PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing I Pembimbing II
Yang bertandatangandibawahini:
(MIRANDA SARI.R.)
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji syukur kehadirat ALLAH SWT ,dimana berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat memperoleh kemampuan dalam menyelesaikan proposal
ini. Proposal ini di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana kesehatan masyarakat di sekolah tinggi ilmu kesehatan hang tuahpekanbaru.
Adapunjudul proposal iniadalah”ANALISIS SISTEM TERHADAP
SISTEM PENGOLAHAN BERKAS REKAM MEDIS DI RSIA ERIA BUNDA
PEKANBARU TAHUN 2020”.
Dalam penyusunan proposal ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes, selaku ketua sekolah tinggi ilmu kesehatan
(STIKes) hang tuahpekanbaru.
2. Bapak Ahmad Satria Effendi, SKM, M.Kes, selaku ketua program studi
kesehatan masyarakat.
3. Bapak Leon Candra, SKM, M. Kes, selaku Ketua Peminatan Manajemen Rumah
Sakit
4. Bapak Arief Wahyudi, SE, M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran serta motivasi yang bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Ibu dr. Aldiga Rienarti Abidin, MKM, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran serta motivasi yang bermanfaat bagi
penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Ibu Rina Yulviana, Amd, Keb, SKM, M.Kes, Selaku dosen penguji 1 yang telah
memberikan arahan, masukan, dan krtik dan saran kepada penulis untuk
menyelesaikan proposal ini.
7. Ibu Widya Juliarti, M.Kes, Selaku dosen penguji II yang telah memberikan
arahan, masukan, dan krtik dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan
proposal ini
iii
iv
8. Seluruh dosen pengajar sekolah tinggi ilmu kesehatan hang tuah pekanbaru yang
telah memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan kepada penulis selama
dibangku kuliah.
9. Bapak dr. Ade Fajri Kurnia, selaku direktur RSIA eria bunda pekanbaru yang
telah mengizinkan saya melakukan penelitian.
10. Sembah sujud buat kedua orang tua, dan seluruh keluarga yang telah
memberikan motivasi penulis hingga terbentuknya proposal ini
11. Sahabat-sahabat tercinta, Noviana Gusriyani, Tinur Manalu, Suci Istiqomah, dan
sahabat teristimewa Iqbal Mahatir serta teman-teman seperjuangan yang telah
memberikan do’a, dukungan, semangat serta bantuan dorongan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan proposal ini.
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT......................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. LatarBelakang.....................................................................................1
B. RumusanMasalah................................................................................6
C. PertanyaanPenelitian..........................................................................6
D. TujuanPenelitian.................................................................................7
E. ManfaatPenelitian...............................................................................7
F. RuangLingkupPenelitian....................................................................8
v
vi
G. Analisis Data.......................................................................................32
H. JadwalPenelitian.................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 PenelitianSejenis.....................................................................................27
Tabel 2 SubjekPenelitian......................................................................................28
Tabel 2 VariabelPenelitian Dan DefinisiIstilah....................................................29
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 LandasanTeori.......................................................................................25
Gambar 2 KerangkaBerfikir..................................................................................26
viii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 IzinPenelitian
Lampiran 2 PermohonanBersediaMenjadiInforman
Lampiran 3 PersetujuanMenjadiInforman
Lampiran 4 PedomanWawancara
Lampiran 5 PedomanObservasi
xi
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Kesehatan adalah Hak Setiap Orang Yang Dijamin Dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945. Hal Ini Sesuai Dengan
Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Yang menyebutkan
bahwasanya rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan (Undang-Undang No 44 Tahun
2009).
Sistem kesehatan di Indonesia sudah di atur dalam sistem kesehatan
nasional (SKN) Yang tertuang dalam peraturan presiden (perpres) RI nomor 72
tahun 2012. Sistem kesehatan nasional adalah pengelolaan kesehatan yang akan
diselenggarakan oleh komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan Indonesia secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya (perpres RI NOMOR 72 TAHUN 2012).
