Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

TENTANG PENYAKIT DENGUE HAEMORAGIC FEVER (DHF)

DISUSUN OLEH :
IDA MALIANA
INTAN MILIYANTI
MUAMMAR SYAH ZIHAN

AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON


Jl. Walet No.21, Kertawinangun, Kedawung, Cirebon, Jawa Barat
45153
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini yang berjudul
“Penyakit dangue haemoragic fever atau (DHF)” dapat terselesaikan.
Pembahasan ini bertujuan untuk mengetahui tentang penyakit DHF dan cara
mencegah penyakit terjadinya DHF.

Pencegahan adalah proses/cara untuk menahan sesuatu agar tidak terjadi.


Biasanya pencegahan dengan melakukan sebuah tindakan yang akan dilakukan
seperti mencegah penyebaran virus dll. Dampak adalah pengaruh kuat
mendatangkan akibat. Pada dampak biasanya dalam bentuk negatif seperti
dampak dari virus ini seperti apa dll.
DAFTAR ISI
BAB 1...................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1. Definisi Pengertian DHF.........................................................................................................5
2. Pathofisiologi DHF...................................................................................................................6
3. Tanda tanda terjadinya gejala DHF......................................................................................7
4. Tes Diagnostic DHF.................................................................................................................8
5. Penatalaksanaan DHF.............................................................................................................8
6. Program pemerintahan dalam penangulangan penyakit DHF............................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUPAN......................................................................................................................................9
1. Kesimpulan..............................................................................................................................9
2. Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family
Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes,
terutama Aedes aegypti (infodatin, 2016). Penyakit DBD dapat muncul
sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Munculnya
penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat
(Kemenkes RI, 2016).
Menurut data WHO (2014) penyakit DBD pertama kali dilaporkan di Asia
Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar ke berbagai
Negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD,
namun sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara,
diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan
Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di
Amerika, Asia Tenggara,dan Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus di
tahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan
terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di Amerika, dimana 37.687 kasus merupakan
DBD berat. Perkembangan kasusu DBD ditingkat global semangkin meningkat,
seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus
hampir 100 negara tahun 1954-1959 menjadi 1.016.612 kasus dihampir 60
negara tahun 2000-2009 (WHO, 2014).
Menurut Soedarto (2012) Indonesia adalah daerah edemis DBD dan mengalami
epidemic sekali dalam 4-5 tahun. Faktor lingkungan dengan banyaknya
genangan air bersih dan menjadi sarang nyamuk, mobilitas penduduk yang
tinggi dan cepatnya transportasi antar daerah, menyebabkan sering terjadinya
DBD. Indonesia termasuk dalam salah satu Negara yang edemik DBD dengan
jumlah penderitanya yang terus-menerus bertambah dan penyebarannya
semakin luas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud DHF?
2. Pathofisiologi DHF?
3. Tanda tanda terjadinya gejala DHF
4. Tes diagnostic DHF
5. Penataleksanaan DHF
6. Program pemerintah dalalam penanggulangan penyakit DHF
C. Tujuan Masalah
1. untuk mengetahui definisi DHF
2. untuk mengetahui pathofisiologi DHF
3. untuk mengetahui tanda tanda terjadinya gejala DHF
4. untuk mengetahui tes diagnostic DHF
5. untuk mengetahui penatalaksanaan DHF
6. untuk mengetahui program pemerintahan dalam penangulangan
penyakit DHF
BAB II

PEMBAHASAN
1. Definisi Pengertian DHF

DHF (Dengue Hemoragi Fever) adalah penyakit demam akut yang di sebabkan
oleh virus dengue serta memenuhi kriteria WHO untuk DBD yang di tularkan
nyamuk aedes aegepty lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia serta
Demam yang akut, selama 2 hingga 7 hari, dengan 2 atau lebih gejala ? gejala
berikut : nyeri kepala, , nyeri otot, nyeri persendian, bintik-bintik pada kulit
sebagai manifestasi perdarahan ,Kepada masyarakat diingatkan agar setiap
anggota keluarganya mengalami gejala panas tinggi yang tidak turun-turun
untuk segera diperiksakan ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk
mengetahui secara pasti penyakit tersebut. "Ini dimaksudkan agar
penanganannya dapat dilakukan secara tepat dan cepat, jangan sampai
terlambat, karena akibat keterlambatan akan sangat fatal bagi jiwa pasien,vrus
demam berdarah yang disebarkan oleh nyamuk 'Aedes Aegypti' tersebut tidak
bisa disembuhkan dengan hanya memakan buah jambu biji. "Anjuran orang
agar mereka yang terkena demam berdarah memakan jambu biji sebagai obat
penyembuh sangat menyesatkan. Bisa saja orang itu justru tambah menderita
sakit dan mempercepat kematiannya. Oleh karena itu sebagai mahasiswa
kesmas unsoed mempunyai peran yang penting dalam memberikan informasi
dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga berkontribusi dalam
meminimalkan kemungkinan timbulnya komplikasi Berdasarkan fenomena
tersebut penulis merasa tertarik untuk memberikan informasi dan pendidikan
kesehatan kepada masyarakat terutama ibu hamil demi pencegahan penyakit
DHF.
2. Pathofisiologi DHF
Virus dengue masuk dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes daan
infeksi pertama kali mungkin memberi gejala sebagai Dengue Fever
(DF). Reaksi tubuh merupakan reaksi yang biasa terlihat sebagai akibat
dari proses viremia seperti demam, nyeri otot dan atau sendi, sakit kepala,
dengan/tanpa rash dan limfa denopati.
Sedangkan DBD biasanya timbul apabila seseorang telah terinfeksi
dengan virus dengue pertama kali, mendaapat infeksi berulang virus
dengue lainnya. Reinfeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi anamnestik
antibodi, sehingga menimbulkan konsentrasi komplek antibodi (komplek
virus anti bodi) yang tinggi.
Terdapat komplek antigen antibodi dalam sirkulasi darah mengakibatkan
aktivitas sistem komplemen yang berakibat dilepaskannya mediator
anafilatiksin C 3a dan C 5a, dua peptida yang berdaya melepaskan
histamin dan merupakan mediator kuat yang menyebabkan meningkatnya
permeabilitas pembuluh darah (plasma-leakage), dan menghilangnya
plasma melalui endotel dinding itu, renjatan yang tidak diatasi secara
adekuat akan menimbulkan anoksia jaringan, asidosis metabolik dan
berakhir kematian.
Depresi sumsum tulang mengakibatkan trombosit kehilangan fungsi
agfegaasi dan mengalami metamorfosis, sehingga dimusnahkan oleh
sistem RE dengan akibat terjadi trombositopenia hebat dan pendarahan.
Terjadinya aktivasi faktor hegemon (faktor XII) dengan akibat akhir
terjadinya pembekuan intra vaskuler yang meluas. Dalam proses
aktivitasi ini maka plasminogen akan berubah menjadi plasmin yang
berperan pada pembentukan anafilatoksin dan penghancuran fibrin
menjadi Fibrin Degradation Prodect (FDP).
3. Tanda tanda terjadinya gejala DHF
- Panas tinggi selama 2-7 hari .
- Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit pteachie, ekhimosis
hematoma.
- Epitaksis
- Mual,muntah,tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
- Neri otot, tulang, sendi, abdomen, dan uluh hati .
- Sakit kepala, pembengkakan sekitar mata, pembesaran hati, limfe, dan
kelenjar getah bening.
- Tanda-tanda rejatan (sianosis, kulit lembab, dan dingin, tekanan darah
menurun, gelisah, nadi cepat dan lemah .)
- Tes tourniquet positif
- Setelah hari ketiga biasanya demam akan turun dan penderita mungkin
merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali
- Berak darah dan mimisan .
- Trombositopeni

4. Tes Diagnostic DHF


Pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis DBD adalah pemeriksaan
darah tepi atau sering diistilahkan pemeriksaan darah lengkap. Gambaran
hasil laboratorium yang khas adalah terjadi peningkatan kadar
hemoglobin (hb) dan peningkatan hematokrit (hct) disertai penurunan
trombosit kurang dari 150.000. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada
hari ke-3 hingga ke-5 panas.
Perubahan tersebut biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-5 panas.
Pemeriksaan darah pada panas hari ke 1 – 2 tidak bermanfaat dan malah
menyesatkan karena hasilnya masih dalam normal. Hasil normal tetapi
bukan berarti bebas DBD atau belum menyingkirkan diagnosis DBD. 
Dalam perjalanannya trombosit akan terus menurun pada hari ke-3, ke-4,
dan hari ke-5. Bila dicurigai DBD, pemeriksaan darah mungkin terus
dilakukan pada hari ke 4 dan ke 5,. Pada hari ke-6 dan selanjutnya akan
meningkat terus kembali ke nilai normal. Peningkatan jumlah trombosit
secara drastis timbul setelah hari ke-6.

5. Penatalaksanaan DHF

Pengobatan terhadap penyakit ini terutama di tujukan untuk mengatasi


perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok atau presyok dengan
mengusahakanagar penderita banyak minum atau makan buah jambu bila
perlu dilakukan pemberian cairan melalui infus. Demam di usahkan
diturunkan dengan kompres dingin atau antipiretik

6. Program pemerintahan dalam penangulangan penyakit DHF


Untuk mencegah, khususnya mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes
aegepty yang merupakansarana penularn demam berdarh melakukan 3 M
yaitu : 1.Menguras bak mandi, 2.Menutup tempat penampungan air,
3.Mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai yang berpotensi
menjadi tempat genangan air hujan.Fongging atau pengasapan Abatisasi
BAB III

PENUTUPAN
1. Kesimpulan

DBD tetap menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia . dengan


mengikuti kriteria WHO, diagnose klinik agar segera ditentukan
disampaikan modalitas diagnose untuk menilai infeksi virus subtitusi
kehilangan cairan akibat kebebasan plasma. Alam terapi cairan jumlah serta
kecepatan dan memantau baik secara klinik maupun laboratoris untuk
menilai respon kecukupan cairan

2. Saran

Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini dapat
menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan
makalah ini bagi para pembacanya dan khususnya bagi mahasiswa yang
telah menyusun makalah ini. Semoga makalh ini dapat bermanfaan bagi
semua.
DAFTAR PUSTAKA

https://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/05/dhf-dengue-hemoragi-fever-demam.html

https://www.infolabmed.com/2016/10/pemeriksaan-demam-untuk-diagnosa-dengue.html

Anda mungkin juga menyukai