SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Strata Satu
(S-1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Oleh :
EGA WIYASIH
2017710118
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi Strata Satu
(S-1)
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Oleh :
EGA WIYASIH
2017710118
i
HALAMAN PENGESAHAN
Tanggal : 02 Desember
………………………………………………
Penguji I
………………………………………………
Penguji II
ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
1. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di program studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
2. Jika kemudian hal tersebut terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta.
3. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu
(S-1) Kesehatan Masyarakat di Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Ega Wiyasih
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Ega Wiyasih
iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN Promosi Kesehatan
Skripsi, 2 Desember 2022
Ega wiyasih
HUBUNGAN PERILAKU 3 M PLUS DENGAN KEJADIAN DBD di
PUSKESMAS SETU 1 KABUPATEN BEKASI TAHUN 2022
xx + Halaman + 21 Tabel + 5 Gambar + 8 Lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
sebagai vektor utama. Penyakit ini dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa
(KLB) dengan jumlah kematian yang besar. Pada saat ini penyebaran DBD
semakin meluas dan mencapai seluruh provinsi di Indonesia. Kasus DBD di
Indonesia tahun 2018 sebanyak 65.602 kasus, angka kesakitan (Incident Rate-
IR) 24,75 per 100.000 penduduk.
v
Health Promotion Specialization, Faculty of Public Health
Muhammadiyah University Jakarta
Ega wiyasih
ABSTRACT
Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease
caused by the dengue virus and transmitted by the Aedes aegypti mosquito
as the main vector. This disease can cause Extraordinary Events (KLB) with
a large number of deaths. At this time the spread of dengue fever is
increasingly widespread and reaches all provinces in Indonesia. Dengue
fever cases in Indonesia in 2018 were 65,602 cases, the incident rate (IR)
was 24.75 per 100,000 population.
vi
LEMBAR PERSETUJUAN
Pada hari :
Tanggal :
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Assalamualaikum Wr.Wb…
viii
berjuang, berusaha semaksimal mungkin baik tenaga, pikiran, waktu
untuk menyelesaikan tugas akhir ini. kamu hebat!
6) Tatiana Pratiwi dan Lustya Ningsih, Nisa,Jihan,Ghina dan Desti
terimakasih sudah setia mendengarkan keluh kesah selama peneliti
mengerjakan skripsi ini.
7) Anak asrama 503, diantaranya Ka nana,Ka Fitria,Ka Anisa, & Ka Yesa
terimakasih sudah menemani dengan suka duka per asrama an.
8) Teman-teman GENG‟s yang sekarang mungkin sudah tidak seakrab
dulu karna satu dan lain hal, diantaranya Mitha, Isna, Amel, April,
Della, Sherly, Ayas, Dinda, Denis, Indah, Hania, Pelia dan Lita,
terimakasih sudah mewarnai hari hariku dari masa maba sampai
pertengahan semester.
9) Teman Teman SEMESTA UMJ terimakasih atas kebersamaan dan
kekeluargaannya selama masa periode terimakasih pernah bersama dan
mengenal satu sama lain.
10) Seluruh pihak yang sudah membantu yang tidak bisa peneliti sebutkan
satu persatu baik tenaga, pikiran, materi, motivasi dan support walau
hanya dengan kata “semangat” tetapi itu sangat berarti untuk peneliti,
terimakasih sudah menguatkan sampai titik ini, once again thank u so
much.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih sangat jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menantikan masukan berupa
saran, usulan kritik dan sebagainya dari para pembaca untuk dijadikan
bahan penyempurnaan di masa mendatang.
Ega wiyasih
ix
DAFTAR ISI
x
H. Etika Penelitian .......................................................................................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................... 37
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 37
B. Hasil Analisis ............................................................................................. 38
C. Pembahasan................................................................................................ 47
Bab VI Kesimpulan dan Saran ............................................................................... 54
A. Kesimpulan ................................................................................................ 54
B. Saran .......................................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 56
LAMPIRAN........................................................................................................... 61
ABSTRACT .......................................................................................................... 62
xi
DAFTAR TABEL
xii
Tabel 5.11 Distribusi Responden Menurut Perilaku menguras tempat
penampungan air Dengan Kejadian DBD pada Pengunjung
Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi Tahun 2022 ................ 43
Tabel 5.12 Distribusi Responden Menurut Perilaku Menutup Tempat
Penampungan air Dengan Kejadian DBD pada Pengunjung
Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi Tahun 2022 ................. 44
Tabel 5.13 Distribusi Responden Menurut Perilaku mengubur barang bekas
Dengan Kejadian DBD pada Pengunjung Puskesmas Setu 1 di
Kabupaten Bekasi Tahun 2022 .................................................... 45
Tabel 5.14 Distribusi Responden Menurut Perilaku membubuhkan bubuk
abate Dengan Kejadian DBD pada Pengunjung Puskesmas Setu 1
di Kabupaten Bekasi Tahun 2022 ................................................ 46
Tabel 5.15 Distribusi Responden Menurut Perilaku memasang kawat
Dengan Kejadian DBD pada Pengunjung Puskesmas Setu 1 di
Kabupaten Bekasi Tahun 2022 .................................................... 47
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti
sebagai vektor utama. Penyakit ini dapat menimbulkan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dengan jumlah kematian yang besar. DBD merupakan
penyakit demam akut yang menyerang orang dewasa maupun anak-anak,
tetapi lebih banyak menimbulkan korban pada usia kurang dari 15 tahun,
yang ditandai dengan adanya perdarahan dan dapat menimbulkan syok
yang dapat mengakibatkan kematian pada penderita (Dinata and
Dhewantara, 2012). DBD pertama kali diketahui di Asia Tenggara tahun
1950an tetapi mulai tahun 1975 hingga sekarang, DBD merupakan
penyebab kematian utama pada anak-anak di negara-negara Asia.
Prevalensi penyakit ini secara global meningkat drastis pada dekade
saat ini dan DBD menjadi endemik di 100 lebih negara-negara di
Afrika, Amerika, Mediteranian Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Asia Tenggara dan Pasifik Barat adalah negara-negara yang paling
banyak menderita (Dania, 2016).
Dalam KEPMENKES No. 581/MENKES/SK/VII/1992 Tentang
Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue. DBD dapat
diberantas dengan cara yang tepat guna oleh pemerintah dengan peran
serta masyarakat. Upaya pemberantasan yang dapat dilakukan adalah
dengan tindakan pencegahan; penemuan, pertolongan, dan pelaporan;
penyelidikan epidemiologi dan pengamatan penyakit demam berdarah
dengue; penanggulangan seperlunya; penanggulangan lain; dan
penyuluhan (Widiyaning, Syamsulhuda and Widjanarko, 2018).
DBD merupakan salah satu penyakit yang dapat memicu
terjadinya kejadian luar biasa (KLB) bahkan wabah dan menyebabkan
kematian. KLB DBD dapat terjadi hampir setiap tahun di beberapa
wilayah dengan tempat yang berbeda dan kejadiannya sulit diduga.
1
2
76,2% (tahun 2011), 79,3% (tahun 2012), 80,1% (tahun 2013), 24,1%
(tahun 2014), 54,2% (tahun 2015) dan 67,6% (tahun 2016) (Puskesmas
Setu 1).
Berdasarkan data survey epidemiologi Puskesmas Setu 1
Kabupaten Bekasi pada bulan Mei 2021, Pasien yang positif DBD
sebanyak 30 orang. (Puskesmas Setu, 2021). Upaya masyarakat terkait
perilaku kesehatan dalam pencegahan kejadian DBD, yaitu hal yang
telah dilakukan oleh masyarakat dalam menurunkan angka kejadian
DBD diantaranya seperti pemeriksaan jentik yang dilakukan oleh kader
jumantik, kegiatan 3M Plus (Menguras tempat penampungan air,
menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, dan plus
nya adalah menggunakan bubuk abate dan memantau jentik .Selain itu,
petugas kesehatan yang menjadi contoh di masyarakat juga dalam
perilaku 3 M plus pencegahan demam berdarah dengue. Petugas
kesehatan yang ada di Puskesmas Setu 1 melakukan kegiatan
pemantauan jentik rutin (PJR) ke rumah-rumah penduduk untuk
kejadian DBD (Wiskha, 2013).
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut, maka peneliti
mengambil judul “Hubungan Perilaku 3 M Plus dengan Kejadian DBD
Di Puskesmas Setu 1 Kabupaten Bekasi Tahun 2021”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data survey epidemiologi Puskesmas Setu 1
Kabupaten Bekasi pada bulan Mei 2021, Pasien yang positif DBD
sebanyak 30 orang. (Puskesmas Setu, 2021).
Upaya masyarakat terkait perilaku kesehatan dalam
pencegahan kejadian DBD, yaitu hal yang telah dilakukan oleh
masyarakat dalam menurunkan angka kejadian DBD diantaranya
seperti pemeriksaan jentik yang dilakukan oleh kader jumantik,
kegiatan 3M Plus (Menguras tempat penampungan air, menutup tempat
penampungan air, mengubur barang bekas, dan plus nya adalah
menggunakan bubuk abate dan memantau jentik.
