DI RUMAH SAKIT
di susun oleh :
DINAS KESEHATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai Aplikasi Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
(SMK3) ini sesuai dengan berbagai sumber informasi dan literatur yang sudah
dikembangkan. Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu selaku Dosen mata
kuliah kesehatan kerja (K3) yang telah memberikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Aplikasi Kesehatan
Kerja. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3
A. Pengertian Sistem Manajemen K3 di Rumah Sakit......................................3
B. Tujuan Sistem Manajemen K3 di Rumah Sakit............................................3
C. Bahaya Potensial di Rumah Sakit.................................................................3
D. Sistem Manajemen K3 Rumah Sakit............................................................4
E. Perencanaan..................................................................................................5
F. Pengorganisasian...........................................................................................5
G. Pemantauan dan Evaluasi..............................................................................6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
BAB IV PENUTUP...............................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah
satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja
tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja
dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak
pada masyarakat luas.
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di
kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia
belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan
penyakit akibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan)
menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor
penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas
serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang
meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman
walaupun sudah tersedia.
Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan
berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan,
tidak hanya terhadap para pelaku langsung yang bekerja di RS, tapi juga
terhadap pasien maupun pengunjung RS. Sehingga sudah seharusnya
pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3 di RS.
Potensi bahaya di RS, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di RS,
yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang berhubungan
dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi, bahan-
bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan psikososial dan
ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas mengancam jiwa
1
dan kehidupan bagi para karyawan di RS, para pasien maupun para
pengunjung yang ada di lingkungan RS.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem manejemen K3 di Rumah Sakit?
2. Tujuan Keselamatan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit ?
3. Gambaran umum potensi bahaya di rumah sakit?
4. Bagaimana sistem manajemen K3 rumah sakit?
5. Perencanaan Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
6. Pengorganisasian Sistem manajemen K3 di Rumah Sakit ?
7. Pelaksanaan SMK3 di rumah sakit?
8. Pemantauan dan evaluasi SMK3?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum :
Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Dasar Kesehatan
Keselamatan Kerja
Tujuan khusus :
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja sehat, aman, nyaman, dan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan karyawan Rumah Sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Managemen K3 di Rumah Sakit adalah Suatu proses kegiatan yang
dimulai dengan tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian yang bertujuan untuk membudayakan K3 di rumah sakit
3
esensial seperti pendanaan, tenaga K3 dan sarana untuk terlaksannya
program K3 di RS. Kebijakan K3 di RS diwujudkan dalam bentuk wadah
K3 RS dalam struktur organisasi RS
E. Perencanaan
RS harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai
keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas
dan dapat diukur. Perencanaan K3 di RS dapat mengacu pada standar
sistem manajemen K3 RS diantaranya self assesment akreditasi K3RS dan
SMK3.
Perencanaan meliputi :
1. Identifikasi sumber bahaya penilaian dan pengendalian faktor risiko
2. Membuat peraturan
3. Tujuan dan sasaran
4. Indikator kerja
5. Program kerja
F. Pengorganisasian
Pelaksanaan K3 di RS sangat bergantung dari rasa tanggung jawab
manajemen dan petugas, terhadap tugas dan kewajiban masing-masing
4
serta kerja dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawab ini harus ditanamkan
melalui adanya aturan yang jelas. Pola pembagian tanggung jawab,
penyuluhan kepada semua petugas, bimbingan dan latihan serta
penegakkan disiplin. Ketua organisasi pelaksana K3 RS secara spesifik
harus mempersiapkan data dan informasi pelaksanaan K3 di semua tempat
kerja, merumuskan permasalahan serta menganalisi penyebab timbulnya
masalah bersama unit-unit kerja, sehingga dapat dilaksanakan dengan
baik. Selanjutnya memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program,
untuk menilai sejauh mana prorgam yang dilaksanakan telah berhasil.
Kalau masih terdapat kekurangan, maka perlu diidentifikasi
penyimpangannya serta dicari pemecahannya.
Pelaksanaan SMK3 di Rumah Sakit
1. Penyuluhan K3 ke semua Petugas Rumah Sakit
2. Pelatihan K3 yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam organisasi
rumah sakit
3. Melaksanakan program K3 sesuai peraturan yang berlaku
a. Pemeriksaan keselamatan petugas
b. Penyediaan Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja
c. Penyiapan pedoman pencegahan dan penanggulangan
keadaan darurat
d. Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai kondisi
kesehatan
e. Pengobatan pekerja yang menderita sakit
f. Menciptakan lingkungan kerja yang higienis secara teratur
g. Melaksakan biologikal monitoring
h. Melaksanakan surveilas kesehatan pekerja
5
2. Insfeksi dan Pengujian merupakan suatu kegiatan untuk menilai
keadaan K3 secara umum dan tidak terlalu mendalam
3. Melaksanakan Audit K3
Audit K3 yang meliputi falsafah dan tujuan, administrasi
dan pengelolaan, karyawan dan pimpinan, fasilitas dan peralatan,
kebijakan dan prosedur, pengembangan karyawan dan program
pendidikan, evaluasi dan pengendalian.
Tujuan Audit K3 :
a. Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan
keselamatan
b. Memastikan dan menilai pengelolaan K3 telah dilaksanakan
sesuai ketentuan
c. Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya
potensial serta pengembangan mutu
BAB III
PEMBAHASAN
6
Berdasarakan beberapa literatur mengenai aplikasi penerapan SMK3 di
indonesia dapat dilihat dari beberapa perbandingan RS dalam mengaplikasikan
penerapan SMK3 di ketahui bahwa Pengetahuan karyawan RS tentang pengertian
serta manfaat K3RS sudah cukup baik, akan tetapi pengetahuan karyawan RS
belum mengetahui semua peraturan yang digunakan RS, struktur organisasi K3
belum ada karena belum terbentuk, namun pihak manajemen RS sudah
mempunyai orang yang menangani masalah itu yaitu sebagian besar dilakukan
oleh pihak HRD dan Direktur RS. Namun pihak ada beberapa RS pihak
manajemen sudah menyediakan fasilitas yang terkait tentang K3, akan tetapi
fasilitas yang diberikan belum lengkap, fasilitas diberikan sesuai dengan anggaran
RS tentang K3. Tapi dilihat dari perbandingan tersebut untuk masalah kesehatan
dan keselamatan di RS sudah hamper berjalan sesuai dengan KEPUTUSAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO :
432/MENKES/SK/IV/2007 tentang Pedoman manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja (k3) di Rumah Sakit, seperti :
“Pemeliharaan Kesehatan Petugas IGD , Pemakaian Alat Pelindung Diri,
Pencegahan Bahaya atau Kecelakaan Kerja , Pemeriksaan Kesehatan Berkala
telah ada di beberapa RS yang ada di Indonesia. Selain itu fasilitas sarana dan
prasarana yang ada telah jauh lebih baik untuk menjamin kesehatan dan
keselamatan di RS.”
Kesegaran jasmani dan rohani merupakan faktor penunjang untuk
meningkatkan produktifitas seseorang dalm bekerja. Kesegaran tersebut dimulai
sejak memasuki pekerjaan dan terus dipelihara selama bekerja, bahkan sampai
setelah berhenti bekerja. Kesegaran jasmani dan rohani bukan saja pencerminan
kesehatan fisik dan mental, tetapi merupakan gambaran adanya keserasian
penyesuaian seseorang dengan pekerjaannya, yang sangat dipengaruhi oleh
kemampuan, pengalaman, pendidikan dan pengetahuan yang dimiliki. mengenai
program pemeliharaan kesehatan petugas Instalasi Gawat Darurat sejauh ini sudah
dilaksanakan dengan baik oleh para petugas seperti halnya telah diuraikan bahwa
sudah ada jaminan kesehatan terhadap para petugas dari rumah sakit tersebut, dan
7
sudah dilakukan screening kesehatan tiap tahun untuk seluruh petugas Instalasi
Gawat Darurat tersebut secara baik.
Adapun penggunaan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat sudah
dilaksanakan tetapi belum maksimal atau kurang disiplin digunakan pada waktu
melakukan pekerjaan. Ketidakdisiplinan petugas Instalasi Gawat Darurat terhadap
penggunaan alat pelindung diri disebabkan karena faktor kebiasaan petugasnya
masing-masing. Di Instalasi Gawat Darurat sendiri penggunaan alat pelindung diri
seharusnya digunakan pada waktu melakukan tindakan atau pada pemeriksaan
darurat tetapi hal ini selalu diabaikan oleh para petugas (faktor kebiasaan). Hal ini
nantinya akan menyebabkan kemungkinan terjadinya bahaya penyakit akibat kerja
atau kecelakaan kerja.
jadi sebagian besar Rumah Sakit di Indonesia telah mengaplikasikan
SMK3 RS, tapi ada pula sebagian RS yang masih kurang dalam mengaplikasikan
SMK3 di RS. Tapi meskipun telah diterapkan dengan baik seringkali selalu ada
kecelakan dan bahaya yang masih terdapat di dalam RS. Hal tersebut terjadi
karena sebagian karyawan RS tersebut tidak menuruti peraturan yang telah ada,
sehingga sampai saat ini masih banyak karyawan RS yang menderita penyakit
akibat kerja.
Karena meskipun pihak rumah sakit telah membuat peraturan– peraturan
tentang kesehatan keselamatan kerja di RS jika karyawan atau orang-orang yang
ada di dalam lingkungan RS tersebut tidak menyadari bahwa bahkan di rumah
sakit pun terdapat bahaya yang bisa terjadi peraturan-peraturan tersebut hanya
akan menjadi wacana saja tanpa ada dukungan dari seluruh komponen dari RS
tersebut. Kesadaran dari semua pihak yang terkait dalam membuat peraturan –
peraturan tersebut terwujud dengan baik sehingga bahaya atau penyakit akibat
kerja di rumah sakit dapat berkurang. Sehingga pegawai RS seperti dokter,
perawat, bahkan pasien pun dapat nyaman dan merasa terlindungi saat berada di
RS, sehingga akan meningkatkan kesehatan yang jauh lebih baik lagi. Peraturan
tentang kesehatan dan keselamatan kerja di RS akan berjalan lancar jika didukung
oleh pihak pihak terkait karena penerapan SMK3 RS di Indonesia belum
diaplikasikan dengan baik, karena masih ada beberapa RS bahkan belum
8
membentuk komite dan pelaksanan tentang k3, mengingat Keselamatan kerja
merupakan usaha untuk menciptakan suasana rasa aman kerja, bebas dari segala
ancaman bahaya, seperti; kebakaran, penyakit akibat kerja, cacat akibat kerja, dan
kematian akibat kerja.sehingga jika k3 tidak ada para pegawai tidak akan merasa
terlindungi di tempat kerjanya.
BAB IV
PENUTUP
9
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
10
Jurnal “PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA (MK3) DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PKU
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA “. Puji Winarni Rahayuningsih,
Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad
Dahlan, Yogyakarta.
11