Oleh :
WILDA KENCANA
NIM : 19021096
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pekanbaru, 2022
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
i
PENGESAHAN
Wilda Kencana
NIM :19021096
KetuaPenguji
Penguji I Penguji II
Pekanbaru, 2023
Ketua Program Studi D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Atas pernyataan ini saya siap menaggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Pekanbaru, 2023
Yang membuat pernyataan
(Wilda Kencana)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmad-Nya sehingga penulis dapat menyeselaikan Proposal Penelitian, yang
diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di STIKes
Hang Tuah Pekanbaru Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
denganjudul : “HUBUNGAN MASA KERJA PETUGAS PMIK TERHADAP
KEAKURATAN KODE DIAGNOSA PENYAKIT DI RUMAH SAKIT IBU
ANAK ANNISA PEKANBARU TAHUN 2023”.
Dalam pembuatan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini penulis banyak
menemukan kendala, namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
yang terkait sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada
kesempatan ini peneliti menyampaikan banyak ucapan terimakasih atas segala
dukungan dan bantuan terutama kepada :
1. Bapak H. Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Universitas Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Ibu Sri Widia Trisna,A.Md.PK selaku direktur Rumah Sakit Ibu Anak Annisa
Pekanbaru.
3. Bapak Tona Doli Silitonga,A.Md.PK,SKM,M.KM selaku ketua Program
Studi D III RekamMedis dan Informasi Kesehatan STIKes Hang
TuahPekanbaru.
4. Ibu Siti Hasanah,A.Md.PK,SKM,MKM selaku Ketua Penguji dan
Pembimbing I Proposal Karya Tulis Ilmiah Program Studi DIII Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
5. Ibu Marlya Risma, A.Md.PK, SST selaku Pembimbing II Proposal Karya
Tulis Ilmiah Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKes Hang Tuah Pekanbaru.
6. Ibu Sivia Sumarda, A.Md.PK, SKM selaku Penguji I Proposal Karya Tulis
Ilmiah Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKes
Hang Tuah Pekanbaru.
7. Ibu Yusli Herawani, A.Md.PK, SKM selaku Penguji II Proposal Karya Tulis
Ilmiah Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKes
Hang Tuah Pekanbaru.
iv
8. Kepada para staff dan petugas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Annisa
Pekanbaru.
9. Seluruh Pengajar Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang telah memberikan pengetahuan dan
bimbingan kepada peneliti selama mengikuti penelitian.
10. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan do’a
serta support yang tiada hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Terima Kasih Untuk Abang, Kakak, Adik, dan Teman-Teman yang
memberikan doa dan melimpahkan kasih sayangnya.
12. Kepada sahabat dekat yang telah memberikan do’a serta support tiada
hentinya kepada penulis dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini.
13. Kepada rekan-rekan seperjuangan yang saya sayangi serta Mahasiswa/i DIII
Rekam Medis dan Informasi Kesehatan STIKes Hang Tuah Pekanbaru yang
selalu berjuang bersama dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah
ini.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan dan kemurahan hati penulis
menerima kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini. Akhir kata semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah dapat
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan di bidang Rekam Medis
dan Informasi Kesehatan.
Pekanbaru, 2023
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.............................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................4
C. Batasan Masalah.............................................................................4
D. Tujuan Penelitian............................................................................4
1. Tujuan Umum...........................................................................4
2. Tujuan Khusus..........................................................................5
E. Manfaat Penelitian..........................................................................5
1. Manfaat Teoritis........................................................................5
2. Manfaat Praktis.........................................................................5
a. Bagi Rumah Sakit...............................................................5
b. Bagi Institusi Pendidikan....................................................5
c. Bagi Peneliti........................................................................5
vi
6. Coding atau Pengodean Diagnosis...........................................15
7. Keakuratan Kode......................................................................17
8. Tinjauan Tentang Rawat Inap...................................................18
B. Landasan Teori...............................................................................19
C. Kerangka Berfikir...........................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Landasan Teori.............................................................................19
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir.........................................................................19
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit ialah suatu institusi yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasiennya melalui pelayanan rawat jalan, rawat inap,
dan gawat darurat. Dalam memberikan pelayanan kepada pasien, rumah
sakit harus sangat memperhatikan mutu dan kualitas yang diberikan.
Peningkatan kualitas pelayanan kepada pasien di rumah sakit dapat dilihat
dari kualitas pendokumentasian rekam medisnya. Semakin baik
pendokumentasian rekam medis suatu rumah sakit, maka mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan rumah sakit sudah dapat dikatakan baik pula.
Administrasi merupakan suatu kewajiban bagi rumah sakit untuk
membuat dan memelihara rekam medis pasiennya. Rekam medis
merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien. Tingginya mutu rekam medis dilihat ketika rekam medis tersebut
akurat, lengkap, dapat dipercaya, valid, dan tepat waktu (Maimun, dkk.,
2018).
Rekam medis merupakan berkas yang sangat rahasia, maka
dibutuhkan profesi seorang perekam medis yang mampu mengelola dan
melaksanakan kegiatan data rekam medis seperti : penataan berkas rekam
medis (assembling), pemberian kode (coding), Tabulasi (indeksing),
statistik dan pelaporan rumah sakit, korespondensasi rekam medis, analisa
rekam medis, sistem penyimpanan rekam medis (filling system), sistem
pengambalian rekam medis (retrieval), penyusutan (retensi) dan
pemusnahan rekam medis (Depkes RI, 2009).
Terdapat salah satu sistem pengolahan data yang penting dalam
rekam medis yaitu sistem pemberian kode (coding) diagnosa penyakit,
dimana pemberian kode itu sendiri merupakan penetapan kode dengan
menggunakan huruf, angka atau kombinasi huruf dalam angka yang
mewakili komponen data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada
di dalam rekam medis harus diberi kode selanjutnya akan diindeks agar
1
2
hubungan yang signifikan antara masa kerja coder dengan kesesuaian kode
diagnosis pada rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa
Pekanbaru.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “HUBUNGAN MASA KERJA PETUGAS
PMIK TERHADAP KEAKURATAN KODE DIAGNOSA
PENYAKIT DI RUMAH SAKIT IBU ANAK ANNISA PEKANBARU
TAHUN 2023”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
hubungan masa kerja petugas PMIK terhadap keakuratan kode diagnosa
penyakit di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa Pekanbaru tahun 2023?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tetap fokus dan terarah sesuai dengan pokok
pembahasan serta mengingat luasnya ruang lingkup yang terkait dengan
permasalahan dan keterbatasan waktu yang dimiliki dalam melakukan
penelitian, maka penelitian ini hanya akan berfokus pada hubungan masa
kerja petugas PMIK terhadap keakuratan kode diagnosa penyakit di
Rumah Sakit Ibu Anak Annisa Pekanbaru pada tahun 2023.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan masa kerja petugas PMIK terhadap
keakuratan kode diagnosa penyakit di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa
Pekanbaru pada tahun 2023.
5
2. Tujuan Khusus
A. Diketahui deskripsi pelaksanaan pengkodean diagnosis rawat inap
dan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa Pekanbaru pada
tahun 2023.
B. Diketahui SOP pada pelaksanaan pengkodean diagnosis rawat inap
dan rawat jalan di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa Pekanbaru pada
tahun 2023.
C. Diketahui hubungan antar latar belakang pendidikan coder dengan
keakuratan kode diagnosis rawat inap dan rawat jalan di Rumah
Sakit Ibu Anak Annisa Pekanbaru pada tahun 2023.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan tentang hubungan masa kerja petugas PMIK terhadap
keakuratan kode diagnosis penyakit di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa
Pekanbaru pada tahun 2023.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi rumah sakit
Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan
bagi rumah sakit dalam menyusun kebijakan dan pelaksanaan
pengkodean yang berguna dalam meningkatkan pelayanan dan
mutu rumah sakit.
b. Bagi institusi pendidikan
Dapat menjadi bahan masukan dalam pembelajaran di
bidang ilmu rekam medis dan manajemen informasi kesehatan
serta dapat meningkatkan pengetahuan di bidang pengkodean
diagnosis.
c. Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai acuan dalam memperdalam materi
pengkodean untuk kelanjutan penelitan yang relevan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Rumah Sakit
a. Pengertian Rumah Sakit
Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor.
159b/MEN.KES/PER/II/1988 disebutkan bahwa Rumah Sakit
adalah sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan
tenaga kesehatan dan penelitian. Dalam pelaksanaannya, sebuah
Rumah Sakit mempunyai 3 peranan, yaitu (Prasetya, 2001):
1) Menyediakan dan menyelenggarakan :
a. Pelayanan medik
b. Pelayanan penunjang medik
c. Pelayanan perawatan
d. Pelayanan Rehabilitasi
e. Pencegahan dan peningkatan kesehatan
2) Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik
dan para medik
3) Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan
teknologi bidang kesehatan.
6
7
2. Rekam Medis
a. Pengertian Rekam Medis
Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU No. 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis
adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis, dijelaskan
bahwa rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan.
9
g. Ikuti pedoman Inclusion dan Exclusion pada kode yang dipilih atau
bagian bawah suatu bab (chapter), blok, kategori, atau subkategori.
h. Tentukan kode yang anda pilih.
i. Lakukan analisis kuantitatif dan kualitatif data diagnosis yang
dikode untuk memastikan kesesuaiannya dengan pernyataan dokter
tentang diagnosis utama di berbagai lembar formulir rekam medis
pasien, guna menunjang aspek legal rekam medis yang
dikembangkan.
7. Keakuratan Kode
Keakuratan kode diagnosis merupakan penulisan kode diagnosis
penyakit yang sesuai dengan klasifikasi yang ada di dalam ICD-10.
Kode dianggap tepat dan akurat bila sesuai dengan kondisi pasien
dengan segala tindakan yang terjadi, lengkap sesuai aturan klasifikasi
yang digunakan. Bila kode mempunyai 3 karakter dapat diasumsikan
bahwa kategori tidak dibagi. Seringkali bila kategori dibagi, kode
nomor pada indeks akan memberikan 4 karakter. Suatu dash pada
posisi ke-4 (mis. O03.-) mempunyai arti bahwa kategori telah dibagi
dan karakter ke-4 yang dapat ditemukan dengan merujuk ke daftar
tabular. Sistem dagger (†) dan asterisk (*) mempunyai aplikasi pada
istilah yang akan diberi dua kode (WHO, 2004).
Terincinya kode klasifikasi penyakit dan masalah terkait kesehatan
dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menetapkan suatu
kode. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam
menetapkan kode berdasarkan hasil penelitian Institute of Medicine
(Pramono dan Nuryati, 2013) adalah:
a. Kesalahan dalam membaca diagnosis yang terdapat dalam berkas
rekam medis, dikarenakan rekam medis tidak lengkap
b. Kesalahan dalam menentukan diagnosis utama yang dilakukan oleh
dokter
18
B. Landasan Teori
Menurut Sugiyono, 2010, mengatakan bahwa landasan teori adalah
alur logika atau penalaran yang merupakan seperangkat konsep, definisi,
dan proporsi yang disusun secara sistematis. Kerangka teori di dalam
desain penelitian merupakan blue print dari kerangka berpikir.
Gambar 2.1
Landasan Teori
C. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir ialah penjelasan sementara terhadap gejala yang
menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir disusun berdasarkan
tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan. Kerangka berpikir
merupakan argumentasi dalam merumuskan hipotesis (Gunardi, 2005).
Gambar 2.2
KerangkaBerfikir
BAB III
21
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu prosedur
pengambilan data yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis dari fenomena dan perilaku tertentu. Masalah masalah pada
penelitian kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat
variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas
(Mulyadi, 2011).
Penelitian kualitatif lebih menekankan pada penggunaan diri si
peneliti sebagai instrumen. Dalam pendekatan kualitatif peneliti
menempatkan diri sebagai instrumen, karena instrumen non manusia sulit
digunakan secara luwes untuk menangkap berbagai realitas dan interaksi
yang terjadi. Peneliti harus mampu mengungkap gejala sosial di lapangan
dengan mengerahkan segenap fungsi inderawinya. Dengan demikian,
peneliti harus dapat diterima oleh informan dan lingkungannya agar
mampu mengungkap data yang tersembunyi melalui bahasa tutur, bahasa
tubuh, perilaku maupun ungkapan-ungkapan yang berkembang dalam
dunia dan lingkungan informan (Lincoln dan Guba, 1985).
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan masa kerja petugas PMIK terhadap
keakuratan kode diagnosa penyakit di Rumah Sakit Ibu Anak Annisa
Pekanbaru pada tahun 2023.
Tabel 3.1
Karakteristik Informan
Latar Belakang Kode
No Informan Jabatan Jumlah
Pendidikan Informan
1 Informan Kepala Rekam DIII RMIK 1 orang IU
1 Medis
2 Informan Koordinator DIII 1 orang IP 1
2 Pengolahan Data Keperawatan
3 Informan Pelaksana DIII RMIK 1 orang IP 2
3 Koding
Ket: IU = Informasi Utama
IP = Informasi Pendukung
Sumber : RSIA Annisa (2023)
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Hubungan Masa Kerja Petugas
PMIK terhadap keakuratan kode diagnosa penyakit di Rumah Sakit
Ibu Anak Annisa Pekanbaru tahun 2023.
Tabel 3.2
Variabel dan definisi istilah
Variabel
No Definisi Istilah Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur
Penelitian
1. Masa Kerja Kurun waktu atau lamanya Pedoman Wawancara Deskriptif
Pegawai tenaga kerja bekerja di suatu Wawancara dan Kualitatif
PMIK tempat yang dapat dan Observasi
memberikan pengaruh positif Observasi
pada kinerja apabila dengan
semakin lamanya masa kerja
personal semakin
berpengalaman dalam
melaksanakan tugasnya
begitu pula sebaliknya.
2. Kompetensi Pengetahuan, ketrampilan, dan Pedoman Wawancara Deskriptif
perilaku yang harus dimiliki Wawancara dan Kualitatif
oleh seorang profesi perekam dan Observasi
medis dan informasi kesehatan Observasi
dalam melakukan tanggung
jawab diberbagai tatanan
pelayanan kesehatan.
3. Diagnosa Suatu keadaan yang Pedoman Wawancara Deskriptif
menyebabkan seorang pasien Wawancara, dan Kualitatif
memerlukan atau menerima Observasi Observasi
asuhan medis dengan tujuan dan
untuk memperoleh pelayanan penelusuran
pengobatan, dan untuk dokumen
peningkatan kesehatan
4. Keakuratan Penulisan kode diagnosis Pedoman Wawancara Deskriptif
Koding penyakit yang sesuai dengan Wawancara, dan
25
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah (Miftah, 2013). Pada penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan metode teknik
observasi, wawancara dan penelusuran dokumen. Untuk mendukung
metode tersebut maka diperlukan instrumen penelitian berupa:
1. Pedoman wawancara
2. Pedoman observasi
3. Pedoman penelusuran dokumen
4. Alat tulis
5. Laptop atau komputer
1. Triangulasi Sumber
26
G. Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah intepretasi konsep dari keseluruhan data
yang ada dengan menggunakan strategi analitik yang bertujuan untuk
mengubah atau menerjemahkan data mentah ke dalam bentuk uraian atau
deskripsi dan eksplanasi dari fenomena yang sedang diteliti dan dipelajari
(Junaid, 2016). Setelah seluruh data yang dibutuhkan terkumpul, maka
hasilnya bisa diidentifikasikan dan membandingkan dengan teori yang ada
dan penelitian orang lain.
27
H. Jadwal Penelitian
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
No Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
1 Pengajuan
Judul KTI
2 Bimbingan
Proposal
KTI
3 Sidang &
Perbaikan
Proposal
4 Penelitian
dan
Bimbingan
KTI
5 Sidang
Hasil KTI
86 Perbaikan
dan Laporan
KTI
28
I. Etika
Etika Penelitian Penelitian harus menjunjung tinggi etika penelitian
yang merupakan standar etika dalam melakukan penelitian. Adapun
prinsip-prinsip etika penelitian adalah :
1. Prinsip menghormati harkat dan martabat manusia (respect for
persons). Tuliskan bahwa peneliti akan menghormati hak-hak
responden yang terlibat dalam penelitian,termasuk diantaranya: hak
untuk membuat keputusan untuk terlibat atau tidak terlibat dalam
penelitian dan hak untuk dijaga kerahasiaannya berkaitan dengan data
yang diperoleh selama penelitian.
2. Prinsip berbuat baik (beneficence). Tuliskan manfaat yang didapatkan
melalui keikutsertaan dalam penelitian secara spesifik. bagian-bagian
dari prinsip (beneficience) anatar lain :bebas dari bahaya (non
maleficence). tuliskan bahwa penelitian yang dilakukan tidak
membahayakan jiwa dan membahayakan responden/partisipan apabila
ada perlakukan yang dilakukan maka tuliskan bahwa perlakuan
tersebut sudah melewati uji etik sehingga telah dinilai untuk aman
dilakukan . selanjutnya adalah bebas dari eksploitasi: manfaat dari
penelitian dan mempertimbangkan resiko dan manfaat penelitian.
3. Prinsip keadilan (justice). dituliskan bahwa peneliti akan
memperlakukan semua yang terlibat dalam penelitian secara adil dan
tidak membedabedakan berdasarkan ras, agama atau status social
ekonomi. Peneliti memperlakukan respondens/partisipan sesuai
dengan desain penelitian dan tujuan penelitian, antara lain hak untuk
mendapat perlakuan yang sama dan hak untuk dijaga privasinya .
29
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN WAWANCARA
Responden :
Nama :
Umur :
Lama Kerja :
1. Berapa lama rata-rata masa kerja petugas PMIK di rumah sakit ini ?
2. Apakah terdapat kendala yang dihadapi petugas PMIK dalam
melaksanakan tugasnya?
3. Bagaimana kinerja petugas PMIK di rumah sakit ini jika ditinjau dari
lamanya bekerja ?
4. Apakah petugas PMIK sudah melaksanakan tugasnya melakuka
pengkodean diagnosis sesuai dengan SOP yang berlaku ?
5. Bagaimana jalinan komunikasi antara petugas PMIK dalam melaksanakan
tugasnya di rumah sakit ini?
6. Apakah seluruh petugas memiliki kode etik dalam melaksanakan
tugasnya?
7. Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap keakuratan kode diagnosa
peyakit di rumah sakit ini?
8. Apakah ada kaitan antara masa kerja petugas PMIK terhadap keakuratan
kode diagnosa penyakit di rumah sakit ini?
9. Bagaimana tindakan petugas apabila terdapat ketidaktepatan dalam
keakuratan kode diagnosa penyakit?
10. Bagaimana cara pihak rumah sakit untuk mengatasi kendala keakuratan
kode diagnosa penyakit.
PEDOMAN OBSERVASI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LEMBAR KONSULTASI
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.