Anda di halaman 1dari 46

LITERATURE REVIEW

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PADA PASIEN

PASCA STROKE

Oleh :

MUHAMAD RIZA RIFALDHI

NIM : 16631588

PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020
i
LITERATURE REVIEW

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PADA PASIEN

PASCA STROKE

Oleh :

MUHAMAD RIZA RIFALDHI

NIM : 16631588

PROGRAM STUDI S I KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2020

ii
LEMBAR PENGESAHAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PADA PASIEN

PASCA STROKE

MUHAMAD RIZA RIFALDHI

NIM : 16631588

iii
LITERATURE REVIEW INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL:

Agustus 2020

Oleh:

Pembimbing 1

SHOLIHATUL MAGHFIRAH, S.Kep.Ns.M.Kep

NIDN. 0726058701

Pembimbing 2

DIANITA RIFQIA PUTRI, M.Si..,Apt

NIDN.0709069001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

SULISTYO ANDARMOYO, S.Kep., Ns., M.Kes

NIDN. 0715127903

iv
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa Literature Review ini adalah hasil karya saya sendiri dan

belum pernah dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai

jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun

Ponorogo, Agustus 2020

Yang Menyatakan

MUHAMAD RIZA RIFALDHI

NIM : 16631588

v
LITERATURE REVIEW

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PADA PASIEN

PASCA STROKE

MUHAMAD RIZA RIFALDHI

NIM : 16631588

LITERATURE REVIEW TELAH DIUJI

PADA TANGGAL, Agustus 2020

Tim Penguji

Tanda tangan

Ketua : 1. Nurul Sri Wahyuni, S.Kep.,Ns,M.Kes :………...

Anggota : 2. Sri Andayani, S.Kep.,Ns,M.Kep :…………

3. Dianita Rifia Putri, M.Si..,Apt :………...

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah ponorogo

SULISTYO ANDARMOYO, S.Kep., Ns., M.Kes

NIDN. 0715127903

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-

Nya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Faktor yang

mempengaruhi diri pada pasien pasca stroke” Literatur review penelitian ini

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan,

(S.Kep) pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Dr. Happy Susanto., M.A, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Ponorogo yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi S1

Keperawatan.

2. Sulistyo Andarmoyo, S.Kep.Ns.,M.Kes, selaku pejabat Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah

memberikan kesempatan dan ijin dalam menyusun dan menyelesaikan

proposal penelitian ini.

3. Saiful Nurhidayat, S.Kep.Ns., M.Kep, selaku Kaprodi S1 Keperawatan

yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan proposal

penelitian.

4. Sholihatul Maghfirah, S.Kep.Ns.,M.Kep, selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktu dan pikiran serta memberikan masukan yang

bermanfaat dalam penyusunan proposal penelitian ini.

vii
5. Dianita RifqiaPutri, M.Si,Apt. selaku pembimbing II yang juga telah

banyak membantu memberikan kritik dan saran serta masukan dalam

penyusunan proposal penelitian ini.

6. Responden penelitian ini yang dalam penelitian ini dengan pertimbangan

etika maka nama, alamat dan identitas informan pelaku disamarkan untuk

melindungi informan dari bermacam-macam hal yang merugikan dan

merusak nama baik informan dan terimakasih sebanyak-banyaknya karena

telah membantu peneliti menyelesaikan tugas akhir proposal penelitian ini.

7. Bapak dan ibu dosen pengajar S1 Keperawatan yang tanpa bosan

memberikan semangat.

8. Bapak dan ibu tercinta yang selalu mengiringi langkahku dengan doa dan

memberi semangat, harapan, serta dukungan.

9. Keluarga yang selalu memberi semangat, harapan, serta dukungan.

10. Untuk sahabatku, nadia,, yoga zeunul mustofa, lufi , retno diah ayu

maharani, fif febsiana, rini narurita yang selalu menyemangati saya dan

saling bertukar pikiran saat mengerjakan proposal ini.

11. Rekan-rekan mahasiswa S1 Keperawatan angkatan 2016 atas kerja sama

dan motivasinya.

viii
ABSTRAK

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DIRI PADA PASIEN

PASCA STROKE

Oleh: Muhamad Riza Rifaldhi

Stroke merupakan sindrom klinis akibat gangguan pembuluh darah otak,

Gangguan pasien stroke dengan mengalami suatu kehilangan”yang sangat besar

dan berharga dalam hidupnya uaitu kebebasan untuk bergerak, bekerja,

kehilangan kegagahan, kekuatan anggota tubuh, dan kehilangan kemandirian, hal

ini berdampak pada Harga diri pasien stroke. Tujuan Penelitian untuk mengetahui,

Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri Pada Pasien Pasca Stroke.

. Faktor lain yang menyebabkan sesorang harga diri rendah yaitu faktor

psikososial seperti fisik sesorang yang mengalami setelah atau sesudah pasca

stroke yang tidak dapat menerima sebagai akibat mekanisme koping yang tidak

efektif dan lain-lain (Amir, 2005).

Hasil Penelitian Ada korelasi positif antara kualitas hidup dan harga dan ada

korelasi positif antara kualitas hidup dan motivasi rehabilitasi,ada hubungan yang

signifikan antara kondisi fisik dan mekanisme koping dengan harga diri pasien

pasca stroke, terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga

dengan self esteem pada penderita pasca stroke.Ada hubungan yang bermakna

antara tingkat ketergantungan dalam pemenuhan aktivitas kehidupan sehari-hari

ix
(AKS) dengan harga diri penderita stroke, ada hubungan antara dukungan

keluarga dan tingkat harga diri (self-esteem) pada pasien stroke, hubungan yang

signifikan antara tingkat ketergantungan aktivitas sehari hari dengan harga diri

penderita stroke, kemampuan fungsional dan harga diri pada 2 minggu, Hasil

skala harga diri signifikan di antara kedua kelompok, dan perbandingan antara

skor kelompok juga signifikan, Tidak ada perbedaan signifikan antara dua

kelompok untuk semua alat penilaian setelah intervensi, Ada peningkatan yang

signifikan dalam pengetahuan tentang stroke, self-efficacy dan harga diri pada

kelompok eksperimen.

Kesimpulan Berdasarkan hasil dari literature review menjujkan bahwa sebagian

besar factor yang mempengaruhi harga diri rendah adalah tergangunya pola

akifitas serta pemenuhan aktiftas sehingga mempengarhi koping2. Beradasarkan

literature review menjukan bahwa dukungan keluarga sangat berpengaruh

terhadap mekanisme koping pada pasien dengan harga diri rendah. perbedaan

signifikan antara dua kelompok untuk semua alat penilaian setelah intervensi.3.

Adanya hubungan pola aktifitas dengan mekanisme koping pada pasien pasca

stroke dengan harga diri rendah

Kata Kunci : Harga Diri, Stroke

x
ABSTRACT

FACTORS AFFECTING SELF-PRICE ON POST STROKE PATIENTS

By: Muhammad Riza Rifaldhi

Stroke is a clinical syndrome due to brain blood vessel disorders. Disorders

of stroke patients by experiencing a loss that is very large and valuable in their

lives, namely freedom to move, work, lose valor, strength of limbs, and loss of

independence, this affects the patient's self-esteem. stroke. The purpose of this

study was to determine the Factors Affecting Self-Esteem in Post-Stroke Patients.

The research method is a Review Journal created to provide a review of a

journal about the Self-Esteem of stroke Patients. The data source uses a database

through Google Scholar, PubMeds, Science Direct.

Results There is a positive correlation between quality of life and self-esteem

and there is a positive correlation between quality of life and rehabilitation

motivation there is a significant relationship between conditions physical and

coping mechanisms with self-esteem of patients after stroke, there is a significant

relationship between family social support and self esteem in post-stroke there is

a significant relationship between the level of dependence in fulfilling daily

activities of life (AKS) with the self-esteem of stroke patients, there is a

relationship between family support and the level of self-esteem in stroke patients,

a significant relationship between the level of dependence of daily activities with

self-esteem of stroke patients, functional ability and self-esteem at 2 weeks The

results of the self-esteem scale are significant between the two groups, and the

xi
comparison between group scores is also significant. There is no significant

difference Between the two groups for all assessment tools after the intervention,

there was a significant increase in knowledge about stroke, self-efficacy and self-

esteem in the experimental group

Based on the results of the literature review shows that most of the factors

that influence low prices are disrupted activity patterns and compliance with

activities that affect coping2. Based on the literature review, it is suggested that

family support is strongly opposed to coping in patients with low self-esteem.

significant differences between the two groups for all that existed after the

intervention. There is a relationship pattern of relationship with coping

relationships in post-stroke patients with low self esteem

Keywords: Self-Esteem, Stroke

xii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DEPAN .........................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................iii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ........................................................... iv

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PENGUJI.......................................v

KATA PENGANTAR .....................................................................................vi

ABSTRAK. ......................................................................................................viii

ABSTRACK ....................................................................................................ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ...........................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah


.............................................................................................................

.1
.............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah


.............................................................................................................

5
.............................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian


.............................................................................................................

5
.............................................................................................................

BAB 2 KERANGKA KONSEPTUAL DAN ANALISIS PENELITIAN.

2.1 Strategi Pencarian Literature.........................................................

2.1.1 Framework yang digunakan..................................................6

xiii
2.1.2 Kata kunci.............................................................................6

2.1.3 Database atau Search engine................................................6

2.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi...........................................................7

2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas.............................................7

2.3.1 Hasil pencarian dan seleksi studi..........................................7

2.3.2 Daftar artikel hasil pencarian................................................8

BAB 3 HASIL PENELITIAN........................................................................9

BAB 4 PEMBAHASAN..................................................................................17

BAB 5 KESIMPULAN...................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................22

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria inklusi dan ekslusi dengan format PICOS...........................7

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram alur review jurnal...........................................................8

xvi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke yaitu sindrom klinis akibatnya mengganggu pembuluh darah

otak, timbul mendadak dan biasanya mengenai penderita usia 45 sampai

80 tahun (Rasyid dan Soertidewi, 2007). Stroke yaitu penyakit ini

serebrovaskuler (pembuluh darah otak) karena kematian suatu jaringan otak

(infark serebral) yang menyeebabkan berkurangnya suatu aliran darah dan

oksigen ke otak karena adanya penyumbatan atau kesempitan, kesempitan

atau pecahnya suatu pembuluh darah (Pudiastuti, 2011). Penkesempitane

pengakibatkan defisit neurologis merupakan kelainan fungsional area tubuh

karena penurunan fungsi otak, medulla spinalis, saraf perifer dan otot

(Primaharin, 2017).

Stroke dapat menimbulkan 80 sampai 90% masalah dalam berpikir, 80%

menurunnya parsial atau jumlah menggerakan dilengan dan ditungkai, yaitu

70% seseorang menderita setres atau depresi , 30% mengalami kegangguan

menelan, susah ngomong atau berbicara, menentukan dikanan dan dikiri

Pudiastuti (2011). Antara lain menentukan gangguan fisik pasien stroke dan

mengalami psikolog yaitu suatu “kehilangan” dalam skala besar dan bernilai

dalam suatu hidupnya, yaitu “kehilangan” kebebasan untuk berkerja,

menggerakan, menghilangnya kegagahan, kekuatan untuk fisik tubuh, dan

kehilangan mandiri dalam anggota tubuh, hal itu berpengaruh pada konsep diri

pasien stroke (Wicaksana, 2008 dalam Dewi, 2015).

1
Data hasil penelitian epidemiologi memperlihatkan di Amerika Serikat

mencatat semua hampir setiap 45 detik terjadinya suatu perkara stroke, dan

setiap 4 detik terjadi suatu kematian akibat stroke (Adam, 2014). Masalah

yang paling sering psikologis dikaitkan suatu stroke adalah setres atau

depresi. Data yang di catat di Amerika mengatakan bahwa sekitar 10 sampai

27% dari 600.000 jiwa menderita stroke dan didiagnosis menderita setres atau

depresi berat dalam jangka waktu setahun sejak awal sudah mengalami stroke.

Selain itu, 15 sampai 40% yaitu mengalami gejala depresi dalam kurun waktu

dua bulan pertama setelah stroke (Andri, 2010 dalam Pramudita, 2015).

Harga diri iyalah merupakan suatu komponen yang paling penting dalam

konsep diri. Semakin kronis yaitu suatu penyakit yang mengganggu tenaga

atau kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas dalam menunjang

perasaan yang berharga, makin besar pengaruhnya pada harga diri seseorang

(Perry & Potter, 2005). Harga diri iyalah mengevaluasi diri pada seseorang

secara komprehensif (Myers, 2012). Berdasarkan hasil yang tercatat penelitian

Fadlulloh (2014) mendapatkan hasil pasien stroke memiliki harga diri rendah

yaitu sebesar 3,2%, harga diri sedang yaitu sebesar 45,2%, dan seseorang yang

harga dirinya tinggi sebesar 51,6%. Membedakan dengan penelitian tersebut,

penelitian yang telah dilakukan oleh Utiya (2017) mendapatkan suatu hasil,

rata-rata pasien stroke memiliki harga diri rendah yaitu sebesar 54,9%.

Hasil dari Riskesdas 2018 yaitu menunjukkan prevalensi penyakit yang

tidak tertular dan mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas

2013, antara lain stoke, kanker, diabetes melitus ,hipertensi , dan penyakit

ginjal kronis. Dijelaskan oleh Pimpinan Badan Penelitian dan Pengembangan

2
Kesehatan, Siswanto, prevalensi stroke menaik dari 7% menjadi 10,9%,

Kenaikan prevalensi mengalami penyakit yang tidak tertular ini berhubungan

dengan pola hidup seseorang antara lain merokok, makan aktivitas fisik,

makan buah dan sayur, dan minuman beralkohol (Nodia Firsta, 2018). Jumlah

warga Jawa Timur yang menderita suatu penyakit stroke hingga 2019

mencapai target 14.591 per orang. Jumlah ini sudah menurun dibanding tahun

2018 yang mencapai target 46.248 per orang. Pola hidup seseorang yang tak

sehat sehingga timbulnya suatu penyakit hipertensi dan diabetes masih

menjadi suatu pemicu utama penyakit stroke. Dari jumlah yang tercatat,

sebanyak 7.483 orang berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 7.108 orang

perempuan. Meskipun angka mencapai 14 ribu (Nugraha, 2019). Berdasarkan

hasil yang telah direkam medis di Poli Saraf RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

pada bulan Januari sampai November 2019 jumlah penderita Stroke sebesar

1170 pasien dengan rata-rata perbulan 106 pasien.

Stroke merupakan penyakit serebrovaskuler atau pembuluh darah otak

yang ditandai dengan suatu kematiannya jaringan otak (infark serebral) yang

terjadi akibatnya berkurang aliran darah dan oksigen ke otak seseorang.

Mengurangnya suatu aliran darah dan oksigen ini bisa dimengakibatkan

adanya sumbatan, pecahnya atau penyempitan pembuluh darah. Pada pasien

yaitu mengalami cacat akan menimbulkan stress akibat cacat yang

menimbulkan setelah diserang dengan kehilangan komunikasi ditandai dengan

kesulitan berbicara, disfasia atau afasia, dan apraksia. Pada gangguan persepsi

ditandai dengan disfungsi persepsi, gangguan visual-spasial, kehilangan

3
sesori, kerusakan fungsi kognitif dan efek psikologis, dan disfungsi (Brunner

dan Sudart, 2013).

Banyak faktor melatar belakangi seorang yang mengalami harga diri

rendah, diantaranya yaitu keadaan fisik yang cacat, dan ketidak berfungsinya

secara sosial. Faktor lain yang menyebabkan sesorang harga diri rendah yaitu

faktor psikososial seperti fisik sesorang yang mengalami setelah atau sesudah

pasca stroke yang tidak dapat menerima sebagai akibat mekanisme koping

yang tidak efektif dan lain-lain (Amir, 2005). Harga diri rendah yaitu perasaan

negatif terhadap diri sendiri yang menyebabkan menghilangnya rasa percaya

diri, tidak berguna, tidak berharga, tidak berdaya, tidak ada harapan ,pesemis

dan putus asa (Depkes RI, 2000). Penelitian ini oleh Rizkytia Rohadirja yang

meneliti tentang konsep harga diri pada pasien pasca stroke di poliklinik

RSUD Sumedang tahun 2010. Hasil penelitiannya ini menunjukkan hampir

sebagain besar responden memiliki harga diri negative (56,67%), peran diri

yang negatif (73,33%), dan identitas diri yang negatif (56%). Harga diri

penderita pasien pasca stroke yang memiliki mekanisme koping yang efektif

akan dapat menyesuaikan diri sendiri dengan perubahan pasca stroke. Namun

penderita dengan mekanisme koping ini yang tidak efektif terhadap perubahan

pasien pasca stroke akan menimbulkan reaksi yaitu seperti apatis, marah,

menarik diri dari suatu lingkungan, keadaan sedih ini yang berkepanjangan

sebagai suatu respon terhadap situasi yang dianggap atau dialami seperti tidak

menyenangkan seperti aktivitas berjalan selalu memerlukan bantuan orang

lain, dan aktivitas harian lainnya (Wijono, 2010).

4
Untuk mengembalikan harga diri pasca stroke di perlukan penanganan

secara medis. Penatalaksanaan ini secara umum bertujuan untuk memperbaiki

situasi umum seseorang, mencegah komplikasi dan kematian. Untuk

meringankan atau menurunkan odem diotak, melakukan seperti menaikan

Pemimpin dan badan bagian atas setinggi 20 sampai 30, menghindarkan

memberikan cairan intravena diisi glukosa atau larutan hipotonik,

memberikan osmoterapi. Pada rehabilitas stroke dengan pemograman

pemulihan pada kondisi seseorang yang terkena stroke yang bertujuan untuk

mengoptimalkan jumlah atau kapasitas seseorang fisik maupun kemampuan

fungsional pasien stroke, dapat mampu mandiri dalam melakukan pekerjaan

sehari-hari. Sesudah stroke menyisakan lumpuhan terhadap sisi yang

kena,sublukasi pada bahu, timbu nyeri, berfikir jalan yang kliru dan masih

banyaknya keadaan yang perlu mengevaluasi oleh fisioterapis (Putri, 2012).

Latihan ini yaitu salah satu bentuk intervensi fundamental perawat dapat

dilakukan untuk berhasilan regimen terapeutik bagi pasien dan dalam upaya

yang mencegahan terjadinya keadaan fraktur selamanya pada pasien pasca

perawatan di rumah sakit sehingga dapat menimbulkan menurunkan tingkat

kecanduan pasien pada keluarga (Marlina, 2011).

Berdasarkan masalah dan beberapa fenomena di atas peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri

Pada Pasien Pasca Stroke”.

5
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas permasalahan dalam penelitian

ini adalah “Apa Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri Pada Pasien Pasca

Stroke?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya Faktor Yang

Mempengaruhi Harga Diri Pada Pasien Pasca Stroke.

6
BAB 2

METODE PENELITIAN

2.1 Strategi Pencarian Literature

2.1.1 Framework yang digunakan

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS

framework.

1. Outcome, hasil atau luaran yang diperolah pada penelitian,

Population/problem

2. Study design, desain penelitian yang digunakan oleh jurnal yang akan di

review

3. Comparation , penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding

4. Populasi atau masalah yang akan di analisis

5. Intervention , suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus perorangan

atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan

2.1.2 Kata kunci

Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword penelitian ini yaitu,

“ Harga Diri stroke”.

2.1.3 Database atau Search engine

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder yang

diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Sumber data

sekunder yang kita dapat berupa artikel atau jurnal yang relevan dengan

topik menggunakan database melalui google scholar, PubMeds, Science

Direct

7
2.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Tabel 2.1 Kriteria inklusi dan ekslusi dengan format PICOS

