PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
ANNISYA MASRI
NIM: 17.01.1.130
OLEH:
ANNISYA MASRI
NIM: 17.01.1.130
Proposal ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Proposal Penelitian Program Studi Kesehatan Masyarakat
Program Sarjana
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes)
Hang Tuah Pekanbaru
Pekanbaru,…………………………2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
ANNISYA MASRI
17.01.1.130
Ketua Penguji
(…………………………..)
NIDN :
Penguji I Penguji II
(…………………………) (…………………………)
NIDN : NIDN :
Pekanbaru,…………....2021
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Program Sarjana
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Pekanbaru,…………………..2020
Yang membuat pernyataan
(Annisya Masri)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT ,dimana berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat memperoleh kemampuan dalam menyelesaikan
proposal ini dengan judul “Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi
Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Pondok Pesantren
Kandangan An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021”
Proposal ini di ajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan Program Studi Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
Dalam menyelesaikan proposal penelitian ini, penulis merasa besarnya
manfaat bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak.
Dalam penyusunan proposal ini penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru
2. Bapak Ahmad Hanafi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru.
3. Bapak Ahmad Satria Efendi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat
4. Ibu Nurhapipa, SST, M. Kes, selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran yang bermanfaat bagi penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
5. Bapak Beny Yulianto, SKM, MKL selaku dosen Pembimbing Akademik dan
ketua peminatan Kesling, serta selaku pembimbing ke II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran yang bermanfaat bagi penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
6. Seluruh dosen pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Pekanbaru yang telah memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan kepada
penulis selama dibangku kuliah.
7. Seluruh keluarga yang penulis cintai, terimakasih penulis ucapkan yang
sebesar-besarnya karena telah banyak membantu penulis baik secara moril
maupun materil yang telah diberikan selama ini.
8. Teman-teman sesama mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru yang memberikan
dukungan kepada penulis.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan semoga proposal ini dapat
diterima oleh penguji dan menjadi pedoman dalam penelitian nantinya.
Penulis
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................i
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT.............................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................2
C. Pertanyaan Penelitian.......................................................................3
D. Tujuan Penelitian.............................................................................3
E. Manfaat Penelitian...........................................................................4
F. Ruang Lingkup Penelitian................................................................5
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Telaah Pustaka.................................................................................6
B. Kerangka Teori.................................................................................19
C. Kerangka Konsep.............................................................................20
D. Hipotesis...........................................................................................20
E. Penelitian Sejenis.............................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian..............................................................22
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................22
C. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................22
D. Teknik Sampling..............................................................................23
E. Variabel Penlitian dan Defenisi Operasional..................................23
F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data...................................................27
G. Pengolahan Data...............................................................................28
H. Analisis Data....................................................................................29
I. Jadwal Penelitian..............................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan yang berada di Indonesia hingga saat ini masih sangat
memprihatinkan. Belum optimalnya sanitasi yang ada di Indonesia ditandai
dengan masih tingginya angka kejadian infeksi dan juga pennyakit menular di
masyarakat, salah satu penyakit yang bersangkut paut dengan sanitasi adalah
rendahnya sarana sanitasi dasar di Indonesia sehingga menimbulkan infeksi
penyakit kulit yang disertai dengan rasa gatal, eritema, popula, vesikula, erosi,
membasah diskuamasi, linkenifikasi, edema, dan lain sebagainya (Susi,
Warni,2017).
Hasil studi dari Fernawan, menyatakan bahwa penyakit kulit sering menyebar
dalam anggota keluarga, satu asrama/pondok pesantren, kelompok anak sekolah,
pasangan seksual bahkan satu kampung atau desa.
Pondok pesantren merupakan suatu tempat yang dimana anggota para santri
berkumpul dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Semua anggota
para santri serta kebiasaan hidup mereka menjadi satu kesatuan yang berhubungan
erat dengan lingkungan di pesantren. Selama para santri tinggal terpisah dengan
orang tuanya, para santri akan tinggal bersama-sama dengan teman-temannya dan
juga para santri lainnya dalam satu asrama, kehidupan berkelompok yang akan
dihadapi para santri dipondok pesantren biasanya aka nada beberapa masalah yg
akan dihadapi antara lain adalah pemeliharaan kebersihan, yaitu kebersihan kulit,
tangan dan juga kuku, kebersihan lingkungan, serta kebersihan pakaian (Susi,
Warni,2017).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang
dapat dikemukakan adalah “Bagaimanakah Hubungan Personal Hygiene dan
Sanitasi Lingkungan dengan Keluhan Penyakit Kulit di Pondok Pesantren
Kandangan An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
C. Pertanyaan Penelitian
a. Adakah hubungan kebersihan kulit dengan keluhan penyakit kulit pada
santri di Pondok Pesantren Kandangan An-Nahdiyah Rawang Kao
Kabupaten Siak tahun 2021?
b. Adakah hubungan kebersihan tangan dan kuku dengan keluhan
penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
c. Adakah hubungan kebersihan pakaian dengan keluhan penyakit kulit
pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-Nahdiyah Rawang
Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
d. Adakah hubungan kebersihan handuk dengan keluhan penyakit kulit
pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-Nahdiyah Rawang
Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
e. Adakah hubungan kebersihan tempat tidur dan sprei dengan keluhan
penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
f. Adakah hubungan sarana air bersih dengan keluhan penyakit kulit
pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-Nahdiyah Rawang
Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
g. Adakah hubungan sarana pembuangan kotoran (jamban) dengan
keluhan penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan
An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
h. Adakah hubungan sarana pembuangan sampah dengan keluhan
penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya hubungan kebersihan kulit dengan keluhan penyakit
kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-Nahdiyah
Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
b. Diketahuinya hubungan kebersihan tangan dan kuku dengan
keluhan penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan
An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
c. Diketahuinya hubungan kebersihan pakaian dengan keluhan
penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021?
d. Diketahuinya hubungan kebersihan handuk dengan keluhan
penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
e. Diketahuinya hubungan kebersihan tempat tidur dan sprei dengan
keluhan penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan
An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
f. Diketahuinya hubungan sarana air bersih dengan keluhan penyakit
kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan An-Nahdiyah
Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
g. Diketahuinya hubungan sarana pembuangan kotoran (jamban)
dengan keluhan penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren
Kandangan An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
h. Diketahuinya hubungan sarana pembuangan sampah dengan
keluhan penyakit kulit pada santri di Pondok Pesantren Kandangan
An-Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak tahun 2021
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Kesehatan
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukkan serta memberikan informasi bagi
pondok pesantren, puskesmas atau pemerintah agar lebih memperhatikan
kehidupan santri ditinjau baik dari segi kesehatannya maupun pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana di pondok pesantren.
3. Bagi Santri
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukkan bagi santri dan juga bisa
meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan terutama berkaitan
dengan pentingnya memelihara kesehatan perseorangan dan juga dapat
meningkatkan pemahaman tentang sanitasi dasar.
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan dan menambah wawasan
bagi Mahasiswa/I STIkes Hangtuah Pekanbaru mengenai personal hygiene dan
sanitasi lingkungan dengan keluhan penyakit kulit.
5. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dan juga dapat menambah wawasan dan ilmu Pengetahuan
bagi Peneliti dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari dibangku
kuliah serta sebagai pengembangan dalam bidang ilmu kesehatan masyarakat
khususnya untuk mencegah penyakit kulit dan menjadi bahan referensi untuk
penelitian selanjutnya.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Personal Hygiene
1. Definisi
a. Kebersihan kulit
Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama
memberi kesan. Oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-baiknya.
Pemeliharaan kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari kebersihan lingkungan,
makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari-hari.
Dalam memelihara kebersihan kulit mandi minimal dua kali sehari/ setelah
beraktifitas, gunakan sabun yang tidak bersifat iritatif, jangan gunakan sabun
mandi untuk wajah, menyabuni seluruh tubuh terutama daerah lipatan kulit
misalnya, sela-sela jari, ketiak dan belakang telinga, mengeringkan tubuh dengan
handuk yang lembut dari wajah,tangan,badan,hingga kaki.
b. Kebersihan Rambut
Cuci rambut 1-2 kali seminggu (sesuai kebutuhan) dengan memakai
sampo yang cocok, pangkas rambut agar terlihat rapi, gunakan sisir yang bergigi
besar untuk merapikan rambut keritingdan olesi dengan minyak rambut, jangan
gunakan sisir bergigi tajam karena akan melukai kulit kepala, pijat-pijat kulit
kepala saat mencuci rambut untuk merangsang pertumbuhan rambut.
c. Kebersihan Gigi dan mulut
Tidak memakan makanan yang terlalu manis dan asam, tidak
menggunakan gigi atau mencongkel benda keras, menghindari kecelakaan seperti
jatuh yang menyebabkan gigi patah, menyikat gigi sesudah makan khususnya
sebelum tidur, menyikat gigi dari atas kebawah dan seterusnya, memakai sikat
gigi yang berbulu banyak dan halus dan kecil, memeriksa gigi secara rutin setiap
enak bulan sekali.
d. Kebersihan tTelinga
Hal yang diperhatikan dalam kebersihan telinga adalah membersihkan
telinga secara teratur, dan tidak mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam.
e. Kebersihan Tangan, Kaki, dan Kuku
Seperti bagaimana halnya kulit, tangan, kaki dan kuku harus dipelihara
dan ini tidak terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dengan kebiasaan hidup
sehari-hari. Tangan, kaki, dan kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai
penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya kontaminasi
dan menimbulkan penyakit-penyakit tertentu. Untuk menghindari bahaya
kontamiasi maka harus membersihkan tangan sebelum makan, memotong kuku
secara teratur, memberihkan lingkungan, dan mencuci kaki sebelum tidur.
5. Hal-Hal yang Mencakup Personal Hygiene
a. Mandi
Mandi merupakan bagian yang penting dalam menjaga kebersihan diri.
Mandi dapat menghilangkan bau, menghilangkan kotoran, merangsang peredaran
darah, memberikan kesegaran pada tubuh. Sebaiknya mandi dua kali sehari,
alasan utama ialah agar tubuh sehat dan segar bugar. Mandi membuat tubuh kita
segar dengan membersihkan seluruh tubuh kita ( Stassi, 2005 ).
B. Sanitasi Lingkungan
1. Definisi
1. Penyediaan air menjamin air yang digunakan oleh manusia bersih dan
sehat.
2. Pembuangan kotoran manusia, air buangan, dan sampah.
3. Individu dan masyarakat terbiasa hidup sehat dan bersih.
4. Makanan (susu) menjamin makanan tersebut aman, bersih dan sehat.
5. Anthropoda binatang pengerat dan lain-lain.
6. Kondisi udara bebas dari bahan-bahan yang berbahaya dari kehidupan
manusia.
7. Pabrik-pabrik, kantor-kantor dan sebagainya bebas dari bahaya-bahaya
kepada masyarakat sekitar (Agsa Sajida, 2012).
1. Lingkungan fisik, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tanah dan
udara serta interaksi satu sama lainnya diantara faktor-faktor tersebut.
2. Lingkungan biologis, yang termasuk dalam hal ini adalah semua
organisme hidup baik binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme
kecuali manusia sendiri.
3. Lingkungan social yaitu termasuk semua interaksi antara manusia dari
makhluk sesamanya yang meliputi faktor social, ekonomi, kebudayaan
dan psikososial (Agsa Sajida,2012).
Air adalah dasar dari suatu kehidupan dan merupakan unsur yang
sangat dibutuhkan dalam berlangsungnya kehidupan ( Sayyid Qutbh).
1. Syarat fisik : persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah
bening, tidak bewarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
2. Syarat bakteriologis : air merupakan keperluan yang sehat yang
harus bebas dari segala bakteri, terutama bakteri pantogen.
3. Syarat kimia : air minum yang sehat harus mengandung zat-zat
tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau
kelebihan salah satu zat kimia didalam air, akan menyebabkan
gangguan fisiologis pada manusia (Agsa Sajida,2012).
1. Waterborne mechanism
Di dalam mekanisme ini, kuman pantogen dalam air yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan pada manusia
melalui mulut atau sistem pencernaan. Contoh penyakitnya seperti
kolera, tifoid, hepatitis viral, disentri basiler, dan poliomyelitis
(Agsa Sajida, 2012).
2. Waterwash mechanism
Mekanisme penularan berkaitan dengan kebersihan umum dan
perseorangan. Pada mekanisme ini terdapat tiga cara penularan
yaitu :
a. Infeksi melalui alat pencernaan, seperti diare pada anak-
anak.
b. Infeksi melalui kulit dan mata.
c. Penularan melalui binatang pengerat seperti pada penyakit
leptospirosis (Agsa Sajida, 2012).
3. Water-based mechanism
Penyakit ini ditularkan dengan mekanisme yang memiliki agent
penyebab yang menjalani sebagai siklus hidupnya didalam tubuh
vektor atau sebagai intermediate host yang hidup di dalam air.
Contohnya skistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculumdinesis
(Agsa Sajida, 2012).
4. Water-related insect vektor mechanism
Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang
berkembang biak di dalam air. Contoh penyakit dengn mekanisme
penularan seperti ini adalah filariasis, dengue, malaria, dan yellow
fever (Agsa Sajida, 2012).
Menurut Chandra (2006) air dibedakan menjadi tiga berdasarkan letak sumbenya
yaitu :
1. Air angkasa
Air angkasa atau lebih dikenal air hujan merupakan sumber air dibumi.
Walau pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut
cenderung mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran
yang berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu,
mikroorganisme, dan gas, misalnya, karbondioksida, nitrogen, dan
ammonia (Agsa Sajida, 2012).
2. Air permukaan
Air permukaan yang meliputi badan-badan air seperti sungai, danau,
telaga, waduk, raw ,terjun, dan sumur permukaan, sebagian berasal dari air
hujanyang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan
mengalami pencemarah baik melalui tanah, sampah, maupun yang lainnya
(Agsa Sajida, 2012).
3. Air tanah
Air tanah (ground water) berasal dari air hujan jatuh ke permukaan bumi
yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan
mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah di
alami air hujan tersebut, didalam perjalannya ke bawah tanah, membuat air
tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkanair permukaan
(Agsa Sajida,2012).
Dirjen P2M & PL, 1998 Jamban adalah suatu bangunan yang
digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu
tempat tertentu, daan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan
mengotori lingkungan pemukiman. Pembuangan tinja yang tidak saniter akan
menyebabkan terjadinya berbagai penyakit seperti diare, kolera, disentri,
ascariasis, dan sebagainya. Kotoran manusia merupakan buangan padat, selain
menimbulkan bau, mengotori lingkungan juga merupakan media penularan
penyakit pada masyarakat. Perjalanan agen penyebab penyakit melalui cara
transmisi seperti dari tangan, maupundari peralatan yang terkontaminasi ataupun
melalui mata rantai lainnya. Dimana memungkin tinja atau kotoran yang
mengandung agent penyebab infeksi masuk melalui saluran pernafasan (Agsa
Sajida,2012).
a. Sampah kering
Sampah kering, merupakan sampah yang tidak mudah membusuk
atau terurai seperti gelas, besi, plastic.
b. Sampah basah
Sampah basah, merupakan sampah yang membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun, ranting, dan bangkai binatang.
c. Sampah berbahaya beracun
Sampah berbahaya beracun, merupakan sampah yang karena
sifatnya dapat membahayakan manusia seperti sampah yang berasal
dari rumah sakit, sampah nuklir dan sampah batu baterai bekas.
C. Kulit
1. Definisi Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya
dari lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1.5 meter persegi
dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan
vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat
kompleks, elastis, dan sensitive, bervariasi pada iklim, umur, seks, ras, dan juga
bergantung pada lokasi tubuh (Wasitaatmadja, 2011).
2. Anatomi kulit
Kulit terletak pada bagian tubuh yang paling luar. Luas kulit orang
dewasa 1,5 m2 dengan berat kita kira-kira 15%. Rata-rata tebal kulitb1-2 mm.
Paling tebal 6 mm yaitu ditelapak tangan dan kaki dan yang paling tipis ada di
penis. Kulit terbagi atas tiga lapisan pokok yaitu epidermis, dermis atau korium
dan jaringan subkutan atau subkutis (Harahap, 2000).
3. Fungsi Kulit
a. Pelindung
Jaringan tanduk sel epidermis paling luar membatasi masuknya benda-
benda dari luar dan keluarnya cairan berlebihan dari dalam tubuh. Melanin
yang memberi warna pada kulit dari akibat buruk sinar ultra violet.
b. Pengatur suhu
Diwaktu suhu dingin peredaran dikulit berkurang guna mempertahankan
suhu badan. Pada waktu suhu panas, peredaran darah dikulit meningkat
dan terjadi penguapan keringat dari kelenjar keringat, sehingga suhu tubuh
dapat dijaga tidak terlalu panas.
c. Penyerapan
Kulit dapat menyerap bahan tertentu seperti gas dan zat larut dalam lemak
lebih mudah masuk kedalam kulit dan masuk ke peredaran darah, karena
dapat bercampur dengan lemak yang menutupi permukaan kulit masuknya
zat-zat tersebut melalui folikel rambut dan hanya sekali melalui muara
kelenjar keringat.
d. Indera perasa
Indera perasa di kulit karena rangsangan terhadap sensoris dalam kulit.
Fungsi indera perasa yang utama adalah merasakan nyeri, perabaan, panas
dan dingin (Agsa Sajida,2012).
4. Penyakit Kulit
Potter, 2005 Selain itu ada salah satu faktor yang menyebabkan
penyakit kulit adalah kebersihan perorangan yang meliputi kebersihan kulit,
kebersihan rambut, dan kulit kepala, kebersihan kuku, intesitas mandi dan lain-
lain (Dani Novita Putri, 2017).
2. Penyakit kulit karena parasit dan insekta adalah scabies, pedikulosis kapitis,
pedikulosis korporis, pedikulosis pubis, creeping eruption, amebiasis kutis,
gigitan serangga, trikomoniasis.
3. Penyakit kulit karena jamur adalah pitariasis versikolor (panu), tinea nigra
palmaris, tinea kapitis, tinea barbae, tinea korporis, tinea imbrikata, tinea pedis,
tinea manus, tinea kruris, kandidiasis, dporotikosis, aktinomikosis, kromomikosis,
fikomikosis, misetoma.
Gangguan kulit karena infeksi jamur pada kulit yang paling sering adalah
pitariasis versikolor (panu). Panu terjadi bila terdapat perubahan keseimbangan
hubungan antara hospes dengan ragi sebagai flora normal kulit. Keadaan yang
mempengaruhi keseimbangan antara hospes dengan ragi tersebut diduga adalah
faktor lingkungan atau faktor suseptibilitas individual.
Pada umumnya keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal (saat pagi,
siang, malam, ataupun sepanjang hari), muncul bintik-bintik merah/ bentol-bentol/
bula-bula yang berisi cairan bening ataupun nanah pada kulit permukaan tubuh
timbul ruam-ruam. (Graham,2005).