6
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Mengetahui Hubungan perilaku 3M plus
dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Puskesmas
Setu 1 Kabupaten Bekasi
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran kejadian DBD Puskesamas Setu 1
di Kabupaten Bekasi
b. Untuk mengetahui gambaran perilaku 3 M Plus (menguras,
menutup, mengubur, membubuhkan bubuk abate, memasangkan
kawat) Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi)
c. Untuk mengetahui hubungan antara menguras tempat
penampungan air (TPA) dengan kejadian Demam Berdarah
Dengue Puskesmas Setu 1di Kabupaten Bekasi
d. Untuk mengetahui hubungan antara menutup tempat
penampungan air (TPA) dengan kejadian Demam Berdarah
Dengue Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi
e. Untuk mengetahui hubungan antara mengubur tempat
penampungan air (TPA) dengan kejadian Demam Berdarah
7
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini dapat menggambarkan bahwa kesadaran
masyarakat perilaku hidup bersih sehat akan bahayanya kejadian
penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di lingkungan rumah.
2. Praktis/aplikatif
a. Bagi Pihak Puskesmas
Dapat digunakan sebagai informasi dan sebagai dasar
pertimbangan maupun masukan untuk membuat suatu program
penanggulangan maupun pencegahan dalam mengendalikan
faktor-faktor yang berhubungan kejadian DBD.
b. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan
Kesehatan Masyarakat dalam mengembangkan program
pembelajaran Kesehatan masyarakat.
c. Bagi Peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
A. Landasan Teori
1. Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang
menular dengan cepat, khusnya di wilayah tropis dan subtropis.
DBD dapat menular dengan cepat karena agent penyakit DBD
berupa virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui
gigitan nyamuk aides aegypti dan Aides Albopictus (Syamsyir dkk,
2020).
Demam berdarah dengue (DBD) adalah merupakan salah satu
jenis penyakit menular akibat infeksi virus dengue. Penyakit DBD
muncul sepanjang tahun dapat menyerang seluruh kelompok umur
(Sari, 2019).
Definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa
Demam berdarah dengue (DBD) adalah “Suatu penyakit yang di
sebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang menghisap darah
manusia sehingga menyebabkan manusia mengalami penyakit
demam berdarah”.
2. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD)
Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep
dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan
antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit
atau masalah kesehatan. Segitiga ini merupakan gambaran interaksi
antara tiga faktor yakni host tuan rumah/pejamu), agent (faktor
penyebab), environment (lingkungan). Timbulnya penyakit
berkaitan dengan terjadinya ketidakseimbangan interaksi antara
ketiga faktor ini (Pinotoan, 2019).
a. Agent
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu jenis
penyakit yang berkembang didaerah tropis. Didalam
9
10
B. Landasan Teori
1. Definisi Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah merupakan respon yang
memengaruhi kesehatannya, penyakit yang di deritanya, system
pelayanan yang di terima serta pola konsumsi di lingkungan
sosialnya (Ira, 2018). Perilaku kesehatan merupakan tindakan
individu, kelompok, dan organisasi termasuk perubahan social,
pengembangan dan impelementasi kebijakan, peningkatan
keterampilan koping, dan peningkatan kualitas hidup. (Martina,
2021). Dari definisi diatas maka peneliti dapat menyimpulkan
bahwa Perilaku kesehatan adalah suatu tindakan yang dilakukan
seseorang yang bertujuan untuk memelihara, mempertahankan,
menjaga dan meningkatkan kesehatan.
2. Klasifikasi Perilaku Kesehatan
a. Perilaku sehat (healthy behavior):
Perilaku sehat adalah perilaku-perilaku atau kegiatan-
kegiatan yang berkaitan juga dengan upaya yang
mempertahankan dan meningkatkan kenehatan, antara lain:
a) Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu
seimbang di sini adalah pola makan sehari hari yang
memenuhi kebutuhan nutrisi yang memenuhi kebutuhan
tubuh baik secara jumlahnya (kuantitas), maupun jenisnya
(kualitas).
b) Kegiatan fisik secara teratur dan cukup. Kegiatan fisik di
sini tidak harus olahraga. Bagi seseorang yang
pekerjaannya memang sudah memenuhi gerakan-gerakan
fisik secara rutin dan teratur, sebenarnya sudah dapat
dikategorikan berolahraga. Bagi seseorang yang
18
seperti ikan adu, cupang dan tempalo) dan cara mandiri lainnya
seperti penggunaan repelan, obat nyamuk. menggunakan
kelambu, memasang kawat kasa dan mendaur ulang barang-
barang bekas (Oksfriani, 2017). Apabila menguras, menutup,
mengubur serta mengganti air vas bunga (3M Plus) ini tidak
dilaksanakan dengan intensif, maka populasi nyamuk Aedes
Aegypti, Albopictus dan Chikungunya tidak akan dapat
dikendalikan sehingga angka bebas jentik akan kurang dari
95% dan dampak yang akan timbul di masyarakat adalah
berkembangnya jentik-jentik nyamuk (Priwahyuni and Ropita,
2014).
b. Langkah-langkah 3M Plus
Adapun langkah- langkah 3 M Plus yaitu sebagai berikut :
a) Menguras
Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air
sekurang-kurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan atas
dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur sampai
tumbuh menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.
b) Menutup
Menutup rapat tempat penampungan air, ini juga
dilakukan agar tempat-tempat tersebut tidak bisa dijadikan
nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
c) Mengubur
Mengubur dan menyingkirkan barang-barang bekas yang
dapat menampung air (Eni, 2021).
c. Bubuk abate
Abate (temephos) adalah larvasida sangat kuat yang
secara efektif mengontrol fase larva (jentik) nyamuk sebagai
penyebar penyakit yang penggunannya masih
direkomendasikan oleh WHO melalui Kementerian Kesehatan
yang secara nasional digunakan sebagai larvasida. Treatment
yang dilakukan yaitu dengan menggunakan abate pada air
21
C. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan faktor-
faktor penting yang telah diketahui dan saling berhubungan untuk
menjelaskan beberapa variabel yang diobservasi atau diteliti.
A. Kerangka Konsep
Perilaku 3 M
1) Menguras Tempat
penampungan air ( TPA)
2) Menutup Tempat Kejadian Demam Berdarah
penampungan air ( TPA) Dengue
3) Mengubur barang bekas
Perilaku plus
4) Menaburkan bubuk abate
5) Memasang kawat
24
25
NO. Istilah Definisi Cara ukur Alat ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Variable Dependen
2 =Tidak
mengalami DBD
Variable Independen
Menguras
Tempat
2. kuesioner Kuesioner Ordinal
Penampungan
air
sekali dengan menyikat bak mandi/
WCdan menggunakan sabun agar 2 = Ya
nyamuk tidak dapat
Variable Independen
2 = Ya
Membubuhkan
5. kuesioner kuesioner Ordinal
bubuk abate
1 = Tidak
melakukan
Memasang Adanya kawat kasa yang terpasang
6. kuesioner kuesioner Ordinal
kawat pada lubang ventilasi rumah
2 = Ya melakukan
27
B. Hipotesis
a. Mengetahui hubungan antara menguras TPA dengan kejadian
Demam Berdarah Dengue Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi
b. Mengetahui hubungan antara menutup TPA dengan kejadian
Demam Berdarah Dengue Puskesmas Setu 1di Kabupaten Bekasi
c. Mengetahui hubungan antara mengubur TPA dengan kejadian
Demam Berdarah Dengue Puskesmas Setu 1di Kabupaten Bekasi
d. Mengetahui hubungan antara mebubukan bubuk abate dengan
kejadian Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Setu 1 di
Kabupaten Bekasi
e. Mengetahui hubungan antara memasang kawat dengan kejadian
Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Setu 1 di Kabupaten
Bekasi
BAB IV
METODE PENELITIAN
28
29
Keterangan :
Variable P1 P2 N Referensi
3. Teknik Sampling
Metode pengambilan sampel yang digunakan menggunakan
purposive sampling yaitu dilakukan dengan mengambil sampel dari
populasi berdasarkan kriteria tertentu.Kriteria yang digunakan
dapat berdasarkan pertimbangan tertentu, pengambilan sampel
karena keterbatasan waktu dan tenaga (Nur Kholidah, 2020).
a. Kriteria inklusi
a) Bersedia menjadi responden penelitian
b) Pasien berkunjung di Puskesmas setu 1 di Kabupaten
Bekasi
c) Responden yang berusia >15 tahun
Cronbach‟s Alpha N
Of items
,867 8
No Variabel Coding
1. Penyakit DBD 1 = Mengalami
DBD
2 = Tidak
Mengalami DBD
2. Menguras TPA 1 = Tidak
Menutup rapat TPA
2 = Ya
Mengubur barang-barang bekas
Membumbuhkan bubuk abate
Memasang kawat
H. Etika Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar persetujuan dari komisi
Etika Fakultas kesehatan Masyrakat Universitas Muhammadiyah
Jakarta No. 10.627.B/KEPK-FKMUMJ/VIII/2022 serta
mempertimbangkan hal dalam melakukan pengumpulan data, yaitu:
1. Penjelasan sebelum persetujuan, yaitu penelitian berisi penjelasan
kepada responden terkait maksud dan tujuan dilakukanya
penelitian.
2. Informed consent, yaitu setelah responden mengerti maksud dan
tujuan dari penelitian, kemudian bersedia menjadi responden maka
dapat mengisi informed consent dan kuesioner.
3. Kerahasian, yaitu semua informasi yang diberikan oleh responden
kepada peneliti semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian
dan akan dijaga kerahasiannya.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi
37
38
B. Hasil Analisis
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan
perilaku 3 M plus kejadian DBD pada pengunjung di Puskesmas Setu 1 di
Kabupaten Bekasi. Penelitan dilakukan pada 151 orang. Hasil penelitian
meliputi analisis univariat dan analisis bivariat.
1. Analisis Univariat
a. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin n %
Laki-Laki 88 58,3
Perempuan 63 41,7
Total 151 100,0
b. Pendidikan
Pendidikan N %
SD 27 17,9
SMP 44 29,1
SMA 39 25,8
PT 56 27,2
Total 151 100,0
Pekerjaan N %
Pelajar/ Mahasiswa 37 24,5
PNS 40 26,5
Wiraswasta 32 21,2
Buruh 21 13,9
Tidak Pekerja 21 13,9
Total 151 100,0
d. Umur
Tabel 5. 4 Distribusi umur responden pada pengunjung Puskesmas Setu 1 di
Kabupaten Bekasi Tahun 2022
Umur responden N %
Umur ≥33 tahun 84 55,6
Umur <33 tahun 67 44,4
Total 151 100,0
Kejadian DBD n %
Mengalami DBD 28 18,5
Tidak mengalami DBD 123 81,5
Total 151 100,0
41
Menguras Tempat N %
Penampungan Air
Tidak 32 21,2
Ya 119 78,8
Total 151 100,0
n %
Menutup tempat penampungan air
Tidak 44 29,1
Ya 107 70,9
Total 151 100,0
n %
Mengubur barang bekas
Tidak 54 35,8
Ya 97 64,2
Total 151 100,0
n %
Membubuhkan bubuk abate
Tidak 65 43,0
Ya 86 57,0
Total 151 100,0
j. Memasang kawat
Tabel 5.10 Distribusi Responden Menurut Perilaku memasang kawat
Dengan Kejadian DBD pada Pengunjung Puskesmas Setu 1 di Kabupaten
Bekasi Tahun 2022
n %
Memasang kawat
Tidak 66 43,7
Ya 85 56,3
Total 151 100,0
C. Pembahasan
1. Keterbatasan Penelitian
Pada saat melaksanakan penelitian, peneliti sudah melakukan
penelitian dengan semaksimal mungkin. Namun, pada penelitian ini
masih terdapat beberapa kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian
yaitu:
a. Pada penelitian ini untuk melihat ada tidaknya hubungan, tidak
sampai pada tahap untuk mencari hubungan sebab akibat antara
48
memasang jawat kasa pada setiap ventilasi antara lain adalah kurang
mengetahui fungsi dari kawat kasa, besarnya biaya yang harus
dikeluarkan dan menurut mereka lebih besar manfaat memasang
kawat kasa besi pada setiap ventilasi dari pada memasang kawat
kasa. kurangnya minat pada kelompok kasus untuk memasang kawat
kasa yang dapat menyebabkan seringnya terjadi kontak antara
penghuni rumah dengan nyamuk Aedes aegypti, sehingga penelitian
ini membuktikan bahwa memasang kawat kasa memiliki hubungan
dengan terjadinya kejadian DBD.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
perilaku 3 M plus kejadian DBD pada pengunjung di Puskesmas Setu 1 di
Kabupaten Bekasi. Penelitan dilakukan pada 151 orang. maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebagian besar responden yang mengalami DBD 28 (18,5) sedangkan
tidak mengalami DBD 123 (81,5).
2. Sebagian responden berjenis kelamin Laki-laki yang sebanyak 88 (58,3)
dan sedangkan responden berjenis kelamin Perempuan 63 (41,7).
3. Sebagian tingkat pendidikan dari total responden 151. Yang sebanyak PT
56 (27,2) dan sedikit SD 17 (17,9).
4. Sebagian responden >= 33 tahun yang sebanyak 84 ( 55,6) dan sedikit <
33 tahun 67 ( 44,4).
5. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara responden menguras
tempat penampungan air dengan kejadian DBD p value=0,000.
6. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara responden menutup
tempat penampungan air dengan kejadian DBD p value=0,000.
7. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara responden mengubur
barang bekas kejadian DBD p value=0,000.
8. Diketahui terdapat hubungan yang signifikan antara responden
membubuhkan bubuk abate dengan kejadian DBD p value=0,000
9. Diketahui tidak terdapat hubungan yang signifikan antara responden
memasang kawat dengan kejadian DBD p value=0,000.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi
Masyarakat hendaknya melakukan kegiatan 3 M Plus yang
dimaksud menguras,menutup,mengubur,membubuhkan bubuk abate,
memasang kawat upaya pencegahan dan pengendalian ini merupakan
54
55
DAFTAR PUSTAKA
Acivirida (2019) Deteksi Proteinura Pada Pasien Infeksi Dengue dengan Metode
Kolorimetri. Anggota IKAPI.
Aisyah, N., Nasution, A. and . S. (2020) „Hubungan Perilaku Ibu Rumah Tangga
Terhadap Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dbd) Pada
Anak Di Desa Cibanteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor Tahun
2019‟, Kesehatan Masyarakat, 3(1), p. 72. doi: 10.32832/pro.v3i1.3147.
Akbar, dkk (2021) Stastika Bidang Teknogi Informasi. Devy Dian. Edited by A.
Karim. Yogyakarta: Yayasan Kita Menulis. doi: 978-623-342-048-8.
Alioes, Y. and Rusdan, S. (2015) „Hubungan Lama Penggunaan Obat Anti
Nyamuk Bakar dengan Kadar Kolinesterase Darah pada Masyarakat
Kelurahan Jati Rumah Gadang Padang‟, Keshatan, 4(2), pp. 577–581.
doi: 168-bahaya-obat-anti-nyamuk-dan-cara-penanggulangannya.
Antara, H. et al. (2017) „HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN
FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI DENGAN KEPATUHAN
MENGGUNAKAN KELAMBU PADA MASYARAKAT DI
KELURAHAN GUNUNG WOKA KOTA BITUNG‟, Kesehatan
Masyarakat, 12(11), p. 7. doi: 23091-47111.
bekasikab.go.id (2020) Dinkes : Kasus DBD di Kabupaten Bekasi Menurun. doi:
https://www.bekasikab.go.id/dinkes--kasus-dbd-di-kabupaten-bekasi-
menurun.
Budi Darma (2021) STATISTIKA PENELITIAN MENGGUNAKAN SPSS. Jakarta:
GUEPEDIA. doi:
https://www.google.co.id/books/edition/STATISTIKA_PENELITIAN_
MENGGUNAKAN_SPSS_U/acpLEAAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=uji
+validitas+adalah&printsec=frontcover.
Budiman, B. and Oetami, H. (2020) „Surveilan Kesehatan Masyarakat: Program
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue Di
Kota Cimahi‟, Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2),
p. 214. doi: 10.24235/dimasejati.v2i2.7290.
Dania, I. A. (2016) „Gambaran Penyakit dan Vektor Demam Berdarah Dengue
(DBD)‟, Jurnal Warta, 48(April), pp. 1829–7463. doi:
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/179.
Darmawan, W. (2021) „DIFFERENCES OF CULEX SPP AND AEDES SPP
LARVAE MORTALITY RATES ON THE USE OF THEMEFOS‟,
TEKNOLOGI DAN SENI KESEHATAN, 12(1), pp. 99–105. doi: 1978-
8843.
Dawe, M. A. ., Romeo, P. and Ndoen, E. (2020) „Pengetahuan dan Sikap
Masyarakat serta Peran Petugas Kesehatan Terkait Pencegahan Demam
Berdarah Dengue (DBD)‟, Journal of Health and Behavioral Science,
2(2), pp. 138–147. doi: 10.35508/jhbs.v2i2.2283.
57
LAMPIRAN
Lampiran 1 Manuskrip
ABSTRAK
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai
vektor utama. Penyakit ini dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan
jumlah kematian yang besar. Pada saat ini penyebaran DBD semakin meluas dan
mencapai seluruh provinsi di Indonesia. Kasus DBD di Indonesia tahun 2018
sebanyak 65.602 kasus, angka kesakitan (Incident Rate-IR) 24,75 per 100.000
penduduk.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan perilaku
3 M Plus dengan kejadian DBD di Puskesmas setu Kabupaten Bekasi
Metode: Penelitian ini merupakan kuantitatif dengan penelitian untuk mencari
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jumlah sampel sebanyak 151
orang yang diambil dengan Purposive sampling.Pengambilan data menggunakan
kuesioner Hasil uji statistik Chi-Square dengan uji Continuity Correction (a)
didapatkan nilai p 0,000
Hasil: Variabel yang berhubungan perilaku 3 m plus dengan kejadian dbd yaitu
menguras tempat penampungan air p value=0,000, menutup tempat penampungan
air dengan kejadian DBD p value=0,000, mengubur barang bekas kejadian DBD p
value=0,000, membubuhkan bubuk abate dengan kejadian DBD p value=0,000,
memasang kawat dengan kejadian DBD p value=0,000.
