Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Patient Safety Pada Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Asuhan Kebidanan Pada Persalinan”
Dosen Pengampu: Ahmaniyah, S.ST.,M.Tr.Keb

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Anindhita Damayanti.A (722640351)


2. Filliana (722640293)
3. Halimatur Rahmah (722640281)
4. Intan Alif Asri (722640310)
5. Immatus Sholihah (722640341)
6. Jannatul Rizal (722640343)
7. Netti Djuwita Sari (722640279)
8. Sizka Silusia (722640329)
9. Siti Maisyuroh (722640292)
10. Sitti Fatimah (722640280)
11. Windy Robiana (722640400)

ALIH JENJANG S1 KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP
TAHUN 2022-2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena kasih sayang-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Persalinan” dengan baik dan selesai tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada sang reklamator dunia,
ialah Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Semoga kita, orang tua kita, guru-guru kita dan orang
terdekat mendapatkan syafaat beliau di Yaumil Mahsyar kelak. Aamin yaa rabbal alamin.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terimakasih dosen pengampu Askeb Pada ibu bersalin
”Ahmani,. S.ST., M.Tr.Keb” yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Kami
ucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan materi-materi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan-kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran yang
membangun untuk bahan pertimbangan perbaikan makalah ini.

Pamekasan, 25 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………. 2
C. Tujuan…………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3
A. Definisi Patient Safety.................................................................... 3
B. Penyelenggaraan Patient Safety di Faskes Indonesia................. 4
C. Tujuan Patient Safety ................................................................... 4
D. Stadart dan Sasaran Patient Safety.............................................. 5
E. Langkah-langkah Patient Safety .................................................. 8
BAB III PENUTUP.................................................................................... 10
A. KESMPULAN................................................................................ 10
B. SARAN............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman dan nyaman . Hal ini termasuk juga
seperti : assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk mengurangi akan timbulnya resiko yang akan
terjadi. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan
(DepKes RI, 2006). Patient safety adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera
karena kecelakaan yang terjadi. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman dan juga nyaman , mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
yang salah atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut
meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan juga analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden,
tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan ataupun mengurangi resiko
yang akan terjadi. Meliputi: assessment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk meminimalkan terjadinya
risiko.
Patient safety merupakan sesuatu yang jauh lebih penting daripada sekedar
efisiensi pelayanan. Berbagai resiko akibat tindakan medik dapat terjadi sebagai bagian
dari pelayanan kepada pasien (Satria, 2013). Patient safety adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesment resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil (Bantu, 2014).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari patient safety?
2. Bagaimana penyelenggaraan patient safety di fasilitas kesehatan di Indonesia?
3. Apa saja tujuan dari patient safety?
4. Apa saja standart dan sasaran dari patient safety?
5. Apa saja langkah-langkah dari patient safety?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari patient safety
2. Untuk mengetahui penyelenggaraan dari patient safety
3. Untuk mengetahui tujuan dari patient safety
4. Untuk mengetahui satandart dan sasaran patient safety
5. Untuk mengetahui langkah-langkah dari patient safety
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Patient Safety Pada Asuhan Persalinan dan Bayi BAru Lahir
1. Definisi Patient Safety
Keselamatan pasien atau disebut juga istilah dalam bahasa inggris patient safety
merupakan satu hal yang penting dilakukan sebagai upaya untuk melakukan
penghindaran, pencegahan, dan upaya perbaikan dari tindakan yang buruk dilakukan
atau proses pelayanan yang asal- asalah dalam memberikan perawatan kepada pasien
(Vincent 2010). World Health Organization (WHO) juga memaparkan bahwa
keselamatan pasien adalah tindakan yang tidak memiliki risiko dan mengancam
kepada pasien selama proses pemberian pelayanan kesehatan (WHO 2017). Peraturan
Menteri Kesehatan juga menyebutkan bahwa keselamatan pasien adalah suatu sistem
yang dapat membuat pasien atau klien aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan
turunnya risiko infeksi pada pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya. Keselamatan pasien dapat juga berupa
upaya yang dilakukan untuk melindungi pasien dari sesuatu yang tidak diinginkan
saat mendapatkan perawatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2017).
Konsep patient safety secara mendasar diartikan sebagai "freedom from
accidental injury". Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP- RS) sejalan
dengan batasan dari keselamatan pasien ikut memberikan definisi bahwa keselamatan
pasien sebagai arti pasien bebas dari cedera (harm) yang seharusnya tidak terjadi atau
pasien tidak memiliki potensial cedera akibat dari pelayanan kesehatan yang
disebabkan kesalahan berupa kegagalan dalam suatu perencanaan atau menggunakan
rencana yang salah dalam mencapai tujuan (Wardani and Rudijanto 2017).
Keselamatan pasien juga dapat didefinisikan sebagai penghindaran, pencegahan,
dan perbaikan dari hasil yang buruk atau injury yang berasal dari proses perawatan
kesehatan. Pengertian ini memberikan beberapa cara untuk membedakan keselamatan
pasien dari kekhawatiran yang lebih kompleks tentang kualitas layanan kesehatan.
Berdasarkan beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
keselamatan pasien merupakan sebuah sistem yang dilakukan untuk memberikan
pencegahan serta perbaikan yang diakibatkan dari kesalahan pelayanan kesehatan
terhadap pasien (letje and Nontji 2013).
2. Penyelenggaraan Patient Safety di Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Pada Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencangkup universal coverage,
sehingga dalam mencapai keberhasilan kendali mutu dan kendali biaya dalam
pelayanan kesehatan adalah melalui pencapaian pelayanan yang bermutu tinggi serta
mengedepankan keselamatan pasien. Penerapan kebijakan serta pelaksanaan
keselamatan pasien merupakan tantangan dalam bidang pelayanan kesehatan (Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit 2015). Fasilitas kesehatan seharusnya dapat
memberikan jaminan keamanan dan pelayanan kesehatan yang bermutu pada setiap
pasien. Untuk menerapkan dan menjamin hal tersebut, setiap fasilitas pelayanan
kesehatan termasuk rumah sakit maupun pelayanan primer lainnya harus
menyelenggarakan patient safety dalam segala proses perawatan yang dilakukan.
Peraturan yang berlaku di Indonesia mewajibkan setiap fasilitas kesehatan
menerapkan standar keselamatan pasien (Kementerian Kesehatan RI 2009).
Upaya dalam memberikan asuhan berdasarkan dengan keselamatan pasien
merupakan masalah yang perlu ditangani segera di fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia. Fasilitas pelayanan kesehatan harus menyelenggarakan asuhan
berdasarkan keselamatan pasien. Penyelenggaraan keselamatan pasien dilakukan
melalui pembentukan sistem pelayanan kesehatan yang menerapkan, antara lain:
Standar keselamatan pasien. Sasaran keselamatan pasien nasonal dan tujuh langkah
menuju keselamatan pasien (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2017).
3. Tujuan Patient Safety
Tujuan utama rumah sakit sebagai pemberi pelayanan adalah merawat pasien yang
sakit dengan tujuan agar pasien dapat sembuh dari sakitnya dan sehat kembali,
sehingga tidak dapat ditoleransi bila dalam perawatan di rumah sakit pasien menjadi
lebih menderita akibat dari terjadinya risiko yang sebenarnya dapat dicegah, dengan
kata lain pasien harus dijaga keselamatannya dari akibat yang timbul karena error.
Bila program keselamatan pasien tidak dilakukan akan berdampak pada terjadinya
tuntutan sehingga meningkatkan biaya urusan hukum, menurunkan efisisiensi dan
lainnya (Muchlis et al. 2019).
Sehingga patient safety ini harus dilaksanakan baik dalam melakukan perawatan
apapun. Adapun tujuan patient safety adalah sebagai berikut:
a) Menciptakan budaya keselamatan kepada seluruh pasien di pelayanan kesehatan.
b) Meningkatkan akuntabilitas pelayanan kesehatan terhadap pasien dan masyarakat.
c) Menurunkan kejadian yang tidak diharapkan dalam melakukan pelayanan kepada
pasien.
d) Dapat terlaksananya program-program berupa pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan kejadian tidak diharpkan pada pelayanan kesehatan.
