Dosen Pengampu :
Merry Sunaryo, S.KM., M.KKK
Disusun Oleh :
Nama : Alviatuz Zahro Subiyakto
NIM : 2440019002
Semester : 3
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Pemerintah Belanda di Kawasan Kuta Alam yang pada masa itu digunakan
sebagai barak penampungan prajurit Belanda yang terluka dan melayani
pengobatan bagi masyarakat Aceh. RSUDZA memiliki nilai-nilai yang
dijunjung, antara lain Intergritas, Profesional, Peduli, Kerjasama, dan Akuntabel.
Adapun program-program yang ada di RSUDZA ini, yakni Kebijakan K3,
Pelayanan Rumah Sakit, Pengolahan Limbah Rumah Sakit, Pelatihan Tanggap
Darurat Bencana, dan Program Hygiene dan Sanitasi Lingkungan.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui komitmen dan kebijakan K3 di RSUD dr. Zainoel Abidin.
2. Mengetahui perencanaan K3 di RSUD dr. Zainoel Abidin.
3. Mengetahui langkah-langkah penerapan K3 di RSUD dr. Zainoel Abidin.
4. Mengetahui jenis kecelakaan kerja di RSUD dr. Zainoel Abidin.
5. Mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
RSUD dr. Zainoel Abidin.
1.4 MANFAAT
1. Bagi Instansi
Sebagai bahan masukan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di dunia kerja serta menambah referensi ilmu mengenai bidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Rumah Sakit.
2. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan dalam mengaplikasikan ilmu Keselamatan dan
Kesehatan Kerja khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Rumah
Sakit.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
a. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang
lain di tempat kerja.
b. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
4
4) Faktor ergonomi yaitu antara lain kesalahan konstruksi mesin, sikap badan
yang tidak benar dalam melakukan pekerjaan dan sebagainya yang dapat
menimbulkan kelelahan fisik dan gangguan kesehatan.
5) Faktor mental atau psikologi yang terlihat misalnya pada hubungan kerja
atau hubungan industrial yang tidak baik.
5
10) Pengembangan manajemen tanggap darurat.
11) Pengumpulan pengolahan dokumentasi data dan pelaporan kegiatan K3.
12) Review program tahunan.
6
BAB 3
HASIL
7
Akibat bencana tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004
sebagian besar gedung Rumah Sakit mengalami kerusakan sehingga
dibangun gedung yang baru yang berlokasi di sebuah rumah sakit lama
yang selesai pada tahun 2009.
3. Visi dan Misi Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda
Aceh.
1. Visi
“Terwujudnya Rumah Sakit terkemuka dalam pelayanan pendidikan
dan penelitian yang berstandar Internasional”
2. Misi
1) Meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan dan penelitian
yang berstandar internasional.
2) Memberikan pelayanan kesehatan individu yang menyenangkan
dan mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan.
3) Mendukung upaya pemerintah Aceh dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat untuk mencapai sustainable Development
Goals atau sdgs yang diaplikasikan melalui pencapaian humas
development indeks.
4) Menerapkan prinsip-prinsip Islami dalam mengembangkan sistem
pelayanan kesehatan administrasi dan pengelolaan keuangan.
8
3.2 PROGRAM K3 RS
Program K3RS merupakan suatu program yang bertujuan untuk melindungi
keselamatan serta meningkatkan produktivitas Rumah Sakit. Program K3RS
yang terlaksana pada Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin Banda
Aceh antara lain:
1. Kebijakan K3
Tahap pertama dalam penerapan SMK3 RS di RSUDZA yaitu
kebijakan K3, pada tahap penetapan kebijakan ini telah dilakukan sesuai
dengan pemerintah komitmen dari pihak rumah sakit dalam menjamin
keselamatan kerja dan keselamatan pasien sudah baik. Komitmen dari
kebijakan K3 dari Direktur RSUDZA sudah baik salah satunya dengan
terdapatnya kebijakan tentang K3 yang tertulis, tertanggal, memiliki tujuan
yang jelas sasaran dalam penerapan K3 serta visi misi yang ingin dicapai.
Kebijakan K3 disusun setelah melalui proses rapat dengan setiap
kepala instansi yang terdapat di rumah sakit serta koordinasi dengan Dinas
Lingkungan Hidup. Proses konsultasi dengan Dinas Lingkungan Hidup
yaitu dengan mengirimkan kebijakan yang telah disusun serta program-
program kerja yang telah direncanakan pada Dinas Lingkungan Hidup
untuk masukkan serta saran untuk kemudian dikoreksi dan direvisi
kembali. Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan pada RSUDZA tersebut
antara lain:
1) Pelatihan pelatihan K3
2) Training
3) Publikasi poster
4) Simulasi demonstrasi
5) Sosialisasi keselamatan dan keamanan Rumah Sakit
6) Pelayanan kesehatan kerja
7) Pengolahan bahan berbahaya dan beracun atau B3
8) Pencegahan dan pengendalian kebakaran atau stimulasi kebakaran
9) Pengelolaan prasarana rumah sakit dari aspek keselamatan dan
kesehatan kerja
10) Pengelolaan peralatan medis
2. Pelayanan
RSUDZA memberikan pelayanan dibidang kesehatan dan didukung oleh
layanan dokter spesialis dan sub spesialis, serta ditunjang dengan fasilitas
medis yang lengkap. Berikut untuk fasilitas pelayanan RSUDZA :
9
Tabel 3.1 Pelayanan di RSUDZA
No. Pelayanan Fasilitas
1. Fasilitas 1. Ambulance
Pelayanan 2. Instalasi Gawat Darurat
3. Farmasi/ Apotek
4. Ruang Operasi
5. Instalasi Gizi
6. Rehabilitasi Medik
7. Medical Check UP
8. Terapi Okupasi
9. Terapi Wicara
10. Bidan dan Perawat
11. Dokter Umum
10
No. Pelayanan Fasilitas
4. Rawat Jalan 1. Poliklinik Umum
2. Spesialis Penyakit Dalam
3. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
4. Spesialis Anak
5. Spesialis Bedah
a. Bedah Umum
b. Bedah Anak
c. Bedah Jantung
d. Bedah Orthopedi
e. Bedah Saraf
f. Bedah Toraks
g. Bedah Plastik
6. Spesialis Jantung dan Pembuluh
Darah
7. Spesialis Mata
8. Spesialis THT
9. Spesialis Paru
10. Spesialis Urologi
11. Spesialis Orthopedia
12. Spesialis Saraf
13. Spesialis Penyakit Kulit dan
Kelamin
14. Spesialis Kejiwaan
15. Klinik Gigi
5. Rawat Inap 1. Perawatan Khusus dan Intensi
Pasien a. ICU/ICCU/PICU/NICU/HCU
b. Ruang Isolasi
c. Ruang Perawatan Bayi
2. Perawatan Umum
a. Ruang Perawatan Kelas Super
VIP
b. Ruang Perawatan Kelas VIP
c. Ruang Perawatan Kelas I
d. Ruang Perawatan Kelas II
e. Ruang Perawatan Kelas III
Sumber: RSUDZA Banda Aceh 2019
11
Pengelolaan limbah cair dilakukan melalui pengumpulan dalam sebuah tabung
yang sesuai dengan karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume, dan
prosedur penanganan dan penyimpanan, serta limbah dari di RSUDZA diolah
melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sendiri. Berdasarkan
observasi di lapangan RSUDZA melakukan pengololaan limbah cair
menggunakan 1 unit IPAL dengan metode lumpur aktif dengan kapasitas ±
260m3/hari. IPAL RSUDZA telah memenuhi persyaratan baku mutu
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependuduksn dan Lingkungan Hidup
tahun 1991 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi kegiatan yang sudah
beroperasi.
12
3.3 KASUS-KASUS K3 di RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL
ABIDIN BANDA ACEH
1. Data Laporan Kecelakaan Akibat Kerja di RSUDZA Banda Aceh
Tabel 3.2 Data Laporan Kecelakaan Akibat Kerja di RSUDZA Banda Aceh
Tahun Jenis Kecelakaan Kerja Jumlah
Kasus
Terkena cairan obat kemo pada punggung tangan 1
Terkena selang kuningan dari tabung oksigen pada pergelangan kaki 1
Jatuh terpeleset dan robek pada dahi karena membentur kaca pintu 3
utama RSUDZA Banda Aceh
2015 Jatuh terpeleset di koridor / ramp antara ruang onkologi dan ruang 1
thalassemia
Terpercik cairan NaCl ke mata sebelah kiri 1
Total 7
Jatuh terpeleset dan tertusuk jarum 2
2016 Tertusuk jarum 1
Total 3
2017 - -
Terkena obeng pada saat memperbaiki pintu ruang Arafah 2 1
2018 Pasien marah-marah pada saat mendaftar di loket 9 dan mendorong 1
kaca loket sampai pecah dan hampir mengenai petugas MR
Total 2
Jatuh terpleset akibat genangan air di lantai 3
Terpeleset akibat genangan air yang merembes dari palfon atap 2
Jatuh dari kursi yang tiba-tiba patah pada saat Menyusun barang di 1
rak
2019 Terasa nyeri, pedih dan bengkak pada jari tangan akibat terkena 1
limbah obat khemo
Terjatuh dari tangga lipat pada saat akan menggantikan bola lampu, 2
terpleset akibat sandal licin
Total 9
Total Keseluruhan 21
Sumber: RSUDZA Banda Aceh 2019
13
BAB 4
PEMBAHASAN
14
terpapar virus, jamur atau bakteri
dari pasien yang sudah disuntik
8. Pasien marah-marah pada saat Kurangnya rasa sabar pada pasien
mendaftar di loket 9 dan mendorong dan mengakibatkan faktor psikologi
kaca loket sampe pecah dan hampir bagi pekerja
mengenai putugaa MR
9. Jatuh terpeleset akibat genangan air Terpeleset dan terjatuh adalah
di lantai bentuk kecelakaan kerja yang dapat
terjadi, terpeleset biasanya
disebabkan karena kondisi lantai
yang licin yang dapat
mengakibatkan luka ringan
(memar)maupun berat (fraktura,
dislokasi, memar otal, dll)
10. Terpeleset akibat genangan air yang Terpeleset atau jatuh karena lantai
merembes dari plafon atap koridor licin, kurangnya perawatan
pada plafon rumah sakit
11. Jatuh dari kursi yang tiba-tiba patah Kurang nya memperhatikan barang
pada saat menyusun barang di rak yang akan digunakan dan kurang
nya melakukan pengecekan kepada
barang.
12. Terasa nyeri, pedih dan bengkak Kurang nya kesadaran mengenai
pada jari tangan akibat terkena pengelolaan B3 di Rumah Sakit
limbah obat kemo tersebut
13. Terjatuh dari tangga lipat pada saat Terpeleset atau jatuh karena lantai
akan menggantikan bola lampu, koridor licin.
terpeleset akibat sendal licin
15
pintu utama RUDZA Banda 2. Berhati-hati dalam berjalan
Aceh 3. Adanya tulisan “awas kaca”
4. Pada pintu terdapat tulisan “tarik dan
dorong”
4. Jatuh terpeleset di 1. Adanya papan pemberitahuan tentang
koridor/ramp antara ruang lantai basah
onkologi dan ruang 2. Berhati-hati saat berjalan
thalassemia
5. Terpercik cairan NaCl ke 1. Menggunakan face shield atau kacamata
mata sebelah kiri pelindung
2. Rumah sakit memyiapkan shower
pembasuh mata
6. Terpeleset dan tertusuk 1. Berhati-hati dalam menggunakan jarum
jarum suntik
2. Berhati-hati dalam berjalan
3. Menggunakan pakaian tertutup
7. Tertusuk jarum 1. Bekerja dibawah pencahayaan
2. Berhati-hati dalam menggunakan jarum
suntik
3. Menggunakan alat suntik sekali pakai
8. Pasien marah-marah pada 1. Pihak rumah sakit meningkatkan
saat mendaftar di loket 9 dan pelayanan nya
mendorong kaca loket 2. Pasien bisa memaklumi saat mendaftar
sampe pecah dan hampir di loket dan tidak mendorong kaca
mengenai putugaa MR
9. Jatuh terpeleset akibat 1. Adanya papan pemberitahuan tentamg
genangan air di lantai lantai basah
2. Berhati-hati dalan berjalan
