Anda di halaman 1dari 18

Asuhan keperawatan pada

klien ca serviks

KELOMPOK 8

1. KOKOH BANGUN L.
2. MUH EMIL FAUZAN
3. SITI RAHMA NADYA
4. SUCI WULANDARI
5. SYIFA’UR ROCHMAH
Apa itu ca Kanker servik adalah tumor
serviks? ganas primer pada mulut rahim.
Merupakan jenis kanker terbanyak
kedua pada wanita. Bagian yang
diserang oleh kanker ini adalah
bagian dari leher rahim seorang
wanita.
kanker servik masih
menduduki peringkat pertama di
Indonesia. Termasuk penyakit akibat
tumor ganas pada daerah mulut
rahim sebagai akibat dari adanya
pertumbuhan jaringan yang tidak
terkontrol dan merusak jaringan
normal di sekitarnya.
Penyebab utama kanker
servik adalah infeksi Human
Papiloma Virus ( HPV) ditularkan
melalui hubungan seksual.
Penyebab Ca serviks
1. Hubungan seks pada usia muda atau
pernikahan pada usia muda
2. Berganti-ganti pasangan seksual
3. Faktor genetik
4. Kebiasaan merokok
5. Gangguan sistem kekebalan
Tanda dan gejala
 Keputihan atau keluar cairan encer dari
vagina
 Perdarahan setelah senggama
 Kelemahan pada ekstremitas bawah
 Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di
perut bagian bawah bila ada radang
panggul
 Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi
perdarahan kronis.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Sitologi Pap Smear
Pap smear merupakan salah satu cara deteksi dini kanker leher
rahim.

2. Koloskopi
Pemeriksaan dengan pembesaran (seperti mikroskop) yang
digunakan untuk mengamati secara langsung permukaan serviks dan
bagian serviks yang abnormal

3. IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat)


IVA merupakan tes alternatif skrining untuk kanker serviks.
Tes sangat mudah dan praktis dilaksanakan, pemeriksaannya
sangat sederhana, permukaan serviks/leher rahim diolesi
dengan asam asetat, akan tampak bercak-bercak putih pada
permukaan serviks yang tidak normal.
4. Serviksografi
Metode yang baik untuk skrining massal, lebih-lebih di daerah
di mana tidak ada seorang spesialis sitologi, maka kombinasi
servikogram dan kolposkopi sangat membantu dalam deteksi kanker
serviks.

5. Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)


Penanda tumor adalah suatu substansi yang dapat diukur
secara kuantitatif dalam kondisi prakanker maupun kanker

6. Pemeriksaan darah lengkap


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi tingkat
komplikasi pendarahan yang terjadi pada penderita kanker serviks
dengan mengukur kadar hemoglobin, hematokrit, trombosit dan
kecepatan pembekuan darah yang berlangsung dalam sel-sel tubuh.
klasifikasi penatalaksanaan medis secara umum berdasarkan
stadium kanker serviks :
STADIUM KETERANGAN

Stadium 0 Karsinoma insitu, karsinoma intra epineal

Stadium I Karsinoma masih terbatas pada serviks (penyebaran ke


korpus uteri)
Stadium Ia Invansi kanker ke stroma hanya dapat dikenali secara
mikroskopik, lesi yang dapat dilihat secara langsung walau
dengan invansi yang sangat superficial dikelompokan
sebagai stadium Ib. kedalaman invansi ke stroma tidak lebih
dari 5 mm dan lebarnya lesi tidak lebih dari 7 mm.
Stadium Ia1 Invansi ke stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3 mm
dan lebar tidak lebih dari 7 mm
Stadium Ia2 Invansi ke stroma dengan kedalaman lebih dari 3 mm tapi
kurang dari 5 mm dan lebar tidak lebih dari 7 mm
Stadium Ib Lesi terbatas di serviks atau secara mikroskopik lebih dari Ia

Stadium Ib1 Besar lesi secara klinis tidak lebih dari 4 cm


STADIUM KETERANGAN
Stadium Ib2 Besar lesi secara klinis lebih dari 4 cm
Stadium II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai sepertiga
bawah atau infiltrasi ke parametrium belum mencapai
dinding panggul.
Stadium IIa Telah melibatkan vagina tapi belum melibatkan
parametrium
Stadium IIb Infiltrasi ke parametrium, tetapi belum mencapai dinding
panggul
Stadium III Telah melibatkan sepertiga bawah vagina atau adanya
perluasaan sampai dinding panggul. Kasus dengan
hidroneprosis atau ganguan fungsi ginjal dimasukan dalam
stadium ini, kecuali kelainan ginjal dapat dibuktikan oleh
sebab lain
Stadium IIIa Keterlibatan sepertiga bawah vagina dan infiltrasi
parametrium belum mencapai dinding panggul
Stadium IIIb Perluasan sampai dinding panggul atau adanya
hidroneprosis atau ganguan fungsi ginjal
Stadium IV Perluasan ke luar organ reproduktif
Stadium Iva Keterlibatan mukosa kandung kemih atau mukosa rectum
Stadium IVb Metastase jauh atau telah keluar dari rongga panggul
PENATALAKSANAAN CA SERVIKS
1. Manajemen tumor insitu
Manajemen yang tepat diperlukan pada karsinoma insitu.

2. Manajemen Nyeri Kanker


Berdasarkan kekuatan obat anti nyeri kanker, dikenal 3
tingkatan obat, yaitu :
1. Nyeri ringan (VAS 1-4) : obat yang dianjurkan antara lain
Asetaminofen, OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid)
2. Nyeri sedang (VAS 5-6) : obat kelompok pertama
ditambah kelompok opioid ringan seperti kodein dan tramadol
3. Nyeri berat (VAS 7-10) : obat yang dianjurkan adalah
kelompok opioid kuat seperti morfin dan fentanil

3. Operasi
Operasi bertujuan untuk mengambil atau merusak kanker.
Bisa menggunakan bedah mikrografik atau laser. Tujuan utamanya
untuk mengangkat keseluruhan tumor / kanker.
4. Kemoterapi
Yaitu memberikan obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker.
Bisa berupa obat yang diminum, dimasukkan bersama cairan
intravena, atau injeksi. Contoh obat yang diberikan dalam kemoterapi,
misalnya sitostatika.
KEGUNAAN KEMOTERAPI :
1. Terapi utama pada kanker stadium lanjut
2. Terapi adjuvant/tambahan – setelah pembedahan untuk
meningkatkan hasil pembedahan dengan menghancurkan sel
kanker yang mungkin tertinggal dan mengurangi resiko
kekambuhan kanker.
3. Terapi neoadjuvan – sebelum pembedahan untuk mengurangi
ukuran tumor
4. Untuk mengurangi gejala terkait kanker yang menyebabkan
ketidaknyamanan dan memperbaiki kehidupan pasien (stadium
lanjut / kanker yang kambuh)
5. Memperpanjang masa hidup pasien (stadium lanjut / kanker yang
kambuh)
5. Elektrokoagulasi
6. Radiasi
Kanker serviks dapat dilakuan dengan
pembedahan :

1. Konisasi (cone biopsy)


2. Cryosurgery
3. Bedah laser
4. Loop electrosurgical excision procedure
(LEEP)
5. Histerektomi
Komplikasi
1. Pendarahan
2. Kematian janin
3. Infertil
4. Anemia
5. Trombositopenia
Pencegahan
1. Skrining awal
Skrining dilakukan sejak seorang wanita telah
melakukan hubungan seksual (vaginal intercourse) selama
kurang lebih tiga tahun dan umurnya tidak kurang dari 21 tahun
saat pemeriksaan.
2. Pemeriksaan DNA HPV
Pemeriksaan ini dianjurkan untuk wanita dengan umur
diatas 30 tahun karena prevalensi infeksi HPV menurun sejalan
dengan waktu.
3. Skrining dengan Thinrep / liquid-base
method
Disarankan untuk wanita di bawah 30 tahun yang
berisiko dan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan setiap 1 -
3 tahun.
ASKEP CA SERVIKS
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan
perdarahan

Tujuan :
Diharapkan keseimbangan volume cairan adekuat

INTERVENSI :

a) Awasi masukan dan haluran. Ukur volume darah


yang keluar melalui perdarahan
b) Catat kehilangan darah ibu dan kemungkinan
adanya kontraksi uterus
c) Pantau status sirkulasi dan volume darah ibu
d) Pantau TTV, evaluasi nadi perifer
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan
suplai o2 ke jaringan

Tujuan :
Diharapkan perfusi jaringan kembali adekuat

INTERVENSI :

a) Awasi TTV
b) Perhatikan status fisiologi ibu
c) Anjurkan tirah baring pada posisi miring
3. Resiko infeksi berhubungan dengan proses
penyakit kronis (metatase sel kanker)

Tujuan :
Diharapkan pasien tidak mengalami infeksi

INTERVENSI :

a) Kaji tanda / gejala infeksi secara kontinyu pada


semua sistem tubuh (misalnya : pernafasan,
pencernaan, genitourinaria)
b) Pantau perubahan suhu pasien
c) Pertahankan teknik perawatan aseptik. Hindari /
batasi prosedur invasif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai