OLEH :
Kelompok 7
Yusril, S.Kep
Ayuni Safitri, S.Kep
Nisa Sukra Jannah, S.Kep
Yesi Efra Lisea Hayati, S.Kep
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat yang
telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.F dengan Diagnosa
Tumor Retrobulbar di Ruang Edelwis RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau”.
Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhamma SAW yang menjadi
tauladan bagi umat manusia.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis merasakan betapa besarnya
manfaat bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Prof. DR. Amir Luthfi, selaku Rektor Universitas Pahlawan Tuanku
Tambusai Riau.
2. Dewi Anggriani Harahap, M.Keb, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau.
3. Ns. Yenny Safitri, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Profesi Ners
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
4. Ns. Riani, M.Kep, selaku preceptor praktik profesi keperawatan KMB
Fakultas Kesehatan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta dorongan kepada
kelompok dalam menyelesaikan makalah ini.
5. Ns. Sarina Dewi, S.Kep selaku preceptor klinik ruang Edelwis RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau yang telah memberikan masukan, bimbingan serta
dukungan bagi kelompok.
Kelompok sadar bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan kelompok demi kebaikan
makalah ini. Kelompok berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi dunia
keperawatan.
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumor orbita adalah tumor yang terletak di rongga orbita. Tumor orbita
terdiri dari primer, sekunder yang merupakan penyebaran dari struktur
sekitarnya, atau metastasase.
Angka kejadian tumor mata terhitung kecil yaitu hanya 1% diantara
penyakit keganasan lainnya. Angka kejadian tumor rendah, hemangioma
dan limfoma yang paling sering terjadi. Tumor sekunder dari penyebaran
serius lebih sering terjadi tumor dari pada primer. Hal ini disebabkan letak
yang tidak menguntungkan sehingga mudah menyebar ke otak dan
kematian tidak dapat dihindari lagi.(suhardjo,2007).
Tidak jarang penderita harus menjalani tindakan bedah pengangkatan
seluruh bola mata serta kelopak mata atas dan bawah, sehingga selain
kebutaan, penampilan pasca bedah tentunya membawa dampak sosial yang
cukup besar. Untuk itu penderita memilih resiko kematian dari pada harus
buta dan berpenampilan buruk.(vaughan, 2017).
Hasil penelitian Moeloek, 2017 dkk, jumlah keseluruhan pasien tumor
orbita yang diterapi di RS. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta didapatkan
0.59 kasus tumor. Klasifikasi jenis tumor dipengaruhi oleh frekuensi dari
jenis tumor orbita. Seperti contoh, hasil penelitian Reese menemukan
limfoma maglima dan pseudotumor adalah jenis frekuensi didiagnosa yang
paling banyak dari 230 kasus, dimana limfoma maglina (8.36%) dan
psedotumor (1.15%). Namun, jika persentasi kedua tumor ini dikombinasi
menduduki urutan jenis tumor yang paling banyak.
Frekuensi terbanyak pada dewasa muda dibandingkan anak-anak usia
lanjut. Tipe tumor orbita yang paling sering pada dewasa adalah tumor jinak
seperti tumor vaskular, tumor tulang,tumor jaringan syaraf, tumor sekunder
(berasal dari jaringn yang berdekatan, seperti sinus) (wijaya dalam anisa,
2014).
B. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Retrobulbar
Tumor Retrobulbar
C. METODE PENULISAN
pendekatan studi kasus dimana penulis mengelola satu kasus dengan menggunakan
D. RUANG LINGKUP
E. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB IV : Pembahasan yang terdiri dari perbandingan jurnal dengan teori dan