SKRIPSI
OLEH :
Oleh :
Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Pembimbing I Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua Penguji
Penguji I Penguji II
ii
Yang bertandatangan dibawah ini:
Nama : Achmad Riza Bayhaqi
NIM : 18.01.1.006
Tanggal Lahir : 16 September 2000
Tahun Masuk : 2018
Peminatan : Kesehatan Lingkungan
iii
Nama Lengkap : Achmad Riza Bayhaqi
NIM : 18.01.1.041
Tempat/Tanggal Lahir : Tembilahan, 16 September 2000
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Kawin
Jumlah Saudara : 3 Bersaudara
Alamat Rumah : Jl. Telaga Biru Lr. Setia Kawan
Riwayat Pendidikan : 1. MIN 1 Indragiri Hilir Tahun (2006-2012)
2. MtsN 2 Indragiri Hilir Tahun (2012-2015)
3. MAN 1 Indragiri Hilir Tahun (2015-2018)
4. Universitas Hang Tuah Pekanbaru Tahun (2018)
Riwayat Pekerjaan : Belum Bekerja
iv
SKRIPSI
ABSTRAK
Penyakit kulit merupakan penyakit infeksi paling umum yang terjadi pada
berbagai usia, yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur yang dapat
merusak kulit. Penyakit kulit juga dapat terjadi karena personal hygiene dan
sanitasi dasar yang kurang. Pada catatan data penyakit di pondok pesantren
Modern Al-Kautsar Pekanbaru tedapat 38 santri yang menderita penyakit kulit
pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui personal hygiene dan
sanitasi dasar terhadap ppenyakit kulit di pondok pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan Cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 87 santri. Pengumpulan
data melalui observasi dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan
bivariat menggunakan uji chi-square. Lokasi penelitian dilakukan di pondok
pesantren modern al-kautsar pekanbaru tanggal 1 Agustus 2022. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ada hubungan personal hygiene terhadap penyakit kulit yang
terkait pengetahuan (Pvalue=0,015 OR=3,913), personal hygiene kulit
(Pvalue=0,001 OR=8,795), personal hygiene kuku kaki dan tangan (Pvalue=0,001
OR=10,667), dan ada hubungan sanitasi dasar terhadap penyakit kulit yang terkait
pengelolaan sampah (Pvalue=0,001 OR=7,529), SPAL (Pvalue=0,003
OR=5,300), penyediaan air bersih (Pvalue=0,024 OR=3,497) di pondok pesantren
modern al-kautsar pekanbaru tahun 2022. Di harapkan kepada pihak pondok
pesantren untuk selalu memperhatikan kebersihan para santri dan sanitasi dasar di
pondok pesantren.
UNDERGRADUATE THESIS
v
ACHMAD RIZA BAYHAQI
ABSTRACT
Penyakit kulit merupakan penyakit infeksi paling umum yang terjadi pada
berbagai usia, yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur yang dapat
merusak kulit. Penyakit kulit juga dapat terjadi karena personal hygiene dan
sanitasi dasar yang kurang. Pada catatan data penyakit di pondok pesantren
Modern Al-Kautsar Pekanbaru tedapat 38 santri yang menderita penyakit kulit
pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui personal hygiene dan
sanitasi dasar terhadap ppenyakit kulit di pondok pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan Cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 87 santri. Pengumpulan
data melalui observasi dan kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat dan
bivariat menggunakan uji chi-square. Lokasi penelitian dilakukan di pondok
pesantren modern al-kautsar pekanbaru tanggal 1 Agustus 2022. The results
showed that there was a relationship between personal hygiene and skin diseases
related to knowledge (Pvalue=0.015 OR=3.913), skin personal hygiene
(Pvalue=0.001 OR=8.795), toenail and hand personal hygiene (Pvalue=0.001
OR=10.667), and there is a relationship between basic sanitation and skin diseases
related to waste management (Pvalue=0.001 OR=7.529), SPAL (Pvalue=0.003
OR=5,300), clean water supply (Pvalue=0.024 OR=3.497) at the modern Islamic
boarding school al-kautsar Pekanbaru 2022. It is hoped that the Islamic boarding
school will always pay attention to the cleanliness of the students and basic
sanitation in the Islamic boarding school.
Bibliography : 26 (2011-2020)
Keywords : Personal Hygiene, Basic Sanitation, Skin Disease
KATA PENGANTAR
vi
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneiti dapat menyusun dan menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “Hubungan Personal Hygiene Dan Sanitasi Dasar
Dengan Penyakit Kulit Di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru
Tahun 2022”.
Dalam Menyelesaikan Skripsi ini, peneliti merasakan betapa besarnya
manfaat dan bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak, sehubung dengan itu
peneiti mengucapkan terimakasih pada berbagai pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini, mudah-mudahan mendapat pahala dari Allah SWT.
Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Prof. Dr. Syafrani, M.Si selaku Rektor Universitas Hang Tuah Pekanbaru
3. Bapak Ns. Abdurahman H, M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
4. Bapak Ahmad Satria Efendi, SKM., M.Kes selaku Wakil Dekan Fakultas
Kesehatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
5. Bapak Dr. Reno Renaldi, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah Pekanbaru.
6. Bapak Beny Yulianto, SKM., M.KL. selaku Ketua Peminatan Kesehatan
Lingkungan yang memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk selama
penyusunana skripsi ini.
7. Ibu Winda Septiani, SKM., M.Kes. selaku Pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat
bermanfaat dalam penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Zulmeliza Rasyid, SKM, M.Kes selaku Pembimbing II yang telah
memberikan masukan serta petunjuk selama penyusunan skripsi ini.
9. Ibu Dr. Yessi Harnani, SKM., M.Kes. selaku penguji I yang telah banyak
memberikan kritikan dan saran yang berguna demi kesempurnaan penyusunan
vii
skripsi ini.
10. Ibu Nurlisis, SKM., M.Kes. selaku penguji II yang telah banyak memberikan
kritikan dan saran yang berguna demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini
11. Bapak dan Ibu Dosen Staff Program Studi Kesehatan Masyarakat Program
Sarjana yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
12. Kepada Kedua Orang Tua yang telah memberikan motivasi, doa serta
kepercayaannya kepada saya. Dan sungguh berterimakasih atas kasih sayang
yang telah diberikan kedua orang tua dengan setulus hati.