Sedangkan tujuan dari pelaksanaan patient safety dalam pelayanan internasional
adalah sebagai berikut (WHO 2017):
a) Mengidentifikasi pasien dengan benar baik dari segi nama dan alamat pasien.
b) Meningkatkan komunikasi yang efektif pada pasien dengan komunikasi yang baik
maka pelayanan yang diterapkan sesuai dengan harapan pasien.
c) Meningkatkan keamanan dari pengobatan risiko tinggi mulai dari penerapan 6
benar dalam pemberian pengobatan.
d) Menurunkan kesalahan penempatan kesalahan dalam pemberian tanda pengenal
pasien, kesalahan dalam pelaksanaan prosedur operasi.
e) Mengurangi risiko infeksi yang kemungkinan didapatkan pasien saat diberikan
pelayanan kesehatan.
f) Mengurangi risiko pasien terluka akibat jatuh saat melakukan tindakan berupa
pemindahan pasien ke brankar atau pasien ke kamar
4. Standar dan Sasaran Keselamatan Pasien
Standar keselamatan pasien wajib diterapkan di pelayanan kesehatan baik primer
maupun rumah sakit. Standar keselamatan pasien terdiri dari tujuh standar, yaitu
(Adventus, Mahendra, and Martajaya 2019):
a) Hak Pasien
Standar ini berupa pesien dan keluarga berhak untuk mendapatkan informasi
terkait dengan rencana dan hasil dari pelayanan yang telah diberikan termasuk
kemungkinan dengan kejadian yang tidak diharapkan. Kriteria yang harus ada
dalam pelaksanaan standar ini adalah:
1) Adanya dokter penanggung jawab dari pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
2) Adanya rencana pelayanan yang dibuat oleh dokter penanggungjawab
sehingga jelas asuhan apa saja yang akan diberikan kepada pasien.
3) Dokter wajib memberikan penjelasan tentang asuhan yang diberikan secara
baik, jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya sampai pada
kemungkinan adanya kejadian tidak diinginkan dalam asuhan yang diberikan
b) Mendidik pasien dan keluarga
Fasilitas pelayanan kesehatan wajib untuk mendidik pasien dan keluarganya
karena hal ini berupa bentuk tanggung jawab terhadap pasien. Keterlibatan
keluarga sebagai partner dari pasien harus ditingkatkan, sehingga fasilitas
kesehatan harus menyediakan mekanisme dalam mendidik pasien dan keluarga
tentang kewajiban dan tanggung jawab dalam asuhan yang dilaksanakan.
Adapun kriteria yang harus ada dalam penerapan standar ini adalah:
1) Menginformasikan asuhan yang akan dilakukan dengan benar, jelas, lengkap
dan jujur.
2) Mengetahui seluruh kewajiban dan bentuk tanggung jawab pasien dan
keluarga dalam asuhan yang diberikan.
3) Dapat mengajukan pertanyaan jika ada hal yang tidak dimengerti dalam
pemberian asuhan nantinya.
4) Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan kesehatan yang diberikan.
5) Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan fasilitas pelayanan kesehatan
6) Memperlihatkan sikap saling menghormati dan tenggang rasa
7) Memenuhi kewajiban finansial yang sudah disepakati
c) Keselamatan Pasien dan Kesinambungan
Pelayanan Fasilitas pelayanan kesehatan menjamin adanya kesinambungan dalam
memberikan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga kesehatan dan antar
untuk pelayanan kesehatan.
Adapun kriteria yang harus ada adalah:
1) Fasilitas pelayanan kesehatan harus memiliki dan melakukan perencanaan
yang baik sesuai visi, misi tujuan dan kebutuhan pasien.
2) Fasilitas pelayanan kesehatan harus mengumpulkan data kinerja antara lain
pelaporan insiden, akreditasi, manajemen risiko, utilisasi, mutu pelayanan dan
keuangan.
3) Fasilitas pelayanan kesehatan harus melakukan evaluasi terkait dengan semua
kejadian tidak direncanakan.
4) Fasilitas pelayanan kesehatan dapat melakukan perubahan sistem kearah yang
lebih baik untuk menjaga keselamatan pasien.
d) Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatka Keselamatan Pasien
Pentingnya pemimpin dalam ikut menjaga keselamatan pasien masuk ke dalam
standar keselamatan ini fungsinya adalah dapat memberikan dukungan dengan
seluruh tenaga untuk menciptakan budaya asuhan yang berdasarkan keselamatan
pasien. Adapun kriteria yang harus dipenuhi adalah:
1) Pemimpin mendorong upaya implementasi keselamatan pasien dalam setiap
aspek asuhan.
