Anda di halaman 1dari 35

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN

KEMAMPUAN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS


KESEHATAN DI PUSKESMAS SUNGAI PIRING TAHUN 2022

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
DWI PUTRI ANISA
NIM : 19021062

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HANG TUAH PEKANBARU
2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL KARYA TULIS ILMIAH : HUBUNGAN ANTARA


MOTIVASI KERJA DAN
KEMAMPUAN KERJA
DENGAN KINERJA
PETUGAS KESEHATAN DI
PUSKESMAS SUNGAI
PIRING TAHUN 2022
NAMA : DWI PUTRI ANISA
NIM : 19021062
PROGRAM STUDI : DIII REKAM MEDIS DAN
INFORMASI KESEHATAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah telah diperiksa, disetujui dan siap untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru, 02 Desember 2021

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(Wen Via Trisna, A.Md.PK,SKM, M.KM) (Dr. Jasrida)

i
NIDN : 1023108605 NIDN : 0027068002

PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul :

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA


DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI PUSKESMAS X TAHUN
2021

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

DWI PUTRI ANISA

NIM : 19021062

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis
Ilmiah

Pada Tanggal 02 Desember 2021 dan Dinyatakan Telah

Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Ketua Penguji

(Wen Via Trisna, A.Md.PK,SKM, M.KM)

NIDN : 1023108605

ii
Penguji I Penguji II

(Ricardo,SE, M.Ak AAP) (Tri Purnama sari A,Md. PK, SKM, M.Kes)

NIDN : 1008098502 NIDN : 1010059002

Pekanbaru, 02 Desember 2021

Ketua Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

STIKes Hang Tuah Pekanbaru

(Haryani Octaria, A.Md.PK, SKM, M.Kes)

NIDN : 102310870

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Hubungan


Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Dengan Kinerja Petugas
Kesehatan Di Puskesmas X Tahun 2021” ini, sepenuhnya karya saya sendiri.
Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari orang lain dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

iii
Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.

Pekanbaru,02 Desember 2021


Yang membuat pernyataan

Dwi Putri Anisa

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan hidayahnya berupa kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal karya tulis ilmiah yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS
KESEHATAN DI PUSKESMAS SUNGAI PIRING TAHUN 2022”.

Proposal karya tulis ilmiah ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Program Studi D III
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.

Dalam penyusunan proposal ini penulis menemukan banyak kendala dan


hambatan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dan atas izin Allah SWT, penulis
mengucapkan terima kasih atas semangat, bantuan, dan bimbingan yang telah
diberikan berbagai pihak terutama kepada :

1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH. Selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak H. Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes. Selaku Ketua STIKes Hang Tuah
Pekanbaru
3. Ibu Haryani Octaria, A.Md.PK, SKM, M.Kes. Selaku Ketua Program Studi D
III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
4. Ibu Hj. Nur Afni, S.Tr.Keb. Selaku ketua Puskesmas Sungai Piring
5. Ibu Wen Via Trisna, A.Md.PK, SKM, M.KM Selaku Pembimbing I yang
selalu membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
6. Ibu Dr, Jasrida, M.Kes Selaku Pembimbing II yang selalu membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
7. Bapak Ricardo, M.Ak Selaku penguji I yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan masukan yang bermanfaat bagi penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.

v
8. Ibu Tri Purnama Sari A.Md.PK, SKM, M.Kes. Selaku penguji II yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan yang bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
9. Para Staff Rekam Medis di Puskesmas Sungai Piring.
10. Kedua Orang Tua tercinta penulis, yaitu Bapak Mawardi Dan Ibu Suharni
terima kasih atas dukungan, semangat, perhatian, kasih sayang serta doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal ini.
11. Terimakasih Untuk Abang, Kakak, Adik, Kekasih dan Teman – Teman Yang
Memberikan doa dan melimpahkan kasi sayang nya.
12. Seluruh staf pengajar Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti pendidikan,
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah dengan
tulus dan ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga dapat
terselesaikannya proposal karya ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam penulisan Proposal ini masih banyak kekurangan


dan jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan masukan, saran, serta
kritis yang bersifat membangun dan penulis berharap proposal ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, Aamin Yarobbal Alamin.

Pekanbaru, 02 Desember 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Variabel Penelitian dan Definisi Istilah ..........................................


Tabel 2.2 Jadwal Penelitian ............................................................................

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Keranngka Teori ...........................................................................


Gambar 1.2 Kerangka Berfikir .........................................................................

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Data Awal Penelitian


Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian Dinas Penanaman Modal

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa
Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya.

Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disingkat dengan


Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Puskesmas melakukan kegiatan-
kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha
pembangunan kesehatan. Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh
kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-
usaha kesehatan pokok.

Tujuan pengolahan rekam medis di puskesmas adalah untuk


Memudahkan pencarian berkas atau dokumen rekam medis apabila pasien
kemudian datang kembali berobat di sarana-sarana pelayanan kesehatan
serta untuk kesinambungan informasi, dengan menggunakan sistem
penomoran maka informasi-informasi dapat secara berurut dan
meminimalkan informasi yang hilang.

Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta

1
membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan
perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan
kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu
pelayanan kesehatan di puskesmas adalah data atau informasi dari rekam
medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik yang baik
adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek
persyaratan hukum.
Pedoman atau petunjuk teknis pengolahan rekam medis pada
suatu puskesmas pada dasarnya mengatur proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien ditempat penerimanaan pasien, pencatatan
data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis,
sampai pada penanganan berkas rekam medis pasien yang meliputi
kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
untuk melayani perminataan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau
keperluan lain.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan dalam seseorang
yang ditandai dengan muncul feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakan seseorang atau keinginan untuk mencurahkan segala tenaga
karena adanya suatu tujuan. Menurut Hasibuan (2015), motivasi
berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
seseorang mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Selanjutnya Hasibuan
(2015) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan kondisi atau
energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju
untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.
Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang

2
maksimal. Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya,
tujuan organisasi, dan kebutuhan. Motivasi muncul dari dalam diri
manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini
menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada suatu
motivasi apabila tidak dirasakan adannya suatu kebutuhan.
Pelaksanaan rekam medis di puskesmas dipengaruhi oleh motivasi
setiap petugas itu sendiri. Dengan motivasi yang baik, petugas diharapkan
kinerjanya dalam pelaksanaan rekam medis juga semakin baik.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Apa yang dapat
dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kinerja
seseorang tenaga kerja atau karyawan dalam suatu organisasi atau
institusi kerja, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
karyawan itu sendiri maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja itu
sendiri.
Menurut Afandi (2018:83) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum
dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Kemampuan kerja merupakan kapasitas yang dimiliki oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan
pekerjaannya.Sedangkan, kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari
tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya
melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam
mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di UPT Puskesmas
Sungai Piring, Karena terbatasnya petugas yang membuat kinerja petugas
terfokus ke suatu hal yang terkadang tidak sesuai dengan standar tugas
tersebut. sehingga Masih Terdapat petugas yang kurang menerapkan

3
motivasi pada kinerja, dan pedoman pedoman yang dapat meningkatkan
kerja. Masi rendahnya pemahaman fungsi dari sebagian petugas yang
seharusnya senantiasa memiliki pemahanan yang terbaik terhadap apa
yang telah menjadi fungsinya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul
yaitu “Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja
Dengan Kinerja Petugas Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring
Tahun 2022”

B. Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah


1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka yang menjadi
perumusan masalah penelitian adalah bagaimana Hubungan Antara
Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Dengan Kinerja Petugas
Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring Tahun 2021

2. Batasan Masalah
Mengingat besarnya ruang lingkup yang terkait dengan
permasalahan serta keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka penulis
membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya dibagian.
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Dengan
Kinerja Petugas Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring Tahun 2021

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Dengan
Kinerja Petugas Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring Tahun 2022.

2. Tujuan Khusus
1) Diketahui bagaimana hubungan antara motivasi kerja dan
kemampuan kerja dengan kinerja petugas kesehatan.

4
2) Diketahui bagaimana kinerja petugas kesehatan terhadap
hubungan antara motivasi kerja dan kemampuan kerja
3) Diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan antara
motivasi kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja petugas
kesehatan.
4) Diketahui bagaimana peningkatan kinerja petugas kesehatan
melalui motivasi kerja dan kemampuan kerja.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah ilmu dan


wawasan tentang Kinerja Petugas dan Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat bermanfaat bagi petugas kesehatan bahkan
Mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam
manajemen perencanaan dan peningkatan kinerja petugas rekam
medis di masa yang akan datang.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan perbandingan atau referensi pada studi atau
penelitian di masa yang akan datang.
c. Bagi Penulis
Sebagai bahan menambah pengetahuan dan upaya
menerapkan ilmu yang telah di peroleh dari bangku perkuliahan
sehingga dapat membandingkan antara teori dan dilapangan
penelitian, serta dapat memperluas wawasan penulis dan
pengalaman yang bermanfaat bagi penerus tenaga rekam medis.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Puskesmas
a. Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah


satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di
Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan


kesehatan dasar, menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi seluruh
penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas. Program dan
upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas merupakan
program pokok (public health essential) yang wajib dilaksanakan
oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut selengkapnya mengenai tugas dan fungsi puskesmas
beserta tujuannya yang perlu diketahui.

b. Tujuan Puskesmas
Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yang baik,
pemerintah mendirikan layanan Puskesmas. Puskesmas tidak lain
adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang memberikan layanan atau
fasilitas kesehatan pada masyarakat. Dalam hal ini, Puskesmas

6
berperan sebagai layanan kesehatan yang memberikan upaya
promotif dan preventif untuk mewujudkan masyarakat yang sehat
dan sejahtera.
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukurng terwujudnya
kecamatan sehat.

c. Tugas Pokok dam Fungsi Puskesmas


Ada 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu:
1) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayahnya
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilakukan dengan cara:

1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan


kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumberdaya yang ada secara
efektif dan efisien.
3) Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5) Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas.

7
2. Rekam Medis
a. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun
terekam tentang identitas, anamnesa, penentua fisik, laboratorium,
diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan
kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan
maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Menurut Huffman EK(1992), rekam medis yaitu rekaman
atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa
perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan
pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup
untuk menemukenali (mengidentifikasi pasien), membenarkan
diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya.
Rekam Medis menurut PerMenKes RI No.
269/MENKES/PER/III tahun 2008 rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.

b. Tujuan Dan Manfaat Rekam Medis


Tujuan rekam medis adalah menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan.
Sedangkan manfaat rekam medis menurut Departemen Kesehatan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Medik (1997)
adalah menyatakan kegunaan rekam medis dengan istilah
ALFRED :
1) Administration, Suatu berkas rekam medis memiliki nilai
administrasi, karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan
wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.

8
2) Legal, Suatu berkas rekam medis memiliki nilai hukum, karena
isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum
atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum
serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan.
3) Financial, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang,
karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat
dipergunakan dalam aspek keuangan.
4) Research, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
penelitian, karena isinya menyangkut data dan informasi yang
dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
5) Education, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi
tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan
yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan referensi pengajaran dibidang
kesehatan
6) Documentation, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan yang
harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban serta pelaporan.

3. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi merupakan suatu kehendak atau keinginan yang
muncul dalam diri karyawan yang menimbulkan semangat atau
dorongan untuk bekerja secara optimal guna mencapai tujuan.
Motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu
perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja
seseorang.

9
Motivasi merupakan hal penting karena motivasi
mendukung perilakum manusia supaya mau bekerja git dan antusias
dalam mencapai hal yang optimal. Motivasi sebagai dorongan,
merupakan faktor penting dalam menjalankan pekerjaan secara
optimal. Jika setiap pekerjaan dapat dijalankan secara optimal, maka
kinerja pegawai dapat diwujudkan sesuar dengan rujuan organisasi.
Tanpa adanya motivasi, seorang pogawai micrasa wiger untus me lat
seinkan statu pokerjaan dengan baik. Kinerja pegawai akan
tercapaian dari diri sendiri dan dapat dorongan dari pihak lain.
Menurut Hasibuan dalam (Sutrisno, 2017) "Mengemukan
bahwa motivasi adaiah peranesang: weinghiN MIN dEF)R, SiNIAn.
Semanran bokerjia soneorang Karena setiap motif mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai".

b. Jenis – Jenis Motivasi


Menurut Sadirman (1986) Jenis-jenis motivasi yang terjadi atas
dasar pembentukannya terbagi menjadi dua jenis yaitu :
1) Motivasi Bawaan
Yaitu motivasi yang telah di bawa sejak lahir dan terjadinya
tanpa dipelajari. Motivasi bawaan atau disebut juga dengan
motivasi primer terjadi dengan sendirinya tanpa melalui proses
belajar.
2) Motivasi Yang Dipelajari
Yaitu motivasi yang terjadi karena adanya komunikasi dan
isyarat sosial serta secara sengaja dipelajari oleh manusia.
Motivasi yang dipelajari atau motivasi sekunder muncul
melalui proses pembelajaran sesuai dengan tingkat
pengetahuan dan pengalaman seseorang.

10
c. Tujuan Motivasi Kerja
Tujuan motivasi memegang peranan yang sangat penting
dalam sebuah organisasi. Dengan adanya motivasi kerja, di prediksi
akan menambah energi pada sebuah pekerjaan. Menurut Hasibuan
(2005), “Ada beberapa tujuan pemberian motivasi yaitu:
1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan
5) Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi
karyawan
6) Mengefektifkan pengadaan karyawan
7) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10) Mempertinggi rasa tangung jawab karyawan

d. Prinsip – Prinsip Dalam Motivasi Kerja


Prinsip dalam memotivasi kerja pegawai harus di ambil oleh
pimpinan dan manajemen. Prinsip itu harus bersipat adil, terbuka,
jujur dan tepat guna. Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi
kerja pegawai, diantaranya adalah seperti di bawah ini:
1) Prinsip partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan
kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang
akan dicapai oleh pemimpin.
2) Prinsip komunikasi
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi
yang jelas, pegawai akan mudah dimotivasi kerjanya.
3) Prinsip mengakui andil bawahan

11
Pemimpin mengakui andil bawahan (pegawai) mempunyai andil
didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut,
pegawai akan mudah dimotivasi kerjanya.
4) Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada
pegawai bawahan untuk sewaktu – waktu dapat mengambil
keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5) Prinsip memberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan
pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang
diharapkan oleh pemimpin.

4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Kinerja menurut Mulyadi yang dikutip Srimindarti (2006)


adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pengertian kinerja tersebut dapat dijelaskan
bahwa kinerja merupakan suatu istilah secara umum yang
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari
suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah
standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan,

12
dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas
manajemen dan semacamnya.

b. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja


Menurut Ilyas, 2001 Dalam organisasi pelayanan kesehatan,
sangat penting untuk memiliki instrumen penilaian kinerja
yang efektif bagi tenaga profesional. Proses evaluasi kinerja
bagi profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya
manajemen untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan:
1) Kemampuan Dan Keahlian
2) Kepribadian
3) Motivasi Kerja
4) Budaya Organisasi
5) Kepuasan Kerja
6) Lingkungan Kerja
7) Komitmen
8) Loyalitas
Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan :
1) Pelatihan Dan Pengembangan Diri
2) Membangun Komunikasi Yang Baik
3) Fasilitas Kerja
4) Insentif Dan Bonus

5. Kemampuan Kerja
a. Defenisi Kemampuan Kerja
Menurut Robbins (2012), kemampuan kerja adalah kapasitas
individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan
tertentu.
Kemampuan menurut Gibson (2008; 123) adalah merujuk
kepada potensi seseorang untuk mengerjakan tugas ataupun
pekerjaannya. Kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas

13
dan pekerjaannya merupakan bentuk perwujudan dari keterampilan
dan pengetahuan yang dimilikinya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah
sifat yang dibawa dari lahir ataupun dipelajari oleh seseorang dan
juga kesanggupan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas
dan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dengan hasil
yang maksimal. Sedangkan upaya untuk meningkatkan kemampuan
karyawan adalah dengan melakukan pendidikan dan juga pelatihan
terhadap karyawan.

6. Kepuasan Kerja
a. Defenisi Kepuasaan Kerja
Kepuasan kerja atau kepuasan karyawan adalah ukuran dari tingkat
kepuasan pekerja dengan jenis pekerjaan mereka yang berkaitan
dengan sifat dari tugas pekerjaannya, hasil kerja yang dicapai,
bentuk pengawasan yang diperoleh maupun rasa lega dan menyukai
terhadap pekerjaan yang ditekuninya.
Menurut Afandi (2018) Kepuasan kerja adalah sikap yang positif
dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap
pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa
menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
b. Faktor – Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan
kerja yaitu:
1) Jenis Pekerjaan
2) Rekan Kerja
3) Tunjangan
4) Perlakuan Yang Adil
5) Keamanan Kerja
6) Peluang Menyumbang Gagasan
7) Gaji/Upah
8) Pengakuan Kinerja

14
9) Dan Kesempatan Bertumbuh.

B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu.

Motivasi Kerja

Kinerja Petugas
Kinerja Petugas Kesehatan
Di Puskesmas Sungai

Kemampuan Kerja Piring Tahun 2022

Kepuasaan Kerja

C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan abstraksi dari suatu realitas
sehingga dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang menjelaskan
keterkaitan antara variable yang diteliti (Nursalam, 2017).

Variabel Independen Variabel Dependen

Motivasi Kerja

Kinerja Petugas
Rekam Medis

Kemampuan Kerja

15
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian


Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif
deskriptif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena gejala- gejala
hasil pengamatan dikonversikan ke dalam angka-angka yang dianalisis
menggunakan statistik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di UPT Puskesmas Sungai Piring Provinsi Riau.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan
Febuari tahun 2021.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2019) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas kesehatan yang
bertugas sebanyak 55(lima puluh lima) orang.
2. Sampel
Menurut (Notoatmojo, 2010; Sugiyono, 2011) sampel adalah objek yang
diteliti yang merupakan sebagian dari jumlah yang mewakili populasi.

16
Menurut Sugiyono (2016) sampel sebagai bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel
dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan
penelitian suatu objek.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampel


jenuh yaitu teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi
relatif kecil, kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2018). Adapun jumlah
semua petugas rekam medis di UPT Puskesmas Sungai Piring tahun 2021
adalah sebanyak 3 orang. Untuk menentukan sampel dari penelitian ini,
penulis menentukan kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi adalah kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
populasi yang diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi
adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sampel
(Notoatmojo, 2010). Peneliti telah menentukan kriteria untuk sampel
yang akan diteliti, meliputi:
1) Kriteria Inklusi
a) Bersedia menjadi responden
b) Bersedia mengisi kuesioner
2) Kriteria Ekslusi
Responden yang tidak bersedia menjadi responden maka tidak
dilibatkan.

D. Teknik Sampling
Pengambilan sampel yang digunakan dengan jenis teknik Accidental
Sampling, Teknik pengambilan sampel yang teknik penetapan sampel
dilakukan secara kebetulan bertemu dengan responen yang ada di lokasi
sesuai dengan konteks penelitian.

17
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didaoat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu, adapaun penelitian yang diteliti adalah motivasi kerja
dan kemampuan kerja dengan kinerja petugas di puskesmas.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
bagaimana caranya mengukur variabel. Dari informasi tersebut, penulis
akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel itu
dilakukan. Dengan demikian, peulisi dapat menentukan apakah prosedur
pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur
pengukuran yang baru.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Instrumen Teknik Hasil


Penlitian Pengumpulan
Data
1. Motivasi Kondisi atau energi yang Mengisi Kuesioner 3. Baik
Kerja menggerakkan diri Kuesioner 2. Sedang
karyawan yang terarah 1. Tidak Baik
atau tertuju untuk
mencapai tujuan organisasi
perusahaan.
2. Kinerja Kinerja petugas Mengisi Kuesioner 3. Baik
Petugas Kesehatan(job Kuesioner 2. Sedang
performance) diartikan 1. Tidak Baik
sebagai hasil kerja yang
dicapai oleh karyawan
dalam suatu organisasi
sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab yang

18
diberikan organisasi
3. Kemamp suatu kapasitas individu Mengisi Kuesioner 3. Baik
uan untuk mengerjakan Kuesioner 2. Sedang
Kerja berbagai tugas dalam suatu 1. Tidak Baik
pekerjaan
4. Kepuasa Kepuasan kerja adalah Mengisi Kuesioner 3. Baik
an Kerja tingkat kesenangan yang Kuesioner 2. Sedang
dirasakan seseorang atas 1. Tidak Baik
peranan atau pekerjaannya
dalam organisasi.

F. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data


1. Jenis Data

a) Data primer

Dikumpulkan dengan melakukan wawancara secara langsung


menggunakan pedoman wawancara (kuesioner) tentang motivasi
petugas rekam medis dan kinerja petugas rekam medis di Puskesmas
Sungai Piring.

b) Data sekunder

Dikumpulkan dengan mengutip data laporan atau registrasi rekam


medis di Puskesmas Sungai Piring, serta data lain yang mendukung.
2. Teknik Pengumpulan Data
a) Kuesioner
Data yang diperoleh setelah pembagian kuesioner yang akan diisi
oleh petugas rekam medis.
b) Observasi
Mengamati kegiatan penelitian yang berhubungan motivasi kerja
dan kemampuan kerja dengan kinerja petugas rekam medis di
puskesmas sungai piring tahun 2021.

19
c) Dokumentasi
Melakukan dokumentasi terhdapat kegiatan penelitian untuk
memberikan informasi tentang hubungan antara motivasi kerja dan
kemampuan kerja dengan kinerja petugas rekam medis di
puskesmas sungai piring tahun 2021.

G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau
dipergunakan untuk mengumpulkan data. Ini berarti, dengan menggunakan
alat-alat tersebut data dikumpulkan.

Menurut Arikunto (2019, hlm. 203) instrumen penelitian adalah alat


atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap,
dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Lembar Kuesioner
2) Pedoman Observasi
3) Alat Tulis dan Kertas
4) Laptop
5) Handphone

H. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan


teknik non-statistik, yaitu pengolahan data dengan tidak menggunakan analisa
statistik, yakni merupakan hasil yang diperoleh dari observasi dan wawancara
mendalam dengan petugas rekam medis dan Pegawai di UPT Puskesmas
Sungai Piring.

Untuk menjaga keaksahan data (validasi) yang dikumpulkan dilakukan


trigulasi menggunakan:

20
1) Trigulasi sumber : dengan cara membandingkan dan mengkoreksi kembali
suatu informasi yang telah diperoleh melalui narasumber.
2) Trigulasi metode : menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan
data mulai dari wawancara pengkajian data dan observasi langsung
kelapangan.
3) Trigulasi tori: menggunakan berbagai teori yang berlainan untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi persyaratan.

I. Analisis Data
Analisa data menurut bodgan (Sugiyono, 2009) analisa data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Data yang diperoleh dari lapangan perlu dicatat secara teliti dan rinci. Data
yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer yaitu
data yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi, sedangkan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari dokumentasi.

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif
yaitu analisa yang dilakukan dengan menggambarkan hasil penelitian
terhadap objek sesuai dengan keadaan sebenarnya.

21
J. Jadwal Penelitian
Tabel
Jadwal Penelitian

NO Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb


1 Pengajuan Judul KTI

2 Bimbingan Proposal
dan KTI
3 Seminar Proposal

4 Perbaikan Proposal

5 Penelitian dan
Bimbingan KTI
6 Ujian Hasil KTI

7 Perbaikan dan Laporan


KTI

K. Etika Penelitian
Penelitian harus menjunjung tinggi etika penelitian yang merupakan
standar etika dalam melakukan penelitian. Adapun prinsip-prinsip etika
penelitian adalah :

1. Prinsip Menghormati Harkat Martabat Manusia (Respect For Persons)


Penulis dalam hal ini akan menghormati hak-hak responden yang terlibat
dalam penelitian ini. Responden berhak untuk terlibat ataupun tidak
terlibat dalam penelitian ini dan responden memiliki hak untuk dijaga
kerahasiaannya berkaitan dengan data yang diperoleh selama penelitian
ini.
2. Prinsip Berbuat Baik (Beneficence)
Penelitian ini bebas dari bahaya yaitu dalam pelaksanaan penelitian ini
tidak akan membahayakan jiwa dan tidak aka membahayakan responden.

22
Apabila ada perlakukan yang dilakukan maka hal tersebut harus sudah
melewati uji etik shingga aman untuk dilakukan. Penelitian ini bebas dari
eksploitasi yaitu memperoleh manfaat dari penelitian dan
mempertimbangkan resiko dan manfaat penelitian.
3. Prinsip Keadilan (Justice)
Dalam penelitian ini penulis akan memperlakukan semua yang terlibat
dalam penelitian ini secara adil dan tidak akan membeda-bedakan
ras,agama,atau status sosial ekonomi. Semua yang terlibat akan mendapat
perlakuan yang sama dan akan dijaga privasinya.

23
DAFTAR PUSTAKA

24

Anda mungkin juga menyukai