B. Kerangka Teori
Kerangka Teori Trias Epidemiologi (M.N Bustan, 2006) 7ang meliputi (host,
agent, faktor environment (lingkungan)
1. Badan
2. Kaki
3. Tangan
4. Kuku
5. Rambut
6. Pakaian
7. Handuk
8. Sprei dan
tempat tidur
9. Mulut dan
Gigi
10. Mata
11. Telinga
Keluhan
Penyakit
kulit
Agent Virus, bakteri, Tungau
atau hewan kutu kecil,
jamur, parasit.
1. Sarana Air
Faktor Environment bersih
(lingkungan) 2. Sarana
Pembuangan
kotoran
(jamban)
3. Sarana
pembuangan
sampahh
C. Kerangka Konsep
sa Personal Hygiene :
1. Kebersihan kulit
2. Kebersihan tangan dan kuku
3. Kebersihan pakaian
4. Kebersihan handuk
5. Kebersihan tempat tidur dan
sprei
Keluhan Penyakit
Kulit
Sanitasi Lingkungan :
Gambar II
Kerangka Konsep
D. Hipotesis Penelitian
E. Penelitian Sejenis
Tabel 1
Penelitian sejenis
Nama dan
tahun Judul Penelitian Persamaan Perbedaan
penelitian
Agsa Sajida Hubungan personal Variabel Lokasi penelitian :
(2012) hygiene dan independen : yang sebelumnya
sanitasi lingkungan personal Hygiene pemukiman dan
dengan keluhan dan sanitasi penduduk
penyakit kulit di lingkungan Penulis : di pondok
kelurahan Denai pesantren
kecamatan Medan
Denai kota Medam Subyek penelitian:
tahun 2012 Yang sebelumnya
masyarakat umum
Penulis : para santri
yang ada dipondok
pesantren
Dani Personal Hygiene Variabel Lokasi Penelitian
Novita dan kejadian Independen: Yang sebelumnya
Putri Penyakit Kulit pada Personal Hygiene Penghuni Rusunawa
(2017) Penghuni Susun Penulis : Pondok
Sederhana Sewa Pesantren
Cokrodirjan
Yogyakarta Variabel independen
yang sebelumnya
hanya personal
Hygiene
Penulis : Personal
Hygiene dan sanitasi
lingkungan
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Waktu Penelitian
N
n= 2
1+ N ( e)
Keterangan :
N = ukuran populasi
Jumlah populasi yang ada dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 santri,
sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah 10 % dan hasil dari
perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui
sampel dari penelitian ini, diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut :
120
n= 2
1+120(5)
120
n=
1,3
n=92,30 disesuaikan oleh peneliti menjadi 93 responden.
D. Teknik Sampling
1.Tidak
melakukan
personal hygiene
yang baik jika
salah satu dari
komponen diatas
tidak terpenuhi
atau terlaksana.
1.memenuhi
syarat sanitasi
dasar jika semua
komponen diatas
ada di pondok
pesantren.
Variabel Dependen
1. Keluhan Penyakit kulit Data Rekam kuesio Ordinal 0.Tidak
Penyakit Kulit adalah Medis ner terkena
peradangan kulit Puskesmas penyakit
yang Rawang kulit
menimbulkan Kao
reaksi peradangan 1.Ya
yang terasa gatal, terkena
panas dan penyakit
bewarna merah kulit
yang dialami oleh
para santri.
1. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diproleh langsung dari sumber
pertama baik dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara
atau hasil pengisian kuesioner (Umar, 2000). Data primer diperoleh dari
observasi lapangan ke lokasi di Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak, menyebarkan dan memberikan
lembaran kuesioner kepada para santri atau responden. Kuesioner yang
digunakan telah di uji validitas dan reliabilitas oleh Agsa Sajida tahun
2012.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pengambilan data di penyakit kulit di
Puskesmas Rawang Kao dan data dari Pondok Pesantren Kandangan An-
Nahdiyah Rawang Kao Kabupaten Siak berupa Profil dan absensi Santri.
