Anda di halaman 1dari 112

SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


VAKSIN COVID-19 DENGAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM
MENERIMA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH
PERUMAHAN INKOPAD RT 07/08 RW 07
KABUPATEN BOGOR

OLEH:
MUHAMMAD ROBBI ASHIDDIQI
181030100339

STIKES WIDYA DHARMA HUASADA TANGERANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2022
SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


VAKSIN COVID-19 DENGAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM
MENERIMA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH
PERUMAHAN INKOPAD RT 07/08 RW 07
KABUPATEN BOGOR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

OLEH
MUHAMMAD ROBBI ASHIDDIQI
181030100339

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2022

2
3
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul :

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


VAKSIN COVID-19 DENGAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM
MENERIMA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH PERUMAHAN
INKOPAD RT 07/08 RW 07 KABUPATEN BOGOR

Telah disetujui untuk diujikan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Program Studi
S-1 Keperawatan STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Pamulang, 24 Juni 2022

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ns. Ayamah, S.Kep., M.Kep Ns. Susi Dewiasih K, S.Kep., MKM

NIDN. 0413087505 NIDN.0421116902

Mengetahui

Ketua Program Studi S.1 Keperawatan

Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep

NIDN.0317107603

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG


VAKSIN COVID-19 DENGAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM
MENERIMA VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH PERUMAHAN
INKOPAD RT 07/08 RW 07 KABUPATEN BOGOR
Telah dilakukan Ujian Sidang Skripsi dan Perbaikan sesuai dengan Saran Dewan
Penguji serta diperiksa oleh Tim Pembimbing Skripsi Jurusan S-1 Keperawatan
STIKes Widya Dharma Husada Tangerang.

Pamulang, 29 Juli 2022

Penguji I Penguji II

Ns. Heri Setiawan, M.Kep., M.Kes Ns. Susi Dewiasih K, S.Kep, MKM
NIDN.0429069001 NIDN. 0421116902

Mengetahui
Ketua STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Ns. Riris Andriati, S.Kep.,M.Kep


NIDN. 0417108201

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Yang Bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muhammad Robbi Ashiddiqi

NIM :181030100339

Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 03 Desember 1998

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah (Skripsi) yang berjudul “Hubungan Tingkat

Pengetahuan Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Masyarakat

Dalam Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08

RW 07 Kabupaten Bogor” adalah bukan Karya Tulis Ilmiah orang lain baik

sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah

disebutkan sumbernya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya apabila pernyataan ini

tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Tangerang, 24 Juni 2022

Muhammad Robbi Ashiddiqi

NIM. 181030100339

v
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur peneliti ucapkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,

atas segala kuasa dan karunia serta perlidungan kepada kita sehingga dapat

menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul ‘‘Hubungan Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Masyarakat Dalam

Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07

Kabupaten Bogor”

Dalam penyusunan hasil skripsi ini, penelitian menyadari bahwa hasil skripsi ini

tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan berupa bimbingan, arahan dan saran yang

baik dari para Dosen Pembimbing dan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

sebagai bentuk rasa syukur, pada kesempatan ini peneliti mengucapkan

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr (HC) Drs. H. Darsono selaku Ketua Yayasan STIKesWidya

DharmaHusadaTangerang.

2. Ns. Riris Andriati, S.Kep.,M.Kep. selaku Ketua Yayasan STIKes Widya

Dharma

3. Bapak Sudarto Selaku Ketua Rw 07 Perumahan Inkopad Kabupaten Bogor

4. Muhammad Zulfikar Adha, SKM, M.KL Selaku Wakil Ketua I Bidang

Akademik STIKes Widya Dharma HusadaTangerang.

5. Siti Novy Romlah, STT, M.Epid. Selaku Wakil Ketua II Bidang Akademik

STIKes Widya Dharma HusadaTangerang.

6. Ida Listiana, SST.,M.Kes. selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan

STIKes Widya Dharma HusadaTangerang.

vi
7. Ns. Dewi Fitriani, S.Kep., M.Kep. Selaku Ketua Program Studi S1

Keperawatan

8. Ns. Ayamah, S.Kep.,M.Kep.,Selaku Dosen Pembimbing I

9. Ns. Susi Dewiasih K, S.Kep.,MKM., Selaku Dosen Pembimbing II

10. Seluruh dosen dan staf tata usaha STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

yang telah memberikan bimbingan dan pengetahuan serta fasilitas dalam

mengikuti pendidikan hingga penyelesaian Proposal Skripsi ini.

11. Kepada keluarga besar saya papi Effendi dan mami Sri Supriati dan keluarga

besar saya yang selalu mendoakan saya dalam segala hal dan selalu

memberikan motivasi dan memberikan saya pendidikan sampai jenjangini.

12. Semua teman-teman Keperawatan yang sudah meberikan cerita selama 4

tahun dan saling memberi semangat satu sama lain dari awal perkuliahan

sampai semester akhir.

Dengan berbagai keterbatasan dalam pembuatan skripsi ini, peneliti menerima

kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan penelitian ini.

Akhir kata semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan profesi keperawatan

khususnya.

Pamulang,24 Juni 2022

Muhammad Robbi Ashiddiqi

vii
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA
SKRIPSI, TAHUN 2022

MUHAMMAD ROBBI ASHIDDIQI


181030100339

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG VAKSIN COVID-


19 DENGAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM MENERIMA VAKSINASI COVID-19
DI WILAYAH PERUMAHAN INKOPAD RT 07/08 RW 07 KABUPATEN BOGOR

VI Bab + 120 Halaman + 5 Tabel + 6 Diagram + 2 Bagan + 16 Lampiran

ABSTRAK

Pengetahuan merupakan bagian dari domain perilaku kesehatan yang berperan penting dalam
terbentuknya tindakan atau perilaku seseorang Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia,
atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga,
dan sebagainya). Covid-19 suatu penyakit yang di akibatkan oleh virus corona baru (SARS COV-
2) virus ini petama kali di temukan oleh WHO pada tanggal 31 Desember 2019, dan laporan kasus
di China pertama kali adalah,”Virus Pneumonia” Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid-19 dengan kesiapan masyarakat
dalam menerima vaksinasi covid-19 di wilayah perumahan inkopad rt 07/08 rw 07 kabupaten
bogor Metode Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, jumlah sample sebanyak 102 responden Hasil
Penelitian diketahui dari 102 responden didapatkan hasil nilai tingkat pengetahuan cukup baik
yaitu sebanyak 75 responden (73,53% ), kesiapan dalam menerima vaksinasi Covid-19 diperoleh
data sebanyak 36 responden (35,29%), usia 17-25 tahun yaitu sebanyak 53 responden (51,96%),
lebih dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 74 responden (72,55%),
sebagian besar responden berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 80 responden (78,43%), dan
hampir setengah responden pekerjaannya sebagai karyawan yaitu sebanyak 35 responden
(34,31%), Hasil analisis dan uji statistik dengan uji chi-square dengan menggunakan aplikasi
SPSS 26 for windows didapatkan nilai p value adalah 0,002 yang berarti nilai p value <
0,05. Sehingga dapat disimpulkan yaitu Ho ditolak dan Ha diterima. maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang vaksin covid-19 dengan kesiapan
masyarakat dalam menerima vaksinasi covid-19 di wilayah perumahan inkopad rt 07/08 rw 07
kabupaten bogor Saran Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikann masukan untuk wilayah
Puskesmas Kecamatan Tajurhalang sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang baik mengenai vaksin Covid-19.

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kesiapan Masyarakat dalam Menerima


Vaksinasi Covid 19, Masyarakat
Kepustakaan : 23
Tahun Kepustakaan : 2012 – 2022

viii
UNDERGRADUATE NURSING MAJOR
THESIS, YEAR 2022
STIKes WIDYA DHARMA HUSADA

MUHAMMAD ROBBI ASHIDDIQI


181030100339

THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF PUBLIC KNOWLEDGE ABOUT THE


COVID-19 VACCINE AND THE READINESS OF THE COMMUNITY IN RECEIVING
THE COVID-19 VACCINATION IN THE INKOPAD HOUSING AREA RT 07/08 RW 07
BOGOR REGENCY

VI Chapter + 120 Pages + 5 Tabel + 6 Diagrams + 2 Charts + 16 Appendix

ABSTRACT

Knowledge is part of the domain of health behavior that plays an important role in the formation
of a person's actions or behavior Knowledge is the result of human sensing, or the result of
knowing a person about objects through the senses he has (eyes, nose, ears, and so on). Covid-19
a disease caused by the novel coronavirus (SARS COV-2) virus was discovered by WHO on
December 31, 2019, and the first case report in China was, "Pneumonia Virus" The purpose of
this study is to find out the relationship between the level of public knowledge about the covid-19
vaccine and the readiness of the community to receive covid-19 vaccination in the residential area
of inkopad rt 07/08 rw 07 bogor district This research method is a quantitative study with a cross
sectional design, data collected using a questionnaire, the number of samples as many as 102
respondents Research results are known from 102 respondents obtained value results the level of
knowledge is quite good, namely as many as 75 respondents (73.53%), readiness to receive the
Covid-19 vaccination obtained data from 36 respondents (35.29%), aged 17-25 years, namely as
many as 53 respondents (51.96%), more than half of the respondents are male, namely as many as
74 respondents (72.55%), most respondents have high school / vocational education, namely as
many as 80 respondents (78.43%), and almost half of respondents whose work is as an employee,
namely as many as 35 respondents (34, 31%), The results of analysis and statistical tests with chi-
square tests using the SPSS 26 for windows application obtained a p value value of 0.002 which
means a p value of < 0.05. So it can be concluded that Ho was rejected and Ha was accepted. then
it can be concluded that there is a relationship between the level of public knowledge about the
covid-19 vaccine and the readiness of the community in receiving covid-19 vaccination in the
inkopad housing area rt 07/08 rw 07 bogor district Suggestions The results of this study are
expected to be used as input for the Tajurhalang District Health Center area as a guideline in
providing good health services regarding the Covid-19 vaccine.

Keywords : Knowledge Level, Community Readiness to receive The Covid 1,


Vaccination.
References : 23
Year of References : 2012 – 2022

ix
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................6
KATA PENGANTAR.............................................................................................7
DAFTAR ISI............................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Pertanyaan Penelitian....................................................................................7
D. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
1. Tujuan Umum............................................................................................8
2. Tujuan Khusus...........................................................................................8
E. Manfaat Penelitian........................................................................................9
1. Bagi Masyarakat........................................................................................9
2. Bagi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang......................................9
3. Bagi Pelayanan Keperawatan..................................................................10
4. Bagi Peneliti Lain....................................................................................10
BAB II....................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................11
A. Konsep Teori...............................................................................................11
1. COVID-19...............................................................................................11
2. Vaksin......................................................................................................21
3. Pengetahuan Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19..............................29
4. Kesiapan Masyarakat Dalam Menerima Vaksinasi Covid-19.................36
B. Penelitian Terkait........................................................................................39
1. Penelitian yang dilakukan oleh Erika E.S (2020)....................................39
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ika purnama sari (2020)........................40
3. Penelitian yang dilakukan oleh Viva.s (2020).........................................41
4. Penelitian yang dilakukan oleh Noer Febriyanti (2021).........................41
5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Yusfasari (2021).........................42
6. Penelitian yang dilakukan oleh Kharunisa (2021)..................................43
7. Penelitian yang dilakukan oleh Setiyo Adi Nugroho (2021)..................43
8. Penelitian yang dilakukan oleh Erika Lubis (2021)................................44
C. Kerangka Teori Penelitian..........................................................................45

x
BAB III..................................................................................................................46
KERANGKA KONSEP,DEFINISI OPERASIONAL..........................................46
DAN HIPOTESIS..................................................................................................46
A. Kerangka Konsep........................................................................................46
B. Definisi Operasional...................................................................................48
C. Hipotesis......................................................................................................49
BAB IV..................................................................................................................51
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................51
A. Desain Penelitian.........................................................................................51
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian.....................................................................52
1. Lokasi penelitian.....................................................................................52
2. Waktu Penelitian.....................................................................................52
C. Populasi Dan Sampel..................................................................................52
1. Populasi...................................................................................................52
2. Sampel.....................................................................................................52
3. Teknik sampling......................................................................................53
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data..................................................54
1. Instrumen Penelitian...................................................................................54
1. Uji Reliabilitas.........................................................................................56
2. Jenis Data................................................................................................57
3. Teknik Pengumpulan Data......................................................................58
E. Pengolahan Data dan Analisis Data............................................................59
1. Pengolahan Data......................................................................................59
2. Analisis Data...........................................................................................60
F. Etika Penelitian...........................................................................................62
1. Lembar Persetujuan.................................................................................62
2. Anonimitas..............................................................................................63
3. Confidentiality (Kerahasiaan)..................................................................63
4. Yang Bersedia.........................................................................................63
BAB V....................................................................................................................64
PEMBAHASAN....................................................................................................64
A. Hasil Penelitian...........................................................................................64
1. Analisis Univariat....................................................................................65
2. Analisis Bivariat......................................................................................71
a. Uji Hipotesis...................................................................................................71
B. Pembahasan.................................................................................................72

xi
1. Univariat..................................................................................................72
a. Usia Responden..............................................................................................72
b. Jenis Kelamin..................................................................................................74
c. Pendidikan......................................................................................................75
d. Pekerjaan.........................................................................................................76
e. Tingkat Pengetahuan......................................................................................77
f. Kesiapan menerima Vaksin Covid-19............................................................77
2. Analisa Bivariat.......................................................................................78
BAB VI..................................................................................................................79
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................79
A. Kesimpulan.................................................................................................79
B. Saran............................................................................................................80
1. Bagi Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor80
2. Bagi Institusi Pendidikan.........................................................................80
3. Bagi Pelayanan Keperawatan..................................................................81
4. Bagi Peneliti Selanjutnya........................................................................81
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................82
FORM KUESIONER PENELITIAN.................................................................84

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional..............................................................................48


Tabel 4.1 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Pengetahuan.........................................
Tabel 4.2 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Kesiapan......................
Tabel 4.3 Interpretasi Data...................................................................................58
Tabel 5.1 Uji Hipotesis .........................................................................................71

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori


Bagan 3.1 Kerangka Konsep

xiv
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia


Diagram 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Diagram 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Diagram 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Diagram 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
Diagram 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kesiapan

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Pernyataan Penelitian
Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Lembar Kuesioner Penelitian
Kuesioner Tingkat Pengetahuan
Kuesioner Kesiapan Menerima Vaksinasi
Surat Ijin Studi Pendahuluan
Surat Balasan Studi Pendahuluan
Lembar Konsul Pembimbing I
Lembar Konsul Pembimbing II
Dokumentasi
Tabulasi Data Responden
Hasil Analisis

xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Corona Virus Desease atau yang lebih dikenal masyarakat dengan istilah

Covid-19 merupakan masalah kesehatan yang saat ini menjadi sorotan

dunia dan mendapat perhatian dari ilmuwan kesehatan dan masyarakat

umum. Secara global, kasus konfirmasi Covid-19, pada tanggal 07 April

2021 sebanyak 222 negara telah mengonfirmasi kasus positif Covid-19

dengan rincian kasus sebanyak 132.046.206 kasus dengan kasus kematian

2.867.242 orang. Dari data tersebut, didapatkan nilai case fatality rate

(CFR) di seluruh dunia sebesar 2,2%. Amerika Serikat menjadi Negara

dengan kasus konfirmasi tertinggi di dunia, yaitu 30.475.874 kasus,

disusul Brazil dengan 13.013.601 kasus, dan India sebanyak 12.801.785

kasus. (Kemenkes RI, 2021). 

Wabah Covid-19 kini menjadi pandemi global untuk semua negara sejak

diumumkannya oleh World Health Organization (WHO) atau Badan

Kesehatan Dunia. Wabah corona virus atau disebut juga dengan

Coronavirus Diseasse 2019 (COVID-19) pertama kali dilaporkan pada

tanggal 31 desember 2019. Wabah corona virus ini pertama kali

ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok yang dilaporkan pertama

kali adalah Pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya (Prem et

al.,2020)
Penyebaran Covid-19 tidak hanya terjadi di Daerah Khusus Ibukota

Jakarta dan kota padat penduduk lainnya, namun telah menyebar hingga ke

pedesaan sampai di daerah terpencil (Kemenkes RI,2022). Pemerintah

melaporkan kasus harian positif Corona hari ini sebanyak 46.643. Jawa

Barat menjadi provinsi yang paling banyak melaporkan tambahan kasus,

yakni 9.778. Data sebaran kasus Corona ini dipublikasikan Humas BNPB,

Sabtu (26/2/2022). Data kasus Covid-19 diperbarui setiap hari.

Data dari data website World Health Organization (WHO) pada tanggal 9

mei 2019 didapatkan data kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 4.024.973

dengan data kasus kematian mencapai 279.321 jiwa. Sementara

diindonesia diddapatkan data kasus Covid-19 yang terkonfirmasi

mencapai 13.645 dengan total data kasus kematian mencapai 959 jiwa

yang tersebar diseluruh indonesia. Dan kasus Covid-19 akan terus

bertambah (WHO,2020).

Dari data yang terbaru perkembangan kasus Covid-19 menurut website

kemenkes yang menggunkan sumber data WHO dan Public Health

Emergency Operation Centre (PHEOC) per tanggal 24 januari 2021,

global kasus terkonfirmasi Covid-19 adalah 97.464.094 kasus dengan

2.112.689 kematian di 222 negara. Menurut data diwebsite Kemenkes

situasi Indonesia dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 adalah 989.262

kematian.  Dan data terbaru kasus harian Covid-19 di Indonesia pada

2
Januari sudah menembus angka 1.051.795 yang terkonfirmasi Covid-19

dengan 29.518 kematian (Kemenkes,2021)

Provinsi yang tambahan kasus terbanyak kedua adalah Jawa Tengah

dengan 5.623. Sementara itu, terbanyak ketiga adalah Jawa Timur dengan

5.413 kasus. Total kasus Corona di Indonesia sejak awal pandemi, Maret

2020, hingga hari ini mencapai 5.504.418. Sebanyak 578.535 di antaranya

adalah kasus aktif. Sementara itu, pemerintah melaporkan pasien sembuh

dari Corona hari ini sebanyak 41.805 kasus. Total kasus sembuh Corona di

RI menjadi 4.778.039. Sebanyak 258 pasien Covid-19 RI dilaporkan

meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kematian

akibat virus Corona di Indonesia menjadi 147.844. Sampai dengan saat ini

27 Februari 2022 kasus Covid-19 mencapai 5.46 kasus 148 rb meninggal

dunia di Indonesia, sedangkan di dunia mencapai 433 kasus 5.94 juta

meninggal dunia .(Kemenkes 2022)

Cara terbaik untuk mencegah wabah ini adalah dengan memutus mata

rantai penyebaran Covid-19 melalui isolasi, deteksi dini, melaksanakan

protocol kesehatan yaitu: menggunakan masker, mencuci tangan dengan

air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak

dengan orang lain minimal 1 meter, meningkatkan daya tahan tubuh dan

perilaku hidup bersih dan sehat serta melakukan vaksinasi bagi seluruh

elemen masyarakat. Vaksin adalah suatu produk biologi yang berisikan

antigen yang apabila di berikan kepada seseorang akan menimbulkan

3
kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu

(Kemenkes,2020). Vaksinasi tersebut bertujuan untuk mengurangi

penularan atau transmisi Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan

kematian akibat Covid-19, serta mencapai kekebalan kelompok (herd

Immunity) (Kemenkes RI,2022). Usaha pemutusan mata rantai penyebaran

Covid-19 dan vaksinasi Covid-19 memerlukan pengetahuan yang baik dari

seluruh elemen termasuk masyarakat. Pengetahuan adalah suatu hasil dari

rasa ingin tahu melalui proses sensoris, terutama pada mata dan telinga

terhadap objek tertentu. Pengetahuan juga merupakan domain terpenting

dalam terbentuknya perilaku (Donsu, 2017). 

Ditengah meluasnya kasus pandemi Covid-19 saat ini yang masih terus

berlangsung para peneliti terus berupaya untuk menemukan vaksin untuk

mengatasi virus Covid-19 (WHO,2019). Dilansir dari halaman satgas

penanganan Covid-19 (2020) mengatakan bahwa” perusahaan farmasi asal

Amerika Serikat, pfizer yang bekerja sama dengan BioNtech mengklaim

telah menemukan vaksin Covid-19”. Pada halaman Centers for Disease

Control (CDC) Amerika Serikat (2021) mengatakan bahwa” vaksin

Covid-19 aman dan efektif. Jutaaan orang di Amerika Serikat telah

menerima vaksin Covid-19, dan vaksin ini telah menjalani pemantauan

keamanan paling intensif dalam sejarah AS. Efek samping vaksin ini

orang akan mengalami efek ringan setelah di vaksinasi Covid-19 seperti

nyeri atau bengkak di area penyuntikan, sakit kepala atau bahkan demam.

Reaksi ini hal yang normal menunjukkan vaksin bekerja”.

4
Meski vaksin sudah di temukan masih ada saja beberapa masyarakat yang

enggan untuk di vaksin karena merasa khawatir dengan efek yang di

timbulkan (Herdianto Enggar F,2020). Menurut survei hasil kerjasama

dengan kelompok penasehat teknis imunisasi Indonesian Technical

Advisory Group on Immunization (ITAGI), WHO dan United Nations

International Children's Emergency Fund (UNICEF) melalui website

BBC NEWS Indonesia (2021).

Penolakan vaksin yang di lakukan masyarakat dilatar belakangi oleh rasa

kecemasan dan kekhawatiran akibat kurangnya paparan informasi dan

meragukan ke halalan nya yang berkaitan dengan agama yang mereka

percayai mengenai pemberian vaksin. Dalam menghadapi wabah Covid-19

sangat diperlukan peran masyarakat dalam memutus tali rantai penyebaran

Covid-19. Sikap masyarakat dalam merespon kebijakan pemerintah dalam

memutus rantai penyebaran Covid-19 juga sangatlah penting.

Penelitian Ruiz et al. (2021) dalam penelitian berjudul tentang Persepsi

Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19 menyatakan bahwa pengetahuan,

jenis kelamin laki-laki dan media sosial berhubungan dengan niat orang

dewasa untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Penelitian Ruiz et al (2021)

menyatakan bahwa kerentanan, sikap dan keyakinan memiliki hubungan

signifikan dengan niat individu untuk mendapatkan vaksin Covid-19

selanjutnya penelitian menyatakan bahwa usia pendapatan keluaga,

5
pengetahuan, persepsi manfaat dan persepsi hambatan berhubungan

dengan niat individu untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan saya diwilayah Perumahan Inkopad

Blok M1 RW 07 terdapat 7 dari 10 orang memiliki pengetahuan yang baik

dilihat dari jawaban yang diberikan terhadap pencegahan Covid-19 dengan

pemberian vaksin Covid-19, dan 3 orang memiliki pengetahuan yang

cukup baik dikarenakan masih kurang nya pengetahuan tentang pemberian

vaksin Covid-19. Untuk sikap terdapat 5 dari 10 orang setuju dengan

adanya program vaksin Covid-19,5 orang tidak setuju dengan adanya

vaksin program vaksin Covid-19 dengan alasan tidak mempercayai adanya

vaksin Covid-19, Terdapat 6 dari 10 orang setuju untuk divaksin guna

mencegah Covid-19, 4 diantaranya tidak setuju dengan alasan tidak yakin

keamanan vaksin Covid-19, 5 dari 10 orang setuju divaksin meskipun

sudah mengetahui efek samping yang ditimbulakn. 5 orang tidak setuuju

divaksin meskipun sudah mengetahui efek samping yang ditimbulkan

dengan alasan merasa takut, dan tidak yakin dengan keefektifannya.

Berdasarkan latar belakang dan studi pendahuluan di atas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Mayarakat

Dalam Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT

07/08 RW 07 Kabupaten Bogor”

6
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini

bahwa suatu pengetahuan merupakan salah satu faktor responden yang

mempengaruhi kesehatan individu. Dari hasil studi pendahuluan yang

telah dilakukan di perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 terdapat sikap

tidak setuju dengan pemberian vaksin Covid-19 serta pengetahuan yang

cukup dalam pemberian vaksin Covid-19 Oleh sebab itu peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan

Masyarakat tentang Vaksin Covid-19 dengan Kesiapan Masyarakat dalam

Menerima Vaksinasi Covid-19 di Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07

Kabupaten Bogor.

C. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaiaman Gambaran Karateristik Responden (Umur, Jenis Kelamin,

Pendidikan dan pekerjaan) Masyarakat Di Perumahan Inkopad RT

07/08 RW 07 Kabupaten Bogor?

2. Bagaimana Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Vaksin Covid-19

Di Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor?

3. Bagaimana Gambaran Kesiapan Masyarakat Dalam Menerima

Vaksinasi Covid-19 Di Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07

Kabupaten Bogor?

4. Bagaimana Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap

Vaksin Covid-19 dengan Kesiapan Masyarakat dalam Menerima

7
Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07

Kabupaten Bogor?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Tingkat

Pengetahuan Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 dengan Kesiapan

Masyarakat dalam Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah

Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor?

1. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi karakteristik responden (umur, jenis kelamin dan

tingkat pendidikan dan pekerjaan) masyarakat di wilayah

Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor.

b. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang vaksin

Covid-19 di Perunahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten

Bogor.

c. Mengidentifikasi kesiapan masyarakat dalam menerima vaksinasi

Covid-19 di Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten

Bogor.

d. Mengidentifikasi Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Terhadap Vaksin Covid-19 dengan Kesiapan Masyarakat dalam

Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT

07/08 RW 07 Kabupaten Bogor.

8
E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 

1. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian dapat dijadikan informasi bagi masyarakat wilayah

perumahan inkopad mengenai pentingnya pengetahuan tentang Covid-

19 termasuk pentingnya program vaksinasi dalam upaya pengendalian

pandemi.

2. Bagi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan bahan

masukan untuk meningkatkan kualitas instansi, dan menjadi acuan

pada penelitian selanjutnya pada mahasiswa STIKes Widya Dharma

Husada Tangerang terutama mengenai vaksinasi Covid-19.

3. Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi pelayanan

keperawatan dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang

pentingnya pemberian vaksin Covid-19 pada masyarakat

4. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan bahan

masukan untuk penelitian lebih lanjut dengan desin penelitian yang

berbeda dan menambahkan variabel yang lain.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Teori

1. COVID-19

a. Definisi Covid-19

Pengertian Covid-19 suatu penyakit yang di akibatkan oleh virus

corona baru (SARS COV-2) virus ini petama kali di temukan oleh

WHO pada tanggal 31 Desember 2019, dan laporan kasus di China

pertama kali adalah,”Virus Pneumonia” (WHO 2020).

Covid-19 merupakan suatu penyakit menular yang di sebabkan oleh

virus yang baru. Virus ini dapat menimbulkan beragam gejala pada

orang yang tertular. WHO (World Health Organization) memberikan

nama virus dengan nama Serve Acute Resoiratiry Syndrome

Coronavirus-2 (SARS-COV-2) dengan nama penyakitnya yaitu

Coronavirus Disesase 2019 atau dikenal dengan Covid-19.

Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul

dan tidak bersegmen. Coronavirus tergolong ordo Nidovirales,

keluarga Coronaviridae. Struktur coronavirus membentuk struktur

seperti kubus dengan protein S berlokasi di permukaan virus. Protein S

atau spike protein merupakan salah satu protein antigen utama virus

dan merupakan struktur utama untuk penulisan gen. Protein S ini

berperan dalam penempelan dan masuknya virus kedalam sel host


(interaksi protein S dengan reseptornya di sel inang) (Wang, 2020).

Coronavirus bersifat sensitif terhadap panas dan secara efektif dapat

diinaktifkan oleh desinfektan mengandung klorin, pelarut lipid dengan

suhu 56℃ selama 30 menit, eter, alkohol, asam perioksiasetat,

detergen non-ionik, formalin, oxidizing agent dan kloroform (Wang,

2020) (Korsman, 2012).

Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160 nm.

Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya adalah

kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya wabah Covid-19, ada 6 jenis

coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu alphacoronavirus

229E, alphacoronavirus NL63, betacoronavirus OC43,

betacoronavirus HKU1, Severe Acute Respiratory Syndrome

Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East Respiratory Syndrome

Coronavirus (MERS-CoV). Coronavirus yang menjadi etiologi

COVID-19 termasuk dalam genus betacoronavirus (Riedel et al.,

2019)

b. Penyebab Covid-19

Pada awalnya infeksi Covid-19 diketahui memiliki kesamaan dengan

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus) Penyebab

infeksi Covid-19 juga masih belum diketahui dan memiliki kesamaan

lain dengan Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS

CoV2) hal ini didasarkan bahwa terdapat kesamaan struktur antara

11
SARS dan Covid-19, meskipun hal ini memerlukan penelitian lebih

lanjut.

Banyak hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak

sebagai vektor untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus

bambu, unta dan musang merupakan host yang biasa ditemukan untuk

Coronavirus. Coronavirus pada kelelawar merupakan sumber utama

untuk kejadian severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle

East respiratory syndrome (MERS) (PDPI, 2020).

Penempelan dan awal mula masuk virus ini ke sel host diperantai oleh

Protein-S yang ada dipermukaan virus tersebut. Covid-19 atau

coronavirus dapat membelah diri melalui sel host-nya karena virus ini

tidak dapat hidup tanpa sel host. Protein-S tersebut menjadi penentu

dalam menginfeksi spesies host-nya serta keadaan tropis juga sebagai

hal penentu (Wang,2020).

Coronavirus hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya. Virus

tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah

menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama, penempelan dan

masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada

dipermukaan virus. Protein S penentu utama dalam menginfeksi

spesies host-nya serta penentu tropisnya (Wang, 2020). Pada studi

SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim

12
ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan

pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus,

usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel

epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena,

dan sel otot polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi

replikasi gen dari RNA genom virus. Selanjutnya replikasi dan

transkripsi dimana sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan

dari kompleks replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan

rilis virus (Fehr, 2015).

Setelah terjadi transmisi, virus masuk ke saluran napas atas kemudian

bereplikasi di sel epitel saluran napas atas (melakukan siklus

hidupnya). Setelah itu menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi

akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus dapat

berlanjut meluruh beberapa waktu di sel gastrointestinal setelah

penyembuhan. Reseptor ACE-2 banyak ditemukan pada sel epitel

gastrointestinal. RNA SARS-CoV-2 ditemukan pada spesimen tinja

dari pasien yang terinfeksi Covid-19. Berdasarkan data dari analisis

biopsi, invasi virus langsung dapat menyebabkan gejala diare pada

pasien Covid-19. ACE-2 berperan sebagai enzim anti-inflamasi pada

saluran gastrointestinal. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit

sekitar 3-7 hari (PDPI, 2020).

13
c. Gejala Covid-19

Gejala virus Corona menurut WHO biasanya bersifat ringan dan

muncul secara bertahap. Pada gejala Covid-19 umum nya mulai

muncul sekitar lima hingga enam hari kedepan setelah terkena

paparan, namun waktu kemunculan gejala virus Corona ini bisa

berkisar hingga 14 hari itu sebabnya diperlukan isolasi mandiri hingga

14 hari jika dinyatakan positif terkena paparan virus penyebab Covid-

19

Kembali menurut WHO, orang yang terinfeksi Corona berhasil pulih

tanpa perlu perawatan yang khusus berkisar 80% dengan sekitar 1 dari

5 orang yang terinfeksi menderita sakit yang lebih parah dan kesulitan

bernapas. Bagi penderita yang memiliki penyakit bawaan seperti

diabetes, penyakit pernapasan, penyakit jantung atau hipertensi

memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sakit yang lebih serius

dan berisiko kritis jika terinfeksi virus Corona.

Menurut WHO Berikut beberapa gejala virus Corona menurut WHO

yang paling umum terjadi diantaranya demam, batuk kering dan

kelelahan. Sedangkan yang agak jarang dialami diantaranya:

1) Rasa sakit dan nyeri sendi

2) Hidung tersumbat disertai sakit kepala

3) Konjungtivitis atau infeksi pada mata

4) Sakit pada tenggorokan

14
5) Hilangnya indra perasa dan penciuman

6) Diare

7) Pada beberapa kasus muncul ruam pada kulit

Dapat terjadi meskipun jarang, perubahan pada warna jari tangan atau

jari kaki. Kemudian terdapat pula beberapa gejala yang muncul dan

lebih berat, diantaranya kesulitan bernapas dan sesak napas, merasakan

nyeri dan tekanan pada dada serta yang lebih parah hingga kehilangan

kemampuan bergerak dan berbicara (jarang terjadi).

Peningkatan kasus penyebaran Covid-19 hari demi hari yang terjadi

jelas harus membuat masyarakat semakin waspada termasuk dengan

mengenali gejala virus corona. Selain yang telah disebutkan di atas,

ditemukan pula beberapa gejala lain yang menyertai, antara lain:

1) Menggigil

2) Sesak napas

3) Kehilangan selera makan

4) Berkurangnya kesadaran

5) Kejang

6) Gelisah

7) Depresi

8) Gangguan tidur

9) Komplikasi neurologis berat

10) Stroke, radang otak, delirium, dan kerusakan pada saraf (namun

jarang).

15
Organisasi Kesehatan dunia (WHO) merekomendasikan semua orang

dengan segala usia dengan gejala demam dan/atau batuk; sulit

bernapas atau sesak napas; nyeri dada; tidak dapat mengecap rasa dan

mencium bau; gangguan bicara atau gerak; harus segera berkonsultasi

ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

d. Penatalaksanaan Covid-19

Penatalaksanaan Covid-19 (coronavirus disease 2019) bergantung

pada tingkat keparahannya, yaitu tanpa gejala, derajat ringan, derajat

sedang, dan derajat berat atau kritis. Pada pasien dengan gejala ringan,

isolasi dapat dilakukan di rumah. Pada pasien dengan penyakit berat

atau risiko pemburukan, maka dapat dilakukan rawat inap.

Macam-macam penatalaksanaan menurut tingkat keparahan nya

sebagai berikut:

1) Penatalaksanaan Pasien Tanpa Gejala

Berdasarkan protokol saat ini, pasien Covid-19 tanpa gejala

menjalani isolasi mandiri, baik di rumah atau di fasilitas publik

yang telah disediakan pemerintah, selama 10 hari sejak

pengambilan sampel terkonfirmasi.

Pemantauan selama dan setelah isolasi dilakukan oleh tenaga

kesehatan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

Pasien perlu mendapatkan petunjuk/edukasi terkait protokol

kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat, dan lingkungan/kamar

16
yang baik untuk isolasi. Selain itu, edukasi diberikan juga untuk

keluarga. Tidak ada obat yang direkomendasikan untuk pasien

tanpa gejala

2) Penatalaksanaan Pasien Derajat Ringan

Isolasi mandiri dapat dilakukan di rumah atau fasilitas isolasi

terpantau yang disediakan oleh pemerintah, yaitu selama 10 hari

ditambah 3 hari bebas gejala demam dan gangguan pernafasan.

Pemantauan saat dan setelah isolasi dilakukan oleh tenaga

kesehatan FKTP.

Belum ada rekomendasi yang mendukung atau menentang

penggunaan vitamin pada pasien Covid-19. Untuk vitamin, pasien

dengan gejala ringan diberikan sama dengan pasien tanpa gejala.

Namun, pemberian vitamin ini tidak memiliki bukti cukup dalam

manajemen Covid-19.

3) Penatalaksanaan Pasien Derajat Sedang

Pasien Covid-19 derajat sedang diisolasi dan dipantau di rumah

sakit dalam ruang khusus perawatan Covid-19. Pasien

membutuhkan istirahat total, asupan nutrisi yang adekuat, serta

kontrol terhadap elektrolit, status hidrasi/terapi cairan, dan oksigen.

Berdasarkan pedoman di Indonesia, remdesivir masih menjadi

pilihan antivirus intravena pada pasien Covid-19 derajat sedang

yang dirawat di rumah sakit. Bila remdesivir tidak tersedia, maka

17
dapat diberikan pilihan antivirus lain sesuai dengan ketersediaan

obat di fasyankes, yaitu favipiravir, molnupiravir, atau

paxlovidTM, dengan dosis dan cara pemberian sama dengan gejala

derajat ringan.

Dosis remdesivir adalah:

Hari pertama: 200 mg/hari, melalui infus intravena, Hari ke-2

hingga ke-5 atau ke-10: 100 mg per 24 jam. Uji klinis yang

melibatkan 405 rumah sakit dengan 11.266 subjek menunjukkan

bahwa remdesivir tidak memberikan penurunan mortalitas, durasi

rawat inap, dan kebutuhan penggunaan ventilasi mekanik yang

bermakna secara statistik. Selain itu, obat ini juga tidak

memengaruhi viral clearance SARS-CoV-2 di orofaring.

4) Penatalaksanaan Pasien Derajat Berat atau Kritis

Pasien Covid-19 dengan derajat berat atau kritis perlu dirawat inap

di ruang isolasi intensive care unit (ICU) atau high care unit

(HCU) rumah sakit rujukan. Pengendalian infeksi dan terapi

suportif merupakan prinsip utama dalam manajemen pasien Covid-

19 dengan keadaan buruk.

Terapi oksigen diberikan pada pasien dengan SpO2 <93% dengan

nasal kanul sampai non-rebreathing oxygen mask (NRM). Dosis 15

L/menit kemudian titrasi sesuai target SpO2 92–96%, sedangkan

pada ibu hamil target SpO2 >94%.

18
Apabila pasien tidak mengalami perbaikan klinis dalam 1 jam atau

terjadi perburukan, maka diberikan HFNC yang diinisiasi dengan

flow 30 L/menit dan FiO2 40%, dengan target SpO2 92‒96%.

Apabila frekuensi nafas pasien masih cepat (≥ 35 kali/menit),

saturasi <92%, atau work of breathing masih berat (dispnea atau

menggunakan otot bantu nafas aktif), maka titrasi flow secara

bertahap 5‒10 L/menit diikuti dengan peningkatan fraksi oksigen.

Pasien pengguna HFNC dapat dikombinasi dengan awake prone

position selama 2 jam 2 kali sehari, guna memperbaiki oksigenasi

dan mengurangi kemungkinan intubasi.

Pemantauan HFNC dapat menggunakan indeks ROX (respiratory

rate – oxygenation) dengan penghitungan:

ROX index = (SpO2 / FiO2) / laju nafas

Apabila indeks ROX ≥4,88 pada jam ke-2, ke-6, dan ke-12, maka

pasien dikategorikan sebagai ventilasi aman dan tidak

membutuhkan intubasi maupun ventilasi invasif. Namun, apabila

indeks ROX <3,85, maka pasien dikategorikan risiko tinggi untuk

dilakukan intubasi.

19
2. Vaksin

a. Pengertian Vaksin Covid-19

Menurut Baharuddin & Rumpa A.F (2020) didalam bukunya

menjelaskan bahwa vaksin adalah suatu molekul imunogenik yang

telah dilemahkan. Molekul ini berasal dari salah satu bagian tubuh

virus yang memicu respon imun.

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia

dalam menangani masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan

untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar

masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas

kesehariannya.

Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah memasuki

tahap kedua. Selain lansia, vaksinasi tahap kedua diperuntukkan bagi

kelompok masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi sehingga

berpotensi terpapar Covid-19 sangat tinggi atau disebut dengan pekerja

public.

Masyarakat Indonesia sangat menyambut baik adanya Vaksinasi

Covid-19 ini. Hal ini berdasarkan hasil penelitian perusahaan peneliti

pasar global atau global market research (Ipsos) tentang perilaku

masyarakat selama pandemic Covid-19 gelombang ketiga. Survey

20
tersebut menyatakan bahwa 80% masyarakat Indonesia menyambut

baik dan bersemangat untuk menerima vaksin.

Penelitian ini dilakukan secara daring/online sejak tanggal 4-15

Februari 2021 yang dilaksanakan di 6 negara, diantaranya Thailand,

Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia.

Hasil survei tersebut juga menunjukan bahwa program kampanye yang

dilakukan oleh pemerintah dalam mengedukasi, mengimbau, dan

mengajak masyarakat agar turut andil dalam Vaksinasi Covid-19

dinyatakan cukup berhasil.

Dukung terus Vaksinasi Covid-19 karena vaksin yang digunakan

terjamin aman, dan berkualitas. Selain itu, tetap disiplin 3M,

menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air bersih

mengalir selama 20 detik, menjaga jarak minimal 1 meter,

menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas agar Indonesia

segera pulih dan bangkit dari pandemi.

Menurut DR. Arifianto Sp.A (2019) didalam bukunya menjelaskan

bahwa vaksin adalah suatu bahan yang berisikan antigen ( virus atau

bakteri) yang sudah dilemahkan sehingga pada saat masuk ke dalam

tubuh seseorang akan merangsang sistem imun ( kekebalan tubuh) dan

tidak menimbulkan penyakit. Vaksinasi adalah proses pemberian

21
antigen dengan melalui suntikan atau tetes ke mulut. Vaksin diciptakan

untuk merangsang imunitas aktif, dimana imunitas aktif ini adalah

perlindungan yang dihasilkan sendiri dari sistem imun tubuh

seseorang. Imunitas aktif memiliki kekebalan yang menetap dan

berlangsung dalam jangka panjang (selamanya).

b. Tujuan Vaksin

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi atau

penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat

Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd

immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 supaya tetap

produktif secara sosial dan ekonomi. Kekebalan kelompok hanya dapat

terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh

wilayah. Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika

dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila

dibandingkan dengan upaya pengobatan (Kemenkes RI, 2021). Herd

immunity, juga dikenal sebagai kekebalan kelompok, adalah

perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika

suatu populasi kebal baik melalui vaksinasi atau kekebalan yang

dikembangkan melalui infeksi sebelumnya. Kekebalan kelompok

terhadap Covid-19 harus dicapai dengan melindungi orang melalui

vaksinasi (WHO, 2020)

22
Untuk mencapai Herd immunity dengan aman terhadap Covid-19,

sebagian besar populasi harus divaksinasi, menurunkan jumlah

keseluruhan virus yang dapat menyebar di seluruh populasi. Salah satu

tujuan mengupayakan kekebalan kelompok adalah untuk menjaga agar

kelompok rentan yang tidak dapat divaksinasi (misalnya karena

kondisi kesehatan seperti reaksi alergi terhadap vaksin) aman dan

terlindungi dari penyakit.

e. Cara Kerja Vaksin Covid-19

Vaksin membantu mengembangkan kekebalan dengan meniru infeksi

yang hampir tidak pernah menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan

sistem kekebalan untuk memproduksi limfosit T dan antibodi.

Terkadang, setelah mendapatkan vaksin, infeksi tiruan dapat

menimbulkan gejala ringan, seperti demam. Gejala kecil seperti itu

normal dan harus diharapkan saat tubuh membangun kekebalan.

Setelah infeksi tiruan hilang, tubuh akan memiliki persediaan yang

disebut dengan memori T-limfosit, serta B-limfosit yang akan

mengingat bagaimana melawan penyakit itu di masa depan.

Namun, biasanya diperlukan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk

memproduksi T-limfosit dan B-limfosit setelah vaksinasi (CDC,

2018). Ketika mikroorganisme penyebab penyakit yang dilemahkan

atau dinonaktifkan masuk ke dalam tubuh, mereka memulai respons

imun. Respons ini meniru respons alami tubuh terhadap infeksi. Tetapi

23
tidak seperti mikroorganisme penyebab penyakit, vaksin dibuat dari

komponen yang memiliki kemampuan terbatas, atau sama sekali tidak

dapat menyebabkan penyakit. Komponen mikroorganisme penyebab

penyakit atau komponen vaksin yang memicu respon imun dikenal

sebagai antigen. Antigen ini memicu produksi antibodi oleh sistem

kekebalan. Antibodi mengikat antigen yang sesuai dan menginduksi

penghancurannya oleh sel imun lain. Keefektifan dan durasi efek

perlindungan vaksin bergantung pada sifat komponen vaksin dan cara

pemrosesannya oleh sistem kekebalan tubuh (phARMA, 2013).

f. Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Vaksinasi Covid-19 dilaksanakan dalam 4 tahapan mempertimbangkan

ketersediaan, waktu kedatangan dan profil keamanan vaksin.