13. Teman-teman seperjuangan dan sahabat Universitas Hang Tuah Pekanbaru
yang telah banyak memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
14. Serta semua pihak yang tidak disebutkan satu per satu yang telah memberikan
motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Pada penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi isi maupun dari segi teknik penyusunannya. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dengan maksud untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
viii
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT............................................................. iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... iv
ABSTRAK....................................................................................................... v
ABSTRACT...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 4
C. Pertanyaan Penelitian................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
F. Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 6
ix
D. Landasan Teori............................................................................ 32
E. Kerangka Konsep......................................................................... 33
F. Hipotesis...................................................................................... 33
G. Penelitian Sejenis......................................................................... 34
BAB IV HASIL
A. Gambaran umum lokasi penelitian.............................................. 44
B. Hasil Penelitian............................................................................ 45
BAB V PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian............................................................... 51
B. Pembahasan Penelitian................................................................ 52
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 58
B. Saran............................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
x
Halaman
Tabel 1 Penelitian Sejenis................................................................................34
Tabel 2 Variabel Penelitian dan Definisi Istilah..............................................37
Tabel 3 Matriks Informasi yang Diperlukan, Sumber Informasi, dan
Metode Pengumpulan Data.............................................................................40
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden.................................45
Tabel 5 Distribusi Analisis Univariat Berdasarkan Variabel Dependen
dan Independen.................................................................................46
Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Terhadap Penyakit Kulit...........................47
Tabel 7 Hubungan Personal Hygiene Kulit Terhadap Penyakit Kulit..........48
Tabel 8 Hubungan Personal Hygiene Kuku Kaki dan Tangan
Terhadap Penyakit Kulit....................................................................48
Tabel 9 Hubungan Pengelolaan Sampah Terhadap Penyakit Kulit...............49
Tabel 10 Hubungan SPAL Terhadap Penyakit Kulit......................................49
Tabel 11 Hubungan Air Bersih Terhadap Penyakit Kulit...............................50
DAFTAR GAMBAR
xi
Halaman
Gambar 1 Jamban Bore Hole Latrine...........................................................21
Gambar 2 Jamban Overhung Latrine............................................................22
Gambar 3 Jamban Water Seal Latrine..........................................................22
Gambar 4 Jamban Septic Tank.....................................................................23
Gambar 5 Landasan Teori............................................................................32
Gambar 6 Kerangka Konsep.........................................................................33
DAFTAR LAMPIRAN
xii
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 3 Surat Etik Penelitian
Lampiran 4 Lembar Permohonan Responden dan Informan
Lampiran 5 Lembar Persetujuan Responden dan Informan
Lampiran 6 Lembar Observasi
Lampiran 7 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 8 Master Tabel
Lampiran 9 Output Analisa Data
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing I
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Pembimbing II
Lampiran 12 Dokumentasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebersihan merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan dikehidupan sehari-hari karena kebersihan mempengaruhi
kesehatan seseorang. Kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan
dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh
masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
menyeluruh oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat secara
terarah, terpadu dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman,
berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat (UU No. 36 tahun 2014).
Memelihara kebersihan diri sangat penting untuk meningkatkan, dan
menjaga status kesehatan individu dan mencegah terjadinya penyakit secara
sadar dan inisiatif. Upaya dalam melakukan kebersihan diri mencakup
kebersihan rambut, tangan dan kuku, kulit, genetalia, serta kebersihan dalam
berpakaian. Personal Hygiene merupakan langkah awal dalam mewujudkan
kesehatan diri karena tubuh yang bersih meminimalkan risiko seseorang
terjangkit suatu penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan
kebersihan diri yang buruk (Haswita dan Reni, 2017). Salah satu upaya
personal hygiene adalah merawat kebersihan kulit karena memliki fungsi
untuk memelihara suhu tubuh, melindungi permukaan tubuh, mengeluarkan
kotoran dan mencegah terjadinya penyakit kulit (Akmal, 2013).
Personal Hygiene dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kebudayaan,
lingkungan, agama, status sosial ekonomi, pengetahuan, serta kebiasaan
seseorang. Manfaat dari personal hygiene adalah data meningkatkan derajat
kesehataan seseorang, memelihara kebersihan diri seseorang, serta sebagai
pencegahan penyakit. Selain itu, dapat menimbulkan rasa relaksasi untuk
menghilangkan kelelahan, serta mencegah ganguan sirkulasi darah. Personal
hygiene yang baik apabila tidak didukung dengan sanitasi yang baik pula,
1
2
masih di tumpuk disuatu tempat dan dibakar. Dilihat dari personal hygiene
santri masih banyak yang menggantung pakaian di dalam kamar, handuk
yang tidak dijemur dibawah sinar matahari dan beberapa santri terlihat
memiliki kuku yang tidak dijaga kebersihannya.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan
penelitian mengenai “Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar
Terhadap Penyakit Kulit di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru Tahun 2022”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kondisi personal hygiene yang tidak
baik dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi tubuh seperti penyakit,
ataupun beberapa bagian tubuh dapat menjadi sarang bakteri, seperti kuku
yang tidak dibersihkan, tidak mencuci tangan ketika hendak makan, dan
banyak hal lainnya yang merugikan diri sendiri apabila tidak meneprakan
personal hygiene dengan baik.
Di pondok pesantren tersebut karena banyaknya santri, sehingga
personal hygiene tidak terlaksana dengan baik, serta sanitasi dasar yang erat
kaitannya dengan personal hygiene. Berdasarkan hasil observasi awal penulis
bahwa sebagian santri pondok pesantren Modern Al-Kautsar masih kurang
memperhatikan personal hygiene, seperti menjaga kebersihan kulit, masih
terdapat santri yang kuku tangan dan kakinya panjang dan kotor serta kondisi
sanitasi dasar yang kurang baik, seperti kondisi air di asrama yang kadang
keruh, saluran pembuangan air limbah yang terbuka dan pengelolaan sampah
ditumpuk disuatu tempat kemudian dibakar.
Dalam uraian di atas maka penulis dalam hal ini tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Hubungan Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar
Terhadap Penyakit Kulit di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru
Tahun 2022.
5
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diajukan
pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan kecendrungan aspek pengetahuan terhadap
penyakit kulit pada santri di pondok pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru Tahun 2022?
2. Apakah ada hubungan personal hygiene kulit terhadap penyakit kulit
pada santri di pondok pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun
2022?
3. Apakah ada hubungan personal hygiene kuku tangan dan kuku kaki
terhadap penyakit kulit pada santri di pondok pesantren Modern Al-
Kautsar Pekanbaru Tahun 2022?
4. Apakah ada hubungan proses pengolahan sampah terhadap penyakit
kulit di pondok pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun 2022?
5. Apakah ada hubungan keadaan saluran pembuangan air limbah
(SPAL) terhadap penyakit kulit di pondok pesantren Modern Al-
Kautsar Pekanbaru Tahun 2022?
6. Apakah ada hubungan penyediaan air bersih terhadap penyakit kulit di
pondok pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun 2022?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan sarana sanitasi
dasar terhadap penyakit kulit di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru Tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya hubungan kecendrungan aspek pengetahuan terhadap
penyakit kulit pada santri di pondok pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru Tahun 2022.
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai bentuk penerapan ilmu pengetahuan yang telah dipelajari
dibangku perkuliahan mengenai penerapan personal hygiene dan sanitasi
dasar dengan benar
2. Bagi Pihak Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru
Sebagai masukan dan informasi untuk mengawasi personal
hygiene dan sanitasi dasar para penghuni pondok pesantren.
3. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Sebagai bahan masukkan dan sumber informasi dalam menyusun
program kesehatan, khususnya penerapan personal hygiene dan sanitasi
dasar yang tepat.
A. Personal Hygiene
1. Pengertian Personal Hygiene
Higyene merupakan upaya kesehatan dengan cara memelihara dan
melindungi kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan tangan, mencuci piring
untuk kebersihan piring, membuang bagian makanan yang rusak untuk
melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Higiene diartikan
sebagai upaya pencegahan suatu penyakit yang menitik beratkan pada
usaha kesehatan meliputi pada individu atau manusia serta lingkungan
sekitar.(Yulianto,2020).
Personal Hygiene merupakan cara perawatan diri individu untuk
memelihara kesehatan. Pemeliharaan kebersihan diri individu dilakukan
untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Perilaku
kebersihan diri merupakan faktor dasar karena perilaku kebersihan diri
yang baik menyebabkan resiko terpapar dengan penyakit sangat rendah
(Chairil & Hardiana, 2017).
Personal hygiene juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
menjaga kebersihan seseorang demi mencapai kondisi fisik dan psikis
yang sejahtera. Bila seseorang tidak memelihara kebersihan pribadinya
dengan baik, maka akan menimbulkan dampak fisik maupun psikis bagi
orang tersebut. Gangguan fisik yang sering timbul ialah gangguan infeksi
kulit dan gangguan fisik pada kuku. Sedangkan gangguan psikis yang
biasanya timbul ialah gangguan interaksi sosial akibat menurunnya
kepercayaan diri dan timbulnya rasa kurang nyaman (Isro’in & Sulistyo,
2012).
8
9
d. Pengetahuan
Pengetahuan yang baik tentang personal hygiene sangat penting
karena dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya penderita diabetes
militus harus selalu menjaga kebersihan dirinya agar kesehatannya
terjaga.
4. Usaha Menjaga Personal Hygiene
Menurut rejeki (2015), personal hygiene merupakan suatu usaha
dari seseorang untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya
sendiri. Beberapa usaha yang dimaksud antara lain:
a. Memelihara kebersihan diri, pakaian, rumah, dan lingkungannya.
Beberapa usaha dapat dilakukan antara lain seperti dengan mandi 2x
sehari, cuci tangan sebelum dan sesudah makan, dan buang air besar
pada tempatnya.
b. Memakan makanan yang sehat dan bebas dari bibit penyakit.
c. Cara hidup yang teratur
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani.
e. Menghindari terjadinya kontak dengan sumber penyakit.
f. Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas yang menjamin hidu sehat
seperti sumber air yang baik, kakus yang sehat.
g. Pemeriksaan kesehatan.
Selain itu usaha personal hygiene dapat dilakukan dengan cara,
antara lain meliputi kebersihan kulit, rambut, gigi, dan kebersihan kaki
dan kuku.
a. Kebersihan Kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang
dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma sehingga
diperlukan perawatan dalam mempertahankan fungsinya. (Erlina
Yuni, 2015).
11
B. Sanitasi Dasar
1. Pengertian Sanitasi Dasar
Sanitasi adalah suatu usaha untuk menyehatkan lingkungan hidup
manusia terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Sanitasi
merupakan sebuah perilaku yang disengaja untuk membudayakan hidup
dengan bersih dan bermaksud untuk mencegah manusia bersentuhan
secara langsung dengan bahan-bahan kotor dan berbahaya yang mana
perilaku ini menjadi usaha yang diharapkan bisa menjaga serta
meningkatkan kesehatan manusia. Jadi, dengan kata lain pengertian dari
sanitasi ini merupakan upaya yang dilakukan demi menjamin dan
15
Sumber: atikasatriagraini.blogsot.com
Gambar 1
Jamban Bore Hole Latrine
22
Sumber: SSWM.info
Gambar 2
Jamban Overhung Latrine
3) Water Seal Latrine (WC leher angsa), jamban ini memilii beberapa
keuntungan yaitu, memenuhi syarat estetika, tidak menimbulkan
bau, aman untuk anak-anak, mencegah kontak dengan lalat.
Sumber: commons.wikimedia.org
Gambar 3
Jamban Water Seal Latrine
23
Sumber: suarakarya.co.id
Gambar 4
Jamban Septic Tank
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Mila Sari
tahun 2020 dengan judul Edukasi Kepada Masyarakat Terhadap
Pemanfaatan Penggunaan Jamban Sehat Di Kelurahan Bukik Cangang
Kayu Ramang Bukittinggi bahwa proporsi penggunaan jamban tidak
sehat (42%) di kelurahan bukit cangang kayu ramang sedikit lebih
rendah dari penggunaan jamban sehat dimana hanya 58% penduduk
kelurahan bukit cangang kayu ramang yang membuang kotoran
mereka pada jamban.
Kondisi seperti ini dapat dijelaskan bahwa di kelurahan bukit
cangang kayu ramang diperlukan adanya dukungan dari apparat
kelurahan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), bidan desa atau
petugas puskesmas berupa ajakan atau himbauan serta pemberian
informasi tentang kesehatan lingkungan agar masyarakat tersebut mau
dan dapat merubah pola hidup bersih dan sehat, yang salah satu
diantaranya adalah menggunakan jamban sehat sebagai sarana buang
air besar keluarga dengan septictank yang tersedia maupun jamban
umum yang memiliki septictank komunal nya.
24
C. Penyakit Kulit
1. Definisi Kulit
Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh manusia yang berstektur
lembut dan lentur. Kulit sangat berperan penting dan merupakan permukaan
luar organisme untuk membatasi lingkungan dalam tubuh dengan
lingkungan di luar tubuh. Kulit merupakan benteng pertahanan pertama dari
bermacam ancaman yang datang dari luar seperti kuman, virus, dan bakteri.
Kulit juga merupakan lapisan-lapisan jaringan yang terdapat di seluruh
bagian permukaan tubuh (Maharani, 2015).
Kulit merupakan suatu kelenjar holokrin yang cukup besar seperti
jaringan tubuh lainya. Kulit juga dapat bernafas, menyerap oksigen yang
banyak dari aliran darah dan membuang karbondioksida yang lebih
banyak melalui aliran darah. Kulit juga merupakan salah satu alat indra
peraba karena di seluruh permukaan kulit tubuh terdapat banyak syaraf
peraba (Maharani, 2015).