F. Pengolahan Data
Pengolahan data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus
dilakukakan agar data siap diuji statistik dan dilakukan analisis/interpretasi
(Amran, 2012).
1. Data Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian kuesioner
apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah:
a. Lengkap: semua pertanyaan sudah terisi jawabannya.
b. Jelas: jawaban pertanyaan apakah tulisannya cukup jelas
terbaca.
c. Relevan: jawaban yang tertulis apakah relevan dengan
pertanyaannya.
d. Kuesioner: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan
isi jawabannya konsisten.
2. Data Coding
Data yang masih dalam kode huruf akan dilakukan pengkodean
dengan mengubahnya menjadi angka agar lebih mudah dalam
mengentry dan menganalisis data.
melakukan = 0
tidak melakukan = 1
3. Data Entry
Data akan dientry dengan menggunakan software statistik (SPSS)
agar dapat dilakukan analisis data.
4. Data Cleaning
Data yang telah dientry akan dicek ulang untuk memastikan tidak
ada kesalahan data.
G. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah anilisa yang digunakan dengan
menganalisis tiap variable dari hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005).
Analisis univariat untuk menjelaskan karakteristik masing-masing
variabel yang diteliti. Analisis univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan
data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan
tersebut dapat berupa ukuran statistic, tabel, grafik. Analisis univariat
dilakukan masing-masing variabel yang diteliti (Amran, 2012).
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis lanjutan setelah dilakukan
analisis univariat masing-masing variabel. Analisis bivariat pada
peneltian ini menggunakan uji statistik chi-square. Menurut Sabri dan
Hastono (2006) uji chi-square adalah pengujian hipotesis mengenai
perbandingan antara frekuensi observasi dan frekuensi harapan yang
didasarkan atas hipotesis tertentu. Uji statistik dalam penelitian ini untuk
menguji hipotesis, yaitu untuk melihat hubungan antara variabel
independen dengan dependen.
X² = ∑ (O – E)²
E
df : (k-1) (b-1)
Keterangan:
X² = chi square
O = Nalai yang diamati (observasi)
E = Nilai yang diharapkan (ekspektasi)
df = derajat kebebasan
k = jumlah kolom
b = jumlah baris
H. Jadwal Penelitian
Ok No De Ja Fe Mar Apr Me Ju
No Kegiatan
to v s n b i n
1 Pembuatan
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Perbaikan
Proposal
4 Pengumpula
n Data
5 Pengumpula
n Data
Analisis
6 Penulisan
Skripsi
7 Ujian
Skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Djuanda, Adhi. 2009. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.Jakarta.
Putri, Dani Novita. 2017. Personal Hygiene dan Kejadian Penyakit Kulit Pada
Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa Cokrodirjan Yogyakarta.
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Yogyakarta.
Adhi, Djuanda, 2017. Ilmu Penyakit dan Kelamin, Edisi 7 Bagian Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta
INFORMED CONSENT
Nim : 17.01.1.130
Penulis
Annisya Masri
Lembar Persetujuan Responden
Nama :
Umur :
Alamat:
Nim : 17.01.1.130
Pekanbaru ,…………………2021
Responden
(………………..........)
LAMPIRAN
Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
No urut :
Kabupaten : Siak
Provinsi : Riau
Lingkungan :
Tangga wawancara :
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur : tahun
Alamat :
Personal Hygiene
Kebersihan Kulit
Kebersihan Pakaian
1. Berapa kali anda mengganti baju dalam sehari?
a. 1 kali dalam sehari
b. Tidak pernah
2. Apakah anda menjemur pakaian yang dicuci dibawah di terik
matahari?
a. Ya
b. Tidak
Kebersihan Handuk
1. Bagaimana kebiasaan anda memakai handuk?
a. Memakai handuk secara bergantian dengan yang lain
b. Memakai handuk sendiri
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
YA TIDAK
LEMBAR OBSERVASI KEADAAN SANITASI LINGKUNGAN