KEPATUHANPROTOKOL KESEHATAN
DALAM PENCEGAHAN COVID-19
DI RW 06 DESA TANJUNGREJO
KECAMATAN JEKULO
KABUPATEN KUDUS
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
HENDRI MURDIYASTUTI
NIM : 920173020
Pembimbing
1. SUKARMIN,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB
2. ANA ZUMROTUN NISAK S.SiT.,M.Kes
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid)
NIDN: 0621087401
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal skripsi dengan judul “HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT
DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19
DI DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN
KUDUS” ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kudus, pada :
Nama : Hendri Murdiyastuti
NIM : 920173020
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Mengetahui
Universitas Muhammadiyah Kudus
Rektor
Rusnoto, SKM.,M.Kes.(Epid)
NIDN: 06210874
HALAMAN PERNYATAAN
Kudus, 2021
Hendri Murdiyastuti
NIM: 920173020
KATA PENGANTAR
Kudus, 2021
Hendri Murdiyastuti
NIM:
920173020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Awal tahun 2020, dunia digemparkan dengan wabah virus corona,
atau yang pada saat itu dikenal dengan sebutan novel coronavirus (2019-
nCoV) (Nicomedes, 2020). Berdasarkan World Health Organization (WHO),
kasus ini ditemukan pada akhir Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China dengan kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak
jelas (Sheng-Qun Deng, 2020). Jumlah kasus ini terus bertambah seiring
waktu, hingga ditemukan laporan kematian akibat virus corona (Cowling,
2020). Berdasarkan hal tersebut, pada tanggal 30 Januari 2020, World
Health Organization (WHO) memutuskan bahwa kasus Covid-19 sebagai
PublicHealth Emergency of International Concern (PHEIC) / Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD). Selanjutnya,
pada tanggal 11 Maret 2020, World Health Organization (WHO) juga
menetapkan Covid19 sebagai pandemi. Sampai saat ini terdapat 65 negara
yang terinfeksi virus corona. Pada tanggal 31 Oktober 2020 total kasus
terkonfirmasi Covid-19 secara global yaitu 45.921.698 kasus, 1.193.909
jiwa meninggal, 33.252.218 jiwa di nyatakan sembuh (WHO,2020).
Berdasarkan Kemenkes RI Indonesia menunjukan kecenderungan
peningkatan pada kasus Covid-19 pada tanggal 31 Oktober 2020 di
dapatkan data 406.945 jiwa kasus terkonfirmasi, 13.782 jiwa kasus
meninggal, 334.295 jiwa kasus sembuh (Kemenkes RI, 2020).
Pemprov Jawa Tengah (Jateng) pada tanggal 31 Oktober 2020
tercatat jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya saat ini total yang
terkonfirmasi 35.126 jiwa kasus yang terkonfirmasi,sembuh 28.741 jiwa ,
meninggal 2.601 jiwa, (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2020). Di
kecamatan Jekulo terkonfirmasi pasien Covid-19 sebanyak 223 orang
mengalami kenaikan 1 orang ,sedangkan untuk pasien yang sembuh 174
orang mengalami kenaikan 2 orang dan meninggal dunia sebanyak 28
orang (Dinas Kesehatan,2020).
Rekomendasi WHO dalam menghadapi wabah Covid-19 adalah
melakukan protokol kesehatan yang terdiri dari cuci tangan secara rutin
dengan alkohol atau sabun dan air, selalu memakai masker setiap keluar
dari rumah, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki gejala batuk
atau bersin,melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika memiliki
keluhan yang sesuai kategori suspek (WHO, 2020).
Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tidak patuh terhadap
protokol kesehatan terhadap pencegahan covid-19 dikarenakan kurangnya
pengawasan, edukasi, inovasi dan modifikasi dalam pemberian atau
penyampaian informasi kepada masyarakat. Karena himbauan yang
diberikan kepada masyarakat masih bersifat lewat mulut ke mulut sembari
dengan membagikan masker gratis kepada masyarakat, dan minimnya
media yang digunakan sebagai alat bantu untuk mempengaruhi atau
membujuk masyarakat agar mengikuti himbauan yang diberikan (Fatia dkk,
2020)
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya pencegahan
dan menghentikan penyebaran wabah virus corona. Satu dari beberapa
cara yaitu dengan memasang baliho yang berisi himbauan dan edukasi
terkait Covid-19. Baliho Covid-19 ini dapat digunakan sebagai edukasi
dengan membagikannya secara langsung, memasang pada lokasi-lokasi
strategis dan mudah terbaca. Informasi dan edukasi harus terus menerus
disampaikan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan promosi
kesehatan, baik melalui kegiatan pengabdian maupun kegiatan lainnya.
Kemudian dilakukan pemasangan baliho di sejumlah titik yang menjadi
pusat keramaian, yaitu di daerah pertokoan, pasar dan persimpangan jalan
tempat ojek online, tukang becak, dan supir angkot biasa menjalankan
aktivitas (Leonita,2020).
Selain itu,televisi juga merupakan salah satu media massa elektronik
yang memberikan informasi dan hiburan secara audio dan visual. Pada
masa pandemi covid-19 ini televisi dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang efektif dan efisien. Fungsi televisi unutuk memberikan
informasi dan sebagai media pendidikan selama pandemic covid-19, maka
televisi telah bertransformasi sebagai televise edukasi selama pandemi
covid-19. Program televisi edukasi ini ditujukan kepada seluruh masyarakat
dan para peserta didik dimulai dari jenjang TK,SD,SMP,dan SMA (Sukiman,
2012).
Menurut penelitian Zulfa,dkk (2020) dengan judul upaya program balai
edukasi corona berbasis media komunikasi dalam pencegahan penyebaran
Covid-19 menjelaskan bahwa terjadi peningkatan pada partisipan yang
melakukan tindakan pencegahan menjaga jarak dengan orang lain dari 8
orang (57%) menjadi 13 orang (92%), tindakan pencegahan mencuci
tangan dengan sabun yaitu dari 7 orang (50%) menjadi 11 orang
(78%),tindakan pencegahan menggunakan masker dari 11 orang (78%)
menjadi 14 orang (100%), dan tindakan pencegahan menjaga kebersihan
rumah dengan menyemprot desinfektan meningkat dari 3 orang (21%)
menjadi 7 orang (50%).
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sabarudin,dkk (2020) yang
berjudul Efektifitas Pemberian Edukasi secara Online melalui Media Video
dan Leaflet terhadapTingkat Pengetahuan Pencegahan Covid-19 di Kota
Baubau di dapatkan data bahwa pada edukasi pencegahan covid-19
melalui video didapatkan nilai median pada pre test yaitu 19,5, nilai median
pada post test 20,0 dan nilai P=0,248 ≥ a=0,05 yang berarti tidak ada
perbedaan pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberi edukasi.
Sedangkan pada edukasi pencegahan covid-19 melalui video+leaflet
didapatkan nilau median pada pre test 19,63, nilai median pada post test
22,0 dan nilai P=0,001 ≤ a=0,05 yang berarti ada perbedaan pengetahuan
responden sebelum dan sesudah diberi edukasi.
Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 2 Desember di desa
Klaling di dapatkan hasil bahwa di lingkungan tersebut masih banyak
masyarakat yang belum patuh terhadap protokol kesehatan seperti
berkerumun di warung kopi belum menerapkan social distancing dan juga
masih belum tertib memakai masker.
Berdasarkan hasil pengamatan saya pada tanggal 4 Desember di desa
Hadiwarno masih menjumpai masyarakat terutama ibu-ibu yang
menjalankan kegiatan tahlilan rutin satu minggu sekali dengan jumlah 35
orang dan rata-rata dari mereka belum menerapkan protokol kesehatan 3M
yaitu memakai masker,menjaga jarak, mencuci tangan.
Berdasarkan survey awal pada tanggal 24 september di 3 desa yaitu
Tanjungrejo,Bulungcangkring, dan Jekulo peneliti melakukan perbandingan
dengan hasil yaitu Desa Tanjungrejo 14 orang, 4 orang warga mengatakan
sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan 10 warga lainnya
mengatakan tahu protokol kesehatan akan tetapi tidak menerapkan protokol
kesehatan seperti jarang mencuci tangan, dan selalu lupa memakai masker
karena lupa dan menganggap bahwa covid-19 tidak akan menyebar didesa.
Selanjutnya, di Desa Klaling dengan 11 warga, 6 warga mengatakan sudah
berusaha mematuhi anjuran dari dari pemerintah dengan selalu mengikuti
protokol kesehatan karena bekerja bekerja di pabrik, dan 5 warga lainnya
sudah menganggap covid-19 sudah tidak ada sehingga mereka sudah tidak
mematuhi protokol kesehatan. Sedangkan di Desa Jekulo dan hasil
wawancara pada 12 warga yaitu 8 warga mengatakan sudah hidup sehat
dengan mengaplikasikan terdapat tempat untuk cuci tangan di depan rumah
mereka. Sedangkan 4 warga lainnya mengatakan bosan melakukan social
distancing dan menganaggap remeh penyebaran covid-19.
Berdasarakan hasil perbandingan survey 3 desa tersebut peneliti
memilih Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo,Kabupaten Kudus dijadikan
sebagai lokasi penelitian, karena di Desa Tanjungrejo dengan jumlah 75
orang yang terinfeksi covid-19. Berdasarkan survey lanjutan yang peneliti
lakukan di dapatkan bahwa penerapan protokol kesehatnnya masih banyak
yang melanggar,seperti tidak memakai masker,dan tidak menerapkan
social distancing.
Peneliti juga mendapatkan data dari perangkat desa tentang warga
yang positif terinfeksi Covid-19 diantaranya RW 01 berjumlah 2 orang, RW
02 berjumlah 7 orang, RW 03 berjumlah 5 orang, RW 04 berjumlah 9 orang,
RW 05 berjumlah 6 orang, RW 06 berjumlah 10 orang, RW 07,08,09
berjumlah 0, dan RW 10 berjumlah 3 orang. Jadi angka tertinggi covid-19 di
Desa Tanjungrejo ada di RW 06 dan jumlah penduduknya lebih banyak dari
RW lain, sehingga penyebaran Covid-19 akan lebih besar dan meningkat.
Berdasarkan data uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dan mencoba mengetahui “Hubungan Edukasi
Masyarakat Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan
Covid-19”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut , maka dapat diambil rumusan
masalah yaitu adakah Hubungan Edukasi Masyarakat Dengan Kepatuhan
Protokol Kesehatan dalam Pencegahan Covid-19 di Desa Tanjungrejo RW
06 kecamatan Jekulo ,kabupaten Kudus tahun 2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan edukasi
masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan
Covid-19 di desa Tanjungrejo RW 06 kecamatan Jekulo kabupaten
Kudus.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi edukasi masyarakat dalam pencegahan
Covid-19 di Desa Tanjungrejo RW 06 kecamatan Jekulo
kabupaten Kudus.
b. Untuk mengidentifikasi kepatuhan protokol kesehatan dalam
pencegahan Covid-19 di Desa Tanjungrejo kecamatan Jekulo
kabupaten Kudus.
c. Untuk menganalisis hubungan edukasi masyarakat dengan
kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan Covid-19 di
desa Tanjungrejo kecamatan Jekulo kabupaten Kudus.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu
yang telah didapatkan.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kudus
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah
bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kudus
b. Sebagai tambahan kepustakaan atau dokumentasi dalam
pengembangan ilmu
c. Sebagai tambahan materi bagi mahasiswa khususnya mahasiswa
keperawatan dan sebagai bentuk pengabdian ke mahasiswa dalam
bentuk penelitian.
3. Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan hubungan
edukasi masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan kepada
responden dalam pencegahan penularan covid-19 guna mematuhi
protokol kesehatan.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
Masalah yang dikaji hubungan edukasi masyarakat dengan
kepatuhan protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19 di RW 06
Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
2. Lingkup Keilmuan
Penelitian ini termasuk dalam bidang ilmu keperawatan komunitas
3. Lingkup Lokasi
Penelitian ini dilakukan di RW 06 Desa Tanjungrejo kecamatan
jekulo kabupaten kudus.
4. Lingkup Sasaran
Sasaran penelitian ini adalah masyarakat RW:06 Desa
Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
F. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 Keaslian penelitian
Metode Perbedaan
Peneliti Judul Hasil Penelitian
Penelitian
Fatia Upaya Penelitian ini Penelitian mengenai Penelitian
Zulfa,Hen Program menggunaka kegiatan edukasi terdahulu
ni n metode dan pemantaun variabel
Balai Edukasi komunikasi kesehatan dilakukan
Kusuma bebas :
Corona selama 14 hari,
(2020) P-Process. terhitung sejak edukasi
Berbasis Metode ini corona
tanggal 22 mei 4 juni
Media digunakan 2020. responden berbasis
Komunikasi untuk pada penelitian ini media
Dalam merancang,m berjumlah 14 komunikasi
Pencegahan engimplement parsipan. Mayoritas tempat
Penyebaran partisipan berusia
asikan, dan :Sayung,kab.
Covid-19 berkisar dalam
mengevaluasi rentang 22 tahun-63 Demak
program tahun.hasil Penelitian
kesehatan.Pel peningkatan sekarang
aksanaan partisipan yang variabel
kegiatan menjaga bebas:
diawali jarak dengan orang edukasi
lain dari 8
dengan masyarakat
(57%)menjadi 13
pengisian tempat : desa
kuesioner orang tanjungrejo
(93%),tindakan
mencuci tangan
dengan sabun dari 7
orang (50%) menjadi
11 orang
(78(%),menggunaka
n masker dari 11
orang (78%)menjadi
14 orang (100%).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Covid-19
1. Definisi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit
menular yang disebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 ( SARS- CoV- 2) yang memiliki tanda dan gejala utama
berupa demam, sesak nafas, dan batuk, cara penularan dari Covid-19
ini menyebar antar manusia baik secara langsung atau melalui
permukaan benda yang telah terkontaminasi atau melalui kontak erat
dengan orang yang terinfeksi melalui skresi mulut maupun hidung
(WHO, 2020).
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular
jenis baru yang bermula dari kasus pneumonia yang tidak diketahui
etiologinya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 (Li et al, 2020),
pemerintah China mengumumkan bahwa penyebab dari kasus tersebut
adalah SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus
2), virus ini adalah Coronavirus jenis baru dan berasal dari famili yang
sama dengan SARS dan MERS, namun SARS-CoV-19 lebih menular
dibandingkan dengan virus SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC China,
2020). Proses penularan dari Covid-19 yang cepat mengakibatkan WHO
menetapkan COVID-19 sebagai KKMMD/PHEIC pada tanggal 30
Januari 2020, Angka kematian yang bervariasi dari setiap negara
tergantung pada negara, populasi yang terpengaruh serta ketersediaan
pemeriksaan laboratorium (KEMENKES RI, 2020).
2. Gejala COVID-19
Berdasarkan catatan para dokter terhadap gejala yang ditunjukan
oleh pasien COVID-19 , WHO kemudian memerincinya sebagai berikut :
1. Nafas pendek
Nafas pendek merupakan kondisi dimana seseorang kesulitan
untuk bernafas.
2. Demam
Demam adalah tanda utama infeksi virus corona. Hal ini
karena beberapa orang dapat memiliki suhu tubuhinti lebih rendah
atau lebih tinggi dari suhu normal (37°C)
3. Batuk kering
Batuk ini terasa mengganggu dan bisa dirasakan datang dari
dalam dada.
4. Menggigil atau rasa sakit di sekujur tubuh
Biasanya datang pada malam hari
5. Kedinginan ,mirip flu
Kondisi ini dapat membuatnya sulit untuk mengetahui apakah
itu flu atau virus corona.Salah satu tanda anda memiliki COVID-19
adalah jika gejala tidak membaik setelah semingggu atau lebih
dan terus memburuk.
6. Mata berwarna merah muda
Penelitian di China, Korea Selatan , dan beberapa negara lain
di dunia menunjukkan bahwa sekitar 1-3% orang dengan COVID-
19 juga menderita konjungtivitis.
7. Kelelahan
Bagi sebagian orang, kelelahan sektern bisa menjadi tanda
awal COVID-19.WHO menemukan 40% dari hampir 6.000 orang
dengan kasus yang di konfirmasi laboratorium mengalami
kelelahan.
8. Sakit kepala, sakit tenggorokan ,dan hidung tersumbat
WHO juga menemukan hampir 14% dari 6.000 kasus COVID-
19 DI China memiliki gejala sakit kepala dan sakit
tenggorokan,sementara hampir 5% memiliki hidung tersumbat.
9. Kehilangan sensasi rasa dan bau
Gejala ini merupakan cirri kasus infeksi virus corona yang
ringan hingga sedang. Bahkan, beberapa pihak menyebut sebagai
COVID-19 tanpa gejala (Anies, 2020).
3. Penyebab
Corona virus milik genus Coronavirus dari keluarga
Coronaviridae.Ini di namai tonjolan berbentuk karangan bunga di amlop
virus.Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan,mulai flu biasa hingga
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Sindrome (MERS)
dan Syndrome pernafasan akut berat atau Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada
manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina ,pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory
Syndroma Coronavirus 2(SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit
Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (Anwar Daud,dkk 2020).