Menurut Keputusan Peraturan Menteri Kesehatan No.
269/Menkes/Per/III/2008: Rekam Medis Sebagaimana Dimaksud Berkas Yang
Berisi Catatan Dan Dokumen Tentang Identitas Pasien, Pemeriksaan,
Pengobatan, Tindakan Dan Pelayanan Lain Yang Telah Diberikan Kepada
Pasien. Catatan merupakan tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang
mengenai seperti tindakan-tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka
pelayanan kesehatan.
Rumah sakit mempunyai tugas dan fungsi. Rumah sakit memiliki
mempunyai tugas dalam memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Untuk menjalankan tugas sebagaimana maksud dalam UU. NO.44
2
tahun 2009 pasal 4, Adapun fungsi rumah sakit yaitu: adanya penyelenggaraan
pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan adanya standar
pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan melalui upaya
pelayanan kesehatan secara paripurna melalui tingkat kedua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka untuk peningkatan kemampuan pemberian pelayanan
kesehatan, dan penyelenggaraan penelitian dalam pengembangan serta proses
untuk teknologi dalam bidang kesehatan untuk rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan adanya cara memperhatikan etika ilmu pengetahuan dalam
bidang kesehatan. Dengan adanya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No
034/Birhup/1972, ada kejelasan bagi rumah sakit untuk menyangkut kewajiban
untuk menyelenggarakan medical record.
Rumah sakit yang akan diselenggarakan yang berdasarakan pancasila
kepada nilai kemanusian, etika dan profesionalitas, Untuk menfaat ataupun
keadilan, persamaan hak dan anti diskrimainasi, Pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien, Serta yang mempunyai fungsi sosial. setiap pasien
mempunyai hak untuk mempereoleh informasi mengenai adanya tata tertib dan
peraturan yang berlaku dirumah sakit. Untuk Memperoleh informasi tentang hak
dan kewajiban pasien yang harus memperoleh layanan yang manusiawi, adil,
jujur dan tanpa diskriminasi.memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar operasional. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien
sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi (UU RI No. 44 tahun
2009).
Rekam medis merupakan suatu keterangan baik yang tertulis ataupun
terekam tentang adanya identitas fisik, anamnesa, maupun pemeriksaan fisik,
laboraturium, dan terakhir diagnosa dengan pelayanan lain maupun tindakan
medis yang akan diberikan kepada pasien, Dan pengobatan untuk yang rawat
inap, rawat jalan maupun yang akan mendapatkan suatu pelayanan gawat darurat
(DepKes RI, 2006)
3
Adapun data petugas rekam medis dan kunjungan pasien di RSIA eria
bunda pekanbaru tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1
Petugas rekam medis
Di RSIA Eria Bunda Pekanbaru tahun 2020
Jenis Masa
No Nama Kelamin Umur Jabatan Kerja Pendidikan
Elmi
1 Syafrina PR 41 Staff MR 20 SMA
Flourida
2 Soeryanti PR 38 Staff MR 18 D1
Zainatul D3 Rekam
3 Iman LK 42 Kanit 11 Medis
4 Sumirah PR 46 Pelaporan 11 SMA
Maya D3 Rekam
5 Agustina PR 28 Staff MR 6 Medis
Norma D3 Rekam
6 Yunita PR 26 Staff MR 6 Medis
Muhammad D3 Rekam
7 Kudus LK 29 Staff MR 6 Medis
Siska S1
8 Azmayani PR 28 Staff MR 6 Ekonomi
D3 Rekam
9 Nurfitriana PR 27 Staff MR 4 Medis
Nurul Husna D3 Rekam
10 Dewi PR 26 Staff MR 4 Medis
Junianly
Zehra D3 Rekam
11 Anggraini PR 25 Staff MR 1 Medis
Sumber: rekam medis RSIA eria bunda pekanbaru, 2020
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat kita lihat bahwasanya jumlah tenaga
rekam medis berjumlah 11 0rang,dengan rata-rata tamatan D3 rekam medis
berjumlah 11 orang, dengan rata-rata tamatan pendidikan terakhir D3 rekam
medis berjumlah 7 0rang, tamatan SMA 2 orang, s1 ekonomi 1 orang, dan
