Anda di halaman 1dari 44

MOTIVASI ORANG TUA DENGAN PEMBERIAN VAKSINASI COVID 19

PADA REMAJA DI KELURAHAN BONTO-BONTOA.


TAHUN 2020

OLEH :

MARIA MASRIAT
NIM. 120481824

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA

MAKASSAR

2022
PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA DENGAN VAKSINASI COVID-19


PADA ANAK REMAJA DI KELURAHAN BONTO BONTOA
TAHUN 2022

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Dalam Program


Studi Ilmu Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Famika
Makassar

OLEH :

MARIA MASRIAT
NIM : 120481824

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL PENELITIAN

MOTIVASI ORANG TUA DENGAN PEMBERIAN VAKSINASI COVID 19


PADA REMAJA DI KELURAHAN BONTO-BONTOA.
TAHUN 2020

Disusun dan diajukan oleh :

MARIA MASRIAT
NIM : 120481824

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di ajukan dalam

seminar Proposal

Sungguminasa, 29 Maret 2022

Disetujui oleh :

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns. Ambo Anto, S.Kep.,M.Mkep Ns. Sriwahyuni, S.Kep.,M.Kep


NIDN : 0913029103 NIDN :
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN

MOTIVASI ORANG TUA DENGAN PEMBERIAN VAKSINASI COVID 19


PADA REMAJA DI KELURAHAN BONTO-BONTOA.
TAHUN 2020

Disusun dan diajukan oleh :

MARIA MASRIAT

NIM : 120481824

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji dalam ujian Proposal


Pada Hari : Senin
Tanggal : 18 April 2022
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui sebagai tugas akhir
(Proposal)

Tim Penguji :
1. Ns. Robertus Mashyuri, S.Kep.,M.Mkep ( )
2. Ns. Erwin Iis Sartika Nazara, S.Kep ( )
Tim Pembimbing :
1. Ns. Ambo Anto, S.Kep.,M.Mkep ( )
2. Ns. Sriwahyuni, S.Kep.,M.Kep ( )

Mengetahui

KETUA STIK FAMIKA KETUA PRODI S1

Dr. Ns. Yudit Patiku, S.Si.,S.Kep.,M.Kes Ns. Ambo Anto, S.Kep.,M.Mkep


NIDN : 0916096903 NIDN : 99099132589
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur serta hormat kemulian bagi Allah

SWT karena atas berkat, rahmat dan anugerah-Nya sehingga segala

sesuatu yang berkaitan dengan persiapan, penyusunan serta

pelaksanaan proposal ini berjudul “HUBUNGAN MOTIVASI ORANG

TUA DENGAN VAKSINASI COVID-19 PADA ANAK REMAJA DI

KELURAHAN BONTO BONTOA” merupakan salah satu tugas yang

disusun dalam rangka memenuhi syarat untuk melakukan penelitian

dan menempuh ujian akhir S-1 Keperawatan pada STIK FAMIKA

Makassar.

Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari bahwa

proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan

kerendahan hati penulis bersedia menerima kritikan dan saran yang

konstruktif demi kesempurnaan proposal ini. Akhirnya, penulis

mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan dan bantuan yang

diberikan semoga mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang

Maha Esa.
Sungguminasa, 16 April 2022

Penulis

(Maria Masriat)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................…...I

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................II

KATA PENGANTAR..........................................................................III

DAFTAR ISI.......................................................................................IV

DAFTAR TABEL.................................................................................V

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................VI

BAB I PENDAHULUAN...............................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................4

C. Tujuan Penelitian......................................................................4

D. Manfaat Penelitian....................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................6

A. Tinjauan Umum Tentang..........................................................6

B. Tinjauan Umum Tentang........................................................16

BAB III KERANGKA KERJA PENELITIAN.................................20


A. Kerangka Konseptual Penelitian.............................................21

B. Variabel Penelitian..................................................................22

C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif..............................22

D. Hipotesis Penelitian................................................................23

BAB IV METODE PENELITIAN...................................................23

A. Desain Penelitiian...................................................................23

B. Populasi dan Sampel..............................................................23

C. Pengumpulan Data.................................................................24

D. Etika Penelitian.......................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Corona virus 19 dapat menyebabkan penyakit pada hewan

atau manusia. Pada manusia corona diketahui menyebabkan

infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih

parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus (Covid-

19) merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit

infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang

serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan

Sindrom Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS). Penyakit ini terutama menyebar di antara

orang-orang melalui tetesan pernapasan dari batuk dan bersin

(WHO, 2020)

Ada beberapa varian Covid-19 yang masuk ke Indonesia.

Ada varian Alpha, Beta, Delta, sampai yang terbaru, Omicron.

Keempatnya termasuk varian yang menjadi perhatian (variant of

concern) World Health Organization (WHO). Dari varian-varian


tersebut, ada yang paling mematikan, tapi ada pula yang hanya

menimbulkan gejala ringan. Kemunculan beragam varian Covid-19

disebabkan adanya mutasi. Proses mutasi dapat terjadi karena

respons virus terhadap perubahan lingkungan. Proses mutasi inilah

yang menimbulkan varian baru dan kemunculannya dipantau para

ahli dan Organisasi Kesehatan Dunia. Dari beragam varian covid

19, beberapa di antaranya telah masuk ke Indonesia. (riskedes,

2021)

jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia telah melampaui 90

juta kasus, tepatnya mencapai 90.054.813. AS tetap menjadi

negara dengan jumlah kasus dan angka kematian tertinggi di

dunia, dengan 22.428.591 kasus yang dikonfirmasi dan 373.329

kematian dilaporkan ke WHO. Kemudian diikuti oleh India dengan

10.495.147 kasus dan 151.529 kematian, lalu Brasil, dengan

8.131.612 kasus dan 203.580 kematian. negara yang juga terkena

dampak parah adalah Rusia dengan 3.448.203 kasus, Inggris

dengan 3.118.522 kasus, Prancis dengan 2.740.656 kasus, Italia

dengan 2.289.021 kasus, dan Spanyol dengan 2.111.782 kasus.

Adapun jumlah korban tewas setelah tiga besar adalah Meksiko

134.368 kasus, Inggris 81.960 kasus, Italia 79.203 kasus, Prancis

67.368 kasus, Rusia 62.804 kasus, Iran 56.360 kasus, dan Spanyol

52.275 kasus.  Amerika tetap menjadi wilayah yang paling


terdampak Covid-19, dengan total 39.835.210 kasus terkonfirmasi

dan 925.289 kasus kematian, diikuti oleh Eropa di mana

29.251.917 kasus terkonfirmasi dan 634.670 kasus kematian telah

dilaporkan. (WHO, 2020)

Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona

(Covid-19). Kasus pertama yang terjadi di Indonesia dialami oleh

dua warga Depok, Jawa Barat. Hal tersebut diumumkan langsung

oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada

hari senin, 2 maret 2020. Tim Kementrian Kesehatan (Kemenkes)

melakukan penelusuran terhadap warga lainnya yang sebelumnya

melakukan interaksi dengan warga negara Jepang tersebut selama

di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan anak tersebut

diperkirakan tertular virus corona 2 saat berdansa dengan warga

negara Jepang di sebuah klub di Jakarta pada tanggal 14 Februari

2020 (Kompas.com, 2020).

Saat ini program vaksinasi Covid-19 bagi remaja terus

dilakukan antara lain vaksinasi “sak omah”, vaksinasi di sekolah,

hingga vaksinasi drive thru. Vaksinasi bagi remaja, bukan hanya

terfokus pada Covid-19, tetapi juga terhadap penyakit campak,

difteri, dan lain sebagainya. Maka dari itu perlu membutuhkan

motivasi dari setiap orang tua yang memiliki anak remaja agar
dapat mengikuti anjuran pemerintah untuk melaksanakan

vaksinasi. (Alians,2021)

Penggunaan vaksin bertujuan untuk mengurangi dampak

buruk dari infeksi virus yang terjadi. Hal ini dapat terjadi karena

sistem tubuh sudah mengenali virus terlebih dahulu sehingga

respons tubuh terhadap infeksi virus akan lebih cepat. Perbedaan

mendasar pembentukan antibodi dengan vaksinasi dan infeksi

virus secara alami yaitu pada pengawasan dan kontrol yang ketat

dalam pemberian vaksinasi. Tujuan utama vaksin adalah

pembentukan herd immunity. Anak-anak maupun remaja juga

termasuk kelompok yang rentan terkena Covid-19. Adanya mutasi

Covid-19 varian delta menyebabkan tingkat risiko penularan Covid-

19 meningkat. Melihat kondisi saat ini pemberian vaksin terhadap

remaja penting untuk dilakukan. (Alians,2021)

Motivasi orang tua sangat penting dalam membangun kiat

dan semangat anak-anak, dengan kondisi Indonesia saat ini yang

sedang dilanda dengan covid 19. Maka perlu meningkatkan

motivasi orang tua bagi setiap anak –anak untuk dapat memcegah

tertularnya covid 19 dengan cara yaitu : 1. Menjaga jarak, 2. selalu

mencuci tangan, 3. selalu menggunakan masker, 4. hindari kontak

langgsung dengan sesama 5. Vaksin covid 19. Anak yang hendak

divaksin juga harus memenuhi persyaratan kesehatan. Jadi, anak


calon penerima vaksin harus melalui tahap pre-screening yang

berlangsung sebelum datang ke tempat vaksin. Lalu, saat di

tempat vaksin, ia juga harus lolos proses screening dan

observasi.Untuk mengikuti program vaksinasi, anak yang hendak

divaksin juga harus mendapatkan izin dari orang tua. (Alians,2021)

Pengambilan data awal dilakukan oleh peneliti di kelurahan

bonto bontoa didapatkan anak remaja umur 12-16 yang suda

divaksinasi yaitu : 300 orang anak remaja

Dilihat dari masalah diatas maka peneliti mengangkat judul

“Motivasi orang tua terhadap pemberian vaksinasi pada anak

remaja di kelurahan bonto-bontoa”.

B. Rumusan masalah

apakah ada motivasi orang tua terhadap pemberian vaksinasi 19

pada remaja di kelurahan bonto-bontoa.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui motivasi orang tua terhadap pemberian

vaksinasi pada remaja di kelurahan bonto-bontoa

2. Tujuan Kusus

a. Untuk mengetahi motivasi orang tua di kelurahan bonto-

bontoa.
b. Untuk mengetahui pemberian vaksinasi covid 19 pada

remaja di kelurahan bonto-bontoa

c. Untuk menganalisis motivasi orang tua terhadap pemberian

vaksinasi covid19 pada remaja di bonto-bontoa.

D. Manfaat penelitian

1. Manfat teoritis

a. Untuk menjelaskan apabila teori yang digunakan masih

relevan untuk penelitian

b. Memperkuat atau menggugurkan teori tersebut setelah tahu

hasil penelitian

2. Manfaat praktis\klinis

a. Bagi masyarakat

menambah informasi dan ilmu kepada masyarakat sekitar

sekitar terhadap dampak positive vaksinasi bagi anak

remaja

b. Bagi institusi

sebagai bahan masukan\referensi untuk mahasiswa stik

Makassar dan peneliti selanjutnya

c. Bagi peneliti

peneliti selanjutnya dapat melakukan pengembangan

penelitian dengan variable yang lebih luas lagi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang vaksinasi Covid 19.

1. Defenisi

Vaksinasi covid 19 adalah kegiatan pemberian

kekebalan pada seseorang agar terhindar dari berbagai

penyakit, terutama penyakit yang mematikan. (buku saku 2020)

2. Reaksi apa yang mungkin terjadi setelah vaksinasi COVID-

19

Reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi COVID-

19 hampir sama dengan vaksin yang lain (buku saku 2021).

Beberapa gejala tersebut antara lain:

a. (myalgia),

b. nyeri sendi (atralgia),

c. badan lemah,

d. mual dan

e. sakit kepala.

3. Jenis vaksin COVID-19 menurut (buku saku 2021)

Jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan di Indonesia

adalah:
a. Sinovac

b. AstraZeneca

c. Sinopharm

d. Novavax

e. Moderna

f. Cansino

g. Sputnik V

4. Bagaimana Vaksin bisa bekerja dalam tubuh untuk

melindungi kita menurut (buku saku 2021).

a. Vaksin adalah produk biologi yang diberikan kepada

seseorang untuk melindunginya dari penyakit yang

melemahkan, bahkan mengancam jiwa.

b. Vaksin akan merangsang pembentukan kekebalan terha-

dap penyakit tertentu pada tubuh seseorang.

c. Tubuh akan mengingat virus atau bakteri pembawa pe-

nyakit, mengenali dan tahu cara melawannya.

B. Tinjauan Umum Tentang Remaja

1. Defenisi

Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh

adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni

antara usia 10-19 tahun, adalah suatu periode masa

pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut


masa pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari

masa anak ke masa dewasa (Widyastuti, Rahmawati,

Purnamaningrum; 2009).

2. Batasan Usia Remaja

Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa

bayi hingga masa tua akhir menurut Erickson, masa remaja

dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa 13 remaja awal, masa

remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria

usia masa remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan

pada laki-laki yaitu 15-17 tahun. Kriteria usia masa remaja

pertengahan pada perempuan yaitu 15-18 tahun dan pada laki-

laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir

pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21

tahun (Thalib, 2010).

3. Tugas Perkembangan Remaja

Menurut (Kay dalam Jahja, 2012) mengemukakan tugas-

tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut:

a. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.

b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-

figur yang mempunyai otoritas.


c. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonaldan

belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik

secara individual maupun kolompok.

d. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.

e. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan

terhadap kemampuannya sendiri.

f. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri)

atas dasar skala nilai, psinsip-psinsip, atau falsafah hidup.

(Weltan-schauung).

g. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri

(sikap/perilaku) kekanak-kanakan.

C. Tinjauan Umum Tentang Motivasi.

1. Defenisi menurut (Nursalam 2018 : 105)

Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang

memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Hal ini

termasuk faktor-faktor yang menyebapkan, menyalurkan, dan

mempertahankan tingka laku manusia dalam arah tekat

tertentu.

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu.


Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong

seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan,

terutama dalam berperilaku

Memotivasi adalah proses manajemen untuk

mempengaruhi tingkah laku manusia berdasarkan pengetahuan

mengenai apa ang membuat orang tergerak. Menurut

bentuknya motivasi terdiri dari atas

a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari dalam

diri individu.

b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari luar

individu.

c. Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi

terjepit secara serentak dan menghentak dengan cepat

sekali.

2. Unsur Motivasi

Unsur motivasi menurut (Nursalam 2018 : 106) Motivasi

mempunyai 3 unsur utama yaitu kebutuhan, dorongan, dan

tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidak

keseimbangan antara apa yang mereka miliki dengan apa yang

mereka harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang

berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan.

Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan


inti daripa motivasi. Pada dasarnya motivasi mempunyai sifat

siklus (melingkar), yaitu motivasi timbul, memicu perilaku tertuju

kepada tujuan (goal), dan akhirnya setelah tujuan tercapai,

motivasi itu berhenti. Tapi itu akan kembali kepada keadaan

semula apabila ada suatu kebutuhan lagi.

Pada dasarnya motivasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

(Nursalam 2018 : 107)

a. Motivasi internal

Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang.

Keperluan dan keinginan yang ada dalam diri seseorang

akan menimbulkan motivasi internalnya. Kekuatan ini akan

mempengaruhi pikirannya yang selanjutnya akan

mengarahkan perilaku orang tersebut. Motivasi internal di

kelompokan menjadi 2 yaitu :

1). visiologis, yang merupakan motivasi alamiah seperti rasa

lapar, haus, dan lain-lain.

2). psikologis, yang dapat dikelompokan menjadi 3 kategori

dasar.

a). Kasih sayang, motivasi untuk menciptakan

kehangatan, keharmonisan, kepuasan batin-emosi

dalam berhubungan dengan orang lain.


b). Mempertahankan diri untuk melindungi kepribadian,

menghindari luka fisik dan psikologis, menghindari

diri dari rasa malu dan ditertawakan orang, serta

kehilangan muka, mempertahankan gengsi dan

mendapatkan kebanggan diri.

c). Memperkuat diri, mengembangan kepribadian,

berprestasi, mendapatkan pengakuan dari orang

lain, memuaskan diri dengan penguasaannya

terhadap orang lain.

b. Motivasi eksternal

tidak dapat dilepaskan dari motivasi internal. Motivasi

eksternal adalah motivasi yang timbul dari luar atau

lingkungan. Misalnya : motivasi eksternal dalam belajar

antara lain berupa penghargaan, pujian, hukuman atau

celaan yang diberikan oleh guru, teman atau keluarga.

3. Teori Motivasi Menurut (Nursalam 2018 : 105)

a. Teori kebutuhan

Berfokus pada kebutuhan orang untuk hidup

berkecukupan. Dalam praktiknya, teori kebutuhan

berhubungan dengan apa yang dilakukan seseorang untuk


memenuhi kebutuhannya. Menurut teori kebutuhan, motivasi

dimiliki seseorang pada saat belum mencapai tingkat

kepuasan tertentu dalam kehidupannya. Kebutuhan yang

telah terpuaskan tidak akan lagi menjadi motivator. Teori-

teori kebutuhan adalah :

1). Teori hirarki kebutuhan menurut Maslow

teori ini di kembangkan oleh Abraham Maslow

yang terkenal dengan kebutuhan FAKHA (fisiologis,

aman, kasih sayang, harga diri, dan aktualisasi diri)

dimana dia memandang kebutuhan manusia sebagai 5

macam hirarki, mulai dari kebutuhan fisiologis yang

paling mendasar sampai kebutuhan tertinggi, yaitu

aktualisasi diri. Menurut Maslow, individu akan

termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling

menonjol atau paling kuat bagi mereka pada waktu

tertentu

2). Teori ERG.

Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan

bahwa oreng bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan

tentang eksistensi (existence, kebutuhan mendasar dari

Maslow), kebutuhan berkaitan (Relatedness, kebutuhan

antar pribadi) dan kebutuhan pertumbuhan (Grouwth,


kebutuhan akan kreativitas pribadi,atau pengaruh

produktif). Teori ERG menyatakan bawah jika kebutuhan

yang lebih tinggi mengalami kekecewaan, kebutuhan

yang lebih rendah akan kembali, walaupun sudah

terpuaskan

3). Teori Tiga Macam Kebutuhan

John W. Atkinson, mengusulkan ada tiga macam

dorongan mendasar dalam diri orang yang termotivasi,

kebutuhan untuk mencapai prestasi,(neet for achivemet),

kebutuhan kekuatan ( neet of power), dan kebutuhan

untuk berafilisasi atau berhubungan dekat dengan orang

lain ( neet for affiliation). Penelitian McClelland juga

mengatan bahwa manajer dapat mencapai tingat

tertentu, menaikkan kebutuhan untuk berprestasi dari

karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang

memadai.

4). Teori Motivasi Dua Faktor

Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg

dimana dia meyakini bahwa karyawan dapat dimotivasi

oleh pekerjaannya sendiri dan didalamnya terdapat

kepentingan yang disesuaikan dengan tujuan organisasi.

dari penelitiannya, Herzberg menyimpulkan bahwa


ketidak kepuasan dan kepuasan dalam bekerja muncul

dari dua faktor yang terpisah.

Semua faktor-faktor penyebab ketidak puasan

mempengaruhi konteks tempat pekerjaan dilakukan.

Faktor yang palin penting adalah kebijakan perusahan

yang dinilai oleh banyak orang sebagai penyebab utama

ketidakefektifan. Penilaian positif terhadap berbagai

faktor ketidakepuasan ini tidak menyebabkan kepuasan

kerja tetapi hanya menghilangkan ketidakpuasan. Secara

lengkap, beberapa faktor yang membuat ketidakpuasan

adalah kebijakan perusahaan dan administrasi, supervisi,

hubungan dengan supervisor, kondisi kerja,gaji,

hubungan dengan rekan sejawat, kehidupan pribadi,

hubungan dengan bawahan, status dan keamanan.

Faktor penyebab kepuasan (faktor yang

memotivasi termasuk prestasi, pengakuan tanggung

jawab, dan kemajuan, semuanya berkaitan dengan isi

pekerjaan dan imbalan prestasi kerja. Berbagai faktor

lain yang membuat kepuasan yang lebih besar, yaitu:

berprestasi, pengakuan, bekerja sendiri, tanggung jawab,

kemajuan dalam pekerjaan, dan pertumbuhan.

b. Teori keadilan
Teori keadilan di dasarkan pada asumsi bahwa

faktor utama dalam motivasi pekerjaan adalah evaluasi

individu atau keadilan dari penghargaan yang ditemia.

Individu akan termotivasi jika hal yang mereka dapatkan

seimbang dengan usaha yang mereka kerjakan.

c. Teori harapan

Teori ini menyatakan cara memilih dan bertindak

dari berbagai alternative tingkah laku berdasarkan

harapannya (apakah ada keuntungan yang diperoleh dari

tiap tingkah laku). Teori harapan terdiri atas dasar sebagai

berikut :

1). harapan hasil prestasi.

individu mengrapakan konsekuensi tertentu dari tingkah

laku mereka bertingkah lakun

2). valensi.

hasil dari suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi

atau kekuatan untuk memotivasi. Valensi ini bervariasi

dari suatu individu ke individu yang lain

3). harapan prestasi usaha.

Harapan orang mengenai tingkat keberhasilan mereka

dalam melaksanakan tugas yang sulit akan berpengaruh

pada tingkah laku. Tingkah laku seseorang sampai


tingkat tertentu akan bergantung pada tipe hasil yang

diharapkan. Beberapa hasil berfungsi sebagai imbalan

intrinsic yaitu imbalan yang dirasakan langsung oleh

orang yang bersangkutan. Imbalan ekstrinsik (misal :

bonus, pujian, dan promosi) diberikan oleh pihak luar

seperti supervisior atau kelompok kerja.

d. Teori penguatan

Teori penguatan dikaitan dengan oleh ahli

psikologi B.F. skinner dengan teman-temannya, menunjukan

bagaimana ktingkah laku dimasa lampau akan

memengaruhi tindakan dimasa depan dalam proses belajar

belajar siklis. Proses ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

Rangsangan → Respons → Konsekuensi → Masa depan.

Dalam pandanga ini, tingkah laku sukarela

seseorang terhadap suatu situasi atau peristiwa merupakan

penyebap dari konsekuensi tertentu. Teori penguatan

menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman

rangsangan respons konsekuensi. Menurut teori penguatan,

seseorang akan termotivasi jika dia memberikan respon

pada rangsangan terhadap pola tingkah laku yang konsisten

sepanjang waktu.

e. Teori prestasi
(McClelland) Menurut (Nursalam 2018 : 110)

David McClelland menguraikan tentang teorinya. Dia

mengusulkan bahwa kebutuhan individu diperoleh dari

waktu ke waktu dan dibentuk oleh pengalaman hidup

seseorang. Dia menggambarkan tiga jenis kebutuhan

motivasi. Dalam sebuah studi motivasi McClelland

mengemukakan adanya tiga macam kebutuhan manusia

yaitu sebagai berikut :

1). Need for Achievenment (kebutuhan untuk berprestasi)

Kebutuhan untuk berprestasi yang merupakan

refleksi dari dorongan akan tanggung jawab untuk

pemecahan masalah. Untuk menggungkapkan

kebutuhan akan prestasi. Ini dapat diungkap dengan

teknik proyeksi. Penelitian menunjukan bhwa orang yang

mempunyai Need for Achievement inggi akan

mempunyai performance yang lebih baik dari pada orang

yang mempunyai Need for Achievement rendah. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa untuk memprediksi

bagaimana performance seseorang dapat dengan jalan

mengetahui Need for Achievement (kebutuhan akan

berprestasinya). Teori McClelland ini penting karena ia

berpendapat bahwa motif prestasi sampai batas tertentu.


Namun ada yang terus-menerus lebih berorientasi

prestesi daripada yang lain kebanyakan orang akan

menyempatkan lebih banyak upaya dalam pekerjaan

mereka jika mereka ditantang untuk berbuat lebih baik.

Ciri orang yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi :

a). Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara

baru

b). Mencari feedback tentang perbuatannya,

c). Memilih risiko yang sedang didalam perbuatannya

d). Mengambil tanggung jawab pribadi atas

perbuatannya.

D. Tinjauan Umum Tentang Orang Tua

1. Defenisi

Orang tua adalah orang dewasa pertama bagi anak,

tempat anak menggantungkan, tempat ia mengharapkan

bantuan dalam pertumbuhan dan perkembangnnya menuju

kedewasaan”. Sebagaimana Orang tua adalah ayah dan ibu. (M

Imron Pohan 2011)

2. Peranan orang tua

Dalam upaya menghassilkan generasi penerus yang

tangguh dan berkualitas, diperlukan adanya usaha yang

konsisten dan kontinu dari orang tua di dalam melaksanakan


tugas memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anak mereka

baik lahir maupun batin sampai anak tersebut dewasa dan atau

mampu berdiri sendiri, dimana tugas ini merupakan kewajiban

orang tua. Begitu pula halnya terhadap pasangan suami istri

yang berakhir perceraian, ayah dan ibu tetap berkewajiban

untuk memelihara, mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

3. Hak dan kewajiban orang tua (Arifin 2011)

hak dan kewajiban orangtua dalam rumah tangga

yaitu: “Kepala keluarga ialah orangtua sebagai pembentuk dan

pimpinan keluarga mempunyai kewajiban dan rasa tanggung

jawab untuk membina seluruh anggota keluarganya”. 16

Berdasarkan uraian tersebut orangtua memiliki peranan utama

dan membentuk lahir dan batin anak, karena segala bentuk

pendidikan dalam rumah tangga akan terlihat saat anak berada

di lingkungan masyarakat pada umumnya. Adapun peranan

orangtua (ayah/ibu) yaitu kegiatan yang dilakukan seseorang

dalam kedudukannya sebagai seorang ayah/ibu terhadap

anaknya, ayah berkewajiban memberi nafkah dan di dalam

rumah juga berkewajiban mendidik anaknya. Ayah merupakan

panutan dalam keluarga, memberi pedoman yang jelas,

mengarahkan serta membimbing anaknya dan ibu juga harus

bisa 15 M.Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan, Bandung :


PTRemaja Rosdakarya. 1998, hal. 32 16 Zakiah Daradjat, Ilmu

Pendidikan, hal. 37 20 mengelola rumah tangga, agar setiap

orang dapat hidup sehat, tidur, makan dan minum secukupnya.


BAB III

KERANGKA KERJA PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Pemberian vaksinasi merupakan salah satu upaya yang

dinilai paling efektif untuk mengatasi pandemi COVID-19 yang

masih terus berlangsung . vaksin adalah pemberian (antigen) yang

dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun

dalam tubuh.

Tujuan dari pemberian vaksinasi adalah sebagai upaya

pencegahan primer yang mencegah virus dengan vaksinasi, sesuai

prosedur vaksinasi yang benar diharapkan akan memperoleh

kekebalan tubuh yang optimal dan sebagai upaya untuk melindungi

dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh dan

menjaga produktivitas, mengurangi dampak sosial dan ekonomi

masyarakat Semakin baik pemberian motivasi orang tua terhadap

pemberian vaksinasi kepada anak remaja maka akan menambah

pengetahuan remaja tentang manfaat dan fungsi dari pemberian

vaksinasi yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar

terhindar dari penularan COVID-19.


Berdasarkan pemikiran variable tersebut, maka dibuat

skema pola variable sebagai berikut :

Motivasi orang tua Pemberian Vaksinasi


covid 19 pada remaja

Keterangan :

: variabel independen

: variabel dependen

: penghubung antara variabel

B. Variabel penelitian

1. Variabel independen : motivasi orang tua

2. Variabel dependen : pemberian vaksinasi covid 19 pada

anak remaja

C. Defenisi operasional dan kriteria objektif

1. Pemberian vaksinasi covid 19

pemberian vaksinasi dalam penelitian ini adalah

pemberian vaksinasi covid 19 pada remaja sebagai

pencegahan terjadinya covid 19

Kriteria objektif
Diberikan : jika responden sudah melakukan vaksinasi covid 19

minimal 2 kali

Tidak diberikan : jika responden belum melakukan vaksinasi

covid 19 minimal 2 kali

2. Motivasi orang tua

Motivasi orang tua dalam penelitian ini adalah usaha

atau cara yang dilakukan orang tua untuk memberikan motivasi

tentang vaksinasi covid 19 pada anaknya

Baik : jika responden menjawab dengan total skor ≥ 15

Kurang : jika responden menjawab dengan total skor ≤ 15

D. Hipotensis penelitian

1. Hipotensis Alternatif (Ha)

Ada motivasi orang tua terhadap pemberian vaksinasi covid 19

di kelurahan bontoa-bontoa

2. Hipotensis Nol (Ho)

Tidak ada motivasi orang tua terhdap pemberian vaksinasi

covid 19 di kelurahan bonto-bontoa


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang di gunakan adalah desain penelitian

analitik dengan melalui Cross sectional. Rancangan cross sectional

adalah suatu penelitian yang semua variabelnya, baik dependen

maupun ndependen diobsevasi atau dikumpulkan sekaligusdalam

waktu yang sama (Notoadmojo, 2010).

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari

kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah keseluruhan orang tua yang memiliki anak

remaja yang sudah di vaksinasi covid 19 di kelurahan bonto-

bontoa.

2. Sampel

Sampel merupakan jumlah kelompok kecil yang mewakili

populasi untuk dijadikan sebagai objek penelitian (Nursalam

2014)
Sampel yang di makksud dalam penelitian ini adalah orang

tua yang memiliki anak remaja umur (13-16) tahun di kelurahan

bonto-bontoa dengan mengunakan teknik yaitu pengambilan

sampel berdasarkan sesuai keinginan peneliti (Sugiono, 2017)

dengan kriteria sebagai berikut :

Kriteria insklusi :

a. Orang tua yang mempunyai anak remaja dengan usia (13-

16) yang sudah di vaksinasi covid 19

b. Orang tua yang tinggal di kelurahan bonto-bontoa

c. Orang tua yang bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi :

a. Orang tua yang memiliki anak remaja tetapi belum

mengikuti vaksinasi covid 19

b. Orang tua yang bukan di kelurahan bonto-bontoa

c. Orang tua yang tidak bersedia menjadi responden

C. Pengumpulan data dan analisa data

1. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian adalah

untuk variabel independen (motivasi orang tua), dan variabel

dependen (vaksinasi civid `19) peneliti menggunakan tes yang

dibuat dan dimonifikasi oleh peneliti sendiri mengacu pada teori

dan konsep, masing-masing responden diminta kesediaannya


untuk berpartisifasi dalam penelitian ini. dengancara penelitian

membagikan kuesoner kepada responden dengan panduan

yang suda siapkan peneliti.sebelum pengumpulan data, demi

kesempurnaan instrument dan menghindari kesalahan, maka

maka terlebih dahulu dilakukan uji validtas dan uji rehabilitas

terhadap sampel yang serupa dengan responden.

d. Bagian A

Berisikan karakteristik responden yang meliputi

nama, umur jenis kelamin dan pekerjaan untuk variabel

independen (motivasi orang tua). Menggunakan skala likert

dengan jumlah 10 item pertanyaan yaitu : Sangat setuju 4,

Setuju 3, kurang setuju 2, sangat tidak setuju. Dengan

kriteria objektif Diberikan : jika responden sudah melakukan

vaksinasi covid 19. Tidak diberikan : jika responden belum

melakukan vaksinasi covid 19

e. Bagian B

Terdiri dari 10 pertanyaan, untuk variabel dependen

(vasinasi covid) menggunakan skala likert dengan jumlah

10 item pertanyaan yaitu : Sangat setuju 4, Setuju 3, kurang

setuju 2, sangat tidak setuju. Dengan kriteria objektif Baik

: jika responden menjawab dengan total skor ≥ 15

Kurang : jika responden menjawab dengan total skor ≤ 15


2. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan untuk penelitian

yaitu kelurahan Bonto-bontoa dan akan dilakukan penelitian

pada bulan mei 2022

3. Prosedur pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah paling srategis

dalam pendelitian, karena tujuan utama dalam peneitian adalah

mendapat data (sugiono, 2013)

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti dari

responden dengan mengunakan kuesioner

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari

berbagai sumber untuk membantu peneliti dalam

menyimpulkan hasil penelitian.

4. Tekhnik pengolahan data

Data primer yang di kumpulkan dalam penelitian akan di

olah melalui prosedur pengolahan data secara manual dengan

melakukan :

a. Editing

Pengecekan, pengoreksian data untuk melengkapi data

yang masih kurang atau kurang lengkap (Notoadmojo, 2015)


b. Koording

Memberikan kode pada opsion-opsion yang suda lengkap

untuk memudahkan dalam menganalisa data

(Notoadmojo,2015).

c. Tabulation

Setelah pemberian kode, selanjutnya dengan pengelolahan

data ke dalam table yang suda disiapkan (Notoadmojo,

2015)

d. Entry

Yaitu proses memindahkan isi data atau memproses isi data

dengan memasukan data atau entri data ke dalam computer

dengan menggunakan program statistic computer

(Notoadmojo, 2015)

5. Analisa data Univariat dan Biavariat

a. Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dalam

hasil pengumpulan data untuk distribusi dan presentase dari

setiap variabel yang di teliti (notoadmojo,2017)

b. Analisa Bivariat

Di lakukan untuk melihat hubungan antara variabel bebas

secara sendiri-sendiri dengan variabel terikat, mengunakan


tingan uji statistic kebermaknaan 0,05 (5%), dengan

mengunakan rumus Chi Square yaitu:

(0−E)²
X ²=∑
E

Keterangan :

X²= Chi-square

O= Nilai observasi

E = Nilai yang di harapkan

Ʃ = Jumlah data

Penelitian :

1). Apabila X² hitung > dari X² tabel, H₀ di tolak atau Hₐ di

terima. Artinya ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

2). Apabila x² hitung ≤ x² tabel, H₀ di terima atau Hₐ di tolak,

artinya tidak ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

E. Etika penelitian

Menurut Notoadmojo ( 2014), dalam melakukan penelitian,

peneliti perlu mendapat rekomendasi dari institusinya dengan

mengajukan permohonan izin kepada institusi atau lembanga

tempat penelitian, setelah mendapat persetujuan, barulah


melakukan menelitian dengan melakukan penelitian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Informant consebt (lembar persetujuan)

Lembar persutujuan ini di berikan oleh responden yang akan di

teliti oleh yang memenuhi kriteria insklusi di sertai judul

penelitian. Bila subyek, maka peneliti tidak akn memaksakan

kehendak dan tetap menghormati hak-hak subyek.

Anonymity (tampa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden, tetapi lembar tersebut di berikan kode.

2. Konfodentiality ( kerahasiaan)

Kerahasiaan responden di jamin oleh peneliti dan hanya

kelompok data yang tertentu yang akan dilaporkan sebagai

hasil peneliti.
DAFTAR PUSTAKA

Alians. (2021). Program vaksinasi bagi remaja. Jakarta selatan : EGC

Arifin. 2011. Hak dan kewajiban orang tua Cetakan Kedelapan, Jakarta:

Rosda Karya

Buku saku. (2021). Tanya jawab seputsa vaksinasi covid-19. Jakarta selatan :

edisi pertama

Buku saku. (2021). Proptokol tata laksana covid 19. Jakarta : edisi kedua

Dewi (2021). Urgensi edukasi program vaksinasi covid 19 berdasarkan

peraturan mentri kes. No tahun 2021. Semarang : JHPL, 04 (1) 99-111

Kompas. Com. (2020). Data pemantauan covid-19. Dki Jakarta selatan EGC.

Nursalam. (2018). Manajemen keperawatan aplikasi dalan praktik

keperawatan professional. Jakarta selatan : salemba medika

Rochani. (2021) vaksin covid 19di Indonesia. Jakarta : vol. 2 no.07


INSTRUMEN PENELITIAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP
PEMBERIAN VAKSINASI PADA REMAJA DI KELURAHAN BONTO-
BONTOA TAHUN 2022

F. Identitas Responden

Hari tanggal :

Nama ibu (inisial) :

Umur tahun :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Vaksin ke berapa :

Berilah tanda (√) pada jawaban yang menurut anda sesuai

dengan keadaan diri anda saat ini

1. Variabel Motivasi Orang Tua

Alternative Jawaban :

Sangat setuju (SS) = 4

Setuju (S) = 3

Tidak setuju (TS) = 2

Sangat tidak setuju (STS) = 1


NO PERTANYAAN Jawaban

SS S TS STS

1 Orang tua merupakan motivator terbaik dalam

mendorong anak untuk melakukan vaksinasi covid 19

2 Untuk mengsukseskan vaksinasi pada anak remaja

maka perlu dedikasi yang tinggi dari orang tua

3 Peranan orang tua sangat penting untuk mendorong

anak agar mengikuti vaksinasi covid

4 Tujuan orang tua dalam mendorong anak melakukan

vaksinasi covid 19 yaitu untuk memperkuat sistem

imun anak agar tehindar atau tidak tertular covid 19

5 Setiap orang tua akan mencari informasi dimana

ketersediaan layanan vaksinasi dan mengantarkan

anak mereka untuk di vaksin

6 Untuk melindungi dan menjaga kesehatan anak di

masa pandemi maka orang tua harus membawa

anaknya mengikuti vaksin covid 19

7 Orang tua merasa gelisah bila kesehatan anak tidak

terjaga di masa pamdemi

8 Orang tua selalu mendorong anak agar bisa divaksin

covid 19
9 Edukasi dari orang tua sangat diharapkan oleh

pemerintah agar dapat mendorong anak untuk divaksin

10 Perlu setiap orang tua bukan hanya mengisinkan

anaknya untuk vaksin tetapi orang tua perlu divaksin

agar mengurangi ketakutan yang dialami anak

Anda mungkin juga menyukai