Anda di halaman 1dari 19

1

Perkembangan Konsep Diagnosa Keperawatan


(Community and Family Health Nursing)
Pendahuluan 2

 Diagnosis keperawatan merupakan salah satu komponen


penting dalam siklus Asuhan Keperawatan.
 Diagnosis keperawatan memiliki ragam klasifikasi yang
digunakan: Clinical Care Classiication (CCC), North
American Nursing Diagnosis Association (NANDA), Home
Health Care Classificaton (HHCC), Systematized
Nomenclature of Medicine Clinical Terms (SNOMED CT),
Internatonal Classificarion of Functionind, Disability amd
Health (ICF), Nursing Diagnostic System on teh Centre of
Nursing Development and Reseach (ZEEP) dan Omaha
System.
 Di Indonesia, memiliki Standar Diagnosis Keperawatan (SDKI,
PPNI)
 Dalam pelaksanaan penggunaan SDKI, sudah dilaksanakan
dalam tatanan klinik, akan tetapi untuk komunitas dan
keluarga, belum ada aturan pelaksanaan dan pedomannya.
(saat ini, masih dalam bentuk draf usulan dan pedoman
sedang berproses di level Organisasi Profesi (IPKKI).
Definisi Diagnosa Keperawatan
3

 Menurut Asosiasi North American Nursing Diagnosis


Association (NANDA) diagnosis keperawatan adalah
“interpretasi ilmiah atas data hasil pengkajian yang
interpretasi ini digunakan perawat untuk membuat
rencana, melakukan implementasi dan evaluasi.”
 SDKI : Suatu penilaian klinis mengenai respon klien
terhadap masalaha kesehatan atau proses kehidupan
yang dialaminya yang berlangsung aktual maupun
potensial.
 Diagnosa keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan
kesehatan.
Jenis Diagnosis Keperawatan 4

Diagnosis Aktual : menggambarkan respons klien


terhadap kondisi kesehatan/ proses kehidupan yang
menyebabkan klien mengalami masalah kesehatan.
Tanda gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan
divalidasi pada klien
Diagnosis Risiko : Menggambarkan respon klien
terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupannya
yang dapat menyebabkan klien berisiko mengalami
masalah kesehatan, tidak ditemukan tanda/gejala
mayor dan minor pada klien, namun klien memiliki
faktor risiko mengalami masalah kesehatan
Diagnosis Promosi kesehatan : menggambarkan
adanya keinginan dan motivasi klien untuk
meningkatkan kondisi kesehatannya ke tingkat yang
lebih baik atau optimal.
Contoh Aktual:
5
Nursing Problem:

Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
tubuh
Gangguan menelan
Gangguan pola tidur
Disfungsi proses keluarga
2. Risiko 6

 Menggambarkan respons manusia terhadap kondisi


kesehatan/ proses kehidupan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan individu, keluarga,
komunitas. Hal ini didukung oleh faktor-faktor resiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan.
 Setiap label dari diagnosis risiko diawali dengan frase:
“risiko” (NANDA, 2012-2014).
Contoh
 Risiko kekurangan volume cairan
 Risiko konstipasi
 Risiko intoleran aktifitas
 Resiko ketidakmampuan menjadi orang tua
 Resiko distress spiritual
3. Promosi / Wellness 7

 Promosi Kesehatan termasuk sejahtera/ wellness :


penilaian klinis dari motivasi seseorang,
keluarga, atau komunitas, dan keinginan
untuk meningkatkan keejahteraan
mewujudkan potensi kesehatan manusia
dan menguatkan perilaku sehat secara
khusus, misalnya melalui nutrisi dan
olahraga.
 Namun, kesiapan individu, keluarga dan masyarakat
untuk melakukan promosi kesehatan
mempengaruhi mereka untuk mendapatkan
diagnosis promosi kesehatan. Setiap label diagnosis
promosi kesehatan diawali dengan frase:
“Kesiapan meningkatkan”…… (NANDA, 2012-2014).
Contoh Diagnosa Promosi 8
Kesehatan:
 Kesiapan meningkatkan nutrisi
 Kesiapan meningkatkan komunikasi
 Kesiapan meningkatkan pembuatan keputusan
 Kesiapan meningkatkan pengetahuan
 Kesiapan meningkatkan religiositas
 Kesiapan meningkatkan pengetahuan
 Kesiapan meningkatkan koping
 Kesiapan meningkatkan koping keluarga
 Kesiapan meningkatkan koping komunitas
Metode/ Formulasi Penulisan 9
Diagnosis Keperawatan
A. Individu
 Formulasi diagnosis keperawatan menggunakan
ketentuan Diagnosis Keperawatan Nanda (2012-2014).
 Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa menuliskan
etiologi atau diagnosis tunggal (single diagnosis).
CONTOH:...
 Ketidakefektifan pola makan
 Kekurangan volume cairan
 Kesiapan meningkatkan volume cairan
 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
 Risiko kekurangan volume cairan
 Kesiapan meningkatkan komunikasi
B. Keluarga/ individu dalam keluarga 10
 Formulasi diagnosis keperawatan yang akan
digunakan menggunakan ketentuan Diagnosis
Keperawatan Nanda (2012-2014).
 Formulasi diagnosis tersebut digunakan tanpa
menuliskan etiologi atau diagnosis tunggal (single
diagnosis),
------dengan menambahkan pernyataan: anggota
keluarga yang teridentifikasi memiliki masalah
kesehatan----
 Adapun form pengkajian keluarga menggunakan form
yang telah disediakan oleh KEMKES RI (2008). Sedang
diajukan lagi untuk proses legislasi. Saat ini yang ada
baru sebatas Draf ajuan.
Contoh Diagnosa 11
Keperawatan Keluarga
pada level individu
 Konstipasi pada bapak A
(I)
 Keletihan pada ibu D
 Gangguan pola tidur pada kakek E
 Gangguan pertukaran gas pada anak F
 Kesiapan meningkatkan perawatan diri pada kakek
G
 Kesiapan meningkatkan komunikasi pada nenek H
 Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal pada anak I
 Risiko perdarahan pada ibu J
 Risiko intoleran aktifitas pada bapak K
Diagnosa level II, III, IV. 12

 Note : keluarga dalam kesatuan/secara utuh/sistem


&leveling dx ?direkomendasikan dalam pertemuan
ilmiah.
Disesuaikan dengan kemampuan dan kompetensi
perawat keluarga. Faktanya adalah, perbedaan latar
belakang level pendidikan yang bervariatif mulai
dari SPK, DIII, Ners dan Spesialis.
Untuk Perawat Spesialis, kemampuan dan kompetensi
mencakup semua level.
13

C. Kelompok dan Komunitas


 Penulisan diagnosis keperawatan kelompok dan
komunitas berbeda dengan individu dan
keluarga.
 Menurut Freeman (2010), upaya atau action
pelayanan keperawatan komunitas haruslah
berlandaskan pengkajian yang akurat yang
dilakukan oleh seluruh komponen yang ada
didalam komunitas.
14

D. Modifikasi
 Modifikasi Penulisan diagnosis keperawatan individu
keluarga, kelompok dan komunitas menggunakan
pendekatan International Classification for Nursing Practice
(ICNP) yang dikembangkan oleh International Council of
Nurses (ICN, 2013).
Diagnosis Keperawatan individu dalam konteks keluarga
(Level 1,2) menurut SDKI, IPKKI, dan Sumber lain yang 15
relevan. (Draf Permenkes tentang Pedoman
Penyelenggaraan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Di Puskeskmas; Untuk petunjuk pedoman pelaksanaan,
akan disusun oleh IPKKI )
 Ketidakefektifan pola makan (IPKKI, 2017)
 Kekurangan volume cairan (IPKKI, 2017)
 Kesiapan meningkatakn volume cairan (IPKKI, 2017)
 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah (SDKI, Hal 90)
 Risiko kekurangan volume cairan (IPKKI, 2017)
 Kesiapan meningkatkan komunikasi (IPKKI, 2017)
 Bersihan jalan nafas tidak efektif (SDKI, Hal.18)
 Risiko gangguan sirkulasi (SDKI, Ha; 39)
 Gangguan interaksi sosial (SDKI, Hal. 262)
 Menyusui tidak efektif (SDKI, Hal. 76)
 Risiko infeksi (SDKI, Hal. 304)
 ICNP (international Counsil of Nurse Problem). (ICN/ PBB/WHO).
Diagnosis Keperawatan keluarga menurut SDKI, IPKKI, dan
Sumber lain yang relevan. (Draf Permenkes tentang 16
Pedoman Penyelenggaraan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat Di Puskeskmas)

 Penurunan koping keluarga (SDKI hal 212)


 Ketegangan peran pemberi asuhan (SDKI,
Hal. 273)
 Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
(SDKI, Hal.270)
 Risiko proses pengasuhan tidak efektif (SDKI,
Hal. 279)
17
Diagnosis Keperawatan keluarga berdasarkan SDKI, yang
tidak tertuang dalam Draf.
 Kesiapan peningkatan Koping Keluarga (SDKI, Hal. 199)
 Ketidakmampuan koping keluarga (SDKI, Hal. 204)
 Gangguan Proses keluarga (SDKI, Hal. 266)
 Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif (SDKI, Hal. 254)
 Kesiapan peningkatan Menjadi orang tua (SDKI, Hal. 270)
 Kesiapan Peningkatan Proses keluarga (SDKI, Hal. 271)
 Pencapaian peran menjadi orang tua (SDKI, Hal. 277)
Tugas 18
 Diskusikan dalam kelompok terkait diagnosa berikut ini dengan merujuk
pada SDKI, NANDA, ICNP.
 Diskusi mencakup: Definisi, Penyebab, Gejala dan Tanda Mayor/Minor,
Kondisi klinis terkait.

Kelompo Topik Diskusi


k

1 Ketidakefektifan pola makan (IPKKI, 2017)


Kekurangan volume cairan (IPKKI, 2017)

2 Kesiapan meningkatakn volume cairan (IPKKI, 2017)


Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah (SDKI, Hal 90)

3 Risiko kekurangan volume cairan (IPKKI, 2017)


Kesiapan meningkatkan komunikasi (IPKKI, 2017)

4 Bersihan jalan nafas tidak efektif (SDKI, Hal.18)


Risiko gangguan sirkulasi (SDKI, Ha; 39)

5 Gangguan interaksi sosial (SDKI, Hal. 262)


Menyusui tidak efektif (SDKI, Hal. 76)
19

Terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai