DISUSUN OLEH:
NIM. P21085
DISUSUN OLEH:
NIM. P21085
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN KTI
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan
ketentuan akademik yang berlaku.
Materai 10.000
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK BRONKOPNEUMONIA:
MANAJEMEN KESEHATAN TIDAK EFEKTIF DENGAN
INTERVENSI EDUKASI BATUK EFEKTIF
DAN FISIOTERAPI DADA
Oleh:
MAYLANI EKA PRADANI
P21085
Surakarta, 12 Januari 2024
Menyetujui,
Pembimbing
iii
LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji :
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Universitas Kusuma Husada Surakarta
Hari / Tanggal : Jumat / 12 Januari 2024
DEWAN PENGUJI
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Anak Bronkopneumonia:
Manajemen Kesehatan Tidak Efektif dengan Intervensi Edukasi Batuk Efektif dan
Fisioterapi Dada.
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
yang terhormat:
1. Dheny Rohmatika, S.SiT., Bdn.,M.Kes selaku Rektor Universitas Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di
Universitas Kusuma Husada Surakarta.
2. Rufaida Nur Fitriana, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk
dapat menimba ilmu di Universitas Kusuma Husada Surakarta.
3. Nurul Devi A, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku Ketua Program Studi Keperawatan
Program Diploma Tiga yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba
ilmu di Universitas Kusuma Husada Surakarta.
4. Endang Zulaicha Susilaningsih S.Kp.,M.Kep. selaku dosen pembimbing sekaligus
sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-
masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi
sempurnanya studi kasus ini.
5. Happy Indri H, S.Kep., Ns., M.Kep., PhD. selaku dosen penguji yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga, Fakultas Ilmu
Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta yang telah memberikan
bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.
vi
7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk
menyelesaikan pendidikan.
8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kusuma Husada Surakarta dan berbagai
pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan
moril dan spiritual.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... vi
1.3 Tujuan.................................................................................................. 3
viii
3.4 Definisi Operasional ........................................................................... 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
bakteri, tetapi juga dapat disebabkan oleh infeksi virus dan jamur.
dengan perawat dan data rekam medis yang diambil, di Ruang Anak
1
2
organ paru sehingga timbul nanah dan ditandai dengan batuk berdahak
(Supriandi, 2018).
Fisioterapi Dada”.
fisioterapi dada.
fisioterapi dada.
fisioterapi dada.
dada.
fisioterapi dada.
1.4 Manfaat
tidak efektif.
2. Bagi Penulis
Bronkopneumonia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Bronkopneumonia
6
7
1) Rongga hidung
2) Faring
laring.
3) Laring
(Pearce,2019).
4) Trakea
5) Paru-paru
3. Etiologi Bronkopneumonia
4. Patofisiologi Bronkopneumonia
kongesti.
12
d. Stadium IV
5. Klasifikasi Bronkopneumonia
di berikan antibiotik.
b. Bronkopneumonia berat
c. Bronkopneumonia
Erawati, 2016).
hidung.
7. Komplikasi Bronkopneumonia
a. Atelaksis
b. Empiema
bronkopneumonia.
meradang.
d. Endokarditis
e. Meningitis
bakteri.
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Pemeriksaan Darah
2) Pemeriksaan Sputum
b. Pemeriksaan Radiologi
1) Laringoskopi/ bronskopi
benda padat.
2) Ronthenogram Thoraks
dan haemofilus.
(Ridha, 2014).
2019).
17
1. Definisi Balita
usia 1-5 tahun. Masa ini merupakan masa yang paling penting
3. Perkembangan Balita
2015) :
a. Usia 1 – 2 tahun
b. Usia 2 – 3 tahun
c. Usia 3 – 5 tahun
1. Pengkajian
(2015) meliputi :
keperawatan.
sekarang.
akan menyambung.
fraktur.
i. Pemeriksaan Fisik
3) Tanda-tanda vital
21
odema
7) Dada
a) Paru- paru
b) Jantung
8) Abdomen
9) Genetalia
10) Ekstremitas
2. Diagnosis Keperawatan
Bronkopneumonia:
informasi (D.0116)
(D.0001)
(D.0005).
23
(mis. b. Objektif :
Anastesi). Gelisah,
sianosis,
bunyi napas
menurun,
frekuensi
napas
berubah, pola
napas
berubah
3. Intervensi
Edukasi:
a. Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
b. Anjurkan tarik napas dalam
melalui hidung selam 4
detik, ditahan selama 2
detik, kemudian keluarkan
dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan)
selama 8 detik
c. Anjurkan mengulangi tarik
napas dalam hingga 3 kali
d. Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah tarik
napas dalam yang ke-3
27
4. Implementasi Keperawatan
keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
Planning, yakni :
evaluasi.
diri sendiri.
30
(Budiarto, 2023).
a. Definisi Edukasi
antara lain :
1) Faktor predisposisi
2) Faktor pemungkin
masyarakat.
3) Faktor penguat
atau masyarakat.
4) Langkah-langkah edukasi
Sumbatan Edema
Hiperventilasi
Bersihan jalan
napas tidak efektif
Manajemen
kesehatan tidak
efektif
35
36
fisioterapi dada.
3.4.1 Bronkopneumonia
2018).
3.6.1 Wawancara
3.6.2 Observasi
2014).
ditabulasi.
anak.
3.8.2 Anonimity
3.8.3 Confidentially
LAMPIRAN
42
Surakarta,………………………
Pembimbing,
(………..……………….)
44
BATUK EFEKTIF
Definisi Batuk efektif merupakan suatu cara batuk, dimana pasien dengan mudah untuk
mengeluarkan sputum secara maksimal. Batuk efektif merupakan batuk yang
dilakukan secara sengaja. Batuk efektif dilakukan melalui gerakan yang telah dilatih.
Dengan dilakukan batukefektif berbagai penghambat saluran pernapasan dapat
dikeluarkan
(Rosyidi, 2013).
Tujuan 1. Membebaskan jalan nafas dari akumulasi sekret.
2. Mengeluarkan sputum untuk pemeriksaan diagnostic laboratorium.
3. Mengurangi sesak nafas akibat akumulasi sekret.
Indikasi 1. COPD / PPOK (Chronic Obstructive Pulmonary Disease /PenyakitParu
Obstruktif Kronik).
2. Emfisema.
3. Fibrosis.
4. Asma .
5. Chest infection.
6. Pasien bedrest atau post operasi
7. Bronkopneumonia
Kontraindikasi 1. Pneumotoraks.
2. Hemoptisis.
3. Gangguan sistem kardiovaskuler.
4. Edema paru.
5. Efusi pleura.
Tahap Orientasi :
1. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
3. Mendapatkan persetujuan pasien.
4. Mengatur lingkungan sekitar pasien.
5. Membantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman.
Tahap Kerja :
1. Menganjurkan pasien minum air hangat terlebih dahulu 30 menitsebelum
tindakan.
2. Mengatur pasien duduk di kursi atau tempat tidur dengan posisitegak atau
semi fowler.
3. Memasang perlak/pengalas dan bengkok di pangkuan pasien.
4. Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan diabdomen.
5. Melatih pasien menarik nafas dalam menahannya selama 3 detik,kemudian
menghembuskan nafas secara perlahan.
6. Meminta pasien untuk mengulangi kegiatan diatas sebanyak 3 kali.
7. Meminta pasien melakukan batuk dengan kuat langsung setelahtarikan
nafas ke 3.
8. Keluarkan sputum dan buang pada tempat yang tersedia.
47
Definisi Fisioterapi dada adalah salah satu tindakan untuk membantu mengeluarkan
dahak di paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Mengingat
kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka fisioterapi dada
dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu
terbaik untuk melakukan fisioterapi dada yaitu sekitar 2 jam sebelum makan
(Soedibyo, 2015). Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan
menempatkan pasien dalam berbagi posisi untuk mengalirkan sekret disaluran
pernapasana. Tindakan ini
diikuti dengan clapping (penepukan) dan vibrating (geratan).
Persiapan Pasien :
1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang.
2. Jelaskan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap.
3. Periksa nadi dan tekanan darah.
4. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk
mengeluarkan sekret.
Persiapan Alat :
1. Bantal.
2. Handuk.
3. Pot sputum.
4. Tissue.
5. Bengkok.
Tahap Orientasi :
1. Memperkenalkan diri.
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan.
3. Mendapatkan persetujuan pasien.
4. Mengatur lingkungan sekitar pasien.
5. Membantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman.
Tahap Kerja :
1. Atur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan di drainase.
2. Minta pasien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit, sambil
postural drainase bisa dilakukan clapping dengan tangan membentuk seperti
mangkuk dan vibrating (getaran).
3. Berikan tisu untuk membersihkan sputum.
4. Minta pasien untuk duduk, nafas dalam dan batuk efektif.
49
Terminasi :
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya.
2. Mencuci tangan.
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah dilakukan.
4. Dokumentasi.
50
No.RM :
Nama Pasien :
PERTANYAAN :
1. Pengertian latihan batuk efektif ?
a. Cara untuk melatih untuk mengeluarkan dahak
b. Untuk menyehatkan badan
c. Untuk mengeluarkan darah
d. Untuk memperlancarkan peredaran darah
2. Latihan batuk efektif merupakan latihan batuk yang bertujuan untuk
mengeluarkan ?
a. Dahak
b. Darah
c. Air
d. Tubuh
3. Apa yang anda ketahui tentang latihan batuk efektif
a. Suatu cara untuk mengeluarkan dahak
b. Suatu cara untuk mengeluarkan darah
c. Cara untuk beristirahat dengan nyenyak
d. Suatu cara agar nyeri kepala berkurang
4. Apa manfaat dari latihan batuk efektif ?
a. Untuk menyegarkan badan
b. Mengeluarkan dahak dan meringankan sesak nafas
c. Agar tidak merasa lemah
d. Untuk membuat tubuh merasa kuat
5. Setelah melakukan latihan batuk efektif dan mengeluarkan dahak ,
Minuman apakah sebaiknya yang diberikan pada pasien?
a. Just tomat
b. Diberi susu
c. Diberi air putih hangat
d. Di anjurkan tidur dan istirahat
6. Pengertian fisioterapi dada ?
a. tindakan untuk menangani saluran pernapasan
b. tindakan untuk menangani saluran kencing
c. tindakan untuk mengatasi sakit gigi
d. tindakan untuk mengatasi sakit perut
52
NIM : P21085
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. … DENGAN …………………………………..
DI …………………………………………….....
h. Nafsu makan:
Kebiasaan sarapan:Ya / tidak Makan siang : Ya /
tidak
i. Makanan favorit: Jumlah makanan perhari :
j. Kebiasaan makan manis / snack: Gosok gigi:
9. Riwayat kesehatan keluarga
Mengidentifikasi adanya penyakit genetik, familial, kebiasaan keluarga,
dan paparan penyakit menular yang menyerang anggota keluarga.
a. Pohon keluarga
Tanggal pembuatan pohon keluarga dicantumkan.
Pohon keluarga mencakup 3 generasi ; kakek, orang tua , anak.
Pohon keluarga menmcakup nama, tanggal lahir, penyakit, dan tanggal
dan penyebab kematian.
b. Penyakit keturununan dan kelainan kongenital; seperti penyakit jantung,
hipertensi, kanker, diabetes melitus, obesitas, kelainan kongenital,
alergi, asma, tuberkulosis, kejang, sickle sel anemia, depresi, retaldasi
mental, penyakit jiwa, siphilis, demam rematik dan pengobatannya.
c. Kebiasaan keluarga, meliputi merokok, atau penggunaan zat kima
d. Lokasi geografis, perjalanan jauh yang baru dilakukan atau kontak
dengan turis asing.
10. Riwayat Sosial
a. Struktur keluarga
1) Komposisi keluarga, meliputi seluruh keluarga yang tinggal
dirumah berupa nama, usia dan hubungan
2) Lingkungan rumah dan komunitas
3) Tipe rumah, jumlah kamar dan penghuni, jumlah lantai, ketersediaan
tangga dan elevator,kecukupan kebutuhan, keamanan asap seperti
detektor asap dan pintu darurat.
58
d. Komunikasi
Pola komunikasi langsung dan jelas, seberapa besar pemberian
kesempatan orang lain berbicara, apakah orang tua atau saudara
kandung cinderung menasehati dan mendekte, apakah orang tua
cenderung berkata lunak kepada anak.
e. Ekspres feeling dan kepribadian
Jarak antar anggota dan kebebasan berkembang dangan batasan dan
bimbingan, siapa yang membuat nyaman anggota keluarga, apa respon
anggota keluarga ketika anggotanya menginginkan barang baru
(mendukung, membuat putus asa, atau tidak ada komentar).
12. Riwayat seksual
a. Perkembangan seksual : . . . . . . . . . . .. . . . .
b. Aktivitas seksual :................
13. Pengukuran pertumbuhan
14. Pemeriksaan umum
a. Penampilan umum
Keadaan umum:
Keadaan nutrisi:
b. Tingkah laku:
c. Perkembangan:
d. Kulit
Warna:
Tekstur:
Turgor:
e. Struktur asesoris
Rambut : warna . . . . . . . kebersihan ... . . .. . . distribusi . . . . .
Kuku : warna . . . . . . . . . tekstur . . . . . . . . . . clubbing . . . . . . .
f. Kelenjar limfe ; pembesaran : Ya / tidak ketegangan : Ya
/ tidak
g. Kepala
Kesimetrisan: . . . . . . . . . Bentuk: . . . . . . .
60
arteri karotis : . . . . . . . . .
Distensi vena leher: . . . . . . . . .
m. Dada
1) Struktur
Bentuk: . . . . . . . . . kesimetrisan: . . . . . . . .
Gerakan: . . . . . . . . . perkembangan payudara: . .
....
2) Paru – paru
Inspeksi: . . . . . . . .
palpasi: . . . . . . . .
Perkusi: . . . . . . . .
auskultasi: . . . . . . . .
3) Jantung
Inspeksi apeks: . . . . . . . .
palpasi 4 area: . . . . . . . .
Bunyi jantung: . . . . . . . .
perkusi: . . . . . . . .
n. Abdomen
Bentuk: . . . . . . . .
Herniasi:. . . . . . . .
Pembesaran umbilicus:. . . . . . . .
Auskultasi peristaltic: . . . . . . . .
Palpasi: . . . . . . . .
Perkusi: . . . . . . . .
o. Genitalia
Labiya mayora: Labiya minora:
Vulva: Urifisium uretra:
Letak lubang uretra : prepusium :
Keadaan skrotum :
keadaan glans penis :
62
p. Anus
Bentuk bokong :
lipatan gluteal :
Letak lubang anus :
reflek anal :
Prolaps rectum : hemoroid :
q. Punggung dan ekstremitas
Bentuk punggung : perubahan warna punggung:
Kesimetrisan ekstremitas :
jumlah jari :
Kekuatan otot :
Sudut aksis kaki :
gaya berjalan :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan
Hasil
TERAPI MEDIS
Hari/Tanggal Jenis Terapi Dosis Golongan & Fungsi &
Kandungan Farmakologi
Cairan IV:
Obat Peroral:
Obat Parenteral:
Obat Topikal:
63
ANALISA DATA
Nama : No. CM :
Umur : Diagnosa Medis:
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : No. CM :
Umur : Diagnosa Medis:
NoDx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
1.
2.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : No.
CM :
Umur : Diagnosa
Medis:
No Dx Hari/Tgl/Jam Evaluasi Ttd
1 S:
O:
A:
P
2 S:
O:
A:
P
65