Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


VALUE FOR MONEY AUDIT

DOSEN PENGAMPU : Dr.Fadrul, S.E., M.Ak.,

Oleh Kelompok 1:
1. Dita Amanda ( 2262201081)
2. Lili Oktaviana ( 2262201086 )
3. Ratih ( 2262201088 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT BISNIS DAN TEKNOLOGI PELITA INDONESIA
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas Rahmat dan hidayah-Nya, yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Akuntansi
Sektor Publik" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang materi jenis-jenis dari produk perbankan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Fadrul, S.E., M.Ak., selaku dosen Mata
Kuliah Akuntansi Sektor Publik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan dapat membuat makalah ini menjadi lebih baik. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pihak lain yang membacanya.

Pekanbaru, 20 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2
2.1 Karakteristik Value For Money Audit............................................................................................2
2.2 Audit Ekonomi dan Efesiensi........................................................................................................2
2.3 Audit Efektivitas...........................................................................................................................3
2.4............................................................................................................................................................3
BAB III..........................................................................................................................................................4
PENUTUP.....................................................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................4
3.2 Saran...........................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk menjamin dilakukannya pertanggungjawaban publik oleh Lembaga-
lembaga oleh pemerintah maka diperlukan perluasan sistem pemeriksaan, tidak sekedar
conventional audit, namun juga perlu dilakukan value for money audit (VFM Audit).
Dalam pemeriksaan yang konvensional, lingkup pemeriksaan hanya sebatas audit
terhadap keuangan dan kepatuhan ( financial and compliance audit ), sedangkan dalam
pendekatan baru ini selain audit keungan dan kepatuhan juga perlu dilakukan audit
kinerja ( performance audit ). Performance audit meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas. Audit ekonomi dan efesiensi disebut management audit atau operational audit,
sedangkan audit efektivitas disebut program audit. Istilah lain untuk performance audit
tersebut adalah VFM audit atau 3E’s audit (economy, efficiency, and effectiveness audit).
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini yaitu:
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang terdapat dalam makalah ini yaitu :

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Value For Money Audit


Value for money merupakan pengukuran kinerja dengan berdasarkan pada ukuran
ekonomi, efesiensi, dan efektivitas. Value for money audit sering disebut dengan audit kinerja.
Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efesiensi, dan efektivitas, pada dasarnya merupakan
perluasan dari audit keuangan dalam hal tujuan dan prosedurnya. Pengertian audit dalam audit
keuangan adalah suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
obyektif mengenai asersi atau Tindakan dan kejadian ekonomi, kesesuaiannya dengan
kriteria/standar yang telah ditetapkan dan kemudian mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak pengguna laporan tersebut ( Malan, 1984).

Audit kinerja adalah pemeriksaan pada Tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian


ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atau fungsi audit. Defenisi audit kinerja adalah
suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif, agar dapat
melakukan penilaian secara independent atas ekonomi dan efesiensi operasi, efektivitas dalam
pencapaian hasil yang diinginkan, dan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan hukum yang
berlaku, menentukan kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya, serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak pengguna
laporan tersebut ( Malan, 1984).

Value for money lebih luas di banding konvensional audit karena dalam value for manue
menggunakan lingkup audit keuangan, kepatuhan dan audit kinerja yang meliputi audit
ekonomi, efesiensi, dan audit efektivitas yang disingkat pengukuran 3E. sedangkan Audit yang
konvensional, hasil auditnya adalah berupa pendapat (opini) auditor secara independent dan
obyektif tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan kriteria standar yang telah
ditetapkan, tanpa pemberian rekomendasi perbaikan.

2.2 Audit Ekonomi dan Efesiensi


Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan masukan ( cost of input ) atau sering
disebut kehematan yang mencakup pengelolaan secara hati- hati atau cermat dan tidak ada
pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis jika dapat menghilangkan atau
mengurangi biaya yang tidak perlu. Sedangkan efesiensi berhubungan erat dengan konsep
produktivitas, yang membandingkan antara output yang dihasilkan terhadap input yang
digunakan. Suatu kegiatan operasional dikatakan efesiensi apabila suatu produk atau hasil kerja
dapat dicapai dengan penggunaan sumber daya dan dana yang serendah- rendahnya.

Audit ekonomi dan efesiensi bertujuan untuk menetukan :

1. Apakah suatu entitas memperoleh, melindungi, dan menggunkan sumber dayanya ( seperti
karyawan, Gedung, ruang, dan peralatan kantor ) secara ekonomis dan efesien.
2. Penyebab terjadinya praktik-praktik yang tidak ekonomis atau tidak efesien termasuk
ketidakmampuan organisasi dalam mengelola system informasi, prosedur administrasi, dan
struktur organisasi.

2
Secara lebih spesifik, The general Accounting Office Standards (1994) menegaskan bahwa audit
ekonomi dan efesiensi dilakukan dengan mempertimbangkan apakah entitas yang diaudit telah :
a. Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat
b. Melakukan pengadaan sumber daya ( jenis, mutu, dan jumlah ) sesuai dengan
kebutuhan pada biaya terendah.
c. Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara memadai
d. Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan atau kurang jelas
tujuannya.
e. Menghindari adanya pengangguran sumberdaya atau jumlah pegawai yang berlebihan.
f. Menggunakan prosedur kerja yang efesien
g. Menggunakan sumber daya ( staf, peralatan dan fasilitas ) yang minimum dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang/jasa dengan kuantitas dan kualitas yang tepat.
h. Mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
perolehan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya negara.
i. Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kehematan
dan efesiensi.

Prosedur untuk melakukan audit ekonomi dan efesiensi meliputi :

1. Perencanaan audit
2. Mereview system akuntansi dan pengendalian intern
3. Menguji system akuntansi dan pengendalian intern
4. Melaksanakan audit
5. Menyampaikan laporan

2.3 Audit Efektivitas


Menurut Audit Commission ( 1986), efektivitas berarti menyediakan jasa-jasa yang benar
sehingga memungkinkan pihak yang berwenang untuk mengimplementasikan kebijakan dan
tujuannya.

Audit efektivitas (audit program) bertujuan untuk menentukan :

1. Tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan


2. Kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya
3. Apakah entitas yang diaudit telah mempertimbangkan alternative lain yang memberikan hasil
yang sama dengan biaya yang paling rendah.
4. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada evaluasi pelaksanaan program, yaitu sebagai
berikut :
a. Apakah program tersebut relevan atau realistic
b. Apakah ada pengaruh dari program tersebtu
c. Apakah program telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan
d. Apakah ada cara-cara yang lebih baik dalam mencapai hasil.

2.4

3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kita dapat menyimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah sebuah kondisi
bangsa secara dinamik yang mencakup aspek nasional yang terintegrasi dan kemampuan
agar dapat menghadapi ancaman nasional secara internal maupun eksternal.
Geostrategi sendiri adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam
mempertahankan nilai eksistensi bangsa, menjaga bangsa dari segala bentuk ancaman-
ancaman lainnya yang mengartikan bahwa geostrategi memiliki kaitan yang sangat erat
dengan ketahanan nasional karena geostrategi adalah wujud dari ketahanan nasional itu
sendiri.
Ancaman yang terus datang dari berbagai macam aspek terhadap bangsa
mendorong kita untuk merealisasikan wacana-wacana geostrategi dengan cara-cara
seperti halnya pemerintah harus membantu agar masyarakat dapat berdiri secara mandiri
atau yang disebut dengan berdikari, mengikuti perkembangan zaman, terus melaksanakan
gotong royong antar masyarakat agar dapat saling membantu dikala masa sulit sedang
menerjang bangsa, pembinaan ideologi serta mengembangkan ilmu anak bangsa agar
geostrategi dapat berjalan untuk mewujudkan ketahanan sosial yang diperlukan oleh
bangsa
3.2 Saran
Kita sebagai warga negara Indonesia kita harus merealisasikan geostrategi sebaik-
baiknya demi kelancaran untuk mewujudkan ketahanan nasional yang baik agar bangsa
kita terus terjaga dari ancaman-ancaman yang ada.

4
DAFTAR PUSTAKA

Priyono, J. (2017). Uji falsifikasi konsepsi ketahanan nasional sebagai geostrategi


indonesia. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 7(2), 81-96.
Dwi, S., Triwahyuningsih, T., & Dikdik Baehaqi Arif, D. B. A. (2012). Geostrategi
Indonesia.
Nasional, S. L. K. Ketahanan nasional.
Putra, T. M. (2019). Pelayanan Publik, Good Governance, dan Ketahanan Nasional.
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai