Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

JENIS INDIKATOR INPUT BIDANG KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

HERNA MARLINA (195130022)

NI MADE NADIA FEBRIANA PUTRI (195130024)

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. dr Endang Budiati, M.Kes

HALAMAN JU
KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA


2022

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-nya
sehingga dapat menyusun makalah. Shalawat beriring salam tidak lupa penuli
sampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang selalu mengajarkan kita untuk
senantiasa menuntut ilmu.Makalah ini berjudul’’ Kinerja Petugas Kesehatan’’ yang
disusun dari berbagai sumber tulisan. Penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari segala pihak.
Namun besar harapan penulis semoga makalah ini berguna bagi penulis dan segala
pihak yang membcanya.Aamiin.

.Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bandar Lampung, 5 juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................4
1.3 TUJUAN...............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.2 Jenis Indikator Masukan (Input).........................................................................12
2.3 Jenis Indikator Masukan (Input) Bidang Kesehatan...........................................16
BAB III PENUTUP......................................................................................................26
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................27

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian aktivitas dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur
serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja.

Indikator kinerja, meliputi: indikator input, process, output, outcome, benefit, dan
impact. Dimana indikator kinerja input, process, dan output harus tercapai pada tahun
pertama/berjalan, sedangkan indikator outcome, benefit, dan impact bisa dicapai pada
tahun kedua atau ketiga.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, indikator input
adalah segala sumber daya, baik dana, orang, alat maupun sistem yang digunakan
dalam kegiatan untuk menghasilkan output dan outcome. Indikator input adalah alat
yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana input tersebut digunakan untuk
menghasilkan output dan outcome. Untuk menggambarkan mengenai kinerja dalam
mengelola input tersebut, indikator kinerja input dapat dikelompokkan menjadi
indikator yang menggambarkan mengenai Kuantitas input, Kualitas input, dan
Kehematan dalam menggunakan input.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah ini bagaimana jenis indikator input di bidang kesehatan

1.3 TUJUAN
Tujuan dalam makalah ini dapat mengetahui jenis indikator di bidang kesehatan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Indikator Input Bidang Kesehatan

A. Pengertian Indikator Kinerja

Indikator Kinerja : tanda yang berfungsi sebagai alat ukur pencapaiankinerja suatu ke
giatan, program atau sasaran dan tujuan dalam bentuk keluaran (output), hasil (outco
me), dampak  (impact) (Permendagri No.86/2017).

Indikator kinerja : alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitat
if  dan kualitatif (PP No.8/2008).

Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif    dan/atau kualitatif:    
unsur masukan, proses, keluaran, hasil,manfaat, dan/atau dampak yang menggambark
an tingkat capaian kinerjasuatu kegiatan (PP No. 6/2008).

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian aktivitas dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang
ditetapkan. indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur
serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja.

B. Fungsi Indikator Kinerja

1. Memperjelas apa, berapa & kapan suatu program/kegiatan dilaksanakan.

2. Memperjelas siapa yang bertanggung jawab dan yang melaksanakan indikator


dimaksud.
3. Menciptakan konsensus yg dibangun bersama oleh pihak terkait utk menghindari
kesalahan interprestasi selama pelaksanaan kegiatan dan dalam menilai kinerjanya.

4. Membangun dasar untuk pengukuran, analisis & evaluasi kinerja organisasi/unit


kerja.

C. Karakteristik Indikator Kinerja Utama atau Kriteria Indikator Kinerja Yang


Baik

1. Spesifik (Spesific)> IK dapat menggambarkan sesuai dengan kespesifikan dari


hasil program dan kegiatan yang akan diukur.

2. Dapat diukur (Measurable) > IK dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif. Jika ada dua pihak atau lebih mengukur hasilnya akan
sama.

3. Dapat dicapai ( Attainable)> IK dalam lingkup kendali sesuai tupoksi dan mampu
menyediakan datanya secara tepat dan akurat.

4. Sesuai dengan kinerja atau hasil yang diukur (Relevan) > IK harus menggambarkan
sedekat mungkin kesesuaiannya dengan hasil apa yang akan diukur.

5. Berjangka waktu tertentu (Time bound)> IKmempertimbangkan periode waktu


tertentu pencapaiannya.

