tidak menimbulkan efek samping atau mampu mencegah dampak
buruk dari hipertensi terhadap lansia8.
Di Puskesmas Nosarara terapi back massage ini belum diketahui, dan
belum ada intervensi dilakukan yang dapat menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi di Puskesmas Nosarara. Maka berdasarkan hasil
penelitian Saputro Tahun (2013) dapat di ambil kesimpulan bahwa terapi
back massage ini dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di
Puskesmas Nosarara, dari hasil wawancara didapatkan lansia dengan
hipertensi sekitar 407 orang. Dari hasil wawancara didapatkan lansia
penderita hipertensi belum mengetahui adanya terapi back masage untuk
merunkan tekanan darah. Dari hasil wawancara pada petugas puskesmas
bahwa belum mengetahui tentang terapi back massage dan belum pernah
diterapkan terapi back massage dipuskesmas nosarara. Upaya yang sudah
dilakukan petugas puskesmas nosarara untuk mencegah angka kejadian
hipertensi pada lansia ini adalah dengan dibuat program atau kegiatan
mingguan, seperti senam lansia, tetapi karena adanya pandemi Covid-19,
5
maka program senam lansia belum dapat terlaksana kembali. Selain itu,
upaya lain yang dilakukan yaitu dengan mengadakan pengobatan rutin setiap
bulan nya. Namun upaya yang dilakukan masih belum mampu meminimalkan
lansia yang menderita hipertensi.
Oleh karena itu, upaya penurunan tekanan darah pada lansia sangatlah
penting, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti back massage sebagai
terapi alaternatif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi di Puskesmas Nosarara.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan di atas maka rumusan masalah pada penelitian
ini yaitu apakah ada pengaruh pemberian Back Massage terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di puskesmas Nosarara.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Back Massage terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
penderita hipertensi di Puskesmas Nosarara.
2. Tujuan Khusus
a. Terindentifikasi tekanan darah sebelum di berikan back massage.
b. Terindentifikasi tekanan darah setelah di berikan back massag.
c. Dianalisis pengaruh back massage terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia penderita hipertensi.
3. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan (Pendidikan)
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan bacaan untuk mahasiswa
STIKes Widya Nusantara Palu, untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan mahasiswa dan wawasan masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan dan juga
ilmu pengetahuan tentang pengaruh Back Massage terhadap
penurunan tekanan darah.
6
A. TINJAUAN TEORI
1. Tinjauan Umum Lansia
a. Pengertian Lansia
Lansia (lanjut usia) merupakan seseorang yang sudah melebihi
usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan kelompok umur yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupan 10. Lansia adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas baik laki-laki
maupun perempuan, masih mampu menjalankan kegiatan atau
pekerjaan yang bisa menciptakan barang atau jasa atau tidak mampu
untuk mencari nafka sehingga hidupnya bergantung pada orang lain.
Lansia dapat dikatakan sebagai tahapan akhir pada akhir pertumbuhan
manusia. Meningkatnya harapan hidup akan mempengaruhi
peningkatan usia seseorang. Bertambahnya usia seseorang yang
akhirnya akan menjadi proses penuaan (aging)10.
Penuaan adalah proses yang normal dan alamiah yang dapat
dialami setiap masing-masing orang atau individu. Penuaan
merupakan proses yang terjadi terus menerus yang akan
mengakibatkan perubahan fisiologis, anatomis, dan biokimia pada
tubuh sehingga akan mempengaruhi fungsi kemampuan tubuh secara
keseluruhan10.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
mengklasifikasikan lansia dibagi menjadi 4 kategori sebagai berikut10:
1) Middle age (usia pertengahan) merupakan seseorang yang telah
mencapai usia 45-59 tahun
2) Elderly (lansia) seseorang yang berusia antara 60-74 tahun
3) Old (lansia tua) seseorang yang berusia 74-90 tahun
4) Very old (usia sangat tua) yaitu seseorang yang lebih dari 90 tahun
b. Status Kesehatan Lansia
Morbidity rates (angka kesakitan) lansia merupakan jumlah
penduduk lansia yang mengalami masalah kesehatan yang dapat
7
8
1) Gagal Jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi membuat otot jantung
bekerja lebih berat untuk memompa darah. Kondisi ini
mengakibatkan otot jantung akan menebal dan merengang dan
daya pompa otot menurun. Hal ini lah yang dapat menyebabkan
terjadinya kegagalan kerja jantung secara umum. Ditandai
dengan sesak nafas, nafas pendek, dan terjadi pembengkakan
pada tungkai bawah serta kaki.
2) Ensefalopati
Pada hipertensi yang cepat (hipertensi maligna) dapat
menyebabkan terjadinya ensefalopati. Pada kelainan tekanan
yang tinggi mengakibatkan peningkatan tekanan kapiler serta
mendorong cairan kedalam ruang intersium disemua susunan
saraf pusat
Tekanan yang tinggi pada kelainan ini mengakibatkan
peningkatan kapiler dan mendesak cairan ke dalam ruang
intersium di seluruh susunan saraf pusat. Neuron-neuron di
sekitarnya kolap dan terjadi koma serta kematian.
3) Kerusakan Pembuluh Darah Otak
Peneliti diluar negeri mengungkapkan bahwa hipertensi
menjadi faktor pencetus atau penyebab utama pada kerusakan
pembuluh darah otak. Ada dua jenis kerusakan yang dapat
ditimbulkan seperti pecahnya pembuluh darah dan rusaknya
dinding pembuluh darah, yang dapat menyebabkan stroke
bahkan kematian.
4) Stroke
Stroke merupakan kondisi ketika sel pada suatu area yang
di otak mati. Hal ini terjadi akibat terputusnya pasokan darah ke
otak yang disebabkan oleh penyumbatan atau pecahnya
pembuluh darah dimana hal tersebut disebabkan oleh berbagai
hal seperti arterosklerosis dan hipertensi yang tidak terkontrol.
16
g. Penatalaksanaan Hipertensi
Mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler serta mortalitas dan
morbidiras yang berkaitan merupakan tujuan dari deteksi dan
penatalaksanaan hipertensi. Tujuan pengobatan yaitu mencapai dan
menjaga tekanan sistolik ≤140 mmHg dan tekanan darah ≤90 mmHg
serta mengendalikan faktor resiko. Hal ini bisa dicapai dengan
perubahan gaya hidup atau dengan obat antihipertensi.
1) Penatalaksanaan hipertensi primer
Hipertensi primer tidak dapat diobati, tetapi dapat
diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Langkah awalnya adalah mengubah pola hidup penderita:
a) Dianjurkan untuk menurunkan berat badan sampai batas ideal
pada penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat
badan.
b) Seseorang yang menderita kegemukan atau kadar kolestrol
darah tinggi dianjurkan untuk mengubah pola makan. Setiap
harinya mengurangi konsumsi garam sampai ≤2,3 gram
natrium atau 6 gram natrium klorida (disertai dengan asupan
kalium yang cukup dan magnesium) dan mengurangi
konsumsi alkohol.
c) Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat
Selama tekanan tekanan darhnya terkendali penderita
hipertensi esensial tidak harus membatasi aktivitasnya.
d) Berhenti merokok
pada area kulit yang mengalami luka bakar, luka memar, ruam kulit,
dan fraktur8.
5. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian back massage
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu8:
a. Menanyakan kepada klien apakah klien menyukai kontak fisik,
dikarenakan ada beberapa klien tidak menyukai dengan kontak
fisik.
b. Mengidentifikasi kondisi klien seperti luka bakar, fraktur tulang,
daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka
c. Mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
d. Memperhatikan adanya tanda-tanda ketidaknyamanan selama
dilakukannya tindakan.
6. Prosedur Terapi Back Massange
Standar Operasional Prosedur (SOP) Back Massange sebagai
berikut:
a. Alat dan bahan
a) Selimut
b) Lotion/Minyak zaitun/balsam
c) Handuk
b. Tahap prainteraksi
a) Mengecek program terapi
b) Siapkan alat
c) Mencuci tangan
c. Tahap Orientasi
a) Beri salam
b) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
c) Infromed consent
d. Tahap kerja
a) Berikan kesempatan kline bertanya sebelum diberikan
tindakan
b) Menanyakan keluhan klien
c) Jaga privasi klien
24
d) Dekatkan alat
e) Atur posisi klien sesuai yang diinginkan klien, bisa tidur,
terlungkup, atau duduk
f) Minta klien membuka pakaian sampai kebokong, bila perlu
bantu
g) Tutup bagian tubuh lain kline yang tidak di massange
dengan menggunakan selimut
h) Oleskan minyak,lotion atau balsam pada punggung klien
i) Mulai massange dengan gerakan menggosok atau mengusap
(eflaurge), massange dari bokong menuju bahu dengan
gerakan yang kuat, kemudian dari bahu ke bokong dengan
gerakan yang lebih ringan.
j) Massange menggunakan gerakan sirkuler khususnya daerah
pinggang.
k) Ubah gerakan dengan menggunakan gerakan petrisage
(memijat atau meremas), dimulai dari bokong ke bahu dan
kembali dari bahu ke bokong
l) Ubah gerakan menjadi gerakan shaking(menggetarkan dan
mengoncangan) dimulai dari bokong ke bahu, dan kembali
dari bahu ke bokong
m)Ubah gerakan menjadi firction (menggerus), dimulai dari
bokong ke bahu. Kemudian ubah gerakan effluage
(menggosok) saat bergerak ke arah bahu menuju bokong
dan kemudian ulangi friction menuju bahu
n) Lengkapi dengan gerakan stroking (mengusap) beberapa
kali sebagai penutup
o) Katakan pada klien bahwa massage telah selesai dilakukan
p) Bersihkan punggung klien dengan menggunakan handuk
q) Bantu klien memakai pakaian dan kembali keposisi nyaman
klien
e. Tahap terminasi
a) Evluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
25
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti pada
gambar di bawah ini :
Variable Independen Variabel Dependen
Penurunan
Back massage Tekanan Darah
Pada Lansia
Keterangan :
: Pengaruh
Gambar 2.3 Kerangka Konsep
C. Hipotesis
Hipotesisi dalam penelitian ini adalah :
H0 = Tidak ada pengaruh back massage terhadap penurunan tekanan darah
pada lansia
H1 = Ada pengaruh back massage terhadap penurunan tekanan darah pada
lansia di Puskesmas Nosarara
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif, penelitian ini
menggunakan desain penelitian Pre-Eksperimen, dengan pendekatan one
grup pre test dan post test design, desain rancangan penelitian ini
menggunakan satu kelompok subjek yang diberikan dengan suatu intervensi
yang tertentu untuk melihat hasilnya dan dibandingkan dengan keadaan
setelah diberikan intervensi. Perlakuan ini dinilai dengan cara
membandingkan nilai post test dengan pre test21.
27
28
minimal 10-20 orang 23. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah
10 lansia penderita hipertensi.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
nonprobality sampling dengan teknik Purpusive Sampling adalah
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi itu23.
Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini adalah8 :
1. Merupakan lansia hipertensi umur 60-74 tahun
2. Tekanan darah sistol ≥140 mmHg, dan diastol ≤ 90 mmHg
3. Lansia yang mengkonsumsi obat hipertensi harian
4. Lansia hipertensi bersedia menjadi responden
5. Tidak memiliki kontraindikasi : Tidak dalam suhu tinggi dan demam,
tidak memiliki penyakit menular, tidak mengalami fraktur, dislokasi,
memar, dan luka bakar
Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini8 :
1. Lansia umur ≤60 tahun
2. Tekanan darah sistol ≤140 mmHg, dan diastol ≤90 mmHg
3. Lansia yang tidak bersedia menjadi responden
4. Lansia yang menderita hipertensi maligna
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (Variabel Independen)
29
lembar observasi dan alat pengukuran tekanan darah (tensi meter dan
stetoscop)8.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang diperlukan adalah data primer dan data
sekunder. Data sekunder pada penelitian ini berupa total dari data lansia
hipertensi di Puskesmas Nosarara. Data yang diperoleh langsung dari sumber
data disebut data primer, baik lisan maupun tercatat. Responden yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini akan di ukur tekanan darah dengan
menggunakan tensimeter dan stetosckop untuk memenuhi data primer.
Langkah-langkah berikut adalah teknik pengumpulan data22:
1. Editting dilakukan untuk memeriksa adanya kesalahan atau kurangnya
data yang di isi oleh reponden.
2. Coding adlah legiatan mengklasifikasi data dengan cara memberi kode
untuk memudahkan peneliti pada saat melakukan entri data.
3. Tabulating adalah penyusunan data yang berdasarkan variabel yang
diteliti.
4. Entri adalah proses pemasukan data kedalam program komputer untuk
selanjutnya di analisa.
5. Cleaning yaitu membersihkan data dengan melihat variabel yang telah
di gunakan apakah data-datanya sudah benar atau belum.
6. Describing yaitu menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah di
kumpulkan.
H. Analisa Data
Data yang diperoleh akan diolah dengan program pada komputer
kemudian dianalisa sebagai bahan pertimbangan pengambilan kesimpulan
dan keputusan.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian tersebut meliputi:
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan dalam
menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian. Tujuan analisis
univariat untuk memperoleh karakteristik saetiap variabel penelitian
31
f
P= x 100%
n
Dimana :
P = Presentase
F = Jumlah jawaban benar
n = Jumlah
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan dalam melihat perbedaan antara
dua variabel22. Dalam penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk
mengetahui pengaruh back massage terhadap penurunan tekanan
darah di Puskesmas Nosarara. Sebelum dilakukan uji statistik
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data yang bertujuan untuk
mengetahui data berdistribusi normal atau tidak.
Apabila data berdistribusi normal, statistik yang digunakan
ialah statistik uji Paired sampel t-test, dan apabila data berdistribusi
tidak normal allternatifnya adalah dapat menggunakan uji
nonparametic Wilcoxon.
Tabel 3.1 Test Of Normality
Kelompok Shapiro- Wilk
responden Statistik df Sig.
PRETEST ,886 10 ,152
POSTTEST ,895 10 ,191
Sumber : Data Primer (2021)
Pada tabel 3.1 menunjukkan hasil uji normalitas data dengan
Shapiro- Wilk adalah sebagai berikut : tekanan darah sebelum
diberikan back massage memiliki nilai probabilitas (Sig) dengan ,152
dan tekanan darah setelah diberikan back massage memiliki nilai
probabilitas (Sig) dengan jumlah ,191. Mengacu pada ketentuan bahwa
jika nilai Sig >0,05 data berdistribusi normal, dari hasil Output tesebut
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, maka yang
32
x1-x2
t=
Keterangan :
√ s 1(2) s 2(2) 2 r (s 1)( s 2)
nl
+
n2
−
√n 1 √ n2
x1 = Rata-rata sampel 1
x2 = Rata-rata sampel 2
s1 = Simpangan baku sampel 1
s2 = Simpangan baku sampel 2
s1(2)= Variasi sampel 1
s2(2)= Variasi sampel 2
2 = Kolerasi antar dua sampel
33
Uji Turnitin
Seminar Proposal
Proses Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengolahan data
Pembahasan
Penyajian data
Uji Turnitin
Ujian Skripsi
35
36
2. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap
variabel penelitian dengan mendeskripsikan hasil penelitian dalam
bentuk distribusi frekuensi. Hasil analisis univariat dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Distribusi frekuensi tekanan darah responden sebelum diberikan
back massage
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tekanan darah responden
sebelum diberikan Back Massage
No Tekanan Darah Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Normal 0 0
2 Normal Tinggi 0 0
3 Hipertensi Derajat 1 3 30.0
4 Hipertensi Derajat 2 7 70.0
Total 10 100.0
Sumber : Data Primer (2021)
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah
responden dengan tekanan darah derajat 1 sebanyak 3 responden
(30%) dan responden dengan tekanan darah derajat 2 sebanyak 7
responden (70%).
b. Distribusi frekuensi tekanan darah responden sesudah diberikan
Back Massage
Tabel 4.5 frekuensi tekanan darah responden sesudah
diberikan Back Massage
No Tekanan Darah Frekuensi (f) Persentase (%)
1 Normal 0 0
2 Normal Tinggi 1 10.0
3 Hipertensi Derajat 1 6 60.0
4 Hipertensi Derajat 2 3 30.0
Total 10 100.0
Sumber : Data Primer (2021)
38
C. Pembahasan
1. Tekanan darah sebelum diberikan Back Massage pada lansia di Puskesmas
Nosarara.
Berdasarkan data hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.4
dengan jumlah responden 10 orang sebelum diberikan Back Massage
didapatkan 100% lansia yang mengalami tekanan darah yang sangat tinggi
atau melebihi batas normal. Penelitian ini menggunakan desain rancangan
pre ekperimental, one group pretest-postest, dimana sebelum diberikan
perlakuan peneliti terlebih dahulu melakukan pre test untuk mengetahui
tekanan darah responden, setelah itu diberikan perkauan Back Massage,
setelah diberikan Back Massage dilakukan post test untuk mengukur
kembali tekanan darah responden21.
Menurut asumsi peneliti sebelum dilakukan back massage terlebih
dahulu mengukur tekanan darah responden dengan menggunakan tensi
meter dan lembar observasi tekanan darah dan dinilai berdasarkan
klasifikasi tekanan darah menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia (2016)24. Dan didapatkan hasil bahwa tekanan darah sebelum
diberikan back massage dengan kategori hipertensi derajat 1 adalah
sebanyak 3 responden (30%) dan kategori hipertensi derajat 2 sebanyak 7
responden (70%). Peneliti berpendapat bahwa faktor yang menyebabkan
terjadinya hipertensi pada penelitian ini, pertama dapat disebabkan karena
usia. Seiring bertambahnya usia seseorang, akan terjadi penurunan
kemampuan organ-organ tubuh termasuk sistem kardiovaskuler, dalam hal
ini jantung dan pembuluh darah menjadi sempit dan terjadi kekakuan pada
dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat.
Faktor yang kedua yaitu jenis kelamin, dimana jenis kelamin perempuan
lebih cenderung terkena hipertensi di bandingkan pada laki-laki, karena
perempuan mengalami menopause (biasanya setelah usia 50 tahun), hal ini
disebabkan karena terdapatnya hormon estrogen pada perempuan sehingga
tekanan darah lebih banyak ditemukan pada wanita. Selain itu faktor pola
makan adalah suatu cara atau perilaku seseorang dalam memilih bahan
makanan untuk di konsumsi setiap hari, yaitu meliputi jenis makanan,
40
darah. Back massage merupakan salah satu jenis terapi relaksasi dengan
menggunakan metode massage atau pijat area punggung. Back massage
disebut juga dengan stimulasi kutaneus, hal ini disebabkan karena
massage ini dilakukan dikulit dan jaringan dibawahnya yang dapat
menurunkan persepsi nyeri berkurang dan mengurangi ketegangan otot.
Massage ini mampu merangsang hormon edhorphin yang memberikan
efek tenang dan rileks pada klien sehingga tekanan darah menurun30.
Menurut teori Pearce (2017) menyatakan bahwa punggung
merupakan tempat sumsum tulang belakang berada, dimana sumsum
tulang belakang merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Fungsi dari
sistem saraf pusat adalah sebagai pengendali utama tubuh. Sehingga jika
diberikan msaage pada punggung dapat memberikan relaksasi pada otot
dan sumsum tulang belakang. Sehingga sumsum tulang belakang akan
menyampaikan impuls ke otak, dan otak akan menyampaikan informasi
keseluruh tubuh sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah dan
nyeri berkurang31.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah
ratnawati (2018) dengan judul “Efektifitas Back Massage Terhadap
Tekanan Darah Pada Lansia” menyatakan bahwa back massage dapat
membuat vasodilatasi pembuluh darah yang dapat mempengaruhi
aktivitas saraf simpatis dan meningkatkan aktivitas parasimpatis. Pada
mekanisme ini melepaskan hormon endorphin, vasodilatasi sistemik dan
penurunan kontraktilitas jantung yang terjadi akibat peningkatan aktivitas
saraf parasimpatis yang mengeluarkan neurotransmitter asetikolin yang
dapat menghambat depolarisasi SA node dan AV node yang berakibat
pada penurunan aktivitas saraf simpatis sehingga menimbulkan dampak
penurunan kecepatan denyut jantung, curah jantung dan volume sekuncup
sehingga terjadi penurunan tekanan darah29.
Hal ini sejalan dengan pendapat Akoso 2009, menyebutkan bahwa
terapi massage dan teknik massage dapat merangsang otot,
menghilangkan toksin, merileksasikan persendian, meningkatkan aliran
oksigen, menghilangkan ketegangan otot sehingga berdampak pada
45
46
47
DAFTAR PUSTAKA