tamatan D1 1 orang. Dibagian instalasi rekam medis di RSIA eria bunda
petugasnya bekerja dengan merangkap sehingga multifungsi, di RSIA eria bunda
4
belum adanya ketetapan petugas khususnya dan untuk pendaftaran pasien yang
mana petugas rekam medis ini hanya bekerja pada pagi hari dan sore hari(2 shift)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan staff unit
rekam medis ditemukan bahwasanya dalam pengolahan berkas rekam medis di
RSIA Eria Bunda Pekanbaru seperti assembling ditemukan adanya ruseme yang
tidak terisi oleh dokter,untuk pengkodingan terdapat tulisan dokter yang tidak
jelas dan pengkoding sudah menggunakan ICD 10.Dan dibagian sistem
penyimpanan (filling system) ditemukan adanya pengaruh aplikasi yang error
yang mengakibatkan salah penyimpanan dan bisa membuat nomor rekam medis
menjadi ganda.
Hasil penelitian Rizqiyah, dkk (2016) menunjukan bahwa masih terdapat
masalah mulai dari sistem pendaftaran pasien rawat inap sampai dengan
pelaksanaan filling berkas rekam medis Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya.
Perlu adanya peningkatan komitmen dari seluruh tenaga medis baik itu dokter,
perawat maupun tenaga kesehatan lainnya untuk mengisi rekam medis dengan
lengkap dan tepat waktu. Selain itu, data rekam medis lebih diklola dengan baik
sehingga mudahkan pada saat dibutuhkan sewaktu-waktu.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
Analisis sistem Terhadap Pengolahan Berkas Rekam Medis Di Rsia Eria
Bunda Pekanbaru Tahun 2020.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan observasi yang dilakukan, Maka rumusan
masalah penelitian yaitu bagaimanakah pengolahan berkas rekam medis di RSIA
Eria Bunda pekanbaru tahun 2020?
C. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana sistem pengolahan rekam medis dalam penataan assembling?
2. Bagaimana sistem pengolahan koding dalam rekam medis?
5
1. Rekam Medis
a. Pengertian Rekam Medis
Menurut keputusan peraturan menteri kesehatan no.
269/Menkes/iii/2018: rekam medis yang dimaksud berkas yang berisi
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Menurut departemen kesehatan republik Indonesia catatan medis
(rekam medis) adalah :“adanya suatu keterangan baik yang tertulis ataupun
terekam tentang dengan adanya suatu identitas pasien, anamnesa, pemeriksa
fisik, laboraturium, dan untuk terakhir diagnosa segala pelayanan lain
maupun tindakan medis yang akan diberikan kepada pasien dan pengobatan
untuk yang ada dirawat inap, ataupun rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat” (dirjen yanmed,1997).
Sesuai dengan penjelasan pasal 46 ayat (1) UU NO. 29 tahun 2004
tentang praktik kedokteran menyebutkan bahwa,yang dimaksud rekam
medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Rekam medis yaitu suatu keterangan baik yang tertulis maupun yang
terekam tentang adanya identitas pasien, anamnesa, pemeriksaan fisik,
laboraturium, dan terakhir diagnosa serta pelayanan lainnya dan tindakan
medis yang akan diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat
inap maupun rawat jalan, adapun yang mendapatkan pelayanan gawat
darurat dalam artian sederhana rekam medis hanya merupakan catatan dan
dokumen yang berisi tentang kondisi keadaan pasien, tetapi jika dikaji lebih
8
mendalam rekam medis mempunyai makna yang lebih kompleks tidak hanya
catatan biasa, karena didalam catatan tersebut sudah tercermin segala
informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar didalam
menentukan tindakan medis lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun
tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya
yang diberikan kepada seorang pasien yang datang kerumah sakit (DepKes
RI, 2006).
b. Tujuan rekam medis
Menurut DepKes RI (2006) adanya tujuan rekam medis adalah
menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan dirumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,tidak akan tercipta
administrasi sakit sebagaimana yang diharapkan. Sedangkan tertib
administrasi merupakan salah satu faktor yang menentukan di dalam upaya
pelayanan kesehatan rumah sakit.
c. Kegunaan rekam medis
Kegunaan rekam medis menurut depkes RI (2006),dapat dilihat dari
beberapa aspek, antara lain:
1) Aspek administrasi
Didalam berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi,
karena isinya menyangkut tindakan berdasarakan wewenang dan
tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedic dalam mencapai
tujuan pelayanan keseahtan.
2) Aspek medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan
tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan
atau perawatan yang diberikan kepada seorang pasien dan dalam rangka
mempertahankan serta meningkatkan mutu pelayanan melalui kegiatan
9
3) Tempat/tanngal lahir
4) Jenis kelamin
5) Alamat lengkap
6) Nama ayah
7) Nama ibu
8) Nama suami
9) Agama
10) Pekerjaan
11) Status
12) Penanggung jawab
13) Tanggal kunjungan awal
2) Koding (coding)
a) Koding penyakit(ICD10)
b) Pembedahan/tindakan(ICDPIM)
c) Koding obat-obatan
d) Laboraturium
e) Radiologi
f) Dokter
g) Alat-alat
h) Dan lain-lain
3) Pelaporan rumah sakit
Pelaporan rumah sakit merupakan suatu alat organisasi yang bertujuan
untuk dapat menghasilkan laporan secara cepta, tepat, dan akurat yang
secara garis besar jenis pelaporan rekam rumah sakit dapat dibedakan jadi
2kelompok(wilda,dkk.2019):
a. Laporan internal rumah sakit diisesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit:
1. Pasien masuk rumah sakit
2. Pasien meninggal dirumah sakit diklasifikasikan menjadi pasien
meningal kurang 48 jam, paasien meninggal lebih 48 jam,pasien
DOA.
3. Pembuatan LOS(length of stay)
4. Jumlah hari perawatan pasien rawat inap
5. Persentasi pemakaian tempat tidur (BOR)
6. Kegiatan persalinan
7. Kegiatan pembedahan dan tindakan medic lain yang diklasifikasikan
berdasarkan operasi besar, sedang dan kecil
8. Kegiatan rawat jalan meliputi jumlah kunjungan pasien
Sensus harian menjadi dasar dalam pelaksanaan pembuatan pelaporan
rumah sakit yang kegiatannya dihitung mulai jam 00.oos/d 24.00 setiap
harinya.
17
Kebaikannya:
a) Mengurangi terjadinya duplikassi dalam pemeliharaan dan
penyimpanan rekam medis.
b) Mengurangi jumlah biaya yang dipergunakan untuk perlatan dan
ruangan.
c) Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis
mudah distandarisasikan.
d) Memungkinakan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan.
Kekurangannya:
a) Petugas menjadi lebih sibuk,karena harus menangani unit
rawatjalan dan unit rawat inap.
b) Tempat penerimaan pasien harus bertugas 24 jam
2) Desentralisasi
Dengan cara desentralisasi terjadi pemisahan antara rekam medis
dipoliklinik dengan rekam medis penderita rawat. Rekam medis
disimpan disatu tempat penyimpanan, sedangkan rekam medis pasien
dirawat disimpan dibagian pencatatan medis.
Kebaikannya:
a) Efisiensi waktu, sehinga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.
b) Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebih ringan.
Kekurangannya:
a) Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis.
b) Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruangan lebih banyak.
Sistem penyimpanan rekam medis menurut nomor, yang sering
dipraktekan(Wilda,dkk2019)yaitu:
1) Sistem nomor langsung (straight numerical)
Penyimpanan dengan nomor langsung adalah penyimpnanan
rekam medis dalam rak penyimpanan secara berurut sesuai dengan
urutan nomor. Misalnya 456023, 465024, 456025 dst.
19
sesuai dengan uraian pekerjaan di tiap-tiap unit kerja maka pelayanan akan
menjadi lebih maksimal(nuraini,2015)
Dalam pengolahan berkas rekam medis,perlu didukung dengan adanya
pelatihan dikarenakan pelatihan rekam medis dirasakan penting untuk petugas
rekam medis untuk menambah kinerja pettugas rekam medis(Sanggamale,dkk)
2. Rumah sakit
A. Pengertian rumah sakit
Menurut undang-undang Republik Indonesia no. 44 tahun 2009 rumah
sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan
karakteristik sendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
keseahtan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat
yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan lebih bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat agar terwujudnya derajat keseahatan yang
setinggi-tingginya.
Sedangkan menurut organisasi kesehatan dunia(WHO) rumah sakit
merupakan suatu bagian integral dari organiasi sosial dan medis yang
fungsinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
pada masyarakat, baik ddalam pencegahan maupun penyumbuhan dan
pelayanan pasien yang jauh dari keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya,
serta sebagai tempat pendidikan bagi tenaga dan tempat penelitian
biososial(Rustiyanto,2010)
21
B. Landasan teori
Kerangka teori analisis terhadap sistem pengolahan berkass rekam medis
di rumah sakit eria bunda pekanbaru tahun 2020 terlihat pada tabel dibawah ini :
Gambar 1
Landasan teori
24
C. Kerangka berfikir
Adapun kerangka teori berfikir yang menjadi acuan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Input Proses
Output
pengolahan
1. SDM rekam medis
1. Penataan Sistem
2. SOP rekam Pengolahan
medis(Assem berkas rekam
bling) medis di RSIA
2. Koding(codi eria bunda
ng)
3. Pelaporan
rekam medis
4. Sistem
Penyimpanan
rekam
medis(filling
sistem)
KETERANGAN :
= Yang Diteliti
Gambar 2
Kerangka berfikir
25
D. Penelitian sejenis
Tabel 3
Penelitian Sejenis
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif untuk memperoleh informasi dengan jelas tetntang penyebab belum
optimalnya pengolahan berkas rekam medis, serta menggambarkan tentang suatu
keadaan secara objektif yaitu memaparkan tentang pengolahan berkas rekam
medis di RSIA eria bunda.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian kualitatif disebut dengan
informan.Informan dalam penelitian ini ada 2, yaitu Informan Utama dan
Informan Penunjang.
1. Informan pertama berjumlah 1 orang kepala unit rekam medis di RSIA eria
bunda.
2. Informan pendukung berjumlah 3 orang yaitu staf petugas rekam medis di
RSIA Eria Bunda Pekanbaru.
27
Tabel 4
InformanPenelitian
Tabel 5
Variable penelitian dan definisi istilah
E. Instrumen penelitian
Instrument/alat pengumpulan data yang penuh penulis untuk penelitian ini
yaitu :
1. Pedoman observasi
2. Pedoman wawancara
3. Alat tulis
4. Kamera
5. Tape recorder
29
G. Analisis data
30
H. Jadwal penelitian
2 Seminar proposal
3 Perbaikan proposal
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan data
6 penulisan SKRIPSI
7 Ujian skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Profil Rumah Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda Pekanbaru tahun 2020
Hastono, S.P (2018). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan,Depok: PT. Raja
GrafindoPersada
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN WAWANCARA
PEDOMAN OBSERVASI