Oleh :
DWI PUTRI ANISA
NIM : 19021062
Proposal Karya Tulis Ilmiah telah diperiksa, disetujui dan siap untuk
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis Ilmiah
Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Hang Tuah Pekanbaru
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
i
NIDN : 1023108605 NIDN : 0027068002
PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul :
NIM : 19021062
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Proposal Karya Tulis
Ilmiah
Ketua Penguji
NIDN : 1023108605
ii
Penguji I Penguji II
(Ricardo,SE, M.Ak AAP) (Tri Purnama sari A,Md. PK, SKM, M.Kes)
NIDN : 102310870
PERNYATAAN
iii
Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmad dan hidayahnya berupa kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal karya tulis ilmiah yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
KERJA DAN KEMAMPUAN KERJA DENGAN KINERJA PETUGAS
KESEHATAN DI PUSKESMAS SUNGAI PIRING TAHUN 2022”.
Proposal karya tulis ilmiah ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Program Studi D III
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan.
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH. Selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak H. Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes. Selaku Ketua STIKes Hang Tuah
Pekanbaru
3. Ibu Haryani Octaria, A.Md.PK, SKM, M.Kes. Selaku Ketua Program Studi D
III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
4. Ibu Hj. Nur Afni, S.Tr.Keb. Selaku ketua Puskesmas Sungai Piring
5. Ibu Wen Via Trisna, A.Md.PK, SKM, M.KM Selaku Pembimbing I yang
selalu membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
6. Ibu Dr, Jasrida, M.Kes Selaku Pembimbing II yang selalu membimbing
penulis sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
7. Bapak Ricardo, M.Ak Selaku penguji I yang telah banyak memberikan
bimbingan, arahan, dan masukan yang bermanfaat bagi penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
v
8. Ibu Tri Purnama Sari A.Md.PK, SKM, M.Kes. Selaku penguji II yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, dan masukan yang bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
9. Para Staff Rekam Medis di Puskesmas Sungai Piring.
10. Kedua Orang Tua tercinta penulis, yaitu Bapak Mawardi Dan Ibu Suharni
terima kasih atas dukungan, semangat, perhatian, kasih sayang serta doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal ini.
11. Terimakasih Untuk Abang, Kakak, Adik, Kekasih dan Teman – Teman Yang
Memberikan doa dan melimpahkan kasi sayang nya.
12. Seluruh staf pengajar Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama mengikuti pendidikan,
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah dengan
tulus dan ikhlas memberikan doa dan motivasi sehingga dapat
terselesaikannya proposal karya ilmiah ini.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa
Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes). Fasilitas
Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya.
1
membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan
perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan
kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu
pelayanan kesehatan di puskesmas adalah data atau informasi dari rekam
medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik yang baik
adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek
persyaratan hukum.
Pedoman atau petunjuk teknis pengolahan rekam medis pada
suatu puskesmas pada dasarnya mengatur proses kegiatan yang dimulai
pada saat diterimanya pasien ditempat penerimanaan pasien, pencatatan
data medis pasien selama pasien tersebut mendapatkan pelayanan medis,
sampai pada penanganan berkas rekam medis pasien yang meliputi
kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
untuk melayani perminataan/peminjaman bila pasien berobat ulang atau
keperluan lain.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan dalam seseorang
yang ditandai dengan muncul feeling dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakan seseorang atau keinginan untuk mencurahkan segala tenaga
karena adanya suatu tujuan. Menurut Hasibuan (2015), motivasi
berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau pemberian
daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
seseorang mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan
segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Selanjutnya Hasibuan
(2015) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan kondisi atau
energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju
untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat
motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.
Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja itulah
yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang
2
maksimal. Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya,
tujuan organisasi, dan kebutuhan. Motivasi muncul dari dalam diri
manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini
menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada suatu
motivasi apabila tidak dirasakan adannya suatu kebutuhan.
Pelaksanaan rekam medis di puskesmas dipengaruhi oleh motivasi
setiap petugas itu sendiri. Dengan motivasi yang baik, petugas diharapkan
kinerjanya dalam pelaksanaan rekam medis juga semakin baik.
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Apa yang dapat
dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kinerja
seseorang tenaga kerja atau karyawan dalam suatu organisasi atau
institusi kerja, dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam
karyawan itu sendiri maupun faktor lingkungan atau organisasi kerja itu
sendiri.
Menurut Afandi (2018:83) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum
dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Kemampuan kerja merupakan kapasitas yang dimiliki oleh
seseorang dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan
pekerjaannya.Sedangkan, kepuasan kerja adalah sikap yang positif dari
tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya
melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam
mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan di UPT Puskesmas
Sungai Piring, Karena terbatasnya petugas yang membuat kinerja petugas
terfokus ke suatu hal yang terkadang tidak sesuai dengan standar tugas
tersebut. sehingga Masih Terdapat petugas yang kurang menerapkan
3
motivasi pada kinerja, dan pedoman pedoman yang dapat meningkatkan
kerja. Masi rendahnya pemahaman fungsi dari sebagian petugas yang
seharusnya senantiasa memiliki pemahanan yang terbaik terhadap apa
yang telah menjadi fungsinya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengambil judul
yaitu “Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja
Dengan Kinerja Petugas Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring
Tahun 2022”
2. Batasan Masalah
Mengingat besarnya ruang lingkup yang terkait dengan
permasalahan serta keterbatasan waktu, biaya dan tenaga maka penulis
membatasi permasalahan dalam penelitian ini hanya dibagian.
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Dengan
Kinerja Petugas Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring Tahun 2021
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Kemampuan Kerja Dengan
Kinerja Petugas Kesehatan Di Puskesmas Sungai Piring Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
1) Diketahui bagaimana hubungan antara motivasi kerja dan
kemampuan kerja dengan kinerja petugas kesehatan.
4
2) Diketahui bagaimana kinerja petugas kesehatan terhadap
hubungan antara motivasi kerja dan kemampuan kerja
3) Diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan antara
motivasi kerja dan kemampuan kerja terhadap kinerja petugas
kesehatan.
4) Diketahui bagaimana peningkatan kinerja petugas kesehatan
melalui motivasi kerja dan kemampuan kerja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Puskesmas
a. Pengertian Puskesmas
b. Tujuan Puskesmas
Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yang baik,
pemerintah mendirikan layanan Puskesmas. Puskesmas tidak lain
adalah Pusat Kesehatan Masyarakat yang memberikan layanan atau
fasilitas kesehatan pada masyarakat. Dalam hal ini, Puskesmas
6
berperan sebagai layanan kesehatan yang memberikan upaya
promotif dan preventif untuk mewujudkan masyarakat yang sehat
dan sejahtera.
Tugas pokok Puskesmas adalah melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukurng terwujudnya
kecamatan sehat.
7
2. Rekam Medis
a. Pengertian Rekam Medis
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun
terekam tentang identitas, anamnesa, penentua fisik, laboratorium,
diagnosa segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan
kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan
maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
Menurut Huffman EK(1992), rekam medis yaitu rekaman
atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan
bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa
perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan
pelayanan yang diperolehnya serta memuat informasi yang cukup
untuk menemukenali (mengidentifikasi pasien), membenarkan
diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya.
Rekam Medis menurut PerMenKes RI No.
269/MENKES/PER/III tahun 2008 rekam medis adalah berkas
yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
8
2) Legal, Suatu berkas rekam medis memiliki nilai hukum, karena
isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum
atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum
serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakkan
keadilan.
3) Financial, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang,
karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat
dipergunakan dalam aspek keuangan.
4) Research, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
penelitian, karena isinya menyangkut data dan informasi yang
dapat dipergunakan sebagai aspek penelitian dan
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan.
5) Education, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi
tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan
yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai bahan referensi pengajaran dibidang
kesehatan
6) Documentation, Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai
dokumentasi karena isinya menyangkut sumber ingatan yang
harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban serta pelaporan.
3. Motivasi Kerja
a. Pengertian Motivasi Kerja
Motivasi merupakan suatu kehendak atau keinginan yang
muncul dalam diri karyawan yang menimbulkan semangat atau
dorongan untuk bekerja secara optimal guna mencapai tujuan.
Motivasi berasal dari kata dasar motif, yang mempunyai arti suatu
perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja
seseorang.
9
Motivasi merupakan hal penting karena motivasi
mendukung perilakum manusia supaya mau bekerja git dan antusias
dalam mencapai hal yang optimal. Motivasi sebagai dorongan,
merupakan faktor penting dalam menjalankan pekerjaan secara
optimal. Jika setiap pekerjaan dapat dijalankan secara optimal, maka
kinerja pegawai dapat diwujudkan sesuar dengan rujuan organisasi.
Tanpa adanya motivasi, seorang pogawai micrasa wiger untus me lat
seinkan statu pokerjaan dengan baik. Kinerja pegawai akan
tercapaian dari diri sendiri dan dapat dorongan dari pihak lain.
Menurut Hasibuan dalam (Sutrisno, 2017) "Mengemukan
bahwa motivasi adaiah peranesang: weinghiN MIN dEF)R, SiNIAn.
Semanran bokerjia soneorang Karena setiap motif mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai".
10
c. Tujuan Motivasi Kerja
Tujuan motivasi memegang peranan yang sangat penting
dalam sebuah organisasi. Dengan adanya motivasi kerja, di prediksi
akan menambah energi pada sebuah pekerjaan. Menurut Hasibuan
(2005), “Ada beberapa tujuan pemberian motivasi yaitu:
1) Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
2) Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3) Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4) Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan
5) Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi
karyawan
6) Mengefektifkan pengadaan karyawan
7) Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
8) Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9) Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10) Mempertinggi rasa tangung jawab karyawan
11
Pemimpin mengakui andil bawahan (pegawai) mempunyai andil
didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut,
pegawai akan mudah dimotivasi kerjanya.
4) Prinsip pendelegasian wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada
pegawai bawahan untuk sewaktu – waktu dapat mengambil
keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan
membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk
mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.
5) Prinsip memberi perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan
pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang
diharapkan oleh pemimpin.
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan
terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
12
dengan dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas
manajemen dan semacamnya.
5. Kemampuan Kerja
a. Defenisi Kemampuan Kerja
Menurut Robbins (2012), kemampuan kerja adalah kapasitas
individu untuk melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan
tertentu.
Kemampuan menurut Gibson (2008; 123) adalah merujuk
kepada potensi seseorang untuk mengerjakan tugas ataupun
pekerjaannya. Kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas
13
dan pekerjaannya merupakan bentuk perwujudan dari keterampilan
dan pengetahuan yang dimilikinya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah
sifat yang dibawa dari lahir ataupun dipelajari oleh seseorang dan
juga kesanggupan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas
dan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dengan hasil
yang maksimal. Sedangkan upaya untuk meningkatkan kemampuan
karyawan adalah dengan melakukan pendidikan dan juga pelatihan
terhadap karyawan.
6. Kepuasan Kerja
a. Defenisi Kepuasaan Kerja
Kepuasan kerja atau kepuasan karyawan adalah ukuran dari tingkat
kepuasan pekerja dengan jenis pekerjaan mereka yang berkaitan
dengan sifat dari tugas pekerjaannya, hasil kerja yang dicapai,
bentuk pengawasan yang diperoleh maupun rasa lega dan menyukai
terhadap pekerjaan yang ditekuninya.
Menurut Afandi (2018) Kepuasan kerja adalah sikap yang positif
dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap
pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa
menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
b. Faktor – Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan
kerja yaitu:
1) Jenis Pekerjaan
2) Rekan Kerja
3) Tunjangan
4) Perlakuan Yang Adil
5) Keamanan Kerja
6) Peluang Menyumbang Gagasan
7) Gaji/Upah
8) Pengakuan Kinerja
14
9) Dan Kesempatan Bertumbuh.
B. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu.
Motivasi Kerja
Kinerja Petugas
Kinerja Petugas Kesehatan
Di Puskesmas Sungai
Kepuasaan Kerja
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan abstraksi dari suatu realitas
sehingga dapat dikomunikasikan dan membentuk teori yang menjelaskan
keterkaitan antara variable yang diteliti (Nursalam, 2017).
Motivasi Kerja
Kinerja Petugas
Rekam Medis
Kemampuan Kerja
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
Menurut Sugiyono (2016) sampel sebagai bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel
dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna
menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan
penelitian suatu objek.
D. Teknik Sampling
Pengambilan sampel yang digunakan dengan jenis teknik Accidental
Sampling, Teknik pengambilan sampel yang teknik penetapan sampel
dilakukan secara kebetulan bertemu dengan responen yang ada di lokasi
sesuai dengan konteks penelitian.
17
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didaoat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep
pengertian tertentu, adapaun penelitian yang diteliti adalah motivasi kerja
dan kemampuan kerja dengan kinerja petugas di puskesmas.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi
bagaimana caranya mengukur variabel. Dari informasi tersebut, penulis
akan mengetahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel itu
dilakukan. Dengan demikian, peulisi dapat menentukan apakah prosedur
pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur
pengukuran yang baru.
18
diberikan organisasi
3. Kemamp suatu kapasitas individu Mengisi Kuesioner 3. Baik
uan untuk mengerjakan Kuesioner 2. Sedang
Kerja berbagai tugas dalam suatu 1. Tidak Baik
pekerjaan
4. Kepuasa Kepuasan kerja adalah Mengisi Kuesioner 3. Baik
an Kerja tingkat kesenangan yang Kuesioner 2. Sedang
dirasakan seseorang atas 1. Tidak Baik
peranan atau pekerjaannya
dalam organisasi.
a) Data primer
b) Data sekunder
19
c) Dokumentasi
Melakukan dokumentasi terhdapat kegiatan penelitian untuk
memberikan informasi tentang hubungan antara motivasi kerja dan
kemampuan kerja dengan kinerja petugas rekam medis di
puskesmas sungai piring tahun 2021.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau
dipergunakan untuk mengumpulkan data. Ini berarti, dengan menggunakan
alat-alat tersebut data dikumpulkan.
1) Lembar Kuesioner
2) Pedoman Observasi
3) Alat Tulis dan Kertas
4) Laptop
5) Handphone
H. Pengolahan Data
20
1) Trigulasi sumber : dengan cara membandingkan dan mengkoreksi kembali
suatu informasi yang telah diperoleh melalui narasumber.
2) Trigulasi metode : menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan
data mulai dari wawancara pengkajian data dan observasi langsung
kelapangan.
3) Trigulasi tori: menggunakan berbagai teori yang berlainan untuk
memastikan bahwa data yang dikumpulkan sudah memenuhi persyaratan.
I. Analisis Data
Analisa data menurut bodgan (Sugiyono, 2009) analisa data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain sehingga dapat dengan mudah
dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Data yang diperoleh dari lapangan perlu dicatat secara teliti dan rinci. Data
yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer yaitu
data yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi, sedangkan data sekunder yaitu data
yang diperoleh dari dokumentasi.
Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif
yaitu analisa yang dilakukan dengan menggambarkan hasil penelitian
terhadap objek sesuai dengan keadaan sebenarnya.
21
J. Jadwal Penelitian
Tabel
Jadwal Penelitian
2 Bimbingan Proposal
dan KTI
3 Seminar Proposal
4 Perbaikan Proposal
5 Penelitian dan
Bimbingan KTI
6 Ujian Hasil KTI
K. Etika Penelitian
Penelitian harus menjunjung tinggi etika penelitian yang merupakan
standar etika dalam melakukan penelitian. Adapun prinsip-prinsip etika
penelitian adalah :
22
Apabila ada perlakukan yang dilakukan maka hal tersebut harus sudah
melewati uji etik shingga aman untuk dilakukan. Penelitian ini bebas dari
eksploitasi yaitu memperoleh manfaat dari penelitian dan
mempertimbangkan resiko dan manfaat penelitian.
3. Prinsip Keadilan (Justice)
Dalam penelitian ini penulis akan memperlakukan semua yang terlibat
dalam penelitian ini secara adil dan tidak akan membeda-bedakan
ras,agama,atau status sosial ekonomi. Semua yang terlibat akan mendapat
perlakuan yang sama dan akan dijaga privasinya.
23
DAFTAR PUSTAKA
24