Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERATURAN DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT


AKIBAT KERJA

Disusun Oleh:
Diah Ayu Nawang Wulan
195230004

Dosen Pengampu: Nova Mega Rukmana, S.ST., M.Kes

1. HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Peraturan dalam Pengendalian Penyakit Akibat
Kerja ”. Penulisan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Penyakit
dan Cidera K3. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Nova Mega Rukmana, S. ST., M.Kes selaku dosen pengampu mata
kuliah Penyakit dan Cedera Akibat Kerja Masyarakat yang telah
memberikan tugas dan membimbing penulisan makalah ini.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan materil maupun doa,
sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan.
3. Teman-teman kelompok dan satu kelas yang senantiasa membantu
dalam penyelesaiannya makalah.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca
padaumumnya dan penulis pada khususnya .Penulis menyadari makalah
ini masih jauhdari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari pembacasangat diharapkan. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, 13 Deseember 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
C. Tujuan...............................................................................................................................................5
D. Manfaat.............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................................8
A. Pengertian Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja..................................................................8
B. Standar Kesehatan Kerja...................................................................................................................8
C. Dukungan Penyelenggaraan kesehatan Kerja...................................................................................9
D. Identifikasi Risiko Penyakit Akibat Kerja..........................................................................................9
E. Pengendalian Penyakit Akibat Kerja..................................................................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sebuah institusi yang memiliki suatu tujuan dengan didalamnya terdapat
campur tangan atau pekerjaan diperlukan adanya sumber daya manusia
dalam menjalankan aktivitas dan tujuan sebuah institusi. Oleh sebab itu,
dalam proses berjalannya kegitan harus memberi jaminan dan perhatian lebih
terhadap pekerjanya karena keberhasilan perusahaan berpengaruh dari pekerja
itu sendiri. Namun risiko kerja yang tinggi di tempat kerja mengakibatkan
munculnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta gangguan kesehatan pada
pekerja.
Penyakit- penyakit yang disebabkan oleh kondisi dan lingkungan yang
tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan adalah penyakit akibat kerja dan
pemburukan keadaan sakit oleh karena pekerjaan dan lingkungannya.(1)
Perlunya K3 di perusahaan sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan
perusahaan terutama dalam bidang perlindungan pekerja untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.(2) Biasanya kecelakaan kerja
terjadi akibat perusahaan yang kurang tanggap dan lalai. Selain kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja juga sering terjadi pada pekerja yang
mengakibatkan gangguan kesehatan serta menrunkan produktivitas kerja.
Penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaan, alat, proses,lingkungan.
Di dunia angka kecelakaan kerja masih menjadi permasalahan yang terus
terjadi. Berdasarkan data Organisasi Buruh Internasional (ILO) tahun 2018,
setiap tahun sekitar 380.000 pekerja atau 13,7 persen dari 2,78 juta pekerja
yang tewas akibat kecelakaan kerja. Sekitar 2,4 juta (86,3 persen) dari
kematian ini dikarenakan penyakit akibat kerja.(9) Pekerja muda memiliki
tingkat kecelakaan lebih tinggii dibandingkan pekerja dewasa. Menurut data
Eropa, insiden kecelakaan non-fatal di tempat kerja lebih dari 40 persen lebih
tinggi diantara pekerja muda berusia 18 dan 24 tahun dibanding pekerja
dewasa. Di Indonesia angka kecelakaan kerja masih menjadi permasalahan
yang belum sepenuhnya terselesaikan. Berdasarkan data BPJS

4
Ketenagakerjaan angka kecelakaan kerja pada tahun 2017 sebanyak 123 ribu
kasus. Sedangkan pada tahun 2018 terjadi kecelakaan sebanyak 157.313
kasus. Pada tahun 2019 terjadi penurunan kasus kecelakaan kerja sebanyak
77.295 kasus.(10)
Oleh sebab itu, perlu menerapkan dan meningkatkan kepedulian terhadap
K3 di tempat kerja . Beberapa negara mulai sadar bahwa penerapan K3 di
perusahaan sangat dibutuhkan. Hal tersebut dikaitkan dengan isu
perlindungan tenaga kerja serta hak asasi manusia serta menghasilkan produk
yang ramah lingkungan agar diterima oleh pasar. Dalam hal ini, penulis
memaparkan mengenai peraturan dalam pengendalian penyakit akibat kerja.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini yaitu bagaimana peraturan dalam pengendalian penyakit akibat
kerja?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
peraturan dalam pengendalian penyakit akibat kerja.
D. Manfaat

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini sebagai penambah

pengetahuan bagi penulis mengenai peraturan dalam pengendalian penyakit

akibat kerja., juga sebagai bahan bacaan bagi teman sejawat guna melakukan

share informasi terkait ilmu yang telah didapatkan yang dikemas dalam

bentuk penulisan makalah.

5
2. BAB II

3. PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja


Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap
orang yang berada di Tempat Kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan
kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan. Penyakit
Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan danf atau
lingkungan kerja.

B. Standar Kesehatan Kerja


Standar Kesehatan Kerja dalam upaya pencegahan penyakit meliputi:
a. identifikasi, penilaian, dan pengendalian potensi bahaya kesehatan;
b. pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan kerja;
c. pelindungan kesehatan reproduksi;
d. pemeriksaan kesehatan;
e. penilaian kelaikan bekerja;
f. pemberian imunisasi dan/atau profilaksis bagi Pekerja berisiko tinggi;
g. pelaksanaan kewaspadaan standar; dan
h. surveilans Kesehatan Kerja.
Standar Kesehatan Kerja dalam upaya peningkatan kesehatan meliputi:
a. peningkatan pengetahuan kesehatan;
b. pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat;
c. pembudavaen keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat I(erja;
d. penerapan gizi kerja; dan
e. peningkatan kesehatan fisik dan mental
Standar Kesehatan Kerja dalam upaya penanganan penyakit meliputi:
a. pertolongan pertama pada cedera dan sakit yang terjadi di Tempat Kerja;
b. diagnosis dan tata laksana penyakit; dan
c. penanganan kasus kegawatdaruratan medik danf atau rujukan.

8
C. Dukungan Penyelenggaraan kesehatan Kerja
Penyelenggaraan Kesehatan Kerja harus didukung oleh:
a. sumber daya manusia;
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. peralatan Kesehatan Kerja; dan
d. pencatatan dan pelaporan.
Masyarakat juga berperan serta dalam pelaksanaan Kesehatan Kerja
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Peran serta
masyarakat dapat dilaksanakan melalui:
a. Perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, penilaian, dan pengawasan;
b. Pemberian bantuan sarana, tenaga ahli, dan finansial;
c. Dukungan kegiatan penelitian dan pengembangan Kesehatan Kerja;
d. Pemberian bimbingan dan penyuluhan serta penyebarluasan informasi; dan
e. Sumbangan pemikiran dan pertimbangan bcrkenaan dengan penentuan
kebijakan dan/ atau pelaksanaan Kesehatan Kerja.

D. Identifikasi Risiko Penyakit Akibat Kerja


Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,
alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Terdapat beberapa penyakit
akibat kerja yang umum terjadi ditempat kerja, berikut beberapa jenis yang
digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang ada di tempat kerja.
1. Golongan fisik : Bising, Radiasi, Suhu, Ekstrim, Tekanan Udara, Vibrasi,
Penerangan
2. Golongan kimiawi : Semua bahan kimia bisa dalam bentuk debu, uap, gas,
larutan dan kabut
3. Golongan biologic
4. Golongan fisiologik : Bakteri, Virus, Jamur dan mikroorganisme lainnya
5. Golongan psikososial : Stres Psikis, Monotomi Kerja, Tuntutan Kerja

E. Pengendalian Penyakit Akibat Kerja


1. Pengendalian Pimer – Health Promotion
- Perilaku hidup sehat

9
- Faktor bahaya di tempat kerja
- Perilaku kerja yang baik
- Olahraga
- Gizi
2. Pengendalian Skkunder – Specifict Protection
- Peraturan perundang-undangan
- Pengendalian organisasi perihal jam kerja
- Pengendalian teknis dan jalur kesehatan imunisasi

3. Pengendalian Tersier
- Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
- Pemeriksaan kesehatan secara berkala
- Pemeriksaan lingkungan secara berkala
- Survailens
- Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada kerja
- Pengendalian segera di tempat kerja

Dalam pengendalian penyakit akibat kerja yang wajib dilakukan yaitu deteksi dini,
sehingga pengobatan bisa dilakukan secepat mungkin yang kemudian tanpa
menimbulkan efek kecacatan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagai suatu sistem
institusi yang melibatkan tenaga sumber daya manusia, peraturan dalam
pengendalian penyakit akibat kerja dapat dijadikan upaya pencegahan dan
pengendalian. Adapun yang dapat dilakukan yaitu mendesain lingkungan
kerja seminimal mungkin menyebabkan timbul penyakit akibat kerja hingga
kemudia terdapat sosialisasi risiko penyakit akibat kerja, pengecekan secara
berkala guna mendeteksi sedini mungkin adanya penyakit akibat kerja guna
meminimalisir adanya kecacatan.

B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran
sebaikanya pihak institusi senantiasa mengedepankan hak keselamatan saat
kerja juga bagi karyawan seantiasa bertanggung jawab atas kinerja yang
dilakukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2oi9 Tentang Kesehatan


Kerja

https://id.scribd.com/document/481096494/Makalah-Penyakit-Akibat-Kerja-Dan-
Kecelakaan-Kerja diakses pada 13 Desember 2021

12

Anda mungkin juga menyukai