Kelompok prioritas penerima vaksin adalah penduduk yang

berdomisili di Indonesia yang berusia ≥ 18 tahun. Kelompok penduduk

berusia di bawah 18 tahun dapat diberikan vaksinasi apabila telah

tersedia data keamanan vaksin yang memadai dan persetujuan

penggunaan pada masa darurat EUA (Emergency Use Authorization)

atau penerbitan nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM). Tahapan pelaksanaan vaksinasi Covid-19

dilaksanakan sebagai berikut:

1) Tahap 1 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021. Sasaran

vaksinasi Covid-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga

kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang

24
menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada

Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

2) Tahap 2 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021. Sasaran

vaksinasi Covid-19 tahap 2 adalah:

a) Petugas pelayanan publik yaitu Tentara Nasional Indonesia,

Kepolisian Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan

petugaspelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di

bandara, pelabuhan, stasiun, terminal, perbankan, perusahaan

listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas

lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

b) Kelompok usia lanjut (≥ 60 tahun).

3) Tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022.

Sasaran vaksinasi Covid-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari

aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

4) Tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022.

Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku

perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster sesuai dengan

ketersediaan vaksin.

25
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RINo.HK.

01.07/MENKES

/9860/2020, Kementerian Kesehatan RI menetapkan jenis vaksin

Covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di

Indonesia adalah sebagai berikut:

Macam-macam vaksin Covid-19

1) Astra Zeneca adalah vaksin untuk mencegah penyakit Covid-

19. Vaksin ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas

Oxford dan AstraZeneca yang dikembangkan sejak Februari 2020.

Vaksin AstraZeneca untuk Covid-19 telah menjalani uji klinis di

Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan. Vaksin ini memiliki nilai

efikasi (efek perlindungan terhadap Covid-19) sebesar 63,09%.

Vaksin AstraZeneca berasal dari virus hasil rekayasa genetika

(viral vector). Vaksin ini bekerja dengan cara menstimulasi atau

memicu tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat melawan

infeksi virus SARS-Cov-2.

2) Sinopharm Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah

regimen vaksin Covid-19 booster atau dosis ketiga, yakni vaksin

Sinopharm. Sebelum disuntik vaksin Covid-19 booster Sinopharm,

kenali efek samping yang biasa terjadi.

3) Vaksin moderna adalah vaksin untuk mencegah infeksi virus

SARS-CoV-2 atau Covid-19. Vaksin Moderna atau mRNA-1273

dikembangkan sejak Januari 2020 oleh Moderna and Vaccine

26
Research Center di National Institute of Allergy and Infectious

Disease (NIAID) di Amerika Serikat.

Vaksin moderna adalah jenis vaksin mRNA (messenger

RNA). Vaksin tidak menggunakan virus yang dilemahkan atau

dibunuh, tetapi menggunakan komponen materi genetik yang

membuat sistem kekebalan menghasilkan lonjakan protein. Protein

tersebut merupakan bagian dari permukaan virus Corona.

4) Pfizer Inc. and BioNTech dinamakan BNT162b2 dan berbasis

teknologi messenger RNA (nRNA). Vaksin ini Menggunakan gen

sintetis yang lebih mudah diciptakan, sehingga bisa diproduksi

lebih cepat dibanding teknologi biasa.

5) SinovacVaksin Sinovac adalah vaksin untuk mencegah infeksi

virus SARS-CoV-2 atau Covid-19. Vaksin Sinovac yang dikenal

juga dengan nama CoronaVac sudah mendapat izin penggunaan

darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

CoronaVac merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-

2 yang sudah tidak aktif. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu

sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak

aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga

tidak terjadi infeksi Covid-19.

6) Booster Vaksinasi booster ialah upaya mengembalikan imunitas

dan proteksi klinis yang menurun di populasi yang ditemukan

berdasarkan hasil sero survei.

27
3. Pengetahuan Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19

a. Definisi Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Pengetahuan merupakan bagian dari domain perilaku kesehatan yang

berperan penting dalam terbentuknya tindakan atau perilaku seseorang

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2012). Pengetahuan

yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan

terdiri dari: tahu (know), memahami, (comprehension), aplikasi

(application), analisis (analysis), sintesis (synthetic), evaluasi

(evaluation). (Budiman & Riyanto, 2013).

Pengetahuan merupakan hasil yang dihasilkan setelah individu

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau ranah

kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang. Tingkat pengetahuan di dalam domain kognitif

terdiri dari enam tingkatan. (Nurmala, dkk, 2018).

Pengetahuan adalah kekuatan (knowledge is power) milik F. Bacon

menjadi nyata karena orientasi penerapannya mengarah kepada

penguasaan serta eksploitasi. Hal ini sejalan pula dengan kritik Bacon

yang mengatakan bahwa kemajuan filsafat Yunani tidak melahirkan

28
teknologi karena pengetahuan tidak digunakan untuk penguasaan alam,

namun lebih kepada pemuasan kebutuhan intelektual. (Bintoro, 2019).

Pada saat program pemerintah untuk pembagian dan pengiriman

vaksin Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia sedang berlangsung,

berbagai berita bohong atau berita yang tidak memiliki sumber

terpercaya bermunculan di media sosial, informasi tersebut disebarkan

oleh akun-akun yang tidak memiliki kapasitas pengetahuan yang benar

tentang vaksin Covid-19. Perkembangan berita bohong ini sangat

berbahaya karena dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat.

b. Pengetahuan Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19

Pada saat masyarakat mempunyai pengetahuan yang baik tentang

bahaya penyakit dan manfaat dari upaya pencegahan, maka tingkat

penularan Covid-19 akan dapat diatasi. Pengetahuan dan persepsi

tentang pandemic sangat diperlukan dan penting untuk ikut serta dalam

pencegahan pandemi Covid-19 (Suryaningrum et al., 2021).

c. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Masyarakat Terhadap

Vaksin Covid-19

Masyarakat terhadap sesuatu informasi dapat dipengaruhi oleh

pendidikan seseorang, yaitu semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang semakin mudah untuk menerima informasi. Banyak juga

penelitian lain membahas dan memperkuat pernyataan tersebut yaitu

29
adanya peningkatan pengetahuan sehingga masyarakat dapat

menjalankan peraturan yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Sebagai usaha mencegah kejadian tersebut, upaya sosialisasi dan

edukasi tentang vaksin Covid-19 harus dilakukan, terutama untuk

tenaga kesehatan sebagai orang yang berperan dalam memberikan

informasi kepada masyarakat (Nurdiana et al.,2021). Informasi yang

salah mengenai vaksin Covid-19 telah beredar dan berulang kali

dibagikan di media sosial bahkan sebelum vaksin yang efektif resmi

untuk digunakan.

Penggunaan materi genetik mRNA dalam beberapa vaksin telah

menjadi topik oleh beberapa masyarakat, mengklaim bahwa vaksin

dapat mengubah DNA manusia. Selain itu, perkembangan vaksin

Covid-19 yang pesat menyebabkan kekhawatiran tentang keamanan

dan efek jangka panjangnya, bahkan di antara petugas kesehatan.

karena beberapa petugas kesehatan tidak bersedia mendapatkan vaksin

Covid-19 (Mohamed et al., 2021). Internet mempunyai peranan

penting dalam memberikan informasi yang lengkap tentang vaksinasi

Covid-19 (Nugroho et al., 2021).

Studi yang dilakukan Nurdiana et al., (2021) di Kabupaten Karawang

melalui kegiatan webinar menunjukan bahwa terjadi peningkatan

30
pengetahuan responden tentang efikasi dan efektifitas vaksin sesudah

dilakukannya edukasi dan sosialisasi tentang vaksin Covid-19.

Masyarakat yang setuju untuk divaksin karena mereka telah percaya

dengan manfaat vaksin Covid-19 yang mampu meningkatkansistem

kekebalan tubuh dan mampu melawan saat terkena penyakit

tersebut, sedangkan yang tidak setuju untuk divaksin terdapat 18,9%

responden.Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulakan bahwa

pengetahuandan kesiapan warga Dukuh Menanggaltentangvaksin

Covid-19 berada pada kategori baik

Selain itu jumlah responden yang bersedia untuk mendapatkan vaksin

Covid-19 lebih tinggi sesudah kegiatan dibanding dengan sebelum

kegiatan webinar. Penelitian Sulistyawati et al., (2021) di Indonesia

untuk mengukur pengetahuan sikap, praktik dan kebutuhan informasi

selama masa pandemik. Penelitian melibatkan 816 responden dari

seluruh Indonesia, hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan

seseorang tentang Covid-19 dipengaruhi oleh usia, pendidikan, serta

jenis pekerjaan. Responden yang berumur >30 tahun memiliki

pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan responden berumur

< 30 tahun, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik

pula pengetahuannya tentang Covid-19.

31
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ITAGI, WHO, UNICEF, dan

Kemenkes RI (2020) menunjukan bahwa tingkat pengetahuan vaksin

Covid-19 yang rendah terdapat pada responden dengan tingkat

penghasilan yang rendah persepsi merupakan suatu proses rangsangan

(obyek, kualitas, hubungan antar gejala maupun peristiwa) sampai

rangsangan itu disadari dan dimengerti, karena persepsi bukan sekedar

penginderaan.

Faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi alat indera, saraf, dan pusat susunan

saraf. Sedangkan faktor eksternal meliputi obyek yang dipersepsi,

intensitas rangsangan, ukuran rangsangan dan perubahan rangsangan

(Irwanto,1994). Pada saat masyarakat mempunyai persepsi yang baik

tentang bahaya penyakit dan manfaat dari upaya pencegahan, maka

tingkat penularan Covid-19 akan dapat diatasi.

Pengetahuan dan persepsi tentang pandemi sangat diperlukan dan

penting untuk ikut serta dalam pencegahan pandemi Covid-19

(Suryaningrum et al., 2021). Penelitian Kholidiyah et al., (2021) pada

masyarakat RW.01 Desa Bangkok Kecamatan Glagah, Kabupaten

Lamongan sebanyak 219 penduduk menunjukan bahwa lebih dari

setengah responden memiliki persepsi negatif tentang vaksinasi Covid-

19 yaitu sebanyak 78 responden (54,9%) dan responden memiliki

32
persepsi positif tentang vaksinasi Covid-19 yaitu sebanyak 64

responden (45,1%).

Persepsi negatif pada responden dalam penelitian Kholidiyah et al

terjadi karena responden tidak memperoleh informasi secara

menyeluruh terkait vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai

pembentuk antibodi buatan pada tubuh, responden berasumsi bahwa

program vaksin Covid-19 terkesan dipaksakan dan wajib dipercepat,

banyak berita bohong terkait vaksin Covid-19 juga semakin

memperburuk persepsi masyarakat terkait program vaksin Covid-19

yang sedang dilakukan oleh pemerintah.

Banyak Responden yang tidak percaya dan meragukan efektivitas dari

vaksin yang digunakan, sebagian responden mempertanyakan

kehalalan, dari bahan yang digunakan untuk membuat vaksin, sebagian

lagi mempertanyakan mengenai kualitas vaksin yang disuntikkan, dan

sebagian responden juga mempertanyakan mengenai dampak dari

penyuntikan vaksin Covid-19.

Responden tentang efikasi dan efektifitas vaksin sesudah dilakukannya

edukasi dan sosialisasi tentang vaksin Covid-19. Selain itu jumlah

responden yang bersedia untuk mendapatkan vaksin Covid-19 lebih

tinggi sesudah kegiatan dibanding dengan sebelum kegiatan webinar.

Penelitian Sulistyawati et al., (2021) di Indonesia untuk mengukur

33
pengetahuan sikap, praktik dan kebutuhan informasi selama masa

pandemik.

Penelitian melibatkan 816 responden dari seluruh Indonesia, hasil

penelitian menunjukan bahwa pengetahuan seseorang tentang Covid-

19 dipengaruhi oleh usia, pendidikan, serta jenis pekerjaan. Responden

yang berumur >30 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik

dibandingkan dengan responden berumur < 30 tahun, semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya tentang

Covid-19. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh ITAGI, WHO,

UNICEF, dan Kemenkes RI (2020) menunjukan bahwa tingkat

pengetahuan vaksin Covid-19 yang rendah terdapat pada responden

dengan tingkat penghasilan yang rendah.

4. Kesiapan Masyarakat Dalam Menerima Vaksinasi Covid-19

a. Definisi Masyarakat Terhadap Vaksin Covid-19.

Masyarakat sangat percaya pada informasi Covid-19 dari profesional

kesehatan dan pejabat kesehatan, masyarakat menunjukkan bahwa

informasi dari sumber-sumber ini lebih dapat diandalkan daripada

media sosial. Oleh karena itu, pejabat kesehatan dan profesional

perawatan kesehatan, termasuk perawat dan staf layanan kesehatan

tambahan, harus terlibat dalam pesan komunitas untuk meningkatkan

kepercayaan pada vaksin Covid-19 sehingga meningkatkan

penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 (Malik, A.A. et

34
al., 2020). Berdasarkan hasil Survei Penerimaan Vaksin Covid-19 di

Indonesia pada November 2020 yang diselenggarakan oleh

Kementerian Kesehatan RI, ITAGI, UNICEF, dan WHO dan diikuti

oleh Lebih dari 115.000 responden dari 34 provinsi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat masyarakatdalam

kesiapan dan penerimaan vaksinasi Covid-19 yaitu:

1) Jenis Kelamin Tingkat penerimaan vaksin Covid-19 antara

responden laki-laki dan perempuan hampir sama. 10% responden

laki-laki menyatakan menolak di vaksin dan kurang dari lima

persen responden perempuan menyatakan demikian. Lebih jauh,

responden perempuan tampak lebih ragu dari pada responden laki-

laki.

2) Sosialisasi atau Promosi Kesehatan (Informasi mengenai vaksin

Covid-19) Masyarakat mempunyai tingkat kepercayaan yang

berbeda-beda terhadap vaksin Covid-19 karena keterbatasan

informasi mengenai jenis vaksin, kapan vaksin akan tersedia dan

profil keamanannya. Sekitar 79% responden ingin mendengar lebih

banyak informasi tentang vaksin Covid-19 yang sedang

dikembangkan. Walaupun seluruh kelompok usia menunjukkan

permintaan informasi tinggi, permintaan tertinggi (95%) berasal

dari responden berusia >65 tahun. muda, yaitu 18–25 tahun.

Tenaga kesehatan dan staf medis dianggap paling dipercaya (57%)

dalam membimbing responden yang masih ragu supaya

35
memutuskan untuk bersedia atau menolak divaksin. Selain itu,

anggota keluarga merupakan pilihan kedua responden yang ingin

berkonsultasi.

3) Status Ekonomi Responden yang berpenghasilan rendah memiliki

tingkat pengetahuan terkait vaksin paling rendah. Tingkat

pengetahuan tentang informasi tersebut cenderung naik sesuai

dengan tingkatan status ekonomi responden. Mungkin lebih

disebabkan oleh tingginya akses ke informasi yang dimiliki

responden dengan status ekonomi tinggi. Tingkat penerimaan

vaksin tertinggi (69%) berasal dari responden yang tergolong kelas

menengah dan yang terendah (58%) berasal dari responden yang

tergolong miskin. Secara umum, makin tinggi status ekonomi

responden, makin tinggi tingkat penerimaannya.

4) Agama dan Kepercayaan Tingkat penerimaan tertinggi (75%)

berasal dari responden Katolik dan Kristen sedangkan yang

terendah (44%) berasal dari responden yang menolak

memberitahukan kepercayaannya diikuti dengan penganut

Konghucu, animisme, dan kepercayaan lainnya (56%). Sekitar

63% responden Muslim bersedia menerima vaksin dan sekitar 29%

di antaranya belum memutuskan untuk menerima atau menolak

vaksin.

5) Kementerian Kesehatan RI bersama beberapa organisasi (ITAGI,

UNICEF dan WHO) melaksanakan survei daring pada 19-30

September 2020 untuk mengetahui penerimaan masyarakat

36
terhadap vaksin Covid-19. Survei tersebut melibatkan lebih dari

115.000 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Berdasarkan

survei tersebut, diketahui bahwa 658 responsden bersedia

menerima vaksin Covid-19 jika disediakan Pemerintah, sedangkan

8% diantaranya menolak. 274 sisanya menyatakan ragu-ragu

dengan rencana Pemerintah untuk mendistribusikan vaksin Covid-

19. Berdasarkan data responden yang dilakukan Kementerian

Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on

Immunization (ITAGI) yang dirilis pada Oktober 2020,

menununjukan bahwa masih ada sekitar 7,6% masyarakat yang

menolak untuk divaksinasi dan 26,6% masyarakat belum

memutuskan dan masih kebingungan (Sukmasih 2020)

B. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Erika E.S (2020)

Penelitian ini berjudul Pengetahuan dan Sikap Berhubungan dengan

Resiko Tertular Covid-19 pada Masyarakat Sulawesi Utara. Metode

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian

deskritif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian

responden yang berpartisipasi sebanyak 400 orang. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Sulawesi utara

tentang Covid-19 mayoritas berada pada kategori baik yaitu 388 orang

(95,8%) pada hasil sikap masyarakat Sulawesi Utara terhadap Covid-19

mayoritas memiliki sikap positif yaitu 396 orang (97,8%). Terdapat

37
hubungan yang bermakna antar pengetahuan dan sikap dengan resiko

tertular Covid-19 pada masyarakat Sulawesi utara dengan nilai p-value

0,0000. Kesimpulannya terdapat suatu hubungan bermakna antar

pengetahuan dan sikap dengan resiko tertular Covid-19 pada masyarakat

Sulawesi utara. Dimana semakin baik pengetahuan dan semakin positif

sikap yang dimiliki masyarakat maka resiko tertular Covid-19 akan

semakin rendah.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ika purnama sari (2020)

Penelitian yang berjudul tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat

kabupaten wonosobo tentang Covid-19. Dalam penelitiannya

menggunakan metode kuantitatif dengan desain analitik korelasi, sampel

berjumlah 144 responden yang diambil secara arandom melalui aplikasi

google form yang disebar melalui sosial media. Hasil menunjukan

pengetahuan masyrakat kabupaten wonosobo tentang Covid-19 pada

kategori baik (90%) dan hanya (10%) berada pada kategori cukup.

Kesimpulannya didapatkan bahwa pengetahuan dan perilaku sebagian

besar masyarakat kabupaten wonosobo sudah baik kondisi ini diharapkan

dapat mendukung upaya penanganan khusus Covid-19 di Kabupaten

wonosobo dan dapat dilakukan dengan baik serta tetap pantauan dari

pemerintah guna mempertahankan situasi yang kondusif dalam upaya

pemtutusan rantai penularan Covid-19

38
3. Penelitian yang dilakukan oleh Viva.s (2020)

Penelitian yang berjudul tingkat pengetahuan orang tua terhadap penyakit

dan vaksin influenza di Indonesia. Metode penelitian ini merupakan

penelitian observasional dengan pendekatan multi center cross sectional.

Perhitungan sample berdasarkan rumus lemeshow dengan tinkat

kepercayaan 95% hasil penelitian ini menunjukan hasil rata-rata

pengetahuan responden terhadap penyakit dan vaksin influenza sebesar

76,92 hanya 145(29%) orang tua yang mengetahui bahwa vaksin influenza

tidak masuk dalam program imunisasi nasional terdapat perbedaan

bermakna nilai pengetahuan antar kelompok karakteristik pada

pengalaman mendengar vaksin influenza(p=0,000) serta sumber informasi

terkait penyakit (p=0,045). Kesimpulannya pengetahuan masyarakat

terhadap penyakit influenza dan vaksin influenza cukup baik.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Noer Febriyanti (2021)

Penelitian ini berjudul hubungan tingkat pengetahuan dan kesediaan

vaksinasi Covid-19 pada warga Kelurahan Dukuh Menanggal

KotaSurabaya.Metode penelitian yang di gunakan adalah metode

kuantitatif dengan cara menggunakan angket kuesioner dengan sasaran

responden adalah warga Kelurahan Dukuh Menanggal Kota Surabaya.

Jumlah responden yang mengisi kuesioner adalah 37 responden kuesioner

tersebut berupa google form yang berisi sejumlah pertanyaan yang

disebarkan melalui aplikasi whatsapp kepada warga Dukuh Menanggal.

Kuisioner tersebut terdiri dari 16 pertanyaaan; 6 pertanyaan tentang

39
informasi pribadi dari objek penelitian, 6 pertanyaan mengenai

pengetahuan vaksinasi Covid-19 dan 4 pertanyaan terkait kesiapan warga

untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19. Hasil dari kuisoner tersebut

diolah dan disajikan secara deskriptif.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Rizky Yusfasari (2021)

Penelitian ini berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesediaan Melakukan Vaksin Di Kota

Sibolga Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analitik. Karena deskriptif analitik mengambil masalah atau

memusatkan perhatian kepada masalah-masalah sebagaimana adanya saat

penelitian dilaksanakan, hasil penelitian yang kemudian diolah dan

dianalisis untuk diambil kesimpulannya, yaitu menganalisis hubungan

pengetahuan tentang vaksin Covid-19 dengan kesediaan melakukan vaksin

di kelurahan Kota Sibolga.

Pada penelitian ini, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer

dan menggunakan program Statistical Program for Social Science (SPSS).

Variabel kategori dianalisis dalam bentuk frekuensi dan persentase yang

disajikan baik dalam bentuk tabel maupun grafik. Dalam menganalisis

data penelitian dilakukan dengan analisis bivariat dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara kedua variabel pada penelitian. Oleh sebab

itu penelitian ini menggunakan data dengan skala ordinal yang akan diuji

dengan uji analisis Chi Square. Jika data yang didapat tidak terdistribusi

40
dengan normal dapat dilakukan uji Fisher. Penggabungan sel dapat

dilakukan agar memenuhi syarat uji Fisher.

6. Penelitian yang dilakukan oleh Kharunisa (2021)

Penelitian ini berjudul Hubunagn Pengetahuan Dengan Sikap Masyarakat

Terhadap Pemberian Vaksin Covid-19 di Rt 04 Kelurahan Tajur Kota

Tangerang Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif dengan cara menggunakan angket kuesioner dengan sasaran

responden adalah warga Kelurahan Tajur Kota Tangerang Perhitungan

sample berdasarkan rumus lemeshow dengan tinkat kepercayaan 95%

hasil penelitian ini menunjukan hasil rata-rata pengetahuan responden

terhadap penyakit dan vaksin Covid-19 pengetahuan antar kelompok

karakteristik pada pengalaman mendengar vaksin Covid-19 (p=0,000)

serta sumber informasi terkait penyakit (p=0,045). Kesimpulannya

pengetahuan masyarakat terhadap penyakit Covid-19 dan vaksin Covid-19

cukup baik.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Setiyo Adi Nugroho (2021)

Penelitian ini berjudul Efektivitas Dan keamanan Vaksin Covid-19.

Metode penelitian dengan menggunakan basis data elektronik melalui

jurnal dari internasional maupun nasional bagian hasil penelitian sangat

berguna dalam menyaring informasi lebih lanjut untuk mengevaluasi

apakah temuan sesuai dengan topik. Informasi yang tidak memenuhi

41
krieteria ini dikeluarkan pada tahap ini sementara yang menunjukkan hasil

positif dipertahankan.

8. Penelitian yang dilakukan oleh Erika Lubis (2021)

Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode

survei dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel dan

fenomena yang terjadi, penelitian ini dilakukan pada populasi besar atau

kecil, dengan data yang dipelajari merupakan data dari sampel yang dimbil

dari populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian relatif dan hubungan

antar variabel sosiologi dan psikologi

42
C. Kerangka Teori Penelitian

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Covid-19

Tanda-tanda gejala Covid-


Penatalaksanaan Covid-
19 1.Rasa sakit dan nyeri
Penyebab Covid-19 19
sendi
yaitu : Penempelan 1.Penatalaksanaan
2.Hidung tersumbat disertai
dan awal mula pasien tanpa gejala
sakit kepala
masuk virus ini ke 2.Penatalaksanaan
3.Konjungtivis atau infeksi
sel host diperantai pasien derajat ringan
pada mata
oleh protein-S yang 3.Penatalaksanaan
4.Sakit pada tenggorokan
ada dipermukaan pasien derajat sedang
5.Hilangnnya indra perasa
virus tersebut 4.Penatalaksaaan psaien
dan penciuman
derajat berat atau kritis
6.Diare

Vaksin

Tujuan vaksin Cara Kerja Vaksin Kelompok priorotas penerima


Untuk mengurangi Antibodi mengikat vaksin Covid-19
transmisi atau antigen yang sesuai dan 1.Tahap 1 (tenaga
penularan Covid-19, menginduksi kesehatan,asisten tenaga
menurunkan angka penghancuran oleh sel kesehatan,mahasiswa)
kesakitan dan kematian imun lain. Keefektifan 2.Tahap 2 (Petugas pelayanan
akibat Covid-19 dan durasi efek public,kelompok usia lanjut)
mencapai kekebalan perlindungan vaksin 3.Tahap 3 (Masyarakat rentan
kelompok di bergantung pada sifat dari aspek geospasial,sosial dan
masyarakat dan komponen vaksin dan ekonomi
melindungi masyarakat cara pemrosesannya oleh 4.Tahap 4 ( Masyarakat )
dari Covid-19 sistem kekebalan tubuh

Macam-macam vaksin Covid-19


1.Astrazeneca
2.Sinopharm
3.Moderna
4.Pfizer
5.Sinovac
6.Booster

43
BAB III

KERANGKA KONSEP,DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang akan

diukur maupun diamati dalam suatu penelitian. Sebuah kerangka konsep

haruslah dapat memperlihatkan hubungan antara variabel yang akan diteliti.

(Notoadmodjo,2012).

Kerangka konsep dirumuskan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Kerangka Konsep


Variabel Independen Variabel Dependen

Kesiapan
Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam
Masyarakat Tentang Menerima Vaksin
Vaksin Covid-19 Covid-19

: Diteliti

: Variabel Independen berhubungan dengan Variabel

Dependen

Variabel secara umum merupakan suatu objek yang bisa berbentuk apa

saja yang ditentukan oleh peneliti dengan tujuan untuk bisa memperoleh

informasi supaya dapat ditarik sebuah kesimpulan dalam proses penelitian


Variabel penelitian sebagai sebuah konsep yang mengandung variasi nilai

sementara Sugiyono (2016) Mendefinisikan variable penelitian sebagai

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang diteteapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hasl tersebut kemudian ditarik

kesimppulannya. Variabel Independen yaitu variabel yang terjadi karena

perubahan dan menimbulkan variabel terkait atau variabel dependen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah tingkat

pengetahuan masyarakat tentang vaksin Covid-19.

Sedangkan Variabel Dependen adalalah variabel yang tidak bebas terikat

dan mempengaruhi setiap variabel bebas atau variabel independen yang

menjadi variabel independen yaitu pengetahuan segala sesuatu yang

diketahui oleh responden mengenai pemberian vaksin Covid-19

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Kesiapan

masyarakat dalam menerima vaksinasi Covid-19.

45
B. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah salah satu penentuan sifat atau nilai dari objek

tertentu yang telah diteteapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiono,2016).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Cara Ukur Skala


Independen Operasional Ukur

1. Pengetahuan Pengetahuan 1.Definisi vaksin Kuesioner terdiri Terdiri dari 15 Ordinal


masyarakat adalah segala Covid-19 dari 15 item pertanyaan yang
tentang vaksin seasuatu yang pertanyaan dikategorikan
Covid-19 diketahui oleh 2.Tujuan vaksin menjadi
responden Covid-19 Berdasarkan skala
mengenai Gutman dibuat a.Baik jika skor
vaksin Covid- 3.Manfaat vaksin dalam bentuk diperoleh 68%-
19 Covid-19 check list dengan 100%
sebagai berikut :
4.Jenis vaksin b.Cukup jika skor
Covid-19 Favorable diperoleh 34%-
(pertanyaan 67%
5.Syarat vaksin positif) dengan
Covid-19 diberi skor : c.Kurang baik
apabila presentasi
6.Prinsip vaksin Benar =1 jawaban benar
Covid-19 Salah =0 skor diperoleh
(0%-33%)
7.Efek samping Unfavorable
vaksin Covid-19 (pertanyaan (Ami
negatif) terdiri 15 nuryani,2021)
pertanyaan
dengan diberi
dskor

Benar=0
Salah=1
(Sugiono,2016)

No Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Cara Ukur Skala


Dependent Operasional Ukur

2. Kesiapan Kesiapan adalah 1.Mengidentifika Kuesioner Terdiri dari 10 Nomina


menerima suatu pernyataan si terdiri dari 10 pertanyaan
vaksin dari masyarakat masyarakat(resp item dikategorikan
Covid-19 (responden) yang onden) untuk pertanyaan menjadi :

46
mendukung(setuju) berkonstribusi
Atau tidak dalam pemberian Berdasarkan a.Siap apabila
mendukung (tidak vaksin Covid- skala Gutman presentase jawaban
setuju) mengenai 19 dengan siap 51%-100%
pemberian vaksin sebagai
Covid-19 2.Mengidentifika berikut: b.Tidak siap apabila
si presepsi presentase jawaban
masyarakat(resp Favorable tidak siap 0%-50%
onden)mengenai terdiri dari 10
pemberian pertanyaan (Ani nuryani,2019)
vaksin Covid- terdiri dengan
19 diberi skor:

Siap=1
3.Mengidentifika Tidak siap=0
si kepatuhan 3m
masyarakat Unfavorable
(responden) terdiri dari 10
mengenai pertanyaan
pemberian dengan diberi
vaksin Covid-19 skor:

Tidak siap=1
Siap=0

C. Hipotesis

Menurut I Ketut Swarjana,S.K.M., M.P.H dalam buku yang berjudul

Metodologi Penelitian (2015) Hipotesis adalah hasil yang diharapkan atau

hasil yang diantisipasi dari sebuah penelitian, umumnya kita memiliki ide

tentang outcome dari studi tersebut. Outcome ataupun jawaban tersebut

bisa di dapatkan melalui kontruksi teori atau berdasarkan hasil penelitian

sebelumnya.

Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah:

47
1. Hipotesis nol (Ho) adalah sebuah pernyataan yang menunjukkan tidak

adanya suatu hubungan atau perbedaan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

2. Hipotesis alternative (Ha) adalah sebuah pernyataan yang

menunjukkan adanya suatu hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

Hipotesis penelitian ini yang diharapkan oleh peneliti adalah Ha

diterima yang artinya ada Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Masyarakat Dalam

Menerima Vaksin Covid-19 Diwilayah Perumahan Inkopad di RT

07/08 RW 07 Kabupaten Bogor.

48
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan penelitian yang disusun dengan

sedemikian rupa agar peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap suatu

pertanyaan penelitian (Sugiono, 2016). Penelitian ini menggunakan desain

penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross-Sectional untuk

menemukan ada atau tidaknya sautu hubungan antara variabel bebas

(Independen) dengan variabel terkait (dependen). Pendekatan cross-

sectional adalah suatu jenis penelitian yang menekankan waktu

pengukuran data variabel independen dan dependen hanya dalam satu kali

dan tidak ada tindak lanjut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

analitik observasional dengan pendekatan studi cross-sectional (studi

potong lintang atau pengamatan sewaktu), yaitu tiap subyek hanya

diobservasi satu kali (Sastroasmoro dan Ismael, 2017). Penelitian ini

dilakukan untuk apakah ada hubunagan pengetahuan dengan kesiapan

masyarakat dalam menerima vaksin Covid-19 di wilayah perumahan

inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor.


B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan dilingkungan Perumahan inkopad RT 07/08

RW 07 Kabupaten Bogor.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli

2022.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek / subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiono, 2019). Populasi pada penelitian ini yaitu peneliti mengambil

121 responden di wilayah perumahan Inkopad RT 07/08 RW.07

Kabupaten Bogor.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan kerakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Prosedur pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah non-probabilitay dengan teknik

purposive sampling.Sugiyono (2019).

50
3. Teknik sampling

Teknik pengambilan sampel adalah suatu teknik yang digunakan untuk

menentukan suatu sampel dalam penelitian (H.Syamsunie,2018) teknik

pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

probality sampling dengan metode simple random sampling.

Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel dengan

menggunakan rumus Slovin, sebagia berikut

n
n=
1=Ne ²

Keterangan =

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e= Tingkat kesiapan=95%=0,05

10%=Besar Data

121
¿ 2
1+121.0,05

121
¿
1+121,0,0025

121
¿
1,3025

=92+10%

=102 populasi

Jadi sampel untuk penelitian ini adalah 102 responden dalam

penelitian ini, sebelum melakukan pengambilan sampel perlu di

51
tentukan kriteria sampel yaitu meliputi kriteria inklusi dan kriteria

eksklusi:

a) Kriteria inklusi adalah kriteria yang perlu di penuhi oleh sasaran

populasi untuk di jadikan sampel.

1) Warga yang bersedia menjadi responden penelitian

2) Warga yang berusia 17-35 tahun

3) Warga yang bisa membaca dan dapat berkomunikasi dengan

baik

4) Warga wilayah perumahan inkopad di RT 07/08 RW.07

Kabupaten Bogor

b) Kriteria eksklusi adalah kriteria yang tidak dapat di ambil sebagai

sampel :

1) Warga yang sedang sakit atau warga yang tidak hadir saat

penelitian.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

menggunakan kuesioner. Menurut (Sugiyono,2017) angket atau

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.

a. Kuesioner Tingkat Pengetahuan Vaksinasi Covid-19

Kuesioner ini terdiri dari (15) pertanyaan dengan skala Guttman.

52
Kuesioner ini dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan landasan

teori dari penelitian Ami, Nuryani (2021)

Tabel 4.1 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Pengetahuan

No Pertanyaan No.Soal No.Soal Jumlah


Favourable Unfavourable Soal

1. Pengertian vaksinasi COVID-19 1 - 1


2. Tujuan vaksinasi COVID-19 2 3 2
3. Manfaat vaksinasi COVID-19 5 4 2
4. Sasaran dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 6,9,10,12,13,14,15 7,8,11 10
Total 10 5 15

b. Kuesioner Kesiapan Vaksinasi Covid-19

Kuesioner ini terdiri dari (10) pertanyaan dengan skala Guttman.

Kuesioner ini dibuat berdasarkan landasan teori dari penelitian

Ami, Nuryani (2021).

Tabel 4.2 Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Kesiapan

No Pertanyaan No.Soal No.Soal Jumlah Soal


Favourable Unfavourable

1. Pegalaman - 2,5 2
2. Informasi 1,3,6,7,8 - 5
3. Pengaruh orang lain 9 10 2
4. Faktor emosional - 4 1
Total 6 4 10
1. Uji Reliabilitas

a. Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu, tetapi konsisten atau

tetap asas (tidak berubah) bila dilakukan pengukuran dua kali atau

53
lebih terhadap gejala yang lain dengan menggunakan alat ukur yang

sama (Notoatmodjo, 2018).

Hasil pengujian kuesioner dengan nilai reliabilitas Cronbach’s alpha

sebesar 0,670 > 0,60 untuk tingkat pengetahuan vaksinasi Covid-19

dan nilai reliabilitas Cronbach’s alpha sebesar 0,719 > 0,60 untuk

kesiapan vaksinasi Covid-19 sehingga alat memenuhi asumsi yang

cukup baik untuk digunakan sebagai alat penelitian Ami, Nuryani

(2021).

b. Uji Validitas

Menurut Notoatmodjo (2015) sebelum kuesioner diberikan kepada

responden maka dilakukan uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu

agar instrumen yang digunakan telah benar-benar memenuhi syarat

sebagai alat pengukur data

Hasil uji validitas yang dilakukan kepada 30 orang responden,

kemudian dianalisis menggunakan product moment person yang

dilakukan dalam program SPSS. Hasil uji menunjukkan bahwa 15 item

pertanyaan mengenai tingkat pengetahuan vaksinasi Covid-19

dinyatakan valid karena masing-masing item lebih besar dari r tabel

(0,361), sedangkan hasil uji mengenai kesiapan vaksinasi Covid-19

bahwa 10 item pertanyaan dinyatakan valid karena masing-masing

item lebih besar dari r tabel (0,361). Jadi semua item soal yang

54
digunakan sebagai alat uji adalah valid digunakan sebagai alat uji

untuk menentukan tingkat pengetahuan vaksinasi Covid-19 dan

kesiapan vaksinasi Covid-19. Ami, Nuryani (2021).

2. Jenis Data

a. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. (Sugiono,2019), sumber data pada penelitian

ini yaitu diperoleh secara langsung dari individu yang sukarela

menjadi responden penelitian. Data tersebut dihasilkan dengan

menggunkan kuesioner yang disebar kepada responden yang telah

ditentukan oleh peneliti di wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW

07 Kabupaten Bogor.

b. Data Sekunder adalah data penelitian yang diperoleh tidak

berhubungan langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono,2018).

Sumber data yang dimaksud berupa bukti, catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip yang berhubungan dengan penelitian

yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini suber data diperoleh dari

Kementrian Kesehatan, jurnal atau artikel dan literature lain yang

terkait dengan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

55
Pengumpulan data dilakukan dilingkungan perumahan Inkopad RT 07/08

RW 07 Kabupaten Bogor dengan prosedur sebagai berikut:

a. Prosedur Administratif

1) Mengajukan surat izin penelitian kepihak STIKes Widya Dharma

Husada pada tanggal 24 Mei 2022 untuk melakukan penelitian dan

pengambilan data.

2) Setelah surat permohonan surat penelitian di dapatkan atau

dikeluarkan pada tanggal 24 Mei 2022 oleh ketua STIKes Widya

Dharma Husada peneliti mengajukan surat tersebut ke ketua

RW.07 perumahan Inkopad Kabupaten Bogor.

3) Setelah izin penelitian telah di keluarkan dari ketua RW 07

perumahan Inkopad Kabupaten Bogor peneliti langsung melakukan

pengambilan data untuk penelitian.

b. Prosedur Teknis

1) Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan

ekslusi yang telah di tetapkan dan penelitian ini dilakukan secara

langsung door to door kepada responden dengan tetap mematuhi

protokol kesehatan dan peneliti juga melakukan pengambilan data

menggunakan kuesioner dalam penelitian.

2) Pada saat menggunakan penelitian peneliti menjelaskan maksud dan

tujuan peneliti dan manfaat penelitian serta menjamin kerahasiaan

identitas responden.

56
3) Setelah mendapatkan calon responden, calon responden yang bersedia

akan di berikan lembar persetujuan (informatconsent) dan pengisian

lembar persetujuan dilakukan langsung oleh calon responden.

4) Setelah responden setuju maka peneliti menyebarkan kuesioner dan

menjelaskan cara pengisian kuesioner pada responden.

5) Pada saat pengisian lembar kuesioner secara langsung peneliti tetap

mendampingi responden dan membantu apabila ada hambatan dalam

pengisian serta peneliti memberikan waktu kepada responden untuk

menjawab beberapa pertanyaan dalam kuesioner.

6) Instrumen yang sudah di isi oleh responden kemudian di verifikasi dan

dilakukan seleksi untuk pengolahan data dan analisis data.

E. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Setelah memperoleh data maka dilakukan data dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah memeriksa atau pengecekan kembali pada data

maupun kuesioner yang telah di kumpulkan untuk mengurangi

suatu kesalahan atau kekeliruan.

b. Coding

57
Coding merupakan pemberian kode pada suatu data dengan

pemberian dalam bentuk kode numeric (angka) agar memudahkan

dalam pengujian hipotesis.

c. Entri data

Entri data adalah suatu proses memasukan data yang telah

dikumpulkan ke dalam suatu tabel atau databes di computer

kemudian membuat tabel kotigensi.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Menurut Notoatmodjo (2018) menjelaskan bahwa analisis univariat

digunakan untuk mendeskripsikan tentang suatu karakteristik setiap

variabel penelitian yang menghasilkan distribusi dan persentase dari

tiap variabel tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum.

Analisis ini hanya menghasilkan suatu distribusi dengan presentase dari

tiap suatu variabel.data yang sudah disajikan dalam bentuk tabel

kemudian hasilnya tersebut di interprestasikan sesuai dengan kriteria

sebagai berikut:

Tabel 4. 2 Interpretasi Data

No Presentase % Hasil
1 0% Tak seorang responden
2 1-5% Hampir tidak ada responden
3 6 - 25 % Sebagian kecil responden

58
4 26 - 49 % Hampir setengah responden
5 50 % Setengah responden
6 51 - 75 % Lebih dari setengah responden
7 76 - 95 % Sebagian besar responden
8 96 - 99 % Hampir seluruh responden
9 100 % Seluruh responden
Sumber : (Arikunto, 2016)

Dengan rumus sebagai berikut:

F
P¿ x 100 %
N

Keterangan:

P=presentase kategori

R=frekuensi kategori

N=jumlah responden

b. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga memiliki

hubungan atau korelasi yang dapat dilakukan dengan uji statistik .analisis

bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

dua variabel apakah terdapat signifikan atau tidak dengan kebenaran 0,05

menggunakan uji spearmanrank dengan derajat 95%.hasil perhitungan

statistik dapat menunjukan ada atau tidaknya hubungan signifikan antara

variabel independen dengan variabel dependen sebaliknya apabila dari

hasil perhitungan statistik didapatkan p>0,05 maka hasil perhitungan

statistik tersebut tidak bermakna atau tidak ada hubungan antara variabel.

Rumus:

59
1−6 Σ d ²
ρ= 2
N ( N −1)

keterangan:

ρ=koefisien korelasi spearmanrank

di=beda antara dua pengamatan berpasangan

N=total pengamatan

F. Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2014), etika penelitian diperlukan untuk menghindari

terjadinya tindakan yang tidak etis dalam melakukan penelitian, maka

dilakukan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Lembar Persetujuan

(Informed consent) Lembar persetujuan berisi penjelasan mengenai

penelitian yang dilakukan, tujuan penelitian, tata cara penelitian,

manfaat yang diperoleh responden, dan resiko yang mungkin terjadi.

Pernyataan dalam lembar persetujuan jelas dan mudah dipahami

sehingga responden tahu bagaimana penelitian ini dijalankan. Untuk

responden yang bersedia maka mengisi dan menandatangani lembar

persetujuan secara sukarela.

2. Anonimitas

Persetujuan untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan

nama responden, tetapi lembar tersebut hanya diberi kode

60
3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality yaitu tidak akan menginformasikan data dan hasil

penelitian berdasarkan data individual, namun data dilaporkan

berdasarkan kelompok.

4. Yang Bersedia

Peneliti bersifat bersedia dan tidak ada unsur paksaan atau tekanan

secara langsung maupun tidak langsung dari peneliti kepada calon

responden atau sampel yang akan diteliti.

61
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang

Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Masyarakat Dalam Menerima

Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07

Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-juni 2022.

Dengan jumlah responden 102 orang Di Wilayah RT 07/08 RW 07

Perumahan Inkopad. Berikut merupakan hasil uji univariate dan bivariate

yang dilakukan oleh peneliti.

1. Analisis Univariat

Berdasarkan hasil data penelitian ini mengenai karakteristik responden

akan disajikan sebagai berikut:

a. Usia

Diagram 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di


Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07.
(N=102 )
Berdasarkan diagram 5.1 didapatkan hasil distribusi frekuensi

responden berdasarkan usia diperoleh data sesuai klasifikasi lebih dari

setengah responden dalam kategori usia remaja akhir berusia (17 – 25

tahun) yaitu sebanyak 53 responden ( 51,96% ) dan hampir setengah

responden dalam kategori usia dewasa awal berusia (26 – 35 tahun)

yaitu sebanyak 49 responden ( 48,04% )

b. Jenis Kelamin

Diagram 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis


Kelamin Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08
RW 07. ( N=102 )

Berdasarkan diagram 5.2 didapatkan hasil distribusi frekuensi

responden berdasarkan Jenis Kelamin diperoleh data sesuai klasifikasi

yaitu seluruh responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 74

responden ( 72,55 % ) dan hampir setengah responden berjenis

kelamin perempuan sebanyak 28 responden (27,45%).

63
c. Pendidikan

Diagram 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Pendidikan Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08
RW 07. ( N=102 )

Berdasarkan diagram 5.3 didapatkan hasil distribusi frekuensi

responden berdasarkan pendidikan diperoleh data sesuai klasifikasi

pendidikan yaitu hampir tidak ada responden berpendidikan D3 yaitu

sebanyak 3 responden (2,94%), sebagian kecil responden

berpendidikan S1 yaitu sebanyak 19 responden (18,63 %), sebagian

besar responden berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 80

responden (78,43 % ).

d. Pekerjaan

Diagram 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

64
Pekerjaan Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08
RW07 (N=102)

Berdasarkan diagram 5.4 didapatkan hasil distribusi frekuensi

responden berdasarkan pekerjaan diperoleh data sesuai klasifikasi

pekerjaan yaitu sebagian kecil pekerjaannya sebagai Ibu Rumah

Tangga yaitu sebanyak 8 responden (7,84%), sebagian kecil responden

pekerjaannya sebagai PNS yaitu sebanyak 12 responden ( 11,76 % ),

dan sebagian kecil responden pekerjaannya sebagai Buruh yaitu

sebanyak 17 responden ( 16,67% ), hampir setengah responden tidak

bekerja yaitu sebanyak 30 responden (29,41%),hampir setengah

responden pekerjaannya karyawan yaitu sebanyak 35 responden

(34,31%)

e. Tingkat Pengetahuan

65
Diagram 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Tingkat Pengetahuan Di Wilayah Perumahan
Inkopad RT 07/08 RW 07 (N=102)

Berdasarkan diagram 5.5 didapatkan hasil distribusi frekuensi responden

berdasarkan klasifikasi Tingkat Pengetahuan diperoleh data sesuai

klasifikasi yaitu hampir setengah responden memiliki pengetahuan yang

cukup yaitu sebanyak 27 responden (26,47%),lebih dari setengah

responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 75 responden

(73,53%).

f. Kesiapan Masyarakat dalam Menerima Vaksinasi Covid 19

Diagram 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan


Kesiapan Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08
RW 07 (N=102)

66
Berdasarkan diagram 5.6 didapatkan hasil distribusi frekuensi responden

berdasarkan kesiapan diperoleh data sesuai klasifikasi kesiapan yaitu

hampir setengah responden siap yaitu sebanyak 36 responden

(35,29%),lebih dari setengah responden tidak siap yaitu sebanyak 66

responden (64,71%).

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk menguji terhadap dua variabel

(independen dan dependen) yang saling berhubungan (Notoadmojo 2012)

a. Uji Hipotesis

Tabel 5.1 Hasil uji chi-square test Hubungan Tingkat Pengetahuan


Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan
Masyarakat Dalam Menerima Vaksinasi Covid-19 Di
Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten
Bogor (N=102)

Tingkat Pengetahuan * Kesiapan Crosstabulation Chi-Square Tests

67
Tingkat Kesiapan P value Likelihood Linear-
Pengetahuan Ratio by-
total Linear
Siap Tidak Siap
Associ
ation
N % N % n %
Baik 19,6 53,9 75,3
20 55 75
% % %
Cukup 15,7 10,8 26,5 0,002 0,003 0,002
16 11 27
% % %
Total 35,3 64,7 100
36 66 102
% % %

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dari 102 responden hampir setengah

responden memiliki pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 27 responden

(26,47%), lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan yang baik

yaitu sebanyak 75 responden (73,53%), hampir setengah responden siap

yaitu sebanyak 36 responden (35,29%) dan lebih dari setengah responden

tidak siap yaitu sebanyak 66 responden (64,71%).

Hasil analisis dan uji statistik dengan uji chi-square dengan

menggunakan aplikasi SPSS 26 for windows didapatkan nilai p value

adalah 0,002 yang berarti nilai p value < 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan yaitu Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya hubungan

tingkat pengetahuan vaksin Covid-19 dengan kesiapan masyarakat dalam

menerima vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08

RW 07 Kabupaten Bogor. Dan dapat dilihat hasil odd ratio adalah

0,003 yang artinya kekuatan hubungan tingkat pengetahuan vaksin

Covid-19 dengan kesiapan masyarakat dalam menerima vaksinasi Covid-

19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor

sangat kuat.

68
B. Pembahasan

Dalam pembahasan hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan

masyarakat tentang vaksin Covid-19 dengan kesiapan masyarakat dalam

menerima vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08

RW07 Kabupaten Bogor.

1. Univariat

a. Usia Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah

Perumahan Inkopad RT07/08 RW07 Kabupaten Bogor tahun 2022

menunjukkan bahwa berdasarkan data sesuai klasifikasi Hampir

setengah responden berusia 17 – 25 tahu yaitu sebanyak 53 reponden

( 51,96% ) dan lebih dari setengah responden berusia 26 – 35 tahun

yaitu sebanyak 49 responden ( 48,04% ).

Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti Nuryani, 2021 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kesiapan Vaksinasi Covid-19 Pada Usia Produktif Di Desa

Sukabungah diketahui dari 356 responden usia terbanyak adalah (17-

25 tahun) yaitu 134 responden (37,6%).

Hasil penelitian ini didukung oleh peneliti Yusfasari, 2022 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Vaksinasi

69
Covid-19 Di Kota Sibolga. Didapatkan hasil bahwa hampir setengah

responden berusia 17-25 tahun sebanyak 148 responden atau 52,1%.

Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti Valinza,2021 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Antara Pengetahuan Dengan

Kesiapan Penerimaan Vaksinasi Dan Pencegahan Terhadap Covid-

19 Pada Masyarakat Di 29 Ilir Palembang. Didapatkan hasil bahwa

hampir setengah responden berusia 17-25 tahun sebanyak 90

responden atau 45,3%.

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan

suatu benda atau makluk, baik yang hidup maupun yang mati. Umur

manusia diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Usia

kerja merupakan usia yang sudah memasuki usia produktif baik yang

sudah bekerja maupun yang belum bekerja ( Yosef Hartoko 2018 ).

b. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Perumahan

Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor tahun 2022

menunjukkan bahwa didapatkan hasil distribusi frekuensi responden

berdasarkan Jenis Kelamin diperoleh data yaitu responden laki-laki

70
sebanyak 74 reponden (72,55%) dan responden perempuan sebanyak

28 responden (27,45%).

Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti Nuryani, 2021 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kesiapan Vaksinasi Covid-19 Pada Jenis Kelamin Produktif Di Desa

Sukabungah diketahui dari 356 responden jenis kelamin terbanyak

adalah laki-laki yaitu 100 respoden atau 30,7%.

Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti Yusfasari, 2022 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan

Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Vaksinasi

Covid-19 Di Kota Sibolga. Didapatkan hasil bahwa hampir setengah

responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 105 responden atau

40%.

Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti Valinza,2021 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Antara Pengetahuan Dengan

Kesiapan Penerimaan Vaksinasi Dan Pencegahan Terhadap Covid-

19 Pada Masyarakat Di 29 Ilir Palembang. Didapatkan hasil bahwa

hampir setengah responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 50

responden atau 50,1%.

71
c. Pendidikan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Perumahan

Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor tahun 2022

menunjukkan bahwa pendidikan dari hasil distribusi frekuensi

responden berdasarkan pendidikan diperoleh data sesuai klasifikasi

pendidikan yaitu sebagian kecil berpendidikan Sma/smk yaitu

sebanyak 80 responden ( 78,43 % ), sebagian kecil berpendidikan D3

yaitu sebanyak 3 responden (2,94 %), sebagian responden

berpendidikan S1 yaitu sebanyak 19 responden (18,63 %).

Hasil penelitian ini di dukung oleh peneliti Nuryani, 2021 dalam

penelitian ini yang berjudul Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Kesiapan Vaksinasi Covid-19 Pada Jenis Kelamin Produktif Di Desa

Sukabungah Pendidikan terakhir terbanyak adalah Pendidikan dasar

(SD-SMP) yaitu 219 responden (61,5%), hampir setengah responden

pendidikan (SMA-SMK) sebanyak 120 responden (33,7%). Dan

hampir tidak ada responden berpendidikan mahasiswa/perguruan

tinggi sebanyak 17 responden (4,8%)

Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI )

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

72
d. Pekerjaan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Perumahan

Inkopad RT07/08 RW07 Kabupaten Bogor tahun 2022 menunjukkan

klasifikasi dalam data sesuai klasifikasi pekerjaan yaitu lebih dari

setengah pekerjaannya sebagai karyawan yaitu sebanyak 35

responden ( 34,31 % ), sebagian responden tidak bekerja yaitu

sebanyak 30 responden ( 29,41 % ) dan sebagian responden

pekerjaannya sebagai buruh yaitu sebanyak 17 responden ( 16,67 %)

sebagian responden pekerjaannya sebagai PNS yaitu sebanyak 12

responden (11,76%) sebagian kecil responden pekerjaannya sebagai

ibu rumah tangga sebanyak 8 responden (7,84%).

Pekerjaan adalah kegiatan sosial dimana individu atau kelompok

menempatkan upaya selama waktu dan ruang tertentu, kadang-

kadang dengan mengharapkan penghargaan moneter (atau dalam

bentuk lain), atau tanpa mengharapkam imbalan, tetapi dengan rasa

kewajiban kepada orang lain. (Refi Meisartika , Yoyon Safrianto

2021 )

73
e. Tingkat Pengetahuan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Perumahan

Inkopad RT07/08 RW07 Kabupaten Bogor tahun 2022 menunjukkan

klasifikasi dalam data sesuai klasifikasi didapatkan hasil distribusi

frekuensi data responden yang memliki tingkat pengetahuan tentang

vaksin Covid-19 sebagian besar responden mempunyai pengetahuan

yang baik tentang vaksin Covid-19 sebanyak 75 responden (73,53%)

dan sebagian mempunyai pengetahuan yang cukup tentang vaksin

Covid-19 yaitu sebanyak 27 responden (26,47%).

Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Donsu et al (2017),

menjelaskan bahwa pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa

keingintahuan seseorang dengan panca indera penglihatan dan

pendengaran. Dan pengetahuan adalah salah satu domain yang

penting dalam terbentuknya suatu perilaku seseorang.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Windi (2015), yang

menjelaskan bahwa pengetahuan diperoleh dari hasil keingintahuan

yang terjadi setelah proses penginderaan. Yang artinya bahwa

pengetahuan responden meningkat karena adanya rasa ingin tahu

dari responden yang cukup besar sehingga memperoleh pengetahuan

yang baik.

74
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Gree (2015), tingkat

pendidikan seseorang yang tinggi akan berpengaruh dalam

memberikan suatu respon mengenai suatu objek yang datang,

sehingga mereka yang memiliki pengetahuan yang tinggi akan

memberikan respon yang rasional dan pada mereka yang

berpendidikan rendah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian teori Notoatmodjo

(2017), menjelaskan bahwa pengetahuan adalah hasil penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera

yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Jadi

pengetahuan adalah berbagai macam hal yang diperoleh oleh

seseorang melalui panca indera.

Dari hasil analisis tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

jumlah tingkat pengetahuan responden lebih dari setengah responden

dalam kategori baik. Hal ini ditunjukan berdasarkan dari hasil

analisis tingkat Pendidikan responden yang baik/yang tinggi akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu hampir seluruh

responden berpendidikan SMA sehingga hal tersebut mempengaruhi

dalam tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.

f. Kesiapan menerima Vaksin Covid-19

75
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Perumahan

Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor tahun 2022

menunjukkan klasifikasi dalam data sesuai klasifikasi didapatkan

hasil distribusi frekuensi data responden dalam menerima vaksin

Covid-19 di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07

Kabupaten Bogor lebih dari setengah responden tidak siap di vaksin

Covid-19 sebanyak 66 responden (64,71%) dan sebagian responden

siap di vaksin Covid-19 sebanyak 36 responden (35,29%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Febriyanti et al., 2021) yang menyatakan bahwa sekitar 81,1%

responden yang setuju untuk di vaksin karena mereka telah percaya

dengan manfaat vaksin Covid-19 yang mampu meningkatkan sistem

kekebalan tubuh dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut,

sedangkan yang tidak setuju untuk di vaksin ada 18,9% responden

dengan alasan takut terhadap efek sampingnya 56,8%. Sedangkan

sebanyak 90 responden (25,3%) tidak siap di vaksin, karena takut di

vaksin dan takut dengan efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin

Covid-19.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (SS et al.,

2020) yang menyatakan bahwa banyak dari responden mereka yang

takut, termasuk ketakutan akan efek samping vaksin Covid-19.

76
Berdasarkan hasil karakteristik responden dengan kategori usia

dewasa awal (26-35 tahun) terbanyak yaitu 134 responden (37,6%).

Menurut analisa peneliti masyarakat usia dewasa awal (26-35 tahun)

yang mayoritas bekerja memerlukan vaksinasi Covid-19 untuk

memenuhi syarat bekerja agar mengurangi penyebaran Covid-19.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Muchtaruddin

Mansyur, 2021), yang menyatakan bahwa vaksinasi adalah harapan

penguat karena diharapkan dapat melindungi pekerja dari

penyebaran Covid-19 ketika di tempat kerja dan di luar tempat kerja.

2. Analisa Bivariat

Pada penelitian in, uji hipotesis menggunakan uji chi square dengan

bantuan SPSS 26. Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat sign atau p-value

yang dihasilkan adalah 0,002 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima,

karena nilai 0,002 < 0,005. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya

hubungan tingkat pengetahuan tentang vaksin Covid-19 dengan

Kesiapan vaksin Covid-19 di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08

RW 07 Kabupaten Bogor. Selanjutnya dapat dilihat bahwa nilai

korelasi adalah 9,325 yang artinya kekuatan hubungan tingkat

pengetahuan vaksin Covid-19 dan Kesiapan vaksin Covid-19 di

Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor

cukup.

77
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Emdat Supriyatno, et al

(2020), didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara tingkat

pengetahuan dan sikap masyarakat dalam pencegahan Covid-19 dengan

hasil diterima diperoleh nilai p-value = 0,002. Walaupun penelitian ini

sejalan dengan penelitian Emdat Supriyatno (2020), terdapat beberapa

perbedaan dalam penelitiannya. Perbedaan dalam pengambilan

karaketristik responden penelitian, didalam penelitian Emdat Supriyatno,

dkk merumuskan karakteristik respondennya yaitu jenis kelamin, usia,

Pendidikan terakhir, dan pekerjaan.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kevin (2021), berdasarkan

perhitungan statistik dengan menggunakan aplikasi SPSS v.26

didapatkan nilai p=0.001 (<0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang

berarti adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan

dengan sikap tentang vaksinasi Covid-19. Tabel tersebut menunjukkan

bahwa semakin baik tingkat pengetahuan, maka sikap masyarakat akan

semakin baik.

Menurut teori Fauziah (2021) menjelaskan tentang pengetahuan, sikap,

dan perilaku terkait Covid-19 serta penerimaan vaksin Covid-19 pada

masyarakat di Kabupaten Bantul juga menunjukkan bahwa responden

memiliki pengetahuan tinggi (50,37%), sikap positif (65,19%), dan

perilaku positif (57,78% ) serta penerimaan vaksin Covid-19 tinggi

(64,44%) serta terdapat hubungan antara pengetahuan (p=0,024) dan

sikap (p-velue=008) dengan perilaku masyarakat saat pandemi. Hal ini

78
mendukung teori adaptasi yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan

yang baik dapat mendorong seseorang untuk mempunyai sikap yang

baik.

Penelitian ini berjudul Pengetahuan dan Sikap Berhubungan dengan

Resiko Tertular Covid-19 pada Masyarakat Sulawesi Utara. Metode

penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian

deskritif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian

responden yang berpartisipasi sebanyak 400 orang. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Sulawesi utara

tentang Covid-19 mayoritas berada pada kategori baik yaitu 388 orang

(95,8%) pada hasil sikap masyarakat Sulawesi Utara terhadap Covid-19

mayoritas memiliki sikap positif yaitu 396 orang (97,8%). Terdapat

hubungan yang bermakna antar pengetahuan dan sikap dengan resiko

tertular Covid-19 pada masyarakat Sulawesi utara dengan nilai p-value

0,0000. Kesimpulannya terdapat suatu hubungan bermakna antar

pengetahuan dan sikap dengan resiko tertular Covid-19 pada masyarakat

Sulawesi utara. Dimana semakin baik pengetahuan dan semakin positif

sikap yang dimiliki masyarakat maka resiko tertular Covid-19 akan

semakin rendah.

Penelitian ini berjudul Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap

Masyarakat Terhadap Pemberian Vaksin Covid-19 di Rt 04

Kelurahan Tajur Kota Tangerang Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan cara menggunakan

angket kuesioner dengan sasaran responden adalah warga Kelurahan

79
Tajur Kota Tangerang Perhitungan sample berdasarkan rumus

lemeshow dengan tingkat kepercayaan 95% hasil penelitian ini

menunjukan hasil rata-rata pengetahuan responden terhadap penyakit

dan vaksin Covid-19 pengetahuan antar kelompok karakteristik pada

pengalaman mendengar vaksin Covid-19 (p=0,000) serta sumber

informasi terkait penyakit (p=0,045). Kesimpulannya pengetahuan

masyarakat terhadap penyakit Covid-19 dan vaksin Covid-19 cukup

baik. Tambahkan lagi teori ttg kesiapan masyarakat dalam menerima

vaksinasi covid 19 ….ambil dari bab 2 kamu. Jelaskan kaitannya

Kamu jelaskan bagaimana kaitannya ada hubungan tingkat

pengetahuan dengan kesiapan masyarakat dalam menerima vaksinasi

covid 19.

Berdasarkan analisis diatas peneliti menyimpulkan data yang didapatkan

tentang pengetahuan dengan sikap masyarakat terhadap pemberian

vaksin Covid-19 memiliki pengetahuan yang baik dengan sikap yang

baik. Hal ini dikarenakan mayoritas responden memiliki tingkat

pengetahuan yang baik terhadap pemberian vaksin Covid-19 sehingga

dapat menghasilkan suatu sikap yang positif mengenai pemberian

vaksinasi Covid-19.

C. Keterbatasan Penelitian

80
Setiap penelitian tidak lepas dari keterbatasan dan kekurangan, demikian

pula dengan penelitian ini. Penelitian ini mendapatkan beberapa hal yang

menjadi faktor keterbatasan, yaitu :

1. Penelitian ini dilakukan sebatas mengetahui apakah ada hububungan

tingkat pengetahuan masyarakat tentang vaksin Covid-19 dengan

kesiapan masyarakat dalam menerima vaksinasi di wilayah perumahan

Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor.

2. Pengumpulan data menggunakan kuesioner mempunyai dampak yang

sangat subjektif sehingga kebenaran data tergantung dari kejujuran

responden. Selain itu juga terjadi kesalah pahaman responden tentang

pertanyaan pada kuesioner. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti

memberikan kesempatan untuk bertanya jika kurang paham. Saat

mengerjakan penelitian ini, situasi pandemic Covid-19 masih

terjadi dan saat pengambilan data tidak dapat melakukan

penelitian apalagi mengumpulkan masyarakat biasanya sulit karena

masyarakat itu bekerja. Bila ada hambatan penelitian di masa

pandemic. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

mendatangi responden dan bertanya apakah bener masyarakat tersebut

dari perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor.

3. Proses pengolahan data menggunakan spss merupakan hal baru bagi

peneliti, dan hasil olah data yang kurang pas dalam penelitian ini pada

awalnya, membuat peneliti harus melakukan pembelajaran kembali,

untuk mencari uji hipotesis yang sesuai, dan memahaminya.

81
82
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait Hubungan Tingkat

Pengetahuan Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Masyarakat Dalam

Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08

RW 07 Kabupaten Bogor. Di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Teridentifikasi dari 102 responden bahwa lebih dari setengah

responden berusia 17-25 tahun yaitu sebanyak 53 responden (51,96%),

lebih dari setengah responden berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 74 responden (72,55%), sebagian besar responden

berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 80 responden (78,43%), dan

hampir setengah responden pekerjaannya sebagai karyawan yaitu

sebanyak 35 responden (34,31%).

2. Teridentifikasi dari 102 responden berdasarkan tingkat pengetahuan

tentang vaksin Covid-19 diperoleh data lebih dari setengah responden

dengan tingkat pengetahuan cukup baik yaitu sebanyak 75 responden

(73,53% ).

3. Teridentifikasi dari 102 responden berdasarkan kesiapan dalam

menerima vaksinasi Covid-19 diperoleh data lebih dari setengah

responden tidak siap di vaksin Covid-19 sebanyak 66 responden

(64,71%)
4. Teranalisis bahwa adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat

Tentang Vaksin Covid-19 Dengan Kesiapan Masyarakat Dalam

Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah Perumahan Inkopad RT

07/08 RW 07 Kabupaten Bogor dengan nilai p value adalah 0,002

yang berarti nilai p value < 0,05.

B. Saran

1. Bagi Wilayah Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten

Bogor

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat dijadikann masukan untuk

wilayah Puskesmas Kecamatan Tajurhalang sebagai pedoman dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang baik mengenai vaksin Covid-

19.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi sebagai

sumber literatur untuk menambah wawasan pengetahuan bagi

mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya, terutama

mengenai tingkat pengetahuan dengan kesiapan vaksinasi Covid-19.

3. Bagi Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman oleh

perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya

pemberian vaksin Covid-19 pada masyarakat.

82
4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran,

pengalaman dan perkembangan pengetahuan yang luas serta dapat

meningkatkan pengetahuan dan lebih menguasai materi di bidang

kesehatan terutama pengetahuan vaksinasi Covid-19 yang sudah

diteliti.

83
DAFTAR PUSTAKA

Azwar (2014 Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyrakat Dikota Gunung Tuli


Surabaya. Jurnal Sport Science, 9(1), 39-49.

Budiman dan riyanto . (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Vaksin


Covid-19 Dengan Kesediaan Melakukan Vaksin Dikota Sibolga

CDC (2020). Penanganan Penyakit di AS oleh Central of Disease Control (CDC)


Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
(PP dan PL)

Donsu. (2020). Pengetahuan Masyarakat Dengan Vaksin Dan Covid di Baji


Makassar. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar,  15(2),
285-294.

Erika.E S (2020). Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Berhubungn Dengan


Resiko Tertular Covid-19 Pada Masyarakat Sulawesi Utara.

Fehr (2019). Pengaruh pemberian vaksin Menara Ilmu, 13(6).

Haber(2020) .Persepsi Masyarakat Terhadap Pemberian Vaksin Covid-


19 Ensiklopedia of Journal, 4(2), 64-69.

Ika Purnamasari (2020) Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Kabupaten


Wonosobo tentang Covid-19 Medika Jurnal, 6(1), 32-43.JURNAL

Kemenkes (2020) Kementrian Kesehatan Indonesia

Kemenkes (2021) Data Penyebaran COVID-19

Kemenkes(2022) Pengetahuan Vaksin

Khairunissa (2021) Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Masyarakat Terhadap


Pemberian Vaksin di Rt 04 Kelurahan Tajur Kota Tangerang

MERS PDPI (2020). Perhimpunan Dokter Paru Indonesia

Nurdiana Et al. 2017.Pemberian Vaksin Di Sekitar Wilayah Desa Kota Padang

Nursalam (2020).Efek Samping Pemberian Vaksin Covid-19

Nugroho (2020). Pengaruh pemberian vaksin pada ibu hamil Universitas


Bengkulu.Jurnal Vokasi Keperawatan (JVK). JURNAL

Notoadmodjo (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Serial Book. oleh Prof .


Dr . Soekidjo Notoatmodjo Terbitan: Rineka Cipta, 2012
Noer febriyanti (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Kesediaan
Vaksinasi Covid-19 Di Kelurahan Dukuh Kota Mananggal Surabaya.
JURNAL

Prem et al (2020) Persepsi Masyarakat Terhadap COVID-19

Rizky yusfassari(2021) Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Vaksin Di


Kota Sibolga https://www.scribd.com/document/330593797/Proposal-
Vaksinasi. JURNAL

Setyo Adi Nugroho (2021) Efektivitas dan keamanan vaksin Covid-19 jurnal of
cendikiawan.

Sugiono (2016) http://repository.stei.ac.id/2117/3/BAB%203.pdf

Viva . s (2020) Pengetahuan Orang Tua Terhadap Penyakit Dan Vaksin


Influenza Di Indonesia

Website Kemenkes (2019) https://www.kemkes.go.id

WHO(2020) WHO's Primary Role is to Direct International Health Within The


United Nations' System and to Lead Partners in Global Health
Responses.

83
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Robbi Ashiddiqi


Tempat Tanggal Lahir : Jakarta,03 Desember 1998
Agama : Islam
Alamat Rumah : Perumahan Komplek Inkopad Blok L6 No.6 RT
10
Email : m.robbi.ashiddiqi@gmail.com

No. Handphone : +6282112324001


Riwayat Pendidikan
SDN Kartika Sejahtera 01
SMPI Al-Mukhlishin
SMAN 1 Bojong Gede

84
MOTTO

“MENYERAH HANYALAH UNTUK ORANG YANG KALAH”

85
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama(Inisial) :

Usia :

Jenis Kelamin :

No Hp/WA :

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

“Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19 Dengan

Kesiapan Masyarakat Dalam Menerima Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah

Perumahan Inkopad RT 07/08 RW 07 Kabupaten Bogor”.

Bogor, Juli 2022

( )

86
FORM KUESIONER PENELITIAN

Data Umum Responden

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin :

4. Pendidikan Terakhir :

5. Pekerjaan :

A. Tingkat Pengetahuan Kesiapan Vaksinasi COVID-19

Berikut adalah pertanyaan tentang pengetahuan vaksinasi COVID-19 Petunjuk

pengisian :

1. Bacalah pertanyaan dengan teliti

2. Isilah lembar kuesioner dengan jujur sesuai dengan keadaan dan

pengetahuan anda

Berikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia

sesuai dengan yang anda ketahui.

No Pertanyaan Benar Salah


1 Vaksinasi COVID-19 adalah salah satu upaya pemerintah
Indonesia dalam menangani masalah COVID-19 yang
dilaksanakan dalam 4 tahapan vaksinasi

2 Tujuan vaksinasi COVID-19 untuk Menurunkan kesakitan dan


kematian akibat COVID-19

3 Vaksinasi COVID-19 tidak bertujuan untuk melindungi dan


memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh

4 Vaksin COVID-19 bermanfaat untuk menghilangkan virusCOVID-


19

5 Vaksin COVID-19 bermanfaat untuk memberi perlindungan tubuh


agar tidak jatuh sakit akibat COVID-19

87
6 Sasaran vaksinasi COVID-19 adalah Penduduk yang
berdomisili di Indonesia yang berusia 18 tahun
merupakan kelompok prioritas penerima vaksin

7 Sasaran vaksinasi COVID-19 adalah Penduduk yang


berdomisili di Indonesia yang berusia 18 tahun
merupakan kelompok prioritas penerima vaksin

8 Vaksinasi COVID-19 dapat dilaksanakan di luar dari


Fasilitas Pelayanan Kesehatan

9 Pelayanan vaksinasi COVID-19 yaitu dilaksanakan di


Puskesmas, Klnik, Rumah Sakit, dan unit pelayanan
kesehatan lainnya

10 Sebelum melakukan vaksinasi membutuhkan persiapan


penapisan/skrining

11 Tekanan darah  140/90 mmHg tetap dapat melakukan


vaksinasi COVID-19

12 Orang yang pernah menderita COVID-19 tetap dapat


diberikan vaksinasi

13 Vaksin dapat ditunda jika suhu tubuh  37,5 0C

14 Alur pelayanan vaksinansi COVID-19 yaitu melalui meja 1,2,3 dan


4
15 Setelah vaksinasi COVID-19 pasien harus menunggu 30
Menit

B. Kesiapan Vaksinasi COVID-19

1. Bacalah pertanyaan dengan teliti

2. Berikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia dengan jujur

No Pertanyaan Siap Tidak Siap


1 Saya siap di vaksin COVID-19 untuk mencegah
penyebaran rantai virus COVID-19

2 Saya tidak siap di vaksin COVID 19 karena saya


sedang sakit

3 Saya siap di vaksinasi COVID-19 agar melindungi


tubuh dan terhindar dari virus COVID-19

88
4 Saya tidak siap di vaksinasi COVID-19 karena saya
takut di vaksinasi

5 Saya tidak siap di vaksinasi COVID-19 karena saya


mempunyai riwayat darah tinggi

6 Saya siap di vaksinasi karena saya menyadari bahwa saya


termasuk kelompok prioritas penerima vaksin

7 Saya siap di vaksinasi COVID-19 agar menurunkan


kesakitan dan kematian akibat COVID-19

8 Saya siap di vaksin COVID-19 agar Menjaga


produktifitas dan meminimalisasi dampak sosial dan
ekonomi

9 Saya siap walaupun tetangga sekitar tidak mau di


vaksin

10 Saya tidak siap karena tetangga saya belum di vaksin

89
DOKUMENTASI

90

Anda mungkin juga menyukai