Anda di halaman 1dari 28

Epidemiologi dan Kependudukan dalam Keperawatan

Komunitas
Rizkiyani Istifada
Mengapa perawat perlu
memahami epidemiologi?

• Perawat harus mengetahui risiko


ancaman penyakit dan seharusnya
lebih siap melakukan intervensi dalam
mengendalikan penyakit
• Perawat seharusnya mengetahui
tentang cara mengenali, melaporkan,
mencegah, dan mengendalikan
penyakit menular (Nies & McEwen,
2019)
Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari distribusi dan faktor yang menyebabkan
keadaan atau peristiwa yang berhubungan dengan kesehatan/masalahnya di dalam
populasi tertentu
(Center for Disease Control Prevention, diakses pada
https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section1.html)
Penerapan studi ini ditujukan untuk pengendalian masalah kesehatan.
• Frekuensi dan
Deskripti penyebaran (what, who,
f
Jenis where, when)

Epidemiolo
gi • Faktor penyebab (who,
where, when, why, how)
Analitik • Retrospektif dan
prospektif
Pertanyaan Pengayaan
• Amati riwayat makanan sekelompok orang yang
keracunan makanan Staphylococcus dengan
sekelompok orang yang tidak keracunan
• Amati frekuensi sekelompok ahli anatomi yang
terdiagnosa kanker otak dengan frekuensi populasi
umum
• Amati tanda klinis, gejala, dan temuan
laboratorium pada anak-anak cacar air
• Amati kelompok penderita covid yang dirawat di
HCU/ICU dengan kelompok penderita covid yang
isolasi mandiri
Prevalensi
Proporsi orang yang berpenyakit dari
suatu populasi pada periode waktu
tertentu. Contoh: prevalensi perilaku
merokok

 
Prevalensi
Insidensi
Kasus baru yang ada dalam populasi.
Insidensi merupakan kejadian (kaus)
yang baru saja memasuki fase klinik
dalam riwayat alamiah penyakit

 
Angka Insiden
Contoh soal

Tahun 2020 diketahui terdapat 86.963 kasus covid-19 di DKI Jakarta.


Pada kasus ini, seluruh penduduk Indonesia dianggap sebagai orang
yang terpapar risiko Covid-19. Jumlah penduduk Indonesia adalah
9.608.000 penduduk. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh hasil
angka insidensi, adala (nilai k=1000)

 Angka Insiden Covid-19 = 9,05 a


Perbedaaan Prevalensi dan Insidensi

Prevalensi Insidensi
Numerator Jumlah kasus yang ada dari suatu penyakit Jumlah kasus baru dari suatu penyakit selama
pada satu waktu tertentu periode waktu tertentu

Denominator Populasi berisiko Populasi berisiko


Fokus Ada atau tidak adanya penyakit. Periode Ketika kejadian adalah kasus baru
waktu berubah-ubah

Penggunaan Estimasi kemungkinan populasi menjadi Memperlihatkan risiko untuk menjadi sakit.
sakit pada periode waktu selama studi Pengukuran utama pada kondisi akut, tetapi
penelitian dapat juga digunakan untuk kondisi kronis.
• Risk ratio atau Relative Risk (RR) merupakan
rasio dari risiko terjadinya penyakit pada
kelompok terpapar dibandingkan dengan
kelompok yang tidak terpapar.
Risk Ratio • Insidensi kumulatif kelompok terpapar =
proporsi kasus baru pada kelompok terpapar
• Insidensi kumulatif kelompok tidak terpapar
= proporsi kasus baru pada kelompok tidak
terpapar
Rumus Risk Rasio
  R

• Bila hasil perhitungan = 1, artinya tidak ada asosiasi antara paparan dan
penyakit
• Bila hasil perhitungan > 1, artinya paparan merupakan faktor risiko penyakit,
paparan meningkatkan risiko terpaparnya penyakit
• Bila hasil perhitungan <1, artinya paparan memiliki efek protektif terhadap
penyakit, paparan melindungi atau mengurangi risiko penyakit tertentu
Nasi Tidak
goreng Sakit sakit Jumlah
Contoh Kasus: Makan 43 103 150

Tidak makan 3 147 150

•Dari 150 tamu yg makan nasi goreng, 43 orang sakit. Dari 150 yg tdk
makan nasi goreng, 3 orang yg sakit
• Insidens diare pd yg makan nasi goreng = 43/150
• Insidens diare pd yg takmakan nasi goreng = 3/150
• RR = (43/150) : (3/150) = (43/150) x (150/3)
= 43/3 = 14,33
• 95%CI = 4,55 – 45,19

Apa artinya?
• Risiko diare pd yg makan nasi goreng 14 x risiko diare pd yg tak makan nasi
goreng
• Risiko diare berbeda bermakna antara makan nasi goreng dg tak makan nasi
goreng
• Makan nasi goreng berhubungan secara bermakna dg risiko diare
• Odds Ratio (OR) merupakan perbandigan
odds subjek sakit dengan odds subjek tidak
sakit.
• Odds Ratio merupakan sebuah pendekatan
risiko relative yang digunakan dalam
penelitian kasus kontrol
Odds Ratio
  R
Manfaat
Epidemiologi
• Mengidentifikasi penyebab masalah
• Mengidentifikasi perkembangan
penyakit
• Menetapkan keadaan kesehatan,
seperti:
- Epidemi
- Pandemi
- Endemi
- Sporadik
Pendekatan
Epidemiologi
• Host: faktor pada diri manusia
yang mempengaruhi timbulnya
penyakit (Umur, sex, suku,
ekonomi, perkawinan, perilaku
hidup, genetik, gizi)

• Agent: Bibit penyakit yang dapat


menyebabkan timbulnya
penyakit (Biologis, kimiawi,
fisik)

• Lingkungan: kondisi yang


mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan suatu organisme
Model Epidemiologi Clark (2003)
(Air, cuaca, sarana/prasarana,
polusi dll)
Rantai Penyebab
Multiple causation
TAHAPAN INFEKSI
Pre-pathogenesis: masa penularan dengan mengikuti periode laten (relatif tidak merasakan
tanda dan gejala) dan dimulai dengan penularan agen

Masa inkubasi: waktu dari invasi ke saat pertama kali gejala penyakit muncul
Pemecahan Rantai Transmisi
Memberantas
sumber penularan
Mengontrol Agen
yang bersumber
dari lingkungan

Mengontrol
Mengontrol portal
sumber penularan
keluar dan masuk
dari manusia

Meningkatkan
kekebalan dan
ketahanan tubuh
host/pejamu
Level of
prevention
Strategi Intervensi Perawat Komunitas dalam Pengendalian Penyakit
Menular
Patogenesis
Pre-patogenesis
Inkubasi Dini/Akut Lanjut/Kronik Post-patogenesis

Level Pencegahan
Pencegahan Pencegahan
Pencegahan primer Primer/Sekunder sekunder sekunder Pencegahan Tersier

Strategi intervensi Pengobatan


1. Pendidikan
1. Pendidikan kesehatan kesehatan Skrining Support group
2. Imunisasi 2. Booster Peer group
3. Vaksinasi 3. Pengobatan Pengawasan pasien untuk melakukan Rehabilitasi
4. Advokasi
4. Skrining isolasi

Peran Perawat
Konselor
1. Case finder Care giver Advokat
2. Edukator
Case manager Fasilitator
3. Advokat Researcher
Kebijakan dan Strategi Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit
• Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk pelaksanaan
skrining) dalam memperoleh pelayanan kesehatan
• Peningkatan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit
menular (surveilans yang diatur pada Permenkes No. 45 Tahun
2014)
• Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu
pengendalian penyakit melalui community-based surveillance
• Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam
pengendalian penyakit menular
• Peningkatan peran daerah dalam implementasi International
Health Regulation (IHR)
• Menjamin ketersediaan obat dan vaksin, serta alat diagnostic
cepat
• Outbreak of Acute Gastroenteritis in a Geriatric
Long-Term–Care Facility: Combined Application of
Epidemiological and Molecular Diagnostic
Methods by; Arthur Marx, MD, MPH;
• Epidemiology of community- and nursing home-
Epidemiology in acquired pneumonia in older adults by; Mark Loeb
Nursing Practice • The epidemiologic approach to the study of
clinical nursing diagnoses by; Martha M. Brown
R.N., Ph.D.
• Epidemiology of Staphylococcus aureus
Colonization in Nursing Home Residents by: Lona
Mody,1,3 Carol A. Kauffman,2 Susan
Donabedian,4 Marcus Zervos,4 and Suzanne F.
Bradley
Referensi
• Anderson, E., & McFarlane, J. M. (2000). Community as Partner:
Theory and Practice in Nursing. Lippincott Williams & Wilkins.
• Ervin, N. E. (2002). Advanced community health nursing practice :
population-focused care. Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall.
• Nies, M. A., & McEwen, M. (2019). Community/public health nursing :
promoting the health of populations.
• https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section1.html
Latihan Soal

1. Perawat di Puskesmas X (pinggiran kota), melakukan himbauan pada


masyarakat, khususnya yang memiliki bayi/balita/lansia untuk tidak
melakukan aktivitas di luar rumah. Hal ini terjadi karena adanya
penemuan kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Peran yang dilakukan
oleh perawat tersebut sebagai
a. advokat
b. konselor
c. case finder
d. educator
e. case manager
Latihan Soal

2. Perawat Mawar bertugas di Puskesmas X (pinggiran kota), melakukan


pengamatan/observasi di wilayah binaannya. Hal ini dilakukan karena ada temuan
kasus DHF pada satu keluarga. Tindakan pertama kali yang dilakukan oleh perawat
untuk mengurangi penyebaran penyakit adalah
a. memberikan edukasi kepada masyarakat untuk melakukan 3M
b. mengadvokasi stakeholder untuk melakukan fogging/pengasapan di lingkungannya
c. melakukan pemeriksaan kesehatan pada minimal 10 rumah/10 KK yang tinggal di
sekitar kasus pertama ditemukan
d. memberikan perawatan intensif pada keluarga yang terdiagnosa DHF
e. menjadi konselor keluarga yang terdiagnosa DHF
Bagi 6 kelompok
1. TBC
2. Thypoid
3. DHF

Tugas 4.
5.
Diare
Campak
Kelompok 6. Covid-19

Tentukan host, agent, dan lingkungan dari penyakit


tersebut. Buat tahapan infeksi dan strategi perawat
komunitas dalam mengatasi permasalahan di
masing-masing level pencegahan!

Anda mungkin juga menyukai