6. Dapat dipantau dan dikumpulkan (Trackable)

D. Tipe Indikator Kinerja

a. Kualitatif

Menggambarkan kondisi atau keadaan tertentu yang ingin dicapai, melalui


penambahan informasi tentang skala atau tingkat pelayanan yang dihasilkan (misal:
baik, cukup, kurang)

b. Kuantitatif

1. Angka absolut: menggunakan angka absolut (misal: 30 orang, 80 unit)


2. Persentase: menggunakan perbandingan angka absolut dari yg diukur dg
populasinya (misal: 50%, 100%)

3. Rasio: membandingkan angka absolut dengan angka absolut lain yang terkait
(misal: rasio jumlah guru dibandingkan jumlah murid)

4. Rata-rata: angka rata-rata dari suatu populasi atau total kejadian (misal: rata-rata
biaya pelatihan per peserta dalam suatu diklat)

5. Indeks: angka patokan dari beberapa variabel kejadian berdasarkan suatu rumus
tertentu (misal: indeks harga saham, indeks pembangunan manusia)

E. Jenis-jenis Indikator Kinerja

Indikator kinerja, meliputi: indikator input, process, output, outcome, benefit, dan
impact. Dimana indikator kinerja input, process, dan output harus tercapai pada tahun
pertama/berjalan, sedangkan indikator outcome, benefit, dan impact bisa dicapai pada
tahun kedua atau ketiga.

a. Indikator Masukan (Input)

Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
kegiatan untuk menghasilkan keluaran atau memberikan pelayanan. Indikator ini
dapat berupa dana, sumber daya manusia, sarana, informasi, dan sebagainya.

b. Proses (Process)

Indikator proses memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang


dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa. Langkah dalam indikator proses
yaiatu menyusun perencanaan ,pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjalin
terjadinya saling menghargai diantara pihak-pihak yang terlibat dalam proses kinerja.
Dilaksanakan secara jujur untuk membatasi dampak merugikan pada individu dan
dilaksanakan secara transparan. Indikator mengenai proses dapat dikelompokkan
menjadi:

1.frekuensi proses kegiatan


2. Ketaatan terhadap jadwal dan

3. Ketaatan terhadap standar ketentuan yang ditentukan dalam melaksanakan proses.

c. Indikator Keluaran (Output)

Keluaran (output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan atau non fisik)
sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan
masukan yang digunakan yang merupakan hasil langsung dari kinerja organisasi, baik
dalam bentuk barang maupun jasa. Hasil kerja yang dicapai organisasi harus
dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan. Output juga merupakan produk atau
keluaran langsung dari suatu aktivitas/kegiatan yang dilaksanakan. Indikator keluaran
dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila target
kinerjanya dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik
dan terukur. Karenanya, indikator keluaran harus sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi unit organisasi yang bersangkutan. Indikator keluaran (ouput) digunakan untuk
memonitor seberapa banyak produk yang dapat dihasilkan atau disediakan.

d. Hasil (Outcome)

Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran


kegiatan pada jangka menengah. Outcome juga merupakan ukuran seberapa jauh
kinerja/produk/jasa dari program dalam memenuhi kebutuahan dan sasarannya serta
sesuai harapan masyarakat. Pencapaian sasaran dapat ditentukan dalam satu tahun
anggaran, beberapa tahun anggaran, atau periode pemerintahan. Sasaran itu sendiri
dituangkan dalam fungsi/bidang pemerintahan, seperti keamanan, kesehatan, atau
peningkatan pendidikan. Indikator hasil (outcome) digunakan untuk menentukan
seberapa jauh tujuan dari setiap fungsi pemerintah yang dicapai dari output suatu
aktivitas (produk atau jasa pelayanan) telah memenuhi keinginan masyarakat yang
dituju.

e. Manfaat (Benefit)

Manfaat (Benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan
kegiatan. Manfaat ini merupakan kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan
langsung oleh masyarakat dapat berupa tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh
publik. Dampak hasil kerja dapat bersifat positif bagi organisasi. Keberhasilan
seseorang mewujudkan prestasinya berdampak meningkatkan motivasi sehingga
semakin meningkatkan kinerja organisasi. Dampak keberhasilan sesorang dapat
bersifat negatif, jika karena keberhasilannya ia menjadi sombong yang akan membuat
suasana kerja menjadi tidak kondusif.

f. Dampak (Impact)

Dampak (Impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif
terhadap setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.
Dampak juga merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam
suatu kegiatan.

F. Indikator Kinerja Secara Umum :

1. Inputs : Segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan
untuk menghasilkan keluaran.

2. Proses : Sesuatu yang menunjukkan cara atau nuansa pencapaian sasaran dan
tujuan atau hasil yang akan diperoleh dalam waktu harian, mingguan, bulanan.

3. Outputs : Sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat
berupa fisik atau non fisik.

4. Outcomes : Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan


pada jangka menengah (efek langsung)

5. Benefit : Sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

6. Impact : Pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif pada setiap
tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.

G. Terminologi Indikator Kinerja :

1. Masukan (Input) Kegiatan dan sumberdaya/dana yang dibutuhkan agar keluaran


sesuai dengan yang diharapkan.
2. Keluaran (output) Sesuatu yang secara langsung diperoleh/dicapai dari pelaksanaan
kegiatan.

3. Hasil (outcome) Segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya suatu keluaran.

4. Manfaat (benefit) Tujuan/manfaat yang diperoleh dengan berfungsinya keluaran


secara optimal.

5. Dampak (impact) Pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat yang diperoleh dari
hasil kegiatan. Menggambarkan aspek makro tujuan proyek secara sektoral regional
maupun nasional.

H. Indikator Kinerja Beserta Contoh Di Bidang Kesehatan :

1. Input (masukan) adalah sumberdaya (anggaran/dana, sumberdaya manusia,


peralatam/teknologi, material) yang dipergunakan untuk melaksanakan suatu
kegiatan.

Contoh : pengadaan obat generik, jumlah dana Rp

2. Proses adalah upaya yang dilakukan dalam rangka mengolah masukan menjadi
keluaran.

Contoh : ketaatan pada Hk atau aturan, rata-rata waktu pengadaan

3. Output (keluaran) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu
kegiatan baik berupa fisik atau non fisik.

Contoh : jumlah obat generik yang tersedia

4. Outcomes (hasil) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya


output/keluaran. Hasil nyata yang diperoleh setelah adanya output/keluaran.

Contoh: kualitas pengobatan

5. Benefit (manfaat) adalah manfaat yang diperoleh dari adanya indikator hasil.

Contoh : tingkat kesembuhan

6. Impact (dampak) adalah pengaruh yang ditimbulkan dari adanya manfaat yang
diperoleh dari hasil dari suatu kegiatan. Sifatnya makro,regional.
Contoh : tingkat kesehatan masyarakat

I. Jenis -jenis Indikator Kinerja Utama:

1. Indikator Input: gambaran mengenai sumberdaya yang digunakan untuk


menghasilkan output dan outcome (kuantitas, kualitas, dan kehematan)
2. Indikator Process: gambaran mengenai langkah-langkah yang
dilaksanakan dalam menghasilkan barang atau jasa (frekuensi proses, ketaatan
terhadap jadwal, dan ketaatan terhadap ketentuan/standar).
3. Indikator Output: gambaran mengenai output dalam bentuk barang atau
jasa yang dihasilkan dari suatu kegiatan (kuantitas, kualitas, dan efisiensi)
4. Indikator Outcome: gambaran mengenai hasil aktual atau yang
diharapkan dari barang atau jasa yang dihasilkan (peningkatan kuantitas,
perbaikan proses, peningkatan efisiensi, peningkatan kualitas, perubahan
perilaku, peningkatan efektivitas, dan peningkatan pendapatan)
5. Indikator Dampak: gambaran mengenai akibat langsung atau tidak
langsung dari tercapainya tujuan. Indikator dampak adalah indikator outcome
pada tingkat yang lebih tinggi hingga ultimate.

J. Indikator Perencanaan Kinerja

1. Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan
program dapat berjalan atau untuk menghasilkan keluaran (output) misal : dana, sdm,
data/informasi dll).

2. Output adalah sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program
berdasarkan masukan.

3.Outcome (hasil) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya dari


outputs kegiatan pada jangka waktu menengah (misal: meningkatnya pengetahuan,
kualitas pelayanan lebih baik).

4. Benefits (manfaat) adalah kegunaan/manfaat suatu keluaran (outputs) yang


dirasakan langsung oleh masyarakat atau dapat berupa tersedianya fasilitas yang
diakses oleh publik.

5. Impacts (dampak) adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau
kepentingan umum yang ditimbulkan manfaat baik positif maupun negatif.
2.2 Jenis Indikator Masukan (Input)

A. Pengertian Indikator Masukan (Input)

1. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan
dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan outputs dan harus
dikelola agar dapat saling bersinergi dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, indikator


input adalah segala sumber daya, baik dana, orang, alat maupun sistem yang
digunakan dalam kegiatan untuk menghasilkan output dan outcome. Indikator input
adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana input tersebut
digunakan untuk menghasilkan output dan outcome. Untuk menggambarkan
mengenai kinerja dalam mengelola input tersebut, indikator kinerja input dapat
dikelompokkan menjadi indikator yang menggambarkan mengenai

• Kuantitas input

• Kualitas input, dan

• Kehematan dalam menggunakan input.

3. Masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu
kegiatan untuk menghasilkan keluaran atau memberikan pelayanan. Indikator ini
dapat berupa dana, sumber daya manusia, sarana, informasi, dan sebagainya.

4. Masukan  (input)  yaitu bagian atau  elemen  yang  terdapat dalam sistem


dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut.

5. Masukan (input) merupakan sumberdaya atau prasyarat yang dibutuhkan selama


aktivitas berlangsung guna menghasilkan dan mendeliver output (apa yang digunakan
dalam bekerja).

• Terminologi Input yaitu kegiatan dan sumberdaya atau dana yang dibutuhkan agar
keluaran sesuai yang diharapkan.
Aktivitas merupakan berbagai proses yang diperlukan untuk menghasilkan output dari
Masukan (Input) Input merupakan sumberdaya atau prasyarat yang dibutuhkan
selama aktivitas berlangsung guna menghasilkan dan men-deliver output “Apa yang
ingin diubah” “Apa yang ingin dicapai” “Apa yang dikerjakan dihasilkan (barang)
atau dilayani (proses)” mekanisme mengkonversi input menjadi output “Apa yang
digunakan dalam bekerja”

B. Unsur-unsur Indikator Masukan (Input)

• Terdiri dari : Sumberdaya manusia (SDM), modal, material, peralatan dan teknologi


serta metode dan mekanisme kerja.

• Pembagian lainnya yang banyak dikenal masyarakat adalah 4 M, yaitu: manusia


(man), uang (money), material dan metode (material and method) dan ada juga 6 M
yaitu: manusia (man), uang (money), material (material), metode (method), pasar
(market) dan mesin (machinery).

• Pada hakekatnya, unsur-unsur masukan (input) harus mampu menjawab 5W dan 1 H


(Who, What, When, Why, Where, dan How)

•Unsur-unsur masukan (input) ini juga berupa  sumber  daya  manajemen  yang
disingkat 7 M + 1 I yang  terdiri  atas :

1. Man ( Ketenagaan)

2. Money  (dana/biaya)

3. Method (metode)

4. Material  (bahan,  sarana  dan  prasarana)

5. Machine (mesin, peralatan/teknologi) utuk mengubah masukan menjadi  keluaran, 

6. Market  dan  marketing  (pasar  dan  pemasaran),


7. Minute/time (waktu), dan

8. Information (informasi)

• Indikator input mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana), SDM,


peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan untuk melaksanakan
kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumberdaya, dapat dianalisis apakah alokasi
sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana stratejik yang ditetapkan.

Contoh:

1.Jumlah dana yang dibutuhkan

2.Tenaga yang terlibat

3.Peralatan yang digunakan

4.Jumlah Bahan yang digunakan

• Masukan (input), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan

pekerjaan. Yang terdiri dari :

a. Sumber (resources), yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan
barang atau jasa, dapat dibedakan: sumber tenaga (labour resources), sumber modal
(capital resources), sumber hukum (legitimate resources), sumber alamiah (natural
resources). Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (science and technology) adalah tata
cara kerja dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

b. Kemampuan dan Kesanggupan (skill / capacity) adalah pengetahuan dan keadaan


fisik, mental biologis tenaga pelaksana.

• George R. Terry dalam bukunya Principle of Management mengatakan, ada enam


sumber daya pokok dari manajemen, yaitu:

(1) Men and women


(2) Materials
(3) Machines
(4) Methods
(5) Money
(6) Markets
1. Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.Manusia
tidak dapat disamakan dengan benda, manusia mempunyai peranan, pikiran, harapan
serta gagasan. Reaksi psikisnya terhadap keadaan sekeliling dapat menimbulkan
pengaruh yang lebih jauh dan mendalam serta sukar untuk diperhitungkan secara
seksama. Oleh karena itu, manusia perlu senantiasa diperhatikan untuk dikemhangkan
ke arah yang positif sesuai dengan martabat dan kepribadiannya sebagai manusia.
Sejalan dengan pandangan itu, Harold Konntz dan Cyril O’Donnel (1972)
menegaskan, “Manage-ment is the development of people, not the direction of thing.”
Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah
makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang
berkerja sama untuk mencapai tujuan.

2. Money atau Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang
merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3. Material terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam
dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam
bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah satu
sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan
tercapai hasil yang dikehendaki.

4. Machine atau Mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan


keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
5. Metode adalah suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya
tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap
manusianya sendiri.

6. Market atau pasar adalah tempat di mana organisasi menyebarluaskan


(memasarkan) produknya. Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting
sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan
berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan
pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai
dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.

2.3 Jenis Indikator Masukan (Input) Bidang Kesehatan


Unsur masukan (input) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi mutu
pelayanan kesehatan. Unsur masukan meliputi sumber daya manusia, dana dan
sarana. Jika sumber daya manusia dan sarana tidak sesuai dengan standar dan
kebutuhan, maka pelayanan kesehatan akan kurang bermutu. Upaya dalam
meningkatkan mutu Puskesmas diperlukan sumber daya manusia yang profesional
(SDM) dan peningkatan fasilitas kesehatan (Muninjaya,2004). Input adalah sarana
fisik, Perlengkapan dan perlatan, Organisasi dan manajemen, Keuangan, serta sumber
daya manusia dipuskesmas beberapa aspek penting yang harus mendapat perhatian
dalam hal ini adalah kejujuran, dan efisiensi, serta kuantitas, efektifitas dan kualitas
dari masukan yang ada.

Dalam input bidang kesehatan perlu sumber daya manusia dan fasilitas sarana dan
prasanan yang memadai untuk menunjang pelayanan kesehatan dan tercapainya suatu
tujuan yang di inginkan.kendala-kedala Input atau masukan yang sering terjadi yaitu
dari segi fasilitas sarana dan prasarana yang kurang menunjang seperti kurangnya
ketersediaan obat-obat yang belum memadai dan kurangnya ruang tindakan untuk
pelayanan kepada masyarakat ini menjadi hambatan puskesmas dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
A. Pengertian Indikator Masukan (Input) Bidang Kesehatan

1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan suatu
kegiatan atau implementasi program.

2. Input dalam pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan,
bahan, teknologi, organisasi, informasi, dan lain-lain.

3. Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu


pula. Semua daya yang ada perlu diorganisasikan dan dikelola sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundang- undang dan prosedur kerja yang berlaku. Input sangat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

4. Menurut Levey dan Loomba (2000), InputMerupakan subsistem yang memberikan


segala masukan untuk berfungsinya Sebuah sistem ,seperti sistem pelayanan
kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana
kesehatan, permasalahan diatas Input Sumber daya manusia, fasilitas sarana dan
prasarana yang memadai.

B. Unsur-unsur Indikator Masukan (Input) Bidang Kesehatan

Unsur-unsur masukan (input) bidang kesehatan terdiri atas :

1. Man, yaitu sumber daya manusia, yaitu tenaga yang akan terlibat dalam kegiatan.
SDM yang profesional harus mempunyai pendidikan dan keahlian serta memiliki
motivasi, kompetensi dan komitmen kerja yang baik (Muninjaya, 2004).

Man yaitu tenaga kesehatan atau SDM dibidangnya terdiri atas :

• Tersedianya kapabilitas SDM, baik perorangan maupun tim.


• Kapabilitas SDM dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan kompetensi.

• SDM yang memiliki pengetahuan dan keterampilan diharapkan dapat meningkatkan


kualitas proses kinerja maupun hasil kerja.

• Kompetensi diperlukan agar SDM mempunyai kemampuan yang sesuai dengan


kebutuhan organisasi sehingga dapat memberikan kinerja terbaiknya.

• Sumber daya manusia sangat penting dimana kualitas dari sumber daya manusia
berkaitan dengan keterampilan, profesionalitas, dan kompeten dalam bidangnya.

2. Money, yaitu pendanaan atau anggaran yang akan digunakan untuk melakukan
kegiatan.

3. Method, berarti acuan, pedoman, dan aturan yang akan digunakan untuk kegiatan.

4. Material, yaitu semua bahan dan peralatan (yang tidak menggunakan mesin / motor
penggerak) yang akan digunakan untuk kegiatan.

5. Machine, yaitu semua bahan dan peralatan yang menggunakan mesin / motor
penggerak yang akan digunakan untuk kegiatan.

6. Market, yaitu sasaran kegiatan.

C. Contoh Indikator Masukan (Input) Bidang Kesehatan

1. Indikator masukan (input) dalam penilaian kinerja Puskesmas

• Man : kepala dan staf puskesmas

• Money : biaya pertemuan dan ATK

• Methode : aturan dan kebijakan

• Materials : Data yang dibutuhkan laporan bulanan (SP2TP), laporan Keg. inovatif,
survey (mutu)

• Machine : Komputer
2. Indikator masukan (input) dalam sistem puskesmas

3. Indikator masukan (input) dalam pelayanan KB

Tingkat program : ketersediaan tenaga, suplai peralatan, dana.

Tingkat masyarakat : penurunan fertilitas

4. Indikator masukan (input) dalam sistem Surveilans Demam Berdarah Dengue di


Dinas Kesehatan

No. Unsur Masukan Kriteria Pedoman / Diskripsi


(Input)

1. Man (Manusia atau 1. Jumlah Tenaga Tenaga Surveilans Epidemiologi di


Sumber Daya Surveilans DBD tingkat Dinas Kesehatan Kab./
Manusia) Kota terdiri dari: 1 tenaga
epidemiologi ahli (S2), 2 tenaga
epidemiologi ahli (S1) atau
terampil dan 1 tenaga dokter
umum.

Pelatihan adalah proses


2. Ketersediaan Tenaga pembelajaran dalam rangka
Terlatih dalam meningkatkan kinerja,
Manajemen Program profesionalisme dan atau
dan Teknis P2DBD menunjang pengembangan karier
tenaga kesehatan dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Contoh pelatihannya yaitu
pelatihan manajemen pengendalian
DBD.

2. Money (Dana atau 1. Pendanaan Program Sumber biaya penyelenggaraan


Pendanaan) Surveilans DBD sistem surveilans epidemiologi
kesehatan terdiri sumber dana
APBN, APBD Kab./Kota, APBD
Propinsi, Bantuan Luar Negeri,
Bantuan Nasional dan Daerah, dan
swadaya masyarakat. Jumlah dana
untuk program DBD sebesar Rp
200.000.000,00 untuk program
P2DBD yang meliputi kegiatan
penyemprotan sarang nyamuk, dan
surveilans DBD yang bersumber
dari APBD kab.

3. Method (Metode) 1. Ketersediaan Pedoman dalam evaluasi surveilans


Pedoman Evaluasi dibagi dalam 2 bentuk yaitu dalam
Surveilans DBD bentuk pedoman dan peraturan.
Contohnya Modul Pengendalian
DBD pada tahun terakhir di setiap
daerah . Evaluasi juga dilakukan
malalui rapat- rapat koordinasi.

Pedoman yang bersifat teknis di


lapangan diwujudkan dalam bentuk
SOP yang disusun berdasarkan
peraturan dan pedoman. SOP yang
digunakan terdiri dari: Modul
2. Ketersediaan SOP
Pengendalian DBD pada tahun
Surveilans DBD
terkakhir di setiap daerah. dan SPO
Program P2DBD oleh Dinas
Kesehatan.

4. Material (Material) 1. Ketersediaan Formulir Menurut Ditjen PP dan PL


Sarana dan Prasarana Surveilans DBD Kemenkes RI tahun 2011, formulir
pelaporan surveilans DBD di Dinas
Kesehatan Kab./Kota terdiri dari
DP-DBD, form KDRS, form K-
DBD, form W1 dan form W2.
Jumlah formulir disesuaikan
dengan kebutuhan setiap kondisi
formulir PSN dan PE sebagai
tambahan.

Menurut Ditjen PPM dan PL


2. Ketersediaan ATK (2003) bahwa yang termasuk ATK
(alat tulis kantor) pada surveilans
DBD sekurang-kurangnya meliputi:
pensil, bolpoin, penggaris, kertas
hvs/prin, stempel beserta tinta dan
penjepit kertas. Jumlah ATK
mencukupi dan dalam kondisi baik.
Menurut Ditjen PPM dan PL
(2003) perangkat surveilans lain
terdiri dari: kalkulator dan kertas
grafik dalam jumlah yang
mencukupi.

3. Ketersediaan
Perangkat Surveilans
Lain

5. Machine (Mesin) 1. Ketersediaan Menurut Ditjen PPM dan PL


Sarana dan Prasarana Perangkat Komputer/ (2003), perangkat komputer untuk
laptop program surveilans terdiri dari:
perangkat komputer/laptop, printer,
program Ms. Office, Epi map/ Epi
info dan flasdisk.

Menurut KMK RI No. 1116/


Menkes/SK/VIII/2003, salah satu
2. Ketersediaan Alat
sarana yang harus ada pada sistem
Komunikasi
surveilans epidemiologi kesehatan
di tingkat dinas kesehatan
kabupaten adalah 1 paket alat
komunikasi yang meliputi: telepon,
HP, faksimil, SSB, jaringan
internet, SMS gateway, dan
telekomunikasi lainnya.

6. Market (Sasaran) 1. Pengguna Informasi Menurut Ditjen PPM dan PL


Hasil Surveilans DBD (2003), salah satu kegiatan dalam
surveilans epidemiologi adalah
instansi surveilans epidemiologi
memiliki sasaran dalam kegiatan
penyebarluasan informasi hasil
pelaksanaan surveilans. Pengguna
informasi internal meliputi: Subbag
Perencanaan dan Keuangan,
Bidang Promkes dan Penyehatan
Lingkungan dan UPTD DKK.
Sedangkan pengguna informasi
eksternal meliputi: BAPPEDA
Kab., Komisi IV DPRD, Dinkes
provinsi, dan Wartawan.

Menurut Ditjen PP dan PL


Kemenkes (2011), informasi yang
didistribusikan ke sasaran
informasi surveilans DBD minimal
meliputi: data endemisitas dan
2. Kebutuhan Informasi
distribusi kasus DBD per
Hasil Surveilans DBD
kecamatan (tabel, grafik dan
mapping) dan data kecenderungan
penyakit DBD).

Data yang dibutuhkan oleh


pengguna data/informasi hasil
surveilans DBD baik di Dinas
Kesehatan maupun
lembaga/instansi di luar Dinas
Kesehatan meliputi data jumlah
kasus DBD dan wilayah yang
terkena DBD.

D. Penyusunan indikator masukan (input)

1. Cantumkan jumlah dana untuk setiap jenis masukan.


2. Tentukan unit kegiatan (investasi) yang dilakukan dalam satu ruang lingkup
kegiatan yang rinci.

3. Identifikasikan jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam pelaksanaan


kegiatan.

4. Tentukan jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan.

E. Aktivitas yang bisa dilakukan untuk masukan (input)

1. Pemasaran atau marketing

Pemasaran bertujuan untuk :

a. Memperkenalkan sistem yang ada. Contoh: sistem pelayanan kesehatan.

b. Memberitahukan persyaratan masukan contoh : masuknya pasien.

2. Seleksi

Seleksi bertujuan untuk : Memilih masukan yang memenuhi syarat dan jumlah
tertentu.

F. Evaluasi masukan (input)

1. Meliputi pertimbangan tentang sumber dan strategi yang akan digunakan dalam
upaya mencapai suatu program.

2. Informasi-informasi yang terkumpul selama tahap evaluasi hendaknya dapat


digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan sumber dan strategi analisis
masalah yang berhubungan dengan lingkungan program yang di dalam keterbatasan
dan hambatan yang ada.

3. Evaluasi masukan membutuhkan evaluator yang memiliki pengetahuan luas dan


berbagai keterampilan tentang berbagai kemungkinan sumber dan strategi yang akan
digunakan mencapai tujuan program.
4. Pengetahuan tersebut bukan hanya tentang evaluasi saja tetapi juga dalam
efektivitas program dan pengetahuan subtansi program itu sendiri dan berbagai bentuk
dalam pengeluaran program yang akan dicapai.

G. Menurut Stufflebean evaluasi masukan (input) dilakukan untuk menjawab


pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah strategi yang digunakan oleh program sudah sesuai dengan pencapaian
tujuan?

2. Apakah sumber-sumber termasuk (SDM) yang ada sudah sesuai dengan beban
program yang akan dijalankan?

3. Apakah strategi yang diambil ini merupakan strategi yang benar-benar sudah
disepakati bersama oleh pengelola program?

4. Strategi yang manakah yang sudah ada sebelumnya dan sudah cocok untuk
pencapaian tujuan yang lalu?

5. Sumber-sumber daya manakah yang benar-benar mempunyai kontribusi yang


paling dominan?

6. Prosedur dan jadwal khusus manakah yang digunakan untuk melaksanakan strategi
tersebut?

7. Apakah yang dapat dikatakan sebagai ciri khusus dari kegiatan yang dilaksanakan
di dalam program dan apa pula akibat yang ditimbulkannya?

8. Bagaimanakah urutan prioritas sumber daya dan strategi yang paling mempunyai
kontribusi terhadap pencapaian program?

H. 5 faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan keberhasilan


manajemen kesehatan

Berdasar definisi (Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat)


ditemukan 5 faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan keberhasilan
manajemen kesehatan, yaitu: masukan (input), proses (process), keluaran (output),
sasaran (target) serta dampak (impact).

1. Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan


pekerjaan manajemen. Input berfokus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi
dari menejemen termasuk komitmen, dan stakeholder lainnya, prosedur serta
kebijakan sarana dan prasarana fasilitas dimana pelayanan diberikan.

2. Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi manajemen. Pada umumnya,
proses ataupun fungsi manajemen merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan
proses adalah semua metode dengan cara bagaimana pelayanan dilakukan.

3. Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk manajemen kesehatan,
output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan (health services). Hasil atau output
adalah hasil pelaksanaan kegiatan. Output adalah hasil yang dicapai dalam jangka
pendek, misalnya akhir darikegiatan pemasangan infus, sedangkan outcome adalah
hasil yang terjadi setelah pelaksanaan kegiatan jangka pendek misalnya plebitis
setelah 3x24jam pemasangan infus. Macam pelayanan kesehatan adalah Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).

4. Sasaran (target group) adalah kepada siapa output yang dihasilkan, yakni upaya
kesehatan tersebut ditujukan kepada UKP untuk perseorangan atau UKM untuk
masyarakat (keluarga dan kelompok). Sedangkan Dampak (impact) adalah akibat
yang ditimbulkan oleh output. Untuk manajemen kesehatan dampak yang diharapkan
adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan dapat
tercapai jika kebutuhan (needs) dan tuntutan (demands) perseorangan/masyarakat
dapat dipenuhi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa jeni indikator input bidang
kesehatan yaitu salah satu faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan.
Unsur masukan meliputi sumber daya manusia, dana dan sarana. Jika sumber daya
manusia dan sarana tidak sesuai dengan standar dan kebutuhan, maka pelayanan
kesehatan akan kurang bermutu. Upaya dalam meningkatkan mutu Puskesmas
diperlukan sumber daya manusia yang profesional (SDM) dan peningkatan fasilitas
kesehatan (Muninjaya,2004). Input adalah sarana fisik, Perlengkapan dan perlatan,
Organisasi dan manajemen, Keuangan, serta sumber daya manusia dipuskesmas
beberapa aspek penting yang harus mendapat perhatian dalam hal ini adalah
kejujuran, dan efisiensi, serta kuantitas, efektifitas dan kualitas dari masukan yang
ada.
DAFTAR PUSTAKA

Satrianegara,M.Fais.2013.Pengertian 5 M dalam Manajemen.


https://www.indonesian-publichealth.com/pengertian-5-m-dalam-manajemen/

(diakses pada 1 Juni 2022)

Universitas Muhammadiyah Malang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.


https://eprints.umm.ac.id/38684/3/BAB%20II.pdf

(diakses pada 1 Juni 2022)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). https://uns.ac.id/id/wp-


content/uploads/LAKIP-UNS.pdf.

(diakses pada 1 Juni 2022)

123dok. 2018. Input Proses Output Outcome.


https://text-id.123dok.com/document/nzw8o51gz-input-proses-output-outcome.html.

(diakses pada 1 Juni 2022)

Bappeda, Bangka. 2020. Indikator Kinerja.


https://bappeda.bangka.go.id/sites/default/files/dokumen/bank_data/Paparan
%20Indikator%20Kinerja.pdf.

(diakses pada 1 Juni 2022)

Slide Player. 2019. Pengertian Indikator, Definisi Indikator.


https://slideplayer.info/amp/12090744/.
(diakses pada 1 Juni 2022)

Rahman, Fauzie. 2022. PENGUKURAN EVALUASI TERHADAP INPUT, PROSES,


OUTPUT DAN OUTCOME. https://slideplayer.info/amp/3657503/.

(diakses pada 1 Juni 2022)

Anda mungkin juga menyukai