4. Penularan virus COVID-19
a. Menurut Anwar Daud,dkk (2020) ada beberapa cara penularan
COVID-19 dari manusia ke manusia sebagai berikut:
1. Droplet : COVID-19 ditularkan melalui DROPLET (percikan
ketika orang batuk/bersin/berbicara) orang dengan COVID-19.
2. Kontak erat : Seperti cium tangan, jabat tangan, berpelukan,
cipika-cipiki.
3. Menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi : Virus
Corona dapat bertahan pada permukaan benda mati selama
berjam-jam sampai berhari-hari.
b. Adapun cara penularan COVID-19 yang dari hewan ke manusia
sebagai berikut:
Banyak coronavirus yang menginfeksi manusia dapat ditemukan
pada kelelawar, yang merupakan reservoir alami dari
coronavirus.Kelelawar cenderung menjadi inang asli virus corona
baru.Penularan dari kelelawar ke manusia mungkin terjadi setelah
mutasi melalui perantara-perantara.Analisis urutan genom
menunjukkan lebih dari 85% homologi antara coronavirus baru dan
coronavirus pada kelelawar.
5. Cara Pencegahan
Menururt Kementerian Kesehatan RI (2020) didalam Pedoman
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid 19 Di
RT/RW/DESA. ada cara penegahan yang dapat dilakukan seperti:
1. Kebersihan personal dan rumah
a. Lebih sering mencuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau gunakan hand sanitizer.
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan
tangan yang belum di cuci.
c. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki
gejala sakit.
d. Menerapkan etika batuk dan bersin
2. Peningkatan imunitas diri
a. Memakai masker
b. Tetap di rumah dan menjaga jarak sosial/fisik (social/
physical distancing)
c. Tidak berjabat tangan
d. Segera mengganti baju/mandi sesampai di rumah setelah
bepergian
e. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada
benda yang sering disentuh
f. Konsumsi gizi seimbang
g. Lakukan aktifitas fisik/senam ringan
h. Berjemur di pagi hari selama 15 menit
i. Istirahat cukup
j. Tidak merokok
k. Suplemen vitamin (jika diperlukan)
l. Kendalikan penyakit penyerta seperti diabetes melitus,
hipertensi, asma
m. Tetap tenang menyikapi informasi dan situasi
6. Komorbiditas Covid-19
Menurut Jakovljevic,dkk ( 2013 ) Komorbiditas merupakan suatu
kondisi dimana terjadi dua atau lebih penyakit yang berlangsung
secara bersamaan, terlepas dari berkesinambungan atau tidaknya
penyakit-penyakit tersebut. Berikut adalah penyakit penyerta terkait
Covid-19 yang bisa memperparah kondisi pasien.
1. Diabetes melitus
2. Penyakit autoimun seperti lupus/SLE
3. Penyakit ginjal
4. Penyakit jantung koroner
5. Hipertensi
6. Tuberculosis
7. Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
8. Tumor/kanker/keganasan
C. Edukasi
1. Pengertian Edukasi
Edukasi merupakan salah satu upaya kesehatan masyarakat
untuk mencegah penyebaran COVID-19.Edukasi dan promosi
kesehatan memegang peran utama dalam penanganan COVID-19.
Selama masa pandemi,pemerintah telah merekomendasikan seluruh
warga untuk menerapkan 3M, yaitu menggunakan masker,mencuci
tangan, dan menjaga jarak. Dengan edukasi dan promosi kesehatan
yang baik maka tingkat penyebaran COVID-19 dapat ditekan.
Menurut McIntosh K C0VID-19 (2020) ini merupakan beberapa
edukasi yang daapat diberikan pada komunitas :
1. Sering cuci tangan menggunakana sabun dan air. Penggunaan
hand sanitizermengandung alcohol minimal 60% dapat menjadi
pilihan alternatif apabila tidak terdapat air dan sabun.
2. Menerapkan etika batuk dan bersin dengan menutup hidung dan
mulut dengan lengan siku atau tisu lalu membuang tisu ke
tempat sampah.
3. Cuci tangan sebeelum menyentuh wajah, terutama mata,
hidung, dan mulut.
4. Menjaga jarak antara individu minimal 1,5 meter dan menjauhi
orang yang batuk atau bersin.
5. Pemakaian masker medis disarankan pada orang dengan gejala
batuk pilek dan tenaga kesehatan melakukan kontak dengan
pasien.
6. Lakukan desinfeksi pada barang atau permukaan yang sering di
sentuh.
7. Melakukan social distancing dan pembatasan perjalanan
sebagai upaya kesehatan masyarakat.
2. Metode dan Teknik Edukasi Kesehatan
Menurut Notoadmodjo (2010) metode dan teknik edukasi
kesehatan adalah suatu kombinasi antara cara-cara atau metode dan
alat-alat bantu atau media yang digunakan dalam setiap pelaksanaan
promosi kesehatan. Berdasarkan sasarannya, metode dan teknik
edukasi kesehatan dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Metode edukasi kesehatan individual
Metode ini digunakan apabila antara promoter kesehatan dan
sasaran atau kliennya dapat berkomunikasi langsung, baik bertatap
muka (face to face) maupun melalui sarana komunikasi lainnya,
misal telepon. Cara ini paling efektif, karena antara petugas
kesehatan dengan klien dapat saling berdialog, saling merespon
dalam waktu yang bersamaan. Dalam menjelaskan masalah
kesehatan bagi kliennya petugas kesehatan 4 dapat menggunakan
alat bantu atau peraga yang relevan dengan masalahnya. Metode
dan teknik edukasikesehatan yang individual ini yang terkenal
adalah “councelling”.
b. Metode edukasi kesehatan kelompok
Teknik dan metode edukasi kesehatan kelompok ini
digunakan untuk sasaran kelompok. Sasaran kelompok dibedakan
menjadi 2 yaitu: kelompok kecil kalau kelompok sasaran terdiri
antara 6-15 orang dan kelompok besar, jika sasaran tersebut diatas
15 sampai dengan 50 orang. Oleh karena itu metode edukasi
kesehatan kelompok juga dibedakan menjadi 3 yaitu:
1) Metode dan teknik edukasi kesehatan untuk kelompok kecil,
misalnya diskusi kelompok, metode curah pendapat (brain
storming), bola salju (snow ball), bermain peran (role play),
metode permainan simulasi (simulation game), dan sebagainya.
Untuk mengefektifkan metode ini perlu dibantu dengan alat bantu
atau media, misalnya lembar balik (flip chart), alat peraga, slide,
dan sebagainya.
2) Metode dan teknik edukasi kesehatan untuk kelompok besar,
misalnya metode ceramah yang diikuti atau tanpa diikuti dengan
tanya jawab, seminar, loka karya, dan sebagainya. Untuk
memperkuat metode ini perlu dibantu pula dengan alat bantu
misalnya, overhead projector, slide projector, film, sound system,
dan sebagainya.
3) Metode edukasi kesehatan massa, apabila sasaran edukasi
kesehatan misal atau publik, maka metode-metode dan teknik
pendidikan kesehatan tersebut tidak akan efektif, karena itu
harus digunakan metodeedukasi kesehatan massa. Metode dan
teknik edukasi kesehatan untuk massa yang sering digunakan
adalah:
a) Ceramah umum, misalnya dilapangan terbuka dan tempat-
tempat umum.
b) Penggunaan media massa elektronik, seperti radio dan
televise. Penyampaian pesan melalui radio atau TV ini dapat
dirancang dengan berbagai bentuk, misalnya talk show, dialog
interaktif, simulasi, dan sebagainya.
c) Penggunaan media cetak, seperti koran, majalah, buku,
leaflet, selebaran poster, dan sebagainya. Bentuk sajian
dalam media cetak ini juga bermacam-macam, antara lain
artikel tanya jawab, komik, dan sebagainya.
d) Penggunaan media di luar ruang, misalnya billboard,
spanduk, umbul-umbul, dan sebagainya
D. Kerangka Teori
- Motivasi
- Dukungan keluarga
- Pengetahuan
Edukasi
Sumber :
Keterangan :
= Diteliti
= tidak diteliti
Bagan 3.1
Kerangka teori
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian atau sesuatu yang mempunyai variasi
nilai atau gejala yang bervariasi,misalnya variabel jenis kelamin, berat
badan, usia, penghasilan, dan lain sebagainya. Gejala adalah objek
penelitian. Jadi variabel adalah objek penelitian yang bervariasi
(Hartono,2019).
1. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian berarti jawaban sementara penelitian yang
kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian tersebut, dikatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori dan belum
menggunakan fakta atau data (Riyanto, 2011).
Variabel dependent
Variabel independent
Kepatuhan Protokol
Kesehatan dalam
Pencegahan Covid-19 di
Edukasi masyarakat Desa TanjungrejoDependent
Kecamatan Jekulo
Kabupaten Kudus.
3. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis(Swarjana,
2015).Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian analitik korelasi yang
merupakan penelitian hubungan antara dua variabel yang bertujuan untuk
melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Dalam penelitian ini, peneliti mencari informasi ada atau tidaknya
hubungan kesadaran masyarakat dengan kepatuhan protokol kesehatan
pencegahan COVID 19 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut
juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat
uptodate.Untuk mendapatkan data primer,peneliti harus
mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi,
wawancara dan penyebaran kuesioner (Siyoto,2015).
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai
tangan kedua).Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
seperti Biro Pusat Statistik(BPS), buku,laporan,jurnal dan lain-
lain(Siyoto,2015).
3) Peneliti menerima surat tembusan atau surat ijin dari dari Dinas
Kesehatan Kudus
4. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti. Jadi
populasi adalah penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan
semua subyek penelitian sebagai sumber data, sehingga hasil penelitiannya
disebut dengan penelitian populasi (Hartono,2019).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di
Rw 06 di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus yang
berjumlah 1.694 jiwa. Berdasarkan pengambilan data awal pada tanggal 24
september 2020.
5. Sampel dan teknik sampling
a. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika jumlah
populasinya kurang dari 100 orang maka jumlah sampel diambil secara
keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka
bisa diambil 10 - 15 % atau 20 - 25 % dari jumlah populasinya.
(Arikunto, 2013)
Berpijak pada teori tersebut, maka pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah 10% dari populasi yang ada, karena jumlah
populasi dalam penelitian ini melebihi 100 yaitu 1694 warga sehingga
menghasilkan 10% x 1694 = 169,4 dibulatkan menjadi 169 responden.
Maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 169
responden.
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat di RW 06 di Desa
Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus sebanyak 169
responden.
Sampel diambil secara langsung pada saat penelitian dilakukan
dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.
1) Kriteria inklusi adalah Kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmodjo,2010).
Dalam penelitian ini kriteria inklusinya adalah :
a. Instrumen penelitian
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan alat ukur untuk menghasilkan
hasil pengukuran yang sama ketika dilakukan pengukuran
secara berulang.Jika kuesioner kita menghasilkan hal yang
sama,maka kuesioner tersebut dikatakan reliable,sebaliknya jika
kuesioner kita menghasilkan hasil yang sangat bervariasi berarti
instrument tersebut tidak reliable (Swarjana,2015).
1) Mengedit (Editing)
3) Scoring
a) Ya = 1
b) Tidak = 0
a) Ya = 0
b) Tidak = 1
b)pernah =nilai2
d) Selalu = nilai 4
b)pernah =nilai 3
c)Kadang– Kadang =nilai 2
d) Selalu = nilai 1
b. Analisa Data
Analisa data penelitian merupakan media untuk menarik
kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan
(Saryono,2010).Hasil penelitian diolah dengan menggunakan
program yang ada dicomputer yaitu komputerisasi dan selanjutnya
akan dilakukan analisa.Menurut (Notoatmodjo, 2010). Pengolahan
dan analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan
soffware SPSS Versi Windows22.0.Teknik analisis data suatu
penelitian melalui proses bertahap antara lain:
1) Analisa Univariat
Peneliti melakukan analisa univariat dengan analisa
deskriptif mengenai distribusi frekuensi dan proporsi masing-
masing variabel yang diteliti, baik variabel bebas maupun
variabel terikat. Pada penelitian ini, analisis data akan disajikan
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi variabel bebas yaitu
edukasi masyarakat dan variabel terikat adalah kepatuhan
protokol kesehatan dalam pencegahan covid-19. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi
frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoadmodjo,2010).
2) Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk menganalisis dua
variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis ini
digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan
hubungan variabel bebas dan terikat. Analisa bivarivat
dilakukan dalam penelitian iniadalah untuk mengetahui ada
hubungan edukasi masyarakat dengan kepatuhan protokol
kesehatan di Desa Tanjungrejo Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus.Analisa bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji
Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05 yang
dibantu dengan computer program computer (Rikwidikdo,
2012).
B. Etika Penelitian
Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan
masyarakat pada khususnya mengunakan manusia sebagai objek
yang diteliti disatu sisi, dan sisi lain manusia sebagai peneliti atau yang
melakukan penelitian.Masalah yang terjadi pada satu aspek dapat
menyebabkan masalah pada aspek lainnya.Sehingga penelitian
keperawatan perlu dikawal dengan etika penelitian yang memberikan
jaminan bahwa keuntungan yang didapat dari penelitian jauh melebihi
efek samping yang ditimbulkan. Pemahaman etika penelitian
merupakan suatu keharusan bagi peneliti dibidang keperawatan
(Dharma,2011).
4. Jadwal Penelitian
Terlampir
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2020). Tanya jawab seputar virus corona. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Leonita, E., Jalinus, N. (2018). Peran Media Sosial dalam Upaya Promosi Kesehatan:
Tinjauan Literatur. Jurnal Inovasi Vokasional dan Teknologi, 18(2), 25-34.
Nicomedes, C., Avila, A. (2020). An Analysis on the Panic of Filipinos During COVID-
19 Pandemic in the Philippines. doi: 10.13140/RG.2.2.17355.54565
Sari, D. P., & Atiqoh, N. S. (2020). Hubungan Antara Pengetahuan Masyarakat dengan
Kepatuhan Penggunaan Masker Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Covid-19
Di Ngronggah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 10(1), 52–
55.
Siyoto, S., & Sodik, M. A. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi
Media Publishing
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV ALFABETA.
Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Sugiyono.2016.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung :Alfabeta
Swarjana, I. K. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan . Yogyakarta: CV Andi Offset
Wiranti ,Ayun Sriatmi,Wulan Kusumastuti. (2020). Determinan Kepatuhan Masyarakat
Kota Depok Terhadap Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam
Pencegahan Covid-19. JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA : JKKI .
Kepada Yth,
Kepala Desa Tanjungrejo
Di Tempat
Dengan Hormat,
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan taqwa
dalam melaksanakan aktivitas kebaikan sehari-hari. Sehubungan dengan pelaksanaan
penelitian untuk tugas akhir yaitu skripsisaya yang berjudul “HUBUNGAN EDUKASI
MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL KESEHATAN PENCEGAHAN
COVID 19 DI DESA TANJUNGREJO RW 06 KECAMATAN JEKULO KABUPATEN
KUDUS” maka melalui surat ini saya:
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya
saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Hendri Murdiyastuti
Lampiran 2 Permohonan menjadi responden
Kepada Yth,
Masyarakat Desa Tanjungrejo
Ditempat
Dengan hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Hendri Murdiyastuti
NIM : 920173020
Alamat : Ds.Sumberejo 01/01 Pamotan,Rembang
Adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kudus yang sedang melakukan penelitian dengan judul berjudul
“HUBUNGAN EDUKASI MASYARAKAT DENGAN KEPATUHAN PROTOKOL
KESEHATAN PENCEGAHAN COVID 19 DI DESA TANJUNGREJO RW 06
KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS”
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudara sebagai
responden dan kerahasiaan informasi akan dijaga serta hanya digunakan untuk
kepentingan penelitian.
Apabila menyetujui, maka saya mohon kesediaanya untuk menandatangani
persetujuan dan bersedia untuk menjadi responden.
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas perhatian dan kerja
samanya saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Hendri Murdiyastuti
Lampiran 3 Permohonan persetujuan menjadi responden
Saya akan memberikan jawaban yang sejujurnya demi kepentingan penelitian, dengan
ketentuan jawaban yang diberikan, dirahasiakan, dan hanya semata-mata untuk
kepentingan ilmu pengetahuan.
Demikian surat Pernyataan ini saya buat.
Responden
(..................................)
Lampiran 4 Lembar Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal :
A. Petunjuk Pengisian :
a. Tulis biodata nama dan identitas diri menggunakan inisial huruf depan
nama pada tempat yang telah disediakan
b. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu dari jawaban
yang ada dengan cara memberi tanda (√) pada kolom jawaban dibawah ini
!
c. Petunjuk khusus
Keterangan dari pilihan jawaban adalah sebagai berikut:
Selalu = misalnya (setiap hari), anda menerapkan protokol kesehatan
Pernah = misalnya 1 minggu 3 kali anda menerapkan protokol kesehatan
Kadang-kadang = misalnya 1 minggu sekali anda menerapkan protokol
kesehatan
Tidak pernah = misalnya anda tidak pernah sama sekali menerapkan
protokol kesehatan.
B. Identitas Responden
1. Nama (inisial) :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Jenis Kelamin : L/P
5. Pekerjaan :