Anda di halaman 1dari 2

1. Buatlah Five Level Prevention untuk penyakit menular dan tidak menular.

Setiap Mahasiswa
hanya memilih satu penyakit dan antara satu mahasiswa dengan mahasiswa bisa sama jenis
penyakitnya tetapi sasaran nya berbeda misalnya Penyakit Diare, ada yang membuat Diare pada
Balita dan ada yang membuat Diare pada Usia Dewasa. Pengumpulan tugas hari Jumat 2 oktober
jam 23:59)

Jawaban:
 Five level prefentive penyakit pneumonia (penyakit menular)
1) Level 1 (promosi kesehatan)
Promosi kesehatan sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat khsusnya setiap
penyakit pasti terdapat promisi kesehatannya baik itu cara pencegahannya ataupun cara
mengatasinya.
2) Level 2 (perlindungan/penanganan umum dan khusus)
Perlindungan umum untuk mencegah penyakit pneumonia dengan menjaga daya tahan
tubuh, menjaga kebersihan diri ataupun lingkungan, tidak merokok, tidak mengkonsumsi
minuman beralkohol yang berlebihan serta menerapkan etika batuk dan bersin yang baik
dan benar.
Perlindungan khusus untuk pencegahan penyakit pneumonia adalah menjalani vaksinasi,
karena vaksinasi merupakan salah satu pencegahan khusus untuk penyakit pneumonia,
namun perlu diingat vaksin orang dewasa dan anak kecil tentu berbeda.
3) Level 3 (Diagnosis awal dan pengobatan yang cepat dan tepat)
Pengobatan pneumonia bertujuan untuk mengatasi infeksi. Penderita pneumonia juga
disarankan untuk banyak beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta
banyak minum air putih agar tidak kekurangan cairan. Jika mengalami gejala yang berat,
penderita pneumonia perlu dirawat di rumah sakit. Selama rawat inap di rumah sakit.
Penderita pneumonia dengan gejala yang sangat parah perlu ditempatkan dalam ruang
perawatan intensif dan dipasangkan ventilator, yaitu mesin untuk membantu pernapasan.
Proses penyembuhan pneumonia tergantung pada jenis pneumonia, tingkat keparahan,
serta kondisi kesehatan penderita secara umum.
4) Level 4 (Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan
bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit.)
Pencegahan terhadap penularan penyakit pneumonia, dan memberikan penangan khusus
untuk pengobatan penyakit tersebut.
5) Level 5 (Pemulihan Khusus)
Pemulihan khusus dimaksudkan dalam penyakit ini adalah Penyuluhan dan usaha-usaha
kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit.

 Five level prefentive penyakit kanker serviks (penyakit tidak menular)


1) Level 1 (promosi kesehatan)
Pada tingkat ini dilakukan tindakan umum untuk menjaga keseimbangan proses bibit
penyakit-pejamu-lingkungan, sehingga dapat menguntungkan manusia dengan cara
meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki lingkungan
2) Level 2 (Perlindungan/penanganan umum dan khusus)
Perlindungan umum terhadap penyakit kanker serviks:
- Hindari merokok
- Melakukan seks yang aman (bagi yang sudah bersuami/istri)
- Selalu menjaga kebersihan vagina, seperti selalu mengganti celada dalam setiap sekali
pemakaian apalagi saat mengalami keputihan. Dan juga saat menstruasi, gantilah
pembalut setelah 4 jam sekali.

Perlindungan khusus terhadap penyakit kanker serviks:


- Melakukan tes pencitraan. Pemeriksaan ini pada umumnya digunakan untuk membantu
mendiagnosis indikasi kanker serviks, serta mengetahui sejauh mana penyebaran sel
kanker.
- Melakukan pemeriksaan biopsi kerucut. Tes ini berfungsi untuk mendaptkan sampel
lapisan sel serviks yang lebih dalam, yang harus dilakukan di rumah sakit saja.
- Melakukan pemeriksaan Loop Electrosurgical Excision Prosedure. Tes ini menggunakan
kawat dengan tegangan listrik rendah untuk mengambil sampel jaringan, sebelumnya
pasien akan di bius terlebih dahulu.
- Melakukan tes HPV DNA. Tes mpemeriksaan ini dilakukan dengan mengumpulkan sel
dari leher rahim untuk di uji dan mencari keberadaan dari HPV.
- Rutin melakukan pap smear. Tes ini dapat melihat sel-sel kanker di leher rahim dan
dilakukan pengujian di laboratorium guna mendeteksi gejala dan kelainan, pap smear ini
dianjurkan untuk dilakukan setiap 3 tahun pada wanita berusia 21-29 tahun.

3) Level 3 (Diagnosis awal dan pengobatan yang cepat dan tepat)


Diagnosis awal untuk kanker serviks ini adalah:
 Pap smear. Prosedur ini dilakukan dengan membuka vagina menggunakan
alat khusus yang dinamakan spekulum atau cocor bebek, kemudian
mengambil sampel sel dari leher rahim dengan mengikis jaringan serviks
dengan sikat khusus untuk diteliti di laboratorium. Melalui pap smear,
keberadaan sel-sel abnormal yang dapat berkembang menjadi kanker dapat
dideteksi.
 Pemeriksaan HPV DNA. Sama seperti pap smear, dokter akan menggunakan
spekulum untuk membuka vagina dan mengambil sampel sel dari leher rahim
untuk diperiksa di laboratorium. Bedanya, tes HPV DNA bertujuan mendeteksi
keberadaan virus HPV yang dapat memicu kanker serviks.

4) Level 4 (Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan


bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit.)
5) Level 5 (Pemulihan Khusus)

Anda mungkin juga menyukai