FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
i
SKRIPSI
Diajukan Oleh
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
DENPASAR
2022
ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul ”Gambaran Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Di Ruang
Rawat Inap RSUD Sungai Lilin Tahun 2022”, telah mendapatkan persetujuan
pembimbing.
Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS Ns. I Nym Arya Maha Putra, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB
NIR/NIDN : 01048 NIR/NIDN : 13112
iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi Ini Telah Diuji Dan Dinilai Oleh Panitia Penguji Pada Program Studi D IV
Nomor : DL.02.02.2825.TU.IX.21
iv
vv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya
kepada kita semua sehingga saya dapat menyelesaikan Penelitian dengan judul
“Gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi di ruang rawat inap RSUD Sungai
Lilin Tahun 2022”.
Dalam penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program D IV Keperawatan Anastasiologi ITEKES Bali. Dalam kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan khususnya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D. selaku rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada
penulis menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu NS. Ni Luh Putu Dina Susanti, S.Kep, M.Kep. selaku Wakil Rektor (Warek) I
yang memberikan dukungan kepada penulis.
3. Bapak Ns. I Ketut Alit Adianta, S.Kep., MNS selaku Wakil Rektor (Warek) II yang
memberikan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan yang
memberikan dukungan kepada penulis.
5. Bapak dr. Gede Agus Shuarsedana, Sp.An selaku Ketua Program Studi D IV
Keperawatan Anestesiologi yang memberikan dukungan moral kepada penulis.
6. Bapak Ns. Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS Selaku pembimbing pertama yang selalu
memberikan masukan dan arahan yang bersifat membangun
7. Bapak Ns. I Nym Arya Maha Putra, S.Kep.,M.Kep.,Sp.KMB Selaku pembimbing
kedua yang selalu memberikan masukan dan arahan yang bersifat membangun
8. Seluruh keluarga terutama Istri, Orang tua dan Anak yang banyak memberikan
dukungan serta dorongan moral dan materiil hingga selesainya skripsi ini
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
penyusunan skripsi ini.
vi
vi
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu
dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya konstruktif untuk
kesempurnaan skripsi ini.
vii
GAMBARAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANG
RAWAT INAP RSUD SUNGAI LILIN TAHUN 2022
ABSTRAK
Latar Belakang: Nyeri post operasi sering terjadi dan menjadi tanda peringatan bagi
respon tubuh. Setelah operasi, perkembangan nyeri dapat diprediksi dan harus
dicegah dan diobati. Selain aspek tidak menyenangkan dan dampak fisiologis yang
timbul akibat nyeri pascaoperasi, hal tersebut dapat memperlambat ambulasi dan
kepulangan pasien.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi
dengan anestesi umum dan anestesi spinal di RSUD Sungai Lilin.
Metode: Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian sebanyak 100 pasien
yang akan dilakukan operasi dengan anestesi umum dan anestesi spinal. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Analisa data
dalam penelitian ini menggunakan uji univariat. Alat pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah lembar VAS.
Hasil: Pada anestesi umum dapat dilihat pasien merasa tidak nyeri sebanyak 6
responden dengan persentase (6,0%), nyeri ringan sebanyak 26 responden dengan
persentase (26,0%), nyeri sedang sebanyak 11 responden dengan persentase (11,0%),
dan nyeri berat sebanyak 7 responden dengan persentase (7,0%). Pada anestesi spinal
dapat dilihat pasien merasa tidak nyeri sebanyak 4 responden dengan persentase
(4,0%), nyeri ringan sebanyak 9 responden dengan persentase (9,0%), nyeri sedang
sebanyak 32 responden dengan persentase (32,0%), dan nyeri berat sebanyak 5
responden dengan persentase (5,0%).
Kesimpulan: Tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi umum
mayoritas nyeri ringan dan pada anestesi spinal mayoritas nyeri sedang.
vii
viii
THE PAIN LEVELS OF POSTOPERATIVE PATIENTS IN THE INPATIENT
ROOM OF SUNGAI LILIN HOSPITAL IN 2022
ABSTRACT
Background. Postoperative pain is a warning sign for the body's response. After
surgery, the progression of pain is predictable and should be prevented and treated.