2) Pemimpin menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi
risiko keselamatan pasien.
3) Pemimpon mendorong dan menumbuhkan budaya komunikasi dan koordinasi
yang baik antar untuk yang berkaitan dengan pengambilan keputusan
keselamatan pasien.
4) Pemimpin mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,
mengkaji dan mengevaluasi tindakan keselamatan pasien yang sudah
dilakukan.
5) Pemimpin mengujur dan mengkaji efektifitas dalam peningkatan kinerja
dalam melakukan upaya keselamatan pasien
e) Mendidik Staf Tetang Keselamatan Pasien
Fasilitas pelayanan kesehatan memiliki program pendidikan, pelatihan sebagai
upaya peningkatan keselamatan pasien. Fasilitas pelayanan kesehatan juga
menyelenggarakan pelatihan sebagai bentuk kerjasama kelompok guna
mendukung kolaborasi dalam rangka melayani pasien secara maksimal.
f) Komunikasi Merupakan Kunci Bagi Staf Untuk Mencapai Keselamatn Pasien
Fasilitas pelayanan kesehatan dapat merencanakan dan mendesain proses
manajemen informasi keselamatan pasien untuk dapat memenuhi kebutuhan
informasi internal dan eksternal. Adapun kriterianya adalah:
1) Menyediakan merencanakan dan mendesain anggaran untuk manajemen
untuk memperoleh data dan informasi terkait keselamatan pasien.
2) Adanya mekanisme identifikasi masalah dan kendala yang mungkin dalam hal
komunikasi serta upaya untuk memperbaikinya
5. Langkah-langkah patient safety
Pelaksanaan “Patient safety” meliputi:
a) Perhatikan nama obat, rupa dan juga ucapan mirip
b) Pastikan identifikasi pasien
c) Komunikasi secara benar saat serah terima pasien tersebut
d) Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar juga
e) Kendalikan cairan elektrolit pekat
f) Pastikan akurasi pemberian obat pasien pada pengalihan pelayanan ataupun
operan
g) Hindari terjadinya salah sambung kateter dan salah sambung selang
h) Gunakan alat injeksi sekali pakai atau barang habis pakai
i) Tingkatkan kebersihan tangan untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial
LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PELAKSANAAN PATIENT SAFETY DI
RUMAH SAKIT SEPERTI:
a) Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan
susunan organisasi sebagai beriku t: Ketua (dokter), Anggota( dokter, dokter gigi,
perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan yang lainnya)
b) Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan
internal tentang insiden yang terjadi di rumah sakit.
c) Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKPRS) secara rahasia ataupun tertutup.
d) Rumah Sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan
menerapkannya tujuh langkah menuju keselamatan pasien di rumah sakit tersebut.
e) Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan
hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang
baru dikembangkan.
BAB III
PEUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan pasien merupakan suatu upaya untuk melindungi hak setiap orang terutama
dalam pelayanan kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu,nyaman
dan aman. Peran-peran bidan dalam mewujudkan patient safety di rumah sakit dapat
dirumuskan antara lain seperti, sebagai pemberi pelayanan kebidanan, bidan mematuhi
standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan atau dibuat , menerapkan prinsip-
prinsip etik dalam pemberian pelayanan kebidanan, memberikan pendidikan kepada
pasien dan keluarga tentang asuhan yang diberikan, menerapkan kerjasama tim kesehatan
yang handal dalam pemberian pelayanan kesehatan, menerapkan komunikasi yang baik
terhadap pasien dan keluarganya, peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah
terhadap kejadian tidak diharapkan,serta mendokumentasikan dengan benar semua
asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
B. Saran
Patient safety sangat lah penting dalam dunia kesehatan, maka bidan perlu
memperhatikan SOP pelayanan kebidanan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal pada
pasien.
Daftar Pustaka
Isamainar,H.(2019). Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Yogyakarta:Deepublish. Kamil,H.
(2017).PatientSafety.IdeaNursingJournalVol1No1. KemenkesRI.
(2011).PermenkesRINo.1691/Menkes/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rimah Sakit.
Panesar.S.S.,Stevens.A.C.,dkk.(2017).AtaGlance Keselamat Pasien dan Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan.Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai