Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEKNIK DASAR PRINSIP PEMBUATAN KKA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntan

Dosen Pengampu: - Dr. Sri Marten Yogaswara, M.M.


- Leni Maryani, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :

Aulia Lathifah Qasthalani (205020051)

Laila Rahmah Ramadhan (205020066)

Lusi Andriani (205020069)

Widhy Karisma (205020071)

Euis Sinta Amalia (205020073)

Anisa (205020078)

Chindy Farah (215020051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASUNDAN

2022
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan karunia Allah SWT Tuhan umat islam diseluruh penjuru dunia kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi, tentu nya dengan ridho serta
rahmat dari Allah SWT sehingga mahasiswa bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Makalah ini ditugaskan oleh mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi yang berjudul “TEKNIK
DASAR PRINSIP PEMBUATAN KKA” Mudah-mudahan dengan makalah ini bisa menjadi manfaat
dan suatu informasi penting untuk mengetahui topik ini semakin dalam.

Kami ucapkan terima kasih yang sudah membantu menyelesaikan makalah yang dibuat, baik
secara langsung maupun tidak langsung mulai dari teman prodi, internet, serta dukungan keluarga.
Semoga Allah SWT membalas jasa yang sudah dikeluarkan untuk menyelesaikan makalah ini.

Kami turut ucap minta maaf dalam penulisan makalah ini apabila banyak kesalahan-kesalahan
baik itu dalam penulisan makalah ini, seperti bahasa Indonesia yang baik dan benar, typo, dan
kesalahan yang lainnya. Sebagai manusia yang masih hidup di dunia ini tidak akan luput dari
kesalahan, maka dari itu kami memohon dimaklumi dan meminta saran dan kritik agar kedepannya
membuat makalah ini bisa menjadi lebih baik.

Hormat kami

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4

1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 4

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4

1.3. Tujuan Makalah........................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 5

2.1. Teknik Dasar Pembuatan KKA ................................................................................... 5

2.2. Prinsip Pembuatan KKA ............................................................................................. 5

BAB III KESIMPULAN............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Auditing adalah suatu proses dengan apa seseorang yang mampu danindependen
dapat menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu
kesatuan ekonomi dengan tujuan untuk mempertimbangkan danmelaporkan tingkat
kesesuaian dari keterangan yang terukur tersebut dengan kriteriayang telah ditetapkan. Untuk
melaksanakan suatu audit atau pemeriksaan, selalu diperlukan keterangan dalam bentuk yang
dapat dibuktikan dan standar-standar ataukriteria yang dapat dipakai oleh auditor sebagai
pegangan untuk mengevaluasiketerangan tersebut.Audit atau pemeriksaan dalam arti luas
bermakna evaluasi terhadap suatuorganisasi, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh
pihak yang kompeten,objektif, dan tidak memihak, yang disebutauditor. Tujuannya adalah
untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan
sesuaidengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Kertas kerja
(working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien dengan laporan
audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat penting dalam profesi akuntan publik.
Dalam proses auditnya, auditor harusmengkumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti.
Untuk mendukung simpulan dan pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk
kepentingan pengumpulan dan pembuatan bukti itulah auditor membuat kertas kerja. Kertas
kerja memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam audit atas
laporan keuangan atau perikatan audit lainnya, berdasarkan seluruh standar auditingyang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana teknik dasar pembuatan kertar kerja audit (KKA)?
2. Bagaimana prinsip pembuatan kertas kerja audit (KKA)?

1.3. Tujuan Makalah


Tulisan ini bertujuan untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya para mahasiswa
jurusan pendidikan ekonomi, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Pasundan
agar dapat memahami dan mengerti materi mengenai teknik dasar prinsip pembuatan KAA.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teknik Dasar Pembuatan KKA


Ada beberapa teknik untuk pembuatan kertas kerja audit, yaitu :
a) Judul
Setiap kertas kerja harus berisi nama klien, judul yang jelas menunjukan isi kertas kerja
yang bersangkutan., dan tanggal neraca atau periode yang dicakup oleh audit.
b) Nomor index
Setiap kertas kerja harus diberi index atau nomor referensi, misalnya A-1, B-2 dsb, untuk
keperluan pemberian identifikasi dan pengarsipan.
c) Referensi silang
Data dalam suatu kertas kerja yang diambil dari kertas kerja lain atau dipindahkan atau
dibawa di kertas kerja lain, harus diberi referensi silang dengan nomor index dari kertas-
kertas kerja tersebut
d) Tanda pengerjaan (tickmarks)
Tanda pengerjaan adalah symbol, seperti tanda silang, centang, atau symbol lainnya yang
digunakan dalam kertas kerja untuk menunjukan bahwa auditor telah melakukan posedur
audit tertentu pada bagian yang diberi tanda pengerjaan, atau bahwa tambahan informasi
tentang sesuatu hal terdapat pada kertas kerja lain yang ditunjukan oleh tanda pengerjaan
yang bersangkutan.
e) Tandatangan dan Tanggal
Segera setelah menyelesaikan tugasnya, baik pembuat maupun orang yang mereview kertas
kerja, harus menandatangani dan mencantumkan tanggal pada kertas kerja yang
bersangkutan.Hal ini diperlukan agar jelas siapa penanggungjawab dalam pembuatan kertas
kerja maupun orang yang telah mereview kertas kerja

2.2. Prinsip Pembuatan KKA


1) Tentukan tujuan setiap pembuatan kertas kerja
Kertas kerja tidak dibuat atau dikumpulkan kecuali jika terdapat suatu tujuan yang
akan dicapai. Auditor harus memikirkan dengan baik apa tujuan yang hendak dicapainya dan
kemudian merencanakan dengan cermat cara terbaik untuk mencapainya. Data yang tidak
relevan tidak perlu dikumpulkan, hal ini untuk mengefisienkan pengarsipan dan waktu
penelaahan kertas kerja audit.
2) Hindari pekerjaan menyalin
Terbuangnya waktu dan biaya, auditor harus berusaha semaksimal mungkin
melaksanakan pekerjaan mereka secara efisien dan tepat guna. Untuk menganalisis rincian
saldo akun atau transaksi auditor tidak perlu menyalinnya, tetapi cukup dengan menggunakan
rincian yang ada pada pembukuan klien.
3) Hindari penulisan ulang
Penulisan ulang seperti halnya menyalin menyebabkan terbuangnya waktu, tambahan
biaya, risiko salah tulis, ketidakrapian dan lain-lain. Penekanan penyusunan kertas kerja audit
adalah sedapat mungkin menghindari penulisan ulang, tetapi haruslah dapat meringkas isi
atau pokok yang menjadi fokus auditor dari hasil analisis bukti audit.
4) Berilah pendukung atau penjelasan pada semua akun
Suatu kertas kerja pendukung (supporting) harus selalu disiapkan untuk semua akun
penting yang terdapat dalam kertas kerja neraca dan kertas kerja laba rugi, baik secara naratif
sebagai acuan atau penjelasan suatu masalah ataupun berupa catatan kaki kertas kerja neraca
dan kertas kerja laba rugi atau skedul utama (Top Schedule) tanpa perlu membuat kertas kerja
terpisah.
5) Tulislah langkah prosedur audit apa saja yang telah dilakukan
Setiap kertas kerja harus menunjukkan ringkasan singkat tapi lengkap tentang
prosedur audit (langkah-langkah) apa saja yang telah dilakukan untuk memeriksa suatu akun
dan transaksi tertentu.
6) Kertas kerja pemeriksaan harus diindeks
7) Pada kertas kerja pemeriksaan harus dicantumkan tentang sifat dari perkiraan yang
diperiksa, prosedur pemeriksaan yang dilakukan dan kesimpulan mengenai kewajaran
perkiraan yang diperiksa.
8) Tuangkan dalam bentuk tulisan
Penjelasan atau komentar tertulis oleh staf audit sering kali dibutuhkan dalam audit.
Hal ini dapat berupa catatan yang menjelaskan suatu skedul dan observasi yang
mempengaruhi prinsip dan metode akuntansi. Pertanyaan yang dilakukan selama audit di
lapangan dan pemecahannya harus diungkapkan secara lengkap dalam kertas kerja.
9) Buktikan penjelasan lisan yang diperoleh
Dalam menganalisis dan memeriksa keterjadian dan kebenaran beban, auditor tidak
cukup hanya dengan menerima penjelasan yang diberikan oleh klien. Auditor harus selalu
memeriksa dokumen sumber transaksi. Oleh sebab itu, selain mencatat penjelasan lisan dalam
kertas kerja audit, auditor juga harus melampirkan keterangan bahwa pemeriksaan saldo akun
atau transaksi telah dilakukan untuk mendukung penjelasan lisan tersebut.
10) Jawablah pertanyaan yang muncul
Dalam proses pelaksanaan audit sering muncul beberapa pertanyaan, seperti
keyakinan kebenaran suatu angka, mengapa saldo kredit dalam rekening Koran bank tidak
tercermin dalam buku besar dan lain sebagainya. Biasanya pertanyaan-pertanyaan yang
terjadi merupakan aspek yang paling penting dalam audit dan staf audit harus memperhatikan
agar pertanyaan tersebut tidak ada yang tidak terjawab pada saat selesainya audit.
11) Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working papers
sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab.
12) Di bagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan daftar isi dan indeks
kertas kerja pemeriksaan dan paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit
tersebut.
BAB III
KESIMPULAN

Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan klien
dengan laporan audit. oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat penting dalam profesi akuntan
publik. Dalam proses auditnya, auditor harus mengkumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti.
teknik pembuatan kertas kerja audit yaitu judul, nomor index, refensi silang, tanda pengerjaan, tanda
tangan dan tanggal. Lalu prinsip pembuatan KKA yaitu pembuatan kertas kerja harus mempunya
maksud dan tujuan yang jelas, hindari pekerjaan salin menyalin yang tidak perlu, dapat membuktikan
keterangan lisan yang diperoleh melalui pengajuan pertanyaan. maka dari itu pengerjaan audit harus
sesuai dengan teknik dan prinsip kertas kerja audit agar dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11949907/Kertas_kerja_audit_1

http://maielvasundari.blogspot.com/2013/10/kertas-kerja-audit.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai