Anda di halaman 1dari 68

HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT DENGAN

KEPATUHANPROTOKOL KESEHATAN
DALAM PENCEGAHAN COVID-19
DI RW 06 DESA TANJUNGREJO
KECAMATAN JEKULO
KABUPATEN KUDUS

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Keperawatan (S-1)

Oleh :

HENDRI MURDIYASTUTI

NIM : 920173020

Pembimbing

1. SUKARMIN,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB
2. ANA ZUMROTUN NISAK S.SiT.,M.Kes

PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Proposal skripsi dengan judul “HUBUNGAN KESADARAN MASYARAKAT


DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19 DI
DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS” ini
telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing skripsi untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Skripsi Jurusan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus,
pada :
Nama : Hendri Murdiyastuti
NIM : 920173020
Hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Anggota

Sukarmin,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB Ana Zumrotun Nisak S.SiT.,M.Kes


NIDN: 0607057601 NIDN:

Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor

Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid)
NIDN: 0621087401
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal skripsi dengan judul “HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT
DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19
DI DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN
KUDUS” ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus, pada :
Nama : Hendri Murdiyastuti
NIM : 920173020
Hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Penguji Utama Penguji Anggota

Sukarmin,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB Heny Siswanti,S.Kep.,Ners.M


NIDN: 0607057601 NIDN: 0607017603

Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor

Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid)
NIDN: 06210874
HALAMAN PERNYATAAN

Nama : Hendri Murdiyastuti


NIM : 920173020

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT


DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19 DI
DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS”,
merupakan:
1. Hasil karya yang disiapkan dan disusun sendiri
2. Belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar S1 Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kudus
Oleh karena itu, pertanggungjawaban proposal ini sepenuhnya berada pada diri saya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sejujurnya.

Kudus, 2021

Hendri Murdiyastuti
NIM: 920173020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis sampaikan ke-hadirat Allah SWT, yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Skripsi dengan judul “HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT
DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19
DI DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN
KUDUS”, dengan lancar.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi .
Adapun rasa terima kasih penulis ucapkan pada:
1. Rusnoto, SKM., M.Kes (Epid) selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Kudus
2. Umi Faridah,S.Kep.,Ns.MNS,. selaku Ketua Jurusan/Prodi Keperawatan
UniversitasMuhammadiyah Kudus, serta yang telah memberikan izin dan
membantu terselesaikan penelitian ini.
3. Sukarmin,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun Skripsi.
4. Ana Zumrotun Nisak S.SiT.,M.Kes selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk dalam menyusun Skripsi.
5. Kepada orang tua tercinta, Alm.Bapak Kasnari dan Ibu Sriwati, mas dan
mbak tersayang yang keberadaanya selalu mencurahkan kasih sayang,
dukungan moril maupun spiritual kepada penulis.
6. Segenap dosen dan staf di Universitas Muhammadiyah Kudus.
7. Kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa Tanjungrejo yang telah
memberikan ijin penelitian.
8. Teman-teman seangkatan S1 Keperawatan yang telah memberikan
dukungan kepada penulis.
9. Semua kawan-kawan yang telah bersedia menjadi bagian dari penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Proposal Skripsi ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha dengan segala
kemampuan yang penulis miliki, namun penulis menyadari bahwa penyusunan
skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan lembaga
kesehatan pada khususnya.