In addition to the unpleasant aspects and physiological effects of postoperative pain,
it can delay the ambulation and discharge of the patient. The purpose of this study
was to identify the level of pain in postoperative patients with general and spinal
anaesthesia at Sungai Lilin Hospital.
Method. This study employed a descriptive quantitative with a cross-sectional
approach. The sample in this study was 100 patients who would undergo surgery
under general and spinal anaesthesia recruited through the purposive sampling
technique. The data were collected through the VAS sheet and analyzed through the
Univariate test.
Results. Findings indicated that in general anaesthesia, it could be seen that the
patient experienced no pain in 6 respondents (6.0%), mild pain in 26 respondents
(26.0%), moderate pain in 11 respondents (11.0%), and severe pain in 7 respondents
(7.0%). In spinal anaesthesia, it could be seen that the patient experienced no pain in
4 respondents (4.0%), mild pain in 9 respondents (9.0%), moderate pain in 32
respondents (32.0%), and severe pain in 5 respondents (5.0%).
Conclusion. The pain level in postoperative patients with general anaesthesia is
mostly mild, and the majority of spinal anesthesia is moderate.
ixviii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ....................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................................... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................iii
PERNYATAAN PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN ................................................................ v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................................ vii
ABSTRACT.....................................................................................................................viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 3
viiiix
BAB VI PEMBAHASAN
A. Gambaran Karakteristik Pasien ............................................................................ 28
B. Nyeri Post Operasi ................................................................................................ 28
C. Keterbatasan Peneliti ............................................................................................ 30
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................................ 31
B. Saran ...................................................................................................................... 31
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ......................................................................................... 15
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Responden ........................... 26
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Anestesi Umum ................. 27
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Anestesi Spinal .................. 27
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri post operasi sering terjadi dan menjadi tanda peringatan bagi
respon tubuh. Setelah operasi, perkembangan nyeri dapat diprediksi dan harus
dicegah dan diobati. Selain aspek tidak menyenangkan dan dampak fisiologis
yang timbul akibat nyeri pascaoperasi, hal tersebut dapat memperlambat
ambulasi dan kepulangan pasien (Couceiro et al., 2009). Manejemen yang
buruk pada kasus nyeri akut pascaoperasi dapat menyebabkan komplikasi
seperti pneumonia, deep vein thrombosis, infeksi, dan nyeri kronik. Selain itu,
nyeri pascaoperasi yang tidak teratasi dapat menyebabkan pasien susah tidur
dan masalah psikologis seperti kecemasan dan depresi (Meissner et al., 2015;
de Heer et al., 2014).
Pembedahan atau Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan ditangani. Pembukaan tubuh ini umumnya dilakukan dengan
membuat sayatan. Setelah bagian yang akan ditangani ditampilkan, dilakukan
tindakan perbaikan yang akan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka.
(Sjamjuhidajat, 2010).
Dalam setiap operasi, diperlukan upaya untuk menghilangkan nyeri
(Sjamjuhidajat, 2010). Anestesi merupakan tindakan pemberian obat dengan
tujuan menghilangkan nyeri saat operasi. Kata anestesi diperkenalkan oleh
Oliver Wendell Holmes yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang
bersifat sementara. Anestesi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu anestesi
umum, anestesi lokal, dan anestesi regional (Latief et al., 2010).
Anestesi umum merupakan tindakan menghilangkan kesadaran yang
bersifat reversible sehingga meniadakan rasa nyeri akibat pemberian obat-obat
anestesi. Anestesi lokal ialah obat yang menghasilkan blokade konduksi atau
blokade lorong natrium pada dinding saraf, jika digunakan pada saraf sentral
1
2
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan
2
3
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi bukti empiris tentang gambaran tingkat
nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi umum dan anestesi spinal di
RSUD Sungai Lilin Tahun 2022.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan
kajian pustaka bagi peneliti selanjutnya. Selain itu, penelitian ini dapat
menjadi acuan bagi klinisi dalam penanganan kasus nyeri pasien post
operasi.
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri
1. Konsep Nyeri
a. Definisi
Nyeri menurut International Association for the Study of Pain
(IASP) merupakan suatu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak
menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan (Butterworth et al.,
2013). Persepsi nyeri bergantung pada neuron khusus yang berfungsi
sebagai reseptor, mendeteksi stimulus, dan kemudian mentransduksi dan
membawanya ke sistem saraf pusat. Sensasi sering digambarkan sebagai
sensasi yang membahayakan (noksius) atau tidak membahayakan (non-
noksius). Sensasi non-noksius berupa sentuhan ringan, tekanan,
propriosepsi, dan suhu memiliki karakteristik reseptor dengan ambang
batas rendah dan biasanya dikonduksi oleh serabut saraf bermielin besar.
Sebaliknya, sensai noksius terdeteksi oleh reseptor dengan ambang batas
yang lebih tinggi dan dikonduksi oleh serabut daraf bermielin tipis (Aδ),
dan serabut saraf tidak bermielin (C) (Butterworth et al., 2013)
Persepsi nyeri bergantung pada neuron khusus yang berfungsi
sebagai reseptor, mendeteksi stimulus, dan kemudian mentransduksi dan
membawanya ke sistem saraf pusat. Sensasi sering digambarkan sebagai
sensasi yang membahayakan (noksius) atau tidak membahayakan (non-
noksius). Sensasi non-noksius berupa sentuhan ringan, tekanan,
propriosepsi, dan suhu memiliki karakteristik reseptor dengan ambang
batas rendah dan biasanya dikonduksi oleh serabut saraf bermielin besar.
Sebaliknya, sensai noksius terdeteksi oleh reseptor dengan ambang batas
yang lebih tinggi dan dikonduksi oleh serabut daraf bermielin tipis (Aδ),
dan serabut saraf tidak bermielin (C) (Butterworth et al., 2013).
4
5
5
6
a. Transduksi
6
7
7
8
anterior, batang otak, otak tengah, dan talamus. Sinaps yang dibentuk
dengan neuron motorik kornu anterior bertanggung jawab terhadap
respon berupa refleks menghindar muskuloskeletal akan adanya nyeri
fisiologis sehingga meminimalkan kerusakan jaringan (Tanra et al.,
2013).
Saraf yang berjalan melalui traktus spinotalamikus umunya yaitu
WDR, berjalan melalui pons, medulla, dan otak tengah ke daerah
spesifik di talamus. Impuls nyeri selanjutnya dibawa ke korteks
somatosensorik. Impuls juga dibawa menuju ke formasio retikularis.
Formasio retikularis berperan terhadap peningkatan aspek emosional
dan nyeri seperti refleks somatik dan otonomik (Tanra et al., 2013).
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Post Operasi
8
9
9
10
B. Anestesi
1. Anestesi Umum
Anestesi umum merupakan hilangnya seluruh sensasi baik dengan
hilangnya kesadaran (anestesi umum) atau tanpa (anestesi lokal). Dalam
kasus anestesi umum, refleks protektif dan pemeliharaan jalan napas bebas
dapat hilang (Latief et al., 2010).
Sebelum anestesi diberikan, perlu adanya persiapan-persiapan yang
meliputi: anamnesis pasien, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
jika ada indikasi, kebugaran pasien, masukan oral terakhir, klasifikasi status
fisik dan premedikasi. Klasifikasi yang lazim digunakan untuk menilai
status fisik pasien berdasrkan American Society of Anesthesiology (ASA),
dibagi menjadi:
ASA I : Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik, biokimia
ASA II : Pasien dengan penyakit sistemik ringan atau sedang
ASA III :Pasien dengan penyakit sistemik berat, aktivitas rutin terbatas
10
11
11
12
12
13
C. Penelitian Terkait
1. Pada penelitian yang dilakukan oleh Mehanna & Ibrahim (2017) yang
berjudul “Studi perbandingan antara anestesi umum dan spinal pada
laparoskopi apendektomi” disebutkan bahwa anestesi spinal lebih memiliki
keuntungan dibandingkan dengan anestesi umum pada pasien yang
menjalani tindakan laparoskopi apendektomi. Pasien dengan anestesi spinal
memiliki nilai rata-rata VAS yang lebih rendah daripada pasien dengan
anestesi umum.
2. Dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh Couceiro et al (2009) yang
berjudul “Prevalensi dan pengaruh jenis kelamin, usia, dan jenis operasi
pada nyeri pasca operasi mengatakan bahwa sebanyak 85 dari 187 pasien
mengeluhkan nyeri pascaoperasi setelah 24 jam. Intensitas nyeri pasien
diukur menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Berdasarkan
intensitasnya didapatkan 29,4% merasakan nyeri ringan, 43,5% nyeri
sedang, dan 27,1% dengan nyeri berat.
3. Pada penelitan lain yang dilakukan Mwaka & Thikra (2013) yang berjudul
“Prevalensi nyeri pasca operasi dalam 48 jam pertama setelah operasi hari di
rumah sakit tersier di nairobi pengukuran intensitas nyeri dilakukan pada 147
pasien setelah menjalani operasi. Sebanyak 58% pasien mengeluhkan nyeri
pascaoperasi.
13
14
BAB III
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai kerangka konsep, variabel dan
definisi operasional yang digunakan dalam penelitian.
Operasi
Anestesi
Intra Op
Post Op
Faktor yang mempengruhi
nyeri post op :
Tingkat nyeri setelah 4 jam
post operasi 1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Jenis operasi
4. Faktor psikologis
14
15
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2017).
15
16
BAB IV
METODE PENELITIAN
Pada bab ini memaparkan tentang desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, populasi, sampel, dan sampling, alat dan teknik pengumpulan data,
teknik analisa data, serta etika dalam penelitian.
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Deskriptif
kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif
yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik (Sugiyono 2017). Penelitian ini menggunakan pendekatan
cross sectional study yaitu suatu penelitian yang pengumpulan datanya
dilakukan pada satu titik waktu atau at one point in time pada populasi atau
penelitian pada sampel yang merupakan bagian dari populasi (Swarjana, 2015).
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu atau objek atau fenomena yang
secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian (Mazhindu dan
scott dalam Swarjana, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pasien yang menjalani operasi dengan anestesi umum dan anestesi spinal
yang dilihat dari data estimasi dari bulan Febuari sampai dengan April 2022
berjumlah 100 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari elemen populasi yang dihasilkan oleh
16
17
17
18
3. Sampling
Penelitian ini mengambil sampel dengan teknik Purposive sampling.
Purposive sampling merupakan teknik dimana dalam pengumpulan
sampel diambil secara sengaja oleh peneliti berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi yang telah ditetapkan dan dimasukkan kedalam penelitian sampai
jumlah subyek terpenuhi (Notoadtmodjo, 2012).
D. Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data
Menurut Nursalam (2015) bahwa metode pengumpulan data
merupakan suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
pengumpulan karakteristik subyek yang dibutuhkan dalam penelitian. Agar
data yang dikumpulkan tersebut akurat, maka diperlukan metode
pengumpulan data (instrumen penelitian) yang sudah valid dan reliable
(Swarjana,2015). Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini dengan self – completed questionnaire yaitu responden
mengisi sendiri kuesioner.
18
19
titik akhir sebagai nyeri yang dirasa sangat berat. Pada bagian belakang,
VAS terdiri dari urutan angka 0 sampai dengan 10 yang mengikuti garis
lurus di bagian depan. Urutan angka ini menandakan tingkat nyeri dari
tidak nyeri sama sekali hingga nyeri yang dirasa sangat berat. Pasien
diminta untuk menandai tingkat rasa sakit atau nyeri diantara dua titik di
lembar VAS bagian depan. Jarak antara titik mula dengan tanda kemudian
didefinisikan sebagai tingkat nyeri pasien yang dinyatakan dengan angka
yang terdapat di lembar VAS bagian belakang (Haefeli & Elfering,
2006).
19
20
b. Tahap pelaksanaan
1) Peneliti menentukan sampel penelitian sesuai kriteria inklusi dan
eksklusi.
2) Peneliti membagi subjek penelitian menjadi dua kelompok.
20
21
b. Coding
21
22
c. Entry data
d. cleaning
a. Analisa Univariat
22
23
Etika penelitian adalah suatu system nilai moral yang harus di patuhi
oleh peneliti saat melakukan aktivitas penelitian yang melibatkan responden.
Sebagai pertimbangan etik, peneliti meyakinkan bahwa responden terlindung
hak-haknya dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian. Dalam hal ini peneliti menjelaskan secara
singkat mengenai tujuan penelitian, agar responden mengerti maksud dan
tujuan dari penelitian. Calon responden yang bersedia dan sudah
memahami betul tentang partisipasinya dalam penelitian akan diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan tersebut.
2. Confidentiality ( kerahasiaan)
Confidentiality berarti menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian
baik informasi maupun masalah-masalah lainya. Data dan informasi yang
ditampilkan dalam laporan penelitian hanya berupa kode responden dan
jawaban dari responden. Peneliti menggunakan etika Anonymity (tanpa
nama) dengan meminta responden untuk tidak mencantumkan nama pada
lembar responden yang bertujuan untuk menjaga privasi responden.
Sebelumya peneliti sudah mempersiapkan kode pada lembar pengumpulan
data.
23
24
3. Justice (keadilan)
Peneliti memberikan perlakuan yang sama pada setiap responden
tanpa membeda-bedakan. Setiap responden diperlakukan sama dan tidak
diskriminatif dalam memperoleh hak nya.
24
25
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini memaparkan tentang gambaran umum tempat penelitian
dan hasil dari penelitian tentang gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi
dengan anestesi umum dan anestesi spinal di ruang rawat inap RSUD Sungai
LilinTahun 2022.
25
26
Jenis Kelamin
Laki-laki 22 22,0
Perempuan 78 78,0
Teknik Anestesi
Anestesi Umum 50 50,0
Anestesi Spinal 50 50,0
26
27
Pada anestesi umum dapat dilihat pasien merasa tidak nyeri sebanyak 6
responden dengan persentase (6,0%), nyeri ringan sebanyak 26 responden
dengan persentase (26,0%), nyeri sedang sebanyak 11 responden dengan
persentase (11,0%), dan nyeri berat sebanyak 7 responden dengan persentase
(7,0%).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Dengan Anestesi Spinal n=50
27
28
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini memaparkan tentang gambaran tingkat nyeri pada pasien post
operasi dengan anestesi umum dan anestesi spinal di ruang rawat inap RSUD
Sungai Lilin tahun 2022, dan membahas mengenai keterbatasan penelitian.
A. Gambaran Karakteristik Pasien
Jenis kelamin merupakan faktor yang mempengaruhi nyeri post operasi.
Perempuan lebih sering mengeluhkan rasa nyeri dibandingkan laki-laki. Rasa
nyeri yang dikeluhkan perempuan berupa rasa nyeri yang lebih tinggi,
frekuensi nyeri yang lebih sering, dan durasi nyeri yang lebih lama dari pada
yang dirasakan laki-laki. Pasien yang berusia kurang dari 60 tahun
mengeluhkan nyeri dua kali lebih besar terhadap nyeri sedang sampai berat
dibandingkan pasien yang berusia tua (Admassu et al., 2016). Namun pasien
yang berusia lebih tua bisa mengalami rasa sakit yang lebih buruk karena
berkurangnya kemampuan penyembuhan fisik pascaoperasi (Dorow et al.,
2017).
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
dalam rentang umur 18 - 60 tahun yaitu sebanyak 97,0 %, rentang umur > 60
tahun yaitu sebanyak 3,0 %. Dilihat dari jenis kelamin responden yang
paling banyak mendominasi yaitu perempuan sebanyak 78,0%, sedangkan
laki-laki sebanyak 22,0%.
B. Nyeri Post Operasi
Dari hasil penelitian ini didapatkan pasien dengan anestesi umum merasa
tidak nyeri sebanyak 6,0%, nyeri ringan sebanyak 26,0%, nyeri sedang
sebanyak 11,0%, dan nyeri berat sebanyak 7,0%.
Setelah 4 jam nyeri post operasi biasanya akan tetap dirasakan sebagian
besar pasien yang menjalani operasi dikarenakan beberapa faktor salah
satunya luka bekas sayatan operasi dalam hal ini biasanya penata anestesi
akan berkolaborasi dengan dokter anestesi untuk pemberian analgetik post
operasi untuk mengurangi sensasi nyeri. Tindakan ini sangat bermanfaat
28
29
karena dapat membebaskan nyeri pasca bedah sekitar 10-16 jam setelah itu
nyeri yang timbul biasanya bersifat sedang atau ringan (Latief et al., 2010).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Couceiro
et al (2009) yang berjudul “Prevalensi dan pengaruh jenis kelamin, usia, dan
jenis operasi pada nyeri pasca operasi mengatakan bahwa sebanyak 85 dari
187 pasien mengeluhkan nyeri pascaoperasi setelah 24 jam. Intensitas nyeri
pasien diukur menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Berdasarkan
intensitasnya didapatkan 29,4% merasakan nyeri ringan, 43,5% nyeri sedang,
dan 27,1% dengan nyeri berat.
Dari hasi penelitian ini didapatkan pasien dengan anestesi spinal merasa
tidak nyeri sebanyak 4,0 %, nyeri ringan sebanyak 9,0%, nyeri sedang
sebanyak 32,0%, dan nyeri berat sebanyak 5,0%.
Nyeri pada anestesi spinal biasanya sangat sering dikeluhkan pasien
karena saat proses pembedahan berjalan pasien tetap sadar dan melihat proses
pembedahan terjadi yang terkadang membuat pasien merasa cemas yang
berpengaruh pada psikologis, stimulus-stimulus pada psikologis yang
ditimbulkan akan menimbulkan kekhawatiran mengenai hal-hal di masa yang
akan datang. Hal tersebut akan terus muncul dan berlangsung dalam jangka
waktu yang lebih panjang (Lagares D.T., et al 2014). Sehingga berpengaruh
pada nyeri yang dirasakan walau sudah diberikan analgetik post operasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Apriansyah (2014) di Rumah
Sakit Muhammadiyah Palembang dengan jumlah 46 responden yang
mengalami nyeri sedang sebanyak 27 responden (58,7%), serta penelitian oleh
Dwi Anry (2021) mendapatkan mayoritas mengalami nyeri sedang 44
responden (62,4%) dengan jumlah responden 70 orang. Penelitian yang
dilakukan Octhavia (2018) Gambaran tingkat nyeri pada pasien benign
prostatic hyperplasia (BPH) post operasi prostatectomy di rumah sakit wijaya
kusuma purwokerto dengantindakan spinal anestesi menunjukkan hasil Hasil
penelitian menunjukkan terbanyak memiliki umur kategori dewasa lanjut
sebanyak 14 responden (56%), terbanyak memiliki tingkat pendidikan
kategori pendidikan menengah sebanyak 12 responden (48%), terbanyak
29
30
C. Keterbatasan Peneliti
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan, dimana penelitian ini hanya
menggunakan 100 responden sebagai sampel dalam penelitian. Dalam suatu
penelitian, semakin banyak jumlah pasien, maka hasil penelitian akan semakin
akurat, dan dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Disamping itu,
responden dalam penelitian ini tidak dikategorikan berdasarkan diagnosa
penyakitnya, sehingga tingkat nyeri akan lebih spesifik tergantung diagnosa
pasien. ……………
30
31
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini memaparkan tentang simpulan dan saran dari hasil penelitian
tentang gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi dengan anestesi umum
dan anestesi spinal di ruang rawat inap RSUD Sungai Lilin tahun 2022.
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan 97,0% berusia 18-
60 tahun dan 3,0% berusia >60 tahun, dilihat dari jenis kelamin 78,0%
perempuan dan 22,0% laki-laki.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapatkan pada anestesi
umum mayoritas responden mengalami nyeri ringan sebanyak 26,0% dan
pada anestesi spinal mayoritas responden mengalami nyeri sedang
sebanyak 32,0%.
B. Saran
1. Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan keterbatasan peneliti, diharapkan agar peneliti selanjutnya
dapat mengidentifikasi jumlah sampel atau responden dengan jumlah yang
lebih banyak. Serta diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar
mengelompokkan responden berdasarkan diagnosa, atau memilih pasien
dengan diagnosa tertentu sebagai responden dalam penelitian, sehingga
tingkat nyeri akan lebih spesifik tergantung diagnosa pasien.
2. Penata Anestesi
Bagi penata anestesi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal
asuhan kepenataan anestesi khususnya pada tata laksana nyeri agar dapat
memberikan kenyamanan pada pasien saat post operasi.
3. Institusi Rumah Sakit……
Bagi institusi rumah sakit diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan
acuan dasar untuk menganalisa mutu pelayanan penata anestesi khususnya
pada pelaksanaan tindakan anestesi. Penelitian ini juga diharapkan dapat
31
32
32
DAFTAR PUSTAKA
Admassu WS, Hailekiros AG, Adbissa ZD. (2016). Severity and risk factors of
post-operative pain in university of gondar hospital, northeast ethiopa.
Journal of Anesthesia & Clinical Research, 7: 675.
Apriansyah, A., Romadoni, S., & Andrianovita, D. (2014). Hubungan antara tingkat
kecemasan pre oprasi dengan derajat nyeri pada pasien post sectio caesarea
di rumah sakit muhammadiyah palembang tahun 2014.
Butterworth JF, Mackey DC, & Wasnick JD. (2013). Morgan & Mikhail's Clinical
Anesthesiology 5th ed. Lange Medical Books/McGraw-Hill.
Couceiro TCM, Valencia MM, Lima LC, Menezes TC, & Raposo MCF. (2009).
Prevalence and influence of gender, age, and type of surgery on postoperative
pain. Revista Brasileira de Anestesiologia, 59(3): 314- 320.
de Heer EW, et al. (2014). The association of depression and anxiety with pain: A
study from NESDA. PLOS ONE, 9(10).
Dubin AE, Patapoutian A. (2010). Nociceptors: The sensors of the pain pathway. The
Journal of Clinical Investigation, 120(11): 3760-3772.
Dwi, A. (2021). Gambaran tingkat nyeri pada pasien post operasi section caesarea
dengan spinal anestesi di RSU negara 2021.
Haefeli M, Elfering A. (2006). Pain assessment. European Spine Journal, 15: 17-24.
Kang S, Brennan TJ. (2016). Mechanism of postoperative pain. Anesth Pain Med,
11(3): 236-248.
Kaye AD, Urman RD, & Vadivelu N. (2012). Essentials of Regional Anestheisa.
New York: Springer Science.
Lagares, D.T. et al. (2014). Influence of State Anxiety and Trate Anxiety in
Postoperative in Oral surgery. Journal of Orthopaedic Nursing.
33
xiii
Latief SA, Suryadi KA, & Dachlan MR. (2010). Petunjuk Praktis Anestesiologi edisi
ke-2. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.
Mangku G, & Senapathi TGA. (2010). Ilmu Anestesi dan Reanimasi. Jakarta: PT.
Macanan Jaya Cemerlang.
McMahon SB, Koltzenburg M, Tracey I, & Turk D. (2013). Wall & Melzack's
Textbook of Pain 6th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders.
Mehanna AMAM, & Ibrahim AG. (2017). Comparative study between general and
spinal anaesthesia in laparoscopic appendectomy. Journal of Anesthesia &
Cliical Research.
Mwaka G, & Thikra S. (2013). The prevalence of postoperative pain in the first 48
hours following day surgery at a tertiary hospital in nairobi. Africa Health
Sciences, 13(3): 768-776.
Notoadtmodjo S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sjamjuhidajat R. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah edisi ke-3. Jakarta: EGC.
34
Swieboda P, Filip R, Prystupa A, & Drozd M. (2013). Assessment of pain: types,
mechanism and treatment. Ann Afric Environ Med, Special Issue 1: 2- 7.
Tanra A H, Rehatta NM, & Musba MT. (2013). Penatalaksanaan Nyeri. Makassar:
Bagian Anestesi, Terapi Intensif, dan Manajemen Nyeri.
Woolf CJ. (2004). Pain: moving from symptom control toward mechanism- specific
pharmacologic management. American College of Physicians,140:441-451.
35
LEMBAR TINGKAT NYERI DENGAN
VISUAL ANALOGUE SCALE (VAS)
Inisial Nama :
Umur :
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda ( X ) yang memotong rentang garis dengan skala 0-10cm dibawah ini
I I I I I I I I I I I
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
36
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada:
Yth.................................
di......................
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Bersama ini saya mengajukan permohonan kepada Saudara untuk bersedia menjadi
responden dalam penelitian saya yang berjudul “ Gambaran Tingkat Nyeri Pada Pasien
Post Operasi Dengan Anestesi Umum Dan Anestesi Spinal Di Ruang Rawat Inap
RSUD Sungai Lilin Tahun 2022”yang pengumpulan datanya akan dilaksanakan pada
bulan Februari s/d Maret Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran tingkat nyeri yang dirasakan pasien pada 4 jam pertama pasca anestesi,
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tingkat nyeri VAS
(Visual Analogue Scale). Adapun hasil penelitian ini akan dipublikasikan untuk jurnal
nasional. Saya akan tetap menjaga segala kerahasiaan data maupun informasi yang
diberikan.
Kriteria pasien yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Kriteria Inklusi
a) Berusia 18-60 tahun
b) Pasien dengan kategori ASA I-II
c) Pasien dengan anestesi umum dan anestesi spinal
d) Bersedia menjadi subjek penelitian
2. Kriteria Eksklusi
a) Pasien yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik
37
b) Pasien terapi intensif
38
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama : ...............................................................................................
Jenis Kelamin : .................................................................................
Pekerjaan : .........................................................................................
Alamat : .............................................................................................
2. Kriteria Eksklusi
39
Dalam pengumpulan data ini tetap menjalankan protokol kesehatan baik
peneliti maupun responden dengan memakai masker dan mencuci tangan
sebelum kontak dengan responden, responden diberikan lembar tingkat nyeri
VAS sebanyak 1 lembar dan diberikan waktu selama 15 menit untuk mengisi
lembar tersebut, manfaat penelitian ini bagi responden adalah menambah
wawasan tentang nyeri pada 4 jam pertama post operasi
maka dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam
penelitian tersebut, secara sukarela dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun.
Demikian persetujuan ini saya berikan agar dapatdigunakan. Sebagaimana
mestinya.
…………, …………………………
Responden
…………………
40
LAMPIRAN HASIL OLAH DATA
Statistics
Jenis Kelamin
Usia
Teknik Anastesi
41
Tingkat Nyeri
Anastesi Umum 6 26 11 7 50
Teknik Anastesi
Anastesi Spinal 4 9 32 5 50
Total 10 35 43 12 100
42
YAYASAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN LATIHAN DAN PELAYANAN KESEHATAN BALI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI (ITEKES BALI)
Ijin No. 197/KPT/I/2019 Tanggal 14 Maret 2019
Kampus I: Jalan Tukad Pakerisan No. 90, Panjer, Denpasar, Bali. Telp. 0361-221795, Fax. 0361-256937
Kampus II: Jalan Tukad Balian No. 180, Renon, Denpasar, Bali. Telp. 0361-8956208, Fax. 0361-8956210
Website: http://www.-bali.ac.id
Nomor : DL.02.02.1326.TU.III.2022
Lampiran : 1 (satu) gabung
Hal : Permohonan Ijin Penelitian
Kepada
Yth dr. Tri Sinarum, MMRS
di-
RSUD Sungai Lilin
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi salah satu tugas akhir mahasiswa alih jenjang tingkat I/Semester I
Program Studi D IV Keperawatan Anestesiologi ITEKES Bali, maka mahasiswa yang
bersangkutan diharuskan untuk melaksanakan penelitian. Adapun mahasiswa yang akan
melakukan penelitian tersebut atas nama:
Nama : Muhammad Alham Husada
NIM : 2114301112
Tempat/Tanggal lahir : Betung, 09 Februari 1993
Alamat : Dusun IV Petaling Kec. Lais Kab. Musi Banyuasin, SUMSEL
Judul Penelitian : Gambaran Tingkat Nyeri Pada Pasien Post Operasi Dengan Anestesi
Umum Dan Anestesi Spinal Di Ruang Rawat Inap Rsud Sungai Lilin
Tahun 2022
Tempat penelitian : RSUD Sungai Lilin
Waktu Penelitian : Februari – Maret 2021
Jumlah sampel : 100 Orang
No. Hp 082282443146
Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami
mengucapkan terima kasih.
Denpasar, 8 Maret 2022
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali
Rektor,
47