Anda di halaman 1dari 128

KARYA ILMIAH AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DALAM


KEHAMILAN DI RUANG DRUPADI II RSUD JOMBANG

Oleh :

NUR AINI HIDAYATIN


NIM : 7422039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2023

i
KARYA ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DALAM


KEHAMILAN DI RUANG DRUPADI II RSUD JOMBANG

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Prakteik Senior

Oleh :

NUR AINI HIDAYATIN


NIM : 7422039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
JOMBANG
2023

ii
LEMBAR

Nama : Nur Aini Hidayatin

NIM : 7422039

Judul : Asuhan Keperawatan pada pasien dengan hipertensi dalam

kehamilan Di Ruang Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah

Jombang

Telah Disetujui Untuk Diajukan Dihadapan Dewan Penguji Karya Ilmiah

Disetujui Oleh :

Pembimbing

Mukhoirotin, S.Kep.,Ns., M.Kep


NIPY. 11010901083

iii
LEMBAR

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Uji Karya Ilmiah

Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum

PadaTanggal.......................................2023

Mengesahkan :

Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua :Zulfa Khusniyah, S.Kep., Ns., M.Kep.,M.Pdi (…...................)

Anggota I : Alik Fatmawati,S.Kep.,Ns (…...........................)

Anggota II : Mukhoirotin, S.Kep., Ns., M.Kep (…...........................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners

Mukhammad Rajin,
S.Kep,Ners.,M.Kes NIPY : 11 010901
031

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa Karya Ilmiah Akhir ini adalah hasil karya sendiri dan
belum pernah dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi manapun

Jombang, ………………….
Yang Menyatakan

Nur Aini Hidayatin


NIM: 7422039

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT dengan
terselesaikan KaryaIlmiah Akhir ini. KaryaIlmiah Akhir ini saya persembahkan
kepada:
1. Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat sehat, kesabaran,

dan keikhlasan atas Takdir-Mu saya bisa berpikir, berilmu, dan beriman.

Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal masa depanku dalam

meraih cita-cita yang diinginkan.

2. Orang tua saya, bapak ibu terima kasih atas segala kasih sayang yang tiada

batas, terimakasih atas segala dukungan, ridho yang telah diberikan kepada

saya yang mana tidak bisa saya balas hanya dengan selembar kertas yang

bertuliskan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal buat bapak

dan ibu bahagia

3. Ibu Pembimbing saya, Ibu Mukhoirotin, S.Kep.,Ns., M.Kep yang telah

membimbing saya sampai terselesaikan Karya Ilmiah Akhir ini.

4. Bapak/Ibu dosen Profesi Ners yang selalu memberikan dukungan dan

motivasi serta berbagi ilmu kepada saya selama duduk dalam bangku

kuliah.

5. Semua temanku angkatan 2022 Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu

Kesehatan Unipdu yang selalu membantu dalam rangka penyusunan karya

ilmiah akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, dan ridlo-

Nya, sehingga dapat menyelesaikan Karya Ilmiah penilitian ini dengan judul:

“Asuhan Keperawatan Dengan Hipertensi Dalam Kehamilan Ruang Drupadi II

Rumah Sakit Umum Daerah Jombang (RSUD Jombang) ”. Sebagai salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan Syrata Praktika Senior. Mengingat dalam

membuat Karya Ilmiah ini tidak dapat lepas dari berbagai pihak yang membantu

dalam memberi dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu penulis menyampaikan terimakasih yang kepada:

1. Dr.dr.KH.Zulfikar As‟ad,MMR selaku Rektor Universitas Pesantren

Tinggi Darul „Ulum Jombang.

2. Pujiani, S.Kep., Ners., M.Kes. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Pesantren Tinggi Darul „Ulum Jombang.

3. Mukhammad Rajin, S.Kep,Ners.,M.Kep selaku Kaprodi Profesi Ners

4. Mukhoirotin, S.Kep.,Ns., M.Kep selaku Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pembuatan karya ilmiah

ini.

5. Direktur RSUD Jombang

6. Kedua Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memotivasi dan

membantu baik material maupun spiritual.

7. Semua pihak yang telah mendukung atas memfasilitasi penyusunan karya

ilmiah akhir ini.

8. Semua temanku angkatan 2018 Program Studi Profesi Ners Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UNIPDU yang selalu membantu

vii
dalam rangka penyusunan karya ilmiah akhir ini yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah akhir ini masih kurang dari sempurna.

Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk kesempurnaan karya ilmiah akhir ini. Akhirnya penulis

berharap semoga karya ilmiah akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya pembaca umumnya.

Jombang,

Penulis

viii
ix
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DALAM
KEHAMILANDI RUANG DRUPADI II RSUD JOMBANG
1)
Nur aini hidayatin , 2)Mukhoirotin
1)
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu
2)
Dosen Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu

Email: ainialfanislami960@gmail.com
mukhoirotinkhoir@yahoo.co.id

ABSTRAK

Hipertensi pada kehamilan merupakan penyakit tidak menular penyebab


kematian maternal. Hipertensi dalam kehamilan merupakan salah satu
penyumbang angka kematian ibu di negara berkembang. WHO melaporkan
hipertensi dalam kehamilan menyumbang sebanyak 14% dari total kematian ibu.
Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan studi kasus yang mencakup pengkajian, perumusan diagnosa,
intervensi, implementasi, evaluasi keperawatan. Partisipan dalam studi kasus ini
sebanyak 3 orang pasien hipertensi dalam kehamilan .Pada ketiga klien masalah
keperawatan yang muncul diantaranya adalah.Nyeri melahirkan, resiko cedera
pada janin, Resiko pada ibu dan Ansietas. Intervensi keperawatan yg di berikan
untuk mengatasi nyeri melahirkan adalah dengan cara perubahan posisi, seperti
miring kiri berguna untuk mempercepat pembukaan dan mengurangi nyeri. untuk
mengatasi resiko cidera pada janin dengan pemantauan pergerakan janin, untuk
mengatasi resiko cidera pada ibu dengan memantau tekanan darah untuk
mengurangi resiko dan untuk mengatasi ansietas dengan mengajarkan tehnik
relaksasi untuk mengurangi kekhawatiran.hasil Relaksasi nafas dalam efektif
dalam menurunkan ansietas sedangkan untuk resiko cidera pada janin dan ibu
dengan pemantauan pergerakan pada janin dan tekanan darah untuk mengurangi
faktor resiko .

.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, hipertensi dalam kehamilan

x
NURSING CARE OF PATIENTS WITH HYPERTENSION IN
PREGNANCY IN DRUPADI II ROOM, RSUD JOMBANG

1)
Nur aini hidayatin , 2)Mukhoirotin
1)
Students of the Nursing Professional Study Program, Faculty of Health Sciences, Unipdu
2)
Lecturer of the Nursing Professional Study Program, Faculty of Health Sciences, Unipdu

Email: ainialfanislami960@gmail.com
mukhoirotinkhoir@yahoo.co.id

ABSTRACT

Hypertension in pregnancy is a non-communicable disease that causes


maternal death. Hypertension in pregnancy is one of the contributors to maternal
mortality in developing countries. WHO reports that hypertension in pregnancy
accounts for 14% of total maternal deaths. The research design uses descriptive
research methods with a case study approach which includes assessment,
diagnosis formulation, intervention, implementation, and evaluation of nursing.
Participants in this case study were 3 hypertensive patients in pregnancy. On the
three clients the nursing problems that arose included childbirth pain, risk of
injury to the fetus, risk to the mother and anxiety. Nursing interventions that are
given to deal with childbirth pain are by changing positions, such as the left tilt
which is useful for speeding up opening and reducing pain. to overcome the risk
of injury to the fetus by monitoring fetal movements, to overcome the risk of
injury to the mother by monitoring blood pressure to reduce risk and to overcome
anxiety by teaching relaxation techniques to reduce worry. results Deep breathing
relaxation is effective in reducing anxiety while for the risk of injury to the fetus
and the mother with monitoring of fetal movement and blood pressure to reduce
risk factors.

Keywords: Nursing care, hypertension in pregnancy

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR...............................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM..........................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...........................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
ABSTRAK..............................................................................................................x
ABSTRACT...........................................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
BAB 1.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................4
1.3.1 Tujuan umum...........................................................................................4
1.3.2 Tujuan khusus..........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................5
1.4.1 Manfaat teoritis........................................................................................5
1.4.2 Manfaat praktis........................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
2.1 KONSEP DASAR..............................................................................................5
2.1.1 Pengertian.................................................................................................5
2.1.2 Etiologi....................................................................................................6
2.1.3 Patofisiologi.............................................................................................7
2.1.4 Manifestasi Klinis....................................................................................9
2.1.5 Pemeriksaan Diagnostik........................................................................13
2.1.6 Penatalaksanaan.....................................................................................13
2.1.7 Komplikasi............................................................................................16
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Kasus Hiperensi dalam Kehamilan........17
2.2.2 Pemeriksaan fisik...................................................................................18
2.2.3 Pemeriksaan Penunjang.........................................................................22
2.2.4 Diagnosa Keperawatan..........................................................................24
BAB III..................................................................................................................41
METODOLOGI KARYA ILMIAH AKHIR....................................................41
3.1 Desain Karya Ilmiah Akhir..............................................................................41
3.2 Subyek Karya Ilmiah Akhir.............................................................................41
3.3 Lokasi dan Waktu Studi...................................................................................41
3.3.1 Lokasi Penelitian....................................................................................41
3.3.2 Waktu Penelitian....................................................................................41
3.4 Fokus Studi Kasus............................................................................................41
3.5 Definisi Operasional.........................................................................................41
3.6 Instrumen Studi Kasus.....................................................................................42

xii
3.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data...............................................42
3.8 Analisa dan Penyajian Data.............................................................................43
3.9 Etik Penelitian..................................................................................................43
BAB IV..................................................................................................................45
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................45
4.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jombang..................................................45
4.1.1 Visi........................................................................................................45
4.1.2 Misi........................................................................................................45
4.1.4 Moto....................................................................................................45
4.1.3 Kredo.....................................................................................................45
4.2 Sumber Daya Manusia.....................................................................................46
4.3 Gambaran Kasus dan Bor Ruangan.................................................................47
4.3.1 Gambaran Kasus....................................................................................47
4.3.2 Bor Ruangan Drupadi II.........................................................................47
4.4 Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan.........................................................49
4.5 Pembahasan.....................................................................................................79
BAB 5...................................................................................................................103
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................103
5.1 Kesimpulan...................................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................107

xiii
BAB 1

PENDAHULUA

1.1 Latar Belakang

Kehamilan serta persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah dan

hal yang sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran

bayinya. Meskipun persalinan merupakan peristiwa fisiologis namun

setiap proses persalinan yang terjadi beresiko mengalami komplikasi

selama persalinan. Masalah kesehatan yang sering muncul pada kehamilan

salah satunya adalah hipertensi dalam kehamilan (Winancy, 2019).

Persalinan merupakan proses alami yang sangat penting bagi seorang ibu

dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah

cukup bulan (37-42 minggu). Penyakit hipertensi dalam kehamilan ini

salah satunya diakibatkan oleh perubahan pada sistem kardiovaskuler

danpembuluh darah yang terjadi sebelum kehamilan, komplikasi selama

masakehamilan atau pada awal pasca partum. Perubahan

kardiovaskulerdisebabkan oleh peningkatan cardiac afterload dan

penurunan cardiacpreload, sedangkan pada pembuluh darah terjadi

vasokonstriksi arteriol,vasospasme sistemik dan dan kerusakan pada

pembuluhdarah (Reeder,Martin, & Griffin, 2011).

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi tekanan darah

sistoldiatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg atau peningkatan

tekanansistolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau peningkatan diastolik

sebesar 15mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam

dua keadaan,minimal dalam jangka waktu 6 jam (Reeder dkk, 2011).

1
2

Hipertensi dalam kehamilan merupakan 5-15 % penyulit kehamilan dan

merupakan salahsatu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan

morbiditas ibu bersalin (Prawirohardjo, 2013). Pada tahun 2015,

diperkirakan 303.000 wanita meninggal selama kehamilan dan

persalinan. Hampir semua kematian ibu (95%) terjadi di negara

berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah, dan hampir dua pertiga

(65%) terjadi di Wilayah Afrika (World Health Organisation, 2019).

Menurut World Health Organization (WHO) standar rata-rata

operasi Sectio Caesarea (SC) sekitar 5-15%. Data WHO Global Survey

on Maternal and Perinatal Health 2011 menunjukkan 46,1% dari

seluruh kelahiran melalui SC. Menurut statistik tentang 3.509 kasus SC

yang disusun oleh Peel dan Chamberlain, indikasi untuk SC adalah

disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, Plasenta previa 11%,

pernah SC 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklampsia dan hipertensi

7%. Di China salah satu negara dengan SC meningkat drastis dari 3,4%

pada tahun 1988 menjadi 39,3% pada tahun 2010 (World Health

Organisation, 2019).

Berdasarkan data UNICEF (2015), menyatakan jumlah kematian

ibu dananak setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan

persalinan menurundari532.000 pada tahun 1990 menjadi 303.000 pada

tahun 2015, dan initerjadi hampir di 99% negara berkembang. Penyebab

utama kematian ibu adalah akibat komplikasi dari kehamilan atau

melahirkan. Komplikasitersebut salah satunya adalah hipertensi dalam

kehamilan yang telahmenyumbangkan 14% penyebab kematian


3

maternal di dunia .

Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab ke-2 kematian

ibu di dunia (25%) setelah pendarahan (30%). WHO memperkirakan

kasus preeklampsia tujuh kali lebih tinggi di negara berkembang

daripada di negara maju. Prevalensi preeklampsia di Negara maju adalah

1,3% - 6%, sedangkan di Negara berkembang adalah 1,8% - 18%.

Insiden preeklampsia di Indonesia sendiri adalah 128.273/tahun atau

sekitar 5,3%.

Di Indonesia, preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu

yang tinggi disamping pendarahan dan infeksi, yaitu perdarahan

mencapai 28%, preeklampsia sebesar 24%, infeksi sebesar 11%,

komplikasi peuperium sebesar 8%, partus lama sebesar 5%, dan abortus

sebanyak 5%.(Kementerian Kesehatan RI, 2017).

Dari hasil pengamatan penulis saat melakukan praktik

keperawatan di Ruangan Drupadi II di Rumah Sakit Umum Daerah

Jombang semua pasien Hipertensi Dalam Kehamilan harus

ditanggulangi secara saksama dan dengan optimal untuk mencegah

pendarahan lebih banyak sehingga dapat menimbulkan penyebab

kematian ibu ,sehingga peran perawat sangat penting dalam memberikan

asuhan keperawatan pada pasien Hipertensi Dalam Kehamilan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan pengelolaan Karya Tulis Ilmiah dalam dengan judul “

Asuhan Keperawatan dengan Hipertensi dalam kehamilan di ruang

Ruangan Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah Jombang.


4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana memberikan Asuhan Keperawatan pada Pasien Hipertensi

dalam kehamilan di ruang Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah Jombang?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan umum

Karaya ilmiah ini dapat digunakan sebagai salah satu pedoman

asuhan keperawatan dengan Hipertensi dalam kehamilan di ruang

Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah Jombang

1.3.2 Tujuan khusus

1. Setelah melakukan asuhan keperawatan Penulis mampu

melakukan pengkajian dengan Hipertensi dalam kehamilan di

Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Jombang”

2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan Hipertensi dalam

kehamilan di ruang Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Jombang"

3. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan Hipertensi

dalam kehamilan di ruang Drupadi II Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Jombang"

4. Mampu mengimplementasikan asuhan keperawatan Hipertensi dalam

kehamilan di ruang Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Jombang”

5. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada Hipertensi dalam

kehamilan di ruang Drupadi II Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Jombang"
5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi pembangunan ilmu

keperawatan khususnya keperawatan Maternitas pada pasien Hipertensi

dalam kehamilan.

1.4.2 Manfaat praktis

1. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan sebagai bahan acuan bagi peneliti

selanjutnya dalam mengembangkan penelitian lanjutan terhadap pasien

Hipertensi dalam kehamilan

2. Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi

pengembangan keilmuan khususnya di program studi ilmu

keperawatan UNIPDU Jombang dalam bidang Maternitas.

3. Bagi RSUD Jombang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan evaluasi

yang diperlukan dalam pelaksanaan praktek keperawatan yang tepat

terkhususnya untuk pasien Hipertensi dalam kehamilan

4. Bagi pasien

Dapat menjadi pedoman bagi pasien untuk mengetahui lebih lanjut

penyakit yang dialami.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KONSEP DASAR

2.1.1 Pengertian

Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu kondisi dalam kehamilan

dimana tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg

atau adanya peningkatan tekanan sisstolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau

peningkatan diastolik sebesar 15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang

mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka waktu 6 jam

(Reeder dkk, 2011).

Hipertensi dalam kehamilan ialah tekanan darah sistolik dan sistolik

≥140/90 mmHg pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan

2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg dan

kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 15 mmHg sebagai parameter hipertensi

sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo, 2013).

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan :

a. Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum usia

kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis

setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12

minggu pasca persalinan.

b. Preeklamsi adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan

disertai dengan proteinuria.

c. Eklamsi adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang sampai

dengan koma.

5
6

d. Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi adalah hipertensi

kronik di sertai tanda-tanda preeklamsi atau hipertensi kronik disertai

proteinuria.

e. Hipertensi gestasional (transient hypertensi) adalah hipertensi yang

timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi

menghilang setelah 3 bulan pascapersalin atau kehamilan dengan

preeklamsi tetapi tanpa proteinuria (prawirohardjo, 2013)

2.1.2 Etiologi

Prawirohardjo (2013), menjelaskan penyebab hipertensi dalam

kehamilan belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko

yang menyebabkan terjadinya hipertensi dan dikelompokkan dalam faktor

risiko.

Beberapa faktor risiko sebagai berikut :


a. Primigravida

Primigravida diartikan sebagai wanita yang hamil untuk pertama

kalinya. Preeklampsia tidak jarang dikatakan sebagai penyakit

primagravida karena memang lebih banyak terjadi pada primigravida

daripada multigravida. Primigravida mempunyai risiko lebih tinggi

menderita hipertensi dalam kehamilan (Sinclair, 2010).

Primipaternitas adalah kehamilan anak pertama dengan suami yang

kedua. Berdasarkan teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin

dinyatakan bahwa ibu multipara yang menikah lagi mempunyai

risiko lebih besar untukterjadinya preeklampsia dan hipertensi dalam

kehamilan jika dibandingkan dengan suami yang sebelumnya.

b. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa, kehamilan multipel,


7

diabetes melitus, hidrops fetalis, bayi besar.

c. Umur

Berdasarkan usia banyak ditemukan pada kelompok usia ibu yang

ekstrim yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun (Bobak,

2012). Menurut Potter (2005), tekanan darah meningkat seiring

dengan pertambahan usia sehingga pada usia 35 tahun atau lebih

terjadi peningkatkan risiko preeklamsia dan hipertensi dalam

kehamilan .

d. Riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia

e. Penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil

f. Obesitas

2.1.3 Patofisiologi

Pada ibu hamil normal plasenta menghasilkan progesteron yang

bertambah hal ini menyebabkan ekresi natrium lebih banyak karena

progesteron berfungsi sebagai diuretik ringan.Kehilangan natrium

menyebabakan penyempitan dari vilume darah kompartemen vaskuler,

pada kehamilan dengan pre eklamsi menunjukan adanya peningkatan

resistensi perifer dan vasokontriksi pada ruang vaskuler, bertambahnya

protein serum (albumin dan globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan

oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal, sehimgga terjadi oliguri karena

menurunya aliran darah ke ginjal dan menurunya GFR (glomerulus filtrat

rate ) kenaikan berat badan dan oedema yang disebabka penambahan

cairan yang berlebiha dalam ruang intrestisial mungkin berhubungan

dengan adanya retensi air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari
8

ruang intravaskuler ke intertisialdiikuti oleh adanya kenaikan hematokrit,

peningkatan protei serum menambah oedem dan menyebabkan volume

darah berkurang, visikositas darah meningkat dan waktu peredaran darah

teri menjadi lama. Prawirohardjo (2013).


