SYAMSINAR
2014301148
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
BALI DENPASAR
2021
i
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
SYAMSINAR
NIM. 2014301148
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI D IV KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN
BALI DENPASAR
2021
ii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Ns. I Gusti Ayu Rai Rahayuni, S.Kep, MNS Ns.I Gusti Agung Tresna Wicaksana, S.Kep, M.Kep
NIDN.0806048001 NIDN.1819088503
iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Skripsi ini telah Diuji dan Dinilai oleh Penguji pada Program Studi D IV
Keperawatan Anestesiologi Institut Teknologi Dan Kesehatan Bali
iv
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Gambaran Manajemen Penatalaksanaan Komplikasi Intra Operasi Pada
Tindakan Anestesi SAB Di Rsud Lanto Dg Pasewang”.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
ibu Ns. I Gusti Ayu Rai Rahayuni, S.Kep, MNS sebagai pembimbing I dan ibu I
Gusti Agung Tresna Wicaksana sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan arahan dan bantuan untuk proses pembuatan skripsi ini, penulis juga
banyak mendapatkan bantuan dari semua pihak sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., M.Ng., Ph.D. selaku rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada penulis menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
yang memberikan dukungan kepada penulis.
3. Bapak dr. Gede Agus Shuarsedana, Sp.An selaku Ketua Program Studi D IV
Keperawatan Anestesiologi yang memberikan dukungan moral kepada
penulis.
4. Bu IGA Rai Rahayu, S.Kep, MNS. Selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak I Gusti Agung Tresna Wicaksana, S.Kep, M.Kep. Selaku pembimbing
II yang telah banyak memberikan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Bapak I Ketut Swarjana,SKM.,MPH Selaku penguji yang memberikan saran
dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini
7. Seluruh keluarga terutama Almarhum Ibu, Bapak dan Adik yang banyak
memberikan dukungan serta dorongan moral dan materiil hingga selesainya
skripsi ini.
vi
8. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu satu yang telah
membantu penyusunan skripsi ini.
9.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna, untuk itu dengan hati terbuka, penulis menerima kritik dan saran yang
sifatnya konstruktif untuk kesempurnaan skripsi ini.
Jeneponto, 2021
Penulis
vii
GAMBARAN MANAJEMEN PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI INTRA OPERASI PADA TINDAKAN
ANESTESI SAB DI RSUD LANTO DG PASEWANG
SYAMSINAR
Fakultas Kesehatan
Program Studi DIV Keperawatan Anestesiologi
Institute Teknoligi Dan Kesehatann Bali
Email: syamsinarchinda82@gmail.com
METODE: Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Populasi dalam penelitian sebanyak 43 dan sampel 39 responden.
Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 April- 10 Mei 2021.
viii
OVERVIEW OF MANAGEMENT OF INTRA OPERATIONAL
COMPLICATIONS IN SAB ANESTHESIA MEASURES
AT LANTO DG PASEWANG HOSPITAL
SYAMSINAR
Faculty of Health
Diploma IV of Nursing Anesthesiology T
he Institute of Technology and Health Bali
Email: syamsinarchinda82@gmail.com
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN.......................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DENGAN SPESIFIKASI ............................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. iii
LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
ABSTRAK....................................................................................................... viii
ABSTRACT .........................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. LatarBelakang ................................................................................. 1
B. RumusanMasalah ............................................................................ 5
C. TujuanPenelitian ............................................................................. 5
D. ManfaatPenelitian............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 7
A. Konsep Anestesi Spinal ................................................................... 7
B. Komplikasi Anestesi Spinal ............................................................. 9
C. Kerangka Teori.............................................................................. 13
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 3.1 :Tabel 3.1 Defisi operasional Variabel ..........................................15
Table 5.1 :Karakteristik Umum Responden ................................................. 25
Table 5.2 :Gambaran Komplikasi Intra Anastesi SAB. ................................ 26
Table 5.2 :Gambaran Penatalaksanaan Intra Anastesi SAB. ......................... 26
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Gambar Kerangka Teori .............................................. 13
xiii
Daftar Lampiran
xiv
Daftar Singkatan
xv
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang akan ditangani dan diakhiri dengan penutupan serta penjahitan luka
melalui tahap perioperatif (Sjamsuhidajat, 2010). Jenis anestesi digolongkan
menjadi anestesi umum, anestesi lokal dan anestesi regional. Anestesi regional
adalah anestesi pada sebagian tubuh, keadaan bebas nyeri tanpa kehilangan
kesadaran. Namun sekarang ini anestesi regional semakin berkembang dan
meluas pemakaiannya di bandingkan anestesi umum. Karena anestesi umum
bekerja hanya menekan aksis hipotalamus pituitary adrenal, sementara anestesi
regional bekerja menekan transmisi impuls nyeri dan menekan saraf otonom
eferen ke adrenal (Sarwono, 2008).
Pembedahan merupakan pengalaman unik perubahan terencana pada
tubuh dan terdiri dari tiga fase yaitu praoperatif, intra operatif, dan pasca
operatif. Tiga fase ini secara bersamaan disebut fase perioperative. Fase intra
operatif dimulai saat klien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir ketika
klien masuk ke unit perawatan pasca operatif (PACU), yang juga disebut ruang
pasca Anestesi atau ruang pemulihan. Aktivitas keperawatan yang termasuk
kedalam fase ini antara lain berbagai prosedur khusus yang dirancang untuk
menciptakan dan mempertahankan lingkungan terapeutik yang aman untuk
klien dan tenaga kesehatan (Kozier, 2011).
World Heath Organisation (WHO) telah mengenalkan patient safety
surgery saves live untuk meningkatkan keselamatan pasien pada tindakan
pembedahan/anestesi serta menurunkan komplikasi dan kematian karena
tindakan pembedahan/anestesi level nasional diadopsi oleh 25 negara di dunia.
Anestesi spinal atau Sub Arachnoid Blok (SAB) merupakan salah satu teknik
anestesi regional dengan cara penyuntikan obat anestesi lokal ke dalam ruang 2
subarachnoid di regio lumbal antara vertebra Lumbalis 2-3, Lumbalis 3-4,
1
2
lumbal, dengan kekerapan yang bervariasi. Pada orang tua lebih jarang dan
pada kehamilan meningkat.
Efek samping kardio vaskuler, terutama hipotensi dan bradikardi adalah
perubahan fisiologis yang paling penting dan sering pada anestesi spinal.
Pemahaman tentang mekanisme homeostasis yang bertujuan untuk mengontrol
tekanan darah dan denyut jantung penting untuk merawat perubahan kardio
vaskuler terkait dengan anestesi spinal. Perubahan frekuensi denyut nadi
merupakan salah satu tanda vital pada anestesi spinal. Frekuensi denyut nadi
yang tidak stabil dapat menyebabkan bradikardi apabila terdapat penurunan
frekuensi denyut nadi yang berlebihan (Liguori, 2007).
Blokade Total Spinal/Spinal Tinggi Total Spinal blokade medula
spinalis sampai ke cervical oleh suatu obat lokal anestesi, Jarang terjadi jika
dosis yang disarankan untuk obat lokal anestesi digunakan, Faktor pencetus
pasien mengejan, dosis obat lokal anestesi yang digunakan, posisi pasien
terutama bila mengunakan obat hiperbarik, Sesak nafas dan sukar bernafas
merupakan gejala utama dari blok spinal tinggi, Sering disertai dengan mual,
muntah, precordial discomfort dan gelisah, Apabila blok semakin tinggi,
penderita menjadi apnea, kesadaran menurun disertai hipotensi yang berat dan
jika tidak ditolong akan terjadi henti jantung.
Survey awal yang dilakukan di ruang operasi saat menggunakan
anestesi spinal yang mengalami komplikasi intra operasi pada tanggal 10
November sampai dengan 17 November 2020 didapatkan diruang operasi 7
pasien yang menjalani sectio caesarea mengalami hipotensi 4 orang,
mengalami (mual/muntah) 3 orang, beberapa manajemen penatalaksaan yang
dilakukan oleh perawat Anestesi yaitu loading cairan Asering dan pemberian
Obat Epedrin untuk menjaga keselamatan pasien pada intra operasi.
Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk mengangkat judul
“Gambaran Manajemen Penatalaksanaan Komplikasi Intra Operasi pada
Tindakan Anestesi SAB di RSUD Lanto Dg Pasewang”.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Gambaran Manajemen
Penatalaksanaan Komplikasi Intra Operasi pada Tindakan Anestesi SAB di
RSUD Lanto Dg Pasewang ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Gambaran Manajemen Penatalaksanaan
Komplikasi Intra Operasi pada Tindakan Anestesi SAB di RSUD Lanto
Dg Pasewang”.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik pasien di RSUD Lanto Dg Pasewang
Kabupaten jeneponto
b. Untuk mengetahui penatalaksanaan hipotensi dan mual muntah setelah
penyuntikan SAB dan komplikasinya di RSUD Lanto Dg Pasewang
Kabupaten Jeneponto
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Lanto DG Pasewang
Perawat sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
profesionalisme di bidang keperawatan terkhusus keperawatan anestesi
dan memberikan masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan.
2. Bagi Penata Anastesi
Menjadi acuan bagi penata anestesi dalam menjalankan peran sebagai
pendidik, peneliti, advokasi dalam memberikan intervensi asuhan
keperawatan perioperatif atau anestesi (Sign In, Time Out dan Sign Out)
yang merupakan tanggung jawab dan wewenangnya.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan kontribusi pengembangan ilmu, pengetahuan dan skill
tentang gambaran manajemen penatalaksanaan komplikasi intra operasi
pada tindakan anestesi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Hipotensi
5. Kerangka Teori
Anestesi
Anestesi
Regional
Anestesi
Umum
Anestesi Anestesi
Spinal Epidural
a. Hipotensi
b. Mual muntah
c. Anestesi spinal
Komplikasi tinggi
Anestesi
dan Blokade total spinal
d. Henti Jantung Tiba-tiba
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan dengan
bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah, dan dalam penelitian ini
kerangka konsep yang akan mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitian
(Hidayat, 2010).
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untk dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Menurut Sugiyono (2013)
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent).
Variabel terikat (dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independent). Dalam penelitian
ini penulis mengelompokan menjadi dua variabel yaitu:
1. Variabel Independent
variabel bebas (independent). sebagai berikut :
a. Tindakan Anestesi SAB
2. Variabel Dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel terikat (dependent). Variabel dependent di
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manajemen Penatalaksanaan KomplikasiIntra Operasi SAB : Hipotensi
b. Manajemen Penatalaksanaan Komplikasi Intra Operasi SAB: Mual dan
Muntah.
15
C. Definisi Operasional
3: Mual menetap
lebih dari 10
menit dan atau
muntah lebih dari
2 kali dan
membutuhkan
pengobatan,
4 : Mual muntah
membandel yang
tidak berespon
dengan
pengobatan
17
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Desain penelitian Menurut Sugiyono
(2013), penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi
sebuah informasi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di RSUD Lanto Dg Pasewang pada tanggal
10 April 2021 sampai 10 Mei 2021.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang telah diteliti.
Populasi dapat berupa orang, benda, gejala atau wilayah yang ingin
diketahui oleh peneliti (Kartika, 2017). Populasi adalah seluruh pasien
yang melakukan tindakan Anestesi SAB di RSUD Lanto Dg Pasewang
selama satu bulan terakhir sebanyak 43 Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diperoleh sebanyak 39 responden
berdasarkan rumus Sloving
D. Kriteria Inklusi dan Ekslusi:
1. Kriteria inklusi subyek penelitian ini adalah:
a. Klien yang melakukan tindakan anasesi SAB yang mengalami
Komplikasi intra operasi : hipotensi
b. Klien yang melakukan tindakan anasesi SAB yang mengalami
Komplikasi intra operasi : Mual dan Muntah
c. Klien bersedia menjadi responden secara tertulis
2. Kriteria Eksklusi subyek penelitian ini:
a. Klien yang tidak melakukan operasi Anestesi spinal (SAB)
17
18
18
19
b. Data sekunder
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti
dengan tahap pertama memilih responden yang sesuai dengan kriteria
inklusi, kemudian peneliti melakukan observasi dan metode fisiologis
yaitu mengukur tekanan darah dengan alat patient monitor lalu hasil yang
didapatkan yang dicatat di lembar observasi dan melakukan check list
pada lembar observasi, dilakukan terus menerus selama masa penelitan.
c. Langkah-langkah pengumpulan data
1) Mengurus izin pengambilan data dan penelitian dari kampus
kemudian diberikan Ke Dinas Kesbangpol dan Rsud Lanto Dg
Pasewang.
2) Menemui reponden yang memenuhi kriteria inklusi dan mengambil
data responden di Rsud Lanto Dg Pasewang.
3) Setelah itu peneliti memperkenalkan diri, maksud dan tujuan
penelitian. Peneliti meminta responden menandatangani lembar
informed consent bagi responden yang bersedia.
4) Kemudian peneliti melakukan observasi selama tindakan Anestesi
SAB berlangsung.
F. Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Pengolahan data
Data yang di kumpulkan dari hasil dokumentasi dari pengukuran
kemudian diolah dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Editing
Langkah ini dilakukan dengan maksud mengantisipasi
kesalahan dari data yang di kumpulkan, juga memonitor jangan
sampai terjadi kekosongan dari data yang di butuhkan.
b. Coding
Coding Merupakan usaha untuk mengelompokkan data
menurut variabel penelitian. Coding dilakukan untuk mempermudah
dalam proses tabulasi dan analisa data selanjutnya.
19
20
c. Proccesing
Proccesing Merupakan pemprosesan data yang dilakukan
dengan cara meng-entry data dari lembar observasi ke paket program
computer.
d. Cleaning
Cleaning Merupakan pengecekan kembali data yang sudah di
entry dengan missing data, variasi data dan konsistensi data.
e. Tabulating
Kegiatan memasukkan data hasil penelitian kedalam tabel
kemudian diolah dengan bantuan computer.
2. Analisa Data
Analisa data merupakan analisis terhadap data yang berhasil
dikumpulkan oleh peneliti melalui perangkat metodelogi tertentu. Dalam
penelitian ini, data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis
dengan teknik statistik. Proses pemasukan data dan pengolahan data
menggunakan aplikasi perangkat lunak komputer.
Analisa data dapat dilakukan dengan cara deskriprif dengan melihat
perentase data yang terkumpul dan disajikan tabel distribusi frekuensi
kemudian dicari besarnya persentase jawaban masing masing responden dan
selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori kepustakaan
yang ada. Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan rumus distribusi
frekuensi sebagai berikut :
P= f/n x100%
Keterangan
P = Persentase yang dicari
F = Frekuensi faktor variabel
N = Jumlah Sampel
20
21
G. Etika Penelitian
Meurut Kartika (2017) Komite Nasional Etika Penelitian telah
membagi empat etika yang harus ada dalam melakukan penelitian kesehatan
yaitu:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).
Peneliti telah mempertimbangkan hak-hak subyek untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian
serta berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa
tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat
manusia adalah peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek
(informed consent).
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect
forprivacy and confidentiality).
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi
dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat
terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi.
Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh
orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu
tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi
mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner
untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat
menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai
pengganti identitas responden.
21
22
22
23
BAB V
HASIL PENELITIAN
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Gamabaran Karakteristik Umum Responden
Pada Tabel 5.1 Gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin, menunjukkan bahwa responden terbanyak perempuan 28 responden
(71,8%) Hal ini disebabkan karena tindakan operasi yang paling sering
dilakukan di RSUD Lanto Dg Pasewang lebih banyak tindakan operasi sectio
caesarea yang pasiennya mayoritas perempuan dengan menggunakan tehnik
SAB.
Namun hasil yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fitria. W. E. dkk (2018) yang mana meneliti di ruang pemulihan rumah sakit
di Bandar Lampung pada tahun 2018, diperoleh hasil responden terbanyak
yang menjalani spinal anestesi berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 24
responden (60%) dari keseluruhan responden.
Gambaran karakteristik responden berdasarkan umur, menunjukkan
bahwa responden responden terbanyak dengan usia 26-32 tahun sebanyak 18
responden (46,2%). Penelitian ini menunjukkan umur rentang tersebut
merupakan usia produktif bagi kehamilan perempuan sehingga didapatkan
usia tersebut lebih mendominasi di ruang isntalasi bedah sentral di RSUD
Lanto Dg Pasewang.
Badan Pusat Statistika mengelompokkan bahwa usia produktif adalah
mereka yang berada dalam rentang usia 15-64 tahun (BPS, 2015). Badan
Pusat Statistika mengkategorikan usia produktif menjadi dua yakni usia
produktif (15-64 tahun) dan usia tidak produktif (0-14 dan 65 tahun keatas)
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pasien yang telah melakukan
tindakan pembedahan dengan SAB di RSUD Lanto Dg Pasewang mayoritas
jenis tindakan SAB adalah SC sebanyak 17 responden (43,6%), apendiks
sebanyak 9 responden (23,1%), hil sebanyak 5 responden (12,8%), kista
ovarium sebanyak 4 responden (10,3%), hemeroid sebanyak 4 responden
(10,3%), Hal ini berdasarkan pengamatan peneliti dikarenakan pasien yang
mayoritas melakukan tindakan SAB adalah pasien SC karena pasien tersebut
28
29
karena ada dua kondisi yaitu dijadwalkan atau elektif dan kondisi emergency
(cyto).
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Hardiyani Wiwi dkk
(2014) di Dalam penelitiannya diperoleh hasil jumlah pasien seksio sesarea
yang menggunakan anestesi spinal di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau
pada bulan Mei - Juni 2014 adalah sebanyak 88 kasus jumlah ini merupakan
jumlah terbanyak dari jenis operasi lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil durasi waktu anastesi
terbanyak 70-120 menit dengan 35 responden (89,7%). Hasil penelitian durasi
didapatkan 70-120 menit lebih banyak dikarenakan penggunaan dosis obat
(Bunascan) dengan dosis 15 mg tanpa ajuvan fentanyl yang dilakukan oleh
dokter anastesi di RSUD Lanto Dg Pasewang .
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Resiana dkk (2016)
dalam penelitiannya didapatkan hasil dengan penambahan 2,5 mg Sufentanil
pada Bupivacain 0,5% hiperbarik 2,5 ml dapat mempercepat mula kerja dan
memperpanjang lama kerja blokade sensorik dan motorik.
29
30
30
31
31
32
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan menyimpulkan semua hasil penelitian dan
pembahasan tentang temuan-temuan penelitian yang telah diuraikan secara
lengkap dalam bab sebelumnya. Peneliti juga akan menulis saran-saran sebagai
masukan untuk tindak lanjut penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Karakteristik Pasien :
a. Mayoritas jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 28 responden
(71.8%)
32
33
B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Lanto DG Pasewang Perawat
Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
profesionalisme di bidang keperawatan terkhusus keperawatan anestesi
dan memberikan masukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan.
2. Bagi Penata Anastesi
Menjadi acuan bagi penata anestesi dalam menjalankan peran sebagai
pendidik, peneliti, advokasi dalam memberikan intervensi asuhan
keperawatan perioperatif atau anestesi (Sign In, Time Out dan Sign Out)
yang merupakan tanggung jawab dan wewenangnya.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan kontribusi pengembangan ilmu, pengetahuan dan skill
tentang gambaran manajemen penatalaksanaan komplikasi intra operasi
pada tindakan anestesi dan menambah wawasan ilmu pengetahuan
kesehatan terkhusus keperawatan anestesi SAB di RSUD Lanto DG
Pasewang.
4. Bagi Peneliti Lainnya
Sebagai referensi untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan
mahasiswa terutama tentang gambaran manajemen penatalaksanaan
komplikasi intra operasi pada tindakan anestesi SAB di RSUD Lanto DG
Pasewang.
33
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2015).Penduduk Usia Tidak Produktif dan Produktif (Jiwa).
Diperoleh Tanggal 04 Juli 2021. Dari
https://tasikmalayakota.bps.go.id/indicator/12/56/1/penduduk-usia-tdk-
produkstif-dan-produktif.html .
Fitria, W. E., Fatonah, S., & Purwati, P. (2019). Faktor yang Berhubungan
dengan Bromage Score pada Pasien Spinal Anastesi di Ruang Pemulihan.
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 14(2), 182-186.
Hardiyani Wiwi dkk (2014). Gambaran Kejadian Kegagalan Anestesi Spinal Pada
Pasien Seksio Sesarea Di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad
Provinsi Riau Periode Mei- Juni 2014.JOM FK.Vol I. No.2.1-8.
21
35
Cemerlang
35
Lampiran 1. Lembar Observasi Penelitian
MANAJEMEN PENATALAKSANAAN KOMPLIKASIINTRA OPERASI PADA TINDAKAN ANESTESI SABDI RSUD
LANTO DG PASEWANG
Nama :
Usia :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Operasi yang dilakukan :
21
Lampiran 2. Master Tabel Penelitian
MASTER TABEL
Jenis Tindakan Jenis Durasi Manajemen Mual
N Umu Pnd
Nama Kelami pkj Operas TD Penatalaksanaa dan
o r d Anastesi
n i n Muntah
1 Ny. M 2 3 2 1 1 2 2 1 1 0
2 Ny. N 2 2 2 1 1 2 2 1 1 0
3 Ny. S 2 3 2 1 1 2 2 1 2 0
4 Tn.Y 1 3 1 1 2 1 2 2 1 0
5 Tn.K 1 2 1 1 2 1 2 2 1 0
6 Ny. Y 2 3 1 1 1 2 2 1 2 1
7 Ny. D 2 3 1 2 1 2 2 1 1 3
8 Ny. C 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2
9 Tn.O 1 1 2 2 2 1 2 2 1 0
10 Tn.H 1 1 2 3 2 1 2 2 1 0
11 Ny.V 2 1 2 3 2 1 2 2 1 0
12 Ny. A 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3
13 Ny. E 2 2 2 2 1 2 2 1 1 0
14 Tn.T 1 2 2 2 5 1 2 1 1 0
15 Tn.B 1 1 3 2 4 1 1 2 1 0
16 Tn. J 1 1 3 2 4 1 1 2 1 0
17 Ny.U 2 3 3 3 4 1 1 1 1 0
18 Ny.Z 2 2 3 3 1 2 2 1 1 0
19 Ny.P 2 2 3 3 1 2 2 1 2 1
20 Tn.H 1 1 2 1 5 1 2 1 2 1
21 Ny. L 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1
22 Ny. B 2 3 2 1 4 1 1 1 2 3
23 Ny. F 2 2 1 1 1 2 2 1 1 0
24 Ny. T 2 2 1 1 1 2 2 1 2 3
25 Tn. C 1 2 1 1 5 1 2 2 1 0
26 Ny. D 2 3 2 1 1 2 2 1 1 0
27 Ny.I 2 3 2 2 5 1 2 2 1 0
28 Ny.K 2 2 2 2 1 2 2 1 1 0
29 Ny.A 2 3 2 3 3 2 2 1 1 0
30 Ny.Z 2 3 1 3 3 2 2 1 1 0
31 Ny.I 2 1 1 2 1 2 2 1 1 0
32 Ny.H 2 2 1 2 3 2 2 1 2 3
33 Ny.S 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2
34 Ny. E 2 2 2 1 1 2 2 1 2 3
35 Tn.T 1 2 2 1 5 1 2 1 2 2
36 Ny.U 2 3 3 2 2 1 2 1 1 1
37 Ny.Z 2 2 3 2 2 1 2 1 1 1
21
39
38 Ny.P 2 2 3 2 2 1 2 1 1 0
39 Tn.H 1 1 2 3 2 1 2 1 1 0
UMUR
1 = 18-25
2 = 26-32
3 = >33
JENIS KELAMIN
1 = Laki-Laki
2 = Perempuan
DURASI
1 = 15-60 Menit
2 = 70-120 Menit
3 = >120 Menit
Jenis Operasi
1 = Bedah umum
2 = Bedah Obgyn
39
40
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
40
41
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tindakan Anastesi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Operasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
41
42
Durasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Tekanan Darah
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Manajemen Penatalaksanaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49