Anda di halaman 1dari 19

NILAI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS PEMERIKSAAN FOTO

POLOS ABDOMEN DAN COLON IN LOOP TERHADAP KEJADIAN


PENYAKIT HIRSCHSPRUNG
DI RSUD DR H ABDUL MOELOEK
PERIODE TAHUN 2014

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Kedokteran (S.Ked)

Oleh :

TRI RAMASARI

NPM. 11310382

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2015

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

Nilai Sensitivitas dan Spesifisitas Pemeriksaan Foto Polos Abdomen dan Colon In
Loop Terhadap Kejadian Penyakit Hirschsprung Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Periode Tahun 2014

Nama : Tri Ramasari


NPM : 11310382

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing serta telah dipertahankan


dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

Bandar Lampung, 23 Maret 2015

Pembimbing I Pembimbing II

(dr. Andi Siswandi, Sp.B, M,kes) (dr. Deviani Utami)

iii
Judul Skripsi : Nilai Sensitivitas dan Spesifisitas Pemeriksaan Foto
Polos Abdomen dan Colon In Loop Terhadap
Kejadian Penyakit Hirschsprung Di RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Periode Tahun 2014

Nama Mahasiswa : TRI RAMASARI

No. Pokok Mahasiswa : 11310382

Program Studi : Pendidikan Dokter

Fakultas : Kedokteran

MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing

dr. Andi Siswandi, Sp.B, M.kes dr. Deviani Utami

2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

dr. Muharso, S.KM

iv
MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Pembimbing I : dr. Andi Siswandi, Sp.B, M.kes ……………………

Pembimbing II : dr. Deviani Utami ……………………

Penguji : dr. Alfi Wahyudi, Sp.Rad, M.sc ……………………

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati

(dr. Muharso, S.KM)

Tanggal lulus ujian skripsi : 6 Mei 2015

v
LEMBAR PERSEMBAHAN

MOTTO
“Whitecout doesn’t make you a doctor, but knowledge does”

“Intelligence is not the determinant of success, but hard work is the real
determinant of your success”

Skripsi ini aku persembahkan kepada :


Kedua orang tuaku tercinta yang telah memberikan banyak doa dalam hidupku
Ketiga saudara perempuanku yaitu kak venny, kak dea, adek gessy
Teman-teman seperjuangan dan almamaterku tercinta
(Tri Ramasari)

vi
KULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skripsi, 23 Maret 2015
Tri Ramasari

NILAI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS PEMERIKSAAN FOTO POLOS


ABDOMEN DAN COLON IN LOOP TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT
HIRSCHSPRUNG DI RSUD DR H ABDUL MOELOEL PERIODE TAHUN
2014
xx + 62 halaman, 6 tabel, 11 gambar, 5 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyakit Hirschsprung adalah kelainan kongenital pada kolon


yang ditandai dengan tiadanya sel ganglion parasimpatis pada pleksus submukosa
Meissner dan pleksus Auerbach. Diagnosis penyakit Hirschsprung ditegakkan
sedini mungkin mengingat berbagai komplikasi yang membahayakan jiwa. Foto
Polos Abdomen salah satu pemeriksaan radiologis yang digunakan untuk
diagnosis awal penyakit Hirschsprung selain dengan colon in loop. Colon in loop
memerlukan zat kontras dan peralatan radiologi yang tidak sederhana. Foto polos
abdomen merupakan pemeriksaan yang mudah dan tidak invasif dibandingkan
dengan penunjang lainnya, perlu dinilai akurasinya terhadap colon in loop,
sehingga seorang dokter umum, terlebih dokter ahli bedah anak harus mampu
untuk mendeteksi penyakit Hirschsprung secara dini. Tujuan penelitian ini adalah
Untuk menilai sensitivitas dan spesifisitas pemeriksaan foto polos abdomen dan
colon in loop terhadap kejadian penyakit Hirschsprung.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik cross sectional dengan


rancang bangun uji diagnostik menggunakan data sekunder dari rekam medis
pasien di RS Abdoel Moeloek periode Tahun 2014. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan melalui teknik total sampling yang ditentukan dengan kriteria
inklusi dan eksklusi.

Hasil : Subjek penelitian ini adalah 68 pasien anak yang dicurigai dengan
penyakit Hirschsprung. Hasil analisis didapatkan bahwa Foto Polos Abdomen
memiliki sensitivitas 81,13% sedangkan spesifisitasnya 100%. Sedangkan Colon
in loop memiliki sensitivitas 86,79% sedangkan spesifisitasnya 100%.