Faktor resiko

Hipertensi dalam kehamilan Ansietas D.0080

9
Keadaan psisikologis Krisis maternal
Post SectioCaesaria
Gangguan sirkulasi dan gangguan multiorgan
Pos partum
Insisi
neuorologi
PatwayGinjal Plasenta
Terputusnya Kontinuitas Jaringan Perubahan Psikologis
Penurunan aliran darah ke ginjal Fase kontraksi & spasme arteri Perubahan
Fisiologis
Terganggunya suplai darah uteroplasenta Ransangan estrogen dan
Respon RAA Kelahiran bayi
peningkatan estrogen Edem cerebral Luka Post Operasi Proses Involusi

Pelepasan renin
Penurunan alirandarah ke arteri spiralis
Sintesa prostaglandin
Kegagalan remodeling arterispiralis Pelepasan antioksidanyang berifat meningkat
toksik Estrogen & Penambah
Invasi Bakteri Progesteron an
Sakit kepala, Turun
Mengaktifkan angiotensinogen menjadi angiotensin
Kontraksi his meningkat kejang, mual &
muntah Perubahan
Peningkatan Pola peran
Merangsang korteks adrenal untuk hasilkan aldosterone Dilatasi serviks Resi Kadar
Disungsi indote ko Ocytocin & Gangguan Proses Ke
Resiko cidera pada ibu D.0137
Infe Prolaktin
Peningkatanvolume intravascular Menekan syaraf meningkat
Gangguan metabolismePGE 2
Pelepasan mediator nyeri Trau
Merangsang
ma
Peningkatantekanan hidrostatik intravascular ASI
Menurunnya suplai O2 dan nutrisi pada janin
Persepsi nyeri
Perembesan cairan plasma darah keluar danmasuk ke Proses Menyusui Tidak Efektif
ruang intersisiel
Nyeri melahirkan D.0079
Nyeri
Resiko cidera janin D.0138 Akut
Menyebab edema
Menyusui Tidak Efektif D.0029

Penurunan produksi urin Edema paru

Oliguria
Gangguan pertukaran gas D.0003
hipervole
mia
Gangguan
Eliminasi Urine
Sumber : ( marlina & Hani,2018),( Tim pokja siki DPP PPNI 2018)
1

2.1.4 Manifestasi Klinis

Jhonson (2014), menjelaskan beberapa manifestasi klinis

dari hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut : Gejala

yang timbul akan beragam, sesuai dengan tingkat PIH dan

organ.

1) Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi dan nutrisi yang

buruk dapat mengakibatkan kelahiran dengan berat badan dan

kelahiran prematur.

2) Mengalami hipertensi diberbagai level.

3) Protein dalam urin berkisar dari +1 hingga +4.

4) Gejala neurologi seperti pandangan kabur, sakit kepala dan

hiper refleksiamungkin akan terjadi.

5) Berpotensi gagal hati.

6) Kemungkinan akan mengalami nyeri di kuadran kanan atas.

7) Meningkatnya enzim hati.

8) Jjumlah trombosit menurun.yang dipengaruhi.

Perubahan Sistem dan Organ pada


Preeklampsia

a. Volume plasma

Volume plasma pada kehamilan normal akan meningkat

dengan bermakna guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan

janin. Sebaliknya pada preeklampsia terjadi penurunan

volume plasma antara 30-40% dibanding hamil normal

disebut hipovolemia. Hipovolemia diimbangi dengan

vasokonstriksi, sehingga terjadi hipertensi.


1

b. Hipertensi

Hipertensi merupakan tanda terpenting dalam menegakkan

diagnosis hipertensi dalam kehamilan. Tekanan diastolik

menggambarkan resistensi perifer, sedangkan tekanan

sistolik menggambarkan besaran curah jantung.Peningkatan

reaktivitas vaskuler pada preeklampsia terjadi pada umur

kehamilan 20 minggu, tetapi hipertensi dideteksi umumnya

pada trimester II.

c. Fungsi ginjal

1) Perubahan fungsi ginjal disebabkan oleh hal-hal berikut :

a) Menurunnya aliran darah ke ginjal akibat

hipovolemia, sehinggaterjadi oliguria, bahkan anuria

b) Kerusakan sel glomerulus mengakibatkan

meningkatnya permeabilitas membran basalis

sehingga terjadi kebocoran dan mengakibatkan

terjadinya proteinuria.

c) Gagal ginjal akut terjadi akibat nekrosis tubulus

ginjal. Bila sebagian besar kedua korteks ginjal

mengalami nekrosis, maka terjadi nekrosis korteks

ginjal yang bersifat irreversibel.

d) Dapat terjadi kerusakan intrinsik jaringan

ginjal akibatvasopasme pembuluh darah.


1

2) Proteinuria

Proteinuria merupakan syarat untuk diagnosis

preeklampsia, tetapi proteinuria umumnya timbul jauh

pada akhir kehamilan, sehingga sering dijumpai

preeklampsia tanpa proteinuria, karena janin sudah lahir

lebih dulu. Pengukuran protein dapat dilakukan dengan

urin dipstik, yaitu 100 mg/l atau +1, sekurang-kurangnya

diperiksa dua kali urin acak selang 6 jam dan bisa juga

dengan pengumpulan proteinuria dalam 24 jam.

Dianggap patologis bila besaran proteinuria ≥ 300 mg/

24 jam.

3) Asam urat serum

Umumnya meningkat ≥ 5 mg/cc. Keadaan ini

disebabkan oleh hipovolemia yang menimbulkan

menurunnya aliran darah filtrasi aliran darah, sehingga

menurunnya sekresi asam urat. Peningkatan asam urat

terjadi karena iskemia jaringan.

4) Kreatinin

Kadar kreatinin serum pada preeklampsia juga

meningkat, hal ini disebabkan oleh hipovolemia, maka

aliran darah ginjal menurun, mengakibatkan menurunnya

filtrasi glomerulus, sehingga menurunnya sekresi

kreatinin, disertai peningkatan kreatinin plasma.


1

2.1.5 Pemeriksaan Diagnostik

Manuaba dkk (2013) dan Purwaningsih & Fatmawati(2010)

menyebutkan pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada ibu

hamil dengan hipertensi diantaranyan :

a. Uji urin kemungkinan menunjukkan proteinuria

b. Pengumpulan urin selama 24 jam untuk pembersihan

kreatinin danprotein.

c. Fungsi hati : meningkatnya enzim hati (meningkatnya

alamineaminotransferase atau meningkatnya aspartate ).

d. Fungsi ginjal: profil kimia akan menunjukkan kreatinin

dan elektrolitabnormal, karena gangguan fungsi ginjal.

e. Tes non tekanan dengan profil biofisik.

f. USG seri dan tes tekanan kontraksi untuk menentukan


status janin

g. Evaluasi aliran doppler darah untuk menentukan status


janin dan ibu.

2.1.6 Penatalaksanaan

Manuaba dkk(2013), menjelaskan beberapa penatalaksanaan

yang dapat dilaukan pada pasien dengan hipertensi dalam

kehamilan diantaranya :

2.1.6.1 Hipertensi ringan


Kondisi ini dapat diatasi dengan berobat jalan.

Pasien diberi nasehat untuk menurunkan gejala klinis

dengan tirah baring 2x2 jam/hari dengan posisi miring.

Untuk mengurangi darah ke vena kava inferior, terjadi

peningkatan darah vena untuk meningkatkan peredaran


1

darah menuju jantung dan plasenta sehingga menurunkan

iskemia plasenta, menurunkan tekanan darah,

meningkatkan aliran darah menuju ginjal dan

meningkatkan produksi urin.Pasien juga dianjurkan

segera berobat jika terdapat gejala kaki bertambah berat

(edema), kepala pusing, gerakan janin terasa berkurang

dan mata makin kabur.

2.1.6.2 Hipertensi Berat

Dalam keadaan gawat, segera masuk rumah sakit,

istirahat dengan tirah baring ke satu sisi dalam suasana

isolasi. Pemberian obat- obatan untuk menghindari

kejang (anti kejang), antihipertensi, pemberian diuretik,

pemberian infus dekstrosa 5%, dan pemberian antasida.

2.1.6.3 Hipertensi kronis

Pengobatan untuk hipertensi kronis adalah di rumah

sakit untuk evaluasi menyeluruh, pemeriksaan

laboratorium lengkap serta kultur,pemeriksaan

kardiovaskuler pulmonal (foto thorax, EKG, fungsi

paru).

Penatalaksanaan terhadap hipertensi dalam

kehamilan tersebut juga dijelaskan oleh Purwaningsih

dan Fatmawati (2010) dan Prawirohardjo (2013),

beberapa penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan

diantaranya :
1

a. Anjurkan melakukan latihan isotonik dengan cukup

istirahat dantirah baring.

b. Hindari kafein, merkok, dan alkohol.

c. Diet makanan yang sehat dan seimbang, yaitu dengan

mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup

protein, rendah karbohidrat, garam secukupnya, dan

rendah lemak.

d. Menganjurkan agar ibu melakukan pemeriksaan secara

teratur, yaitu minimal 4 kali selama masa kehamilan.

Tetapi pada ibu hamil dengan hipertensi dianjurkan

untuk melakukan pemeriksaan kehamilan yang lebih

sering, terutama selama trimester ketiga, yaitu harus

dilakukan pemeriksaan setiap 2 minggu selama 2 bulan

pertama trimester ketiga, dan kemudian menjadi sekali

seminggu pada bulan terakhir kehamilan.

e. Lakukan pengawasan terhadap kehidupan dan

pertumbuhan janin dengan USG

f. Pembatasan aktivitas fisik.

g. Penggunaan obat - obatan anti hipertensi dalam

kehamilan tidak diharuskan, karena obat anti hipertensi

yang biasa digunakan dapat menurunkan perfusi

plasenta dan memiliki efek yang merugikan bagi janin.

Tetapi pada hipertensi berat, obat-obatan diberikan

sebagai tindakan sementara. Terapi anti hipertensi


1

dengan agen farmakologi memiliki tujuan untuk

mengurangi tekanan darah perifer, mengurangi beban

kerja ventrikel kiri, meningkatkan aliran darah ke

uterus dan sisitem ginjal serta mengurangi resiko

cedera serebrovaskular.

2.1.7 Komplikasi

Purwaningsih & Fatmawati (2010) dan Mitayani (2011),

menyebutkan beberapa komplikasi yang mungkin terjadi akibat

hipertensi dalam kehamilan pada ibu dan janin.

Pada ibu :

a. Eklampsia

b. Pre eklampsia berat

c. Solusio plasenta

d. Kelainan ginjal

e. Perdarahan subkapsula hepar

f. Kelainan pembekuan darah

g. Sindrom HELLP (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan

low platelletcount).

h. Ablasio retina Pada janin :

1). Terhambatnya pertumbuhan janin dalam

uterus 2). Kelahiran prematur

3). Asfiksia neonatorum

4). Kematian dalam

uterus

5). Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal.


1

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan pada Kasus Hipertensi dalam


Kehamilan

2.2.1 Pengkajian

a. Anamnesa

Pengkajian pada pasien dengan kasus hipertensi


dalam kehamilan meliputi :

1) Identitas umum ibu, seperti:nama, tempat tanggal

lahir/umur,jenis kelamin, pendidikan, agama , suku

bangsa,status perkawinan, pekerjaan, agama, diagnosa medis

dan alamat rumah.

2) Data Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang :

Biasanya ibu akan mengalami: sakit kepala di daerah

frontal,terasa sakit di ulu hati/ nyeri epigastrium, bisa

terjadi gangguanvisus, mual dan muntah, tidak nafsu

makan, bisa terjadigangguan serebral, bisa terjadi edema

pada wajah danekstermitas, tengkuk terasa berat, dan

terjadi kenaikan berat badan 1 kg/ minggu.

b. Riwayat kesehatan Dahulu

Biasanya akan ditemukan riwayat: kemungkinan ibu

menderitapenyakit hipertensi pada kehamilan

sebelumnya, kemungkinanibu mempunyai riwayat

preeklampsia dan eklampsia padakehamilan terdahulu,

biasanya mudah terjadi pada ibu denganobesitas, ibu

mungkin pernah menderita gagal ginjal kronis


1

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kemungkinan mempunyai riwayat

kehamilan denganhipertensi dalam

keluarga.

d. Riwayat Perkawinan

Biasanya terjadi pada wanita yang menikah di bawah

usia 20 tahunatau di atas 35 tahun.

e. Riwayat Obstetri

Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling sering

terjadi pada ibuhamil primigravida, kehamilan ganda,

hidramnion, danmolahidatidosa dan semakin semakin

tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo, 2013).

2.2.2 Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Biasanya ibu hamil dengan

hipertensi akan mengalami kelemahan.

TD : Pada ibu hamil dengan hipertensi akan

ditemukan tekanan darah sistol diatal 140

mmHg dan diastol 90mmHg.

Nadi : Biasanya pada ibu hamil dengan

hipertensi akan ditemukan denyut nadi

yang meningkat, bahkan pada ibu yang

mengalami eklampsia akan ditemukannadi

yang semakin cepat

Nafas : Biasanya pada ibu hamil dengan

hipertensi akan ditemukan nafas pendek,


1

dan pada ibu yangmengalami eklampsia

akan terdengar bunyi nafas yang berisik

dan ngorok.

Suhu : Ibu hamil yang mengalami hipertensi

dalamkehamilan biasanya tidak ada

gangguan padasuhunya, tetapi jika ibu

hamil tersebut mengalami eklampsia maka

akan terjadi peningkatansuhu.

BB : Biasanya akan terjadi peningkatan berat

badanlebih dari 0,5 kg/minggu, dan pada

ibu hamil yangmengalami preeklampsia

akan terjadi peningkatanBB lebih dari 1

kg/minggu atau sebanyak 3 kg dalam 1

bulan

Kepala : Biasanya ibu hamil akan ditemukan

kepala yang berketombe dan kurang

bersih dan pada ibu hamildengan

hipertensi akan mengalami sakit kepala.

Wajah : Biasanya pada ibu hamil yang

mengalami preklampsia/eklampsia wajah

tampak edema.

Mata : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi

akan ditemukan konjungtiva sub anemis,

dan bisa jugaditemukan edema pada


2

palvebra. Pada ibu hamil yang mengalami

preeklampsia atau eklampsia biasanya

akan terjadi gangguan penglihat

yaitupenglihatan kabur.

Hidung : Biasanya pada ibu hamil tidak ditemukan

gangguanBibir : Biasanya akan

ditemukan mukosa bibir lembab

Mulut : Biasanya terjadi pembengkakan vaskuler

padagusi, menyebabkan kondisi gusi

menjadihi peremik dan lunak, sehingga

gusi bisa mengalami pembengkakan dan

perdarahan

Leher :Biasanya akan ditemukan pembesaran

pada kelenjertiroid

Thorax :

Paru-paru : Biasanya akan terjadi peningkatan

respirasi, edema paru dan napas pendek

jantung : Pada ibu hamil biasanya akan

terjadi palpitasijantung, pada ibu

yangmengalami hipertensi dalam

kehamilan, khususnya pada ibu yang

mengalami preeklampsia beratakan terjadi

dekompensasi jantung.

Payudara : Biasanya akan ditemukan payudara


2

membesar,lebih padat

dan

lebihkeras,puting menonjol danareola

menghitam dan membesar dari 3 cm

menjadi 5cm sampai 6 cm, permukaan

pembuluhdarah menjadilebihterlihat.

Abdomen : Pada ibu hamil akan ditemukan

umbilikus menonjol keluar, dan

membentuk suatu area berwarna gelap di

dinding abdomen, serta akan ditemukan

lineaalba dan linea nigra. Pada ibuhamil

dengan hipertensi biasanya akan

ditemukannyeri pada daerah epigastrum,

dan akan terjadi anoreksia, mual dan

muntah

Pemeriksaan janin : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi

bisa terjadibunnyi jantung janin yang

tidak teratur dangerakan janin yang

melemah (Mitayani, 2011).

Ekstermitas : Pada ibu yang mengalami hipertensi

dalamkehamilan bisa ditemukan edema

pada kaki dantangan juga pada jari-jari.

Sistem persarafan : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi

bisaditemukan hiper refleksia, klonus pada

kaki
2

Genitourinaria : Biasanya ibu hamil dengan hipertensi

akandidapatkan oliguria dan proteinuria,

yaitu pada ibuHamil dengan preeklampsia

(Reeder, 2011;Mitayani, 2011).

2.2.3 Pemeriksaan Penunjang

Mitayani (2011), mengatakan beberapa pemeriksaan penunjang

hipertensi dalam kehamilan yang dapat dilakukan adalah :

1. Pemeriksaan laboratorium

a) Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah

1) Penurunan hemoglobin (nilai rujukan atau

kadar normaluntukwanita hamil adalah 12-14 gr%)

2) Hematokrit meningkat (nilai rujukan 37-43 vol%)

3) Trombosit menurun (nilai rujukan 150-450

ribu/mm3 b) Urinalisis

Untuk menentukan apakah ibu hamil dengan hipertensi

tersebutmengalami proteinuriaatau tidak. Biasanya pada

ibu hipertensiringan tidak ditemukan protein dalam urin.

c) Pemeriksaan fungsi hati

1) Bilirubin meningkat (N=< 1 mg/ dl)

2) LDH (Laktat dehidrogenase) meningkat

3) Aspartat aminomtransferase (AST) > 60 ul.

4) Serum glutamat pirufat transaminase

(SGPT) meningkat (N:15-45 u/ml).

5) Serum glutamat oxaloacetic trasaminase (SGOT)


meningkat(N:
2

< 31u/l).

6) Total protein serum normal (N: 6,7-8,7 g/dl).

d) Tes kimia darah

Asam urat meningkat (N: 2,4-2,7 mg/ dl).

2. Radiologi

a) Ultrasonografi : bisa ditemukan retardasi pertumbuhan

janin intrauterus, ernapasan intrauterus lambat, aktivitas

janin lambat,danvolume cairan ketuban sedikit

b) Kardiotografi

Diketahui denyut jantung janin lemah

3. Data sosial ekonomi

Hipertensi pada ibu hamil biasanya lebih banyak

terjadi padawanitadengan golongan ekonomi rendah, karena

mereka kurangmengonsumsi makanan yang mengandung

protein dan jugamelakukan perawatan antenatal yang teratur.

4. Data Psikologis

Biasanya ibu yang mengalami hipertensi dalam kehamilan

beradadalam kondisi yang labil dan mudah marah, ibu

merasa khawatirakan keadaan dirinya dan keadaan janin

dalam kandungannya, diatakut anaknya nanti lahir cacat

ataupun meninggal dunia, sehingga iatakut untuk melahirkan

(Prawihardjo, 2013).
2

2.2.4 Diagnosa Keperawatan

Masalah Keperawatan atau Diagnosa keperawatan

merupakan suatu penilaian klinis mengenai respon klien

terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung actual maupun

potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan

mengidentifikasi respon individu, keluarga, dan komunitas

terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.

Diagnosa keperawatan yang ditegakkan menurut

Marliana & Hani (2018) dan Tim Pokja SDKI DPP PPNI

(2017) diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus

hipertensi dalam kehamilan sebagai berikut:

1. Resiko cidera pada janin di tandai dengan faktor

usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) (D.0138).

2. Resiko cidera pada ibu di tandai penyakit penyerta

( seperti hipertensi dalam kehamilan ) (D.0138).

3. Nyeri melahirkan b.d dilatasi serviks di tandai

dengan perenium terasa tertekan ( D.0079)

4. Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan di

tandai dengan tampak gelisah (D.0080)

5. Gangguan eliminasi urine b.d penurunan kapasitas

kandung kemih di tandai dengan distensi kandung

kemih (D.0040).

6. Hipervolemia b.d kelebihan asupan cairan di tandai


2

dengan edema perifer (D.0022)

7. Ganguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan

ventilasi perfusi di tandai dengan dispnea (D.0003)

8. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik di

tandai dengan mengeluh nyeri (D.0077)

9. Resiko infeksi di tandai dengan efek prosedur invasif

(D.0142)

10. Menyusui tidak efektif b.d ketidakadekuatan

suplai asi di tandai dengan asi tidak menetes

(D.0029)

11. Gangguan proses keluarga b.d perubahan peran

keluarga di tandai dengan kelaurga tidak mampu

beradaptasi terhadap situasi (D.0120)

1. Intervensi Keperawatan

Intervensi Perencanaan adalah kategori dari perilaku

keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan

hasil yang diperkirakan ditetapkan dan intervensi

keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan merupakan langkah awal dalam menentukan

apa yang dilakukan untuk membentu klien dalam

memenuhi serta mengatasi masalah keperawatan yang telah

ditentukan. Tahap perencanaan keperawatan adalah

menentukan prioritas diagnose keperawatan, penetapan

kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi keperawatan

(Purba, 2019).
2

Penerapan luaran keperawatan dengan menggunakan

ketiga komponen luaran keperawatan yaitu Label,

Ekspetasi dan Kriteria Hasil. Motode yang dapat dilakukan

adalah sebagai berikut (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019)

1) Metode Dokumentasi Manual/tertulis


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama

waktu tertentumaka Luaran Keperawatan Ekspetasi

dengan kriteria hasil :

a. Kriteria 1 (Hasil)

b. Kriteria 2 (Hasil)

c. Dan seterusnya.

2) Metode Dokumentasi Berbasi Komputer


Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama

waktu tertentuLuaran Keperawatan Ekspetasi dengan

kriteri hasil :

a. Kriteria 1 (Skor)

b. Kriteria 2 (Skor)

c. Dan seterusnya.

Komponen tindakan, yang dilakukan pada intervensi

keperawatan terdiri atas Observasi, Terapeutik , Edukasi

dan Kolaborasi (Tim Pokja Siki DPP PPNI, 2018)

Pendekatan intervensi keperawatan menurut Roy

direncanakan dengan tujuan merubah stimulus fokal,

kontekstual dan residual serta memperluas kemampuan

koping klien pada tatanan yang adaptif sehingga


2

kemampuan adaptasi meningkat, Fokus aktifitas dalam

intervensi keperawatan ditujukan pada penyelesain etiologi

dalam diagnosa kepeerawatn klien (Hidayati, 2014).

Berikut Intervensi yang dapat dilakukan sesuai standar

intervensi keperawatan Indonesia (Tim Pokja Siki DPP

PPNI, 2018).
2
No SDKI SLKI SIKI
Tingkat Cedera (L.14136) Pemantauan Denyut Jantung Janin (I.02056
Resiko cedera pada janin di
1 Definisi Definisi
tandai dengan faktor usia
ibu (< 15 tahun atau > 35 Keparahan dari cedera yang Mengumpulkan dan menganalisis data denyut
tahun) (D.0138) diamati atau dilaporkan jantung janin
Ekspetasi Menurun Observasi
Kriteria Hasil a Identifikasi status obstetrik
a) kejadian cidera(5, menurun ) b Identifikasi riwayat
b) Ekspresi wajah kesakitan obstetrik
(5, menurun) c Identifikasi adanya penggunaan obat,
c) Tekanan diet dan merokok
darah (5, d Identifikasi pemeriksaan
membaik) kehamilan sebelumnya
d) Frekuensi gerak e Periksa denyut jantung janin selama 1
janin (5, membaik ) menit
f Monitor denyut jantung janin
g Monitor tanda vital ibu
Terapeutik
Atur posisi pasien
Lakukan manuver Leopold untuk menentukan
posisi janin
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2
2 Nyeri melahirkan b.d Status Intrapartum (L.07060) Manajemen Nyeri (I.08238)
dilatasi serviks di tandai Definisi Definisi
dengan perenium terasa Kondisi pada periode persalinan Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
tertekan ( D.0079) Ekspetasi Membaik sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
Kriteria hasil kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
a. Koping terhadap mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
ketidaknyamanan persalinan hingga berat dan konstan
(5, meningkat) Tindakan
b. Memanfaatkan teknik Observasi
untuk memfasilitasi Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
persalinan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(5, meningkat) Identifikasi skala nyeri
c. Nyeri dengan Identifikasi respon nyeri non verbal
kontraksi (5, menurun ) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
d. Nyeri punggung ( 5, menurun) sudah diberikan
e. Tekanan darah ( 5, membaik) Terapeutik
f. Frekuensi nadi (5, membaik) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika pelu

3 Resiko cidera pada ibu di Tingkat Cedera (L.14136) Perawatan Persalinan Risiko Tinggi (I.07228)
tandai penyakit penyerta ( Definisi Definisi
seperti hipertensi dalam Keparahan dari cedera yang diamati
atau dilaporkan Memberikan asupan persalinan pada janin
3
kehamilan ) (D.0138). multipel atau malposisi
Ekspektasi
Menurun Tindakan
Toleransi aktivitas (5, Observasi
meningkat) Nafsu makan
(5,meningkat) Identifikasi kondisi umum pasien
Ekspresi wajah kesakitan (5 menurun Monitor tanda-tanda vital
) Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan
Ketegangan otot (5 menurun) janin Monitor tanda-tanda persalinan
Tekanan darah (5, membaik) Monitor denyut jantung janin
Frekuensi napas (5, membaik) Identifikasi posisi janin dengan USG
Frekuensi nadi (5,membaik) Identifikasi perdarahan pascapersalinan
Terapeutik
Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk monitor
janin, ultrasound, mesin anestesi, persendian
resusitasi neonatal, forceps, dan penghangat bayi
ekstra
Dukung orang terdekat mendampingi pasien

Edukasi
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

Kolaborasi
Koordinasi dengan tim untuk standby (mis.
neonatologis, perawatan intensif neonatal,
anestesiologis)
Kolaborasi pemberian anestesi maternal, sesuai
kebutuhan
4 Ansietas b.d kekhawatiran Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09134)
mengalami kegagalan di Definisi
tandai dengan tampak Definisi Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman
gelisah (D.0080) Kondisi emosi dan pengalaman subjektif terhadap objek yang tidak jelas dan
subjektif terhadap objek yang spesifik akibat antisipasi bahaya yang
tidak jelas dan spesifik akibat memungkinkan individu melakukan tindakan
antisipasi untuk menghadapi ancaman
bahaya yang memungkinkan
3
individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman Tindakan
Observasi
Ekspetasi Menurun Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.
kondisi, waktu, stressor)
Kriteria Hasil
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
a. Verbalisasi kebingungan
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
(5,menurun )
nonverbal)
b. Verbalisasi khawatir
Terapeutik
akibat kondisi yang
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
dihadapi (5,menurun)
menumbuhkan kepercayaan
c. Perilaku gelilsah (5,menurun)
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
d. Perilaku tegang (5,menurun)
jika memungkinkan
e. Pola tidur (5,membaik)
3. Pahami situasi yang membuat ansietas
f. Frekuensi nadi (5,membaik)
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
g. Tekanan darah (5,membaik)
5. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
6. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
7. Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang

Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, Jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
4. Latih kegiatan pengelihatan untuk mengurangi
ketegangan
5. Latih teknik
relaksasi Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
5 Gangguan eliminasi urine Eliminasi Urin (L.04034) Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
3
b.d penurunan kapasitas Definisi Definisi
kandung kemih di Pengosongan kandung kemih Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola
tandai dengan distensi
kandung kemih yang lengkap eliminasi urine
(D.0040). Ekspetasi Menurun Tindakan
Kriteria Hasil Observasi
Sensasi berkemih (5,meningkat) 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
Desakan berkemih (urgensi) inkontinensia urine
(5,menurun) 2. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi
Distensi kandung kemih atau inkontinensia urin
(5,menurun) 3. Monitor eliminasi urin (mis. frekuensi,
Berkemih tidak tuntas (hesistensi) konsistensi, aroma, volume dan warna)
(5,menurun) Terapiutik
Volume residu urin menurun 1. Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
Karakteristik urin (5,membaik) 2. Batasi asupan cairan, jika perlu
3. Ambil sampel urine tengah (midstream) atau
kultur
Edukasi
1. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran
urine
2. Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
3. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
yang tepat untuk berkemih
4. Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada
kontraindikasi
3
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra,
Jika perlu
6 Hipervolemia b.d kelebihan Keseimbangan Cairan (L.03020) Pemantauan Cairan (I.03121)
asupan cairan di tandai Definisi
Definisi
dengan edema perifer Mengumpulkan dan menganalisis data terkait
(D.0022) Ekuilibrium antara volume cairan pengaturan keseimbangan cairan
di ruang intraseluler dan
Tindakan
ekstraseluler tubuh Observasi
Ekspektasi Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi Monitor frekuensi napas
Meningkat Monitor tekanan darah
Kriteria Hasil Monitor elastisitas atau turgor kulit
Monitor jumlah, warna dan berat jenis
Asupan cairan (5,Meningkat ) urin
Haluaran urin (5,Meningkat ) Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
Kelembaban membran mukosa tekanan darah menurun, tekanan nadi
(5,Meningkat ) menyempit, turgor kulit menurun, membran
mukosa kering, volume urine menurun,
Asupan makanan (5,Meningkat ) hematokrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi
Edema (5,Menurun ) urin meningkat, berat badan menurun dalam
waktu singkat)
Dehidrasi (5,Menurun )
Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis.
Asites (5,Menurun ) dispnea, edema perifer, edema anasarka, JVP
meningkat, CVP meningkat, refleks
Tekanan darah (5,Membaik )
hepatojugular positif, berat badan menurun dalam
Denyut nadi radial (5,Membaik ) waktu singkat)

Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
3
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
7 Ganguan pertukaran gas b.d Pertukaran Gas (L.01003) Terapi Oksigen (I.01026)
Definisi
ketidakseimbangan ventilasi Definisi
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah
perfusi di tandai dengan Oksigenasi dan/ atau eliminasi dan mengatasi kondisi kekurangan oksigen
jaringan
dispnea (D.0003) karbondioksida pada membran
alveolus kapiler dalam batas Tindakan
Observasi
normal Ekspektasi Monitor Kecepatan aliran
Meningkat oksigen Monitor posisi alat terapi
oksigen
Kriteria Hasil
Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
meningkat makan
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
Dispnea (5, menurun)
atelektasis
Pusing (5, menurun) Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
Penglihatan kabur (5, Terapiutik
Perhatikan kepatenan jalan napas
menurun) Diaforesis (5,
Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
menurun) Berikan oksigen tambahan, jika perlu
Gelisah (5, menurun)
Edukasi
Napas cuping hidung (5, Anjurkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
menurun) PCO2 (5, membaik)
PO2 (5, membaik) Kolaborasi
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan
atau tidur
8 Nyeri akut b.d agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
pencedera fisik ditandai
Definisi Definisi
dengan mengeluh nyeri
(D.0077). Pengalaman sensorik atau emosional Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
3
yang berkaitan dengan kerusakan sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
jaringan aktual atau fungsional kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
dengan onset mendadak atau lambat mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
dan berintensitas ringan hingga hingga berat dan konstan
berat dan konstan Tindakan
Ekspektasi Observasi
Meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Kriteria hasil frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Kemampuan menuntaskan 2. Identifikasi skala nyeri
aktivitas (meningkat) 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
2. Keluhan nyeri (menurun) 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
3. Meringis ( menurun) memperingan nyeri
4. Frekuensi nadi (membaik) 5. Monitor keberhasilan terapi komplementer
5. Pola napas (membaik) yang sudah diberikan
6. Tekanan darah (membaik) 6. Monitor efek samping penggunaan
analgetik Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat atau dingin,
terapi bermain)
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
3
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
9 Resiko infeksi di tandai Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
dengan efek prosedur invasif
Definisi Definisi
(D.0142).
Derajat infeksi berdasarkan Mengidentifikasi dan menurunkan risiko
observasi atau bersumber informasi terserang organisme patogenik
Ekspektasi Tindakan
Meningkat Observasi
Kriteria Hasil Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Demam (5,menurun) sistematik
Kemerahan (5,menurun) Terapeutik
Nyeri ( 5,menurun) Batasi jumlah pengunjung
Bengkak ( 5,menurun) Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
3
tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka
operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
10 Menyusui tidak efektif b.d Status Menyusui Promosi ASI Eksklusif (I.03135)
ketidakadekuatan suplai asi (L.03029) Definisi
di tandai dengan asi tidak Definisi Meningkatkan kemampuan ibu dalam
menetes (D.0029) Kemampuan memberikan ASI memberikan ASI secara eksklusif (0-6 bulan)
Tindakan
secara langsung dari payudara
kepada bayi dan anak untuk Observasi
Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu pada
memenuhi kebutuhan nutrisi antenatal, intranatal dan postnatal
Ekspektasi
Terapeutik
Membaik 1). Fasilitasi ibu melakukan IMD (inisiasi
menyusui dini)
Kriteria Hasil
2). Fasilitasi ibu untuk merawat gabung atau
1). Perlekatan bayi pada room in
payudara ibu (5,meningkat) 3). Gunakan sendok dan cangkir jika bayi
belum bisa menyusu
2). Kemampuan ibu 4). Dukung ibu menyusui dengan
3
memposisikan bayi mendampingi ibu selama kegiatan
menyusui berlangsung
dengan benar
5). Diskusikan dengan keluarga tentang ASI
(5,meningkat) 3). eksklusif
6). Siapkan kelas menyusul pada masa
Tetesan/pancaran ASI
prenatal minimal 2 kali dan periode
(5,meningkat) pascapartum minimal 4 kali
Edukasi
4). Suplai ASI adekuat
1). Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
(5,meningkat) bayi
2). Jelaskan pentingnya menyusui di malam
5). Bayi tidur setelah
hari untuk mempertahankan dan
menyusui (5,meningkat) meningkatkan produksi ASI
3). Jelaskan tanda-tanda bayi cukup ASI
6). Hisapan bayi(5,meningkat)
(mis. berat badan meningkat, BAK lebih
7). Lecet pada puting dari 10 kali/hari, warna urine tidak pekat
4). Jelaskan manfaat rawat gabung (rooming
(5,menurun)
in)Anjurkan ibu menyusu
8) Bayi menangis
setelah menyusui
(5,menurun)
11 Gangguan proses keluarga Proses Keluarga (L.13123) Dukungan Koping Keluarga (I.09260)
b.d perubahan peran Definisi Definisi
keluarga di tandai dengan Kemampuan untuk berubah dalam Memfasilitasi peningkatan nilai-nilai, minat dan
kelaurga tidak mampu hubungan atau fungsi keluarga tujuan dalam keluarga
beradaptasi terhadap situasi Ekspektasi
(D.0120) Tindakan
Membaik
Observasi
1. Identifikasi respons emosional terhadap
kondisi saat ini
2. Identifikasi beban prognosis secara psikologis
Kriteria Hasil
3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
1. Adaptasi keluarga terhadap
perawatan setelah setelah pulang
situasi (5,meningkat)
4. Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien,
2. Kemampuan keluarga
keluarga, dan tenaga kesehata
berkomunikasi secara terbuka
Terapeutik
diantara anggota keluarga
1. Dengarkan masalah,perasaan, dan pertanyaan
3
4
(5,meningkat) keluarga
3. Kemampuan anggota keluarga 2. Diskusikan rencana medis dan perawatan
memenuhi kebutuhan emosional 3. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara
anggota keluarga( 5,meningkat) pasien dan keluarga atau antar anggota
4. Ketepatan peran keluarga keluarga
pada tahap perkembangan 4. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar
(5,meningkat) keluarga (misal. tempat tinggal, makanan,
5. Sikap respek antara anggota pakaian)
keluarga (5,meningkat) 5. Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
6. Minat keluarga melakukan keterampilan dan peralatan yang diperlukan
aktivitas yang positif untuk mempertahankan keputusan perawatan
(5,meningkat) pasien
7. Kemampuan keluarga pulih dari 6. Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
kondisi sulit (5,meningkat) menenangkan pasien dan atau jika keluarga
tidak dapat memberikan perawatan
7. Hargai Dan dukung mekanisme koping adaptif
yang digunakan
8. Berikan kesempatan Atan berkunjung bagi
anggota keluarga
Edukasi
Informasikan kemajuan pasien secara berkala
Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga,jika perlu
40

2. Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yangdilakukan

oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang

dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria

hasil yang diharapkan (Potter & Perry, 2011).

Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi pengumpulan data

berkelanjutan, mengobservasi respon klien selama dan sesudah pelaksaan

tindakan, serta menilai data yang baru.

3. Evaluasi

Evaluasi, yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan

seberapa jauh keberhasilan yang dicapai sebagai keluaran dari tindakan.

Penilaian proses menentukan apakah ada kekeliruan dari setiap tahapan

proses mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,tindakan, dan evaluasi

itu sendiri (Purba, 2019).

Pada tahap ini, hal yang dilakukan adalah membandingkan tingkah

laku klien sebelum dan sesudah implementasi. Hal ini terkait kemampuan

klien dengan preeklampsia primigravida dalam beradaptasi dan mencegah

timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Pada klien preeklampsia

multigravida dapat mengevaluasi kemampuan masalah adaptasi yang pernah

dialami, kemampuan adaptasi ini meliputi seluruh aspek baik psiko

maupun social (Hidayati, 2014)


BAB III

METODOLOGI KARYA ILMIAH AKHIR

3.1 Desain Karya Ilmiah Akhir

Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus

yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah digunakan untuk

mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada klien Hipertensi dalam

kehamilan di ruang Drupadi 2 RSUD JOMBANG

3.2 Subyek Karya Ilmiah Akhir

Subyek/Responden adalah sejumlah orang yang turut berperan serta

dalam suatu kegiatan, keikutsertaan dan peran serta. Subyek yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 3 klien dengan Hipertensi dalam kehamilan .

3.3 Lokasi dan Waktu Studi

3.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang Drupadi 2 RSUD Jombang.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dimulai pada bulan Oktober 2022

3.4 Fokus Studi Kasus

Fokus studi pada kasus ini yaitu asuhan keperawatan pada pasien dengan

Hipertensi Dalam Kehamilan di ruang Drupadi 2 RSUD Jombang

3.5 Definisi Operasional

1. Hipertensi dalam kehamilan ialah tekanan darah sistolik dan sistolik

≥140/90 mmHg pengukuran tekanan darah sekurang-kurangnya dilakukan

2 kali selang 4 jam. Kenaikan tekanan darah sistolik ≥ 30 mmHg dan

41
4

kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 15 mmHg sebagai parameter hipertensi

sudah tidak dipakai lagi (Prawirohardjo, 2013).

2. Asuhan keperawatan dengan Hipertensi dalam kehamilan merupakan suatu

proses tindakan keperawatan dilakukan oleh seorang perawat yang

diberikan secara langsung kepada pasien dengan Hipertensi dalam

kehamilan dalam tatanan pelayanan kesehatan dengan langkah – langkah

memberikan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, menegakkan

diagnosa keperawatan, menyusun intervensi, melaksanakan intervensi, dan

mengevaluasi asuhan keperawatan Hipertensi dalam kehamilan.

3.6 Instrumen Studi Kasus

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format asuhan

keperawatan Maternitas sesuai ketentuan yang berlaku di UNIPDU Jombang.

3.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang bertujuan untuk mendapat informasi,

biasanya anatara dua orang yang diarahkan oleh seorang dengan maksud

memperoleh keterangan. Dalam studi kasus ini, peneliti menggunakan 2

jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara langsung dengan klien)

dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga klien).

2. Observasi dan Pemeriksaan Fisik

Observasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh

perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Pengamatan dapat

dilakukan dengan seluruh alat indera, tidak terbatas hanya pada apa yang

dilihat (Saryono, 2013 dalam Muhklis 2016). Alasan peneliti melakukan


4

observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistis perilaku atau

kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku

manusia dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek

tertentu untuk melaksanakan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

Pemeriksaan fisik pada studi kasus ini menggunakan pendekatan haad to

toe pada sistem tubuh klien.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah kegiatan mencari data atau variabel dari sumber

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda, dan sebagainya. Yang diamati dalam studi dokumentasi

adalah benda mati (Suryono, 2013 dalam Muhklis 2016). Dalam studi

kasus ini menggunakan studi dokumentasi berupa catatan hasil data rekam

medis, revie literatur dan pemeriksaan diagnostik dan data lain yang

relevan.

3.8 Analisa dan Penyajian Data

Teknik analisis menggunakan cara observasi oleh peneliti dan studi

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan oleh

peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan

rekomendasi dalam intervensi tersebut (Tri, 2015 dalam Muhklis).

3.9 Etik Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang

sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian berhubungn langsung

dengan manusia, maka segi penelitian harus di perhatikan. Masalah etika

yang harus di perhatikan antara lain:


4

1. Informed Consent (Lembar Persetujuan).

Lembar persetujuan diberikan kepada subyek yang akan

diteliti. Tujuan agar subyek menegtahui maksud dan tujuan

penelitian. Untuk itu peneliti akan memberikan lembar

persetujuan kepada responden yang bersedia di teliti. Tetapi jika

tidak bersedia menjadi subyek penelitian, maka peneliti harus

menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada

dalam lembar persetujuan tersebut antara lain: partisipan pasien,

tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan,

komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan

terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi

dan alin-lain.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek penelitian,

peneliti tidak memberikan atau mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur tersebut. Cukup dengan memberikan

inisial nama / kode atau inisial pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan).

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subyek dijamin

oleh peneliti. Baik informasi maupun masalah – masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaaanya oleh penelitian hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset


4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jombang

4.1.1 Visi

Menjadi Rumah Sakit rujukan terdepan pilihan utama masyarakat dengan

layanan paripurna melalui sistem pendidikan kesehatan yang terintegrasi.

4.1.2 Misi

1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna serta

terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. Meningkatkan sarana prasarana dan sumber daya manusia sesuai

standar

3. Menyelenggarakan pendidikan kedokteran, kesehatan lainnya dan

penunjang sistem layanan kesehatan serta melaksanakan penelitian

secara terintegrasi

4. Menyelenggarakan tata kelola organisasi yang profesional dan

akuntabel.

4.1.4 Moto

Kepuasan pasien kebahagiaan kami

4.1.3 Kredo

C I N T A K U (Cepat, Indah, Nyaman, Terjangkau, Aman,

Kepercayaan, Umum). Pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Umum

Daerah Jombang adalah Pelayanan PRIMA yaitu Pelayanan yang Cepat,

Sigap dan berhasil guna dilayani dalam kondisi lingkungan yang indah
4

dan suasana nyaman serta tarif yang terjangkau oleh seluruh masyarakat.

Tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa aman baik secara

fisik maupun psikologis serta tetap menjaga kepercayaan pengguna jasa

pelayanan dengan tekat kepuasan pelanggan sebagai yang utama dan

pertama yang berlaku pada seluruh masyarakat secara umum tanpa

membedakan status sosial.

1. Kebijakan mutu

“Pelayanan profesional yang bermutu”. Pelayanan yang berbasis

profesional dengan mengacu pada mutu pelayanan berstandar

nasional yang sesuai dengan visi, misi dan kredo “ CINTAKU”

RSUD Jombang.

Kreatifitas dan keterbukaan didukung tidak saling menyalahkan,

kekeliruan, kegagalan, dan kinerja yang belum optimal dilaporkan

serta dikaji untuk melakukan peningkatan rasa takut untuk

disalahkan, dan mendorong kepada penilaian terbuka kesalahan

dan kegagalan :

a. Penghargaan terhadap staf

b. Siap menerima perbedaan pendapat

4.2 Sumber Daya Manusia

Tabel 4.1 Sumber daya manusia


No. Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase
1. D3 Keb 20 77%
2. D4 Keb 3 11,6%
3. S1 Manajemen 1 3,8%
4. SMK 1 3,8%
5. Asisten Perawat 1 3,8%
Jumlah 26 100%
Sumber data : daftar pegawai Ruang Drupadi II
4

4.3 Gambaran Kasus dan Bor Ruangan

4.3.1 Gambaran Kasus

Besar Penyakit Yang Di Rawat Di Ruang Drupadi II

a. HDK

b. PEB

c. HT kronis

d. Abortus in compleks

e. Oligohidramnion

f. Anemia

4.3.2 Gambaran Ruangan atau Wilayah

Pengambilan data untuk studi kasus ini adalah di Ruang Drupadi II

RSUD Jombang. Ruang Drupadi II merupakan salah ruang perawatan untuk

pasien nifas/pasca melahirkan. Lokasi Ruang Drupadi II yaitu di lantai 2,

disamping gedung rehabilitasi medik. Ruang Drupadi II terdiri dari 1 ruang

HCU tedapat 5 TT, ruang kelas 1 terdapat 3 TT, ruang B terdapat 5 TT, ruang

A terdapat 6 TT, ruang C terdapat 6 TT, ruang D terdapat 6 TT, ruang E

terdapat 5 TT, ruang F terdapat ! TT, ruang G terdapat 4 TT, ruang ruang

isolasi terdapat 6 TT. Terdapat ruang bayi/neonates, ruang obat, ruang

premedika, ruang steril. pantry, tempat cuci tangan, ruang alat, ruang edukasi.

4.3.3 Bor Ruangan Drupadi II

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal oktober 2022 didapatkan

gambaran kapasitas tempat tidur Ruang Drupadi II adalah :

RUMUS = Jumlah Bed yang Terpakai / Jumlah Bed Keseluruhan X

100%
4

1. Ruang Drupadi II

BOR : 30 / 42 x 100% = 71,4 %

2. Ruang Drupadi II pasien kelolaan mahasiswa.

Tabel 4.2 BOR Ruangan

No Hari/Tanggal Jumlah BOR


1. Senin, 3 oktober 2022 18 18𝑥 100% = 38,2%
47
2. Selasa,4 oktober 2022 19 19𝑥 100% = 40,4%
47
3. Rabu, 5 oktober 2022 16 16
𝑥 100% = 34 %
47
4. Kamis, 6 oktober 2022 21 21
𝑥 100% = 44,6%
47
5. Jumat , 7 oktober 2022 20
20 𝑥 100% = 42,5%
47
6. Senin, 8 oktober 2022 18 𝑥 100% = 38,2%
18
47
𝑥 100% = 31,9%
7. Selasa, 11 oktober 2022 15
15
𝑥 100% = 42,5%
47
8. Rabu, 12 oktober 2022 20
20
47
9. Kamis, 13 oktober 2022 24 24
47 𝑥 100% = 51%

10. Jumat, 15 oktober 2022 26 26𝑥 100% = 55,3%


47
11. minggu, 16 oktober 2022 27 27𝑥 100% = 57,4%
47
12. Senin, 17 oktober 2022 25 25
𝑥 100% = 53,1%
47

Keterangan :

BOR (Bed Occupancy Ratio): Angka penggunaan tempat tidur. Nilai ideal

menurut (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011) adalah 60-85%.


4

4.4 Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan

4.4.4.1 Ringkasan Pengkajian

A. Identitas Pasien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2 Klien 3


Nama pasien Ny.S Ny A Ny.W
Umur 33 tahun 41 tahun 28 tahun
Suku/bangsa Jawa Jawa Jawa
Agama Islam Islam Islam
Pendidikan Smp Sma S1
Pekerjaan Swasta IRT Swasta
Alamat Bandar kadung mulyo Keplak sari Klaten Rejoagung
Status Kawin Kawin Kawin
perkawinan
Diagnosa medis GII P1001-Uk 38/39MG GV P4004-Uk GI P0000-Uk
THIU+ letak sungsang 38/39MG 37/38MGTH+ letkep
+ HDK+TBJ 2900gr THIU+ letkep + + HDK+Obes GR I.
HDK+grademulti+TBJ
3000gr

No RM 555907 555289 554828


Tanggal 14-10-2022 15-10-2022 15-10-2022
Pengkajian

Identitas Suami

Identitas Klien Klien 1 Klien 2 Klien 3


Nama suami Tn A Tn M Ny.W
Umur 43 tahun 49 tahun 35 tahun
Suku/bangsa Jawa Jawa Jawa
Agama Islam Islam Islam
Pendidikan SMP SD SMA
Pekerjaan Swasta Swasta Swasta
Alamat bandar kedung mulyo Keplak sari Klaten Rejoagung
5

B. Riwayat keperawatan

Identitas Klien Klien 1 Klien 2 Klien 3


Keluhan Utama : Pasien mengatakan Pasien mengatakan Pasien mengatakan
mengeluh nyeri Mengeluh mules dan mengeluh nyeri
pinggang menjalar nyeri pinggang menjalar pinggang menjalar ke
ke perut di sertai ke perut di sertai nyeri perut di sertai otot
otot pinggul yg uterus pinggul yg tertekan
tertekan
Riwayat obstetric Menarche yaitu usia Menarche yaitu usia ± Menarche yaitu usia ±
A Riwayat ± 12 tahun , 15 tahun , banyaknya 14 tahun , banyaknya
menstruasi banyaknya menstruasi banyak dan menstruasi banyak dan
menstruasi banyak menggumpal menggumpal
/menggumpal Siklusnya 30 hari Siklusnya 28 hari
Siklusnya 28 hari Lamanya 7 hari Lamanya 7 hari
Lamanya 7-8 hari HPHT 26-01-2021 HPHT 25-01-2021
HPHT 27-01-2021

B Riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu


Klien 1
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

No Thn Umur Pen Jenis Peno Pen Lasera Infeksi Perdara Jenis BB Pj
Kehamila y long y s han
n ulit ulit I
1 2018 9 bulan - Normal bidan - - - - L 3000 50
2 Hamil Ini

Klien 2
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

No Thn Umur Peny Jenis Peno Pen Laseras Infeksi Perdara Jenis BB Pj
Kehamila ulit long y I han
n ulit
1 2003 9 bulan - Normal bidan - - - - L 3000 50
2 2005 9 bulan - Normal bidan - - - - P 3200 52
3 2011 9 bulan - Normal bidan - - - - P 3000 50
4 2019 9 bulan - Normal dokter - - - - P 2500 50
5 Hamil Ini

Klien 3
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak

No Thn Umur Peny Jenis Peno Peny Laseras Infeksi Perdara Jenis BB Pj
Kehamila ulit long ulit I han
n
1 Hamil Saat ini
5

C Genogram

Klien 1 Klien 2 Klien 3

D Kehamilan sekarang
Kehamilan sekarang Klien 1 Klien 2 Klien 3
Diagnosa kehamilan GII P1001-Uk GV P4004-Uk GI P0000-Uk
38/39MG THIU+ 38/39MG 37/38MGTH+ letkep
letak sungsang THIU+ letkep + + HDK+Obes GR I.
+ HDK+TBJ HDK+grademulti+TBJ
2900gr 3000gr

Usia kehamilan 38/39 mgg 38/39 mgg 37/38mgg


Tafsiran persalinan 03-10-2022 04-10-2022 05-10-2022
Imunisasi Imunisasi TT1 Imunisasi TT1 sudah Imunisasi TT1 dan
dan TT2 dan TT2 lengkap TT2 belum
lengkap

ANC berapa kali 2x SPOG


1x USG Pemeriksaan SPOG 2x pemeriksaan rutin
3x dan USG 2x ke bidan
pemeriksaan
rutin ke
bidan
Keluhan selama hamil Px sering Px sering kenceng Px sering kenceng
atau saat ini kenceng perutnya perutnya sering perutnya sering nyeri
sering nyeri mual muntah dan pinggang
pinggang dan keluar darah sedikit
mual muntah

Pengobatan selama Px sering berobat Px sering berobat ke Px sering berobat ke


Hamil ke bidan selama Dokter kandungan bidan dan Dokter
hamil selama hamil kandungan selama
hamil
Pergerakan janin Pergerakan janin Pergerakan janin aktif, Pergerakan janin
aktif, aktif,
Rencana Perawatan bayi Ibu megetahui Ibu megetahui Ibu megetahui cara
cara perawatan cara perawatan perawatan bayi
bayi bayi
5

E Kesanggupan dan pengetahuan ibu tentang

Kesanggupan dan Klien 1 Klien 2 Klien 3


pengetahuan ibu
Breast Care Ibu mengetahui Ibu mengetahui Ibu mengetahui cara
cara merawat cara merawat merawat payudara
payudara payudara

Perineal care Ibu mengetahui Ibu mengetahui cara


cara perawatan Ibu mengetahui perawatan perineal
perineal care cara perawatan care
perineal care
Nutrisi Ibu mengetahui Ibu mengetahui
tentang nutrisi Ibu mengetahui tentang nutrisi yang
yang baik tentang nutrisi yang baik
baik
Senam hamil Ibu mengetahui Ibu mengetahui cara
cara senam Ibu mengetahui senam Hamill
Hamill cara senam Hamill

KB Ibu mengetahui Ibu mengetahui Ibu mengetahui


tentang KB tentang KB tentang KB
Menyusui Ibu mengehui Ibu mengehui cara Ibu mengehui cara
cara menyusui menyusui pada menyusui pada bayi
pada bayi bayi

F Riwayat Keluarga Berencana

Riwayat Keluarga Klien 1 Klien 2 Klien 3


Berencana
Melaksanakan KB Ibu Ibu melaksanakan Ibu melaksanakan
melaksanakan KB dan jenis Kb KB
KB dan jenis yang digunakan yaitu dan jenis Kb yang
Kb yang Kb suntik 3 bulan digunakan yaitu Pil
digunakan sekali dan suntik
yaitu Pil dan
suntik

Kontrasepsi yang di gunakan Suntik dan pil Suntik Suntik dan pil
Sejak kapan ±6 bulan ±3 bulan ± 5 bulan
menggunakan kontrasepsi
Masalah yang terjadi Tidak ada Tidak ada masalah Tidak ada masalah
masalah terjadi terjadi terjadi

G Riwayat kesehatan

Riwayat kesehatan Klien 1 Klien 2 Klien 3


Penyakit yang Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pernah
dialami ibu
Pengobatan yang didapat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Riwayat penyakit keluarga Tidak ada Keluarga meiliki Keluarga meiliki
riwayat penyakit riwayat penyakit
DM dan hipertensi
hipertensi
5

I Riwayat lingkungan

Riwayat lingkungan Klien 1 Klien 2 Klien 3


Kebersihan bersih dan bersih dan nyaman bersih dan nyaman
nyaman

Bahaya Tidak ada Tidak ada Tidak ada

J Aspek Psikologis

Aspek psikologis Klien 1 Klien 2 Klien 3


kehamilan ini Ya karena Ya karena kehamilan Ya karena kehamilan
direncanakan kehamilan ini ini di tunggu oleh ibu ini sudah
oleh ibu dan pasangan direncanakan dan suami direncanakan
oleh ibu dan oleh ibu dan suami
suami

Semoga bayi Semoga bayi tumbuh Semoga bayi tumbuh


Harapan yang ibu tetap sehat dan kembang dengan baik kembang dengan baik
inginkan selama masa tumbuh kembang
kehamilan dengan baik

Suami dan Suami dan keluarga Suami dan keluarga


keluarga sangat sangat mendukung sangat mendukung
dukungan pasangan mendukung terhadap kehamilan terhadap kehamilan ini
terhadap kehamilan terhadap ini
ini kehamilan ini

Keluarga sangat Keluarga sangat


mendukung Keluarga sangat mendukung
mendukung
sikap anggota keluarga
lainnya terhadap
kehamilan ini

K Kebutuhan Dasar Khusus

Pola Nutrisi Klien 1 Klien 2 Klien 3


Frekuensi makan 3 x/hari 3-4 x/hari 3-4 x/hari
Nafsu makan Baik dan Baik dan selalu habis Baik dan selalu habis
selalu
habis
Sayuran dan lauk pauk Sayuran dan lauk pauk
Jenis makanan rumah Sayuran dan
lauk pauk

Makanan yang tidak Tidak ada Tidak ada Tidak ada


disukai/alergi/pantangan

L Pola eliminasi

BAK Klien 1 Klien 2 Klien 3


Frenkuensi 6-7 x/hari 5-6 x/hari 4-5 x/hari
Warna Kuning pekat Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Keluhan saat BAK Tidak ada Tidak ada Tidak ada

BAB Klien 1 Klien 2 Klien 3


Frenkuensi 1 x/hari 1 x/hari 1 x/hari
Warna Kecoklatan Kuning Kecoklatan Kecoklatan
5

Bau Berbau Berbau Berbau


Konsisten Padat Cair Padat
Keluhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada

M Pola Personal Hygiene

Mandi Klien 1 Klien 2 Klien 3


Frenkuensi 2 x/hari 2 x/hari 2 x/hari
Sabun Memakai sabun Memakai sabun Memakai sabun
Oral Higyene
Frenkuensi 2 x/hari 2 x/hari 2 x/hari
Waktu Pagi dan sore Pagi dan sore Pagi dan sore
Cuci Rambut
Frenkuensi 1 x/hari 1 x/hari 1 x/hari
Shampo Menggunakan Menggunakan shampo Menggunakan shampo
shampo

N Pola Istirahat dan Tidur

Pola Istirahat dan Tidur Klien 1 Klien 2 Klien 3


Lama tidur 7 jam/hari 5 jam/hari (malam 3 6 jam/hari (malam 3
(malam 5 jam jam & 2 jam ) jam & 3 jam )
& 2 jam )

Kebiasaan sebelum tidur Main hp & Mendengarkan murotal Mendenngarkan music


video Quran
call keluarga

Keluhan tidak ada Tidak ada Tidak ada

O Pola aktifitas dan latihan

Pola aktifitas Klien 1 Klien 2 Klien 3


dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan IRT Pabrik Berjualaan
Waktu bekerja - 6 jam 6 jam
Olah raga Jalan pagi (1 Senam sehat Jalan pagi & sore
minggu sekali (1minggu sekali (1minggu sekali )
) )
Berkumpul dengan
Kegiatan waktu luang Istrirahat di Berkumpul dengan keluarga
rumah dan keluarga
jaga
anak

Keluhan dalam aktifitas Tidak ada Nyeri pinggang Tidak ada

P Pola Kebiasaan Yeng Mempengaruhi Kesehatan

Pola kebiasaan Klien 1 Klien 2 Klien 3


Merokok Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Minuman keras Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Ketergantungan obat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
5

Q. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik Klien 1 Klien 2 Klien 3


Keadaan umum Keadan umum baik
keasadaran Keadan umum baik Keadan umum baik
composmentis keasadaran keasadaran
composmentis GCS composmentis
GCS 15 (E : 4 M: 5 V: 15 (E : 4 M: 5 V: 6) GCS 15 (E : 4 M: 5 V: 6)
6) KU : Lemah KU : Lemah
KU : Lemah

Tanda-tanda vital TD : 160 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg
N : 119 x/menit N : 114x/menit N : 112x/menit
S : 36,8 C S : 37 C S : 37 C
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
TB : 160 cm TB : 155 cm TB : 158 cm
BB : 60 Kg BB : 70 Kg BB : 75 Kg

Pemeriksaan Rambut berwarna hitam, Rambut berwarna Rambut beruban, rontok,


kepala tidak rontok, tidak ada hitam, tidak rontok, berminyak, tidak kotor,
ketombe, tidak kotor, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan pada
tidak ada benjolan pada tidak kotor, tidak ada kepala dan leher, , kepala
kepala , kepala simetris, benjolan pada kepala simetris, tidak ada nyeri
tidak ada nyeri tekan kepala simetris, tidak tekan Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan ada nyeri tekan Tidak
ada keluhan
Mata Mata tampak simetris,
konjungtiva tidak Mata tampak simetris, Mata Mata tampak
anemis, sklera ikterik, konjungtiva tidak simetris, konjungtiva
pupil isocor dan anemis, sklera ikterik, tidak anemis, sklera
penglihatan normal, pupil isocor dan ikterik, pupil isocor dan
pasien tidak penglihatan normal, penglihatan normal,
menggunakan alat bantu pasien tidak pasien tidak
Penglihatan menggunakan alat menggunakan alat bantu
bantu penglihatan penglihatan

Hidung Tidak ada alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Tidak ada sinus Tidak ada sinus Tidak ada sinus

Mulut dan
tenggorokan Tidak ada gigi gerigi Tidak ada gigi gerigi Tidak ada gigi gerigi
reflek menelan reflek menelan reflek menelan bagus
bagus bagus

Dada dan Axila Mamae membesar


Areola mammae berwarna Mamae membesar , Mamae membesar,
coklat , papilla mamae Areola mammae Areola mammae berwarna
menonjol, colostrum berwarna coklat , coklat , papilla mamae
sudah papilla mamae menonjol, colostrum belum
menonjol,
5

keluar colostrum belum keluar keluar

Pernafasan Jalan nafas tidak ada Jalan nafas tidak ada Jalan nafas tidak ada
sumbatan ,tidak ada sumbatan ,tidak ada sumbatan ,tidak ada
suara nafas tambahan suara nafas tambahan suara nafas tambahan
(vesikuler), tidak (vesikuler), tidak (vesikuler), tidak
menggunakan otot bantu menggunakan otot menggunakan otot bantu
nafas bantu nafas nafas

Sirkulasi jantung Kecepatan denyut Kecepatan denyut Kecepatan denyut apical


apical apical 99 x/menit, 112x/menit, irama
100 x/menit, irama irama normal, tidak normal, tidak ada
normal, tidak ada ada kelainan bunyi kelainan bunyi jantung
kelainan bunyi jantung jantung

Abdomen Inspeksi Inspeksi Inspeksi


perut membesar sesuai perut membesar perut membesar sesuai
umur kehamilan, linea& sesuai umur umur kehamilan, linea&
strie berwarna coklat kehamilan, linea& strie berwarna coklat
strie berwarna coklat
Auskultasi Auskultasi Auskultasi
DJJ 138x/menit DJJ 155x/menit DJJ 145x/menit
Palpasi Palpasi
Leopold I teraba lunak Leopold I teraba Palpasi
TFU 25 cm lunak TFU 25 cm Leopold I teraba lunak
Leopold II teraba Leopold II teraba TFU 25 cm
punggung pada sebelah punggung pada Leopold II teraba
kiri ibu sebelah kiri ibu punggung pada sebelah
Leopold III teraba Leopold III teraba kiri ibu
bulat keras melinting bulat keras melinting Leopold III teraba bulat
Leopold IV His belum Leopold IV His keras melinting
masuk PAP ( His 2kali belum masuk PAP ( Leopold IV His belum
dalam 10 menit 45 detik) His 3 kali dalam 10 masuk PAP ( His 3 kali
menit 45 detik) dalam 10 menit 45 detik)

Genitourinary Keputihan tidak ada Keputihan tidak Keputihan tidak ada


Pap smear belum ada Pap smear Pap smear belum pernah
pernah belum pernah

Ektremitas Tidak ada odem Tidak ada odem Tidak ada odem
(integument/Musk Elastisitas CRT < 2 detik Elastisitas CRT < 2 Elastisitas CRT < 2 detik
uluskeletal) Kulit sawo matang detik ,Kulit sawo Kulit sawo matang
matang
5

Laboratorium
Px 1 Px 2 Px 3
Hemoglobin 11.3 (11.7-15.5) Hemoglobin 11.0 (11.7- Hemoglobin 11.0 (11.7-15.5)
Leukosit 15.62 (13.2-17.3) 15.5) Leukosit 16.62 (13.2-17.3)
Hematokrit 34.8 (35-47) Leukosit 15.80 (13.2-17.3) Hematokrit 34.6 (35-47)
Eritrosit 4.1 (3.8-5.2) Hematokrit 34.7 (35-47) Eritrosit 4.4 (3.8-5.2)
Trombosit 235 (150-440) Eritrosit 4.2 (3.8-5.2) Trombosit 234 (150-440)
Segmen 93 (50-70) Trombosit 238 (150-440) Segmen 89 (50-70)
Limfosit 5 (25-40) Segmen 88 (50-70) Limfosit 9 (25-40)
Monosit 3 (2-8) Limfosit 8 (25-40) Monosit 4 (2-8)
ANC 15.40 (2.5-7.0) Monosit 4 (2-8) ANC 13.80 (2.5-7.0)
ALC 0.8 (1.3 -3.6) ANC 13.84 (2.5-7.0) ALC 1.1 (1.3 -3.6)
Retikulosit 2.28 (0.5-1.5) ALC 1.2 (1.3 -3.6) Retikulosit 2.28 (0.5-1.5)
Rethe 33.5 (>30.3) Retikulosit 1.86 (0.5-1.5) Rethe 28.5 (>30.3)
Rethe 27.8 (>30.3)

Penatalaksanaan
Px 1 Px 2 Px 3
Infus ringer laktat 20 tpm Infus ringer laktat 20 tpm Infus ringer laktat 20 tpm
Injeksi metamizole 3x 1 Injeksi asam tranex 3x 1 amp Injeksi metamizole 3x 1 amp
amp Injeksi ketorolac 3x1 amp Injeksi ketorolac 3x1 amp
Injeksi ketorolac 3x1 amp Injeksi oxytosin 2 amp Injeksi oxytosin 2 amp
Injeksi oxytosin 2 amp Oral : paracetamol 3x500 Oral : paracetamol 3x500
Oral : paracetamol 3x500 Methyldopa 2x1 Methyldopa 2x1
nifedipine 3x1
5

ANALISA DATA
Nama pasien Analisa data Etiologi Masalah
Ny.S Tanggal Data subyektif :
pengkajian Pasien mengatakan Dilatasi serviks Nyeri melahirkan
14 oktober 2022 mengeluh nyeri pinggang D.0079)
menjalar ke perut di sertai
otot pinggul yg tertekan

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah meringis
skala nyeri 7

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C

Data subyektif : faktor usia ibu (< 15 Resiko cidera pada


Pasien mengatakan tahun Janin (D.0138).
mengalami kenceng- atau > 35 tahun)
kenceng badan terasa (D.0138).
Lemas dan merasa
nyeri seperti tegang

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C
DJJ :
138x/menit
TBJ: 2900gr
TFU : 33 cm
Kontraksi
3x/10‟/40”
5

Data subyektif :
-Pasien mengatakan badan
penyakit penyerta Resiko cidera pada
terasa lemas. (seperti hipertensi ibu
-pasien mengatakan sakit - dalam kehamilan
kepala di serta mual )

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C

Ny.A Data subyektif :


Tanggal Pasien mengatakan Dilatasi serviks Nyeri melahirkan
pengkajian Mengeluh mules dan D.0079)
15 oktober nyeri pinggang menjalar ke
2022 perut di sertai nyeri uterus

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah meringis
skala nyeri 8

Tekanan
darah : 160/100
mmHg Nadi :
114 x/menit
Suhu :
37 C

Data subyektif :
faktor usia ibu (< 15 Resiko cidera pada
Pasien mengatakan
tahun atau > 35 tahun) Janin (D.0138).
terkadang mengalami
(D.0138).
kenceng-kenceng

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis

Tekanan darah :
160/100 mmHg
Nadi :
114 x/menit
Suhu :
37 C
DJJ :
155x/menit
TBJ: 3000gr
TFU : 33 cm
Kontraksi
3x/10‟/30”
6

Data subyektif :
-pasien mengatakan sakit -
penyakit penyerta Resiko cidera pada
kepala di serta mual (seperti hipertensi ibu
-pasien mengatakan nyeri dalam kehamilan
di bagian uluh hati )
-pasien mengatakan tengkuk
terasa berat

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C

Ny.W Data subyektif :


Tanggal Pasien mengatakan Dilatasi serviks Nyeri melahirkan
pengkajian mengeluh nyeri pinggang D.0079)
15 oktober menjalar ke perut di sertai
2022 otot pinggul yg tertekan

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah meringis
skala nyeri 9

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
112 x/menit
Suhu :
37 C

Data subyektif : faktor usia ibu (< 15 Resiko cidera pada


Pasien mengatakan tahun Janin (D.0138).
mengalami kenceng- atau > 35 tahun)
kenceng badan terasa (D.0138).
Lemas

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis

Tekanan darah :
150/100 mmHg
Nadi :
112 x/menit
Suhu :
37 C
DJJ :
145 x/menit
TBJ: 2900gr
TFU : 33 cm
6

Kontraksi
3x/10‟/50”

Data subyektif :
-Pasien mengatakan badan
penyakit penyerta Resiko cidera pada
terasa lemas. (seperti hipertensi ibu
-pasien mengatakan sakit - dalam kehamilan
kepala di serta mual )

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C

Data subyektif : kekhawatiran mengalami Ansietas


Pasien mengatakan kegagalan
khawatir dengan kondisi
yg di hadapi dan cemas
akan kehamilannya
pasien takut jika
melahirkan harus di
operasi.

Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah tampak
cemas
wajah tampak tegang

Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
112 x/menit
Suhu :
37 C
6

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

BERDASARKAN PRIORITAS

Kasus 1

No Dx Keperawatan Ditemukan Teratasi

1 Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks 14-10-2022 15-10-2022


di tandai dengan perenium tertekan
(D.0079)

2 Resiko cedera pada janin ditandai 14-10-2022 15-10-2022


dengan faktor usia ibu (< 15 tahun
atau > 35 tahun) (D.0138)

3 Resiko cidera pada ibu di tandai 14-10-2022 15-10-2022


penyakit penyerta ( seperti
hipertensi dalam kehamilan )
(D.0138).
Kasus 2

1 Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks 15-10-2022 16-10-2022


di tandai dengan perenium tertekan
(D.0079)

2 Resiko cedera pada janin ditandai 15-10-2022 16-10-2022


dengan faktor usia ibu (< 15 tahun
atau > 35 tahun) (D.0138)

3 Resiko cidera pada ibu di tandai 15-10-2022 16-10-2022


penyakit penyerta ( seperti
hipertensi dalam kehamilan )
(D.0138).
Kasus 3

1 Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks 15-10-2022 16-10-2022


di tandai dengan perenium tertekan
(D.0079)

2 Resiko cedera pada janin ditandai 15-10-2022 16-10-2022


dengan faktor usia ibu (< 15 tahun
atau > 35 tahun) (D.0138)

3 Resiko cidera pada ibu di tandai 15-10-2022 16-10-2022


penyakit penyerta ( seperti
hipertensi dalam kehamilan )
(D.0138).
6

4 Ansietas b.d kekhawatiran 15-10-2022 16-10-2022


mengalami kegagalan di
tandai dengan tampak
gelisah (D.0080)
6

RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
Nyeri Status Intrapartum (L.07060) Manajemen Nyeri (I.08238)
melahirkan b.d Tujuan setelah dilakukan Tindakan
1
dilatasi serviks intervensi selama 3x 24 jam di Observasi
di tandai harapkan status inpartum Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan membaik dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
perenium Identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil
terasa tertekan Identifikasi respon nyeri non verbal
( D.0079) Terapeutik
a. Nyeri dengan
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
kontraksi (menurun )
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
b. Nyeri punggung
hipnosis, terapi musik, aromaterapi,
( menurun)
teknik imajinasi terbimbing, kompres
c. Tekanan darah
hangat atau dingin.
( membaik)
Kontrol lingkungan yang memperberat
d. Frekuensi
rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
nadi
pencahayaan, kebisingan)
(membaik)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
pelu

2 Resiko cedera Tingkat Cedera (L.14136) Pemantauan Denyut Jantung Janin


pada janin di Tujuan setelah dilakukan (I.02056
tandai dengan
faktor usia ibu intervensi selama 3x 24 jam di Observasi
(< 15 tahun harapkan tingkat cidera pada Identifikasi status obstetrik
atau > 35
tahun) (D.0138) janin menurun dengan Identifikasi riwayat obstetrik
Kriteria Hasil Identifikasi adanya penggunaan obat,
a) kejadian cidera diet dan merokok
(menurun ) Identifikasi pemeriksaan kehamilan
b) Ekspresi wajah kesakitan sebelumnya
(menurun) Periksa denyut jantung janin selama 1
c) Ketegangan otot menit
(menurun) Monitor denyut jantung janin
d) Frekuensi gerak janin Monitor tanda vital ibu
( membaik ) Terapeutik
Atur posisi pasien
Lakukan manuver Leopold untuk
6

menentukan posisi janin


Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika
perlu

3 Resiko cidera Tingkat Cedera (L.14136) Perawatan Persalinan Risiko Tinggi


pada ibu di Tujuan setelah dilakukan (I.07228)
tandai penyakit intervensi selama 3x 24 jam di Tindakan
penyerta ( Observasi
harapkan tingkat cidera pada Identifikasi kondisi umum pasien
seperti
ibu menurun dengan Monitor tanda-tanda vital
hipertensi
Monitor kelainan tanda vital pada ibu
dalam Kriteria Hasil dan janin
kehamilan ) Monitor tanda-tanda persalinan
Ekspresi wajah kesakitan
(D.0138). (menurun ) Monitor denyut jantung janin
Tekanan darah Identifikasi posisi janin dengan USG
(membaik) Identifikasi perdarahan pascapersalinan
Frekuensi napas Terapeutik
( membaik) Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk
Frekuensi nadi monitor janin, ultrasound, mesin
(membaik) anestesi, persendian resusitasi neonatal,
forceps, dan penghangat bayi ekstra
Dukung orang terdekat mendampingi
pasien
Edukasi
Jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Kolaborasi
Koordinasi dengan tim untuk standby
(mis. neonatologis, perawatan intensif
neonatal, anestesiologis)
Kolaborasi pemberian anestesi maternal,
sesuai kebutuhan
4 Ansietas b.d Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09134)
kekhawatiran Tujuan setelah dilakukan Tindakan
mengalami Observasi
intervensi selama 3x 24 jam di
kegagalan di Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
tandai dengan harapkan tingkat ansietas (mis. kondisi, waktu, stressor)
tekanan darah menurun dengan Identifikasi kemampuan mengambil
meningkat keputusan
(D.0080) Kriteria Hasil Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
a. Perilaku gelilsah (menurun) nonverbal)
6

b. Perilaku tegang (menurun) Terapeutik


Ciptakan suasana terapeutik untuk
c. Frekuensi nadi (membaik)
menumbuhkan kepercayaan
d. Tekanan darah (membaik Temani pasien untuk mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan
Pahami situasi yang membuat ansietas
Dengarkan dengan penuh perhatian
Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang

Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, Jika perlu
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
Latih teknik relaksasi

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu
6
Implementasi Keperawatan
Tabel 4.7 Implementasi Keperawatan Kasus
Diagnosa Jam 14/10/2022 jam 15/10/2022 Jam 15/10/2022
keperawatan (Klien 1) (Klien 2 (Klien 3 )
)
Nyeri melahirkan 11.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 11.00 1. Mengidentifikasi lokasi,
b/d dilatasi serviks karakteristik, durasi, karakteristik, karakteristik,durasi,
di tandai dengan rekuensi, kualitas dan durasi,rekuensi, kualitas rekuensi,kualitas dan
perenium tertekan intensitas nyeri dan intensitas nyeri intensitasnyeri
(D.0079) Hasil : nyeri saat Hasil : nyeri saat Hasil nyeri saat
kontraksi berlangsung kontraksi berlangsung kontraksi berlangsung
nyeri berlangsung selama nyeri berlangsung selama nyeri berlangsung
2-3 menit, nyeri terasa 2-3 menit, nyeri terasa selama 2-3menit, nyeri
seperti kram seperti kram terasa seperti kram
11.55 2. Mengidenfikasi skala 10.00 2. Mengidenfikasi skala 2. Mengidenfikasi skala
nyeri nyeri nyeri
Hasil : skala nyeri 7 Hasil : skala nyeri 8 11.55 Hasil : skala nyeri 9
11.55 3. Mengidentifikasi respon 3. Mengidentifikasi respon 3. Mengidentifikasi respon
nyeri non verbal 10.00 nyeri non verbal nyeri nonverbal
Hasil : wajah tampak Hasil : wajah tampak Hasil : wajah tampak
menyeringai menyeringai 11.55 menyeringai, tampak
4. Memberikan fasilitas 4. Memberikan gelisah
12.00 istirahat dan tidur 10.01 fasilitasistirahat dan tidur 4. Memberikan fasilitas
Hasil : klien kooperatif Hasil : klien kooperatif istrirahat dan tidur
5. Menjelaskan penyebab, 5. Menjelaskan penyebab, 12.00 Hasil :klien kooperatif
periode, dan pemicu nyeri 10.05 periode, dan pemicu 5. Menjelaskan penyebab,
Hasil : klien mampu nyeri Hasil : klien periode, dan pemicu
12.03 memahmi dan mampu memahmi dan nyeri
mengetahui penyebab mengetahui penyebab Hasil : klien mampu
danperiode nyeri danperiode nyeri 12.15 memahmi dan mengetahu
6. Mengajarkan memonitor 6. Mengajarkan memonitor penyebab danperiode
12.04
nyeri secara mandiri nyeri secara mandiri nyeri
Hasil : klien mampu 11.15 Hasil : klienmampu 6. Mengajarkan
relaksasi napas dalam relaksasi napas dalam 12.20 memonitornyeri
secara mandiri secara mandiri secara mandiri
Hasil : klien
mampurelaksasi napas
dalams ecara mandiri
6

Diagnosa Jam 14/10/2022 jam 15/10/2022 jam 15/10/2022


keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )

Resiko cedera pada 11.55 1. Mengidentifikasi status 10.00 1. Mengidentifikasi status 08.30 1. Mengidentifikasi
janin ditandai dengan obstetrik obstetrik status obstetrik
faktor usia ibu (< Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik
15 tahun atau > 35 ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan
tahun) (D.0138) seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi
auskultasi sudah di auskultasi sudah di auskultasi sudah di
lakukan lakukan lakukan
2. Monitor denyut jantung 2. Menitor denyut 2. Monitor denyut jantung
11.55 janin 10.30 jantung janin 09.00 janin
Hasil : DJJ : 138 x/menit Hasil : DJJ : 155 x/menit Hasil : DJJ :145 x/menit
Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan
detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur
3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital
11.55 Hasil : 11.00 Hasil : Hasil :
09.30
TD : 150 /100 mmHg TD : 160 /100 mmHg TD : 160 /100 mmHg
N : 119 N : 114x/menit N : 112x/menit
x/menit S : S : 37 C S : 37 C
36,8 C

4. Identifikasi pemeriksaan 4. Identifikasi pemeriksaan 4. Identifikasi pemeriksaan


11.30
kehamilan sebelumnya kehamilan sebelumnya kehamilan sebelumnya
Hasil : pasien tidak Hasil : : pasien tidak Hasil : : pasien tidak
12.00 09.35
memiliki riyawat memiliki riyawat memiliki riyawat
hipertensi dari kehamilan 11.35 hipertensi dari kehamilan hipertensi dari kehamilan
12.30 sebelumnya sebelumnya sebelumnya
5. Mengatur posisi pasien 5. Mengatur posisi pasien 5. Mengatur posisi pasien
Hasil : pasien nyaman Hasil : pasien nyaman Hasil : pasien nyaman
posisi yang sudah di posisi yang sudah di 10.00 posisi yang sudah di
berikan berikan berikan
6

Diagnosa Jam 14/10/2022 jam 15/10/2022 Jam 15/10/2022


keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )
Resiko cidera pada 1. Mengidentifikasi kondisi 1. Mengidentifikasi kondisi 1.Mengidentifikasi kondisi
ibu di tandai 11.55 umum pasien 10.00 umum pasien 08.30 umum pasien
Hasil Hasil Hasil
penyakit penyerta ( Keadaan umum lemah Keadaan umum lemah Keadaan umum lemah
seperti hipertensi kesadaran composmentis kesadaran composmentis kesadaran composmentis
dalam kehamilan ) 2. Monitor tanda tanda 2. Monitor tanda tanda vital pada ibu 2. Monitor tanda tanda vital pada ibu
vital pada ibu Hasil Hasil
(D.0138). 11.55 Hasil TD : 150 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg
TD : 140 /100 mmHg N : 119 N : 119 x/menit
N : 119 10.30 x/menit S : 09.00 S : 36,8 C
x/menit S : 36,8 C 3. Kolaborasi pemberian analgesik
36,8 C 3. Kolaborasi pemberian sesuai kebutuan
3. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai kebutuhan Hasil
analgesi sesuai Hasil 13,00 Injeksi metamizole 1 amp
kebutuhan Hasil 13.00
13.00
Injeksi asam tranex melalui IV
Injeksi metamizole 1 amp 1 amp melalui IV
melalui IV
Injeksi ketorolac 1 amp
Injeksi ketorolac 1 amp
Injeksi ketorolac 1 melalui IV
melalui IV Amp melalui IV Oral:paracetamol 500mg
Oral : paracetamol 500 Oral:paracetamol 500 mg Methyldopa 250mg
mg nifedipine 10mg Methyldopa 250mg
7

Diagnosa Jam 14/10/2022 jam 15/10/2022 jam 15/10/2022


keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )
Ansietas b.d 11.0 1. Mengidentifikasi
kekhawatiran 0 saat tingkat ansietas
berubah (misal
mengalami kondisi,waktu dan
kegagalan di streesr)
tandai Hasil : ansietas
dengan pada pasien mulai
tampak berkurang
2. Monitor tanda tanda
gelisah ansietas (verbal dan
(D.0080) non verbal
Hasil : kecemasan pada
11.5 pasien berkurangwajah
5 tidak tegang dan pasien
sudah relaks
3. Menjelaskan
prosedure yang
mungkin dialami
Hasil : pasien mulai
12.0
menerima kondisi yg
0
di alami saat ini dan
mengikuti masukan yg
diberikan
4. Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
Hasil : klien merasa
12.3
lebihtenang
0
7
Implementasi Keperawatan Kasus hari 2
Diagnosa Jam 15/10/2022 Jam 16/10/2022 Jam 16/10/2022
keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )
Nyeri melahirkan 11.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 11.00 1. Mengidentifikasi lokasi,
b/d dilatasi serviks karakteristik, durasi, karakteristik, durasi, karakteristik,durasi,
di tandai dengan rekuensi, kualitas dan rekuensi, kualitas dan rekuensi,kualitas dan
perenium tertekan intensitas nyeri intensitas nyeri intensitasnyeri
(D.0079) Hasil : nyeri saat Hasil : nyeri saat Hasil nyeri saat
kontraksi berlangsung kontraksi berlangsung kontraksi berlangsung
nyeri berlangsung selama nyeri berlangsung selama nyeri berlangsung selama
2-3 menit, nyeri terasa 2-3 menit, nyeri terasa 2-3menit, nyeri terasa
seperti kram seperti kram seperti kram
11.55 2. Mengidenfikasi skala 09.30 2. Mengidenfikasi skala 2. Mengidenfikasi skala
nyeri nyeri nyeri
Hasil : skala nyeri 7 Hasil : skala nyeri 9 11.55 Hasil : skala nyeri 9
3. Mengidentifikasi respon 10.00 3. Mengidentifikasi respon 3. Mengidentifikasi respon
11.55 nyeri non verbal nyeri non verbal nyeri nonverbal

Hasil : wajah tampak Hasil : wajah tampak 11.55 Hasil : wajah tampak
menyeringai menyeringai menyeringai, tampak
4. Memberikan fasilitas pembukaan gelisah
12.00 istirahat dan tidur 4. Memberikan fasilitas 4. Memberikan fasilitas
Hasil : klien kooperatif 10.05 istirahat dan tidur istrirahat dan tidur
5. Menjelaskan penyebab, Hasil : klien kooperatif Hasil :klien kooperatif
periode, dan pemicu nyeri 5. Menjelaskan penyebab, 12.00 5. Menjelaskan penyebab,
12.03
Hasil : klien mampu periode, dan pemicu nyeri periode, dan pemicu nyeri
memahmi dan mengetahui Hasil : klien mampu Hasil : klien mampu
penyebab danperiode 10.10 memahmi dan mengetahui memahmi dan
nyeri penyebab danperiode mengetahui penyebab
6. Mengajarkan memonitor nyeri danperiode nyeri
nyeri secara mandiri 6. Mengajarkan memonitor 6. Mengajarkan
10.15 12.06
12.04 Hasil : klien mampu nyeri secara mandiri memonitornyeri
relaksasi napas dalam Hasil : klienmampu secara mandiri
secara mandiri relaksasi napasdalam Hasil : klien
secara mandiri 12.20 mampurelaksasi napas
dalams ecara mandiri
7

Diagnosa Jam 15/10/2022 jam 16/10/2022 jam 16/10/2022


keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )

Resiko cedera pada 11.55 1. Mengidentifikasi status 10.00 1. Mengidentifikasi status 08.30 1. Mengidentifikasi
janin ditandai dengan obstetrik obstetrik status obstetrik
faktor usia ibu (< Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik
15 tahun atau > 35 ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan
seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi
tahun) (D.0138)
auskultasi sudah di auskultasi sudah di auskultasi sudah di
lakukan lakukan lakukan
2. Monitor denyut 2. Menitor denyut 2. Monitor denyut jantung
11.55 jantung janin 10.30 jantung janin 09.00 janin
Hasil : DJJ : 145 x/menit Hasil : DJJ : 148 x/menit Hasil : DJJ :150 x/menit
Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan
detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur
3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital
11.55 Hasil : 11.00 Hasil : Hasil :
09.30
TD : 140 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg
N : 119 N : 114x/menit N : 112x/menit
x/menit S : S : 37 C S : 37 C
36,8 C

4. Identifikasi pemeriksaan 4. Identifikasi pemeriksaan 4. Identifikasi pemeriksaan


11.30
kehamilan sebelumnya kehamilan sebelumnya kehamilan sebelumnya
Hasil : pasien tidak Hasil : : pasien tidak Hasil : : pasien tidak
12.00 09.35
memiliki riyawat memiliki riyawat memiliki riyawat
hipertensi dari kehamilan 11.35 hipertensi dari kehamilan hipertensi dari kehamilan
12.30 sebelumnya sebelumnya sebelumnya
5. Mengatur posisi pasien 5. Mengatur posisi pasien 5. Mengatur posisi pasien
Hasil : pasien nyaman Hasil : pasien nyaman Hasil : pasien nyaman
posisi yang sudah di posisi yang sudah di 10.00 posisi yang sudah di
berikan berikan berikan
7

Diagnosa Jam 15/10/2022 jam 16/10/2022 jam 16/10/2022


keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )
1. Mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi 1. Mengidentifikasi kondisi
11.55 kondisi umum pasien 10.00 kondisi umum pasien 08.30 umum pasien
Resiko cidera pada Hasil Hasil Hasil
ibu di tandai Keadaan umum lemah Keadaan umum lemah Keadaan umum lemah
penyakit penyerta ( kesadaran composmentis kesadaran composmentis kesadaran composmentis
2. Monitor tanda tanda 2. Monitor tanda tanda 2. Monitor tanda tanda vital pad
seperti hipertensi vital pada ibu vital pada ibu ibu
dalam kehamilan ) 11.55 Hasil Hasil Hasil
(D.0138). TD : 140 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg
N : 119 10.30 N : 119 09.00 N : 119 x/menit
x/menit S : x/menit S : S : 36,8 C
36,8 C 36,8 C 3. Kolaborasi pemberian
3. Kolaborasi pemberian 3. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai kebutuan
analgesi sesuai analgesik sesuai 13,00 Hasil
kebutuhan Hasil 13.00 kebutuhan Hasil
13.00
Injeksi metamizole 1
Injeksi metamizole 1 amp Injeksi asam tranex amp melalui IV
melalui IV 1 amp melalui IV
Injeksi ketorolac 1 amp
Injeksi ketorolac 1 amp
melalui IV
Injeksi ketorolac 1 melalui IV
Oral : paracetamol 500 Amp melalui IV Oral:paracetamol 500mg
mg nifedipine 10mg Oral:paracetamol 500 Methyldopa 250mg
mg
Methyldopa 250mg
7
Diagnosa Jam 14/10/2022 jam 15/10/2022 Jam 15/10/2022
keperawatan (Klien 1) (Klien 2 ) (Klien 3 )
Ansietas b.d 11.00 1. Mengidentifikasi
kekhawatiran saat tingkat ansietas
berubah (misal
mengalami kondisi,waktu dan
kegagalan di streesr)
tandai Hasil : ansietas
dengan pada pasien mulai
tampak berkurang
1. Monitor tanda tanda
gelisah ansietas (verbal dan
(D.0080) non verbal
11.55 Hasil : kecemasan pada
pasien berkurangwajah
tidak tegang dan pasien
sudah relaks
2. Menjelaskan
prosedure yang
12.00
mungkin dialami
Hasil : pasien mulai
menerima kondisi yg
di alami saat ini dan
mengikuti masukan yg
diberikan
12.30
4. Memberikan teknik
relaksasi nafas dalam
Hasil : klien merasa
lebihtenang
7
Evaluasi keperawatan
Tabel 4.8 Evaluasi Keperawatan Kasus

Diagnosa keperawatan Jam 14/10/2022 15/10/2022 15/10/2022


(klien 1 ) (klien 2) (klien 3)
15.00 S : Pasien mengatakan mengeluh
Nyeri melahirkan
dilatasi b/d
serviks di tandai S : Pasien mengatakan mengeluh nyeri S : Pasien mengatakan mengeluh mules nyeri pinggang menjalar ke perut
pinggang menjalar ke perut di sertai dan nyeri pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan
dengan perenium otot pinggul yg tertekan O : Keadaan umum lemah
di sertai nyeri uterus
tertekan O : Keadaan umum lemah, GCS 456 O : Keadaan umum lemah, GCS GCS 456
(D.0079) TD : 150 /100 mmHg 456 TD : 160 /100 mmHg
N : 119 TD : 160 /100 mmHg N : 112x/menit
x/menit S : N: S : 37 C
36,8 C 114x/menit S : Skala nyeri 9
Skala nyeri 7 37 C Ekspresi wajah meringis
Ekspresi wajah meringis Skala nyeri 8 Nyeri dengan kontraksi meningkat
Nyeri dengan kontraksi Ekspresi wajah meringis Nyeri punggung meningkat
meningkat Nyeri punggung Nyeri dengan kontraksi A : Nyeri melahirkan belum
meningkat meningkat Nyeri punggung teratasi
A : Nyeri melahirkan belum teratasi meningkat P : intervensi dilanjutkan di
P : intervensi dilanjutkan di ruangan A : Nyeri melahirkan belum teratasi ruangan
P : intervensi dilanjutkan di ruangan

Resiko cedera pada janin 16.00 S :Pasien mengatakan mengalami S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan mengalami
ditandai dengan faktor kenceng-kenceng badan terasa lemah mengalami kenceng-kenceng kenceng-kenceng tapi jarang dan
usia ibu (< 15 tahun atau > cepat lelah melakukan aktivitas O : Keadaan umum lemah, nafsu makan menurun
35 tahun) (D.0138) O : Keadaan umum lemah, GCS 456 GCS 456 O : Keadaan umum lemah,
TD : 150 /90 mmHg TD : 160 /100 mmHg GCS 456
N : 119 N : 114x/menit TD : 150 /100 mmHg
x/menit S : S : 37 C N : 112x/menit
36,8 C RR : 20 S : 37 C
DJJ : x/menit DJJ : DJJ :
138x/menit 155x/menit 145 x/menit
TBJ: 3000gr TBJ: 3000gr TBJ: 2900gr
TFU : 33 cm TFU : 33 cm TFU : 33 cm
Kontraksi Kontraksi Kontraksi
3x/10‟/40” 4x/10‟/30 3x/10‟/50”
A : Resiko cedera pada janin A : Resiko cedera pada janin
A : Resiko cedera pada janin belum belum teratasi belum teratasi
teratasi P : intervensi dilanjutkan di ruangan P : intervensi dilanjutkan di
P : intervensi dilanjutkan di ruangan Ruangan
7
16.30 S : -Pasien mengatakan S : -pasien mengatakan sakit - S : Pasien mengatakan badan
Resiko cidera pada ibu badan terasa lemas. kepala di serta mual terasa lemas.
-pasien mengatakan sakit -pasien mengatakan nyeri di -pasien mengatakan sakit -
di tandai penyakit - kepala di serta mual bagian uluh hati kepala di serta mual
penyerta ( seperti O : Keadaan umum lemah, GCS 456 -pasien mengatakan O : Keadaan umum lemah,
hipertensi dalam TD : 150 /90 mmHg tengkuk terasa berat GCS 456
N : 119 O : Keadaan umum lemah, TD : 160 /100 mmHg
kehamilan ) (D.0138). x/menit S : GCS 456 N : 112x/menit
36,8 C TD : 160 /100 mmHg S : 37 C
Ekpresi wajah kesakitan N: Ekpresi wajah kesakitan
Tekanan darah meningkat 114x/menit S : Tekanan darah meningkat
Ketegangan otot meningkat 37 C Ketegangan otot meningkat
A : Resiko cedera pada janin belum Ekpresi wajah kesakitan A : Resiko cedera pada janin
teratasi Tekanan darah meningkat belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di ruangan Ketegangan otot meningkat P : intervensi dilanjutkan di
A : Resiko cedera pada janin Ruangan
belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di ruangan

Ansietas b.d 17.00 S: Pasien mengatakan khawatir


kekhawatiran dengan kondisi yg di hadapi dan
cemas akan kehamilannya pasien
mengalami takut jika melahirkan harus di
kegagalan di operasi.
tandai dengan O: Keadaan umum lemah
tampak gelisah GCS 456
(D.0080) TD : 160 /100 mmHg
N : 112x/menit
S : 37 C
- Ekspresi wajah tampak cemas
- Wajah tampak pucat
- Wajah tampak tegang
A : ansietas belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di
ruangan
7

Evaluasi

Diagnosa keperawatan Jam 16/10/2022 16/10/2022


(klien 2) (klien 3)
15/10/202 S : Pasien mengatakan mengeluh
2 (klien 1
)
19.00
Nyeri melahirkan b/d S : Pasien mengatakan mengeluh nyeri S : Pasien mengatakan mengeluh mules nyeri pinggang menjalar ke perut
dilatasi serviks di tandai pinggang menjalar ke perut di sertai dan nyeri pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan
dengan perenium otot pinggul yg tertekan di sertai nyeri uterus O : Keadaan umum lemah
tertekan O : Keadaan umum lemah, GCS 456 O : Keadaan umum lemah, GCS 456
TD : 140 /100 mmHg GCS 456 TD : 150 /100 mmHg
(D.0079) N : 119 TD : 150 /100 mmHg N : 112x/menit
x/menit S : N: S : 37 C
36,8 C 114x/menit S : Skala nyeri 9
Skala nyeri 7 37 C Ekspresi wajah meringis
Ekspresi wajah meringis Skala nyeri 8 Nyeri dengan kontraksi meningkat
Nyeri dengan kontraksi Ekspresi wajah meringis Nyeri punggung menurun
meningkat Nyeri punggung Nyeri dengan kontraksi
menurun meningkat Nyeri punggung A : Nyeri melahirkan belum
A : Nyeri melahirkan belum teratasi menurun teratasi
P : intervensi di hentikan pasien di A : Nyeri melahirkan belum teratasi P : intervensi di hentikan pasien di
pindahkan ke ruang operasi P : intervensi di hentikan pasien di pindahkan ke ruang operasi
pindahkan ke ruang operasi

Resiko cedera pada janin 19.30 S : Pasien mengatakan mengalami S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan mengalami
ditandai dengan faktor kenceng-kenceng badan terasa lemah mengalami kenceng-kenceng kenceng-kenceng tapi jarang dan
usia ibu (< 15 tahun atau cepat lelah melakukan aktivitas O : Keadaan umum lemah, nafsu makan menurun
> 35 tahun) (D.0138) O : Keadaan umum lemah, GCS GCS 456 O : Keadaan umum lemah,
456 TD : 140 /90 mmHg TD : 150 /100 mmHg GCS 456
N : 119 N : 114x/menit TD : 150 /100 mmHg
x/menit S : S : 37 C N : 112x/menit
36,8 C RR : 20 S : 37 C
DJJ : x/menit DJJ : DJJ :
145x/menit 148x/menit 150 x/menit
A : Resiko cedera pada janin A : Resiko cedera pada janin A : Resiko cedera pada janin
belum teratasi belum teratasi belum teratasi
P : intervensi di hentikan pasien di P : intervensi di hentikan pasien di P : intervensi di hentikan pasien di
pindahkan ke ruang operasi pindahkan ke ruang operasi pindahkan ke ruang operasi
7
7
20.00 S : -Pasien mengatakan S : -pasien mengatakan sakit - S : Pasien mengatakan badan
Resiko cidera pada ibu badan terasa lemas. kepala di serta mual terasa lemas.
-pasien mengatakan sakit -pasien mengatakan nyeri di -pasien mengatakan sakit -
di tandai penyakit - kepala di serta mual bagian uluh hati kepala di serta mual
penyerta ( seperti O : Keadaan umum lemah, GCS 456 -pasien mengatakan tengkuk O : Keadaan umum lemah,
hipertensi dalam TD : 140 /90 mmHg terasa berat GCS 456
N : 119 O : Keadaan umum lemah, TD : 150 /100 mmHg
kehamilan ) (D.0138). x/menit S : GCS 456 N : 112x/menit
36,8 C TD : 150 /100 mmHg S : 37 C
Ekpresi wajah kesakitan N : 114x/menit Ekpresi wajah kesakitan
Tekanan darah menurun S : 37 C Tekanan darah menurun
Ketegangan otot meningkat Ekpresi wajah kesakitan Ketegangan otot meningkat
A : Resiko cedera pada ibu belum Tekanan darah menurun A : Resiko cedera pada ibu
teratasi Ketegangan otot meningkat belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di ruangan A : Resiko cedera pada ibu P : intervensi dilanjutkan di
belum teratasi Ruangan
P : intervensi dilanjutkan di ruangan

Ansietas b.d 20.30 S: Pasien mengatakan menerima


kekhawatiran dengan kondisi yg di hadapi dan
sudah tidak cemas akan
mengalami kehamilannya pasientidak takut
kegagalan di jika melahirkan harus dengan
tandai dengan operasi.
tampak gelisah O: Keadaan umum lemah
(D.0080) GCS 456
TD : 150 /100 mmHg
N : 112x/menit
S : 37 C
- Ekspresi wajah tidak cemas
- Wajah tampak tidak tegang
A : ansietas teratasi
P : intervensi di hentikan pasien
di pindahkan ke ruang operasi
80

4.5 Pembahasan
1) Identitas

Klien pertama Ny S dengan diagnosa GII P1001-Uk 38/39MG

THIU+ letak sungsang + HDK+TBJ 2900gr usianya 33 tahun dengan

jenis kelamin perempuan. Klien kedua Ny.A dengan diagnosa GV

P4004-Uk 38/39MG THIU+ letkep + HDK+grademulti+TBJ 3000gr

usianya 41 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Klien kedua Ny W

dengan diagnosa GI P0000-Uk 37/38MGTH+ letkep + HDK+Obes GR

I, usianya 28 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Penyakit

hipertensi dalam kehamilan Preeklampsia dan Eklampsia adalah salah

satu dari tiga penyebab utama kematian ibu disamping perdarahan dan

infeksi (Ratumbuysang & Manado, 2014)

2) Keluhan utama

Hasil studi kasus pada ketiga klien didapatkan keluhan utama klien

yaitu Pasien 1 Pasien mengatakan mengeluh nyer pinggang menjalar

ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan , Pasien 2 Pasien

mengatakan mengeluh mules dan nyeri pinggang menjalar ke perut

di sertai nyeri uterus, Pasien 3 Pasien mengatakan mengeluh nyer

pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan .

Menurut Wiknojosastro (2008) Pada fase laten dan fase aktif,

ibu merasakan nyeri yang diakibatkan oleh dua hal yaitu kontraksi

rahim yang menyebabkan dilatasi serviks dan penipisan serviks

serta
81

iskemia rahim akibat kontraksi arteri myometrium. Pada fase kedua

persalinan, ibu mengalami nyeri somatik yaitu nyeri perineum yang

timbul akibat peregangan jaringan perineum supaya janin dapat

melewati jalan lahir. Pada fase ketiga nyeri yang dialami ibu adalah

nyeri rahim akibat kontraksi uterus untuk melepaskan plasenta.

Adapun pada persalinan dengan bedah sesar terutama pada bedah sesar

cito pada umumnya ibu tidak mengalami nyeri saat proses operasi

bedah berlangsung karena ibu mendapatkan anastesi. Intervensi yang

tepat untuk mengatasi masalah keperawatantersebut adalah manajemen

nyeri.

Sehingga Nyeri yang terjadi pada proses persalinan merupakan hal

alamiah yang terjadi pada proses persalinan. Nyeri selama proses

persalinan diakibatkan oleh faktor yang berbeda-beda tiap tahap

persalinannya (Cunningham et al., 2014)

3) Pemeriksaan fisik

Hasil studi kasus pada ketiga klien didapatkan tanda – tanda vital

Berdasarkan hasil pengkjian pada klien 1 ditemukan tanda tanda vital.

Tekanan darah 150/90 mmHg , pernafasan 20x/menit,nadi 119x/menit

dan suhu tubuh 36,8 C. pada pemeriksaan dada di temukan mamae

membesar,areola mamae berwarna coklat,papilla mamae menonjol

colostrum sudah keluar,skala nyeri 7 .

Klien 2 ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg,

pernafasan 20x/menit, nadi 114x/menit dan suhu tubuh 36,8C, pada


82

pemeriksaan dada di temukan mamae membesar,areola mamae

berwarna coklat,papilla mamae menonjol colostrum belum keluar

skala nyeri 8.

Sedangkan pada klien 3 ditemukan tekanan darah 150/100

mmHg ,pernafasan 20x/menit, nadi 114x/menit dan suhu tubuh 37C

pada pemeriksaan dada di temukan mamae membesar,areola mamae

berwarna coklat,papilla mamae menonjol colostrum belum keluar

skala nyeri 9 .Rasa nyeri semakin meningkat seiring dengan

kemajuan persalinan jika tidak diberikan atau dilakukan apapun

untuk menurunkan nyerinya (Rejeki & Irawan, 2019)

Setiap individu mempunyai perbedaan persepsi nyeri saat

persalinan antara lain disebabkan perbedaan dalam respon

mempersepsikan nyeri yang dipengaruhi oleh banyak faktor seperti

takut dan cemas dalam menghadapi persalinan, perhatian yang hanya

terfokus pada nyeri, kepribadian dan kelelahan (Anggraeni Ike dan

Nurrachmawati Annisa, 2012)

4). Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan sauatu penilaian klinis

mengenai respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses

kehidupan yang dialaminya baik berlangsung aktual maupun

potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi

respon klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang

berkaitan dengan kesehatan. (SDKI DPP PPNI 2017).


83

Berdasarkan data hasil pengkajian analisa data diagnosa

keperawatan menurut SDKI PPNI (2017) yaitu ditegakkan diagnosa

keperawatan prioritas pada klien 1,2 dan 3 sama yaitu Nyeri

melahirkan b/d dilatasi serviks di tandai dengan perenium tertekan

(D.0079). Diagnosa ini muncul karena klien 1 mengatakan mengeluh

nyer pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan ,

Pasien 2 Pasien mengatakan mengeluh mules dan nyeri pinggang

menjalar ke perut di sertai nyeri uterus dan Pasien 3 Pasien

mengatakan mengeluh nyer pinggang menjalar ke perut di sertai

otot pinggul yg tertekan

Hasil penelitian Herinawati, dkk (2019) Nyeri yang dirasakan

oleh pasien harus dikontrol karena rasa nyeri selama proses

persalinan mengakibatkan pengeluaran adrenalin. Pengeluaran

adrenalin ini akan mengakibatkan pembuluh darah

berkontraksi sehingga akan mengurangi aliran darah yang

membawa oksigen ke uterus dan mengakibatkan penurunan

kontraksi uterus yang akan menyebabkan memanjangnya

waktu persalinan, sehingga menghilangkan rasa takut dan nyeri

selama proses persalinan menjadi hal yang cukup penting. Dan

Menurut penelitian Ratnawati, Ana (2017) Jika nyeri melahirkan

tidak diatasi dapat menyebabkan tekanan darah ibu meningkat dan

kontraksi selama proses melahirkan terganggu.


84

Diagnosa kedua yaitu Resiko cedera pada janin di tandai

dengan faktor usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) (D.0138) .

Diagnosa ini muncul karena klien 1 Pasien mengatakan mengalami

kenceng-kenceng badan terasa lemah cepat lelah melakukan

aktivitas, Klien 2 Pasien terkadang mengalami kenceng-kenceng ,

Klien 3 Pasien mengatakan terkadang mengalami kenceng-kenceng

dan nafsu makan menurun.

Bagi janin pada hipertensi dalam kehamilan , janin dapat

terpengaruh dengan ketidakutuhan plasenta. Ini menunjukkan

retardasi pertumbuhan intrauterine dan hipoksia. Selama sehat ketika

ibu berhenti bernafas supply oksigen ke janin terganggu, selanjutnya

berkurang. Kematian perinatal janin intrauteri terdiri dari akibat

solusio plasenta, asfiksiaberat intrauteri akibat vasokonstriksi berat,

bila hasil konsepsi tetap hidup dapat terjadi berat badan lahir

rendahdan intrauterine growth retardatioan Marmi, dkk (2010).

Diagnosa ketiga yaitu Resiko cidera pada ibu di tandai

penyakit penyerta ( seperti hipertensi dalam kehamilan ) (D.0138).

Diagnosa ini muncul pada klien 1 dan klien Pasien mengatakan

badan terasa lemas. pasien mengatakan sakit kepala di serta mual,

sedang klien 2 pasien mengatakan sakit kepala di serta mual dan

nyeri di bagian uluh hati dengan tengkuk terasa berat .

Menurut Prawirohardjo (2013), Biasanya ibu hamil yang

mengalami hipertensi dalam kehamilan akan mengalami: sakit kepala


85

di daerah frontal, terasa sakit di ulu hati atau nyeri epigastrium, bisa

terjadi gangguan visus, mual dan muntah, tidak nafsu makan, bisa

terjadi gangguan serebral, tengkuk terasa berat, dan terjadi kenaikan

berat badan 1 kg/ minggu. Menurut penelitian Prawirohardjo (2013),

menjelaskan penyebab hipertensi dalam kehamilan belum diketahui

secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan

terjadinya hipertensi dalam kehamilan, yaitu diantaranya adalah

Primigravida, usia ibu hamil, dan riwayat hipertensi sebelumnya.

Diagnosa keempat yaitu Ansietas b.d kekhawatiran mengalami

kegagalan di tandai dengan pasien tampak gelisah (D.0080),

Diagnosa ini muncul pada klien 3 saja di buktikan dengan Pasien

mengatakan khawatir dengan kondisi yg di hadapi dan cemas akan

kehamilannya pasien takut jika melahirkan harus di operasi.

Kecemasan (ansietas) adalah sebuah emosi dan pengalaman

subjektif dari seseorang. Pengertian lain dari cemas adalah suatu

keadaan yang membuat sesorang tidak nyaman dan terbagi dalam

beberapa tingkatan. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan yang

tidak pasti dan tidak berdaya. (Farida dan Yudi.H, 2010).

Kecemasan dapat dianggap sebagai patologis ketika

mengganggu fungsi sosial dan pekerjaan, pencapaian tujuan yang

diinginkan, atau kenyamanan emosional. Mengingat kecemasan ini

timbul karena rasa takut yang berlebihan atau trauma, peran keluarga

saat ibu sedang hamil sangatlah penting. Diharapkan kepada keluarga


86

untuk dapat berperan serta untuk mengurangi kecemasan ibu hamil

dengan cara menemani ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC,

memberikan ibu dudkungan moril dan terus memotivasi ibu sehingga

ibu merasa lebih percaya diri dan tenang dalam menghadapi

kehamilan dan persalinan.

4 Intervensi keperawatan

Pada diagnosa pertama ketiga klien ditemukan diagnosia

prioritas yang sama yaitu Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks di

tandai dengan perenium tertekan (D.0079). Pada intervensi teori

didapatkan sebanyak 15 rencana tindakan keperawatan namun pada

kasus nyata hanya 6 intervensi saja yang dapat di rencanakan

meliputi :

1) Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,rekuensi,

kualitas dan intensitas nyeri

2) Idenfikasi skala nyeri

3) Identifikasi responnyeri non verbal

4) Memberikan fasilitasistirahat dan tidur

5) Jelaskan penyebab periode dan pemicu nyeri

6) Jelaskan strategi meredakan nyeri

Intervensi keperawatan secara teori terdapat 9 yang tidak

terlaksana, diantaranya adalah

1) identifikasi faktor yang memperberat danmemperingan nyeri

2) identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri


87

3) identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup

4) kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

5) pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi

meredakan nyeri

6) kolaborasi pemberian analgesik,

7) monitor efek pemberian analgesik

8) Monitor keberhasilan komplementer yg sudah di berikan

9) Mengajarkan tehnik non farmoakologi untuk mengurangi nyeri

Pada ketiga klien sebelas intervensi tidak dilakukan karena

menyesuaikan kondisi klien .Rencana tindakan yg di lakukan pada

klien 1,2 dan 3 adalah berdasarkan kriteria hasil yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam di harapkan tingkat nyeri

menurun,frenkuensi nadi membaik, tekanan darah membaik.

mendukung pasien untuk tidak menggunakan obat analgesik selama

proses persalinan sesuai dengan teori menurut Marmi (2015) yaitu

mendukung paisen untuk tidak menggunakan obat analgesik atau obat

anti nyeri supaya menurunkan resiko atau komplikasi yang terjadi pada

pasien.

Perubahan posisi, seperti miring kiri berguna untuk mempercepat

pembukaan dan mengurangi nyeri sesuai dengan jurnal Yuliatun

(2016) Posisi side lying (lateral position) yaitu posisi dimana pasien

berbaring diatas salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh

kesamping berguna untuk mengurangi rasa nyeri saat persalinan.


88

Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, dengan

melibatkan keluarga pasien jadi lebih merasa tenang dan nyaman jika

berada didekat orang orang yang disayanginya sesuai dengan teori

menurut Marmi (2015) sentuhan penghiburan dan dorongan orang

yang mendukung dengan cara menghadirkan orang yang dianggap

penting oleh ibu untuk mendampingi selama proses persalinan.

Pendamping ibu saat proses persalinan sebaiknya adalah orang yang

perduli pada ibu, yang terpenting adalah orang orang yang diinginkan

oleh ibu untuk mendampinginya saat persalinan.

Pada diagnosa kedua yaitu Resiko cedera pada janin ditandai

dengan faktor usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) (D.0138 ) . Pada

intervensi teori didapatkansebanyak 11 rencana tindakan keperawatan

namun pada kasus nyata hanya 7 intervensi saja yang dapat di

rencanakan meliputi:

1) Mengidentifikasi status obstetrik

2) Monitor denyut jantung janin

3) Monitor tanda tanda vital

4) Identifikasi pemeriksaan kehamilan sebelumnya

5) Mengatur posisi pasien .

Intervensi keperawatan secara teori terdapat 6 yang tidak

terlaksana, diantaranya adalah

1) Identifikasi riwayat obstetrik


89

2) Identifikasi adanya penggunaan obat, diet dan merokok

3) Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

4) Informasikan hasil pemantauan, jika perlu.

5) Pemeriksaan denyut jantung janin selama 1 menit

6) Lakukan manuver Leopold untuk menentukan posisi janin

Pada ketiga klien lima intervensi tidak dilakukan karena

menyesuaikan kondisi klien. Rencana tindakan yg di lakukan pada

klien 1,2 dan3 adalah berdasarkan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan

tindakan keperawatan 2x24 jam di harapkan tidak terjadi

pendarahan,djj normal dan teraba, frenkuensi nadi membaik dan

tekanan darah membaik . Pemeriksaan leopld ibu hamil merupakan

salah satu komponen dalam pemeriksaan esensial entuk mendiagnosis

kehamilan. Palpasi leopold dilakukan untuk menentukan posisi dan

letak janin dengan melakukan palpasi abdomen (adeningsih, Heni P &

Siti Tyastuti, 2016).

Pemantauan pergerakan janin dilakukan untuk mengetahui

kondisi janin. Menurut penelitian Adeyani, Alif., dkk (2019)

Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20

minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan

janin dapat disangka terjadi kematian janin dalam rahim. Menurut

penulis, memperhatikan jumlah pergerakan janin sangat penting yaitu

untuk membantu memantau perkembangan janin. Gerakan janin di

dalam kandungan merupakan salah satu indikator janin sehat.


90

Pada diagnosa ketiga yaitu Resiko cidera pada ibu di tandai

penyakit penyerta ( seperti hipertensi dalam kehamilan ) (D.0138).

pada intervensi teori didapatkan sebanyak 12 rencana tindakan

keperawatan namun pada kasus nyata hanya 5 intervensi saja yang

dapat di rencanakan meliputi :

1). Identifikasi kondisi umum pasien

2). Monitor tanda-tanda vital

3). Kolaborasi pemberian obat sesuai kebutuan

Intervensi keperawatan secara teori terdapat 9 yang tidak

terlaksana, diantaranya adalah

1). Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan janin

2). Monitor tanda-tanda persalinan

3). Identifikasi posisi janin dengan USG

4). Identifikasi perdarahan pascapersalinan

5). Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk monitor janin, ultrasound,

mesin anestesi, persendian resusitasi neonatal, forceps, dan

penghangat bayi ekstra

6). Dukung orang terdekat mendampingi pasien

7). Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

8). Koordinasi dengan tim untuk standby (mis. neonatologis, perawatan

intensif neonatal, anestesiologis)

9). Monitor denyut jantung janin


91

Pada ketiga klien lima intervensi tidak dilakukan karena

menyesuaikan kondisi klien. Rencana tindakan yg di lakukan pada

klien 1,2 dan3 adalah berdasarkan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan

tindakan keperawatan 2x24 jam di harapkan ketegangan otot menurun,

nafsu makan meningkat, tekanan darah membaik , frenkuensi nafas

membaik dan nadi membaik .

Menurut penelitian (Mansjoer, 2017) penatalaksanaan hipertensi

lainnya yang dilakukan yakni melakukan pemantauan dengan

mengukur tekanan darah secara berkala merupakan salah satu upaya

untuk mengidentifikasi adanya tekanan darah tinggi dan mengurangi

faktor risiko yang dapat terjadi ketika tekanan darah sedang tinggi.

Selain mengukur tekanan darah dapat dilakukan pemeriksaan riwayat

penyakit pasien secara rinci untuk mengetahui faktor risiko.

Pada diagnosa keempat yaitu Ansietas b.d kekhawatiran

mengalami kegagalan di tandai dengan tampak gelisah (D.0080) Pada

intervensi teori didapatkansebanyak 14 rencana tindakan keperawatan

namun pada kasus nyata hanya 4 intervensi saja yang dapat di

rencanakan meliputi :

1) Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah (misal

kondisi,waktu dan streesr)

2) Monitor tanda tanda ansietas (verbal dan non verbal)

3) Menjelaskan prosedure yang mungkin dialami


92

4) Memberikan teknikrelaksasi nafas dalam

Intervensi keperawatan secara teori terdapat 10 yang tidak

terlaksana, diantaranya adalah

1) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan

2) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan

3) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan

4) Pahami situasi yang membuat ansietas

5) Dengarkan dengan penuh perhatian

6) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

7) Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan

Datang Informasikan secara faktual mengenai diagnosis,

pengobatan, dan

prognosis

8) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, Jika perlu,

9)Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi

10) Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu.

Pada klien ke 3 klien sepuluh intervensi tidak dilakukan karena

menyesuaikan kondisi klien. Berdasarkan hasil penelitian serta

teori yang ada maka peneliti berpendapatbahwa salah satu upaya

yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil

adalah melakukan teknik relaksasi diafragma merupakan latihan

yang dilakukan dengan mengatur mekanisme pernafasan baik

tempo dan intensitas yang lebih lambat dan dalam.(Mulyati et al.,


93

2021).

Menurut penelitian yang dilakukan Ari (2010), ujuan dari

teknik relaksasi adalah mencapai keadaan relaks menyeluruh,

mencakup keadaan relaks secara fisiologis, secara kognitif dan secara

behavioral, secara fisiologis, keadaan relaks ditandai dengan

penurunan kadar epinefrin dan non-epinefrin dalam darah, penurunan

frekuensi denyut jantung (sampai mencapai 24 kali per menit),

penurunan frekuensi napas (sampai 4-6 kali per menit), penurunan

ketegangan otot, metabolisme menurun, vasodilatasi dan peningkatan

temperatur pada ekstremitas.

5) Implementasi keperawatan

Diagnosa 1 : tindakan keperawatan dimulai dari melakukan

pengkajian nyeri secara komperhensif 1) Mengidentifikasi lokasi,

karakteristik,durasi, rekuensi, kualitas dan intensitas nyeri, 2)

Mengidenfikasi skala nyeri, 3) Mengidentifikasi respon nyeri non

verbal, 4) Memberikan fasilitas istirahat dan tidur,5) menjelaskan

penyebab, periode, dan pemicu nyeri , 6) menjelaskan srategi

meredakan nyeri.

Implementasi keperawatan secara teori terdapat 9 yang tidak

terlaksana, diantaranya adalah 1) megidentifikasi faktor yang

memperberat dan memperingan nyeri, 2) mengidentifikasi pengaruh


94

budaya terhadap respon nyeri, 3) mengidentifikasi pengaruh nyeri

pada kualitas hidup, 4) mengonntrol lingkungan yang memperberat

rasa nyeri, 5) mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam

pemilihan strategi meredakan nyeri, 6) melakukan kolaborasi

pemberian analgesik , 7) monitor efek pemberian analgesik,8) monitor

keberhasilan komplementer yg sudah di berikan, 9) mengajarkan tehnik

non farmakologi untuk mengurangi nyeri . Implementasi tidak

dilakukan karena menyesuaikan kondisi klien yang ada di rumah sakit

tidak dapat menjangkau intervensi keperawatan teori terencana secara

keseluruhan,oleh karena itu dapat direncanakan intervensi seluruhnya.

Implementasi keperawatan dengan cara Perubahan posisi, seperti

miring kiri berguna untuk mempercepat pembukaan dan mengurangi

nyeri sesuai dengan jurnal Yuliatun (2016) Posisi side lying (lateral

position) yaitu posisi dimana pasien berbaring diatas salah satu sisi

bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping berguna untuk

mengurangi rasa nyeri saat persalinan.

Melibatkan keluarga dalam modalitas penurun nyeri, dengan

melibatkan keluarga pasien jadi lebih merasa tenang dan nyaman jika

berada didekat orang orang yang disayanginya sesuai dengan teori

menurut Marmi (2015) sentuhan penghiburan dan dorongan orang

yang mendukung dengan cara menghadirkan orang yang dianggap

penting oleh ibu untuk mendampingi selama proses persalinan.

Pendamping ibu saat proses persalinan sebaiknya adalah orang yang


95

perduli pada ibu, yang terpenting adalah orang orang yang diinginkan

oleh ibu untuk mendampinginya saat persalinan.

Diagnosa 2 :tindakan keperawatan dimulai dari :1)

Mengidentifikasi status obstruksi,2) Monitor denyut jantung janin, 3)

Monitor tanda tanda vital,4) Identifikasi pemeriksaan kehamilan

sebelumnya , 5) Pemeriksaan denyut jantung janin selama 1 menit,

6) Mengatur posisi pasien, 7)Lakukan manuver Leopold untuk

menentukan posisi janin .

Implementasi keperawatan secara teori terdapat 4 yang tidak

terlaksana, diantaranya adalah 1) Identifikasi riwayat obstetrik, 2)

Identifikasi adanya penggunaan obat, diet dan merokok, 3) Jelaskan

tujuan dan prosedur pemantauan,4) Informasikan hasil pemantauan,

jika perlu.Implementasi tidak dilakukan karena menyesuaikan kondisi

klien yang ada di rumah sakit tidak dapat menjangkau intervensi

keperawatan teori terencana secara keseluruhan, oleh karena itu dapat

direncanakan intervensi seluruhnya.

Implmentasi keperawatan yang dilakukan adalah pemantauan

denyut jantung janin dengan interval tiap 1 jam, pantau tanda-tanda

vital ibu dan menginformasikan kepada pasien hasil pemantauan

(Rahayu et al., 2022).

Diagnosa 3 : tindakan keperawatan dimulai 1) Identifikasi kondisi

umum pasien, 2) Monitor tanda-tanda vital, 3) kolaborasi pemberian

analgetik sesuai kebutuan pasien


96

Implmentasi keperawatan 10 yang tidak terlaksana,

diantaranya adalah 1) Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan

janin,2) Monitor tanda-tanda persalinan,3) Identifikasi posisi janin

dengan USG, 4) Identifikasi perdarahan pascapersalinan, 5) Siapkan

peralatan yang sesuai, termasuk monitor janin, ultrasound, mesin

anestesi, persendian resusitasi neonatal, forceps, dan penghangat bayi

ekstra, 6) dukung orang terdekat mendampingi pasien, 7) Jelaskan

prosedur tindakan yang akan dilakukan, 8)Koordinasi dengan tim

untuk standby (mis.neonatologis, perawatan intensif neonatal,

anestesiologis, 9 Monitor denyut jantung janin

Menurut penelitian Mansjoer ( 2017) penatalaksanaan hipertensi

lainnya yang dilakukan yakni melakukan pemantauan dengan

mengukur tekanan darah secara berkala merupakan salah satu upaya

untuk mengidentifikasi adanya tekanan darah tinggi dan mengurangi

faktor risiko yang dapat terjadi ketika tekanan darah sedang tinggi.

Selain mengukur tekanan darah dapat dilakukan pemeriksaan riwayat

penyakit pasien secara rinci untuk mengetahui faktor risiko

Diagnosa 4 : tindakan keperawatan dimulai 1) Mengidentifikasi

saat tingkat ansietas berubah (misal kondisi,waktu dan streesr), 2)

Monitor tanda tanda ansietas (verbal dan non verbal) , 3) Menjelaskan

prosedure yang mungkin dialami, 4) Memberikan teknik relaksasi

nafas dalam.
97

Implmentasi keperawatan 10 yang tidak terlaksana, diantaranya

adalah 1) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan, 2) Ciptakan

suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan, 3) Temani pasien

untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan, 4) Pahami situasi

yang membuat ansietas, 5) Dengarkan dengan penuh perhatian, 5)

Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan, 6)

Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang,

7)Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan

prognosis, 8) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, Jika perlu,

9)Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi, 10) Kolaborasi

pemberian obat antiansietas, jika perlu. Implementasi tidak dilakukan

karena menyesuaikan kondisi klien yang ada di rumah sakit tidak dapat

menjangkau intervensi keperawatan teori terencana secara keseluruhan,

oleh karena itu dapat direncanakan intervensi seluruhnya.

Menurut penelitian yang dilakukan Ari (2010), ujuan dari

teknik relaksasi adalah mencapai keadaan relaks menyeluruh,

mencakup keadaan relaks secara fisiologis, secara kognitif dan secara

behavioral, secara fisiologis, keadaan relaks ditandai dengan

penurunan kadar epinefrin dan non-epinefrin dalam darah, penurunan

frekuensi denyut jantung (sampai mencapai 24 kali per menit),

penurunan frekuensi napas (sampai 4-6 kali per menit), penurunan

ketegangan otot, metabolisme menurun, vasodilatasi dan peningkatan

temperatur pada ekstremitas.


98

Beberapa perubahan akibat tehnik relaksasi adalah menurunkan

tekanan darah, menurunkanfrekuensi jantung, mengurangi disritmia

jantung, mengurangi kebutuhan oksigen dankonsumsi oksigen,

mengurangi ketegangan otot, menurunkan laju metabolik,

meningkatkan gelombang alfa otak yang terjadi ketika klien sadar,

tidak memfokuskan perhatian dan rileks, meningkatkan kebugaran,

meningkatkan konsentrasi dan memperbaiki kemampuan untuk

mengatasi stresor.

6) Evaluasi keperawatan

Diagnosa 1 : Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks di tandai

dengan perenium tertekan (D.0079). Diagnosa ini muncul karena

klien pertama dan ketiga Pasien mengatakan mengeluh nyeri

pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan dan

klien kedua Pasien mengatakan mengeluh mules dan nyeri pinggang

menjalar ke perut di sertai nyeri uterus .

Evaluasi : setelah dilakukan asuhan keperawatan selam 2 hari

pada3 klien Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks di tandai dengan

perenium tertekan belum teratasi dengan data subyektif klien

pertama dan ketiga : klien pertama dan ketiga Pasien mengatakan

mengeluh nyeri pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul

yg tertekan dan klien kedua Pasien mengatakan mengeluh mules

dan nyeri pinggang menjalar ke perut di sertai nyeri uterus .


99

Data obyektif klien pertama : keadaan umum lemah, GCS

456, tekanan darah 140/100 mmHg, nadi 110 x/menit pada

pemeriksaan dada di temukan mamae membesar,areola mamae

berwarna coklat,papilla mamae menonjol colostrum sudah keluar ,

klien kedua keadaan umum lemah, GCS 456, tekanan darah 150/100

mmHg, nadi 117x/menit pada pemeriksaan dada di temukan mamae

membesar,areola mamae berwarna coklat,papilla mamae menonjol

colostrum belum keluar , klien ketiga keadaan umum lemah, GCS

456, tekanan darah 150/100 mmHg, nadi 115 x/menit pada

pemeriksaan dada di temukan mamae membesar,areola mamae

berwarna coklat,papilla mamae menonjol colostrum belum

keluar.Tingkat nyeri menurun, Tekanan darah membaik dan

Frenkuensi nadi membaik.

Pada ketiga klien ini masalah Nyeri melahirkan b/d dilatasi

serviks di tandai dengan perenium tertekan belum teratasi . Untuk

meredakan nyeri dengan cara Perubahan posisi, seperti miring kiri

berguna untuk mempercepat pembukaan dan mengurangi nyeri

sesuai dengan jurnal Yuliatun (2016) Posisi side lying (lateral

position) yaitu posisi dimana pasien berbaring diatas salah satu sisi

bagian tubuh dengan kepala menoleh kesamping berguna untuk

mengurangi rasa nyeri saat persalinan.


10

Diagnosa 2 Resiko cedera pada janin di tandai dengan faktor

usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) belum teratasi dengan data

subyektif klien 1 Pasien mengatakan mengalami kenceng-kenceng

badan terasa lemah cepat lelah melakukan aktivitas. Klien 2 Pasien

mengatakan mengalami kenceng-kenceng, klien 3 Pasien

mengatakan mengalami kenceng-kenceng tapi jarang dan nafsu

makan menurun.

Evaluasi : setelah dilakukan asuhan keperawatan selam 2

hari pada ketiga klien Resiko cedera pada janin di tandai dengan

faktor usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) meningkat belum

teratasi dengan data subyektif klien pertama dan kedua :Pasien

mengatakan kenceng kencengberkurang.klien ketiga Pasien

mengatakan mengalami kenceng- kenceng tapi jarang dan nafsu

makan menurun.dari ketiga pasien di dapatkan tidak terjadi

pendarahan,djj normal dan teraba,frenkuensi nadi membaik dan

tekanan darah membaik.Pemeriksaan leopld ibu hamil merupakan

salah satu komponen dalam pemeriksaan esensial

bentuk mendiagnosis kehamilan. Palpasi leopold dilakukan

untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi

abdomen (adeningsih, Heni P & Siti Tyastuti, 2016).

Pemantauan pergerakan janin dilakukan untuk mengetahui

kondisi janin. Menurut penelitian Adeyani, Alif., dkk (2019)


10

Biasanya ibu telah merasakan gerakan janin sejak kehamilan 20

minggu dan seterusnya. Apabila wanita tidak merasakan gerakan

janin dapat disangka terjadi kematian janin dalam rahim. Menurut

penulis, memperhatikan jumlah pergerakan janin sangat penting yaitu

untuk membantu memantau perkembangan janin. Gerakan janin di

dalam kandungan merupakan salah satu indikator janin sehat.

Pada diagnosa ketiga yaitu Resiko cidera pada ibu di tandai

penyakit penyerta ( seperti hipertensi dalam kehamilan ) (D.0138).

Diagnosa ini muncul pada klien 1 dan 3 klien Pasien mengatakan

badan terasa lemas. pasien mengatakan sakit kepala di serta mual,

sedang klien 2 pasien mengatakan sakit kepala di serta mual dan

nyeri di bagian uluh hati dengan tengkuk terasa berat.

Evaluasi : setelah dilakukan asuhan keperawatan selam 2 hari

pada 3 klien Resiko cidera pada ibu di tandai penyakit penyerta (

seperti hipertensi dalam kehamilan ) (D.0138). belum teratasi dengan

data klien 1 dan 3 klien Pasien mengatakan badan terasa lemas.

pasien mengatakan sakit kepala di serta mual, sedang klien 2 pasien

mengatakan sakit kepala di serta mual dan nyeri di bagian uluh hati

dengan tengkuk terasa berat.

Menurut penelitian Mansjoer (2017) penatalaksanaan hipertensi

lainnya yang dilakukan yakni melakukan pemantauan dengan

mengukur tekanan darah secara berkala merupakan salah satu upaya

untuk mengidentifikasi adanya tekanan darah tinggi dan mengurangi


10

faktor risiko yang dapat terjadi ketika tekanan darah sedang tinggi.

Selain mengukur tekanan darah dapat dilakukan pemeriksaan riwayat

penyakit pasien secara rinci untuk mengetahui faktor risiko.

Diagnosa 4 Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan di

tandai dengan tampak gelisah teratasi sebagian dengan data subyektif

klien 3 Pasien mengatakan khawatir dengan kondisi yg di hadapi dan

cemas akan kehamilannya pasien takut jika melahirkan harus di

operasi

Evaluasi : setelah dilakukan asuhan keperawatan selam 2 hari

PadaKlien 3 Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan di

tandai dengan tekanan darah meningkat teratasi sebagian dengan data

subyektif klien ketiga Pasien mengatakan khawatir dengan kondisi yg

di hadapi berkurang dan pasien mengatakan tidak cemas dan

menerima kondisi saat ini.

Menurut Black & Andresen sebagaimana yang dikemukakan oleh

Mary C. Townsend dalam bukunya yang berjudul Essentials of

Psychiatric Mental Health Nursing bahwa kecemasan, ketakutan,

ketegangan dari kegelisahan dari antisipasi bahaya, sumber yang

sebagian besar tidak diketahui atau tidak dikenal.

Kecemasan dapat dianggap sebagai patologis ketika mengganggu

fungsi sosial dan pekerjaan, pencapaian tujuan yang diinginkan, atau

kenyamanan emosional. Mengingat kecemasan ini timbul karena rasa


10

takut yang berlebihan atau trauma, peran keluarga saat ibu sedang

hamil sangatlah penting. Diharapkan kepada keluarga untuk dapat

berperan serta untuk mengurangi kecemasan ibu hamil dengan cara

menemani ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC, memberikan ibu

dudkungan moril dan terus memotivasi ibu sehingga ibu merasa lebih

percaya diri dan tenang dalam menghadapi kehamilan dan persalinan


BAB 5

KESIMPULAN DAN

SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab 4

tentangperbandingan antara teori dengan kasus pada klien 1 , klien 2,

dan klien 3 dengan Hipertensi dalam kehamilan di Drupadi II RSUD

Jombang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Pengkajian

Pengkajian pada klien hipertensi dalam kehamilan didapatkan

klien pertama dan ketiga Pasien mengatakan mengeluh nyeri

pinggang menjalar ke perut di sertai otot pinggul yg tertekan dan

klien kedua Pasien mengatakan mengeluh mules dan nyeri

pinggang menjalar ke perut di sertai nyeri uterus .

b. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan pada pasien Hipertensi dalam kehamilan

diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Nyeri melahirkan b/d

dilatasi serviks di tandai dengan perenium tertekan ,2) Resiko

cedera pada janin di tandai dengan faktor usia ibu (< 15 tahun atau

> 35 tahun) (D.0138) . 3) Resiko cidera pada ibu di tandai

penyakit penyerta ( seperti hipertensi dalam kehamilan ) (D.0138).

4) Ansietas b.d kekhawatiran mengalami kegagalan di tandai

dengan tampak gelisah.

103
10

c. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan yg di berikan untuk mengatasi nyeri

Melahirkan adalah dengan cara Perubahan posisi, seperti miring

kiri berguna untuk mempercepat pembukaan dan mengurangi

nyeri

,untuk mengatasi resiko cidera pada janin dengan pemantauan

pergerakan janin , untuk mengatasi resiko pada ibu dangan cara

memantau tekanan darah untuk mengurangi faktor resiko dan

untuk mengatasi ansietas dengan Mengajarkan tehnik relaksasi

untuk mengurangi kekhawatiran.

d. Implementasi keperawatan

Tindakan keperawatan yang dilakukan tidak semua sesuai dengan

perencanaan sebelumnya, karena menyesuaikan kondisi klien

keperawatan HDK sebagian sudah dilakukan, dan keberhasilan

dari pengobatan dan kerjasama antara keluarga, klien dan perawat

e. Evaluasi keperawatan

Masalah yang dialami klien dengan diagnosis Nyeri melahirkan

belum teratasi , Resiko cedera pada janin belum teratasi, Resiko

pada ibu belum terasi dan diagnosis ansiestas sudah teratasi. Klien

kembali ke ruangan setelah melakukan operasasi dan dilanjutkan

intervensi diruangan .
10

5.2 Saran

5.2.1 Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengkajian klien

hipertensi dalam kehamilan secara komprehensif dan

memberikan intervensi yang sesuai dengan klien hipertensi

dalam kehamilan agar masalah keperawatan dapat teratasi

dengan tepat

5.2.2 Bagi institusi pendidikan

Dapat dijadikan sumber ataupun referensi yang terbaru

dan banyak, untuk mendapatkan konsep teori yag dapat

dijadikan dasar dalam memberikan asuhan keperawatan pada

klien dengan hipertensi dalam kehamilan.

5.2.3 Bagi pelayanan keperawatan di rumah sakit

Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini mampu

memberikan informasi tentang hipertensi dalam kehamilan,

serta bagaimana tindakan keperawatan terbaru berdasarkan

jurnal dan sumber referensi bagi perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan klien hipertensi dalam kehamilan guna

peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dirumah sakit.

5.2.4 Bagi masyarakat

Diharapkan hasil karya tulis ilmiah ini mampu

memberikan informasi terhadap masyarakat atau pembaca


10

tentang hipertensi dalam kehamilan, serta bagaimana

perawatan dengan klien hipertensi dalam kehamilan.


10

DAFTAR PUSTAKA
Abiee. (2012). Askep Maternitas. Retrieved from
https://galeriabiee.wordpress.com/kumpulan-askep/askep-maternitas/asuhan-
keperawatan-pada-pasien-dengan-preeklampsia/
Adeyani, Alif., dkk. (2019). Kematian Janin Dalam Rahim Ditinjau dari Aspek
Medis, Kaidah Dasar Bioetik, dan Keutamaannya dalam Tinjauan Islam. UMI
Medical Journal : Jurnal Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Agustina, L. (2018). Asuhan Keperawatan Ny.M Post SC Indikasi PEB Di RSUD
Bangil Pasuruan. Retrieved from
https://repository.kertacendekia.ac.id/media/298882-asuhan-keperawatan-
pada-ny-m-dengan-diag-9eacec69.pdf.
Andriyani, R. (2012). Faktor Risiko Kejadian Pre-Eklampsia di RSUD ArifinAchmad.
Jurnal Kesehatan Komunitas. https://doi.org/10.25311/jkk.vol2.iss1.38
Anggraeni, D. (2011). Asuha Pada Bayi Baru Lahir. 7–33.
Bobak. (2010). Konsep Post Partum. Post Partum, 3(2), 9–16. Retrieved from
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-norhimawat-6281- 2-
babii.pdf
Faiqoh, E. (2014). Hubungan karakteristik ibu, anc dan kepatuhan perawatan ibuhamil
dengan terjadinya preeklampsia. Jurnal Berkala Epidemiologi.
Hartati & Maryunani. (2015). Konsep Asuhan Persalinan Sectio
Caesarian.Retrieved from http://eprints.stikes-aisyiyah.ac.id/891/7/BAB 15
KU.pdf

Hidayati, R. (2014). Aplikasi Teori Adaptasi Dalam Asuhan Keperawatan. Retrieved


from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016-3/20391269-SP- Rahma
Hidayati.pdf
Khairani, Y. (2020). Penatalaksanaan Pre eklampsia. Retrieved from
http/www.Alomedika.comwebsite:https://www.alomedika.com/ penyakit
/obstetrik-dan- ginekologi/preeklampsia/penatalaksanaan
Kementerian Kesehatan RI. (2017). Profil Kesehatan Indonesia 2017 (Vol.
1227, Issue July). https://doi.org/10.1002/qj

Kurniasari, D. (2015). Hubungan Usia , Paritas Dan Diabetes Mellitus Pada


Kehamilan Dengan Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbia Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal
Kesehatan Holistik. https://doi.org/10.1002/(SICI)1096-
9101(1996)19:1<23::AID-LSM4>3.0.CO;2-S
10

Lisa Margareta. (2017). Konsep Dasar Post Partum.


Marianti. (2017). Alodokter - Preeclampsia. Retrieved from
https://www.alodokter.com/preeklamsia
Marliana & Hani, T. (2018). WOC Preeklampsi. Retrieved from
https://www.scribd.com/document/381045484/130854856-Pathway-
Preeklamsi-doc

Maryunani, A. (2016). Manajemen Kebidanan. Jakarta.

Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Mulyati, Y., Novita, A., & Trisna, N. (2021). Pengaruh Relaksasi Diafragma, Relaksasi
Otot Progresif dan Relaksasi Nafas terhadap Penurunan Rasa Cemas pada Ibu
Hamil Trimester III. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(2), 66–77.
https://doi.org/10.53801/sjki.v1i2.21

Mulyati, Y., Novita, A., & Trisna, N. (2021). Pengaruh Relaksasi Diafragma, Relaksasi Otot
Progresif dan Relaksasi Nafas terhadap Penurunan Rasa Cemas pada Ibu Hamil
Trimester III. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(2), 66–77.
https://doi.org/10.53801/sjki.v1i2.21

Nur Salam. (2013). Proses Keperawatan. Retrieved from


fkep.unand.ac.id/images/Proses_kep.doc
Nuraini, A. (2011). Pre Eclampsia. Retrieved from
http://repository.ump.ac.id/846/3/Affifah Nur Ariani BAB II.pdf
Oxorn & Forte. (2010). Patologi & Fisiologi Persalinan. Retrieved from
https://books.google.co.id/books?id=SsWCb5m-
sUMC&printsec=frontcover&dq=oxorn+%26+forte+2010&hl=id&sa=X&ve
d=0ahUKEwj20O2kqqPoAhU0huYKHVHsDq0Q6AEIQDAD#v=onepage&
q=oxorn %26 forte 2010&f=false

Opichka, M. A., Rappelt, M. W., Gutterman, D. D., Grobe, J. L., & McIntosh, J. J.
(2021). Review vascular dysfunction in preeclampsia. Cells, 10(11).
https://doi.org/10.3390/cells10113055
POGI. (2016). PNPK Pre Eklamsi. Retrieved from
https://pogi.or.id/publish/download/pnpk-dan-ppk/
Pratiwi, W. (2017). Asuhan Keperawatan Pre Eklampsi. Retrieved from
https://www.academia.edu/36262522/PRE_EKLAMSI
Purba, M. A. (2019). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.
https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/pz42x
10

Putri, M. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Ny. E Post SC Indikasi PEB.


Retrieved from http://repo.stikesperintis.ac.id/146/1/24 MAYLISA PUTRI.pd
Rakhman, S. (2014). Teori Keperawatan Menurut Calista Roy. Retrieved from
https://www.scribd.com/doc/214117927/Teori-Keperawatan-Menurut-Sister-
Calista-Roy-Fon3

Rejeki, S., & Irawan, R. B. (2019). Tingkat Nyeri Persalinan Kala I


Persalinan Melalui Terapi Alat Mekanik Manual Regio Sakralis.
Prosiding Seminar Nasional.
Rusniati, H. (2017). Tindakan Keperawatan Post Partum Normal dan Adaptasi
Fisiologi Pada Ibu Postpartum Di Rumah Sakit Aceh. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Fakultas Keperawatan.
Rahayu, A., Kiftia, M., Ardhia, D., Program Studi Profesi Ners, M., Keperawatan Universitas
Syiah Kuala Banda Aceh, F., & Keilmuan Keperawatan Maternitas, B. (2022).
ASUHAN KEPERAWATAN IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN
PREEKLAMPSIA DAN HELLP SYNDROME: SUATU STUDI KASUS Nursing Care
For Post Sectio Caesarea Mother With Preeclampsia and HELLP Syndrome : A Case
Study. 1.
Ratumbuysang, P. V. L., & Manado, K. (2014). Faktor-Faktor Risiko Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Poli Klinik Obs-Gin Rumah Sakit
Jiwa. 33–40.

Sarwono. (2011). Konsep Dasar Sectio Caesarian. Retrieved from


http://repository.ump.ac.id/1468/3/WIDIT LUPITA SARI BAB II.pdf
Setyaningrum, W. (2015). Asuhan Keperawatan Post Partum. 9–58. Suherni. (2009).
Asuhan Post Partum. 7–37.
Sukarni, I. (2017). Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus ResikoTinggi.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Supriyanti, E. (2017). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Penurunan Intesitas


Nyeri Pada Pasien Postpartum Normal Di RSUD Kota Semarang. Jurnal
Manajemen Asuhan Keperawatan. https://doi.org/10.33655/mak.v1i1.3

PPNI DPP SDKI Pokja Tim, 2018. Standar Diagnosia Keperawatan Indonesia Edisi
1: Jakarta: DPP PPNI

PPNI DPP SIKI Pokja Tim, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1:
Jakarta: DPP PPNI

PPNI DPP SLKI Pokja Tim, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1:
Jakarta: DPP PPN

Widyawati, T. (2017).Konsep Bayi Baru Lahir.Wijayanti, D. (2009). Reproduksi


Wanita.Hu, X., & Zhang, L. (2021). Uteroplacental circulation in normal
11

pregnancy and preeclampsia: Functional adaptation and maladaptation.


International Journal of Molecular Sciences, 22(16).
https://doi.org/10.3390/ijms22168622

Winancy, W. (2019). Pendidikan Kesehatan Tentang Pre Eklamsi Penting Untuk


Pengetahuan Ibu Hamil Dalam Persiapan Menghadapi Komplikasi. Jurnal Bidan
Cerdas (JBC), 2(1), 9. https://doi.org/10.33860/jbc.v2i1.149

Wahyuningsih, Heni P & Siti Tyastuti, (2016). Praktikum Asuhan Kebidanan


Kehamilan. Jakarta : Pusdik SDM Kesehatan
11

Lampiran

LEMBAR PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat penjelasan secara rinci dan jelas mengenai penelitian yang

dilakukan oleh Nur Aini Hidayatin dengan judul Asuhan Keperawatan pada

pasien dengan hipertensi dalam kehamilan Di Ruang Drupadi II Rumah Sakit

Umum Daerah Jombang

Bahwa saya telah memutuskan untuk setuju menjadi partisipan pada

penelitian ini secara sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.

Apabila selama penelitian ini saya menginginkan untuk mengundurkan diri

sewaktu- waktu, maka saya tidak akan mendapat sanksi apapun dari peneliti.

Jombang,................................2022

Klien/Keluarga Peneliti

(Nama Terang) (Nur aini hidayatin )


91

GENCHART KEGIATAN KARYA


ILMIAH AKHIR (KIA)
PROGRAM STUDI PROFESI
NERS TAHUN 2022/2023 DI
INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD JOMBANG

Oktober 2022 Juni 2023 Juli 2023


Nama
14/11/202 15/11/202 17/11/202 17/06/202 01/07/202 04/07/202 08/07/202 10/07/202
Kegiatan 2 2 2 3 3 3 3 3
Bimbinga
n Judul
KTI
Bimbinga
n KTI
Bimbinga
n hasil
ACC
sudang
Sidang
Responsi

Anda mungkin juga menyukai