oleh
Kelompok H / A18
Nafisatus Shofiyyah NIM 182310101001
Latanza Delia Choirunnisa NIM 182310101023
Riyant Carissa Vasthi Elvina NIM 182310101038
Vigo Agustilano Salim NIM 182310101039
Atika Mellenia Purvitasari NIM 182310101040
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Keselamatan
Kesehatan Kerja di Instansi Rumah Sakit Khususnya Koridor ” Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja dalam Keperawatan pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Universitas Jember.
Tujuan penulisan makalah ini sebagai wujud dari kreatifitas penulis dalam
melakukan kinerjanya terkait dengan Tugas Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja dalam Keperawatan. Ucapan terima kasih juga disampaikan
penulis kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah
ini, diantaranya:
a. Ns. Retno Purwandari, S.Kep., M.Kep selaku dosen penanggung jawab
mata kuliah Promosi Kesehatan dalam Keperawatan;
b. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan dan semangat;
c. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik dari pembaca sangatlah diharapkan untuk perbaikan makalah
ini kedepannya. Atas saran dan kritiknya, penulis ucapkan terima kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB 3. PEMBAHASAN
Kerja ............................................................................................. 6
BAB 4. PENUTUP.................................................................................... 8
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
bahaya-bahaya di rumah sakit masih belum tergambar dengan jelas namun
diperkirakan banyak keluhan yang terjadi pada para petugas di rumah
sakit(Supari, 2007).
Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya
perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja
terhadap akibat kecelakaan kerja. Tujuan K3 adalah mencegah, mengurangi,
bahkan menihilkan risiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta
meningkatkan derajat kesehatan kerja sehingga produktivitas pekerja meningkat.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, upaya kesehatan kerja ditunjukkan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerjaan. Sehingga K3 dalam rumah sakit harus diterapkan
karena K3 termasuk sebagai salah satu standar pelayanan yang dinilai di dalam
akreditas RS, disamping standar pelayanan lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana kronologi terjadinya kecelakaan kerja tersebut?
1.2.2 Mengapa kecelakaan kerja tersebut dapat terjadi?
1.2.3 Apa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali
kecelakaan kerja tersebut?
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
Pihak keluarga berpendapat bahwa meskipun tidak terjadi sesuatu pada hari ini,
namun mereka takut terjadi efek yang buruk terhadap bayinya di kemudian hari.
Selain itu, dikarenakan video dari kamera pengawas telah tersebar di sosial media,
si perawat dan Pusat Kesehatan Puritan Post-partum dengan cepat mendapat
perhatian dari masyarakat. Masyarakat pada sosial media pun mengkritik tindakan
si perawat itu dengan kesal dan menggunakan kata-kata yang tidak baik.
4
BAB 3. PEMBAHASAN
5
cairan, ataupun debu yang tidak dibersihkan sehingga menumpul pada lantai
merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja.
Terpeleset merupakan sebuah kejadian yang terjadi ketika seorang pekerja
memiliki gesekan yang kurang antara alas kaki yang digunakan untuk bkerja
dengan lantai yang dipijak. Penyebab umum terjadinya terpeleset yaitu :
1. Tumpahan berbagai cairan di lantai tempat kita bekerja;
2. Permukaan lantai yang basah ataupun berminyak;
3. Bahan-bahan kering yang tercecer di lantai, seperti debu, pasir, dan
sebagainya;
4. Alas kaki yang licin;
5. Bahan lantai (keramik) yang terlalu licin;
6. Pencahayaan yang buruk;
7. Permukaan lantai kerja yang tidak rata, misalnya adanya karpet, dan juga
pergantian ketinggian permukaan lantai.
Sedangkan untuk terjatuh, terjatuh merupakan sebuah keadaan ketika seseorang
kehilangan keseimbangan lalu terjatuh. Seseorang yang terjatuh juga memiliki
beberapa faktor penyebab, diantaranya yaitu :
1. Tidak adanya pembatas yang digunakan oleh pekerja untuk menahan
pekerja dari terjatuh;
2. Tidak adanya alat pelindung diri yang mampu menahan seseorang dari
terjatuh.
3.3 Solusi Untuk Mencegah Kembali Terjadinya Kecelakaan Kerja
Rumah sakit memiliki kewajiban untuk menerapkan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). Penerapan upaya ini dilakukan agar
tenaga kerja terhindar dari risiko kecelakaan kerja. Banyak sekali dampak yang
ditimbulkan akibat dari kecelakaan kerja, terutama untuk terpeleset dan terjatuh.
Dampak yang bisa ditimbulkan yaitu dapat berupa luka ringan, cidera serius di
area pergelangan kaki, lutut, punggung, dan juga bagian lain yang terhantam
langsung dengan lantai, cidera patah tulang, hingga kematian bagi pekerja
maupun orang lain.
Berikut merupakan solusi untuk mengurangi terjadinya risiko kecelakaan kerja :
6
1. Penggunaan alas kaki yang tepat sesuai dengan kondisi tempat kerja,
diutamakan alas kaki yang berbahan dasar karet (anti licin) agar dapat
meminimalisir terjadinya terpeleset maupun terjatuh;
2. Selalu berkonsentrasi dalam melakukan suatu pekerjaan;
3. Menjaga area kerja agar tetap bersih, rapi, dan aman;
4. Pastikan pencahayaan yang cukup di tempat kerja agar pandangan lebih
jelas;
5. Pemasangan simbol atau tanda peringatan untuk membatasi area yang
kemungkinan dapat memiliki risiko untuk terpeleset ataupun terjatuh;
6. Jika terdapat lantai yang tidak rata, segera hubungi petugas untuk segera
mengganti lantai tersebut;
7. Pastikan semua are yang digunakan untuk bekerja bebas dari halangan
apapun, seperti kabel-kabel yang melintang, kursi dan meja yang tidak
pada tempatnya, dan lain sebagainya;
8. Memasang rambu k3 tentang terpeleset tersandung dan terjatuh, agar dapat
mengingatkan kepada pekerja tentang bahaya dari terpeleset, tersandung
dan terjatuh dan dapat selalu berhati-hati, rambu-rambunya kurang lebih
seperti pada gambar di bawah ini;
7
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari keajadian diatas yatu kecelakaan
kerja yang terjadi akibat karena tidak adanya tanda bahaya yang terdapat pada
area koridor rumah sakit yang licin atau terdapat bahaya lainnya baik yang
berbahaya dan beracun bisa berupa agen-agen fisik seperti instrument
keperawatan atau insrumen kesehatan lainnya yang tidak dalam keadaan baik
sehingga dapat membahayakan pasien dalam beberapa waktu terdekat maupun
juga agen-agen kimia yang bisa berupa contoh yaitu cairan deterjen yang
terwadahi dengan botol minum yang tidak diberi label. Hal-hal ini selain dapat
membahayakan pasien dapat juga membahayakn tenaga kesehatan. Solusi yang
tepat untuk mencegah kembali terjadinya kecelekaan kerja yaitu penggguanaan
APD,mengecek kembali lingkungan memastikan pencahayaan,pemasangan label,
dan pemasangan rambu K3.
4.2 Saran
Saran untuk instansi akademika atau rumah sakit yaitu sebaiknya
ditingkatkan upaya penyediaan apar (alat pemadam kebakaran) dan hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan keselamatan serta mengruangi kecelakaan kerja
yang dapat terjadi guna meningkatkan taraf status kesehatan baik mahasiswa
kesehatan ketika melakukan perkuliahan dan praktikum atau rumah sakit untuk
tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang prima serta
meningkatkan akreditasi dan standar rumah sakit.
8
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen Yankes. 2019. Hindari Terpeleset, Tersandung dan Terjatuh Pada Saat
Bekerja. http://yankes.depkes.go.id/read-hindari-terpeleset-tersandung-
2019].
Rumah Sakit (RS) Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada
2(1): 35-41.
https://www.safetysign.co.id/news/384/10-Langkah-Efektif-Mencegah-
Bahaya-Terpeleset-Tersandung-dan-Terjatuh-di-Tempat-Kerja [Diakses
9
Vinanda, Rufki Ade. 2017. Ceroboh! Perawat Ini Jatuhkan Bayi yang Baru Lahir
https://news.okezone.com/read/2017/09/22/18/1780995/ ceroboh-perawat-
ini-jatuhkan-bayi-yang-baru-lahir-hingga-menghantam-lantai [Diakses
10