SAMPUL
GAMBARAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) VAKSIN SINOVAC
PADA SISWA DI SMA NEGERI 7 LUWU UTARA KECAMATAN BAEBUNTA
SELATAN KABUPATEN LUWU UTARA TAHUN 2022
Oleh:
14120180088
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
PERSETUJUAN
OLEH :
14120180088
Dosen Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Fatmah A. Gobel, SKM., M.Epid Hasriwiani Habo Abbas, SKM, M.Kes., Ph. D
Diketahui,
Wakil Dekan I
SAMPUL........................................................................................................
PERSETUJUAN............................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................7
C. Tujuan Penelitian...............................................................................7
D. Manfaat Penelitian.............................................................................8
D. Kajian Keislaman.............................................................................29
E. Kerangka Teori.................................................................................31
A. Jenis Penelitian................................................................................54
C. Populasi............................................................................................54
D. Sampel.............................................................................................55
E. Sumber Data....................................................................................57
G. Langkah-Langkah Penelitian...........................................................59
H. Organisasi Penelitian.......................................................................60
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................61
KUESIONER..............................................................................................64
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan
2020).
hampir ke seluruh dunia ini bermula dari sebuah pasar yang ada di
Republik Islam Iran diikuti oleh Yordania dan Lebanon. (WHO, 2022a)
di Indonesia.(Kemkes, 2021)
2
kasus positif infeksi, dan 52.792 orang yang dinyatakan sembuh.
(covid19.sulselprov, 2022)
instansi lainnya, dan juga pada peserta didik baik tingkat sekolah dasar
vaksin yang telah lolos uji klinis fase 2 dan mendapat Emergency Use
3
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang
al., 2021).
miliar total dosis yang telah diberikan secara global. 63,6% populasi di
dari tiga miliar dan 1,8 miliar. AS berada di urutan ketiga, dengan
Sulawesi Selatan telah mencapai 85% dari total target 7 juta lebih jiwa.
4
Selatan mulai dosis 1 sebanyak 85,08%. Sedangkan dosis 2 sebanyak
(humas.sulselprov, 2022).
Luwu Utara, sedangkan untuk stok vaksin yang tersedia ada 41.348
mengalami reaksi atau gejala KIPI. Munculnya reaksi atau KIPI adalah
5
sesuatu yang wajar. KIPI yang muncul setelah vaksinasi jauh lebih
profesi, riwayat penyakit dahulu, jumlah insiden KIPI, jenis gejala KIPI,
dan lama gejala KIPI yang muncul sangatlah minimal, yang artinya
hanya sebagian orang yang merasakan gejala KIPI atau efek samping
6
sebanyak 45,5% melaporkan tidak mengalami KIPI. Gejala KIPI yang
KIPI, seperti nyeri hingga bengkak pada area bekas suntikan, lemas,
sakit kepala, bahkan sampai demam serta flu dan batuk. Untuk itu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
7
Secara umum tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat Teoritis
8
b. Memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai KIPI
vaksin Sinovac.
3. Manfaat Praktis
peroleh.
4. Manfaat Subjek
Vaksinasi Sinovac.
9
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Devinisi COVID-19
2. Epidemiologi COVID-19
2021).
kasus positif dan angka kematian yang aktif harus berfokus pada
11
sembuh, pasien meninggal, Case Fatality Rate (CFR) dan
yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu.
12
bertambahnya kasus positif Covid- 19 di Indonesia dikarenakan
Gambar 2.1
Segitiga Epidemiologi COVID-19
3. Etiologi Covid-19
13
mirip sindrom pernapasan akut (SARS) yang diturunkan dari
14
penyebaran selanjutnya melalui penularan dari manusia ke
kelamin laki laki diduga karena prevalensi perokok yang tinggi pada
laki laki (Aditia, 2021). Kerentanan lain juga terjadi pada pasien
penderita COVID-19
Pittara, 2022)
15
Virus Corona juga bisa menular melalui benda-benda yang
Oleh sebab itu, para tenaga medis dan orang-orang yang sering
16
b. Varian Beta (B.1.351/B.1.351.2/B.1.351.3) yang pertama kali
tersebut adalah:
Desember 2020.
a. Hidung beringus.
b. Sakit kepala.
c. Batuk.
17
d. Sakit tenggorokan.
e. Demam.
Fadli, 2021).
sesak napas serta nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk
6. Pencegahan COVID-19
18
c. Menghindari tempat yang ramai dan memungkinkan terjadi
bantuan medis
KIPI dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu KIPI serius dan KIPI non
serius(Sari, 2021).
19
KIPI non serius dan bersifat sementara, antara lain:
(UNICEF, 2021)
c. Menggigil
d. Rasa lelah
f. Nyeri sendi
Purwandari, 2020).
b. Reaksi KIPI terkait cacat mutu vaksin. KIPI jenis ini terkait cacat
produsen.
20
c. Reaksi KIPI terkait kesalahan prosedur. Penyebab KIPI jenis ini
vaksin.
(Sari, 2021)
3. Kategori KIPI
DTP.
atau dicetuskan oleh satu atau lebih cacat mutu produk vaksin,
21
saat proses pembuatan vaksin IPV Vaksin polio inaktivasi
(IPV).
terkontaminasi.
imunisasi.
4. Jenis KIPI
a. KIPI Serius
22
KIPI serius adalah setiap kejadian medik setelah
KIPI serius dapat diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya
bersifat lokal atau sistemik. KIPI non serius bersifat lokal dapat
23
(KIPI) Prof. Dr. Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan proporsi
5. Gejala KIPI
serius dan reaksi berat lainnya. Yang termasuk KIPI berat seperti
Musofa, 2021).
6. KIPI Covid-19
Menurut Prof. DR.Dr.Hindra Irawan Satari,SpA(K),MtropPa
ed selaku Ketua Komnas KIPI dalam paparan tertulisnya, KIPI COV
Special
Interest/AESI). Deteksi dan pelaporan kejadian ikutan pasca imunis
24
Deteksi KIPI Covid dilakukan melalui surveilans pasif. Hal
7. Surveilans KIPI
Prof. Dr. Hinky Hindra Irawan Satari, tujuan surveilans KIPI yaitu:
1. Definisi Vaksin
25
Vaksin adalah setian bahan yang diproses dengan fungsi
maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan, biasanya
2. Jenis Vaksin
26
Ada berbagai jenis vaksin yang beredar. Jenis vaksin yang
Tabel 2.1
Beberapa Perusahaan Bioteknologi Terkait
Vaksin Covid-19
a. Vaksin mRNA
27
konvensional, dengan tidak adanya integrasi genom, respon
b. Vaksin DNA
Hazhiyah, 2020).
d. Vaksin Subunit
28
Vaksin subunit mencakup satu atau lebih antigen
3. Tujuan Vaksinasi
menyeluruh
D. Kajian Keislaman
membahas segala hal secara kompleks. Jika para ilmuwan dan peneliti
29
Sesungguhnya penyebaran penyakit sudah terjadi sejak
30
E. Kerangka Teori
COVID-19
Pengetahuan COVID-19
Vaksinasi
KIPI
31
KIPI Serius KIPI NonSerius
Pengetahuan KIPI
vaksin COVID-19
Bagan 2.1
Kerangka Teori Pemikiran
32
Tabel 2.2
Tabel Sintesa
32
Puskesmas kader tentang KIPI dilanjutkan dengan edukasi. Pada pengabdian ini diharapkan dapat
Bandarharjo terkait vaksinasi pemberian materi dan ini, kader kesehatan juga disebarluaskan ke
Rani Tiyas COVID-19 diskusi tanya jawab, mendapatkan booklet yang masyarakat umum sehingga
Budiyanti, diwilayah kerja serta diakhiri dengan berisi informasi umum dapat membantu
Nurhasmadiar Puskesmas post-test. Pre-test dan seputar vaksinasi COVID-19 meningkatkan keyakinan
Nandini, Sutopo Bandarharjo post-test yang diberikan dan juga informasi mengenai masyarakat untuk
Patria Jati, Septo terdiri dari 10 pertanyaan KIPI. Booklet yang diberikan mendapatkan vaksinasi
Pawelas Arso, Eka sederhana terkait kepada kader selain dapat COVID-19 serta meningkatkan
Yunila Fatmasari informasi dasar mengenai membantu kader menambah cakupan vaksinasi COVID-19
vaksinasi COVID-19 dan pengetahuan juga dapat khususnya di wilayah
KIPI vaksinasi COVID- digunakan sebagai media Puskesmas Bandarharjo,
19. Selain itu kader edukasi atau penyuluhan Kota Semarang. Hasil Pre-test
kesehatan juga kepada masyarakat umum. dan Post-test menunjukkan
mendapatkan buku modul terdapat peningkatan
yang dapat digunakan pengetahuan pada kader
ketika melakukan edukasi kesehatan peserta kegiatan
kepada masyarakat sejak sebelum mendapatkan
edukasi dan setelah
mendapatkan edukasi. Seluruh
kader yang menjadi peserta
kegiatan mendapatkan booklet
yang dapat digunakan
sebagai sumber informasi dan
juga media edukasi kepada
masyarakat.
3. Upaya Pelaksanaan Tujuan Kegiatan Program vaksinasi Covid- 156 orang Pelaksanaan vaksinasi Universitas Tarumanagara
dan Pemantauan PKM ini adalah 19 sudah dilaksanakan terdiri dari dalam upaya pencegahan khususnya fakultas kedokteran
Kejadian KIPI pada memberikan dengan prioritas lansia. 153 lansia Covid-19 dilakukan pada melakukan berbagai macam
Pelaksanaan pelayanan KIPI dapat terjadi setelah dan 2 tanggal 24 – 27 Maret 2021. kegiatan untuk membantu
Vaksinasi COVID- promosi vaksinasi. Dalam upaya tenaga Jumlah peserta yang dapat preventif terhadap COVID-19
19. kesehatan melalui mengantisipasi terjadinya kesehatan divaksinasi sebanyak156 dan membantu program
pemantauan dan Kejadian Ikutan Pasca dan 1 ASN. orang terdiri dari 153 lansia ―Jakarta Tanggap Corona".
Rebekah Malik, edukasi terkait Imunisasi dalam dan 2 tenaga kesehatan UNTAR menjadi Sentra
Dewi Indah, Djung antisipasi KIPI pelaksanaan vaksinasi dan 1 ASN. Dari 156 Vaksinasi dan monitoring KIPI
33
Lilya Wati, Sari yang dapat timbul maka masyarakat diminta peserta yang divaksin, paska dilakukan vaksinasi.
Mariyati Dewi dan paska vaksin menunggu 30 menit tidak ada yang mengalami Dari pelaksanaaan vaksinasi
Linda Budiarso Covid 19. setelah disuntik vaksin. Kejadian ikutan paska tanggal 24-27 Maret 2021
Penerima vaksin harus imunisasi (KIPI). Tujuan terhadaap 156 peserta, tidak
menunggu selama 30 Kegiatan PKM ini adalah ditemukan adanya KIPI.
menit setelah divaksinasi. memberikan pelayanan Kegiatan ini diharapkan dapat
Waktu menunggu 30 promosi kesehatan melalui berjalan berkesinambungan
menit dilakukan untuk pemantauan dan edukasi serta mensosialisasi
mengobservasi Kejadian terkait antisipasi KIPI vaksin pencegahan COVID-19 di
Ikutan Pasca Imunisasi Covid 19. Manfaat dari lingkungan Universitas
(KIPI). Langkah yang kegiatan PKM adalah Tarumanagara.
dilakukan sesuai dengan peserta vaksinasi terhindar
Alur Pelayanan Vaksinasi dari KIPI serta TIM PKM
COVID-19 yaitu pada berkontribusi dalam
meja pelayanan vaksin kegiatan kepedulian bagi
nomor 4, penerima sesama di bidang
vaksinasi menunggu kesehatan terutama
selama 30 menit di ruang penerapan pelaksanaan
observasi dan diberikan upaya promotif dan preventif.
penyuluhan dan media Target jangka pendek
KIE tentang pencegahan kegaiatn PKM adalah
COVID-19 melalui 3M peserta vaksinasi Covid-19
dan vaksinasi COVID-19. yaitu lansia terhindar adri
Tim medis juga KIPI dan target jangka
menerangkan terkait panjang adalah
reaksi KIPI yang mungkin meningkatkan derajat
terjadi yaitu untuk reaksi kesehatan peserta
ringan lokal seperti nyeri, vaksinasi Covid-19 dan
bengkak dan kemerahan membantu program
pada tempat suntikan, ―Jakarta Tanggap Corona".
petugas kesehatan dapat
menganjurkan penerima
vaksin untuk melakukan
kompres dingin pada
34
lokasi tersebut dan
meminum obat
paracetamol sesuai dosis.
Untuk reaksi ringan
sistemik seperti demam
dan malaise, petugas
kesehatan dapat
menganjurkan penerima
vaksin untuk minum lebih
banyak, menggunakan
pakaian yang nyaman,
kompres atau mandi air
hangat, dan meminum
obat paracetamol sesuai
dosis.
4. Edukasi Kejadian Tujuan edukasi Edukasi kesehatan terkait 30 remaja di KIPI merupakan fenomena Kegiatan edukasi kepada para
Ikutan Pasca kesehatan ini KIPI (Kejadian Ikutan wilayah yang potensial terjadi pada remaja ini bertujuan agar para
Imunisasi Terhadap yaitu agar remaja Pasca Imunisasi) terhadap Pare, orang yang menerima generasi muda ini lebih
Tingkat Kecemasan mendapatkan Tingkat Kecemasan Kabupaten vaksinasi, termasuk memahami tentang KIPI dan
Remaja Menghadapi pengetahuan Remaja Menghadapi Kediri vaksinasi covid-19. Oleh langkah-langkah
Vaksinasi Covid-19. terkait KIPI pasca Vaksinasi Covid-19 karena itu, diperlukan penatalaksanaan jika
vaksinasi Covid-19 menggunakan pengetahuan yang cukup mengalami KIPI. Edukasi
Melani KartikaSari agar tidak cemas media Zoom (Video agar para remaja sebagai terkait KIPI dapat mengurangi
dalam conference) dan e-leaflet. salah satu bagian kecemasan pada remaja
menghadapi Edukasi kesehatan masyarakat yang menerima karena remaja menjadi
vaksinasi Covid-19 dilakukan secara daring vaksinasi Covid-19 paham bagaimana cara
karena kondisi pandemi memahami langkah-langkah menghadapi potensi KIPI pada
belum memungkinkan yang harus dilakukan jika vaksinasi Covid-19.
sosialisasi kepada remaja mengalami KIPI serta tidak
secara tatap muka.Jumlah cemas dalam menghadapi
responden yang mengikuti vaksinasi Covid-19. Edukasi
kegiatan edukasi ini tentang KIPI juga dapat
sebanyak 30 remaja di mengurangi kecemasan
wilayah Pare, Kabupaten pada remaja yang akan
35
Kediri. melakukan vaksinasi Covid-
19. Kesuksesan vaksinasi
pada masyarakat termasuk
remaja merupakan salah
satu upaya untuk
membantu pemerintah
mengendalikan Covid-19 di
Indonesia
5. Gambaran Tujuan dari Desain penelitian adalah 95 orang Karakteristik usia responden Berdasarkan hasil penelitian
Karakteristik penelitian ini penelitian Deskriptif alumni mayoritas responden yang dilakukan dapat
Kejadian Ikutan adalah untuk dengan metode cross- Universitas berdasarkan usia adalah disimpulkan sebagai berikut
Pasca Vaksinasi mengetahui Sectional. ‘Aisyiyah usia 20-30 tahun sebanyak karakteristik usia responden
COVID-19 Pada Gambaran Surakarta 75 responden (78,9%), mayoritas responden
Tenaga Kesehatan karakteristik Subjek penelitian adalah lulusan Karakteristik jenis kelamin berdasarkan usia adalah
Alumni Universitas Kejadian Ikutan 95 orang alumni tahun responden mayoritas usia 20-30 tahun sebanyak
‘Aisyiyah Surakarta Pasca Vaksinasi Universitas ‘Aisyiyah 2010-2020 responden berdasarkan 75 responden (78,9%),
pada tenaga Surakarta lulusan tahun yang jenis kelamin adalah Karakteristik jenis kelamin
kesehatan alumni 2010-2020 yang telah telah perempuan sebanyak 85 responden mayoritas
Exda Hanung Universitas mendapatkan vaksin mendapatka responden (89,5%), responden berdasarkan jenis
Lidiana, Hanif ‘Aisyiyah covid-19. n vaksin Karakteristik profesi kelamin adalah perempuan
Mustikasari, Surakarta yang covid-19 responden mayoritas sebanyak 85 responden
Krisnanda Aditya mendapatkan Penelitian ini responden berdasarkan (89,5%), Karakteristik profesi
Pradana, Andria vaksinasi Covid-19 dilaksanakan secara profesi adalah perawat responden mayoritas
Permatasari . virtual melalui aplikasi sebanyak 63 responden responden berdasarkan
google-form oleh (66,3%), Karakteristik profesi adalah perawat
responden diwilayah kerja riwayat penyakit dahulu sebanyak 63 responden (66,3
masing-masing. responden mayoritas %), Karakteristik riwayat
Penelitian ini responden berdasarkan penyakit dahulu responden
dilakukan pada riwayat penyakit dahulu mayoritas responden
bulan Maret 2021. adalah tidak ada riwayat berdasarkan riwayat penyakit
penyakit dahulu sebanyak dahulu adalah tidak ada
Teknik pengumpulan data 86 responden (90,5%), riwayat penyakit dahulu
yang digunakan pada Karakteristik kejadian KIPI sebanyak 86 responden
penelitian ini ialah mayoritas responden (90,5%),
36
purposive berdasarkan kejadian KIPI Karakteristik kejadian
Sampling. setelah vaksin Covid-19 KIPI mayoritas
adalah tidak ada sebanyak responden berdasarkan
85 responden (89,5%), kejadian KIPI setelah vaksin
Karakteristik jenis gejala Covid-19 adalah tidak ada
KIPI mayoritas responden sebanyak 85 responden
berdasarkan kejadian KIPI (89,5%), Karakteristik jenis
setelah vaksin Covid-19 gejala KIPI mayoritas
muncul demam adalah tidak responden berdasarkan
muncul demam sebanyak kejadian KIPI setelah vaksin
85 responden (89,5%), Covid-19 muncul demam
mayoritas responden adalah tidak muncul demam
berdasarkan kejadian KIPI sebanyak 85 responden
setelah vaksin Covid-19 (89,5%), mayoritas resp
muncul diare adalah tidak onden berdasarkan kejadian
muncul diare sebanyak 93 KIPI setelah vaksin Covid-19
responden (97,9%), muncul diare adalah tidak
mayoritas responden muncul diare sebanyak 93
berdasarkan kejadian KIPI responden (97,9%), mayoritas
setelah vaksin Covid-19 responden berdasarkan
muncul batuk adalah tidak kejadian KIPI setelah vaksin
muncul batuk Covid-19 muncul batuk adalah
sebanyak 93 responden tidak muncul batuk sebanyak
(97,9%), mayoritas 93 responden (97,9%),
responden berdasarkan mayoritas responden
kejadian KIPI setelah vaksin berdasarkan kejadian KIPI
Covid-19 muncul sesak setelah vaksin Covid-19
nafas adalah tidak muncul muncul sesak nafas adalah
sesak nafas sebanyak 93 tidak muncul sesak nafas
responden (97,9%), sebanyak 93 responden
Karakteristik lama gejala (97,9%), Karakteristik lama
KIPI mayoritas responden gejala KIPI mayoritas
mayoritas responden be responden mayoritas
rdasarkan lama kejadian responden berdasarkan
37
muncul adalah tidak ada lama kejadian muncul adalah
(bagi yang tidak muncul tidak ada (bagi yang tidak
gejala) sebanyak 84 muncul gejala) sebanyak
responden (88,4%). 84 responden (88,4%).
6. Evaluasi Monitoring Penelitian ini Metode penelitian ini 124 orang Hasil penelitian didapat KIPI Dapat disimpulkan bahwa
Kejadian Ikutan bertujuan untuk merupakan penelitian yang telah pada tenaga kesehatan analisis data pada efek
Pasca Imunisasi mengetahui Observasional Analitik memenuhi pada tahap I didapatkan samping KIPI pada vaksin
(KIPI) Vaksin Covid- tingkat derajat dan kriteria gejala ringan = 17,74 %, tahap I dan vaksin tahap II
19 (Coronavac) tingkat persentase Populasi dalam penelitian inklusi gejala sedang = 39,51%, pada responden tidak
pada Tenaga gejala pada ini adalah semua tenaga gejala berat = 0,80%. Pada signifikan secara statistik
Kesehatan di kejadian ikutan medis kesehatan RS tahap II didapatkan gejala karena p value > 0,01.
Rumah Sakit pasca imunisasi Imanuel Bandar Lampung ringan = 16,12 %, gejala
Imanuel Bandar (KIPI) vaksin yang mendapatkan vaksin sedang = 43,54%, dan
Lampung COVID-19 Sinovac minimal tahap 2 gejala berat = 2,41%.
(Coronavac) pada sebelum mengisi Berdasarkan analisis data
Monica Safira dan tenaga kesehatan kuisioner. Pengambilan menggunakan uji Chi Square
Gusti Ayu Rai di rumah sakit sampel dilakukan dengan dengan p Value <0,01.
Saputri Imanuel Bandar cara Simpel Random Didapatkan p value KIPI
Lampung. Sampling dan dilakukan pemberian vaksin tahap I
pengisian kuisioner sebesar (p=0,43) dan pada
terhadap 124 orang. pemberian vaksin tahap II
sebesar (p=0,43). KIPI pada
responden dibagi menjadi 2
kelompok yaitu lokal dan
sistemik. Berdasarkan
analisis statistik didapatkan
p value KIPI pada pemberian
vaksin tahap I sebesar (p =
0,76) dan tahap II sebesar
(p = 0,44).
7. Peningkatan Tujuan dari Metode yang dipilih adalah 40 sampel Setelah kegiatan pemberian Pemberian edukasi sangat
Pengetahuan kegiatan ini adalah pemberian materi edukasi, terdapat perubahan penting untuk dilakukan
Masyarakat tentang meningkatkan menggunakan media tingkat pengetahuan dari meningkatkan persepsi positif
Vaksinasi Covid-19 pengetahuan leaflet dan video edukasi. partisipan. Sebelum dan motivasi masyarakat
38
melalui Edukasi masyarakat Media ini dianggap tepat diberikan pendidikan dalam melakukan vaksinasi
tentang Kejadian tentang KIPI untuk mengurangi kesehatan, 25 orang (62.5%) COVID-19.
Ikutan Pasca vaksinasi COVID- interaksi antar manusia memiliki pengetahuan baik,
IMUNISASI (KIPI) 19 di Puskesmas tetapi memiliki ruang 13 orang (32.5%) memiliki
Abiansemal 1 lingkup luas. pengetahuan cukup dan 2
Theresia Anita Badung. orang (5%) memiliki
Pramesti, Ni Wayan pengetahuan kurang.
Trisnadewi, Ketut Setelah diberikan informasi
Lisnawati, Sri kesehatan, 32 orang (80%)
Idayani, I Gusti Putu memiliki pengetahuan baik, 8
Agus Ferry Sutrisna orang (20%) memiliki
pengetahuan cukup dan
tidak ada partisipan yang
memiliki pengetahuan
kurang.
8. Gambaran Kipi Tujuan penelitian Jenis penelitian ini Sampel Hasil penelitian didapat Gambaran KIPI vaksin Sinovac
(Kejadian Ikutan ini adalah untuk deskriptif dengan dalam kan sebanyak 54,5% dari diharapkan dapat membantu
Pasca Imunisasi) mengetahui pengambilan data secara penelitian ini responden mengalami program imunisasi dan dapat
Pada Karyawan gambaran KIPI prospektif. ada 85 gejala KIPI Sinovac, memperkuat keyakinan
Rumah Sakit Yang pada karyawan orang sedangkan sebanyak 45,5% masyarakat akan pentingnya
Mendapatkan rumah sakit yang Populasi adalah semua melaporkan tidak mengalami imunisasi sebagai upaya
Imunisasi Dengan mendapatkan karyawan yang gejala KIPI. pencegahan penyakit Covid-19
Vaksin Sinovac Di imunisasi dengan mendapatkan imunisasi yang efektif.
RSUD Kota vaksin Sinovac di dengan vaksin Sinovac
Yogyakarta RSUD Kota pada bulan Januari -Maret
Yogyakarta 2021 sebanyak 572 orang
Adriyanto Rochmad yang memenuhi syarat
Basuki, inklusi dan eksklusi
Gita Mayasari, dengan metode purposive
Esti Handayani sampling.
Pengambilan data
dilakukan dengan
menggunakan kuisioner
39
google form yang
disampaikan ke masing-
masing responden.
Pengolahan data
dilakukan dengan
Analisa univariate.
9. Kejadian Ikutan Mengetahui faktor- Jenis penelitian dengan Puskesmas Didapatkan berdasarkan Tidak ada hubungan antara
Pasca Imunisasi faktor yang rancangan kohort Tapos usia, mayoritas adalah orang jenis kelamin, riwayat infeksi
(KIPI) Vaksinasi menyebabkan prospektif. Penelitian Depok dewasa yaitu 26-45 tahun. covid-19, status vaksinasi
COVID-19 Kejadian Ikutan dilakukan dengan sejumlah Kebanyakan dari mereka yang didapat dengan KIPI baik
Pasca Imunisasi melakukan pemantauan 329 adalah perempuan, tidak hari pertama dan hari keenam
(KIPI) Vaksin terhadap responden yang responden memiliki riwayat terinfeksi setelah vaksin di Puskesmas
COVID-19 diberikan suntik vaksin dan Covid-19. Jenis KIPI seperti Tapos Depok Jawa Barat.
COVID-19 jenis Puskesmas pembengkakan di tempat Namun yang ada hubungan
CoronaVac diikuti KIPI Pamulang suntikan, gatal-gatal, dan pada variabel usia dan
pada hari pertama pasca sejumlah diare. Hasil analisis bivariat kecemasan dengan KIPI pada
vaksin. Penelitian 491 menunjukkan bahwa tidak hari keenam setelah
dilakukan di dua tempat responden. ada hubungan antara jenis pemberian vaksin.
yaitu Puskesmas Tapos kelamin, riwayat Covid-19,
Depok sejumlah 329 status vaksinasi yang
responden dan didapat, dan kecemasan
puskesmas pamulang dengan KIPI hari pertama
sejumlah 491 responden. setelah vaksin dan KIPI hari
Variabel dalam penelitian keenam setelah vaksin.
ini yaitu usia, jenis
kelamin, riwayat terinfeksi
COVID-19, status vaksin,
tingkat kecemasan, dan
Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) hari
pertama pasca vaksinasi
dan hari ke-6 pasca
10. Karakteristik Penelitian ini Metode: penelitian ini 690 Hasil: 690 responden telah Kesimpulan: gejala AEFI
kejadian Ikutan bertujuan untuk adalah observasional responden divaksinovac dengan dosis Sinovac dan pendorong
40
Pasca Imunisasi menentukan deskriptif menggunakan telah 1, 678 telah divaksin Moderna dapat sembuh
(KIPI) sinovac dan karakteristik AEFI kuesioner yang diberikan divaksinovac terhadap dosis Sinovac 2, dengan sendirinya dengan
Moderna Booster di Sinovac dan langsung dan melalui dengan dan 352 telah divaksinasi sebagian besar gejala yang
Fakultas Kedokteran Moderna booster bentuk google. Penelitian dosis 1, 678 dengan pendorong Moderna. berlangsung selama 1-2 hari
Universitas di fakultas ini dilakukan pada bulan telah Pada dosis Sinovac 1, gejala untuk Sinovac dan 2-3 hari
Sriwijaya. kedokteran, November 2021 desember divaksin AEFI yang paling umum untuk dukungan Moderna.
universitas 2021. Penelitian ini dibagi terhadap adalah kelembutan, nyeri di Reaksi serius terhadap vaksin
Rahma Sriwijaya. menjadi dua populasi, dosis lengan yang disuntik, dan Sinovac dan Moderna memiliki
Allisa and Salim, yaitu yang divaksinovac Sinovac 2, kelelahan. Pada dosis persentase yang sangat kecil.
Eddy dan pendorong Moderna, dan 352 Sinovac 2, gejala AEFI yang
Mart and Oktariana, dengan menggunakan telah paling umum adalah
Desi teknik sampling total. divaksinasi kelembutan, nyeri di lengan
dengan yang disuntik, dan kelelahan.
pendorong Di Moderna booster, gejala
Moderna. AEFI yang paling umum
adalah kelembutan, rasa
sakit di lengan disuntikkan,
dan malaise.
11. Program vaksin Penelitian ini Kami melakukan studi mahasiswa identifikasi 144 mahasiswa Singkatnya, vaksin CoronaVac
COVID-19: bertujuan untuk lintas-sectional kedokteran juru tulis medis. Pusat SARS-COV-2 memiliki
berbahaya Peristiwa menggambarkan menggunakan kuesioner di Program vaksinasi SARS-CoV-2 yang beberapa gejala ringan AEFI
setelah imunisasi dan menganalisis untuk menilai AEFI setelah clerkship di paling umum adalah Nyeri dan tidak berkordasi Jenis
(AEFI) Di antara kejadian-kejadian divaksinasi CoronaVac Di Soebandi lokal di tempat suntikan kelamin. Namun demikian,
mahasiswa staf yang merugikan antara mahasiswa juru General selama dosis pertama tindak lanjut setelah vaksinasi
medis Jember, setelah imunisasi tulis medis. Sebuah tes Hospital dengan 25 (45 %) laporan Diperlukan untuk mencegah
Indonesia (AEFI) vaksinasi chi-persegi dengan 95% Jember, dan dosis penguat dengan respon imun yang mungkin
COVID-19 pada CI digunakan untuk Indonesia 34 (67%) Laporan. Terjadi pada beberapa pasien.
Supangat, dkk. mahasiswa menentukan apakah yang Kemudian diikuti oleh
kedokteran dalam gender Berhubungan menjalani malaise, dosis pertama
program clerkship. dengan gejala AEFI. vaksinasi dengan laporan 20 (36 %)
COVID-19. dan dosis pendorong dengan
21 (41%) laporan. Gejala lain
seperti sakit kepala, demam,
menggigil, mengantuk, mual,
41
dissphagia, dan demam juga
dilaporkan.
12. Sebuah studi Tujuan dalam Sebuah studi lintas alam Total sampel Total 626 tanggapan Efek samping yang dilaporkan
retrospektif lintas penelitian ini untuk dilakukan pada platform 626 dikumpulkan. Dari antaranya, setelah menerima vaksin
alam menilai menilai kejadian- media sosial dan responden 623 dipilih berdasarkan Oxford-AstraZeneca
kejadian-kejadian kejadian yang elektronik dengan jawaban lengkap dan (Covishield) mirip dengan yang
merugikan diri merugikan jangka memberikan kuesioner digunakan untuk analisis. dilaporkan dalam uji klinis,
sendiri berdasarkan pendek setelah online di antara orang- Sebagian besar responden menunjukkan bahwa vaksin
imunisasi (AEFI) imunisasi (AEFIs) orang yang telah berusia antara 30-60 tahun, tersebut memiliki jendela terapi
dari vaksin COVID- di Bangladesh. mengambil setidaknya dan 40.4% adalah wanita. yang aman. Selain itu,
19 di Bangladesh. satu dosis vaksin COVID- Kami mendapati bahwa total penelitian lebih lanjut
19. Data yang terkumpul 8,5% dari total responden diperlukan untuk menentukan
Alifa Sultana, dkk kemudian dianalisis untuk telah terinfeksi virus SARS- khasiat vaksin yang ada dalam
mengevaluasi berbagai CoV-2. Survei kami mencegah infeksi SARS-CoV-
parameter yang berkaitan mengungkapkan bahwa dari 2 atau rawat inap sesudah
dengan AEFIs responden. 623 relawan, 317 infeksi.
melaporkan berbagai efek
samping setelah mengambil
vaksin, yang sekitar 50,88%
dari total peserta. Mayoritas
partisipan (37,07%, 231/623)
melaporkan pembengkakan
dan rasa sakit di tempat
injeksi dan demam (25.84%,
162/623); Ini adalah
beberapa gejala umum dan
umum setelah administrasi
vaksin COVID-19.
13. Efek samping vaksin Tujuan dari Penelitian itu 522 sampel Jumlah total 522 peserta Sebagian besar pekerja
berbasis mrna, penelitian ini menggunakan kuesioner disertakan dalam studi ini, perawatan kesehatan slovakia
COVID-19: studi adalah untuk yang divalidasi sendiri yang 77% adalah (91,6%) yang menerima vaksin
berskala nasional IV mencari tahu efek yang menanyakan perempuan, 55,7% berusia COVID-19 berbasis di mri,
di Slovakia. samping dari informasi demografis antara 31 dan 54 tahun, dan BNT162b2, melaporkan
vaksin berbasis peserta, tenaga medis, 41,6% adalah dari Banska setidaknya satu efek samping.
42
Abanoud Riad, dkk mrna COVID-19 anamitis terkait Covid-19, Bystrica. Sebagian besar Sesuai dengan studi tahap
dan efek samping lokal, peserta (91,6%) melaporkan sebelumnya III dan IV, rasa
terkait sistem, lisan, dan setidaknya satu efek sakit pada situs injeksi adalah
kulit setelah menerima samping. Rasa sakit pada yang paling umum efek
vaksin BNT162b2. Jumlah situs injeksi (85,2%) samping lokal, dan kelelahan,
total 522 peserta merupakan efek samping sakit kepala, nyeri otot, dan
disertakan dalam studi ini yang paling umum, menggigil adalah efek samping
sedangkan kelelahan yang paling umum secara
(54,2%), sakit kepala sistemik. Efek samping yang
(34,3%), nyeri otot (28,4%), dilaporkan bersifat ringan
dan menggigil (26,4%) (99,6%) tidak memerlukan
adalah efek samping yang perawatan medis dan durasi
paling umum secara yang singkat, karena sebagian
sistemik. Efek samping yang besar dari mereka (90,4%)
dilaporkan bersifat ringan diselesaikan dalam waktu tiga
(99,6%) tidak memerlukan hari.Para betina dan orang
perawatan medis dan durasi dewasa muda (berusia 18-30
yang singkat, karena tahun) lebih cenderung
sebagian besar dari mereka melaporkan efek samping
(90,4%) diselesaikan dalam pasca-vaksinasi; Temuan
waktu tiga hari. seperti itu juga konsisten
dengan apa yang baru-baru ini
dilaporkan di berbagai bagian
dunia. Peran penyakit kronis
dan perawatan medis dalam
insiden efek samping pasca
vaksinasi membutuhkan
penyelidikan yang lebih kuat di
kalangan kelompok penduduk
yang besar. Penelitian
mendatang pada keamanan
vaksin COVID-19 harus
mendapat manfaat dari
metodologi standar untuk
43
eksekusi dan pelaporan untuk
memfasilitasi perbandingan
antar vaksin.
14. Hubungan Penelitian ini penelitian ini Jumlah partisipasi dari vaksinasi MR campak adalah penyakit
Pengetahuan Ibu bertujuan untuk menggunakan riset sampel adalah 48 responden (80%) menular yang sangat mudah
Tentang Kejadian menganalisis observasional dengan adalah 60 dukungan keluarga adalah menular dan disebabkan oleh
Ikutan Pasca hubungan antara desain Sectional Cross. responden 48 responden (80%). virus. Pengetahuan tentang
Imunisasi (Kipi) Dan pengetahuan ibu Penelitian ini berlangsung Dudukan dari KIPI adalah 59 imunisasi dan pasca-imunisasi
Dukungan Keluarga tentang pasca- di area kerja pusat responden (98,3%). Tidak akan membentuk keyakinan
Terhadap Minat imunisasi (KIPI) kesehatan Kartasura, ada korelasi antara sang ibu dan mengurangi
Keikutsertaan dan dukungan pada bulan November pengetahuan ibu tentang tingkat kecemasan ibu pada
Vaksinasi Mr keluarga terhadap 2017. Sampel ini KIPI terhadap partisipasi dari bayinya selama vaksinasi.
(Measles Rubella) partisipasi bapak menggunakan contoh vaksinasi MR di puskesmas Pendidikan tentang KIPI
Di Puskesmas vaksinasi di Cluster. Jumlah sampel Kartasura pnilai > 0,05. Ada kepada orang tua sangat
Kartasura puskesmas(pusat adalah 60 responden. korelasi antara dukungan penting untuk meningkatkan
kesehatan) Penelitian ini keluarga terhadap partisipasi pengetahuan, hal itu dapat
Bellina Kartasura. menggunakan teknik dari vaksinasi MR di memotivasi para ibu dalam
Claudianawati, dkk analisis bivariat yaitu Kartasura (0.004) <0,05. merawat bayinya jika
Fisher. mengandung KIPI. Bayi-bayi
ini memiliki kekebalan yang
rendah, sehingga untuk
memperoleh imunisasi atau
vaksinasi pada balita
diperlukan peranan sebagai
ibu dan keluarga.
15. Hubungan Faktor Tujuan penelitian Desain penelitian yang Sampel Pada variabel kehalalan, p Terdapatnya hubungan
Kehalalan, Ekonomi, ini adalah untuk digunakan adalah analitik dalam value dari variabel kehalalan pengetahuan ibu, anggapan
Pendidikan, KIPI meneliti hubungan observasional dengan penelitian sebesar 0,050, yang berarti ibu akan kehalalan vaksinasi,
dan Pengetahuan antara beberapa pendekatan cross berjumlah signifikan. Pada variabel dan riwayat pernah atau
Ibu Terhadap faktor yang sectional. Populasi dalam 50 orang pengetahuan,p value dari tidaknya mengalami Kejadian
Cakupan Vaksinasi disebutkan diatas penelitian ini adalah diambil variabel pengetahuan Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
di Puskesmas terhadap cakupan seluruh ibu dengan anak secara sebesar 0,015 (< 0,05) yang terhadap cakupan vaksinasi di
Medan Johor. vaksinasi di yang sudah atau belum di cluster berarti signifikan . Pada Puskesmas Medan
Pane, Aulia dan wilayah kerja vaksinasi. Sampel dalam sampling variabel KIPI, p value yang Johor..Dalam penelitian ini,
44
Nanda Haritsyah Puskesmas penelitian berjumlah 50 didapatkan adalah sebesar pengetahuan ibu tentang
Medan Johor, orang diambil secara 0,031(> 0,05) yang berarti vaksinasi menjadi variabel
Medan. cluster sampling. KIPI berpengaruh secara yang paling signifikan
Instrumen penelitian signifikan. Pada variabel mempengaruhi cakupan
berupa kuesioner.Analisis pendidikan memiliki p value vaksinasi di Puskesmas
data dengan analisis 0,221 ( > 0,05) pada uji Medan Johor.
univariat, bivariat, dan seleksi kedua, hal ini berarti
multivariate dengan uji secara statistik tidak
regresi logistic. mempunyai hubungan
signifikan. Variable status
ekonomi dengan p value
0,962 pada uji seleksi
pertama yang berarti tidak
berhubungan signifikan (sig
>0,25). Kesimpulan.
45
BAB III
KERANGKA KONSEP
terjadi pada tahun 2019 dan baru ditemukannya vaksin pada tahun
sering muncul adalah demam (suhu diatas 37,8˚C), flu, nyeri pada
Dengan kata lain efek samping tersebut biasa disebut KIPI (Kejadian
Pengetahuan
Tindakan
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
1. Pengetahuan
sinovac.
47
Kriteria Objektif:
Skor tertinggi =1
Skor terendah =0
= 10 x 1
= 10
= 10 x 0
= 0%
= 100% – 0%
= 100%
48
Kategori (K) = 1 (Baik) & 0 (Kurang)
= 50%
= 50%
2. Sikap
Kriteria Objektif:
Cara menentukan:
=6x4
= 24 (100%)
=6x1
49
= 6 (100%)
Range (R) = X –Y
I = R/K
Dimana: I = Interval
R = Range
Sehingga : I = 75%/2
= 37,5%
= 100% - 37,5%
= 62,5%
3. Tindakan
Kriteria Objektif:
50
Tindakan dapat di ukur dengan memberikan jawaban dari
Skor tertinggi =1
Skor terendah =0
=6x1
=6
=6x0
= 0%
= 100% – 0%
= 100%
= 50%
= 50%
51
4. Gejala KIPI vaksin sinovac dosis 1 & 2
Kriteria Objektif:
Skor tertinggi =1
Skor terendah =0
= 10 x 1
= 10
= 10 x 0
52
= 0%
= 100% – 0%
= 100%
= 50%
= 50%
53
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
C. Populasi
siswa dimana jumlah siswa kelas X Ipa ada 167 siswa (L=101 &
P=66) sedangkan Ips ada 103 siswa (L=61 & P=23) total jumlah
siswa kelas X sebanyak 270 siswa, jumlah siswa kelas XI Ipa
siswa (L=50 & P=43) total jumlah siswa kelas XI ada 236 siswa,
dan jumlah kelas XII Ipa sebanyak 157 siswa (L=88 & P=69)
sedangkan XII Ips sebanyak 42 siswa (L=22 & P=20) total siswa
kelas XII sebanyak 199 siswa. Lokasi penelitian yang dipilih ini
yang tak jauh dari kota masamba yang merupakan kecamatan dari
D. Sampel
55
2
N . Z p .q
n= 2 2
d ( N−1 ) + Z . p . q
N = besar populasi
p = 30% = 0,3
q = 1 – p = 1 – 0,3 = 0,7
2
705 . 1,96 0,3 . 0,7
n=
0,05 ( 705−1 )+1,96 2 . 0,3. 0,7
2
568,512
n=
1,76+ 0,806
568,512
n=
2,564
n=221
56
pakar adalah jenis sampel non-probabilitas. Tujuan utama dari
E. Sumber Data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
57
internet, jurnal, dan skripsi penunjang yang terkait dengan
penelitian ini.
1. Pengolahan Data
a. Editing
kuesioner.
b. Coding
c. Entry Data
d. Cleaning Data
58
kesalahan atau tidak. Serta mengetahui data yang hilang
e. Tabulasi Data
dengan variabel.
2. Penyajian Data
3. Analisis Data
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dan narasi.
G. Langkah-Langkah Penelitian
59
2. Pengambilan data awal.
Utara.
H. Organisasi Penelitian
2. NIM : 14120180088
60
DAFTAR PUSTAKA
62
19. Seminar Online Updates on COVID-19 Prosiding Multidiciplinary
Perspective, 156–164.
Our World In Data. (2022). Coronavirus (COVID-19) Vaccinations. Our
World in Data.Org. https://ourworldindata.org/covid-vaccinations?
country=~OWID_WRL. Diakses pada 15 Maret 2022
Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705.
https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010
Rauf, A., Abu-izneid, T., Olatunde, A., Khalil, A. A., Alhumaydhi, F. A.,
Tufail, T., Shariati, M. A., & Rebezov, M. (2020). COVID-19
Pandemic : Epidemiology , Etiology , Conventional and Non-
Conventional Therapies.
Ritunga, I., Lestari, S. H., Santoso, J. L., Effendy, L. V., Charles, S., Tua,
P., Lindarto, W. W., & Nurhadi, S. (2021). Penguatan Program
Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Puskesmas Made Surabaya Barat.
5(1), 45–52.
Sari, M. K. (2021). Edukasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Terhadap
Tingkat Kecemasan Remaja Menghadapi Vaksinasi Covid-19. 5,
542–546.
Tanjung, M. S., & Sitepu, R. (2021). Epidemiologi Deskriptif Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia Pada Tahun 2020. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran, 20(2), 179–191.
Timur, P. K. (n.d.). Pelaksanaan vaksinasi covid-19 prov. kalimantan
timur.
UNICEF. (2021). Vaksin COVID-19 & KIPI. Unicef.
https://www.unicef.org/indonesia/id/media/9896/file/Booklet_Vaksin_C
OVID-19_%26_KIPI.pdf. Diakses pada 15 maret 2022
WHO. (2020a). Pertimbangan untuk karantina individu dalam konteks
penahanan untuk penyakit coronavirus (COVID-19).
WHO. (2020b). Preparing countries for COVID-19 Vaccine Introduction.
September, 3–4.
WHO. (2022a). COVID-19 Monthly Update | February 2022. World Health
Organization.
WHO. (2022b). Modul 2: Jenis-Jenis Vaksin Dan Reaksi Simpang. WHO.
https://in.vaccine-safety-training.org/overview-and-outcomes-2.html.
Diakses pada Januari 2022
WHO. (2022c). Sebaran Kasus COVID-19 Di Inndonesia. World Health
63
Organization. https://covid19.who.int/region/searo/country/id. Diakses
pada 15 Januari 2022
KUESIONER
64
pada saat setelah melakukan vaksinasi.
5. Setelah melakukan vaksinasi bukan
berarti kita tidak akan terkena virus
corona.
6. Imunisasi dan Vaksinasi mempunyai
tujuan yang sama yaitu menghasilkan
antibodi yang meningkatkan imunitas
tubuh sehingga dapat mencegah infeksi
virus.
7. Gejala yang muncul setelah vaksinasi
merupakan satu hal yang wajar dan
bersifat sementara.
8. Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI),
keluhan atau efek samping yang muncul
pasca vaksinasi COVID-19 tidak ada
kaitannya dengan infeksi virus corona.
9. KIPI atau efek samping setelah melakukan
vaksinasi dapat disembuhkan dengan
mengonsumsi air kelapa muda.
10. KIPI apabila tidak segera ditangani akan
berakibat kematian.
65
KIPI muncul setelah melakukan
vaksinasi dosis 1
Saya merasa efek samping atau gejala
6. KIPI muncul setelah melakukan
vaksinasi dosis 2
IV. Gambaran Tindakan Responden Tentang Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) Vaksin COVID-19
Petunjuk pengisian : berilah tanda centang (√) pada kolom “ya”
apabila
anda melakukan tindakan tersebut, tanda (√) pada kolom “tidak”
apabila tidak melakukan tindakan tersebut.
No Jawaban
Pertanyaan
. Ya Tidak
Saya mengonsumsi obat pada saat
mengalami gejala KIPI (sakit kepala,
1. nyeri pada lengan bekas suntikan,
mual, muntah, lemas, demam, serta flu
dan batuk)
Setelah melakukan vaksinasi saya rutin
melakukan aktfitas fisik seperti
2. senam/olahraga untuk mencegah
terjadinya gela KIPI atau efek samping
dari vaksinasi
Saat mengalami gejala KIPI atau efek
samping dari vaksinasi saya hanya
3. melakukan istirahat yang cukup tanpa
mengonsumsi obat dan melakukan
olahraga.
Melakukan pengompresan saat merasa
4. nyeri dan bengkak pada bekas
suntikan.
Saya mengonsumsi air kelapa muda
setelah melakukan vaksinasi dosis 1 &
5.
2 agar terhindar dari KIPI atau efek
samping vaksin.
Melakukan isoman saat mengalami
6. gejala KIPI seperti demam, flu dan
batuk.
66
V. Gejala KIPI vaksin COVID-19 (sinovac)
Petunjuk pengisian : berilah tanda centang (√) pada kolom “ya”
apabila
anda mengalami reaksi, tanda (√) pada kolom
“tidak” apabila tidak mengalami reaksi.
Keterangan : V1 : Gejala dialami setelah melakukan vaksin dosis 1
V2 : Gejala dialami setelah melakukan vaksin dosis 2
Jawaban Dosis
No. Pernyataan
Ya Tidak V1 V2
1. Demam (suhu di atas 37,8˚C)
2. Mual atau muntah
3. Rasa Lelah
4. Sakit Kepala
5. Nyeri otot dan Sendi
6. Bengkak pada area bekas
suntikan
67