Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN PERAWAT DALAM KEGIATAN PATIENT SAVETY


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Patient Savety

Dosen Pengampu :
Sri Janatri, S.Kp.,M.,M.Kes.,M.Kep

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

FIRDHA RIZKY F (32722001D20032)


CINDY SALWA JULIANA (32722001D20016)
FAJAR GAOS MAULANA (32722001D20030)
ANGGITA JULIANTY (32722001D20008)
INDRI OKTAVIA U (32722001D20042)
NENG RAHMA DWI M (32722001D20066)
RINA RISNAWATI (32722001D20084)
RANGGA NURHIDAYAT (32722001D20076)
SITI NUR FADILA (32722001D20104)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan


Rahmatdan Ridho Nya kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen
Patient Savety yang berjudul “Peran Perawat Dalam Kegiatan Patient
Savety”. Semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dan dapat
memenuhi kriteria tugas yang diberikan serta dapat menjadi nilai tambah untuk
kami. Tak ada yang sempurna, begitu pula dengan penulisan makalah ini.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
sudah terlibat dalam penyusunan makalah ini terutama kepada dosen mata kuliah
Manajemen Patient Savety Ibu Sri Janatri.,S.Kp.,M.,M.Kes.,M.Kep.

Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,


terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca
demi penyempurnaan makalah, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini, kami memohon maaf. Oleh sebab itu penulis menerima kritik positif dari
pembaca sebagai perbaikan bagi penulis dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini bermanfat, Akhir kata penulis ucapkan Terima Kasih.

Sukabumi, 26 September 2021

Penulis

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................

A. Latar Belakang...................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................
C. Tujuan Makalah.................................................................
D. Manfaat Makalah...............................................................

BAB II PEMBAHASAN...............................................................

I. Definisi Patient Savety.......................................................


II. Tujuan Patient Savety........................................................
III. Peran Perawat dalam Patient Savety..................................
IV. Pencegahan KTD Oleh Perawat........................................
V. Trend Issue dalam Patient Savety......................................

BAB III PENUTUP.......................................................................

A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA....................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan pasien (patient savety) merupakan isu global dan


nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan,
prinsip dari pelayanan pasien dan komponen kritis dari manajemen mutu
(WHO, 2004). Patient savety atau keselamatan pasien merupakan sebuah
sistem yang dijumpai dirumah sakit dimana rumah sakit membuat suatu
asuhan yang bertujuan untuk membuat pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan yang tidak diharapkan
terjadi. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan
implementasi solusi untuk meminimalkan resiko (Depkes 2008).

Idealnya peran perawat yaitu untuk menjaga keselamatan pasien.


Keselamatan pasien merupakan hak pasien. Namun, masih banyak perawat
yang melakukan kinerja tidak sesuai dengan peraturan, seperti halnya
pemasangan infuse pada pasien, jarum infus yang digunakan idealnya
maksimal 2x dan memiliki standar penyuntikan atau pemasangan jarum
infuse dengan benar, tetapi realitanya banyak kasus yang terjadi jarum
infuse digunakan berulang kali dengan tata cara yang tidak baik atau sering
melakukan kesalahan, sehingga pasien merasa nyeri dan pada bekas suntik
infuse menjadi berwarna gelap. Untuk itulah seorang perawat perlu
mempelajari tugas dan tanggung jawabnya dalam menjaga keselamatan
pasien.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai


berikut:
1. Jelaskan definisi Patient Savety ?
2. Jelaskan tujuan Patient savety ?
3. Jelaskan peran perawat dalam penerapan Patient Savety ?
4. Jelaskan pencegahan kejadian tidak diinginkan oleh perawat ?
5. Apa saja trend issue dalam Patient Savety ?

C. Tujuan Makalah
1. Tujuan Umum

Tujuan umun dari makalah ini adalah untuk menyampaikan


gambaran atau deskripsi secara umum kepada pembaca mengenai peran
perawat dalam kegiatan patient savety.

2. Tujuan Khusus

Untuk mendeskripsikan secara khusus mengenai peran perawat


dalam penerapan Patient Savety, pencegahan KTD oleh perawat, dan
trend issue seputar patient savety.

D. Manfaat Makalah
1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah manajemen pastient
savety
2. Untuk mengetahui definisi patient savety
3. Untuk mengetahui tujuan dari patient savety
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam patient savety
5. Untuk mengetahui pencegahan KTD oleh perawat
6. Untuk mengetahui trend issue patient savety
BAB II

PEMBAHASAN

I. Definisi Patient Savety

Keselamatan pasien merupakan indikator yang paling utama dalam


sistem pelayanan kesehatan, yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam
menghasilkan pelayanan kesehatan yang optimal dan mengurangi insiden
bagi pasien (Canadian Patient Safety Institute, 2017). Menurut Kemenkes
RI (2015), keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang
memastikan asuhan pada pasien jauh lebih aman. Sistem tersebut meliputi
pengkajian risiko, identifikasi insiden, pengelolaan insiden, pelaporan atau
analisis insiden, serta implementasi dan tindak lanjut suatu insiden untuk
meminimalkan terjadinya risiko. Sistem tersebut dimaksudkan untuk
menjadi cara yang efektif untuk mencegah terjadinya cidera atau insiden
pada pasien yang disebabkan oleh kesalahan tindakan.

Insiden keselamatan pasien adalah semua kejadian atau situasi yang


berpotensi atau mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian,
kerugian dan lain-lain), hal tersebut dapat dicegah bahkan seharusnya tidak
terjadi karena sudah dikategorikan sebagai suatu disiplin. Dalam
Permenkes RI No. 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011 tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit, insiden keselamatan pasien adalah segala sesuatu
yang terjadi secara sengaja atau tidak sengaja dan kondisi mengakibatkan
atau berpotensi untuk menimbulkan cidera pada pasien, yang terdiri dari
Kejadian tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).
Insiden keselamatan pasien sewaktu-waktu dapat terjadi tanpa
direncanakan yang dapat membahayakan pasien dan tidak terpenuhi
outcome dalam penyembuhan pasien.
II. Tujuan Patient Savety

Adapun beberapa tujuan mengapa patient safety di rumah sakit harus


ada, diantaranya sebagai berikut.

1. Adanya Kebudayaan Keselamatan

Tujuan utama diadakannya sistem pasien safety adalah untuk


menciptakan Adanya kebudayaan keselamatan yang terdapat pada
rumah sakit. Dengan adanya kebudayaan Kecamatan inilah seseorang
yang berada di lingkungan rumah sakit akan lebih sadar terhadap para
pasien yang membutuhkan.

2. Menurunnya KTD RS

KTD atau kejadian tidak diinginkan akan semakin menurun di


lingkungan rumah sakit karena seseorang di lingkungan rumah sakit
akan lebih sadar terhadap keselamatan. Oleh karena itu, risiko
kejadian tidak diinginkan akibat dari kesalahan pengobatan ataupun
kesalahan jenis obat yang dikonsumsi akan lebih berkurang.

3. Akuntabilitas Rumah Sakit Meningkat

Tidak hanya adanya penurunan kejadian tidak diinginkan di


rumah sakit, dengan adanya kesadaran keselamatan dirumah rumah
sakit juga akan meningkatkan akuntabilitas rumah sakit pada pasien
maupun masyarakat sehingga seseorang akan lebih percaya terhadap
Rumah Sakit tersebut.

4. Program-program Pencegahan Terlaksana

Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan memang cukup penting


untuk dilakukan di lingkungan rumah sakit dan dengan adanya pasien
safety di rumah sakit juga akan melaksanakan program-program
tersebut sebagai upaya untuk mencegah kejadian yang tidak
diinginkan lagi.

III. Peran Perawat Dalam Patient Savety

Dari definisi diatas, kita dapat mengetahui peran perawat dalam


mewujudkan patient safety di rumah sakit yaitu :

1. Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standar


pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan
2. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya
3. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian
tidak diharapkan (KTD)
4. Serta mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
5. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan
keperawatan
6. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan
yang diberikan
7. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian
pelayanan kesehatan

Selain itu, perawat juga berperan untuk memberikan informasi


kepada pasien dan keluarga tentang kemungkinan terjadinya resiko,
melaporkan terjadinya KTD, meningkatkan komunikasi dengan pasien dan
tenaga kesehatan professional lainnya, berperan aktif dalam melakukan
pengkajian terhadap keamanan dan kualitas pelayanan dan membantu
pengukuran terhadap peningkatan patient safety (Choo, 2010).
Sebagai contoh yaitu peran perawat dalam penggunaan peralatan
dan teknologi dalam meningkatkan patient safety.

 Fungsional: perawat harus mengidentifikasi penggunaan alat dan


desain dari alat. Perkembangan kecanggihan alat sangat cepat sehingga
diperlukan pelatihan untuk mengoperasikan alat secara tepat dan benar.
 Keamanan: alat- alat yang digunakan juga harus didesain
penggunaannya sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien.

Idealnya peran perawat yaitu untuk menjaga keselamatan pasien.


Keselamatan pasien merupakan hak pasien. Namun, masih banyak perawat
yang melakukan kinerja tidak sesuai dengan peraturan, seperti halnya
pemasangan infus pada pasien, jarum infus yang digunakan idealnya
maksimal 2x dan memiliki standar penyuntikan atau pemasangan jarum
infus dengan benar, tetapi realitanya banyak kasus yang terjadi jarum infus
digunakan berulang kali dengan tata cara yang tidak baik atau sering
melakukan kesalahan, sehingga pasien merasa nyeri dan pada bekas suntik
infus menjadi berwarna gelap. Kejadian tersebut membuat pasien merasa
takut dan trauma akan hal tersebut.

IV. Pencegahan KTD oleh Perawat

Keselamatan Pasien (Patient Safety) merupakan sesuatu yang jauh


lebih penting dari pada sekedar efisiensi pelayanan. Perilaku perawat
dengan kemampuan perawat sangat berperan penting dalam pelaksanaan
keselamatan pasien. Perilaku yang tidak aman, lupa, kurangnya
perhatian/motivasi, kecerobohan, tidak teliti dan kemampuan yang tidak
memperdulikan dan menjaga keselamatan pasien berisiko untuk terjadinya
kesalahan dan akan mengakibatkan cedera pada pasien, berupa Near Miss
(Kejadian Nyaris Cedera/KNC) atau Adverse Event (Kejadian Tidak
Diharapkan/KTD) selanjutnya pengurangan kesalahan dapat dicapai
dengan :
1. Memodifikasi perilaku, perawat harus melibatkan kognitif, afektif dan
tindakan yang mengutamakan keselamatan pasien.
2. Menerapkan budaya keselamatan pasien dalam memberikan asuhan
keperawatan.
3. Dibentuknya Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS).
4. Adanya program keselamatan pasien yang bertujuan untuk
menurunkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sering
terjadi pada pasien selama di rawat di rumah sakit sehingga dapat
merugikan beberapa pihak khususnya, pasien dan rumah sakit
(Nursalam, 2016).
5. Menurut Dece & Sutriningsih (2015) keselamatan pasien di rumah
sakit (KPRS) merupakan sistem pelayanan dalam suatu rumah sakit
yang memberikan asuhan pasien menjadi lebih aman, yaitu didalamnya
mengukur risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien
analisa insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden
serta menerapkan solusi untuk mengurangi risiko.

V. Trend Issue dalam Patient Savety


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Merita arini. (2020). Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident) dan


Klasifikasinya. Diakses pada 26 September 2021 pukul 18.06, dari
http://merita.staff.umy.ac.id/2020/01/02/keselamatan-pasien-patient-safety-
incident-dan-klasifikasinya/

Aryatama Surya Barindo. (2018). Pentingnya Patient Savety Di Rumah Sakit.


Diakses pada 26 September 2021 pukul 18.12, dari
https://gelangpasien.com/pentingnya-patient-safety-di-rumah-sakit/

Sakura. (2016). Peran Perawat dalam Penerapan Patient Safety di Rumah Sakit.
Diakses pada 26 September 2021 pukul 18.16, dari
http://gitanad.blogspot.com/2016/06/peran-perawat-dalam-penerapan-patient.html
Syaifullah Mahdiyah Raisya. Upaya Mnecegah Bahaya dan Kejadian Tidak
Diharapkan Oleh Pasien dan Keluarga di Rumah Sakit. Diakses pada 26
September 2021pukul 18.20, dari file:///C:/Users/win7/Downloads/UPAYA
%20MENCEGAH%20BAHAYA%20DAN%20KEJADIAN%20YANG
%20TIDAK%20DIHARAPKAN%20OLEH%20PASIEN%20DAN
%20KELUARGA%20DI%20RUMAH%20SAKIT.pdf

Anda mungkin juga menyukai