Oleh :
i
KARYA ILMIAH
Oleh :
ii
LEMBAR
NIM : 7422039
Jombang
Disetujui Oleh :
Pembimbing
iii
LEMBAR
PadaTanggal.......................................2023
Mengesahkan :
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Ners
Mukhammad Rajin,
S.Kep,Ners.,M.Kes NIPY : 11 010901
031
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa Karya Ilmiah Akhir ini adalah hasil karya sendiri dan
belum pernah dikumpulkan orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai
jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi manapun
Jombang, ………………….
Yang Menyatakan
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT dengan
terselesaikan KaryaIlmiah Akhir ini. KaryaIlmiah Akhir ini saya persembahkan
kepada:
1. Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat sehat, kesabaran,
dan keikhlasan atas Takdir-Mu saya bisa berpikir, berilmu, dan beriman.
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal masa depanku dalam
2. Orang tua saya, bapak ibu terima kasih atas segala kasih sayang yang tiada
batas, terimakasih atas segala dukungan, ridho yang telah diberikan kepada
saya yang mana tidak bisa saya balas hanya dengan selembar kertas yang
motivasi serta berbagi ilmu kepada saya selama duduk dalam bangku
kuliah.
5. Semua temanku angkatan 2022 Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, dan ridlo-
Nya, sehingga dapat menyelesaikan Karya Ilmiah penilitian ini dengan judul:
Rumah Sakit Umum Daerah Jombang (RSUD Jombang) ”. Sebagai salah satu
membuat Karya Ilmiah ini tidak dapat lepas dari berbagai pihak yang membantu
dalam memberi dorongan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
ini.
6. Kedua Orang tua dan seluruh keluarga yang telah memotivasi dan
vii
dalam rangka penyusunan karya ilmiah akhir ini yang tidak dapat
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah memberi
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah akhir ini masih kurang dari sempurna.
berharap semoga karya ilmiah akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis
Jombang,
Penulis
viii
ix
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI DALAM
KEHAMILANDI RUANG DRUPADI II RSUD JOMBANG
1)
Nur aini hidayatin , 2)Mukhoirotin
1)
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu
2)
Dosen Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Unipdu
Email: ainialfanislami960@gmail.com
mukhoirotinkhoir@yahoo.co.id
ABSTRAK
.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, hipertensi dalam kehamilan
x
NURSING CARE OF PATIENTS WITH HYPERTENSION IN
PREGNANCY IN DRUPADI II ROOM, RSUD JOMBANG
1)
Nur aini hidayatin , 2)Mukhoirotin
1)
Students of the Nursing Professional Study Program, Faculty of Health Sciences, Unipdu
2)
Lecturer of the Nursing Professional Study Program, Faculty of Health Sciences, Unipdu
Email: ainialfanislami960@gmail.com
mukhoirotinkhoir@yahoo.co.id
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
xii
3.7 Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data...............................................42
3.8 Analisa dan Penyajian Data.............................................................................43
3.9 Etik Penelitian..................................................................................................43
BAB IV..................................................................................................................45
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................45
4.1 Profil Rumah Sakit Umum Daerah Jombang..................................................45
4.1.1 Visi........................................................................................................45
4.1.2 Misi........................................................................................................45
4.1.4 Moto....................................................................................................45
4.1.3 Kredo.....................................................................................................45
4.2 Sumber Daya Manusia.....................................................................................46
4.3 Gambaran Kasus dan Bor Ruangan.................................................................47
4.3.1 Gambaran Kasus....................................................................................47
4.3.2 Bor Ruangan Drupadi II.........................................................................47
4.4 Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan.........................................................49
4.5 Pembahasan.....................................................................................................79
BAB 5...................................................................................................................103
KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................103
5.1 Kesimpulan...................................................................................................103
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................107
xiii
BAB 1
PENDAHULUA
hal yang sangat dinanti setiap ibu yang sedang menunggu proses kelahiran
Persalinan merupakan proses alami yang sangat penting bagi seorang ibu
dimana terjadi pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah
sebesar 15mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang mana diukur dalam
1
2
operasi Sectio Caesarea (SC) sekitar 5-15%. Data WHO Global Survey
disproporsi janin panggul 21%, gawat janin 14%, Plasenta previa 11%,
pernah SC 11%, kelainan letak janin 10%, pre eklampsia dan hipertensi
7%. Di China salah satu negara dengan SC meningkat drastis dari 3,4%
pada tahun 1988 menjadi 39,3% pada tahun 2010 (World Health
Organisation, 2019).
maternal di dunia .
sekitar 5,3%.
komplikasi peuperium sebesar 8%, partus lama sebesar 5%, dan abortus
Kabupaten Jombang"
Jombang”
Jombang"
5
dalam kehamilan.
1. Bagi peneliti
4. Bagi pasien
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dimana tekanan darah sistol diatas 140 mmHg dan diastol diatas 90 mmHg
atau adanya peningkatan tekanan sisstolik sebesar 30 mmHg atau lebih atau
peningkatan diastolik sebesar 15 mmHg atau lebih diatas nilai dasar yang
mana diukur dalam dua keadaan, minimal dalam jangka waktu 6 jam
dengan koma.
5
6
proteinuria.
2.1.2 Etiologi
kehamilan belum diketahui secara jelas. Namun ada beberapa faktor risiko
risiko.
c. Umur
ekstrim yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun (Bobak,
kehamilan .
e. Penyakit- penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil
f. Obesitas
2.1.3 Patofisiologi
protein serum (albumin dan globulin ) yang lolos dalam urine disebabkan
oleh adanya lesi dalam glomerolus ginjal, sehimgga terjadi oliguri karena
dengan adanya retensi air dan garam, terjadinya pergeseran cairan dari
8
9
Keadaan psisikologis Krisis maternal
Post SectioCaesaria
Gangguan sirkulasi dan gangguan multiorgan
Pos partum
Insisi
neuorologi
PatwayGinjal Plasenta
Terputusnya Kontinuitas Jaringan Perubahan Psikologis
Penurunan aliran darah ke ginjal Fase kontraksi & spasme arteri Perubahan
Fisiologis
Terganggunya suplai darah uteroplasenta Ransangan estrogen dan
Respon RAA Kelahiran bayi
peningkatan estrogen Edem cerebral Luka Post Operasi Proses Involusi
Pelepasan renin
Penurunan alirandarah ke arteri spiralis
Sintesa prostaglandin
Kegagalan remodeling arterispiralis Pelepasan antioksidanyang berifat meningkat
toksik Estrogen & Penambah
Invasi Bakteri Progesteron an
Sakit kepala, Turun
Mengaktifkan angiotensinogen menjadi angiotensin
Kontraksi his meningkat kejang, mual &
muntah Perubahan
Peningkatan Pola peran
Merangsang korteks adrenal untuk hasilkan aldosterone Dilatasi serviks Resi Kadar
Disungsi indote ko Ocytocin & Gangguan Proses Ke
Resiko cidera pada ibu D.0137
Infe Prolaktin
Peningkatanvolume intravascular Menekan syaraf meningkat
Gangguan metabolismePGE 2
Pelepasan mediator nyeri Trau
Merangsang
ma
Peningkatantekanan hidrostatik intravascular ASI
Menurunnya suplai O2 dan nutrisi pada janin
Persepsi nyeri
Perembesan cairan plasma darah keluar danmasuk ke Proses Menyusui Tidak Efektif
ruang intersisiel
Nyeri melahirkan D.0079
Nyeri
Resiko cidera janin D.0138 Akut
Menyebab edema
Menyusui Tidak Efektif D.0029
Oliguria
Gangguan pertukaran gas D.0003
hipervole
mia
Gangguan
Eliminasi Urine
Sumber : ( marlina & Hani,2018),( Tim pokja siki DPP PPNI 2018)
1
organ.
kelahiran prematur.
a. Volume plasma
b. Hipertensi
c. Fungsi ginjal
terjadinya proteinuria.
2) Proteinuria
diperiksa dua kali urin acak selang 6 jam dan bisa juga
24 jam.
4) Kreatinin
kreatinin danprotein.
2.1.6 Penatalaksanaan
kehamilan diantaranya :
paru).
diantaranya :
1
rendah lemak.
cedera serebrovaskular.
2.1.7 Komplikasi
Pada ibu :
a. Eklampsia
c. Solusio plasenta
d. Kelainan ginjal
low platelletcount).
uterus
2.2.1 Pengkajian
a. Anamnesa
keluarga.
d. Riwayat Perkawinan
e. Riwayat Obstetri
dan ngorok.
bulan
tampak edema.
yaitupenglihatan kabur.
perdarahan
pada kelenjertiroid
Thorax :
dekompensasi jantung.
membesar,lebih padat
dan
pembuluhdarah menjadilebihterlihat.
muntah
kaki
2
1. Pemeriksaan laboratorium
ribu/mm3 b) Urinalisis
< 31u/l).
2. Radiologi
b) Kardiotografi
4. Data Psikologis
(Prawihardjo, 2013).
2
Marliana & Hani (2018) dan Tim Pokja SDKI DPP PPNI
kemih (D.0040).
(D.0142)
(D.0029)
1. Intervensi Keperawatan
(Purba, 2019).
2
a. Kriteria 1 (Hasil)
b. Kriteria 2 (Hasil)
c. Dan seterusnya.
kriteri hasil :
a. Kriteria 1 (Skor)
b. Kriteria 2 (Skor)
c. Dan seterusnya.
PPNI, 2018).
2
No SDKI SLKI SIKI
Tingkat Cedera (L.14136) Pemantauan Denyut Jantung Janin (I.02056
Resiko cedera pada janin di
1 Definisi Definisi
tandai dengan faktor usia
ibu (< 15 tahun atau > 35 Keparahan dari cedera yang Mengumpulkan dan menganalisis data denyut
tahun) (D.0138) diamati atau dilaporkan jantung janin
Ekspetasi Menurun Observasi
Kriteria Hasil a Identifikasi status obstetrik
a) kejadian cidera(5, menurun ) b Identifikasi riwayat
b) Ekspresi wajah kesakitan obstetrik
(5, menurun) c Identifikasi adanya penggunaan obat,
c) Tekanan diet dan merokok
darah (5, d Identifikasi pemeriksaan
membaik) kehamilan sebelumnya
d) Frekuensi gerak e Periksa denyut jantung janin selama 1
janin (5, membaik ) menit
f Monitor denyut jantung janin
g Monitor tanda vital ibu
Terapeutik
Atur posisi pasien
Lakukan manuver Leopold untuk menentukan
posisi janin
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
2
2 Nyeri melahirkan b.d Status Intrapartum (L.07060) Manajemen Nyeri (I.08238)
dilatasi serviks di tandai Definisi Definisi
dengan perenium terasa Kondisi pada periode persalinan Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
tertekan ( D.0079) Ekspetasi Membaik sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
Kriteria hasil kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
a. Koping terhadap mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
ketidaknyamanan persalinan hingga berat dan konstan
(5, meningkat) Tindakan
b. Memanfaatkan teknik Observasi
untuk memfasilitasi Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
persalinan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(5, meningkat) Identifikasi skala nyeri
c. Nyeri dengan Identifikasi respon nyeri non verbal
kontraksi (5, menurun ) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
d. Nyeri punggung ( 5, menurun) sudah diberikan
e. Tekanan darah ( 5, membaik) Terapeutik
f. Frekuensi nadi (5, membaik) Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat atau dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika pelu
3 Resiko cidera pada ibu di Tingkat Cedera (L.14136) Perawatan Persalinan Risiko Tinggi (I.07228)
tandai penyakit penyerta ( Definisi Definisi
seperti hipertensi dalam Keparahan dari cedera yang diamati
atau dilaporkan Memberikan asupan persalinan pada janin
3
kehamilan ) (D.0138). multipel atau malposisi
Ekspektasi
Menurun Tindakan
Toleransi aktivitas (5, Observasi
meningkat) Nafsu makan
(5,meningkat) Identifikasi kondisi umum pasien
Ekspresi wajah kesakitan (5 menurun Monitor tanda-tanda vital
) Monitor kelainan tanda vital pada ibu dan
Ketegangan otot (5 menurun) janin Monitor tanda-tanda persalinan
Tekanan darah (5, membaik) Monitor denyut jantung janin
Frekuensi napas (5, membaik) Identifikasi posisi janin dengan USG
Frekuensi nadi (5,membaik) Identifikasi perdarahan pascapersalinan
Terapeutik
Siapkan peralatan yang sesuai, termasuk monitor
janin, ultrasound, mesin anestesi, persendian
resusitasi neonatal, forceps, dan penghangat bayi
ekstra
Dukung orang terdekat mendampingi pasien
Edukasi
Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Kolaborasi
Koordinasi dengan tim untuk standby (mis.
neonatologis, perawatan intensif neonatal,
anestesiologis)
Kolaborasi pemberian anestesi maternal, sesuai
kebutuhan
4 Ansietas b.d kekhawatiran Tingkat Ansietas (L.09093) Reduksi Ansietas (I.09134)
mengalami kegagalan di Definisi
tandai dengan tampak Definisi Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman
gelisah (D.0080) Kondisi emosi dan pengalaman subjektif terhadap objek yang tidak jelas dan
subjektif terhadap objek yang spesifik akibat antisipasi bahaya yang
tidak jelas dan spesifik akibat memungkinkan individu melakukan tindakan
antisipasi untuk menghadapi ancaman
bahaya yang memungkinkan
3
individu melakukan tindakan untuk
menghadapi ancaman Tindakan
Observasi
Ekspetasi Menurun Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.
kondisi, waktu, stressor)
Kriteria Hasil
Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
a. Verbalisasi kebingungan
Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
(5,menurun )
nonverbal)
b. Verbalisasi khawatir
Terapeutik
akibat kondisi yang
1. Ciptakan suasana terapeutik untuk
dihadapi (5,menurun)
menumbuhkan kepercayaan
c. Perilaku gelilsah (5,menurun)
2. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan,
d. Perilaku tegang (5,menurun)
jika memungkinkan
e. Pola tidur (5,membaik)
3. Pahami situasi yang membuat ansietas
f. Frekuensi nadi (5,membaik)
4. Dengarkan dengan penuh perhatian
g. Tekanan darah (5,membaik)
5. Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
6. Motivasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan
7. Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang
Edukasi
1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
2. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, Jika perlu
3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
4. Latih kegiatan pengelihatan untuk mengurangi
ketegangan
5. Latih teknik
relaksasi Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
5 Gangguan eliminasi urine Eliminasi Urin (L.04034) Manajemen Eliminasi Urine (I.04152)
3
b.d penurunan kapasitas Definisi Definisi
kandung kemih di Pengosongan kandung kemih Mengidentifikasi dan mengelola gangguan pola
tandai dengan distensi
kandung kemih yang lengkap eliminasi urine
(D.0040). Ekspetasi Menurun Tindakan
Kriteria Hasil Observasi
Sensasi berkemih (5,meningkat) 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
Desakan berkemih (urgensi) inkontinensia urine
(5,menurun) 2. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi
Distensi kandung kemih atau inkontinensia urin
(5,menurun) 3. Monitor eliminasi urin (mis. frekuensi,
Berkemih tidak tuntas (hesistensi) konsistensi, aroma, volume dan warna)
(5,menurun) Terapiutik
Volume residu urin menurun 1. Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
Karakteristik urin (5,membaik) 2. Batasi asupan cairan, jika perlu
3. Ambil sampel urine tengah (midstream) atau
kultur
Edukasi
1. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran
urine
2. Ajarkan mengambil spesimen urine midstream
3. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
yang tepat untuk berkemih
4. Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada
kontraindikasi
3
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra,
Jika perlu
6 Hipervolemia b.d kelebihan Keseimbangan Cairan (L.03020) Pemantauan Cairan (I.03121)
asupan cairan di tandai Definisi
Definisi
dengan edema perifer Mengumpulkan dan menganalisis data terkait
(D.0022) Ekuilibrium antara volume cairan pengaturan keseimbangan cairan
di ruang intraseluler dan
Tindakan
ekstraseluler tubuh Observasi
Ekspektasi Monitor frekuensi dan kekuatan
nadi Monitor frekuensi napas
Meningkat Monitor tekanan darah
Kriteria Hasil Monitor elastisitas atau turgor kulit
Monitor jumlah, warna dan berat jenis
Asupan cairan (5,Meningkat ) urin
Haluaran urin (5,Meningkat ) Identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
Kelembaban membran mukosa tekanan darah menurun, tekanan nadi
(5,Meningkat ) menyempit, turgor kulit menurun, membran
mukosa kering, volume urine menurun,
Asupan makanan (5,Meningkat ) hematokrit meningkat, haus, lemah, konsentrasi
Edema (5,Menurun ) urin meningkat, berat badan menurun dalam
waktu singkat)
Dehidrasi (5,Menurun )
Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis.
Asites (5,Menurun ) dispnea, edema perifer, edema anasarka, JVP
meningkat, CVP meningkat, refleks
Tekanan darah (5,Membaik )
hepatojugular positif, berat badan menurun dalam
Denyut nadi radial (5,Membaik ) waktu singkat)
Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
3
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
7 Ganguan pertukaran gas b.d Pertukaran Gas (L.01003) Terapi Oksigen (I.01026)
Definisi
ketidakseimbangan ventilasi Definisi
Memberikan tambahan oksigen untuk mencegah
perfusi di tandai dengan Oksigenasi dan/ atau eliminasi dan mengatasi kondisi kekurangan oksigen
jaringan
dispnea (D.0003) karbondioksida pada membran
alveolus kapiler dalam batas Tindakan
Observasi
normal Ekspektasi Monitor Kecepatan aliran
Meningkat oksigen Monitor posisi alat terapi
oksigen
Kriteria Hasil
Monitor kemampuan melepaskan oksigen saat
meningkat makan
Monitor tanda dan gejala toksikasi oksigen dan
Dispnea (5, menurun)
atelektasis
Pusing (5, menurun) Monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen
Penglihatan kabur (5, Terapiutik
Perhatikan kepatenan jalan napas
menurun) Diaforesis (5,
Siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
menurun) Berikan oksigen tambahan, jika perlu
Gelisah (5, menurun)
Edukasi
Napas cuping hidung (5, Anjurkan pasien dan keluarga cara menggunakan
oksigen di rumah
menurun) PCO2 (5, membaik)
PO2 (5, membaik) Kolaborasi
Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan
atau tidur
8 Nyeri akut b.d agen Tingkat Nyeri (L.08066) Manajemen Nyeri (I.08238)
pencedera fisik ditandai
Definisi Definisi
dengan mengeluh nyeri
(D.0077). Pengalaman sensorik atau emosional Mengidentifikasi dan mengelola pengalaman
3
yang berkaitan dengan kerusakan sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
jaringan aktual atau fungsional kerusakan jaringan atau fungsional dengan onset
dengan onset mendadak atau lambat mendadak atau lambat dan berintensitas ringan
dan berintensitas ringan hingga hingga berat dan konstan
berat dan konstan Tindakan
Ekspektasi Observasi
Meningkat 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Kriteria hasil frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Kemampuan menuntaskan 2. Identifikasi skala nyeri
aktivitas (meningkat) 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
2. Keluhan nyeri (menurun) 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
3. Meringis ( menurun) memperingan nyeri
4. Frekuensi nadi (membaik) 5. Monitor keberhasilan terapi komplementer
5. Pola napas (membaik) yang sudah diberikan
6. Tekanan darah (membaik) 6. Monitor efek samping penggunaan
analgetik Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis,
akupresure, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres hangat atau dingin,
terapi bermain)
2. Fasilitasi istirahat dan tidur
3. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
3
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
9 Resiko infeksi di tandai Tingkat Infeksi (L.14137) Pencegahan Infeksi (I.14539)
dengan efek prosedur invasif
Definisi Definisi
(D.0142).
Derajat infeksi berdasarkan Mengidentifikasi dan menurunkan risiko
observasi atau bersumber informasi terserang organisme patogenik
Ekspektasi Tindakan
Meningkat Observasi
Kriteria Hasil Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
Demam (5,menurun) sistematik
Kemerahan (5,menurun) Terapeutik
Nyeri ( 5,menurun) Batasi jumlah pengunjung
Bengkak ( 5,menurun) Berikan perawatan kulit pada area edema
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien dan lingkungan pasien
Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko
3
tinggi
Edukasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka dan luka
operasi
Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
10 Menyusui tidak efektif b.d Status Menyusui Promosi ASI Eksklusif (I.03135)
ketidakadekuatan suplai asi (L.03029) Definisi
di tandai dengan asi tidak Definisi Meningkatkan kemampuan ibu dalam
menetes (D.0029) Kemampuan memberikan ASI memberikan ASI secara eksklusif (0-6 bulan)
Tindakan
secara langsung dari payudara
kepada bayi dan anak untuk Observasi
Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu pada
memenuhi kebutuhan nutrisi antenatal, intranatal dan postnatal
Ekspektasi
Terapeutik
Membaik 1). Fasilitasi ibu melakukan IMD (inisiasi
menyusui dini)
Kriteria Hasil
2). Fasilitasi ibu untuk merawat gabung atau
1). Perlekatan bayi pada room in
payudara ibu (5,meningkat) 3). Gunakan sendok dan cangkir jika bayi
belum bisa menyusu
2). Kemampuan ibu 4). Dukung ibu menyusui dengan
3
memposisikan bayi mendampingi ibu selama kegiatan
menyusui berlangsung
dengan benar
5). Diskusikan dengan keluarga tentang ASI
(5,meningkat) 3). eksklusif
6). Siapkan kelas menyusul pada masa
Tetesan/pancaran ASI
prenatal minimal 2 kali dan periode
(5,meningkat) pascapartum minimal 4 kali
Edukasi
4). Suplai ASI adekuat
1). Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan
(5,meningkat) bayi
2). Jelaskan pentingnya menyusui di malam
5). Bayi tidur setelah
hari untuk mempertahankan dan
menyusui (5,meningkat) meningkatkan produksi ASI
3). Jelaskan tanda-tanda bayi cukup ASI
6). Hisapan bayi(5,meningkat)
(mis. berat badan meningkat, BAK lebih
7). Lecet pada puting dari 10 kali/hari, warna urine tidak pekat
4). Jelaskan manfaat rawat gabung (rooming
(5,menurun)
in)Anjurkan ibu menyusu
8) Bayi menangis
setelah menyusui
(5,menurun)
11 Gangguan proses keluarga Proses Keluarga (L.13123) Dukungan Koping Keluarga (I.09260)
b.d perubahan peran Definisi Definisi
keluarga di tandai dengan Kemampuan untuk berubah dalam Memfasilitasi peningkatan nilai-nilai, minat dan
kelaurga tidak mampu hubungan atau fungsi keluarga tujuan dalam keluarga
beradaptasi terhadap situasi Ekspektasi
(D.0120) Tindakan
Membaik
Observasi
1. Identifikasi respons emosional terhadap
kondisi saat ini
2. Identifikasi beban prognosis secara psikologis
Kriteria Hasil
3. Identifikasi pemahaman tentang keputusan
1. Adaptasi keluarga terhadap
perawatan setelah setelah pulang
situasi (5,meningkat)
4. Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien,
2. Kemampuan keluarga
keluarga, dan tenaga kesehata
berkomunikasi secara terbuka
Terapeutik
diantara anggota keluarga
1. Dengarkan masalah,perasaan, dan pertanyaan
3
4
(5,meningkat) keluarga
3. Kemampuan anggota keluarga 2. Diskusikan rencana medis dan perawatan
memenuhi kebutuhan emosional 3. Fasilitasi pengungkapan perasaan antara
anggota keluarga( 5,meningkat) pasien dan keluarga atau antar anggota
4. Ketepatan peran keluarga keluarga
pada tahap perkembangan 4. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar
(5,meningkat) keluarga (misal. tempat tinggal, makanan,
5. Sikap respek antara anggota pakaian)
keluarga (5,meningkat) 5. Fasilitasi memperoleh pengetahuan,
6. Minat keluarga melakukan keterampilan dan peralatan yang diperlukan
aktivitas yang positif untuk mempertahankan keputusan perawatan
(5,meningkat) pasien
7. Kemampuan keluarga pulih dari 6. Bersikap sebagai pengganti keluarga untuk
kondisi sulit (5,meningkat) menenangkan pasien dan atau jika keluarga
tidak dapat memberikan perawatan
7. Hargai Dan dukung mekanisme koping adaptif
yang digunakan
8. Berikan kesempatan Atan berkunjung bagi
anggota keluarga
Edukasi
Informasikan kemajuan pasien secara berkala
Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia
Kolaborasi
Rujuk untuk terapi keluarga,jika perlu
40
2. Implementasi
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
3. Evaluasi
laku klien sebelum dan sesudah implementasi. Hal ini terkait kemampuan
dalam suatu kegiatan, keikutsertaan dan peran serta. Subyek yang digunakan
Fokus studi pada kasus ini yaitu asuhan keperawatan pada pasien dengan
41
4
1. Wawancara
biasanya anatara dua orang yang diarahkan oleh seorang dengan maksud
dilakukan dengan seluruh alat indera, tidak terbatas hanya pada apa yang
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah kegiatan mencari data atau variabel dari sumber
adalah benda mati (Suryono, 2013 dalam Muhklis 2016). Dalam studi
kasus ini menggunakan studi dokumentasi berupa catatan hasil data rekam
medis, revie literatur dan pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan.
dan alin-lain.
3. Confidentiality (Kerahasiaan).
BAB IV
4.1.1 Visi
4.1.2 Misi
standar
secara terintegrasi
akuntabel.
4.1.4 Moto
4.1.3 Kredo
Sigap dan berhasil guna dilayani dalam kondisi lingkungan yang indah
4
dan suasana nyaman serta tarif yang terjangkau oleh seluruh masyarakat.
Tak kalah pentingnya adalah memberikan jaminan rasa aman baik secara
1. Kebijakan mutu
RSUD Jombang.
dan kegagalan :
a. HDK
b. PEB
c. HT kronis
d. Abortus in compleks
e. Oligohidramnion
f. Anemia
HCU tedapat 5 TT, ruang kelas 1 terdapat 3 TT, ruang B terdapat 5 TT, ruang
terdapat 5 TT, ruang F terdapat ! TT, ruang G terdapat 4 TT, ruang ruang
premedika, ruang steril. pantry, tempat cuci tangan, ruang alat, ruang edukasi.
100%
4
1. Ruang Drupadi II
Keterangan :
BOR (Bed Occupancy Ratio): Angka penggunaan tempat tidur. Nilai ideal
A. Identitas Pasien
Identitas Suami
B. Riwayat keperawatan
No Thn Umur Pen Jenis Peno Pen Lasera Infeksi Perdara Jenis BB Pj
Kehamila y long y s han
n ulit ulit I
1 2018 9 bulan - Normal bidan - - - - L 3000 50
2 Hamil Ini
Klien 2
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
No Thn Umur Peny Jenis Peno Pen Laseras Infeksi Perdara Jenis BB Pj
Kehamila ulit long y I han
n ulit
1 2003 9 bulan - Normal bidan - - - - L 3000 50
2 2005 9 bulan - Normal bidan - - - - P 3200 52
3 2011 9 bulan - Normal bidan - - - - P 3000 50
4 2019 9 bulan - Normal dokter - - - - P 2500 50
5 Hamil Ini
Klien 3
Anak Ke Kehamilan Persalinan Komplikasi Nifas Anak
No Thn Umur Peny Jenis Peno Peny Laseras Infeksi Perdara Jenis BB Pj
Kehamila ulit long ulit I han
n
1 Hamil Saat ini
5
C Genogram
D Kehamilan sekarang
Kehamilan sekarang Klien 1 Klien 2 Klien 3
Diagnosa kehamilan GII P1001-Uk GV P4004-Uk GI P0000-Uk
38/39MG THIU+ 38/39MG 37/38MGTH+ letkep
letak sungsang THIU+ letkep + + HDK+Obes GR I.
+ HDK+TBJ HDK+grademulti+TBJ
2900gr 3000gr
Kontrasepsi yang di gunakan Suntik dan pil Suntik Suntik dan pil
Sejak kapan ±6 bulan ±3 bulan ± 5 bulan
menggunakan kontrasepsi
Masalah yang terjadi Tidak ada Tidak ada masalah Tidak ada masalah
masalah terjadi terjadi terjadi
G Riwayat kesehatan
I Riwayat lingkungan
J Aspek Psikologis
L Pola eliminasi
Q. Pemeriksaan fisik
Tanda-tanda vital TD : 160 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg
N : 119 x/menit N : 114x/menit N : 112x/menit
S : 36,8 C S : 37 C S : 37 C
RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit RR : 20 x/menit
TB : 160 cm TB : 155 cm TB : 158 cm
BB : 60 Kg BB : 70 Kg BB : 75 Kg
Hidung Tidak ada alergi Tidak ada alergi Tidak ada alergi
Tidak ada sinus Tidak ada sinus Tidak ada sinus
Mulut dan
tenggorokan Tidak ada gigi gerigi Tidak ada gigi gerigi Tidak ada gigi gerigi
reflek menelan reflek menelan reflek menelan bagus
bagus bagus
Pernafasan Jalan nafas tidak ada Jalan nafas tidak ada Jalan nafas tidak ada
sumbatan ,tidak ada sumbatan ,tidak ada sumbatan ,tidak ada
suara nafas tambahan suara nafas tambahan suara nafas tambahan
(vesikuler), tidak (vesikuler), tidak (vesikuler), tidak
menggunakan otot bantu menggunakan otot menggunakan otot bantu
nafas bantu nafas nafas
Ektremitas Tidak ada odem Tidak ada odem Tidak ada odem
(integument/Musk Elastisitas CRT < 2 detik Elastisitas CRT < 2 Elastisitas CRT < 2 detik
uluskeletal) Kulit sawo matang detik ,Kulit sawo Kulit sawo matang
matang
5
Laboratorium
Px 1 Px 2 Px 3
Hemoglobin 11.3 (11.7-15.5) Hemoglobin 11.0 (11.7- Hemoglobin 11.0 (11.7-15.5)
Leukosit 15.62 (13.2-17.3) 15.5) Leukosit 16.62 (13.2-17.3)
Hematokrit 34.8 (35-47) Leukosit 15.80 (13.2-17.3) Hematokrit 34.6 (35-47)
Eritrosit 4.1 (3.8-5.2) Hematokrit 34.7 (35-47) Eritrosit 4.4 (3.8-5.2)
Trombosit 235 (150-440) Eritrosit 4.2 (3.8-5.2) Trombosit 234 (150-440)
Segmen 93 (50-70) Trombosit 238 (150-440) Segmen 89 (50-70)
Limfosit 5 (25-40) Segmen 88 (50-70) Limfosit 9 (25-40)
Monosit 3 (2-8) Limfosit 8 (25-40) Monosit 4 (2-8)
ANC 15.40 (2.5-7.0) Monosit 4 (2-8) ANC 13.80 (2.5-7.0)
ALC 0.8 (1.3 -3.6) ANC 13.84 (2.5-7.0) ALC 1.1 (1.3 -3.6)
Retikulosit 2.28 (0.5-1.5) ALC 1.2 (1.3 -3.6) Retikulosit 2.28 (0.5-1.5)
Rethe 33.5 (>30.3) Retikulosit 1.86 (0.5-1.5) Rethe 28.5 (>30.3)
Rethe 27.8 (>30.3)
Penatalaksanaan
Px 1 Px 2 Px 3
Infus ringer laktat 20 tpm Infus ringer laktat 20 tpm Infus ringer laktat 20 tpm
Injeksi metamizole 3x 1 Injeksi asam tranex 3x 1 amp Injeksi metamizole 3x 1 amp
amp Injeksi ketorolac 3x1 amp Injeksi ketorolac 3x1 amp
Injeksi ketorolac 3x1 amp Injeksi oxytosin 2 amp Injeksi oxytosin 2 amp
Injeksi oxytosin 2 amp Oral : paracetamol 3x500 Oral : paracetamol 3x500
Oral : paracetamol 3x500 Methyldopa 2x1 Methyldopa 2x1
nifedipine 3x1
5
ANALISA DATA
Nama pasien Analisa data Etiologi Masalah
Ny.S Tanggal Data subyektif :
pengkajian Pasien mengatakan Dilatasi serviks Nyeri melahirkan
14 oktober 2022 mengeluh nyeri pinggang D.0079)
menjalar ke perut di sertai
otot pinggul yg tertekan
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah meringis
skala nyeri 7
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C
DJJ :
138x/menit
TBJ: 2900gr
TFU : 33 cm
Kontraksi
3x/10‟/40”
5
Data subyektif :
-Pasien mengatakan badan
penyakit penyerta Resiko cidera pada
terasa lemas. (seperti hipertensi ibu
-pasien mengatakan sakit - dalam kehamilan
kepala di serta mual )
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah meringis
skala nyeri 8
Tekanan
darah : 160/100
mmHg Nadi :
114 x/menit
Suhu :
37 C
Data subyektif :
faktor usia ibu (< 15 Resiko cidera pada
Pasien mengatakan
tahun atau > 35 tahun) Janin (D.0138).
terkadang mengalami
(D.0138).
kenceng-kenceng
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
Tekanan darah :
160/100 mmHg
Nadi :
114 x/menit
Suhu :
37 C
DJJ :
155x/menit
TBJ: 3000gr
TFU : 33 cm
Kontraksi
3x/10‟/30”
6
Data subyektif :
-pasien mengatakan sakit -
penyakit penyerta Resiko cidera pada
kepala di serta mual (seperti hipertensi ibu
-pasien mengatakan nyeri dalam kehamilan
di bagian uluh hati )
-pasien mengatakan tengkuk
terasa berat
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah meringis
skala nyeri 9
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
112 x/menit
Suhu :
37 C
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
Tekanan darah :
150/100 mmHg
Nadi :
112 x/menit
Suhu :
37 C
DJJ :
145 x/menit
TBJ: 2900gr
TFU : 33 cm
6
Kontraksi
3x/10‟/50”
Data subyektif :
-Pasien mengatakan badan
penyakit penyerta Resiko cidera pada
terasa lemas. (seperti hipertensi ibu
-pasien mengatakan sakit - dalam kehamilan
kepala di serta mual )
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
119 x/menit
Suhu :
36,8 C
Data obyektif :
Keadaan umum lemah,
kesadaran composmetis
ekspresi wajah tampak
cemas
wajah tampak tegang
Tekanan
darah : 150/100
mmHg Nadi :
112 x/menit
Suhu :
37 C
6
BERDASARKAN PRIORITAS
Kasus 1
RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
Nyeri Status Intrapartum (L.07060) Manajemen Nyeri (I.08238)
melahirkan b.d Tujuan setelah dilakukan Tindakan
1
dilatasi serviks intervensi selama 3x 24 jam di Observasi
di tandai harapkan status inpartum Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
dengan membaik dengan frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
perenium Identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil
terasa tertekan Identifikasi respon nyeri non verbal
( D.0079) Terapeutik
a. Nyeri dengan
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
kontraksi (menurun )
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
b. Nyeri punggung
hipnosis, terapi musik, aromaterapi,
( menurun)
teknik imajinasi terbimbing, kompres
c. Tekanan darah
hangat atau dingin.
( membaik)
Kontrol lingkungan yang memperberat
d. Frekuensi
rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
nadi
pencahayaan, kebisingan)
(membaik)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
pelu
Edukasi
Jelaskan prosedur, termasuk sensasi
yang mungkin dialami
Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
Anjurkan keluarga untuk tetap bersama
pasien, Jika perlu
Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas,
jika perlu
6
Implementasi Keperawatan
Tabel 4.7 Implementasi Keperawatan Kasus
Diagnosa Jam 14/10/2022 jam 15/10/2022 Jam 15/10/2022
keperawatan (Klien 1) (Klien 2 (Klien 3 )
)
Nyeri melahirkan 11.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 09.00 1. Mengidentifikasi lokasi, 11.00 1. Mengidentifikasi lokasi,
b/d dilatasi serviks karakteristik, durasi, karakteristik, karakteristik,durasi,
di tandai dengan rekuensi, kualitas dan durasi,rekuensi, kualitas rekuensi,kualitas dan
perenium tertekan intensitas nyeri dan intensitas nyeri intensitasnyeri
(D.0079) Hasil : nyeri saat Hasil : nyeri saat Hasil nyeri saat
kontraksi berlangsung kontraksi berlangsung kontraksi berlangsung
nyeri berlangsung selama nyeri berlangsung selama nyeri berlangsung
2-3 menit, nyeri terasa 2-3 menit, nyeri terasa selama 2-3menit, nyeri
seperti kram seperti kram terasa seperti kram
11.55 2. Mengidenfikasi skala 10.00 2. Mengidenfikasi skala 2. Mengidenfikasi skala
nyeri nyeri nyeri
Hasil : skala nyeri 7 Hasil : skala nyeri 8 11.55 Hasil : skala nyeri 9
11.55 3. Mengidentifikasi respon 3. Mengidentifikasi respon 3. Mengidentifikasi respon
nyeri non verbal 10.00 nyeri non verbal nyeri nonverbal
Hasil : wajah tampak Hasil : wajah tampak Hasil : wajah tampak
menyeringai menyeringai 11.55 menyeringai, tampak
4. Memberikan fasilitas 4. Memberikan gelisah
12.00 istirahat dan tidur 10.01 fasilitasistirahat dan tidur 4. Memberikan fasilitas
Hasil : klien kooperatif Hasil : klien kooperatif istrirahat dan tidur
5. Menjelaskan penyebab, 5. Menjelaskan penyebab, 12.00 Hasil :klien kooperatif
periode, dan pemicu nyeri 10.05 periode, dan pemicu 5. Menjelaskan penyebab,
Hasil : klien mampu nyeri Hasil : klien periode, dan pemicu
12.03 memahmi dan mampu memahmi dan nyeri
mengetahui penyebab mengetahui penyebab Hasil : klien mampu
danperiode nyeri danperiode nyeri 12.15 memahmi dan mengetahu
6. Mengajarkan memonitor 6. Mengajarkan memonitor penyebab danperiode
12.04
nyeri secara mandiri nyeri secara mandiri nyeri
Hasil : klien mampu 11.15 Hasil : klienmampu 6. Mengajarkan
relaksasi napas dalam relaksasi napas dalam 12.20 memonitornyeri
secara mandiri secara mandiri secara mandiri
Hasil : klien
mampurelaksasi napas
dalams ecara mandiri
6
Resiko cedera pada 11.55 1. Mengidentifikasi status 10.00 1. Mengidentifikasi status 08.30 1. Mengidentifikasi
janin ditandai dengan obstetrik obstetrik status obstetrik
faktor usia ibu (< Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik
15 tahun atau > 35 ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan
tahun) (D.0138) seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi
auskultasi sudah di auskultasi sudah di auskultasi sudah di
lakukan lakukan lakukan
2. Monitor denyut jantung 2. Menitor denyut 2. Monitor denyut jantung
11.55 janin 10.30 jantung janin 09.00 janin
Hasil : DJJ : 138 x/menit Hasil : DJJ : 155 x/menit Hasil : DJJ :145 x/menit
Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan
detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur
3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital
11.55 Hasil : 11.00 Hasil : Hasil :
09.30
TD : 150 /100 mmHg TD : 160 /100 mmHg TD : 160 /100 mmHg
N : 119 N : 114x/menit N : 112x/menit
x/menit S : S : 37 C S : 37 C
36,8 C
Hasil : wajah tampak Hasil : wajah tampak 11.55 Hasil : wajah tampak
menyeringai menyeringai menyeringai, tampak
4. Memberikan fasilitas pembukaan gelisah
12.00 istirahat dan tidur 4. Memberikan fasilitas 4. Memberikan fasilitas
Hasil : klien kooperatif 10.05 istirahat dan tidur istrirahat dan tidur
5. Menjelaskan penyebab, Hasil : klien kooperatif Hasil :klien kooperatif
periode, dan pemicu nyeri 5. Menjelaskan penyebab, 12.00 5. Menjelaskan penyebab,
12.03
Hasil : klien mampu periode, dan pemicu nyeri periode, dan pemicu nyeri
memahmi dan mengetahui Hasil : klien mampu Hasil : klien mampu
penyebab danperiode 10.10 memahmi dan mengetahui memahmi dan
nyeri penyebab danperiode mengetahui penyebab
6. Mengajarkan memonitor nyeri danperiode nyeri
nyeri secara mandiri 6. Mengajarkan memonitor 6. Mengajarkan
10.15 12.06
12.04 Hasil : klien mampu nyeri secara mandiri memonitornyeri
relaksasi napas dalam Hasil : klienmampu secara mandiri
secara mandiri relaksasi napasdalam Hasil : klien
secara mandiri 12.20 mampurelaksasi napas
dalams ecara mandiri
7
Resiko cedera pada 11.55 1. Mengidentifikasi status 10.00 1. Mengidentifikasi status 08.30 1. Mengidentifikasi
janin ditandai dengan obstetrik obstetrik status obstetrik
faktor usia ibu (< Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik Hasil : pemeriksaan fisik
15 tahun atau > 35 ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan ibu hamil yang dilakukan
seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi seperti palpasi inspeksi
tahun) (D.0138)
auskultasi sudah di auskultasi sudah di auskultasi sudah di
lakukan lakukan lakukan
2. Monitor denyut 2. Menitor denyut 2. Monitor denyut jantung
11.55 jantung janin 10.30 jantung janin 09.00 janin
Hasil : DJJ : 145 x/menit Hasil : DJJ : 148 x/menit Hasil : DJJ :150 x/menit
Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan Gerakan janin terasa dan
detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur detak jantung janin teratur
3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital 3. Monitor tanda tanda vital
11.55 Hasil : 11.00 Hasil : Hasil :
09.30
TD : 140 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg TD : 150 /100 mmHg
N : 119 N : 114x/menit N : 112x/menit
x/menit S : S : 37 C S : 37 C
36,8 C
Resiko cedera pada janin 16.00 S :Pasien mengatakan mengalami S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan mengalami
ditandai dengan faktor kenceng-kenceng badan terasa lemah mengalami kenceng-kenceng kenceng-kenceng tapi jarang dan
usia ibu (< 15 tahun atau > cepat lelah melakukan aktivitas O : Keadaan umum lemah, nafsu makan menurun
35 tahun) (D.0138) O : Keadaan umum lemah, GCS 456 GCS 456 O : Keadaan umum lemah,
TD : 150 /90 mmHg TD : 160 /100 mmHg GCS 456
N : 119 N : 114x/menit TD : 150 /100 mmHg
x/menit S : S : 37 C N : 112x/menit
36,8 C RR : 20 S : 37 C
DJJ : x/menit DJJ : DJJ :
138x/menit 155x/menit 145 x/menit
TBJ: 3000gr TBJ: 3000gr TBJ: 2900gr
TFU : 33 cm TFU : 33 cm TFU : 33 cm
Kontraksi Kontraksi Kontraksi
3x/10‟/40” 4x/10‟/30 3x/10‟/50”
A : Resiko cedera pada janin A : Resiko cedera pada janin
A : Resiko cedera pada janin belum belum teratasi belum teratasi
teratasi P : intervensi dilanjutkan di ruangan P : intervensi dilanjutkan di
P : intervensi dilanjutkan di ruangan Ruangan
7
16.30 S : -Pasien mengatakan S : -pasien mengatakan sakit - S : Pasien mengatakan badan
Resiko cidera pada ibu badan terasa lemas. kepala di serta mual terasa lemas.
-pasien mengatakan sakit -pasien mengatakan nyeri di -pasien mengatakan sakit -
di tandai penyakit - kepala di serta mual bagian uluh hati kepala di serta mual
penyerta ( seperti O : Keadaan umum lemah, GCS 456 -pasien mengatakan O : Keadaan umum lemah,
hipertensi dalam TD : 150 /90 mmHg tengkuk terasa berat GCS 456
N : 119 O : Keadaan umum lemah, TD : 160 /100 mmHg
kehamilan ) (D.0138). x/menit S : GCS 456 N : 112x/menit
36,8 C TD : 160 /100 mmHg S : 37 C
Ekpresi wajah kesakitan N: Ekpresi wajah kesakitan
Tekanan darah meningkat 114x/menit S : Tekanan darah meningkat
Ketegangan otot meningkat 37 C Ketegangan otot meningkat
A : Resiko cedera pada janin belum Ekpresi wajah kesakitan A : Resiko cedera pada janin
teratasi Tekanan darah meningkat belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di ruangan Ketegangan otot meningkat P : intervensi dilanjutkan di
A : Resiko cedera pada janin Ruangan
belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di ruangan
Evaluasi
Resiko cedera pada janin 19.30 S : Pasien mengatakan mengalami S : Pasien mengatakan S : Pasien mengatakan mengalami
ditandai dengan faktor kenceng-kenceng badan terasa lemah mengalami kenceng-kenceng kenceng-kenceng tapi jarang dan
usia ibu (< 15 tahun atau cepat lelah melakukan aktivitas O : Keadaan umum lemah, nafsu makan menurun
> 35 tahun) (D.0138) O : Keadaan umum lemah, GCS GCS 456 O : Keadaan umum lemah,
456 TD : 140 /90 mmHg TD : 150 /100 mmHg GCS 456
N : 119 N : 114x/menit TD : 150 /100 mmHg
x/menit S : S : 37 C N : 112x/menit
36,8 C RR : 20 S : 37 C
DJJ : x/menit DJJ : DJJ :
145x/menit 148x/menit 150 x/menit
A : Resiko cedera pada janin A : Resiko cedera pada janin A : Resiko cedera pada janin
belum teratasi belum teratasi belum teratasi
P : intervensi di hentikan pasien di P : intervensi di hentikan pasien di P : intervensi di hentikan pasien di
pindahkan ke ruang operasi pindahkan ke ruang operasi pindahkan ke ruang operasi
7
7
20.00 S : -Pasien mengatakan S : -pasien mengatakan sakit - S : Pasien mengatakan badan
Resiko cidera pada ibu badan terasa lemas. kepala di serta mual terasa lemas.
-pasien mengatakan sakit -pasien mengatakan nyeri di -pasien mengatakan sakit -
di tandai penyakit - kepala di serta mual bagian uluh hati kepala di serta mual
penyerta ( seperti O : Keadaan umum lemah, GCS 456 -pasien mengatakan tengkuk O : Keadaan umum lemah,
hipertensi dalam TD : 140 /90 mmHg terasa berat GCS 456
N : 119 O : Keadaan umum lemah, TD : 150 /100 mmHg
kehamilan ) (D.0138). x/menit S : GCS 456 N : 112x/menit
36,8 C TD : 150 /100 mmHg S : 37 C
Ekpresi wajah kesakitan N : 114x/menit Ekpresi wajah kesakitan
Tekanan darah menurun S : 37 C Tekanan darah menurun
Ketegangan otot meningkat Ekpresi wajah kesakitan Ketegangan otot meningkat
A : Resiko cedera pada ibu belum Tekanan darah menurun A : Resiko cedera pada ibu
teratasi Ketegangan otot meningkat belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan di ruangan A : Resiko cedera pada ibu P : intervensi dilanjutkan di
belum teratasi Ruangan
P : intervensi dilanjutkan di ruangan
4.5 Pembahasan
1) Identitas
satu dari tiga penyebab utama kematian ibu disamping perdarahan dan
2) Keluhan utama
Hasil studi kasus pada ketiga klien didapatkan keluhan utama klien
ibu merasakan nyeri yang diakibatkan oleh dua hal yaitu kontraksi
serta
81
melewati jalan lahir. Pada fase ketiga nyeri yang dialami ibu adalah
Adapun pada persalinan dengan bedah sesar terutama pada bedah sesar
cito pada umumnya ibu tidak mengalami nyeri saat proses operasi
nyeri.
3) Pemeriksaan fisik
Hasil studi kasus pada ketiga klien didapatkan tanda – tanda vital
skala nyeri 8.
dengan faktor usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) (D.0138) .
bila hasil konsepsi tetap hidup dapat terjadi berat badan lahir
di daerah frontal, terasa sakit di ulu hati atau nyeri epigastrium, bisa
terjadi gangguan visus, mual dan muntah, tidak nafsu makan, bisa
timbul karena rasa takut yang berlebihan atau trauma, peran keluarga
4 Intervensi keperawatan
meliputi :
1) Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,rekuensi,
meredakan nyeri
anti nyeri supaya menurunkan resiko atau komplikasi yang terjadi pada
pasien.
(2016) Posisi side lying (lateral position) yaitu posisi dimana pasien
berbaring diatas salah satu sisi bagian tubuh dengan kepala menoleh
melibatkan keluarga pasien jadi lebih merasa tenang dan nyaman jika
perduli pada ibu, yang terpenting adalah orang orang yang diinginkan
dengan faktor usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) (D.0138 ) . Pada
rencanakan meliputi:
klien 1,2 dan3 adalah berdasarkan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan
klien 1,2 dan3 adalah berdasarkan kriteria hasil yaitu setelah dilakukan
faktor risiko yang dapat terjadi ketika tekanan darah sedang tinggi.
rencanakan meliputi :
pengobatan, dan
prognosis
2021).
5) Implementasi keperawatan
meredakan nyeri.
nyeri sesuai dengan jurnal Yuliatun (2016) Posisi side lying (lateral
position) yaitu posisi dimana pasien berbaring diatas salah satu sisi
melibatkan keluarga pasien jadi lebih merasa tenang dan nyaman jika
perduli pada ibu, yang terpenting adalah orang orang yang diinginkan
faktor risiko yang dapat terjadi ketika tekanan darah sedang tinggi.
nafas dalam.
97
karena menyesuaikan kondisi klien yang ada di rumah sakit tidak dapat
mengatasi stresor.
6) Evaluasi keperawatan
klien kedua keadaan umum lemah, GCS 456, tekanan darah 150/100
position) yaitu posisi dimana pasien berbaring diatas salah satu sisi
usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) belum teratasi dengan data
makan menurun.
hari pada ketiga klien Resiko cedera pada janin di tandai dengan
faktor usia ibu (< 15 tahun atau > 35 tahun) meningkat belum
mengatakan sakit kepala di serta mual dan nyeri di bagian uluh hati
faktor risiko yang dapat terjadi ketika tekanan darah sedang tinggi.
operasi
takut yang berlebihan atau trauma, peran keluarga saat ibu sedang
dudkungan moril dan terus memotivasi ibu sehingga ibu merasa lebih
KESIMPULAN DAN
SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Pengkajian
b. Diagnosa keperawatan
cedera pada janin di tandai dengan faktor usia ibu (< 15 tahun atau
103
10
c. Intervensi keperawatan
nyeri
d. Implementasi keperawatan
e. Evaluasi keperawatan
pada ibu belum terasi dan diagnosis ansiestas sudah teratasi. Klien
intervensi diruangan .
10
5.2 Saran
dengan tepat
DAFTAR PUSTAKA
Abiee. (2012). Askep Maternitas. Retrieved from
https://galeriabiee.wordpress.com/kumpulan-askep/askep-maternitas/asuhan-
keperawatan-pada-pasien-dengan-preeklampsia/
Adeyani, Alif., dkk. (2019). Kematian Janin Dalam Rahim Ditinjau dari Aspek
Medis, Kaidah Dasar Bioetik, dan Keutamaannya dalam Tinjauan Islam. UMI
Medical Journal : Jurnal Kedokteran, Vol. 4 No. 2
Agustina, L. (2018). Asuhan Keperawatan Ny.M Post SC Indikasi PEB Di RSUD
Bangil Pasuruan. Retrieved from
https://repository.kertacendekia.ac.id/media/298882-asuhan-keperawatan-
pada-ny-m-dengan-diag-9eacec69.pdf.
Andriyani, R. (2012). Faktor Risiko Kejadian Pre-Eklampsia di RSUD ArifinAchmad.
Jurnal Kesehatan Komunitas. https://doi.org/10.25311/jkk.vol2.iss1.38
Anggraeni, D. (2011). Asuha Pada Bayi Baru Lahir. 7–33.
Bobak. (2010). Konsep Post Partum. Post Partum, 3(2), 9–16. Retrieved from
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-norhimawat-6281- 2-
babii.pdf
Faiqoh, E. (2014). Hubungan karakteristik ibu, anc dan kepatuhan perawatan ibuhamil
dengan terjadinya preeklampsia. Jurnal Berkala Epidemiologi.
Hartati & Maryunani. (2015). Konsep Asuhan Persalinan Sectio
Caesarian.Retrieved from http://eprints.stikes-aisyiyah.ac.id/891/7/BAB 15
KU.pdf
Mulyati, Y., Novita, A., & Trisna, N. (2021). Pengaruh Relaksasi Diafragma, Relaksasi
Otot Progresif dan Relaksasi Nafas terhadap Penurunan Rasa Cemas pada Ibu
Hamil Trimester III. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(2), 66–77.
https://doi.org/10.53801/sjki.v1i2.21
Mulyati, Y., Novita, A., & Trisna, N. (2021). Pengaruh Relaksasi Diafragma, Relaksasi Otot
Progresif dan Relaksasi Nafas terhadap Penurunan Rasa Cemas pada Ibu Hamil
Trimester III. SIMFISIS Jurnal Kebidanan Indonesia, 1(2), 66–77.
https://doi.org/10.53801/sjki.v1i2.21
Opichka, M. A., Rappelt, M. W., Gutterman, D. D., Grobe, J. L., & McIntosh, J. J.
(2021). Review vascular dysfunction in preeclampsia. Cells, 10(11).
https://doi.org/10.3390/cells10113055
POGI. (2016). PNPK Pre Eklamsi. Retrieved from
https://pogi.or.id/publish/download/pnpk-dan-ppk/
Pratiwi, W. (2017). Asuhan Keperawatan Pre Eklampsi. Retrieved from
https://www.academia.edu/36262522/PRE_EKLAMSI
Purba, M. A. (2019). Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.
https://doi.org/https://doi.org/10.31227/osf.io/pz42x
10
PPNI DPP SDKI Pokja Tim, 2018. Standar Diagnosia Keperawatan Indonesia Edisi
1: Jakarta: DPP PPNI
PPNI DPP SIKI Pokja Tim, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1:
Jakarta: DPP PPNI
PPNI DPP SLKI Pokja Tim, 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1:
Jakarta: DPP PPN
Lampiran
LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
dilakukan oleh Nur Aini Hidayatin dengan judul Asuhan Keperawatan pada
penelitian ini secara sukarela tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
sewaktu- waktu, maka saya tidak akan mendapat sanksi apapun dari peneliti.
Jombang,................................2022
Klien/Keluarga Peneliti