10. Terpeleset akibat genangan 1. Adanya papan pemberitahuan tentamg
air yang merembes dari lantai basah
plafon atap 2. Berhati-hati dalan berjalan
3. Pengecekan pada plafon atap
11. Jatuh dari kursi yang tiba- 1. Pengecekan kursi sebelum
tiba patah pada saat menggunakannya
menyusun barang di rak
12. Terasa nyeri, pedih dan 1. Menggunakan handscoon
bengkak pada jari tangan 2. Cairan limbah kemo diletakkan pada
akibat terkena limbah obat tempat khusus agar tidak terkena tangan
kemo ataupun bagian tubuh lainnya
13. Terjatuh dari tangga lipat 1. Berhati-hati dalan berjalan
pada saat akan 2. Mengganti sendal
16
menggantikan bola lampu, 3. Pengecekan pada tangga lipat sebekum
terpeleset akibat sendal licin digunakan
4.3 PROGRAM-PROGRAM K3 RS
1. Membentuk Pengorganisasian Kelompok Kerja Penerapan K3
RSUDZA perlu membentuk sebuah kelompok kerja penerapan K3 yang
terdiri dari seseorang yang mewakili dari setiap unit kerja dengan
kualifikasi dari jumlah anggota kelompok kerja yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan rumah sakit. Tanggung jawab ini harus ditanamkan
melalui adanya aturan yang jelas, pola pembagian tanggung jawab,
penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta penegakan
disiplin. Satuan pelaksana K3RS secara spesifik harus mempersiapkan data
dan informasi pelaksanaan K3 di semua tempat kerja. Merumuskan
permasalahan serta menganalisis penyebab timbulnya masalah Bersama
unit kerja.
4. Pengawasan Ketenagakerjaan
Dalam kebijakan K3 pada RSUDZA seorang supervisor hendaknya dapat
menyelenggarakan pengawasan ketenagakerjaan yang bertujuan untuk
inviestigasi kecelakaan kerja, serta menindak lanjuti keadaan atau tindakan
17
yang tidak aman agar kecelakaan kerja yang terjadi pada RSUDZA tidak
terulang kembali pada masa tang akan datang.
18
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat digambarkan
bahwa penerapan SMK3 di RSUDZA Banda Aceh belum sepenuhnya
dilaksanakan berdasarkan Peraturan pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 yaitu
Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
kriteria satu yaitu Penetapan Kebijakan K3. Pada RSUDZA banyak terdapat kasus
yang berkaitan dengan kondisi lingkungan maupun kondisi saran prasarana rumah
sakit yang mengakibatkan sebuah kecelakaan kerja. Kegiatan ini dilakukan secara
berkala, terutama oleh petugas K3RS sehingga PAK dan KAK dapat dicegah sedini
mungkin. Pada RSUDZA masih terdapat kasus yang berkaitan dengan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3), sehingga diperlukan program khusus sebagai
pembelajaran dalam menangani atau menghadapi B3 tersebut. Kegiatan ini akan
membantu peserta dalam memahami aspek-aspek K3 yang terdapat pada
Laboratorium
5.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan kepada pihak Rumah Sakit RSUDZA sebaiknya
menyediakan layanan fasilitas penunjang tidak hanya ditujukan untuk pasien,
melainkan membuat layanan fasilitas penunjang juga untuk para tenaga kerja di
rumah sakit sebagai jaminan aman bagi mereka selama bekerja. Fasilitas penunjang
yang dimaksud bukan hanya tempat tidur, makan, minum, dan lain sebagianya,
melainkan juga ada sandal untuk di berbagai tempat, dan beberapa fasilitas
penunjang lainnya. Untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan
penerapan SMK3 di RSUDZA Banda Aceh antara lain:
1. Membentuk pengorganisasian kelompok kerja penerapan K3
2. Inpeksi K3 dan Pengujian
3. Pelatihan K3 Laboratory Safety
4. Pengawasan Ketenagakerjaan
5. Pelayanan Fasilitas Penunjang Tenaga Kerja
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
a. Berita, Artikel, Jurnal yang di pakai
21
Gambar 3. Jurnal Kasus K3 di RSUDZA
22