Kesimpulan: adanya hubungan dengan perilaku 3 m plus dengan kejadian dbd di
Puskesmas Setu 1 Kabupaten Bekasi adalah menguras tempat penampungan
air,menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, membubuhkan
bubuk abate, dan memasang kawat.
Saran: melakukan kegiatan 3 M Plus kurangnya perhatian masyarakat tentang
perilaku menguras, menutup, dan mengubur ini sehingga meningkatkan angka
kejadian demam berdarah bentuk tindakan untuk memutus rantai penularannya
dengan cara memberantas jentik nyamuk penularannya.
ABSTRACT
i. Mengubur barang bekas kelamin dari total 151 responden, ada dua
kategori yaitu perempuan dan laki.laki.
Tidak 54 35,8
Responden yang berkelamin laki-laki
Ya 97 64,2
yang sebanyak 88 (58,3) dan sedangkan
j. Membubuhkan bubuk abate
responden memiliki berkelamin
Tidak 65 43,0
perempuan 63 (41,7).
Ya 86 57,0
Berdasarkan tabel 1, diatas
k. Memasang kawat
menguras tempat penampung air dapat
Tidak 66 43,7
diketahui distribusi dari total 151
Ya 85 56,3
responden, mayoritas responden
menguras tempat penampungan air yaitu
Berdasarkan tabel 1, dapat
sebanyak 119 (78,8%) sedangkan
diketahui distribusi Pendidikan responden
responden yang tidak 32 (21,2%).
dari total 151 yang sebanyak PT 56 (27,2)
Berdasarkan tabel 1, diatas menutup
dan sedikit SD 17 (17,9) .
tempat penampung air dapat diketahui
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui
distribusi dari total 151 responden,
distribusi Pekerjaan dari total 151
mayoritas responden menutup tempat
sebanyak PNS 40 (26,5) dan sedikit tidak
penampungan air yaitu sebanyak 107
pekerja dan buruh 21( 13,9) .
(70,9%) sedangkan responden yang tidak
66
diketahui distribusi dari total 151 mengubur barang bekas dan memasang
penampungan air tidak ada yang bubuk abate dengan kejadian DBD
mengalami DBD . Hasil uji statistik diperoleh bahwa responden yang
Chi-Square dengan uji Continuity tidak membubuhkan bubuk abate
Correction (a) didapatkan nilai terdapat sebanyak 28 (43,1%) yang
p=0,000 mengalami DBD. Sedangkan
Hasil penelitian analisis responden yang membubuhkan
hubungan perilaku mentup tempat bubuk abate tidak ada yang
penampungan air dengan kejadian mengalami DBD . Hasil uji statistik
DBD diperoleh bahwa responden Chi-Square dengan uji Continuity
yang tidak menutup tempat Correction (a) didapatkan nilai
penampungan air terdapat sebanyak p=0,000
28 (63,6%) yang mengalami DBD. Hasil penelitian analisis
Sedangkan responden yang menutup hubungan perilaku memasang
tempat penampungan air tidak ada kawat dengan kejadian DBD
yang mengalami DBD . Hasil uji diperoleh bahwa responden yang
statistik Chi-Square dengan uji tidak memasang kawat terdapat
Continuity Correction (a) didapatkan sebanyak 28 (42,4%) yang
nilai p=0,000. mengalami DBD. Sedangkan
Hasil penelitian analisis responden yang memasang kawat
hubungan perilaku mengubur barang tidak ada yang mengalami DBD .
