Oleh :
AYU ANDIRA
NIM : 7120008
i
PROPOSAL
Oleh :
AYU ANDIRA
NIM : 7120008
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah adalah hasil karya sendiri
dan belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari
berbagai jenjang Pendidikan di Perguruan Tinggi manapun
Ayu Andira
NIM : 7120008
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Melalui proses responsi dan pemantauan pembimbing dalam sekian waktu maka
dinyatakan :
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Masruroh, S.Kep., Ners., M.Kep Abdul Ghofar, S.Kep., Ners., M.Kep
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan didepan tim penguji di
Program studi D-III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pesantren
Tinggi Darul ‘Ulum Jombang.
Tanda Tangan
v
MOTTO
Jawaban dari Sebuah Keberhasilan Adalah Terus Belajar dan Tak Kenal Putus
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan ridho-Nya,
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam bentuk laporan studi kasus
Mengingat dalam membuat proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat lepas dari
berbagai pihak yang membantu dalam memberi dorongan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih yang
1. Dr. dr. HM. Zulfikar As’ad, MMR , Rektor Universitas Pesantren Tinggi
3. H. Andi Yudiono, S.Kep., Ns., M.Kep. ka. Prodi D-III Keperawatan Fakultas
4. Dr. Hj.Masruroh, S.Kep., Ns., M.Kes. pembimbing I saya yang juga telah
Ilmiah.
5. Abdul Ghofar, S.Kep., Ners., M.Kep. pembimbing II saya yang juga telah
Ilmiah
vii
6. Kedua orang tua saya, Bapak Sawawi dan Ibu Midah dan kakak-kakak saya,
adik-adik saya, dan diri saya sendiri yang selalu memberikan motivasi,
7. Semua teman kelas dan asrama sekaligus seluruh keluarga besar prodi D-III
Keperawatan FIK Unipdu Jombang dan seluruh pihak yang membantu dalam
rangka penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat
proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis
dan umumnya bagi kita semua. Oleh karena itu saya dengan segala
Akhir kata saya mengharapkan ridho Allah SWT semoga proposal Karya
Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya serta almamater tercinta
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ix
x
PENDAHULUAN
Menurut data perbulan dari Puskesmass diperoleh bayi yang disusui secara ASI
ekslusif sebesar 9.911 bayi dari sasaran sebesar 11.665 bayi, maka dari itu
cakupan pemberian ASI ekskusif di
1
2
bulan. Di tahun 2020, kematian neonatus terbesar disebabkan karena berat badan
lahir rendah (BBLR) dan kematian lainnya disebabkan oleh asfiksia, infeksi,
kelainan kongenital (cacat bawaan) serta tetanus neonatorum serta lainnya yang
tidak diketahui penyebabnya. Di usia bayi 29 (dua puluh sembilan) hari – 11
(sebelas) bulan kematian terbanyak disebabkan oleh infeksi. Sama halnya di tahun
sebelumnya, di tahun 2020 penyakit yang menyebabkan kematian yang paling
mendominasi yaitu pneumonia 73,9% dan diare 14,5%. Dan kematian lain
disebabkan diantaranya adalah cacat bawaan jantung, cacat bawaan, meningitis
(radang selaput otak), demam berdarah (DBD), penyakit saraf, serta lainnya
(KEMENKES RI, 2021). Sedangkan Jumlah kematian bayi di Kabupaten
Jombang pada tahun 2019 sebesar 167 EMBRIO: Jurnal Kebidanan (2022),
Volume 14, Nomor 122 (seratus enam puluh tujuh) bayi dari 19.543 KH bisa
disebutkan angka kematian bayi di Jombang pada tahun 2019 sebanyak
8,55/1.000 KH (Dinkes Jombang, 2019)
Hasil survei pendahuluan yang dilaksanakn pada ibu yang melahirkan Bayi
menangis sesudah beberapa jam bersama ibunya. Dari 8 ibu
kebingungan/khawatir karena ASI belum keluar lancar sedangkan bayi menangis.
Sedangkan ibu postpartum ingin sekali memberikan ASI eksklusif pada bayi
mereka. Informasi yang didapatkan, responden mengeluh bahwa produksi ASI
tidak lancar, sebagian ibu postpartum beserta keluarga menganggap bahwa ibu
menyusui bayinya apabila payudaranya sudah terlihat sampai penuh atau keras.
Pijat oksitosin yaitu pijat yang dilakukan di daerah tubuh di bagian tulang
belakang diawali dari tulang belakang hingga tulang costae ke lima sampai ke
enam serta bermanfaat meningkatkan rangsangan hormon prolatin (produksi ASI)
dan oksitosin sesudah persalinan maka dari itu solusi terbaik mengatasi produksi
ASI tidak lancar dengan melakukan pijat oksitosin.(Depkes RI, 2017)
Persiapan untuk menyusui yaitu diawali sejak hamil dan biasanya terlihat
payudara yang lebih besar dan tegang karena terjadi proses peningkatan jumlah
dan ukuran dari alveoli hasil dari kadar hormon estrogen yang meningkat. Proses
ini terjadi ketika bayi disusui sejak lahir sampai beberapa hari dan pada saat itu
dimulailah produksi ASI (Lestari, 2017). Hari pertama sampai keenam postpartum
3
Produksi air susu ibu keluar pada awal-awal sesudah persalinan ditimbulkan oleh
kurangnya stimulus hormon prolaktin dan oksitosin yang sangat berpengaruh
dalam kelancaran produksi susu dan pengeluaran ASI. Terdapat beberapa faktor
yang menyebabkan kelancaran produksi susu dan pengeluaran ASI yakni merawat
payudara dengan benar, intensitas seberapa sering menyusui, jumlah anak, tingkat
psikis yang dialami, penyakit atau kesehatan ibu, konsumsi rokok atau alkohol, pil
KB, serta asupan nutrisi (Bobak, 2014). Merawat payudara yang benar harus
dilaksanakan sesegera mungkin setalah melahirkan pada hari ke 1-2 serta
dilaksanan secara teratur. Melakukan stimulus pada otot-otot payudara dapat
membantu menstimulus hormon prolaktin agar memproduksi air susu (Bobak,
2014). Pijat oksitosin dapat mempengaruhi rangsangan untuk menstimulasi
pengeluaran ASI. Pijat ini dapat membuat rasa nyaman pada ibu setelah
melahirkan sehingga memperlancar sekresi hormone prolactin dan oxitocin..
(Depkes RI, 2017; Roesli, 2018). Pijat oksitosin termasuk solusi yang terbaik
untuk bisa mempercepat dan melancarkan produksi air susu serta pengeluaran
ASI.
Terhadap Pengeluaran Asi Pada Ibu Post Partum di Ruang Drupadi II RSUD
Jombang ?”
1.3. Tujuan
Jombang
partum
1.4. Manfaat
1.4.1. Masyarakat :
pijat oksitosin
1.4.3. Penulis
1.5.1. Metode
metode yang sifatnya menggunakan peristiwa atau gejala yang terjadi pada
dan evaluasi.
a. Wawancara
b. Observasi
6
klien.
c. Pemeriksaan
b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari keluarga atau orang
yang berhubungan dengan judul studi kasus dan masalah yang di bahas.
2 bagian, yaitu :
1.6.1. Bagian awal, terdiri dari halam sampul dan judul, halaman pernyataan,
1.6.2. Bagian inti terdiri dari tiga bab, yang masing-masing bab terdiri dari sub
bab berikut :
kasus.
BAB 2 : Tinjauan pustaka, berisi tentang konsep Air Susu Ibu(ASI), Pijat
pengumpulan data.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber kehidupan anak yang sangat
penting dalam kehidupan pertama seorang anak, dimana air susu ibu
mengandung banyak zat gizi yang diperlukan anak dan menunjang tumbuh
ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein laktosa dan garam
makanan terbaik bagi bayi dan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
selama 6 bulan pertama. ASI juga merupakan makanan alami pertama dan
ASI adalah makanan paling baik untuk anak baru lahir sampai dengan
pada bayi yang tidak dapat mencerna makanan, sebab ASI diproduksi
langsung dari ibu, sehingga segar dan steril. Komposisi ASI banyak
hormone, antibody, anti alergi dan obat anti inflamasi yang mencegah
8
9
Komposisi gizi dalam Air Susu Ibu (ASI) menurut Marni (2014):
1. Protein
Kasein dan kandungan susu 0,9%. Ada 2 jenis asam amino yaitu sistin
2. Karbohidrat
glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase, ada di dalam mukosa saluran
3. Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI sebesar 3,5-5 % adalah lemak. Lemak
dan air susu memecah trigliserida membentuk gliserol dan juga asam lemak.
metabolismenya.
a) Zat Besi
ASI memiliki jumlah zat bezi yang sedikit, tetapi mudah diserap. Berasal
dari asupan zat besi sejak lahir, merupakan hasil pemecahan zat besi
10
dalam ASI yang terdapat dalam sel darah merah. Sangat jarang bayi
b) Seng
5. Air
Sekitar 88% ASI adalah air yang berguna melarutkan zat di dalamnya.
ASI adalah sumber yang paling aman untuk metabolisme. Jumlah air yang
6. Vitamin
7. Kalori
8. Zat protektif
a) Imunoglobulin, seperti IgA, IgG, IgM, IgD dan IgE, berperan sebagai
membunuh sterepkokus.
11
pathogen tumbuh.
j) Muchin
a. Bagi bayi
1) Air Susu Ibu merupakan sumber makanan dengan nutrisi lengkap bagi
bayi.
b. Bagi ibu
melahirkan.
4. Dapat memberikan kasih sayang penuh dan rasa nyaman pada bayi.
a) Reflek Prolaktin
oksitosin sampai pada alveoli, memicu kontraksi, air susu yang sudah
yaitu:
a) Kolostrum
yang volumenya 150-300 ml/hari. Lebih creamy dari susu cair pada
dalam air daripada protein, lebih sedikit mineral dan lebih banyak
kalori
c) ASI matur
jumlah ASI 400-700 ml/2 jam, pada tahun kedua 200-400ml/2 jam,
tetapi ASI tidak keluar karena hormon estrogen yang masih tinggi.
aliran, yang timbul dari rangsangan pada puting susu akibat isapan
bayi.
kecemasan
1) Makanan
air susu ibu, tanpa makanan yang cukup kelenjar ASI tidak dapat
17
dan juga vitamin. Ibu dianjurkan minum kurang lebih 8-12 gelas
sehari. Makanan yang dibatasi untuk ibu yang menyusui antara lain:
2) Frekuensi penyusuan
progestin
nya. Jika bayi lahir prematur (kurang dari 34 minggu), dimana bayi
Asupan ASI cukup bagi ibu menyusui yang masih remaja dan
memiliki gizi yang baik. Pada saat yang sama, produksi ASI ibu yang
melahirkan lebih dari satu kali secara signifikan lebih tinggi pada hari
pertama kali
7) Perawatan payudara
memiliki efek pada sistem yang terlibat dalam proses menyusui dan
mendapatkan cukup ASI pada usia 0-6 bulan dapat dinilai apabila
1. Bayi minum ASI minimal 8 kali per 24 jam selama dua sampai tiga
minggu pertama.
4. Akan mendengar suara menelan yang lembut saat bayi menelan ASI.
9. Setelah disusui bayi merasa puas, ketika lapar bangun dan tidur ketika
sudah cukup.
20
tertidur.
mempercepat produksi dan pelepasan Air Susu Ibu (ASI). Pijat oksitosin
bayinya.
4) Meningkatkan ASI.
5) Mempermudah menyusui.
6) Mengurangi kelelahan.
Manfaat pijat oksitosin bagi ibu nifas dan menyusui menurut Evayanti
3) Minta bantuan orang lain melakukan pijatan. Lebih baik jika suami
yang membantu
4) Terdapat dua posisi yang bisa dilakukan, ibu bisa telungkup di atas
5) Cari tulang yang paling terlihat, bisa disebut cervical vertebra di leher
7) Dapat menggunakan jempol tangan kiri dan kanan atau punggung jari
10) Pijatan ini bisa dilakukan kapan saja, dalam waktu tiga sampai lima
menit.
ASI
1) Sesaat sebelum atau selama menyusui, ada rasa sakit menekan atau
kesemutan di dada
2) ASI mengalir dari mamae ibu Ketika dia memikirkan bayinya atau
bayi dan keluarnya plasenta dari rahim selama enam minggu berikutnya,
mana perubahan seperti cedera dan perubahan lain yang berkaitan dengan
Masa nifas adalah masa yang dilalui seorang ibu setelah melahirkan,
yang dimulai setelah bayi dan plasenta lahir dan berakhir pada minggu
2019)
1) Puerperium dini
2) Puerperium intermediate
24
3) Puerperium remote
a) Uterus
Terbagi menjadi tiga bagian yaitu: fundus uteri, korpus uteri serta
1. Saat bayi lahi, fundus uteri berada setinggi pusat dan beratnya 1000 gr
2. Pada akhir kala III, TFU (tinggi fundus uteri) dapat dikenali 2 jari di di
bawah pusat.
konsistensi :
b) Serviks
sempit, oleh karena itu disebut dengan leher rahim. Berfungsi sebagai
jalan keluar janin dan uterus menuju saluran vagina pada saat
Setelah dua jam persalinan, hanya dapat dilewati dengan 2-3 jari dan
serviks merapat
c) Vagina
dengan bagian luar tubuh. Dinding depan dan belakang vagina saling
bahkan saat melahirkan bayi. setelah hari pertama vagina tetap dalam
dengan bagian luar tubuh, vagina juga berfungsi sebagai saluran yang
1. Lochea rubra/ cruenta muncul 1-2 hari postpartum dan terdiri dari
d) Vulva
e) Payudara
ASI pertama yang keluar pada awal persalinan adalah air susu ibu
kehamilan.
berupa:
setelah melahirkan.
28
proses menyusui.
hamil, yaitu saat bulan keenam pasca melahirkan. Ketika rahim tidak
berisi, diafragma turun, denyut jantung, dan denyut nadi dan EKG
kembali normal.
1. Suhu
Satu hari (24 jam) post partum suhu badan akan naik sedikit
2. Nadi
3. Tekanan Darah
4. Pernapasan
g) System kardiovaskuler
semula
h) System gastrointestinal
persalinan. Selain itu, enema prenatal, gizi buruk dan dehidrasi, serta
air besar yang teratur harus dilakukan kembali ketika tonus otot telah
kembali normal.
i) System perkemihan
sfingter dan edema leher buli- buli dapat terjadi setelah area ini
Sejumlah besar urin diproduksi dalam waktu 12-36 jam setelah lahir.
Setelah plasenta lahir, kadar hormon estrogen penahan air turun secara
j) System integumen
k) System musculoskeletal
1. Fase taking in
3. Fase letting go
kebugaran jasmaninya.
selama 3-6 bulan, bahkan terjadi selama 1 tahun kehidupan bayi dalam
beberapa kasus. Penyebabnya adalah karena reaksi pada rasa sakit saat
4. Fobia dan ketakutan melukai diri sendiri dan anak juga dapat
depresi berat:
33
a. Kebutuhan nutrisi
memperlancar ekskresi.
sekitar 2200 kalori per hari. Kalori yang dibutuhkan ibu menyusi sama
dengan wanita dewasa, ditambah 700 kalori untuk 6 bulan pertama dan
b. Kebutuhan cairan
menyusui.
34
c. Kebutuhan ambulasi
jam pasca melahirkan. Lakukan secara perlahan dan bertahap. Hal ini
berkurang
lebih baik
d. Kebutuhan eliminasi
lahir, dan rasa takut akan rasa sakit setiap kali mereka buang air kecil.
35
sampai ketiga setelah lahir. Kebutuhan ini dapat terpenuhi jika ibu
dan berolahraga dengan baik dan benar. Jika ibu tidak merasakan tinja
e. Kebersihan diri
1. Lochea.
eksternus uretrae) serta buang air besar( anus) yang kita jalani tiap
malam dan 1 jam per hari. Tiga hari pada saat-saat pertama bisa
menjadi hari berat bagi ibu karena letih yang menumpuk saat
melahirkan dan rasa sakit pada luka sumbing. Secara teori, ritme tidur
beistirahat menyebabkan:
36
meningkat.
serta bayinya.
g. Kebutuhan seksual
h. Perawatan payudara
hamil biar puting lemas, tidak keras serta kering selaku persiapan
serta kering.
37
keluar pada dekat putting susu tiap kali berakhir menyusui, setelah
latihan senam nifas dicoba secepat bisa jadi dengan catatan ibu
perut serta panggul kembali wajar buat kurangi rasa sakit punggung
3. Kekuatan otot perut, otot dasar panggul, serta otot pergerakan lebih
baik.
normal.
pasca persalian.
j. Rencana KB
perempuan memerlukan raga serta mental yang sehat dan energi yang
yang direncanakan.
Untuk perempuan yang baru saja melahirkan, dikala yang pas buat
a. Infeksi nifas
karena suatu alasan. Peningkatan suhu tubuh 38⁰ C selama dua hari
atau spinal selama masa nifas dini. Sensasi distensi kandung kencing
c. Metritis
d. Bendungan payudara
sebelum menyusui.
mencukupi, dan sisa ASI menumpuk di area ductus. Hal ini bisa terjadi
pada hari ketiga pasca melahirkan. Menggunakan bra yang padat dan
e. Mastitis
f. Abses payudara
tidak menyusui.
g. Abses pelvis
h. Peritonitis
bening yang menutupi organ perut dan dinding bagian dalam perut.
41
i. Ulkus perineum
persalinan.
j. Perdaharan postpartum
2.3.7. Pathways
POST PARTUM
Perubahan Perubahan
Fisiologis Psikologis
43
44
2.4.1. Pengkajian
a) Identitas pasien
reproduksi yang sehat bagi seorang wanita, sedangkan usia > 35 tahun
maka usia >35 tahun memiliki perkembangan yang lebih baik secara
ASI ibu yang berusia 19–23 tahun lebih baik dibandingkan dengan
berusia lebih tua. Primipara yang lebih dari 35 tahun cenderung tidak
yang berusia kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum
46
47
b) Keluhan utama
Pengkajian mengenai keluhan pada masa nifas untuk ibu post partum.
c) Riwayat kesehatan
d) Riwayat perkawinan
e) Riwayat obstetric
g) Riwayat KB
Apakah klien pernah dirawat di rumah sakit atau tidak dan tanyakan
ibu dalam masa nifas. Hal penting yang biasanya dianut berkaitannya
dengan masa nifas adalah menu makan ibu nifas, misalnya ibu nifas
amis. Produksi ASI juga akan semakin berkurang karena volume ASI
49
cukup baik.
k) Pola kebiasaan
2) Pola aktifitas
3) Pola eliminasi
5) Pola psikososial
a) Vital sign
1) Suhu
Suhu tubuh normal yaitu kurang dari 38ºC. Pada hari ke-4 setelah
keletihan. Pada 2-24 jam hari pertama post partum, suhu tubuh
berada pada rentang 36,7 – 380C dan akan normal kembali pada 25
2) Tekanan darah
tersebut bisa meningkat dari pra persalinan pada 1-3 hari post
3) Nadi
Nadi normal pada ibu nifas adalah 60-100x/menit. Denyut Nadi ibu
suhu tubuh.
4) Pernafasan
b) Rambut
Kaji kekuatan rambut klien karena diet yang baik saat masa kehamilan
c) Muka
Kaji ada tidaknya edema pada muka yang ditandai dengan kelopak
d) Mata
e) Hidung
Kaji apakah ada sumbatan dan cairan, dan palpasi apakah nyeri atau
tidak
f) Mulut
g) Leher
Kaji adanya pembesaran pada kelenjar tiroid yaitu dengan meminta ibu
untuk menelan dan palpasi bagian leher) dan kaji adanya pembesaran
h) Dada
i) Payudara
5) Kaji bentuk puting susu puncak besar atau datar, menonjol atau
tenggelam
j) Abdomen
k) Kandung kemih
intravena.
l) Fundus
berikutnya fundus akan mulai turun sekitar satu cm sehingga pada hari
fundus akan teraba keras dengan bentuk bundar mulus, bila ditemukan
agar pengukuran fundus lebih akurat. Kandung kemih yang terisi akan
(berwarna merah gelap, keluar dari hari kesatu sampai hari ketiga
jumlahnya lebih sedikit dari lokhea rubra), lokhea alba (berwarna putih
Fundus, lokhea dan kandung kemih dikaji tiap 15 menit sampai dengan
m) Perineum
jaringan).
n) Ekstremitas bawah
Pada ekstremitas atas dan bawah dapat bergerak bebas, periksa apakah
ada edema, varises pada tungkai kaki. Apabila terdapat edema lakukan
perilaku hidup bersih dan sehat, (3) sediakan materi dan Pendidikan
(Zubaidah dkk,2021).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
tujuan agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. (Suyanto,
(Nursalam, 2016)
mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya, satu klien,
tidak efektif
59
60
3.3. Partisipan
penelitian
Kabupaten Jombang
responden penelitian
didapatkan dari pengkajian yang dilakukan pada kedua klien yang dijadikan
menjadi isu sentral yang berkembang saat ini. Pada penelitian ilmu
a. Prinsip manfaat
to full disclosure).
serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada subjek.
3) Informed consent
treathment)
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N., & Rosyidah, R. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan
Nifas dan Menyusui. UMSIDA PRESS.
Cristiana, Elisa Nova, Anisa Catur Wijayanti, and Kusuma Estu Werdani. Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Ekslusif Pada Ibu
Muda Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1 Dan Banyudono 2,
Boyolali. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016.
Diagnosa dan Nanda NIC NOC Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction.
Doko, T. M., Aristiati, K., & Hadisaputro, S. (2019). Pengaruh Pijat Oksitosin
oleh Suami terhadap Peningkatan Produksi Asi pada Ibu Nifas. Jurnal
Keperawatan Silampari, 2(2), 66–86.
Evayanti, Y., Rosmiyati, & Isnaini, N. (2020). Pijat Oksitoksi Pada Ibu Nifas 0-3
Hari Di RSIA Santa Anna. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada
Masyarakat (PKM), 3(2), 357–362.
Hayati, N., & Rumapea, J. P. (2022). Hubungan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Dengan Kelancaran Produksi ASI Pada Ibu Postpartum Di Posyandu
Desa Bangun Sari Baru Tanjung Morawa Tahun 2021.
Kadatua, M. H., & Rosyida, L. (2021). Faktor Penghambat Dan Pendukung
Pemberian Asi Pada Ibu Usia Remaja. Journal of Midwifery and
Reproduction, 5(1), 29-36.
Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018 [Indonesia Health Profile
2018].
Tim pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 Jakarta: Dewan Pengururs
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta:
Dewan Pengururs Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Cetakan II. Jakarta:
Dewan Pengururs Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Walyani, E. S., & Purwoastuti, E. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan
Menyusui. Putaka Baru Press.
Wulandari, F. T., Aminin, F., & Dewi, U. (2016). Pengaruh pijat oksitosin
terhadap pengeluaran kolostrum pada ibu post partum di Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Kesehatan, 5(2).
66
Wulandari, P., Kustriyani, M., Aini, K., & Studi Ners STIKES Widya Husada
Semarang Jl Subali Raya No, P. (2018). Peningkatan Produksi ASI Ibu
Post Partum melalui Tindakan Pijat Oksitosin. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Indonesia, 2(1), 33–49.