2. Anatomi dan Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang paling besar yaitu sekitar 15-20
persen dari berat badan. Kulit mempunyai tiga lapisan, yaitu:
28
D. Landasan Teori
Penyakit Kulit
1. Faktor yang
Mempengaruhi Kulit
a. Umur
b. Jaringan Kulit
c. Lingkungan
2. Gejala Penyakit Kulit :
a. Efloresen Primer
b. Efloresen Sekunder
33
E. Kerangka Konsep
Variabel Independen :
1. Pengatahuan
Variabel Dependen :
2. Personah Hygiene Kulit Kejadian Penyakit
3. Personal Hygiene Kuku Kulit di Pondok
Pesantren Modern Al-
Tangan dan Kuku Kaki
Kautsar Pekanbaru
4. Pengolahan Sampah tahun 2022
5. SPAL
6. Penyediaan Air Bersih
Gambar 6
Kerangka Konsep
F. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara dari pertanyaan
penelitian. Hasil atas penelitian pada hakikatnya adalah suatu jawaban atas
pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan didalam perencanaan
penelitian yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
(Notoatmodjo, 2012).
Hipotesis alternative (Ha) : Ada hubungan pengetahuan, personal
hygiene kulit, personal hygiene kuku tangan
dan kuku kaki, pengelolaan sampah, SPAL,
penyediaan air bersih di pondok pesantren
modern al-kautsar pekanbaru tahun 2022.
34
G. Penelitian Sejenis
Tabel 1
Penelitian Sejenis
Agsa Sajida, Devi
Penelitian Abdillah Saragih
Keterangan Nuraini Santi, dan
Sekarang (2022) (2021)
Evi Naria (2012)
Judul Hubungan Personal Hubungan Personal Hubungan Personal
Penelitian Hygiene dan Sarana Hygiene dan Sanitasi Hygiene dan
Sanitasi Dasar Lingkungan dengan Sanitasi
Terhadap Penyakit Kejadian Scabies di Lingkungan
Kulit di Pondok Pondok Pesantren dengan Keluhan
Pesantren Modern Modern Al-Kautsar Penyakit Kulit di
Al-Kautsar Simalungun Kelurahan Denai
Pekanbaru Kecamatan Medan
Denai Kota Medan
Tahun 2012
Desain Kuantitatif Kuantitatif Kuantitatif
Penelitian
Variabel 1. Kecendrungan 1. Kebersihan Kulit 1. Kebersihan Kulit
Aspek 2. Kebersihan 2. Kebersihan
Pengetahuan Genetalia tangan dan kuku
2. Kebersihan 3. Kebersihan Pakaian 3. Kebersihan
Kulit, 4. Kebersihan Handuk pakaian
3. Kebersihan Kuku 5. Kebersihan tempat 4. Kebersihan
Tangan dan tidur dan sprei handuk
Kaki, 6. Kepadatan hunian 5. Kebersihan
4. Pengelolaan 7. Kelembapan tempat tidur dan
Sampah 8. Pencahayaan sprei
5. Keadaan SPAL, 9. Sanitasi air bersih 6. Sarana air bersih
6. Penyediaan air 10. Sarana pembuangan 7. Jamban
bersih. kotoran 8. SPAL
11. Sarana pembuangan 9. Sarana
limbah pembuangan
12. Sanitasi dasar sampah
Subjek Hunian Pondok Hunian Pondok Hunian Pondok
Pesantren Pesantren Pesantren
35
n= 700
1 + 700 (0,1)2
n = 700
1+7
n = 700
8
n = 87,5
n = 87
35
36
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = batas ketelitian yang diinginkan (0,1)
D. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental
sampling. Yaitu Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah non probability sampling berupa accidental sampling, yaitu suatu
metode penentuan sampel dengan mengambil responden yang kebetulan ada
atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo,
2010). Adapun Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
a. Bersedia untuk diwawancara dan menanda tangani lembar
persetujuan.
b. Mampu berkomunikasi dengan baik.
c. Sedang berada di pondok pesantren.
d. Tinggal di kelurahan desa pandau jaya
2. Kriteria Eksklusi
a. Sedang dalam keadaan sakit
b. Responden yang berada di pondok pesantren, namun tidak bersedia
dalam mengisi kuesioner dikarenakan beberapa alas an.
c. Tidak berada di pondok pesantren pada saat penelitian.
37
1 = tidak
pernah
2. Pengetahuan Suatu informasi atau Kuesioner Ordinal 0 = Rendah,
kebenaran yang diperoleh jika nilai
melalui proses median ≤ 7
pembelajaran.
1 = Tinggi,
jika nilai
median >7
3. Kebersihan Merupakan indra peraba Kuesioner Ordinal 0 = Buruk, jika
Kulit dimana terdapat kelenjar nilai median ≤
holokrin seeprti jaringan 4
tubuh, adapun ciri-ciri
kulit sehat yaitu tidak 1 = Baik, jika
terasanya gatal, dan tidak nilai median >
ada bercak merah pada 4
kulit.
4. Kebersihan Kuku yang bersih Kuesioner Ordinal 0 = Tidak
Kuku terhadap kotoran dan Bersih, jika
Tangan dan didalamnya, dimana dapat Lembar nilai median ≤
Kuku Kaki membuat tumbuhnya Observasi 3
bakteri. Beberapa ciri-ciri
kuku yang bersih yaitu 1 = Bersih, jika
kuku tidak panjang, kuku nilai median >
tidak berwarna kuning, 3
dan tidak terdapat kotoran
didalam kuku.
5. SPAL Saluran pengelolaan air Kuesioner, Ordinal 0 = Buruk, jika
limbah yang berbentuk Lembar nilai mean ≤ 3
pipa, biasanya berasal Observasi
dari rumah tangga 1 = Baik, jika
ataupun ndustry untuk nilai mean > 3
pembuangan air limbah
dari sumbernya hingga ke
tempat pembuangan.
38
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian kuantitatif pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan terkait kejadian
penyakit kulit, personal hygiene dan sanitasi dasar. Alat yang digunakan
untuk membantu adalah lembar kuesioner dan observasi serta handphone
sebagai alat dokumentasi.
Alat yang digunakan dalam menguji instrument adalah Uji Validitas
dan Uji Reliabilitas Instrumen.
1. Uji Validitas
Suatu instrument dikatakan valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2013:173). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
2. Uji Reabilitas
Uji realibilitas digunakan untuk tujuan mengetahu konsistensi dari
pertanyaan kusioner . Instrumen yang digunakan adalah ukuran yang bila
39
Tabel 3
Matriks Informasi yang Diperlukan, Sumber Informasi, dan
Metode Pengumpulan Data
Informasi Metode
Alat Pengumpulan
yang Sumber Informasi Pengumpula
Data
diperlukan n Data
Kejadian Pimpinan Pondok Wawancara Pedoman wawancara
Penyakit Kulit Pesantren singkat dan Kuesioner
Santri pengisian Alat pencatat
Pembina Panti kuesioner Alat perekam
Pengetahuan Santri Wawancara Pedoman wawancara
Pembina Panti singkat dan Kuesioner
pengisian Alat pencatat
kuesioner Alat perekam
Personal Santri Wawancara Pedoman wawancara
hygiene kulit mendalam Kuesioner
dan pengisian Alat pencatat
kuesioner Alat perekam
Personal Santri Wawancara Pedoman wawancara
hygiene kuku mendalam, Kuesioner
tangan dan pengisian Alat pencatat
kuku kaki kuesioner, Alat perekam
observasi Handphone
Proses Pimpinan Pondok Wawancara Pedoman wawancara
pengolahan Pesantren mendalam, Kuesioner
sampah Santri pengisian Alat pencatat
Pembina Panti kuesioner, Alat perekam
observasi Handphone
SPAL Pimpinan Pondok Wawancara Pedoman wawancara
Pesantren mendalam, Kuesioner
Santri pengisian Alat pencatat
Pembina Panti kuesioner, Alat perekam
observasi Handphone
Penyediaan air Pimpinan Pondok Wawancara Pedoman wawancara
bersih Pesantren mendalam, Kuesioner
Santri pengisian Alat pencatat
Pembina Panti kuesioner, Alat perekam
observasi Handphone
41
H. Pengolahan Data
Menurut Notoadmodjo (2018), Setelah data terkumpul, selanjutnya
dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Entry atau Processing
Jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode
(angka atau huruf) dimasukkan kedalam program software komputer
2. Editing
Editing adalah hasil angket atau pengamatan dari lapangan harus
dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu.
3. Coding
Coding adalah kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau
huruf menjadi data angka atau bilangan. Pemberian kode ini sangat
penting dan memudahkan peneliti bila pengolahan dan analisa data
menggunakan computer. Adapun coding dalam penelitian ini meliputi:
a. Variabel Dependent
Kejadian Penyakit Kulit di tandai dengan kode 0 =
pernah/sedang mengalami penyakit kulit dan 1 = tidak pernah. Akan
di ukur berdasarkan skor dan di kategorikan untuk mengetahui
kejadian penyakit kulit.
b. Variabel Independen
1) Variabel pengetahuan di coding dengan angka 0 = rendah dan 1 =
tinggi. Akan di ukur berdasarkan skor dan di kategorikan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan responden.
2) Variabel personal hygiene kulit di coding dengan angka 0 = buruk
dan 1 = baik. Akan di ukur berdasarkan skor dan di kategorikan
untuk personal hygiene kulit responden.
3) Variabel personal hygiene kuku tangan dan kuku kaki di coding
dengan angka 0 = tidak bersih dan 1 = bersih. Akan di ukur
berdasarkan skor dan di kategorikan untuk mengetahui personal
hygiene kuku tangan dan kuku kaki repsonden.
42
I. Analisis Data
1. Analisa Univariate
Tujuan dari analisa univariate adalah menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Dari analisis ini
kita mengetahui distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel
guna mendapatkan gambaran umum dari variabel dependent dan variabel
independent.
2. Analisa Bivariate
Analisa yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara variabel independen (kecenderungan aspek pengetahuan, personal
hygiene kulit, personal hygiene kuku tangan dan kuku kaki, proses
pengoalahn sampah, keadaan SPAL, dan penyediaan air bersih) terhadap
variabel dependen (kejadian penyakit kulit). Analisis bivariat
menggunakan uji statistic Chi-Square dengn derajat kepercayaan 95%
jika p Value <_0,05, maka perhitungan secara statistik menunjukkan
bahwa adanya hubungan bermakna antara variabel independen dengan
43
J. Etika Penelitian
Etika penelitian kesehatan sangat penting dalam penelitian. Etika
penelitian kesehatan harus diperhatikan karena penelitian ini secara langsung
relevan dan melibatkan orang-orang sebagai subjek penelitian. Dalam etika
kesehatan, perlu memperhatikan hal-hal berikut.
1. Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Persetujuan adalah kesepakatan antara penulis dan penyedia
informasi penelitian melalui pemberian Persetujuan untuk tujuan subjek
mengerti mengetahui tujuan dan dampak nya. Berdasarkan Komite Etik
Penelitian STIKes Hang Tuah Pekanbaru, bentuk informed consent untuk
penelitian ini dilakukan dengan meminta izin kepada informan karena
menggunakan wawancara tatap muka dengan informan.
2. Tanpa Nama (Anonimity)
Untuk melindungi kerahasiaan identitas dan informasi yang
diberikan oleh informan dan subjek survei yang menyaksikan
pengumpulan data Pada lembar pendataan lembar isian penelitian,.
Diberikan Kode berupa angka pada setiap lembarnya.
3. Kerahasiaan
Untuk menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh
Informan, penulis hanya melaporkan kelompok data tertentu yang
disajikan bukan keseluruhan laporan hasil penelitian
BAB IV
HASIL
44
45
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan menguraikan hasil penelitian yang dilakukan
mengenai hubungan personal hygiene dan sanitasi dasar terhadap penyakit
kulit di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun 2022.
1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik dalam penelitian adalah berdasarkan umur dan
Pendidikan yang dapat dilihat pada table dibawah ini.
Tabel 4
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
No Karakteristik n %
1 Umur
14 14 16,1
15 28 32,2
16 33 37,9
17 12 13,8
Total 87 100
2 Pendidikan
MTS 41 47,1
MA 46 52,9
Total 87 100
2. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk mendistribusikan variabel indep
enden dan variabel dependen. Adapun analisis univariat dalam penelitian
ini meliputi pengetahuan, personal hygiene kulit, personal hygiene kuku
kaki dan kuku tangan, pengelolaan sampah, SPAL dan penyediaan air
bersih.
Tabel 5
Distribusi Analisis Univariat berdasarkan Variabel Dependen dan
Independen
NO Variabel Kategori Frekuensi Persentase
Pernah 65 74,7
1 Penyakit Kulit
Tidak Pernah 22 25,3
Jumlah 87 100
Rendah 49 56.3
2 Pengetahuan
Tinggi 38 43.7
Jumlah 87 100
Buruk 48 55,2
3 Personal Hyiene Kulit
Baik 39 44,8
Jumlah 87 100
A. Keterbatasan Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini keterbatasan ataupun kendala tidak
dapat dihindari. Adapun keterbatasan atau kendala yang ditemukan pada
penelitian ini yaitu metode penelitian yang digunakan mengandalkan daya
ingat atau catatan rekam medik dari Pondok Pesantren. Daya ingat responden
ini dapat menyebabkan terjadinya bias informasi, dikarenakan responden lupa
ataupun dari responden yang mengalami efek cenderung mengingat faktor
risiko yang dialami dari pada responden yang tidak ditemukannya efek.
Catatan rekam medik Pondok Pesantren yang digunakan untuk mendapatkan
data juga tidak begitu akurat sehingga validasi informasi sukar diperoleh.
B. Pembahasan Penelitian
1. Hubungan Pengetahuan dengan Keadaan Penyakit Kulit di Pondok
Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun 2022.
Dari hasil analisis uji statistik diketahui bahwa tingkat pengetahuan
santri di pondok pesantren modern al-kautsar memiliki hubungan dengan
keadaan penyakit kulit (PVelue = 0,015).
Menurut teori Laili dan Sulistyo (2012) menyatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi personal hygiene seseorang salah satunya
Pengetahuan dan Motivasi. Pengetahuan tentang higiene akan
mempengaruhi praktik higiene seseorang. Permasalahan yang sering
terjadi adalah ketiadaan motivasi karena kurangnya pengetahuan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hardono Tahun 2018
mengenai hubungan pengetahuan tentang personal hygiene dengan
kejadian penyakit kulit diperoleh bahwa santri yang menderita penyakit
kulit dengan pengetahuan kurang baik sebesar 59 (89,4%) dan yang
dengan pengetahuan baik sebesar 9 (18,8%). Berdasarkan hasil
51
52
bersih, dan ada juga responden yang air limbahnya dialirkan ke selokan
terbuka sehingga limbah cair dapat mencemari sumber air bersih dan
tidak mengalir dengan lancar.
Menurut analisa peneliti, berdasarkan hasil observasi yang telah
dilakukan kepada seluruh responden sebanyak 63 responden dengan
pernyataan SPAL yang buruk, diketahui 53 (84,1%) responden
diantaranya pernah mengalami penyakit kulit. Kondisi SPAL di pondok
pesantren modern al-kautsar belum memenuhi syarat, dikarenakan masih
adanya sampah di dalam SPAL tersebut, dimana SPAL ini adalah SPAL
terbuka yang data menadi tempat perkembangbiakan vector penyakit
seperti tikus dan nyamuk di genangan air SPAL dan dapat menimbulkan
bau.
6. Hubungan Air Bersih dengan Kejadian Penyakit Kulit di Pondok
Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun 2022.
Dari hasil analisis uji statistik diketahui bahwa air bersih memiliki
hubungan dengan kejadian penyakit kulit di pondok pesantren modern al-
kautsar pekanbaru tahun 2022 (PVelue = 0,024).
Air merupakan salah satu instrumen yang krusial bagi setiap
makhluk. Tanpa air, beragam mekanisme kehidupan tidak bisa berjalan.
Oleh sebab itu, penyediaan air merupakan suatu kebutuhan pokok bagi
manusia untuk kesinambungan kehidupan dan sebagai penentu dalam
kesehatan dan kesejahteraan umat. Kebutuhan manusia terhadap air
sungguh penting, antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci,
pertanian, perikanan, industri, dan keperluan-keperluan lainnya. Demi
kelangsungan hidup harus disadari bahwa sumber daya air, perlu
mendapatkan perlindungan yang selayaknya. Sumber daya air yang
terlindungi dapat memberi manfaat yang optimal dan mencegah
terjadinya penurunan kuantitas, kualitas serta terjadinya penyakit yang
ditularkan melalui sumber daya air (Sumantri, 2015).
Peneitian ini sejalan dengan penelitian Azizah (2017) bahwa
terdapat ihubungan yang signifikan antara tempat penyediaan air bersih
57
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian di Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar
Pekanbaru Tahun 2022 mengenai Hubungan Hubungan Personal Hygiene dan
Sanitasi Dasar Terhadap Penyakit Kulit, maka di dapat hasil sebagai berikut:
1. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian penyakit kulit di
pondok pesantren modern al-kautsar pekanbaru tahun 2022 dengan nilai
OR=3,913 (CI 95% 1,395-10,974)
2. Ada hubungan antara personal hygiene kulit antara dengan kejadian
penyakit kulit di pondok pesantren modern al-kautsar pekanbaru tahun
2022 dengan nilai OR=8,795 (CI 95% 2,652-29,174)
3. Ada hubungan antara personal hygiene kuku kaki dan tangan dengan
kejadian penyakit kulit di pondok pesantren modern al-kautsar pekanbaru
tahun 2022 dengan nilai OR=10,667 (CI 95% 3,488-32,623)
4. Ada hubungan antara pengelolaan sampah dengan kejadian penyakit kulit
di pondok pesantren modern al-kautsar pekanbaru tahun 2022 dengan
nilai OR=7,529 (CI 95% 2,534-22,376)
5. Ada hubungan antara SPAL dengan kejadian penyakit kulit di pondok
pesantren modern al-kautsar pekanbaru tahun 2022 dengan nilai
OR=5,300 (CI 95% 1,860-15,105)
6. Ada hubungan antara air bersih dengan kejadian penyakit kulit di pondok
pesantren modern al-kautsar pekanbaru tahun 2022 dengan nilai
OR=3,497 (CI 95% 1,281-9,544)
58
59
B. Saran
Berdasarkan Kesimpulan diatas, maka dikemukakan beberapa saran
dari peneliti yang kiranya dapat bermanfaat bagi semua pihak, yaitu :
1. Bagi Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru
Bagi pihak pondok pesantren modern al-kautsar pekanbaru
diharapkan dapat berkerjasama dengan pihak puskesmas di wilayah
setempat untuk melaksanakan pemberdayaan sumber daya manusia
dengan cara melakukan penyuluhan di pondok pesantren terkait
pentingnya menjaga personal hygiene dan sanitasi yang ada di
lingkungan pondok pesantren agar terhindar dari berbagai macam
penyakit, serta melaksanakan pemeriksaan rutin dan berkelanjutan untuk
kesehatan para santri.
2. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Penelitian ini diharapkan bisa untuk penambah ilmu pengetahuan,
juga dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan Hang Tuah
Pekanbaru dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian
selanjutnya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitan ini dapat
dikembangkan oleh peneliti selanjutnya dengan identifikasi mengenai
hubungan personal hygiene dan sanitasi dasar terhadap penyakit kulit
dengan menggunakan desain penelitian selain Cross Sectional.
DAFTAR PUSTAKA
Akmal, S. C., Semiarty, R., & Gayatri, G. (2013). Hubungan personal hygiene
dengan kejadian skabies di pondok pendidikan islam darul ulum, palarik air
pacah, kecamatan koto tangah padang tahun 2013. Jurnal Kesehatan
Andalas, 2(3), 164-167.
Ariga, Reni Asmara, & Amelia, R. (2018). Parents’ behavior in giving drug in
children with tuberculosis in polyclinic children RSUD. Dr. Pirngadi
Medan. Asian Journal of Pharmaceutical and Clinical Research, 11(Special
Issue 1), 239–242. https://doi.org/10.22159/ajpcr.2018.v11s1.26617
Ariga, Reni Asmara. (2019). Decrease anxiety among students who will do the
objective structured clinical examination with deep breathing relaxation
technique. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 7(16),
2619–2622. https://doi.org/10.3889/oamjms.2019.409
Isro'in, L., & Sulistyo, A. (2012). Personal hygiene (Edisi ke-1). Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Mentri Kesehatan RI, 2017. PERMENKES No. 32 Tahun 2017 Tentang Standar
Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang Solus Per Aqua,dan Pemandian
Umum.
Nurjannah Anna, Nurlita Lita. (2015). Personal hygiene siswa sekolah dasar
negeri jatinangor. 2, 1-14.
Rejeki, Sri. 2015. Sanitasi Hygiene Dan K3. Bandung: Rekayasa Sains.
Silalahi Verarica, Mahaji Putri Romasari. (2017). Personal Hygiene Pada Anak Sd
Negeri Merjosari 3. Jurnal Akses Pengabdian Indonesia, 2(2), 15-23.
Wahit Iqbal Mubarak., Lilis Indrawati., Joko Susanto. (2015). Buku Ajar Ilmu
Keperawatan Dasar Buku 1. Jakarta: Salemba Medika.
Yulianto. 2020. Hygiene Sanitasi, Dan K3. (Edisi Ke-1). Yogyakarta: Graha Ilmu
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Achmad Riza Bayhaqi
NIM : 18.01.1.006
Perguruan Tinggi : Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Kesehatan Lingkungan
Bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan
Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar Dengan Penyakit Kulit di Pondok
Pesantren Modern Al-Kautsar Pekanbaru Tahun 2022”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan personal hygiene dan sanitasi
dasar para santri terhadap kejadian penyakit kulit di pondok pesantren tersebut.
Sehubungan dengan hal itu, dengan kerendahan hati dan segala hormat
saya mohon kesediaan Anda agar dapat membantu saya dalam menyelenggarakan
penelitian ini atas kesediaannya untuk menjadi responden penelitian dalam
kegiatan pengisian kuesioner penelitian. Penelitian ini semata-mata untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, saya berharap pertanyaan-
pertanyaan ini dapat dijawab dengan sesungguhnya. Setiap jawaban yang
diberikan merupakan bantuan yang sangat berharga bagi penelitian ini. Atas
perhatian dan kesediaan Anda menjadi responden saya ucapkan terimakasih.
ACHMAD RIZA
BAYHAQI
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
( )
LEMBAR OBSERVASI
Kategori
No Pernyataan Observasi Keterangan
Ya Tidak
Kebersihan Kulit
1 Kulit bersih
2 Kulit bersisik dan
terkelupas
Kebersihan Kuku Tangan dan Kaki
1 Tangan bersih
2 Kaki bersih
3 Kuku tangan pendek dan
bersih
4 Kuku kaki pendek dan
bersih
Sanitasi Air Bersih
1 Kualitas air memenuhi
parameter fisik (tidak bau,
tidak berwarna, tidak
berasa)
2 Lingkungan sekitar sarana
air bersih tidak dapat
mencemari air
Keadaan SPAL
1 Tersedianya sarana
pembuangan air limbah
2 Dialirkan ke selokan
tertutup
Pengelolaan Sampah
1 Tersedianya sarana
pembuangan sampah
2 Terbuat dari bahan yang
kedap air
3 Memiliki tutup
Gejala Penyakit Kulit
1 Menggaruk-garuk tangan
pada saat bekerja
2 Kulit Kemerahan
3 Kulit yang bersisik
4 Adanya bentol-bentolan
pada kulit
5 Tonjolan yang berisi nanah
dan air
Lainnya…
UNIVARIAT
USIA
JK
PDDK
RIWAL
KATP
KATPHK
KATPHKK
KATPS
KATPAB
UJI NORMALITAS
Statistics
Valid 87 87 87 87 87 87
N
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 7.17 4.48 3.33 3.41 2.60 2.11
Std. Error of Mean .135 .080 .051 .062 .134 .125
Median 7.00 4.00 3.00 3.00 2.00 2.00
Mode 7a 4 3 3 2 2
Std. Deviation 1.259 .745 .474 .582 1.253 1.166
Skewness -.369 .319 .720 1.071 .227 .222
Std. Error of Skewness .258 .258 .258 .258 .258 .258
Kurtosis -.603 -.228 -1.518 .185 -.899 -.358
Std. Error of Kurtosis .511 .511 .511 .511 .511 .511
Minimum 4 3 3 3 0 0
Maximum 9 6 4 5 5 5
PENGETAHUAN
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 SKORP
P1 Sig. (2-tailed) .260 .285 .651 .794 .394 .617 .031 .206 .782 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .212 1 .186 .212 .162 .284 .263 .199 .263 -.073 .440*
P2 Sig. (2-tailed) .260 .326 .260 .391 .129 .161 .293 .161 .702 .015
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .202 .186 1 .336 .471 **
.073 .000 .000 .000 .000 .463*
P3 Sig. (2-tailed) .285 .326 .069 .009 .702 1.000 1.000 1.000 1.000 .010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.086 .212 .336 1 .629 **
.455 *
.095 -.009 .095 .251 .585**
P4 Sig. (2-tailed) .651 .260 .069 .000 .012 .617 .962 .617 .182 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.050 .162 .471 **
.629 **
1 .279 .048 -.126 .048 -.053 .494**
P5 Sig. (2-tailed) .794 .391 .009 .000 .136 .803 .508 .803 .782 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .161 .284 .073 .455 *
.279 1 .617 **
.408 *
.154 .385 *
.732**
P6 Sig. (2-tailed) .394 .129 .702 .012 .136 .000 .025 .416 .036 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .095 .263 .000 .095 .048 .617** 1 .472** .100 .347 .573**
P7 Sig. (2-tailed) .617 .161 1.000 .617 .803 .000 .008 .599 .061 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .396 *
.199 .000 -.009 -.126 .408 *
.472 **
1 .331 .026 .537**
P8 Sig. (2-tailed) .031 .293 1.000 .962 .508 .025 .008 .074 .891 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .238 .263 .000 .095 .048 .154 .100 .331 1 .347 .480**
P9 Sig. (2-tailed) .206 .161 1.000 .617 .803 .416 .599 .074 .061 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .053 -.073 .000 .251 -.053 .385 *
.347 .026 .347 1 .420*
P10 Sig. (2-tailed) .782 .702 1.000 .182 .782 .036 .061 .891 .061 .021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .440 *
.440*
.463*
.585 **
.494 **
.732 **
.573 **
.537**
.480
**
.420
*
1
SKORP Sig. (2-tailed) .015 .015 .010 .001 .006 .000 .001 .002 .007 .021
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.685 10
Personal Hyegine Kulit
Correlations
PHK1 PHK2 PHK3 PHK4 PHK5 PHK6 PHK7 PHK8 PHK9 SKORS
Pearson Correlation 1 .186 .396* -.190 .321 .202 .279 -.132 .110 .483**
PHK1 Sig. (2-tailed) .326 .031 .314 .083 .285 .136 .486 .563 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .186 1 .261 .095 .321 .336 .009 .161 -.165 .483**
PHK2 Sig. (2-tailed) .326 .164 .617 .083 .069 .962 .394 .384 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .396 *
.261 1 .189 -.009 .000 .339 -.029 .191 .514**
PHK3 Sig. (2-tailed) .031 .164 .317 .962 1.000 .067 .878 .312 .004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.190 .095 .189 1 .095 .424 *
.094 .772 **
.000 .523**
PHK4 Sig. (2-tailed) .314 .617 .317 .617 .019 .619 .000 1.000 .003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .321 .321 -.009 .095 1 .336 .279 .161 .247 .602**
PHK5 Sig. (2-tailed) .083 .083 .962 .617 .069 .136 .394 .188 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .202 .336 .000 .424 *
.336 1 .267 .364 *
.000 .636**
PHK6 Sig. (2-tailed) .285 .069 1.000 .019 .069 .153 .048 1.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .279 .009 .339 .094 .279 .267 1 -.117 .355 .554**
PHK7 Sig. (2-tailed) .136 .962 .067 .619 .136 .153 .539 .055 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.132 .161 -.029 .772** .161 .364* -.117 1 -.089 .436*
PHK8 Sig. (2-tailed) .486 .394 .878 .000 .394 .048 .539 .640 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .110 -.165 .191 .000 .247 .000 .355 -.089 1 .363*
PHK9 Sig. (2-tailed) .563 .384 .312 1.000 .188 1.000 .055 .640 .049
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .483 **
.483**
.514**
.523 **
.602 **
.636**
.554 **
.436 *
.363*
1
SKORS Sig. (2-tailed) .007 .007 .004 .003 .000 .000 .001 .016 .049
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.647 9
Personal Hyegine Kuku Kaki dan Tangan
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .796 **
1 .659 **
.226 .505 **
.226 .843**
PHKK2 Sig. (2-tailed) .000 .000 .230 .004 .230 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .457 *
.659 **
1 .591 **
.602 **
.172 .858**
PHKK3 Sig. (2-tailed) .011 .000 .001 .000 .363 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .033 .226 .591 **
1 .408 *
.139 .587**
PHKK4 Sig. (2-tailed) .864 .230 .001 .025 .465 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .308 .505 **
.602 **
.408 *
1 -.045 .676**
PHKK5 Sig. (2-tailed) .097 .004 .000 .025 .812 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .172 .226 .172 .139 -.045 1 .411*
PHKK6 Sig. (2-tailed) .363 .230 .363 .465 .812 .024
N 30 30 30 30 30 30 30
SKORSP Pearson Correlation .687 **
.843 **
.858 **
.587 **
.676 **
.411 *
1
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.765 6
Pengelolaan Sampah
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .426 *
1 .675 **
.234 .138 -.148 .625**
PS2 Sig. (2-tailed) .019 .000 .212 .466 .434 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .675 **
.675 **
1 .274 .033 .120 .755**
PS3 Sig. (2-tailed) .000 .000 .143 .861 .527 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .398 *
.234 .274 1 .709 **
.234 .712**
PS4 Sig. (2-tailed) .029 .212 .143 .000 .212 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .311 .138 .033 .709 **
1 .138 .565**
PS5 Sig. (2-tailed) .094 .466 .861 .000 .466 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .139 -.148 .120 .234 .138 1 .391*
PS6 Sig. (2-tailed) .465 .434 .527 .212 .466 .033
N 30 30 30 30 30 30 30
SKORPS Pearson Correlation .782 **
.625 **
.755 **
.712 **
.565 **
.391 *
1
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.708 6
SPAL
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.213 1 .095 .111 .283 .000 .393*
SPAL2 Sig. (2-tailed) .258 .617 .558 .130 1.000 .032
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .071 .095 1 -.005 .202 .247 .508**
SPAL3 Sig. (2-tailed) .709 .617 .978 .285 .188 .004
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .154 .111 -.005 1 .236 .032 .433*
SPAL4 Sig. (2-tailed) .415 .558 .978 .208 .866 .017
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .302 .283 .202 .236 1 .680 **
.834**
SPAL5 Sig. (2-tailed) .105 .130 .285 .208 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .185 .000 .247 .032 .680 **
1 .672**
SPAL6 Sig. (2-tailed) .329 1.000 .188 .866 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
SKORSPAL Pearson Correlation .438 *
.393 *
.508 **
.433 *
.834 **
.672 **
1
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.643 6
Penyediaan Air Bersih
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .157 1 .208 -.093 -.045 -.035 .451*
PAB2 Sig. (2-tailed) .407 .271 .626 .812 .856 .012
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .267 .208 1 .079 -.073 .167 .611**
PAB3 Sig. (2-tailed) .153 .271 .679 .702 .379 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation .042 -.093 .079 1 .327 .118 .485**
PAB4 Sig. (2-tailed) .825 .626 .679 .078 .534 .007
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.117 -.045 -.073 .327 1 .218 .433*
PAB5 Sig. (2-tailed) .539 .812 .702 .078 .247 .017
N 30 30 30 30 30 30 30
Pearson Correlation -.200 -.035 .167 .118 .218 1 .394*
PAB6 Sig. (2-tailed) .288 .856 .379 .534 .247 .031
N 30 30 30 30 30 30 30
SKORPAB Pearson Correlation .452 *
.451 *
.611 **
.485 **
.433 *
.394 *
1
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
.605 6
BIVARIAT
Pengetahuan
Crosstab
KATPK Total
Count 42 7 49
RENDAH
% within KATP 85.7% 14.3% 100.0%
KATP
Count 23 15 38
TINGGI
% within KATP 60.5% 39.5% 100.0%
Count 65 22 87
Total
% within KATP 74.7% 25.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9.61.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
KATPK Total
Count 43 4 47
BURUK
% within KATPHK 91.5% 8.5% 100.0%
KATPHK
Count 22 18 40
BAIK
% within KATPHK 55.0% 45.0% 100.0%
Count 65 22 87
Total
% within KATPHK 74.7% 25.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.11.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Count 52 6 58
TIDAK BERSIH
% within KATPHKK 89.7% 10.3% 100.0%
KATPHKK
Count 13 16 29
BERSIH
% within KATPHKK 44.8% 55.2% 100.0%
Count 65 22 87
Total
% within KATPHKK 74.7% 25.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Pengelolaan Sampah
Crosstab
KATPK Total
PERNAH TIDAK PERNAH
Count 48 6 54
BURUK
% within KATPS 88.9% 11.1% 100.0%
KATPS
Count 17 16 33
BAIK
% within KATPS 51.5% 48.5% 100.0%
Count 65 22 87
Total
% within KATPS 74.7% 25.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.34.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
SPAL
Crosstab
KATPK Total
Count 12 12 24
BAIK
% within KATSPAL 50.0% 50.0% 100.0%
Count 65 22 87
Total
% within KATSPAL 74.7% 25.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.07.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
KATPK Total
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.09.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Wawancara
Penyebaran dan Pengisian Kuesioner