bekas dengan kejadian DBD Hasil uji statistik Chi-Square
diperoleh bahwa responden yang dengan uji Continuity Correction
tidak mengubur bekas terdapat (a) didapatkan nilai p=0,000
sebanyak 28 (51,9%) yang PEMBAHASAN
mengalami DBD. Sedangkan Hubungan Perilaku menguras
responden yang mengubur barang penampungan air Dengan Kejadian
memperlambat dalam mengambil air terdapat hubungan dari hasil uji Chi-
Lampiran 5
Lampiran 6
Rekap Data
81
Lampiran 7
Statistics
Jenis kelamin responden
Valid 151
N
Missing 0
Statistics
Pendidikan responden
Valid 151
N
Missing 0
82
Pendidikan responden
Statistics
Pekerjaan responden
Valid 151
N
Missing 0
Pekerjaan responden
Statistics
Kejadian Penyakit Demam
Berdarah Dengue
Valid 151
N
Missing 0
Statistics
Umur responden
Valid 151
N
Missing 0
Mean 33.87
Std. Error of Mean .863
Median 34.00
Mode 40
Std. Deviation 10.600
Minimum 16
Maximum 56
Sum 5115
84
Umur responden
16 1 .7 .7 .7
31 1 .7 .7 44.4
39 1 .7 .7 62.9
49 1 .7 .7 92.7
Descriptives
Median 34.00
Variance 112.351
Minimum 16
Maximum 56
Range 40
Interquartile Range 18
Cases
Menguras tempat
penampungan air * Kejadian
151 100.0% 0 0.0% 151 100.0%
Penyakit Demam Berdarah
Dengue
Menguras tempat penampungan air * Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue Crosstabulation
Count 28 4 32
Tidak % within Menguras tempat
87.5% 12.5% 100.0%
Menguras tempat penampungan air
penampungan air Count 0 119 119
Ya % within Menguras tempat
0.0% 100.0% 100.0%
penampungan air
Count 28 123 151
Total % within Menguras tempat
18.5% 81.5% 100.0%
penampungan air
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.93.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Cases
Menutup tempat
penampunganair * Kejadian
151 100.0% 0 0.0% 151 100.0%
Penyakit Demam Berdarah
Dengue
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 83.591 1 .000
b
Continuity Correction 79.431 1 .000
Likelihood Ratio 87.135 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 83.038 1 .000
90
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.16.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Cases
Count 28 26 54
Tidak % within Mengubur barang
51.9% 48.1% 100.0%
bekas
Mengubur barang bekas
Count 0 97 97
Ya % within Mengubur barang
0.0% 100.0% 100.0%
bekas
Total Count 28 123 151
91
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.01.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Cases
Count 28 37 65
Tidak % within Membubuhkan
43.1% 56.9% 100.0%
bubuk abate
Membubuhkan bubuk abate
Count 0 86 86
Ya % within Membubuhkan
0.0% 100.0% 100.0%
bubuk abate
Count 28 123 151
Total % within Membubuhkan
18.5% 81.5% 100.0%
bubuk abate
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 45.479 1 .000
b
Continuity Correction 42.672 1 .000
Likelihood Ratio 55.959 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 45.178 1 .000
N of Valid Cases 151
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.05.
b. Computed only for a 2x2 table
93
Risk Estimate
Lower Upper
Cases
Count 28 38 66
Tidak
% within Memasang kawat 42.4% 57.6% 100.0%
Memasang kawat
Count 0 85 85
Ya
% within Memasang kawat 0.0% 100.0% 100.0%
Count 28 123 151
Total
% within Memasang kawat 18.5% 81.5% 100.0%
94
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 44.270 1 .000
b
Continuity Correction 41.505 1 .000
Likelihood Ratio 54.843 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 43.976 1 .000
N of Valid Cases 151
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.24.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Lower Upper
Lampiran 8
Kusioner Penelitian
Hubungan Perilaku 3 M Plus Dengan Kejadian DBD di Puskesmas Setu 1
Kabupaten Bekasi Tahun 2022
B. Perilaku 3 M Plus
1. Apakah Anda atau keluarga Anda menguras tempat penampungan air (Bak
mandi/WC, drum, maupun tempat tampung air yang ada di dalam maupun di
luar rumah)
a. Ya
b. Tidak
2. Jika “Ya”, berapa kali dalam seminggu
a. < 1 kali
b. ≥ 1 kali
3. Apakah tempat penampungan air Anda biasa ditutup (Gentong air/tempayan
maupun tempat tampung air yang ada di sekitar rumah)
a. Ya
b. Tidak
4. Jika “Ya”, apakah tempat penampungan air Anda ditutup dengan rapat
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah Anda atau keluarga Anda menguburkan barang bekas (Botol plastik,
kaleng, ban bekas, dan barang bekas lain yang dapat menampung air)
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah anda memberikan bubuk abate yang dilakukan 2-3 bulan sekali pada
tempat Penampungan air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
a. Ya
b. Tidak
96
7. Apakah anda atau keluarga memasang kawat pada pada lubang ventilasi
rumah anda
a. Ya
b. Tidak
A. DATA PRIBADI
Nama : Ega wiyasih
Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 20 Juni 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Kavling Tandang Mandiri RT/RW:
003/008 Blok B6 No 14 Desa
Lubang
Buaya Kecamatan Setu Kabupaten
Bekasi 17530
No. Hp : 08978296590
Email : egawiyasih8@gmail.com
B. DATA PENDIDIKAN
SD : SDN Telajung 02 (2006-2009)
SMP : MTS-Negeri 1 Kabupaten Bekasi
(2009-2012)
SMA : SMA Negeri 1 Setu ( 2012-2015)
PT
: Universitas Muhammadiyah Jakarta
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Semesta Bidang Napza 2019-2020
2. Koor Perkap Semesta OMT(Organization Management
Training) Semesta 2019-2020
3. Mentor PKKMB UMJ 2018
4. Panitia Acara PKKMB 2019
D. PENGALAMAN
1. Magang di Puskesmas Setu 1 di Kabupaten Bekasi