ABSTRAK
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah dan aliran darah
mempertahankan perfusi di jaringan tubuh. Hipertensi pada manula (manusia
lanjut usia) didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan tekanan
darah diastolik ≥90 mmHg. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada
lansia penderita hipertensi adalah terapi non farmakologi yaitu senam ergnomis.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh senam ergonomis terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di Desa Batu Belah
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Air Tiris. Jenis penelitian ini menggunakan
metode quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest. Populasi dan sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia penderita Hipertensi di Desa Batu Belah
Wilayah Kerja UPT Puskesmas Air Tiris. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu non probalitas dengan metode purposive sampling sebanyak 18
orang. Alat dalam penelitian adalah lembar observasi dan Sphygmomanometer.
Pengolahan data yang digunakan adalah Analisa Univariat dan Analisa Bivariat.
Hasil uji statistik di dapat P-value adalah 0,000 (p≤0,05) dengan hasil rata-rata
sistolik 21,29 mmHg dan diastolik 13,26 mmHg artinya senam ergonomis
berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di
Desa Batu Belah Wilayah Kerja UPT Puskesmas Air Tiris. Disarankan terapi
senamm ergonomis sebagai salah satu alternatif bagi penderita hipertensi dalam
menurunkan hipertensi.
KATA PENGANTAR
Wata’ala yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat dalam penyelesaian
penyelesaian skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
Tambusai.
4. Ns. Yenny Safitri M.Kep selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan
masukan dalam materi, meluangkan waktu, pikiran, bimbingan serta arahan dan
masukan dalam materi, meluangkan waktu, pikiran, bimbingan serta arahan dan
6. Ade Dita Puteri, SKM, MPH selaku narasumber II yang telah memberikan kritik
7. Terimakasih kepada Kepala Puskesmas Air Tiris berserta staf atas izin dan
8. Bapak dan Ibu dosen Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai yang telah
9. Terimakasih untuk kedua orang tua tercinta ayahanda Sudiro, ibunda Sulia
sumber kekuatan bagi peneliti yang telah banyak memberikan dukungan serta
doa yang tiada henti sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan
baik.
10. Adik tercinta Rahmadi, Rahman, Samsul Bahri, Surya Adi Pranoto dan Amira
Thohiro yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam setiap langkah
11. Terimakasih kepada Ns. Siti Munawaroh, S.Kep yang selalu memberikan
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi
penampilan dan penulisan. Oleh karena itu, peneliti senantiasa mengharapkan saran
Peneliti
Bambang Irawan
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................ix
DAFTAR SKEMA.......................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................8
C. Tujuan Penelitian...................................................................................9
D. Manfaat Penelitian.................................................................................9
2.
Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Dilakukan Senam
Ergonomis...........................................................................................58
B. Analisa Bivariat...................................................................................58
BAB V PEMBAHASAN........................................................................................60
A. Pembahasan Penelitian.........................................................................60
B. Keterbatasan Penelitian........................................................................64
BAB VI PENUTUP..................................................................................................65
A. Kesimpulan..........................................................................................65
B. Saran....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sosial, ekonomi dan kesehatan. Seiring dengan bertambahnya usia, lanjut usia
di derita oleh lansia adalah penyakit tidak menular (PTM), antara lain
penyebab utama kematian dan kesakitan. Tekanan darah pada lansia akan
karena dinding arteri menebal akibat penimbunan kolagen pada lapisan otot,
2015).
1
2
orang di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi, yaitu 1 dari 3 orang di
setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 milliar orang
yang terkena hipertensi dan diperkirakan 9,4 juta orang meninggal akibat
penyakit tersebut setiap tahunnya. Sementara itu 1,5 juta orang di Asia
kemenkes 2017 pada usia >18 tahun prevalensi penyakit hipertensi sebesar
27.3% (kemenkes RI, 2017). Pada tahun 2018 prevalensi penyakit hipertensi
hipertensi naik dari tahun sebelumnya menjadi 38.7% (Kemenkes RI, 2019).
tahun dengan 746 kasus dan 60-69 tahun dengan 728 kasus. Kabupaten
3
puskesmas Air Tiris dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini :
5
puskesmas Air Tiris adalah 10.597. Jumlah tersebut diambil dari data kasus
baru dan lama tahun 2021. Berdasarkan dari Tabel 1.3 angka tertinggi
terdapat di desa Batu Belah yaitu sebesar 1.147 (10,8). Berdasarkan data dari
3 bulan terakhir yaitu januari, februari, maret tahun2022 sebesar 166 lansia
menderita hipertensi.
garam, dan lemak, serta rutin mengontol tekanan darah, dalam hal ini usia
bukan pilihan yang baik karena fungsi ginjal yang menurun untuk melawan
Jenis latihan atau gerakan yang dapat dilakukan lansia adalah senam,
akan mengurangi sekitar 30-60 kalori / 30 menit, memang tidak ada perasaan
bahwa pengurangan kalori terlalu tinggi, tetapi latihan ini setiap gerakannya
dalam menurunkan hipertensi pada lansia (Prima & Oktaini, 2020). Manfaat
senam ini sederhana, bahkan simple, namun jika dilakukan secara rutin dan
terus menerus akan memberi hasil kesehatan yang luar biasa (Suwanti et al.,
2019).
7
mmHg, dan rerata tekanan darah diastolik adalah 87,14 mmHg. Setelah
0,001
adalah 151,33 mmHg dan rerata tekanan darah diastolic adalah 90,66 mmHg.
142,00 mmHg dan rerata tekanan darah diastolic 86,33 mmHg dengan hasil
uji statistic Wilcoxon menunjukkan p-value systolic =0,000 lebih kecil dari
nilai (0,05), diastolic nilai P = 0,011 lebih kecil dari nilai (0,05).
darah yang lebih besar. Berdasarkan survey awal peneliti terhadap 8 orang
penderita hipertensi di desa batu belah pada tanggal 6 april 2022, seringkali
mereka karena tanda dan gejala yang mereka alami seperti sakit kepala, mual,
muntah, kecemasan dan emosi. Jadi kebanyakan dari mereka berusaha untuk
tekanan darah.
tahun 2022.
B. Rumusan Masalah
Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi di desa Batu Belah wilayah kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan,.Umum
2. Tujuan,.Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek,,teori
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan atau memberikan
2. Aspek,,praktis
a. Bagi responden
b. Bagi puskesmas
hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
a. Definisi Hipertensi
11
12
b. Etiologi Hipertensi
oksigenasi.
(Aspiani, 2014)
c. Klasifikasi Hipertensi
a) Faktor keturunan
b) Ciri perseorangan
c) Kebiasaan hidup
prednisone, eepineprin)
2) Hipertensi Sekunder
berikut :
Hipotiroidismo.
Barre.
Tekanan Darah
No Kriteria
Sistolik Diastolik
d. Patofisiologi Hipertensi
2015)
e. Faktor Resiko
a) Ras
b) Usia
proses penuaan.
c) Keturunan
d) Jenis kelamin
a) Obesitas
b) Aktifitas fisik
c) Merokok
darah.
19
d) Konsumsi garam
e) Alkohol
keseluruhan
f) Stres
1) Pusing
bangun duduk atau berbaring. Hal ini merupakan salah satu ciri
sampai terjadi pingsan, jika hal ini sering terjadi pada orang tua
20
otak.
2) Sakit kepala
Sakit kepala sering menjadi salah satu salah satu ciri penyakit
darah tinggi, hal ini terjadi karena aliran darah yang di hasilkan
sakit kepala.
3) Sesak nafas
sehingga terjadilah sesak nafas, hal ini merupakan salah satu ciri
5) Gelisah
6) Wajah kemerahan
Salah satu ciri penyebab darah tinggi yaitu wajah yang yang
7) Kelelahan
bagian pencernaan.
9) Mual
baik. Mual menjadi salah satu ciri penyakit darah tinggi, maag,
g. Komplikasi hipertensi
4) Stroke
otak.
5) Kerusakan mata
g. Penatalaksanaan hipertensi
1) Farmakologi
efek samping.
diet setiap hari. Diet rendah garam dan air dalam jaringan
penderita hipertensi.
d) Olahraga teratur
a. Definisi Lansia
merupakan suatu proses alami yang di tentukan oleh tuhan yang Maha
Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua
Usia lanjut dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat
pungsi peran orang dewasa, seperti pria yang tidak lagi terikat dalam
b. Batasan-Batasan Lansia
tahun.
tahun.
28
menjadi kabur.
dekade.
3. Senam Ergonomis
a. Definisi
(Sagiran, 2012).
gerakan berikutnya.
berdiri tegak.
tulang ekor.
37
mendongak.
Gerakan ini juga dapat membuat otot dada dan sela iga
B. Penelitian Terkait
mmHg dan rerata tekanan darah diastolik 87,14 mmHg. Setelah dilakukan
dan rerata tekanan darah diastolik 79,29 mmHg dengan analisa penelitian
p value = 0,001
C. Kerangka Teori
Hipertensi
Senam ergonomis
Penurunan
Tekanan Darah
D. Kerangka Konsep
atau kaitan antar satu dengan konsep yang lainnya, atau variabel satu dengan
variabel yang lain dari masalah yang ingin di telitih (Notoadmodjo, 2012).
Variabel independen
Senam ergonomis
E. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
01 x 02
Skema 3.1. Rancangan Penelitian
Keterangan:
X : Senam ergonomis
44
45
2. Alur Penelitian
Alur dari penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini :
Penderita Hipertensi
Analisa Data
Hasil Penelitian
3. Prosedur Penelitian
sertifikat senam.
j. Seminar hasil.
4. Variabel Penelitian
hipertensi.
47
1. Lokasi
Air Tiris
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel
desa Batu Belah wilayah kerja Puskesmas Air Tiris dengan kriteria
sebagai berikut :
a. Kriteria Sampel
1) Kriteria inklusi
sebagai berikut:
≥90-109 mmHg
penelitian dilakukan.
2) Kriteria eksklusi
(dirawat)
saat penelitian
c. Jumlah Sampel
d. Besar sampel
berikut:
N . z ². p . q
n=
d ( N −1 )+ z ². p . q
q = 1-p (100% - p)
50
N . z ². p . q
n=
d ( N −1 )+ z ². p . q
2
166. (1,96 ) .0,5 .0,5
n= 2
0,05 ( 66−1 ) + ( 1,96 ) .0,5.0,5
159,4264
n=
5,2104
n=17,30
menjadi 18.
D. Etika Penelitian
segi etika harus di perhatikan. Adapun etika penelitian dalam penelitian ini
sebagai berikut:
(Nursalam, 2017).
51
3. Kerahasiaan (confidentiality)
2017).
1. Variabel Dependen
observasi.
2. Variabel Independen
yang terkumpul. Dalam melakukan penelitian ini data yang diperoleh akan
diolah secara manual, setelah data terkumpul maka diolah dengan langkah-
1. Penyuntingan (Edditing)
(Hidayat, 2011).
2. Pengkodean (Coding)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2011).
3. Entri data
2011).
53
G. Definisi Operasional
berikut:
Variabel
Independen
Senam Serangkaian gerak - SOP Nominal 0= Tidak
Ergonomis yang di ambil dari - Lembar berpengaruh, jika
gerakan solat yang ceklis tidak terjadi
teratur dan terarah penurunan
diikuti oleh lansia tekanan darah
penderita hipertnsi
1= Ada pengaruh,
jika terjadi
penurunan
tekanan darah.
Variabel
dependen
Tekanan Keadaan tekanan 1.Sphygmom Rasio Sistolik 140-160
darah lansia darah sistolik dan anometer mmHg dan
penderita diastolik pada lansia 2.Stetoskop diastolik 80-90
hipertensi penderita hipertensi 3.Lembar mmHg
observasi
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
Dengan
P = f rumus
×100 %
Dengan rumus:
Keterangan :
p = Presentase
f = Frekuensi
2. Analisa bivariat
maka akan dapat ditentukan alat uji apa yang paling sesuai digunakan.
normal maka digunakan uji non parametrik yaitu wicolxon signed rank
diterima
ditolak
diterima
HASIL PENELITIAN
September 2022 di Desa Batu Belah Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris.
hipertensi dan telah memenuhi kriteria inklusi. Untuk menentukan analisa bivariat
dari penelitian ini, peneliti melakukan analisa data terlebih dahulu. Sebelum
melakukan analisa data, peneliti melakukan uji normalitas data dan didapatkan
menggunakan Uji Paired Sampel T-test. Analisa data yang ditampilkan dalam
penelitian ini berupa analisa univariat dan bivariat yaitu sebagai berikut:
A. Analisa Univariat
rata tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan senam ergonomis. Adapun
1. Karakteristik Responden
berikut ini:
B. Analisa Bivariat
Sumber:Hasil Penelitian
173,00 (SD= 5,646) dan diastolik 97,33 (SD= 5,380). Tekanan darah sistolik
setelah dilakukan senam ergonomis adalah 151,11 (SD= 6,543) dan diastolik
84,07 (SD= 3,601). Terlihat selisih nilai rata-rata tekanan darah sistolik
sebelum dan sesudah dilakukan senam ergonomis adalah 21,89 mmHg dan
selisih nilai tekanan darah diastolik antara sebelum dan sesudah dilakukan
Hasil uji statistik Paired T-tes didapatkan nilai P-value adalah 0,000
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Penelitian
Batu Belah Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris Tahun 2022. Hasil penelitian
darah sistolik responden 173,00 mmHg dengan standar deviasi 5,646 dan
diastolik 97,33 mmHg dengan standar deviasi 5,380. Setelah dilakukan senam
menjadi 151,11 mmHg dengan standar deviasi 6,543 dan diastolik 84,07
darah sistolik sebesar 21,89 mmHg dan diastolik sebesar 13,26 mmHg.
Berdasarkan uji T-test diperoleh (p< 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal. Hasil uji statistik Paired T-tes didapatkan nilai P-
value adalah 0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan senam
ergonomis.
denyut nadi setiap kali dilakukan secara rutin. Salah satu senam yang dapat
ergonomis.
prinsip pembentukan tubuh sehingga latihan ini berhasil dan efektif untuk
mengurangi vasokonstriksi dan tekanan vena, selain itu latihan ini juga dapat
membuat vena lebih mudah untuk bersantai dengan cepat saat jantung
(Wahyuni, Syamsudin, and Nurhayati 2020), Konsekuensi dari nilai nadi pre-
test dari Rabu sampai Jumat adalah 180/110 mm Hg, 160/110 mm Hg, dan
140/100 mm Hg. Akibat dari post test nadi hari Rabu yang meliputi : 170/110
mm Hg, dan 160/110 mm Hg. Pada hari Kamis yang mencakup: 30 menit
awal hingga satu jam adalah 150/110 mm Hg. Pada hari Jumat yang
mencakup: 30 menit hingga satu jam awal adalah 130/90 mm Hg, 130/100
berturut-turut dengan hasil dapat menurunkan denyut nadi pada lansia yaitu
rerata penurunan sistolik 21,89 mmHg dan diastolik 13,26 mmHg. Penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi dikarenakan latihan ini dapat
untuk mengikuti kerangka baru tubuh dan kerangka pengusiran energi negatif
rancangan pre test dan post test tanpa kelompok pembanding. Setelah
tubuh, serta sistem pengusiran energi negatif dari tubuh. Demikian juga, dapat
tersebut dapat digunakan oleh lansia, senam tersebut di ambil dari aktivitas
kebiasaan konsumsi makanan tinggi sodium dan lemak yang dapat memicu
disampingi dengan olah raga yang dapat menurunkan denyut nadi dalam tubuh
turun kemudian dilakukan senam ergonomis dan cara melakukan senam nya
juga sama. Perbedaan antara tinjauan ini dan eksplorasi masa lalu adalah
65
bahwa contoh yang digunakan sedapat mungkin berusia 60-69 tahun dengan
orang.
B. Keterbatasan Penelitian
makan dan dari segi tempat, waktu dalam melakukan senam ergonomis.
A.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
hipertensi di Desa Batu Belah Wilayah Kerja Puskesmas Air Tiris 2022 yang
disimpulkan bahwa:
1. Rerata tekanan darah pada pada penderita hipertensi di Desa Batu Belah
2. Rerata tekanan darah pada penderita hipertensi di Desa Batu Belah setelah
B. Saran
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
1. Bagi Responden
penderita hipertensi.
2. Bagi puskesmas
Sagiran, (2012), Mukjizat Gerakan Sholat, edisi 1., Qultum Medika, Jakarta