Kudus, 2021

Hendri Murdiyastuti
NIM:
920173020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan wabah virus corona,
atau yang pada saat itu dikenal dengan sebutan novel coronavirus (2019-
nCoV) (Nicomedes, 2020). Berdasarkan World Health Organization (WHO),
kasus ini ditemukan pada akhir Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China dengan kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak
jelas (Sheng-Qun Deng, 2020). Jumlah kasus ini terus bertambah seiring
waktu, hingga ditemukan laporan kematian akibat virus corona (Cowling,
2020). Berdasarkan hal tersebut, pada tanggal 30 Januari 2020, World
Health Organization (WHO) memutuskan bahwa kasus Covid-19 sebagai
PublicHealth Emergency of International Concern (PHEIC) / Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Selanjutnya,
pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) juga
menetapkan Covid19 sebagai pandemi. Sampai saat ini terdapat 65 negara
yang terinfeksi virus corona. Pada tanggal 31 Oktober 2020 total kasus
terkonfirmasi Covid-19 secara global yaitu 45.921.698 kasus, 1.193.909
jiwa meninggal, 33.252.218 jiwa di nyatakan sembuh (WHO,2020).
Berdasarkan Kemenkes RI Indonesia menunjukan kecenderungan
peningkatan pada kasus Covid-19 pada tanggal 31 Oktober 2020 di
dapatkan data 406.945 jiwa kasus terkonfirmasi, 13.782 jiwa kasus
meninggal, 334.295 jiwa kasus sembuh (Kemenkes RI, 2020).
Pemprov Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 31 Oktober 2020
tercatat jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya saat ini total yang
terkonfirmasi 35.126 jiwa kasus yang terkonfirmasi,sembuh 28.741 jiwa ,
meninggal 2.601 jiwa, (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2020). Di
kecamatan Jekulo terkonfirmasi pasien Covid-19 sebanyak 223 orang
mengalami kenaikan 1 orang ,sedangkan untuk pasien yang sembuh 174
orang mengalami kenaikan 2 orang dan meninggal dunia sebanyak 28
orang (Dinas Kesehatan,2020).
Rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah Covid-19 adalah
melakukan protokol kesehatan yang terdiri dari cuci tangan secara rutin
dengan alkohol atau sabun dan air, selalu memakai masker setiap keluar
dari rumah, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk
atau bersin,melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki
keluhan yang sesuai kategori suspek (WHO, 2020).
Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tidak patuh terhadap
protokol kesehatan terhadap pencegahan covid-19 dikarenakan kurangnya
pengawasan, edukasi, inovasi dan modifikasi dalam pemberian atau
penyampaian informasi kepada masyarakat. Karena himbauan yang
diberikan kepada masyarakat masih bersifat lewat mulut ke mulut sembari
dengan membagikan masker gratis kepada masyarakat, dan minimnya
media yang digunakan sebagai alat bantu untuk mempengaruhi atau
membujuk masyarakat agar mengikuti himbauan yang diberikan (Fatia dkk,
2020)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan
dan menghentikan penyebaran wabah virus corona. Satu dari beberapa
cara yaitu dengan memasang baliho yang berisi himbauan dan edukasi
terkait Covid-19. Baliho Covid-19 ini dapat digunakan sebagai edukasi
dengan membagikannya secara langsung, memasang pada lokasi-lokasi
strategis dan mudah terbaca. Informasi dan edukasi harus terus menerus
disampaikan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan promosi
kesehatan, baik melalui kegiatan pengabdian maupun kegiatan lainnya.
Kemudian dilakukan pemasangan baliho di sejumlah titik yang menjadi
pusat keramaian, yaitu di daerah pertokoan, pasar dan persimpangan jalan
tempat ojek online, tukang becak, dan supir angkot biasa menjalankan
aktivitas (Leonita,2020).
Selain itu,televisi juga merupakan salah satu media massa elektronik
yang memberikan informasi dan hiburan secara audio dan visual. Pada
masa pandemi covid-19 ini televisi dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi televisi unutuk memberikan
informasi dan sebagai media pendidikan selama pandemic covid-19, maka
televisi telah bertransformasi sebagai televise edukasi selama pandemi
covid-19. Program televisi edukasi ini ditujukan kepada seluruh masyarakat
dan para peserta didik dimulai dari jenjang TK,SD,SMP,dan SMA (Sukiman,
2012).
Menurut penelitian Zulfa,dkk (2020) dengan judul upaya program balai
edukasi corona berbasis media komunikasi dalam pencegahan penyebaran
Covid-19 menjelaskan bahwa terjadi peningkatan pada partisipan yang
melakukan tindakan pencegahan menjaga jarak dengan orang lain dari 8
orang (57%) menjadi 13 orang (92%), tindakan pencegahan mencuci
tangan dengan sabun yaitu dari 7 orang (50%) menjadi 11 orang
(78%),tindakan pencegahan menggunakan masker dari 11 orang (78%)
menjadi 14 orang (100%), dan tindakan pencegahan menjaga kebersihan
rumah dengan menyemprot desinfektan meningkat dari 3 orang (21%)
menjadi 7 orang (50%).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabarudin,dkk (2020) yang
berjudul Efektifitas Pemberian Edukasi secara Online melalui Media Video
dan Leaflet terhadapTingkat Pengetahuan Pencegahan Covid-19 di Kota
Baubau di dapatkan data bahwa pada edukasi pencegahan covid-19
melalui video didapatkan nilai median pada pre test yaitu 19,5, nilai median
pada post test 20,0 dan nilai P=0,248 ≥ a=0,05 yang berarti tidak ada
perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberi edukasi.
Sedangkan pada edukasi pencegahan covid-19 melalui video+leaflet
didapatkan nilau median pada pre test 19,63, nilai median pada post test
22,0 dan nilai P=0,001 ≤ a=0,05 yang berarti ada perbedaan pengetahuan
responden sebelum dan sesudah diberi edukasi.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 2 Desember di desa
Klaling di dapatkan hasil bahwa di lingkungan tersebut masih banyak
masyarakat yang belum patuh terhadap protokol kesehatan seperti
berkerumun di warung kopi belum menerapkan social distancing dan juga
masih belum tertib memakai masker.
Berdasarkan hasil pengamatan saya pada tanggal 4 Desember di desa
Hadiwarno masih menjumpai masyarakat terutama ibu-ibu yang
menjalankan kegiatan tahlilan rutin satu minggu sekali dengan jumlah 35
orang dan rata-rata dari mereka belum menerapkan protokol kesehatan 3M
yaitu memakai masker,menjaga jarak, mencuci tangan.
Berdasarkan survey awal pada tanggal 24 september di 3 desa yaitu
Tanjungrejo,Bulungcangkring, dan Jekulo peneliti melakukan perbandingan
dengan hasil yaitu Desa Tanjungrejo 14 orang, 4 orang warga mengatakan
sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan 10 warga lainnya
mengatakan tahu protokol kesehatan akan tetapi tidak menerapkan protokol
kesehatan seperti jarang mencuci tangan, dan selalu lupa memakai masker
karena lupa dan menganggap bahwa covid-19 tidak akan menyebar didesa.
Selanjutnya, di Desa Klaling dengan 11 warga, 6 warga mengatakan sudah
berusaha mematuhi anjuran dari dari pemerintah dengan selalu mengikuti
protokol kesehatan karena bekerja bekerja di pabrik, dan 5 warga lainnya
sudah menganggap covid-19 sudah tidak ada sehingga mereka sudah tidak
mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan di Desa Jekulo dan hasil
wawancara pada 12 warga yaitu 8 warga mengatakan sudah hidup sehat
dengan mengaplikasikan terdapat tempat untuk cuci tangan di depan rumah
mereka. Sedangkan 4 warga lainnya mengatakan bosan melakukan social
distancing dan menganaggap remeh penyebaran covid-19.
Berdasarakan hasil perbandingan survey 3 desa tersebut peneliti
memilih Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo,Kabupaten Kudus dijadikan
sebagai lokasi penelitian, karena di Desa Tanjungrejo dengan jumlah 75
orang yang terinfeksi covid-19. Berdasarkan survey lanjutan yang peneliti
lakukan di dapatkan bahwa penerapan protokol kesehatnnya masih banyak
yang melanggar,seperti tidak memakai masker,dan tidak menerapkan
social distancing.
Peneliti juga mendapatkan data dari perangkat desa tentang warga
yang positif terinfeksi Covid-19 diantaranya RW 01 berjumlah 2 orang, RW
02 berjumlah 7 orang, RW 03 berjumlah 5 orang, RW 04 berjumlah 9 orang,
RW 05 berjumlah 6 orang, RW 06 berjumlah 10 orang, RW 07,08,09
berjumlah 0, dan RW 10 berjumlah 3 orang. Jadi angka tertinggi covid-19 di
Desa Tanjungrejo ada di RW 06 dan jumlah penduduknya lebih banyak dari
RW lain, sehingga penyebaran Covid-19 akan lebih besar dan meningkat.
Berdasarkan data uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dan mencoba mengetahui “Hubungan Edukasi
Masyarakat Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan
Covid-19”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka dapat diambil rumusan
masalah yaitu adakah Hubungan Edukasi Masyarakat Dengan Kepatuhan
Protokol Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 di Desa Tanjungrejo RW
06 kecamatan Jekulo ,kabupaten Kudus tahun 2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan edukasi
masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan
Covid-19 di desa Tanjungrejo RW 06 kecamatan Jekulo kabupaten
Kudus.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi edukasi masyarakat dalam pencegahan
Covid-19 di Desa Tanjungrejo RW 06 kecamatan Jekulo
kabupaten Kudus.
b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan protokol kesehatan dalam
pencegahan Covid-19 di Desa Tanjungrejo kecamatan Jekulo
kabupaten Kudus.
c. Untuk menganalisis hubungan edukasi masyarakat dengan
kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 di
desa Tanjungrejo kecamatan Jekulo kabupaten Kudus.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu
yang telah didapatkan.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus
b. Sebagai tambahan kepustakaan atau dokumentasi dalam
pengembangan ilmu
c. Sebagai tambahan materi bagi mahasiswa khususnya mahasiswa
keperawatan dan sebagai bentuk pengabdian ke mahasiswa dalam
bentuk penelitian.
3. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan
edukasi masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan kepada
responden dalam pencegahan penularan covid-19 guna mematuhi
protokol kesehatan.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
Masalah yang dikaji hubungan edukasi masyarakat dengan
kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19 di RW 06
Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
2. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu keperawatan komunitas
3. Lingkup Lokasi
Penelitian ini dilakukan di RW 06 Desa Tanjungrejo kecamatan
jekulo kabupaten kudus.
4. Lingkup Sasaran
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat RW:06 Desa
Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.

F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Metode Perbedaan
Peneliti Judul Hasil Penelitian
Penelitian
Fatia Upaya Penelitian ini Penelitian mengenai Penelitian
Zulfa,Hen Program menggunaka kegiatan edukasi terdahulu
ni n metode dan pemantaun variabel
Balai Edukasi komunikasi kesehatan dilakukan
Kusuma bebas :
Corona selama 14 hari,
(2020) P-Process. terhitung sejak edukasi
Berbasis Metode ini corona
tanggal 22 mei 4 juni
Media digunakan 2020. responden berbasis
Komunikasi untuk pada penelitian ini media
Dalam merancang,m berjumlah 14 komunikasi
Pencegahan engimplement parsipan. Mayoritas tempat
Penyebaran partisipan berusia
asikan, dan :Sayung,kab.
Covid-19 berkisar dalam
mengevaluasi rentang 22 tahun-63 Demak
program tahun.hasil Penelitian
kesehatan.Pel peningkatan sekarang
aksanaan partisipan yang variabel
kegiatan menjaga bebas:
diawali jarak dengan orang edukasi
lain dari 8
dengan masyarakat
(57%)menjadi 13
pengisian tempat : desa
kuesioner orang tanjungrejo
(93%),tindakan
mencuci tangan
dengan sabun dari 7
orang (50%) menjadi
11 orang
(78(%),menggunaka
n masker dari 11
orang (78%)menjadi
14 orang (100%).

Devi Hubungan Metode Hasil penelitian ini Penelitian


Pramita antara penelitian ini masyarakat masih terdahulu
Sari, pengetahua menggunaka dinilai sangat rendah variabel
dalam menjalankan
Nabila n n survey bebas:pengetah
kepatuhan maupun
Sholiha masyarakat deskriptif himbauan dalam uan masyarakat.
h dengan metode kebijakan Variabel terikat:
Atiqoh(2 kepatuhan kuantitatif pemerintah untuk Kepatuhan
020) penggunaa dengan menerapkan penggunaan
n masker pendekatan protokol masker
sebagai cross kesehatan,karena Tempat : di
masih banyak
upaya sectional Ngronggah.
pelanggaran
pencegaha study masyarakat yang Penelitian
n penyakit tidak patuh. sekarang
covid-19 di Variabel bebas :
Ngronggah edukasi
masyarakat
Variabel terikat :
kepatuhan
Determinan Penelitian ini Penelitian ini protokol
Wiranti, Kepatuhan menggunaka respondennya adalah kesehatan
Ayun Masyarakat n metode perempuan (66,7%) Tempat
Sriatmi,W Kota Depok penelitian dengan tingkat pendidikan penelitian : di
ulan Menengah-Atas (53%)
terhadap cross desa
Kusumas yang merupakan jenjang
tuti Kebijakan sectional. Tanjungrejo
pendidikan akhir tamat
(2020) Pembatasan Pengumpula
perguruan tinggi dan
Sosial n data memiliki status tidak
Berskala penelitian ini bekerja (61,4%).sikap
Besar Dalam menggunaka responden yang
Pencegahan n instrument mendukung kebijakan Penelitian
covid-19 kuesioner PSBB (65,6%) dan terdahulu
merasakan adanya
yang dibuat Variabel bebas:
dukungan tokoh
melalui masyarakat yang baik determinan
google form (64,2%).namun masih ada kepatuhan
dan 44,2% responden yang masyarakat
disebarkan memiliki kepatuhan Variabel terikat :
secara terhadap kebijakan PSBB kebijakan
daring yang rendah pembatasan
sosial berskala
besar
Tempat : di kota
Depok
Penelitian
sekarang
Variabel bebas :
edukasi
masyarakat
Variabel terikat :
kepatuhan
protokol
kesehatan
Tempat : desa
tanjungrejo

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Covid-19
1. Definisi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit
menular yang disebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 ( SARS- CoV- 2) yang memiliki tanda dan gejala utama
berupa demam, sesak nafas, dan batuk, cara penularan dari Covid-19
ini menyebar antar manusia baik secara langsung atau melalui
permukaan benda yang telah terkontaminasi atau melalui kontak erat
dengan orang yang terinfeksi melalui skresi mulut maupun hidung
(WHO, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular
jenis baru yang bermula dari kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 (Li et al, 2020),
pemerintah China mengumumkan bahwa penyebab dari kasus tersebut
adalah SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2), virus ini adalah Coronavirus jenis baru dan berasal dari famili yang
sama dengan SARS dan MERS, namun SARS-CoV-19 lebih menular
dibandingkan dengan virus SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC China,
2020). Proses penularan dari Covid-19 yang cepat mengakibatkan WHO
menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30
Januari 2020, Angka kematian yang bervariasi dari setiap negara
tergantung pada negara, populasi yang terpengaruh serta ketersediaan
pemeriksaan laboratorium (KEMENKES RI, 2020).
2. Gejala COVID-19
Berdasarkan catatan para dokter terhadap gejala yang ditunjukan
oleh pasien COVID-19 , WHO kemudian memerincinya sebagai berikut :
1. Nafas pendek
Nafas pendek merupakan kondisi dimana seseorang kesulitan
untuk bernafas.
2. Demam
Demam adalah tanda utama infeksi virus corona. Hal ini
karena beberapa orang dapat memiliki suhu tubuhinti lebih rendah
atau lebih tinggi dari suhu normal (37°C)
3. Batuk kering
Batuk ini terasa mengganggu dan bisa dirasakan datang dari
dalam dada.
4. Menggigil atau rasa sakit di sekujur tubuh
Biasanya datang pada malam hari
5. Kedinginan ,mirip flu
Kondisi ini dapat membuatnya sulit untuk mengetahui apakah
itu flu atau virus corona.Salah satu tanda anda memiliki COVID-19
adalah jika gejala tidak membaik setelah semingggu atau lebih
dan terus memburuk.
6. Mata berwarna merah muda
Penelitian di China, Korea Selatan , dan beberapa negara lain
di dunia menunjukkan bahwa sekitar 1-3% orang dengan COVID-
19 juga menderita konjungtivitis.
7. Kelelahan
Bagi sebagian orang, kelelahan sektern bisa menjadi tanda
awal COVID-19.WHO menemukan 40% dari hampir 6.000 orang
dengan kasus yang di konfirmasi laboratorium mengalami
kelelahan.
8. Sakit kepala, sakit tenggorokan ,dan hidung tersumbat
WHO juga menemukan hampir 14% dari 6.000 kasus COVID-
19 DI China memiliki gejala sakit kepala dan sakit
tenggorokan,sementara hampir 5% memiliki hidung tersumbat.
9. Kehilangan sensasi rasa dan bau
Gejala ini merupakan cirri kasus infeksi virus corona yang
ringan hingga sedang. Bahkan, beberapa pihak menyebut sebagai
COVID-19 tanpa gejala (Anies, 2020).
3. Penyebab
Corona virus milik genus Coronavirus dari keluarga
Coronaviridae.Ini di namai tonjolan berbentuk karangan bunga di amlop
virus.Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan,mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Sindrome (MERS)
dan Syndrome pernafasan akut berat atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada
manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina ,pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndroma Coronavirus 2(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (Anwar Daud,dkk 2020).
4. Penularan virus COVID-19
a. Menurut Anwar Daud,dkk (2020) ada beberapa cara penularan
COVID-19 dari manusia ke manusia sebagai berikut:
1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan
ketika orang batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan,
cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi : Virus
Corona dapat bertahan pada permukaan benda mati selama
berjam-jam sampai berhari-hari.
b. Adapun cara penularan COVID-19 yang dari hewan ke manusia
sebagai berikut:
Banyak coronavirus yang menginfeksi manusia dapat ditemukan
pada kelelawar, yang merupakan reservoir alami dari
coronavirus.Kelelawar cenderung menjadi inang asli virus corona
baru.Penularan dari kelelawar ke manusia mungkin terjadi setelah
mutasi melalui perantara-perantara.Analisis urutan genom
menunjukkan lebih dari 85% homologi antara coronavirus baru dan
coronavirus pada kelelawar.
5. Cara Pencegahan
Menururt Kementerian Kesehatan RI (2020) didalam Pedoman
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid 19 Di
RT/RW/DESA. ada cara penegahan yang dapat dilakukan seperti:
1. Kebersihan personal dan rumah
a. Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau gunakan hand sanitizer.
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
tangan yang belum di cuci.
c. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki
gejala sakit.
d. Menerapkan etika batuk dan bersin
2. Peningkatan imunitas diri
a. Memakai masker
b. Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/
physical distancing)
c. Tidak berjabat tangan
d. Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah
bepergian
e. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada
benda yang sering disentuh
f. Konsumsi gizi seimbang
g. Lakukan aktifitas fisik/senam ringan
h. Berjemur di pagi hari selama 15 menit
i. Istirahat cukup
j. Tidak merokok
k. Suplemen vitamin (jika diperlukan)
l. Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus,
hipertensi, asma
m. Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi
6. Komorbiditas Covid-19
Menurut Jakovljevic,dkk ( 2013 ) Komorbiditas merupakan suatu
kondisi dimana terjadi dua atau lebih penyakit yang berlangsung
secara bersamaan, terlepas dari berkesinambungan atau tidaknya
penyakit-penyakit tersebut. Berikut adalah penyakit penyerta terkait
Covid-19 yang bisa memperparah kondisi pasien.
1. Diabetes melitus
2. Penyakit autoimun seperti lupus/SLE
3. Penyakit ginjal
4. Penyakit jantung koroner
5. Hipertensi
6. Tuberculosis
7. Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
8. Tumor/kanker/keganasan

B. Kepatuhan Protokol Kesehatan


1. Pengertian kepatuhan
Menurut Kozier (2010) kepatuhan adalah perilaku individu
(misalnya: minum obat, mematuhi diet, atau melakukan perubahan
gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan. Tingkat lepatuhan
dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap aspek anjuran
hingga mematuhi rencana.
Pengertian Kepatuhan dalam konteks psikologi kesehatan adalah
situasi ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang
dianjurkan atau sesuai dengan nasehat yang diusulkan oleh seorang
praktisi kesehatan atau berasal dari informasi yang diperoleh dari suatu
sumber informasi lain seperti brosur promosi kesehatan melalui suatu
kampanye media massa (Kurniati, 2018).
Protokol kesehatan adalah panduan atau tata cara kegiatan yang
dilakukan dalam rangka menjamin individu dan masyarakat tetap sehat
terlindung dari penyakit tertentu. Tujuan penerapan protokol kesehatan
adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian
COVID-19 bagi masyarakat di tempat dan fasilitas umum dalam rangka
mencegah terjadinya episenter/kluster baru selama pandemi. Prinsip
utama protokol kesehatan adalah perlindungan kesehatan individu dan
perlindungan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa protokol
kesehatan dibentuk dengan tujuan agar masyarakat tetap dapat
beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan keamanan atau
kesehatan orang lain. Jika masyarakat dapat mengikuti segala
aturanyang tertera di dalam protokol kesehatan, maka penularan
COVID-19 dapat diminimalisir.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepatuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan protokol
kesehatan menurut Kamidah (2015) diantaranya :
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
b. Motivasi
Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk berperilaku.
c. Dukungan keluarga
Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta
keluarga adalah faktor dasar penting yang berada disekeliling
masyarakat.
Menurut Kozier (2010) Faktor – faktor yang mempengaruhi
kepatuhan adalah sebagai berikut:
a. Motivasi klien untuk sembuh
b. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan
c. Persepsi keparahan masalah kesehatan
d. Nilai upaya mengurangi ancaman penyakit
e. Kesulitan makanan dan melakukan perilaku khusus
f. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi
g. Keyakinan bahwa terapi yang diprogamkan akan membantu atau
tidak membantu
h. Kerumitan, efek samping yang diajukan
i. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit
dilakukan
j. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan
penyediaan layanan kesehatan.

3. Protokol Kesehatan dari WHO


Menurut Anies (2020) Adanya peningkatan kasus COVID-19 di
seluruh dunia dan belum bisa di edarkannya vaksin, memaksa setiap
orang untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. Beberapa negara
mengambil keputusan untuk melakukan lockdown terhadap kota dengan
infeksi terparah agar penyebaran virus dapat ditekan. Beberapa negara
lain memilih untuk tidak lockdown, tetapi menerapkan secara ketat
physical distancing dan penggunaan masker.
Namun demikian, apapun yang menjadi keputusan pemerintah
setempat, setiap warga harus turut berperan serta untuk mengendalikan
penyebaran virus.Hal ini karena kesadaran dan peran serta warga justru
merupakan kunci dari keberhasilan dalam mencegah penyebaran virus
ini. Berikut adalah beberapa anjuran sederhana yang dapat dilakukan
oleh setiap orang menurut WHO (2020).
1. Mencuci Tangan
Tangan kita selalu menyentuh dan memegang segala benda
yang kita tidak tahu kebersihannya.Oleh karena itu, perlu mencuci
tangan secara rutin dan menyeluruh dengan durasi minimal 20 detik
menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.Jika tidak
menemukan air dan sabun saat di perjalanan, dapat menggunakan
hand sanitizer yang mengandung alcohol.
2. Menjaga jarak
Menjaga harak dengan orang lain setidaknya 1 meter. Jarak
yang disarankan adalah 1-2 meter.Hal ini sangat penting karena
ketika seseorang batuk, bersin, atau berbicara mereka
mnyemprotkan tetesan kecil dari hidung dan mulut yang mungkin
mengandung virus.
3. Hindari berpergian ke tempat yang ramai
Hal ini karena di mana orang berkumpul bersama, anda lebih
mungkin untuk melakukan kontak dekat dengan sesorang yang
dimiliki COVID-19 dan lebih sulit untuk menjaga jarak fisik 1 meter.
4. Hindari menyentuh mata,hidung dan mulut
Setelah terkontaminasi, tangan dapat bisa memindahkan virus
ke mata, hidung, atau mulut anda. Dari sana virus dapat masuk ke
tubuh dan menginfeksi Anda.
5. Ikuti respiratory hygiene
Respiratory hygiene mempunyai arti menutupi mulut
dan hidung Anda dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat Anda
batuk atau bersin. Kemudian, segera buang tisu beks dan cuci
tangan Anda.
6. Tetap tinggal dirumah dan isolasi mandiri
Lakukan langkah ini meski Anda mengalami gejala ringan
seperti batuk, sakit kepala, demam ringan sampai Anda pulih.
7. Mintalah bantuan medis
Jika Anda mengalami demam, batuk, dan susah bernafas,
mintalah bantuan medis. Namun, sebaiknya Anda menelpon dulu
dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
8. Pakailah masker
Gunakan masker non medis ketika berpergian sebagai upaya
pencegahan tertular.Sementara itu, masker medis dan masker N95
diutamakan untuk digunakan oleh tenaga kesehatan yang selalu
kontak erat dengan pasien COVID-19.
9. Ikuti terus informasi valid
Tetaplah mengikuti informasi terbaru dari sumber yang
terpercaya,seperti WHO atau otoritas kesehatan nasional Anda.
4. Protokol Kesehatan dari Pemerintah RI
Untuk melakukan penaganan COVID-19 di Indonesia, pemerintah
mengambil keputusan-keputusan yang di anggap cocok untuk
diterapkan.Pemerintah juga mengeluarkan empat protokol spesifik.
1. Protokol kesehatan
Kemenkes mematok suhu 38°C sebagai titik
demam.Pemerintah merujuk mereka yang demam ke RS
terdekat.Kemudian, pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk
menggunakan masker.Untuk kondisi darurat, bila bersin atau batuk
di area umum tutuplah mulut dengan siku bagian dalam atau lengan
baju bagian atas.
2. Protokol komunikasi
Protokol komunikasi adalah protokol yang menjadi panduan
bagi seluruh elemen pemerintah dalam member informasi seputar
COVID-19 kepada punlik.
3. Protokol pengawasan perbatasan
Protokol diterapkan di semua pintu masuk ke
Indonesia.Misalnya ,bandara,pelabuhan,dan Pos Lintas Batas Sarat
Negara. Pengawasan meliputi pengecekan kebersihan tempat,
kesehatan penumpang, penyediaan ruang isolasi, dan sosialisasi
protokol kesehatan kepada penumpang atau pelintas batas.
4. Protokol area atau public dan transportasi
Protokol area public dan transportasi mempunyai poin-poin
yang sama.

5. Protokol Isolasi Mandiri


Protokol isolasi mandiri digunakan untuk mencegah
penyebaran virus.Protokol ini di tujukan untuk membatasi aktivitas
dari orang-orang yang sudah menunjukkan gejala sakit. Menurut
Anies (2020) berikutorang-orang yang di sarankan untuk melakukan
protokol isolasi mandiri.
1. Memiliki salah satu dari gejala COVID-19 ringan, seperti
batuk,demam, atau sakit tenggrokan yang bisa di atasi dirumah
dan tidak memiliki penyekait penyerta, seperti penyakit jantung,
diabetes, hipertensi, atau penyakit paru yang kronis.
2. Tinggal dengan orang tang memiliki gejala COVID-19
3. Telah menjalani rapid test COVID-19 dan hasilnya positif, tetapi
tidak mengalami gejala. Selain itu, dilakukan bagi yang hasil
rapid test COVID-19 negatif dan menunggu pemeriksaan
lanjutan.
4. Memiliki riwaayat perjalanan atau tinggal di daerah yang
endemis COVID-19 (baik di dalam maupun di luar negeri) dalam
14 hari terakhir.

C. Edukasi
1. Pengertian Edukasi
Edukasi merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat
untuk mencegah penyebaran COVID-19.Edukasi dan promosi
kesehatan memegang peran utama dalam penanganan COVID-19.
Selama masa pandemi,pemerintah telah merekomendasikan seluruh
warga untuk menerapkan 3M, yaitu menggunakan masker,mencuci
tangan, dan menjaga jarak. Dengan edukasi dan promosi kesehatan
yang baik maka tingkat penyebaran COVID-19 dapat ditekan.
Menurut McIntosh K C0VID-19 (2020) ini merupakan beberapa
edukasi yang daapat diberikan pada komunitas :
1. Sering cuci tangan menggunakana sabun dan air. Penggunaan
hand sanitizermengandung alcohol minimal 60% dapat menjadi
pilihan alternatif apabila tidak terdapat air dan sabun.
2. Menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan
mulut dengan lengan siku atau tisu lalu membuang tisu ke
tempat sampah.
3. Cuci tangan sebeelum menyentuh wajah, terutama mata,
hidung, dan mulut.
4. Menjaga jarak antara individu minimal 1,5 meter dan menjauhi
orang yang batuk atau bersin.
5. Pemakaian masker medis disarankan pada orang dengan gejala
batuk pilek dan tenaga kesehatan melakukan kontak dengan
pasien.
6. Lakukan desinfeksi pada barang atau permukaan yang sering di
sentuh.
7. Melakukan social distancing dan pembatasan perjalanan
sebagai upaya kesehatan masyarakat.
2. Metode dan Teknik Edukasi Kesehatan
Menurut Notoadmodjo (2010) metode dan teknik edukasi
kesehatan adalah suatu kombinasi antara cara-cara atau metode dan
alat-alat bantu atau media yang digunakan dalam setiap pelaksanaan
promosi kesehatan. Berdasarkan sasarannya, metode dan teknik
edukasi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Metode edukasi kesehatan individual
Metode ini digunakan apabila antara promoter kesehatan dan
sasaran atau kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap
muka (face to face) maupun melalui sarana komunikasi lainnya,
misal telepon. Cara ini paling efektif, karena antara petugas
kesehatan dengan klien dapat saling berdialog, saling merespon
dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah
kesehatan bagi kliennya petugas kesehatan 4 dapat menggunakan
alat bantu atau peraga yang relevan dengan masalahnya. Metode
dan teknik edukasikesehatan yang individual ini yang terkenal
adalah “councelling”.
b. Metode edukasi kesehatan kelompok
Teknik dan metode edukasi kesehatan kelompok ini
digunakan untuk sasaran kelompok. Sasaran kelompok dibedakan
menjadi 2 yaitu: kelompok kecil kalau kelompok sasaran terdiri
antara 6-15 orang dan kelompok besar, jika sasaran tersebut diatas
15 sampai dengan 50 orang. Oleh karena itu metode edukasi
kesehatan kelompok juga dibedakan menjadi 3 yaitu:
1) Metode dan teknik edukasi kesehatan untuk kelompok kecil,
misalnya diskusi kelompok, metode curah pendapat (brain
storming), bola salju (snow ball), bermain peran (role play),
metode permainan simulasi (simulation game), dan sebagainya.
Untuk mengefektifkan metode ini perlu dibantu dengan alat bantu
atau media, misalnya lembar balik (flip chart), alat peraga, slide,
dan sebagainya.
2) Metode dan teknik edukasi kesehatan untuk kelompok besar,
misalnya metode ceramah yang diikuti atau tanpa diikuti dengan
tanya jawab, seminar, loka karya, dan sebagainya. Untuk
memperkuat metode ini perlu dibantu pula dengan alat bantu
misalnya, overhead projector, slide projector, film, sound system,
dan sebagainya.
3) Metode edukasi kesehatan massa, apabila sasaran edukasi
kesehatan misal atau publik, maka metode-metode dan teknik
pendidikan kesehatan tersebut tidak akan efektif, karena itu
harus digunakan metodeedukasi kesehatan massa. Metode dan
teknik edukasi kesehatan untuk massa yang sering digunakan
adalah:
a) Ceramah umum, misalnya dilapangan terbuka dan tempat-
tempat umum.
b) Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan
televise. Penyampaian pesan melalui radio atau TV ini dapat
dirancang dengan berbagai bentuk, misalnya talk show, dialog
interaktif, simulasi, dan sebagainya.
c) Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah, buku,
leaflet, selebaran poster, dan sebagainya. Bentuk sajian
dalam media cetak ini juga bermacam-macam, antara lain
artikel tanya jawab, komik, dan sebagainya.
d) Penggunaan media di luar ruang, misalnya billboard,
spanduk, umbul-umbul, dan sebagainya
D. Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi


kepatuhan :

- Motivasi
- Dukungan keluarga
- Pengetahuan

Edukasi

Metode dan tehnik edukasi kesehatan : Kepatuhan Protokol Kesehatan :

- Individual (face to face) - Mencuci tangan


- Kelompok ( ceramah, media - Menjagajarak
massa, media cetak, media - Memakai masker
elektronik)

Sumber :

Kamidah (2015),Notoadmodjo (2010), Kozier (2010)

Keterangan :

= Diteliti

= tidak diteliti

Bagan 3.1

Kerangka teori
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang mempunyai variasi
nilai atau gejala yang bervariasi,misalnya variabel jenis kelamin, berat
badan, usia, penghasilan, dan lain sebagainya. Gejala adalah objek
penelitian. Jadi variabel adalah objek penelitian yang bervariasi
(Hartono,2019).

Variabel penelitian dibedakan menjadi 2 macam yaitu variabel terikat dan


variabel bebas (Sugiyono, 2010).

1. Variabel Bebas (Independent Variable)


Variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen. Variabel ini dikenal dengan
nama variabel bebas artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain.
Dalampenelitianinivariabelindependent(variabelbebas)adalahedukasi
masyarakat.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas.
Dalam penelitian ini,variabel dependent (variable terikat) adalah
kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19 di Desa
Tanjungrejo RW 06 Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.

1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut, dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori dan belum
menggunakan fakta atau data (Riyanto, 2011).

Hipotesis alternative (Ha) merupakan hipotesis yang menyatakan ada


hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain atau hipotesis yang
menyatakan ada perbedaan sesutu kejadian antara kedua kelompok (Riyanto,
2011).

Hipotesis nol (Ho) merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada


hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain atau hipotesis yang
menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antara kedua kelompok
(Riyanto, 2011).

Berdasarkan kerangka konsep di atas,maka hipotesis dari penelitian


adalah:

Ha: Ada Hubungan Edukasi masyarakat dengan Kepatuhan Protokol


Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 di Desa Tanjungrejo RW 06
Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.

H0: Tidak Ada Hubungan Edukasi dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan


dalam Pencegahan Covid-19 di Desa Tanjungrejo RW 06 Kecamatan
Jekulo Kabupaten Kudus.

2. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep disebut sebagai miniatur penelitian,berkaitan erat dengan


tahapan formulasi permasalahan dan literature review yang dilakukan peneliti
yang berfungsi sebagai mengarahkan aspek metode yang paling relevan
digunakan membedah permasalahan penelitian (Dwiastuti, 2017).

Kerangka konsep (conseptual frame work) adalah model pendahuluan dari


sebuah masalah penelitian dan merupakan refleksi dari hubungan variabel–
variabel yang diteliti yang dibuat berdasarkan literatur dan teori yang sudah ada
(Swarjana, 2015).

Variabel dependent
Variabel independent

Kepatuhan Protokol
Kesehatan dalam
Pencegahan Covid-19 di
Edukasi masyarakat Desa TanjungrejoDependent
Kecamatan Jekulo
Kabupaten Kudus.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

3. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis(Swarjana,
2015).Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian analitik korelasi yang
merupakan penelitian hubungan antara dua variabel yang bertujuan untuk
melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dalam penelitian ini, peneliti mencari informasi ada atau tidaknya
hubungan kesadaran masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan
pencegahan COVID 19 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan cross sectional


adalah jenis penelitian dengan cara pengambilan data variabel bebas dan
variabel terikat yang dilakukan pada sekali waktu secara bersamaan pada
waktu itu juga (DonySetiawan, 2015).

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah


penelitian kuantitatif. Akuratnya data penelitian yang dikumpulkan sangat
mempengaruhi hasil penelitian.Metode pengumpulan data pun sebaiknya
tepat atau sesuai dengan data yang akan dikumpulkan (Swarjana,2015).

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan


menggunakan lembar kuesioner.

a. Data Primer
Data primer data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut
juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat
uptodate.Untuk mendapatkan data primer,peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi,
wawancara dan penyebaran kuesioner (Siyoto,2015).

Data primer dari penelitian ini didapatkan secara langsung


dengan mengisi kuesioner yang diberikan pada masyarakat usia
15-55 tahun di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus tahun 2020.Data diperoleh dengan cara membagikan lembar
kuesioner edukasi masyarakat dengan kepatuhan protokol
kesehatan dalam pencegahan covid-19 kepada setiap
responden,masing-masing responden dimohon mengisi lembar
kuesioner yang telah diberikan, setelah diisi langsung diambil dari
responden. Langkah-langkah dalam pengambilan data primer
penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Meminta surat pengantar untuk melakukan pengumpulan


data dari pihak Universitas Muhammadiyah Kudus.

2) Menyampaikan surat pengantar dan meminta ijin untuk


pengambilan data dari Desa Tanjungrejo RW 06 di
balaidesa

3) Peneliti mendatangi langsung warga Desa Tanjungrejo


dengan meminta bantuan dari pihak perangkat Desa
Tanjungrejo untuk menyampaikan maksud dan tujuan
kedatangan peneliti untuk menjadi responden
4) Peneliti menyampaikan kuesioner kepada responden
warga RW 06 Desa tanjungrejo, pemberian coding, entry
data, cleaning dan tabulasi

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua).Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti Biro Pusat Statistik(BPS), buku,laporan,jurnal dan lain-
lain(Siyoto,2015).

Data sekunder didapatkan dari perangkat desa bagian


pemerintahan yaitu bapak Kasmin, Dinas Kesehatan dan Puskesmas
Tanjungrejo.

Langkah-langkah pengumpulan data sekunder adalah


sebagai berikut :

1) Peneliti meminta jumlah data kependudukan Desa Tanjungrejo


di balaidesa yang di dapatkan dari bagian pemerintahan yaitu
bapak Kasmin

2) Menyampaikan surat permohonan ijin pengambilan data Kepala


Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus

3) Peneliti menerima surat tembusan atau surat ijin dari dari Dinas
Kesehatan Kudus

4) Peneliti menyampaikan surat tembusan dari Dinas Kesehatan


ke pihak Puskesmas Tanjungrejo

5) Peneliti mengambil data berupa data Covid-19 dari


Puskesmas Tanjungrejo untuk menentukan tempat
penelitian

4. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti. Jadi
populasi adalah penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan
semua subyek penelitian sebagai sumber data, sehingga hasil penelitiannya
disebut dengan penelitian populasi (Hartono,2019).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di
Rw 06 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus yang
berjumlah 1.694 jiwa. Berdasarkan pengambilan data awal pada tanggal 24
september 2020.
5. Sampel dan teknik sampling
a. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika jumlah
populasinya kurang dari 100 orang maka jumlah sampel diambil secara
keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka
bisa diambil 10 - 15 % atau 20 - 25 % dari jumlah populasinya.
(Arikunto, 2013)
Berpijak pada teori tersebut, maka pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah 10% dari populasi yang ada, karena jumlah
populasi dalam penelitian ini melebihi 100 yaitu 1694 warga sehingga
menghasilkan 10% x 1694 = 169,4 dibulatkan menjadi 169 responden.
Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 169
responden.
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat di RW 06 di Desa
Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus sebanyak 169
responden.
Sampel diambil secara langsung pada saat penelitian dilakukan
dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.
1) Kriteria inklusi adalah Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo,2010).
Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah :

a. Warga Desa Tanjungrejo RW 06 usia 15-55 tahun


Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
b. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani
lembar persetujuan penelitian.
2) Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel (Notoadmodjo,2010). Dalam
penelitian ini
kriteria eksklusinya adalah:
a. masyarakat yang tinggal di luar kota
b. Responden yang positif terpapar covid-19 dan sedang
isolasi mandiri dikecualikan peneliti
c. Responden yang mengundurkan diri
d. Responden yang menolak atau membatalkan menjadi
responden
e. Responden tidak mnegisi kuesioner dengan benar atau
tidak lengkap
f. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah proses menyeleksi unit yang
diobservasi unit yang di observasi dari keseluruhan populasi yang
akan diteliti sehingga Kelompok yang di observasi dapat digunakan
untuk membuat kesimpulan atau membuat inferensi tentang populasi
tersebut (Swarjana,2015).

Teknik atau metode samplingnya menggunakan p u r p o s i v e


sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel
dengan menetapkan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan penelitian
(Sugiono, 2016).

Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan pada kriteria usia


15-55 tahun yang berjumlah populasinya 1.964 orang, kemudian di
ambil sesuai jumlah orang dengan katgeori usia tersebut. Sehingga di
peroleh sampel sebanyak 65 responden.

6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran


Definisi Operasional Variabel adalah batasan yang digunakan
untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang
diamati atau diteliti ,definisi operasional ini juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-
variabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur)
(Notoatmodjo,2010).

Tabel3.1 Definisi Operasional Variabel dan Skala Ukur Variabel


Definisi
Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Independen Sebuah kegiatan Mengguna kriteria Ordinal
1.Edukasi pemberian kan lembar skor:
masyarakat pengetahuan kuesioner 1.Edukasi
tentang Covid- yang kurang
19 kepada berjumlah jika
warga desa 15 total
yang dilakukan pernyataan 15-18
oleh petugas Dengan 2. Edukasi
puskesmas dan pernyataan cukup,
pemerintah desa negatif 4 jika
penyataan total
yaitu pada 19-22
nomor 3. Edukasi
5,7,12,14 baik ,
jika
total
23-26
4.Edukasi
sangat
baik,
jika
total
27-30
Dependen Perilaku warga Mengguna Kriteria Ordinal
Desa kan lembar Skor:
Kepatuhan kuesioner
Tanjungrejo 1. Renda
protokol dalam mentaati yang
berjumlah h , jika
peraturan
kesehatan 15 total
pemerintah
dan anjuran pernyataan 15-25
pemerintah .Dengan 2. Sedan
pernyataan
desa. g, jika
negatif 6
yaitu total
meliputi 26-36
pernyataan 3. Tinggi
nomor , jika
3,5,8,
9,11,14 total
37-47
4. Sanga
t
tinggi,
jika
total
48-60
7. Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian

a. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam


pengumpulan data atau informasi yang berhubungan dengan
penelitian.penggunaan instrumen yang tepat sangat berpengaruh
besar terhadap kualitas penelitian. Sebaliknya penggunaan
instrumen yang kurang tepat dan kualitas instrumen yang tidak baik
akan menghasilkan penelitian yang kurang berkualitas
(Hartono,2019).

Instrumen pada penelitian ini menggunakan lembar


kuesioner tentang edukasi masyarakat dan kepatuhan protokol
kesehatan berdasarkan panduan dari bab2.

Pada variabel bebas peneliti menggunakan pedoman skala


likert art, dengan tipe jawaban favourable yaitu “selalu (bernilai 4),
sering (bernilai 3), kadang-kadang (bernilai 2), tidak pernah (bernilai
1) dan jawaban unfavourable yaitu selalu (bernilai 1), sering
(bernilai 2), kadang-kadang (bernilai 3), tidak pernah (bernilai 4).

Pada variabel bebas peneliti menggunakan skala guttman


dengan tipe jawaban favourable yaitu “Ya (bernilai 1), Tidak
(bernilai 0) dan jawaban unfavourable yaitu Ya (bernilai 0), Tidak
(bernilai 1).

Jumlah kuesioner variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari


15 pernyataan yakni 11 pernyataan positif (Favourable) dan 4
pernyataan negatif (Unfavourable),Sedangkan jumlah kuesioner
pada variabel terikat terdiri dari 15 pernyataan yakni 9 pernyataan
positif (Favourable) dan 6 pernyataan negative (Unfavourable).
Kuesioner akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas sebelum
digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2013).
8. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji validitas
Validitas adalah derajat di mana instrument mengukur apa
yang seharusnya di ukur yang dapat dikategorikan menjadi face
validity,content validity,criterion,dan construct validity
(Swarjana,2015).
Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi “pearson
product moment”. Hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan
dengan table nilai product momen. Bila r hitung lebih besar dari r
table (0,423) pada taraf signifikasi 5%, maka kuesioner dikatakan
valid dan dapat di pakai untuk pengambilan data penelitian. Namun
sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r table (0,423), maka
pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari kuesioner
(Riyanto, 2013).

b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan
hasil pengukuran yang sama ketika dilakukan pengukuran
secara berulang.Jika kuesioner kita menghasilkan hal yang
sama,maka kuesioner tersebut dikatakan reliable,sebaliknya jika
kuesioner kita menghasilkan hasil yang sangat bervariasi berarti
instrument tersebut tidak reliable (Swarjana,2015).

Instrumen dinyatakan reliabel jika reliabilitas internal seluruh


instrumen sama dengan atau lebih dari 0,60 sampai mendekati
angka satu dan nilainya positif (Riyanto, 2013).

9. Teknik Pengolahan dan Analisa Data


a. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010) ada lima tahapan agar
analisis menghasilkan informasi yang benar yaitu:

1) Mengedit (Editing)

Hasil wawancara,kuesioner, atau pengamatan dari


lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih
dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan
untuk pengecekan dan perbaikan pengisian formulir atau
kuesioner tersebut apakah lengkap (pertanyaan diisi semua),
jawaban atau tulisan jelas dan terbaca, jawaban relevan dengan
pertanyaan,konsistensi dengan jawaban pertanyaan lainnya.
2) Coding

Hasil jawaban yang telah diperoleh diklasifikasikan


kedalam kategori yang telah ditentukan dengan cara member
kode atau tanda berbentuk angka pada masing-masing
variabel.

3) Scoring

Scoring merupakan kegiatan pemberian skor terhadap


jawaban dari lembar kuesioner.

Untuk lembar kuesioner edukasi masyarakat yang


pernyataan positif diberikan nilai:

a) Ya = 1

b) Tidak = 0

Sedangkan lembar kuesioner edukasi masyarakat yang


pernyataan negatif di berikan nilai:

a) Ya = 0

b) Tidak = 1

Untuk lembar kuesioner kepatuhan protokol kesehatan


yang pertanyaan positif diberikan nilai:

a)Tidak pernah =nilai1

b)pernah =nilai2

c)Kadang– Kadang =nilai3

d) Selalu = nilai 4

Sedangkan lembar kuesioner kepatuhan protokol


kesehatan yang pernyataan negatif diberikan nilai :

a)Tidak pernah =nilai 4

b)pernah =nilai 3
c)Kadang– Kadang =nilai 2

d) Selalu = nilai 1

4) Memasukan Data (DataEntry) atau Processing

Memasukkan data yaitu jawaban-jawaban dari masing-


masing responden yang dalam bentuk “kode” dimasukkan
kedalam program atau“software”computer salah satu paket
program yang sering digunakan untuk entri data penelitian
adalah komputerisasi. Pengolahan data pada penelitian ini
menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product for Social
Sciense).Data yang sudah di coding kemudian dimasukkan
sesuai dengan format tabel SPSS.

5) Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau


responden selesai dimasukkan,perlu dicek kembali untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.

b. Analisa Data
Analisa data penelitian merupakan media untuk menarik
kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan
(Saryono,2010).Hasil penelitian diolah dengan menggunakan
program yang ada dicomputer yaitu komputerisasi dan selanjutnya
akan dilakukan analisa.Menurut (Notoatmodjo, 2010). Pengolahan
dan analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan
soffware SPSS Versi Windows22.0.Teknik analisis data suatu
penelitian melalui proses bertahap antara lain:

1) Analisa Univariat
Peneliti melakukan analisa univariat dengan analisa
deskriptif mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-
masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun
variabel terikat. Pada penelitian ini, analisis data akan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi variabel bebas yaitu
edukasi masyarakat dan variabel terikat adalah kepatuhan
protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoadmodjo,2010).
2) Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menganalisis dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini
digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan
hubungan variabel bebas dan terikat. Analisa bivarivat
dilakukan dalam penelitian iniadalah untuk mengetahui ada
hubungan edukasi masyarakat dengan kepatuhan protokol
kesehatan di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus.Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji
Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 yang
dibantu dengan computer program computer (Rikwidikdo,
2012).
B. Etika Penelitian
Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan
masyarakat pada khususnya mengunakan manusia sebagai objek
yang diteliti disatu sisi, dan sisi lain manusia sebagai peneliti atau yang
melakukan penelitian.Masalah yang terjadi pada satu aspek dapat
menyebabkan masalah pada aspek lainnya.Sehingga penelitian
keperawatan perlu dikawal dengan etika penelitian yang memberikan
jaminan bahwa keuntungan yang didapat dari penelitian jauh melebihi
efek samping yang ditimbulkan. Pemahaman etika penelitian
merupakan suatu keharusan bagi peneliti dibidang keperawatan
(Dharma,2011).

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menekankan masalah etika


meliputi:
a. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan
tujuan penelitian, mengetaui dampaknya. Jika subjek bersedia maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responden
tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien (Hidayat,
2012).
b. Anonymity (tanpa nama)
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara
tidak memberikan atau tidak mencantumkan nama responden pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan
data (Hidayat, 2012).
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Masalah etika penelitian ini dengan maksud memberikan
jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-
masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilapokan pada hasil riset (Hidayat,2012).

4. Jadwal Penelitian
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta

Dharma, K.K. 2011. Metodologi penelitian keperawatan: panduan melaksanakan dan


menerapkan hasil penelitian. Jakarta: TIM Melaksanakan dan Menerapkan Hasil
Penelitian, Jakarta, Trans InfoMedia
Dinas Kesehatan Kudus. 2020. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2020. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Dony Setiawan.,2015. Keperawatan Anak Dan Tumbuh Kembang (Pengkajian Dan
Pengukuran). Yogyakarta : Nuha Medika
Dwiastuti, R. 2017. Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Dilengkapi
Pengenalan
Hartono, 2019.Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayat A.A.A .2012. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.Jakarta
https://doi.org/10.1016/j.pulmoe.2020.04.009
Ian P & Marcus Munafo.2011. Psikologi Kesehatan Panduan Lengkap dan
Komprehensif Bagi Studi Psikologi Kesehatan. Cetakan I. Yogyakarta : Palmall
Kozier. Erb, Berman. Snyder. (2010). Buku Ajar Fondamental Keperawatan : Konsep,
Proses & Praktik, Volume : 1, Edisi : 7, EGC : Jakarta

Kemenkes RI. (2020). Tanya jawab seputar virus corona. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI 2020,Pedoman Pencegahan Dan Pengendalan Corona


Virus Disease (Covid-19) Revisi Ke-5. Kemenkes RI. Jakarta
KEMENKES RI, pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (Covid-19)
(Jakarta,dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit,2020).

Leonita, E., Jalinus, N. (2018). Peran Media Sosial dalam Upaya Promosi Kesehatan:
Tinjauan Literatur. Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 18(2), 25-34.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta.


JakartaMetode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi Kuantitatif -
Kualitatif. Malang: UB Press

Nicomedes, C., Avila, A. (2020). An Analysis on the Panic of Filipinos During COVID-
19 Pandemic in the Philippines. doi: 10.13140/RG.2.2.17355.54565

Prof.Dr.dr.Anies, M.Kes,PKK. (2020). COVID-19:Seluk Beluk Corona Virus. Jogjakarta:


Arruzz Media.
Prof.Dr.dr.Anies, M.Kes,PKK. (2020). COVID-19:Seluk Beluk Corona Virus. Jogjakarta:
Arruzz Media.

Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Madika. Salemba Medika


Riyanto, A. 2013. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sabarudin et al., 2020; Jurnal Farmasi Galenika (Galenica Journal of Pharmacy) (e-
Journal); (6)2: 309-318 Akademi Kebidanan YLPP, 2(1).

Sari, D. P., & Atiqoh, N. S. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19
Di Ngronggah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(1), 52–
55.

Saryono. 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika


Sheng-Qun, D., Hong-Juan, P. (2020). Characteristics of and Public Health
Responses to the Coronavirus Disease 2019 Outbreak in China. Journal of Clinical
Medicine. 9 (575), 1-10

Sukiman. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran .Yogyakarta: Padagogia

Siyoto, S., & Sodik, M. A. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV ALFABETA.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiyono.2016.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung :Alfabeta
Swarjana, I. K. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan . Yogyakarta: CV Andi Offset
Wiranti ,Ayun Sriatmi,Wulan Kusumastuti. (2020). Determinan Kepatuhan Masyarakat
Kota Depok Terhadap Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam
Pencegahan Covid-19. JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA : JKKI .

World Health Organization. 2020. Anjuran Mengenai Penggunaan Masker dalam


Konteks Covid.In World Health Organization (Issue April). HYPERLINK
"https://www.who.int/docs/defaultsource/" https://www.who.int/docs/defaultsource/
searo/indonesia/covid19/anjuran mengenai-penggunaan-masker-dalam-
kontekscovid-19.pdf?sfvrsn=8a209b04_2
World Health Organization. (2020). Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Diakses
pada 28 April 2020,
dari:https://www.who.int/docs/defaultsource/coronaviruse/20200312-sitrep-52-
covid-19.pdf?sfvrsn=e2bfc9c0_2
Zulfa,F. dan Kusuma,H.,2020. Upaya Program Balai Edukasi Corona Berbasis Media
Komunikasi Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19.Jurnal Abdimas Kesehatan
Perintis,2 (1),hlm.16-28
Lampiran 1 Permohonan izin penelitian

PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Kepada Yth,
Kepala Desa Tanjungrejo
Di Tempat

Dengan Hormat,
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan taqwa
dalam melaksanakan aktivitas kebaikan sehari-hari. Sehubungan dengan pelaksanaan
penelitian untuk tugas akhir yaitu skripsisaya yang berjudul “HUBUNGAN EDUKASI
MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN
COVID 19 DI DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN
KUDUS” maka melalui surat ini saya:

Nama : Hendri Murdiyastuti


NIM : 920173020
Prodi : S1 Keperawatan
Alamat : Ds.Sumberejo 01/01 Pamotan,Rembang
Mengajukan permohonan izin kepada Kepala Desa Tanjungrejo untuk berkenan
memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian di RW 06 Desa Tanjungrejo
Kecamatan Jekulo Kabupaten Rembang

Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya
saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Hendri Murdiyastuti
Lampiran 2 Permohonan menjadi responden

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,
Masyarakat Desa Tanjungrejo
Ditempat

Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Hendri Murdiyastuti
NIM : 920173020
Alamat : Ds.Sumberejo 01/01 Pamotan,Rembang
Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kudus yang sedang melakukan penelitian dengan judul berjudul
“HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL
KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19 DI DESA TANJUNGREJO RW 06
KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS”
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai
responden dan kerahasiaan informasi akan dijaga serta hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.
Apabila menyetujui, maka saya mohon kesediaanya untuk menandatangani
persetujuan dan bersedia untuk menjadi responden.
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerja
samanya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Hendri Murdiyastuti
Lampiran 3 Permohonan persetujuan menjadi responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan Oleh :


Nama : Hendri Murdiyastuti
NIM : 920173020
Alamat : Ds.Sumberejo 01/01 Pamotan,Rembang
Judul : “HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN
PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19 DI DESA TANJUNGREJO RW
06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS”

Saya akan memberikan jawaban yang sejujurnya demi kepentingan penelitian, dengan
ketentuan jawaban yang diberikan, dirahasiakan, dan hanya semata-mata untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.
Demikian surat Pernyataan ini saya buat.

Responden

(..................................)
Lampiran 4 Lembar Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL


KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DESA TANJUNGREJO
KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS

Tanggal :

A. Petunjuk Pengisian :
a. Tulis biodata nama dan identitas diri menggunakan inisial huruf depan
nama pada tempat yang telah disediakan
b. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu dari jawaban
yang ada dengan cara memberi tanda (√) pada kolom jawaban dibawah ini
!
c. Petunjuk khusus
Keterangan dari pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
Selalu = misalnya (setiap hari), anda menerapkan protokol kesehatan
Pernah = misalnya 1 minggu 3 kali anda menerapkan protokol kesehatan
Kadang-kadang = misalnya 1 minggu sekali anda menerapkan protokol
kesehatan
Tidak pernah = misalnya anda tidak pernah sama sekali menerapkan
protokol kesehatan.

B. Identitas Responden
1. Nama (inisial) :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Jenis Kelamin : L/P
5. Pekerjaan :

C. KUESONER EDUKASI MASYARAKAT

No. Pertanyaan Ya Tidak


Saya mendapatakan edukasi
langkah-langkah cuci tangan yang
1. baik dan benar dari petugas
kesehatan puskesmas dan orang
lain
Saya mendapatkan informasi
2. tentang protokol kesehatan dari
poster-poster
Saya mendapatkan informasi dari
3. internet tentang jaga jarak minimal
1 meter dengan orang lain
Saya mendapatkan informasi
tentang pentingnya memakai
4.
masker dari televise dan petugas
kesehatan setempat
Saya tidak pernah mencari
5. informasi tentang cara
pencegahan covid-19 dari internet
Saya mendapatkan informasi
6. tentang cara pencegahan covid-19
dari sosial media
Saya tidak pernah mendapatkan
penyuluhan tentang langkah-
7.
langkah cuci tangan dari petugas
kesehatan
Saya pernah mengikuti
8. penyuluhan tentang penularan
Covid-19
9. Saya mendapatkan penyuluhan
tentang pemakaian handsanitizer
sebagai pengganti sabun saat cuci
tangan dari bidan desa
Saya mendapatkan informasi dari
10. radio tentang menerapkan pola
hidup bersih dan sehat
Saya mendapatkan informasi
tentang pentingnya memakai
11. masker medis sekali pakai dan
masker yang bisa di cuci dari
media massa
Saya tidak pernah mengikuti
12. penyuluhan tentang bahaya Covid-
19
Saya pernah mengikuti
13. penyuluhan tentang bahaya
COVID-19
Saya tidak pernah mendapatkan
penyuluhan tentang pemakaian
14. handsanitizer sebagai pengganti
sabun saat cuci tangan dari
petugas kesehatan
Saya mendapatakn informasi dari
15. Koran tentang etika batuk dan
bersin yang benar

D. KUESIONER KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN

No Pernyataan Tidak Pernah Selalu Hampir


pernah selalu

1. Saya mencuci tangan dengan


sabun atau menggunakan
handsanitizer setelah
memegang benda – benda di
tempat umum sesuai anjuran
pemerintah yang di tetapkan

2. Saya mandi dan mengganti


pakaian setelah pulang dari
berpergian

3. Saya tidak memakai masker


bila berada di tempat umum
(pasar, terminal, tempat
sembahyang,dll)

4. Saya menjaga jarak minimal 1


meter dari orang lain saat
berada diluar rumah sesuai
anjuran pemerintah yang di
tetapkan

5. Saya tidak menjaga jarak


dengan orang yang berusia
lanjut atau lansia

6. Saya menghadiri acara yang


mengumpulkan banyak orang

7. Saya menggunakan fasilitas


umum atau pergi ke tempat
umum (transportas umum,
mall, pasar, tempat wisata)
dengan mematuhi protokol
kesehatan

8. Saya tidak berjabat tangan


ketika bertemu dengan orang
lain

9. Saya tidak menghadiri acara


yang mengumpulkan banyak
orang

10. Saya menggunakan masker


medis sekali pakai dan
mencuci masker kain setelah
di gunakan

11. Saya tidak menutup mulut dan


hidung saat batuk dan bersin

12. Saya memakai masker saat


ada tamu datang kerumah

13. Saya menyediakan tempat


cuci tangan didepan rumah

14. Saya tidak segera mencuci


tangan jika berjabat tangan
dengan seseorang

15. Saya memakai masker


didalam dan diluar rumah saat
batuk pilek
Lampiran 5 Jadwal Penelitian

Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari Maret April


2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020 2020
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan judul
Bimbingan bab I
Bimbingan bab II
Bimbingan bab III
Ujian Proposal
Revisi Proposal
Bimbingan bab IV
Bimbingan bab V
Bimbingan bab VI
Ujian Skripsi
JADWAL PENELITIAN
Lampiran 6 Pengambilan Data Awal
Lampiran 6 Pengambilan Data Awal
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi

Anda mungkin juga menyukai