Kesimpulan : kesimpulan Foto Polos Abdomen mempunyai akurasi yang lebih


rendah untuk mendiagnosis penyakit Hirschsprung dengan nilai sensitifitas
(81,13% : 86,79 %). Akan tetapi dengan selisih 5,6% Foto polos abdomen dapat
mengganti colon in loop apabila tidak didapatkan peralatan untuk colon in loop.

Kata kunci : Colon In Loop, Foto polos abdomen, Penyakit Hirschsprung

vii
MEDICAL OF FACULTY
MALAHAYATI UNIVERSITY
Undergraduate Thesis, 23 March 2015
Tri Ramasari

SENSITIVITY AND SPECIFICITY VALUES OF ABDOMINAL PLAIN FOTO


AND COLON IN LOOP EXAMINATIONS TO HIRSCHSPRUNG’S DISEASE AT
RSUD DR. H. ABDUL MOELEOK IN 2014

xx + 62 pages, 6 tables, 11 pictures, 5 attacements

ABSTRACT

Background : Hirschsprung’s disease is a congenital abnormality in the colon


that is characterized by the absence of parasympathetic ganglion cells in the
plexus submucosal Meissner and myenterikus Auerbach plexus. Diagnosis of
Hirschsprung’s disease should be established as early as possible considering
that some complications may threaten life. Abdominal Plain Foto is one of
radiology examinations to use in early diagnosis of Hirschsprung’s disease beside
colon in loop image examination. Colon in Loop requires contrast agents and
radiological equipment that is not simple. Abdominal Plain Foto a examination is
easy and less invasive than other support, need to be assessed accuracy of the
Colon in Loop, so that a general physician, or even pediatric surgeon should be
able to detect Hirschsprung’s disease early. The objective of this research was to
value sensitivity and specificity of abdominal plain foto and colon in loop
examinations to Hirschsprung’s disease.

Methods : this was an analytic research with cross sectional approach with
diagnostic test design. It used secondary data from patients’ medical records at
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek in 2014. Samples were taken using total sampling
technique with inclusion and exclusion criteria.

Results : 68 subjects (children patients) were suspected to suffer Hirschsprung’s


disease. The analysis results showed that abdominal plain foto had 81.13%
sensitivity and 100% specificity, meanwhile colon in loop image had 86.79%
sensitivity and 100% specificity.

Conclusions : Abdominal Plain Foto had lower accuracy to diagnose


Hirschsprung’s disease with sensitivity value of 81.13% : 86.79% than colon in
loop. However, with 5.6% difference, abdominal plain foto can substitute colon in
loop in case that colon in loop device is not available.

Keywords : Colon in Loop, Abdominal Plain Foto, Hirschsprung’s Disease

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Nilai

Sensitivitas dan Spesifisitas Pemeriksaan Foto Polos Abdomen dan Colon In

Loop Terhadap Kejadian Penyakit Hirschsprung Di RSUD Dr. H. Abdul

Moeloek Periode Tahun 2014” yang bertujuan untuk memenuhi tugas dan

melengkapi persyaratan dalam menempuh program pendidikan Sarjana Strata-1

Kedokteran Umum.

Proses penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan dan

bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis

menghaturkan rasa terimakasih kepada yang terhormat:

1. dr. Muharso, S.KM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Malahayati;

2. dr. Andi Siswandi, Sp.B, M.kes, selaku pembimbing I;

3. dr. Deviani Utami, selaku Pembimbing II;

4. dr. Alfi Wahyudi, Sp.Rad, M.sc, selaku Penguji;

5. Seluruh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, yang telah

memberikan semangat dan motivasi dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini;

6. Ibu Etty selaku Kepala Bagian Radiologi RSUD DR H Abdul Moeloek, yang

telah memberikan semangat dan motivasi dalam pelaksanaan penulisan skripsi

ini;

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

ix
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua orang yang

membacanya dan berguna juga bagi pengembangan ilmu kedokteran.

Bandar Lampung, 23 Maret 2015

Penulis

x
DAFTAR ISI

Halaman Judul luar ………………………………………………….. i


Halaman Judul dalam ……………………………………………….. ii
Lembar Persetujuan ………………………………....………………. iii
Lembar Pengesahan …………………………………………………. v
Motto ………………………………………………………………… vi
Abstrak ………………………………………………………………. vii
Kata Pengantar ………………………………………………………. ix
Daftar Isi …………………………………………………………....... xi
Daftar Istilah …………………………………………………………. xii
Daftar Singkatan ……………………………………………………... xvii
Daftar Gambar ……………………………………………………….. xvii
Daftar Tabel …………………………………….………....……......... xix
Daftar Lampiran ……………………………………………………... xx

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang …...…………………………………… 1


1.2. Rumusan Masalah ………………………………......... 4
1.3. Tujuan Penelitian ………………………….………...... 4
1.3.1 Tujuan Umum …………………………………... 4
1.3.2 Tujuan Khusus …………………………………. 4
1.4 Manfaat Penelitian ……………………..…………....... 5
1.5 Ruang Lingkup ………………..…………………….... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sensitivitas dan Spesifisitas ………………………….... 8


2.2 Penyakit Hirschsprung ……………………………….... 8
2.2.1 Embriologi dan Anatomi Kolon ………………... 8
2.2.2 Fisiologi Kolon ………….……………………... 13
2.2.3 Pengertian Penyakit Hirschsprung ……………... 14
2.2.4 Epidemiologi ………………………………….... 14
2.2.5 Etiologi ……………………………………….... 15
2.2.6 Faktor Genetik ………………………………..... 16
2.2.7 Patologi ………………………………………… 17
2.2.8 Manifestasi Klinis ……………………………… 19
2.2.9 Diagnosa ……………………………………...... 22
2.2.10 Diagnosa Banding ……………………………… 29

xi
2.2.11 Penatalaksanaan ………………………………... 31
2.2.12 Tindakan Bedah ………………………………... 33
2.2.13 Komplikasi ……………………………………... 37
2.3 Pemeriksaan Foto Polos Abdomen …………………….. 39
2.4 Pemeriksaan Colon In Loop …………………………..... 41
2.5 Kerangka Teori …………….…………………………… 44
2.6 Kerangka Konsep …………… …….…………………… 45

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian …………………………………………. 46
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ………….………………. 46
3.3 Rancangan Penelitian …………….…………………….. 46
3.4 Subyek Penelitian ………….…………………………… 47
3.4.1 Populasi ……….………………………………….. 47
3.4.2 Sampel ….………………………………………… 47
3.4.3 Kriteria Inklusi ……….…………………………… 48
3.4.3 Kriteria Eksklusi ….................................................. 48
3.5 Cara Pengambilan Data ………….……………………… 48
3.6 Variabel Penelitian ……………………………………… 48
3.7 Definisi Operasional ……………………………………. 49
3.8 Pengumpulan Data ……………………………………… 50
3.9 Pengolahan Data ………………………………………... 50
3.10 Analisis Data ……………………………………………. 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian ………………….... 53
4.2 Gambaran Umum Tempat Penelitian …………………… 53
4.3 Hasil Penelitian .…...…………………………………….. 54
4.4 Pembahasan ……………………………………………... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ……………………………………………… 62
5.2 Saran …………………………………………………….. 62

DAFTAR PUSTAKA
BIODATA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR ISTILAH

Aganglionosis Tidak adanya ganglion (sistem persyarafan)

Air Fluid Level Gambaran dari radiologi seperti cairan atau udara

Anal Verge Bagian antara kulit perianal dan lubang anus

Anestesi Hilangnya kemampuan untuk merasakan nyeri disebabkan


oleh pemberian obat atau intervensi medis lainnya

Anastomose Pembentukan suatu hubungan antara dua rongga atau organ


yang normalnya terpisah akibat pembedahan, trauma, atau
penyakit

Apendices Epiploika Bagian lemak subseroal yang hanya muncul dari usus besar

Apendiks Organ tambahan kecil yang menyerupai jari melekat pada


sekum tepat di bawah katup ileosekal

Atresia Ileum Kelainan bawaan dimana ada penyempitan signifikan atau


adanya penyempitan sebagian ileum

Barium Enema Pemeriksaan X-ray pada usus besar (colon) yang


sebelumnya colon diisi dengan barium sulfate

Defekasi Proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan berupa tinja/feses


yang dikeluarkan melalui anus.

Edema Pengumpulan cairan secara abnormal di ruang interseluler


tubuh

Enterokolitis Radang yang mengenai usus halus dan kolon

Filling Defect Hasil radiologi yang menggambarkan kegagalan kontras


mengisi organ secara keseluruhan

xiii
Fissura Ani Robekan kecil diselaput lendir dubur kira-kira 1-2 cm dari
batas kulit

Flatus Gas atau udara di dalam saluran cerna atau dikeluarkan


melalui anus

Fleksura Hepatica Tempat kolon membentuk kelokan tajam pada abdmen


kanan atas

Fleksura Lienalis Tempat kolon membentuk kelokan tajam pada abdmen kiri
atas

Ganglion Sel yang terdiri dari massa jaringan sarraf dalam tubuh

Haustra Sakulasi-sakulasi pada dinding kolon yang terbentuk


sebagai respon penyesuaian panjang colon terhadap Taenia
coli

Hydronephrosis Pembengkakan ginjal yang terjadi sebagai akibat akumulasi


urin di saluran kemih bagian atas

Kanalis Ani Bagian yang ditemui satu inci terakhir dari rektum

Katup Ileosekal Katup antara usus besar dengan usus halus yang berfungsi
menghindari terjadinya refluks balik isi fekal

Kolostomi Pembedahan atau pembuatan lubang sementara atau


permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk
mengeluarkan feses

Konstipasi Dimana terjadi penurunan motilitas (pergerakan) usus yang


ditandai dengan kesulitan buang air besar.

Kontur Irreguler Gambaran radiologi dimana bentuk tidak normal dari colon

Kriptus Lieberkuhn Kelenjar yang ditemukan pada lapisan epitel usus kecil dan
usus besar

xiv
Krista Iliaka Bagian penebalan di os ileum

Linea Dentata Garis pertemuan antara permukaan usus besar di sisi dalam
dan permukaan kulit di sisi luar

Malrotasi Kegagalan organ untuk berotasi normal seperti saluran usus


selama perkembangan embriologik

Mekonium Feses atau tinja pertama bayi yang baru lahir

Mesenterium Lipatan peritoneal yang melekatkan usus halus ke dinding


posterior tubuh

Metastase Karsinoma Proses penyebaran kanker dari situs awalnya ke tempat lain
dalam tubuh

Nekrosis Perubahan morfologis yang menunjukkan kematian sel dan


disebabkan oleh degradasi enzimatik yang progresif

Neonatal Berhubungan dengan masa empat minggu pertama setelah


kelahiran

Neural Jaringan dari syaraf

Peritoneum Membran serosa yang melapisi dinding rongga abdomen


dan pelvis serta melapisi visera

Peritonitis Radang peritoneum yang disebabkan oleh iritasi kimia atau


invasi bakteri

Prematuritas Sedang dalam perkembangan kondisi bayi premature

Reflux vesikoureter Aliran balik urin dari kandung kemih ke ureter dan ginjal

Reservoir Pejamu penganti atau karier pasif organism atau parasit


patogenik

xv
Sepsis Adanya mikroorganisme patogenik atau toksinnya didalam
darah atau jaringan lainnya

Spasme Rektum Ketegangan otot meningkat akibat adanya rasa nyeri di


daerah anus

Stenosis Penyempitan atau pengerutan abnormal pada sebuah


saluran

Ulserasi Pembentukan atau perkembangan ulkus

Voluntar Terlaksana sesuai kehendak

Volvulus Penyumbatan akibat terikatnya dan terpelintirnya bagian


saluran cerna

xvi
DAFTAR SINGKATAN

RET : Receptor tyrosin kinase

EDNRB : Endothelin Receptor B

END3 : Endothelin 3

BB : Berat Badan

WSCE : Water Soluble Contrast Enema

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Kolon …………………………………………. 10


Gambar 2.2 Foto pasien Hirschhsprung berusia 3 hari …...………...... 21
Gambar 2.3 Foto anak dengan Hirschsprung ……...………………..... 22
Gambar 2.4 Pengecatan Biopsi Rektal normal ………...………..……. 27
Gambar 2.5 Pengecatan Biopsi Rektal tidak normal ………...…….…. 27
Gambar 2.6 Foto prosedur Duhamel …………………....…………..… 36
Gambar 2.7 Ro Anatomi Kolon Normal ………….………………….. 39
Gambar 2.8 Foto Polos Abdomen dengan Hirschsprung …...……...…. 40
Gambar 2.9 Foto Colon In Loop dengan Barium enema …….……….. 43
Gambar 2.10 Kerangka Teori Klinis Hirschsprung ……………………. 44
Gambar 2.11 Kerangka Konsep ………………………………………... 45

xviii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel …………………………........ 49


Tabel 3.3 Tabulasi 2x2 ………………………………………………... 51
Tabel 3.3 Tabulasi 2x2 dengan simbol ………………………………... 51
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian ………………………. 54
Tabel 4.2 Evaluasi Berdasarkan Colon in Loop …………………………. 55
Tabel 4.3 Evaluasi Berdasarkan Foto Polos Abdomen ………………….. 56

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian


Lampiran 2 : Balasan Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 : Balasan Surat Izin Ruang Radiologi
Lampiran 4 : Balasan Surat Izin Ruang Rekam Medik
Lampiran 5 : Foto Kegiatan Penelitian

xx

Anda mungkin juga menyukai