Kriteria Inklusi Ekslusi


Comment [ ý14]: Jangan hanya membalik

Population Harga Diri Pasien Stroke Variabel diluar harga diri pada

Problem pasien stroke

Intervention Tidak ada faktor Tidak ada faktor intervensi

intervensi

Comparation Tidak ada faktor Tidak ada faktor

membanding membanding

Outcome Adanya suatu hubungan Ada atau tidak Adanya suatu

ada pengaruh hubungan ada pengaruh

Study design analitik korelasi analitik observasional atau

korelasi

Tahun terbit Artikel atau jurnal yang Terbit dibawah tahun 2013

terbit 2013-2020 dan diatas tahun 2020

Bahasa Bahasa inggris dan Selain Bahasa inggris dan

bahasa indonesia bahasa indonesia

2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

8
2.3.1 Hasil pencarian dan seleksi studi

Menurut hasil pencarian literature melalui publikasi google scholar,

PubMeds, Science Direct, menggenakan kata kunci “Harga Diri pasien

stroke”

2.3.2 Daftar artikel hasil pencarian

Literature review ini di sintesis menggenakan metode naratif dengan

mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil

yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal penelitian yang sesuai dengan

kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan membuat ringkasan jurnal

diliputi nama peneliti, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta

database. Hasil pencarian dengan variabel dependent (Harga Diri Pasien

Stroke).

Kerangka kerja penelitian merupakan kerangka pelaksanaan penelitian,

kerangka kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Pencarian menggunakan keyword


Harga Stroke pasien melalui
database google scholar google
scholar, PubMeds, Science Direct
N = 3.120
Excluded (n= 1230)
Artikel atau jurnal yang
terbit 2013-2020
Junal Indonesia atau Bahasa
Inggris tahun sejumlah 1.890 Excluded (n= 1876 )
Judul Jurnal Tidak sesuai dengan
topic atau keyword=
1. Harga Diri Pasien Stroke
2. Bukan Naskah Publikasi
3. Terdapat Volume, dan No Jurnal
Jurnal yang sesuai
dengan kriteria 14 jurnal

9
Penulis mengambil 10
jurnal untuk di review

Gambar 3.1 Diagram alur review jurnal

10
BAB 3

HASIL PENELITIAN

Tabel 3.2 Daftar artikel hasil pencarian

No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Sampel, Hasil Penelitian

Angka Variabel, Instrumen,

Analisis)
1 Eun-Seo An, Soon- 2019 Vol. 20, Influences of Self- D: cross sectional The results of this study were as

Rim Suh, Eun-Hee No. 3 pp. esteem, Rehabilitation S: accidental sampling follows: the mean self-esteem was

Kim Motivation on Quality V: Self-esteem 3.09/5, rehabilitation motivation

of Life in Stroke I: questionares was 3.60/5, and quality of life was

Pateints with A: SPSS WIN 21.0 2.95/5. Sex, age, education,

Rehabilitation Therapy program(SPSS Inc., caregiver, occupation, duration

Chicago, IL, USA) after attack, the degree of

disability(dependence), and
cognitive function were significantly

associated with quality of life. There

was positive correlation between

quality of life and self-esteem(r=.45,

p<.001) and there was positive

correlation between quality of life

and rehabilitation motivation(r=.27,

p<.001). Variables such as self-

esteem, duration after attack, the

degree of disability(dependence),

and cognitive function explained

43.6%(F=14.87 p=<.001) of the

variance in quality of life in model


2 Zarmi, Martha Suri, 2017 Vol.6 Hubungan Kondisi D: kuantitatif dengan metode Hasil: Hasil analisis 60 responden,

Daryanto No.2 Fisik Dan Mekanisme cross sectional 42 responden (70%) dengan harga

10
Koping Individu S: accidentaly sampling diri rendah, 11 responden (18,3%)

Dengan Harga Diri V: Harga Diri Penderita dan 7 responden (11,7%) dengan

Penderita Pasca Stroke Pasca Stroke harga diri tinggi, 37 responden

Di Poliklinik Saraf I: Kuesioner. (61,7%) dengan fisik kondisi

RSUD Raden Mataher A: uji chi-square kelainan dan 23 responden (38,3%)

Jambi tanpa kondisi fisik, 39 responden

(65%) memiliki mekanisme koping

maladaptif dan 21 responden (35%)

memiliki mekanisme koping adaptif.

Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa ada hubungan yang

signifikan antara kondisi fisik dan

mekanisme koping dengan harga diri

pasien pasca stroke di RSUD Raden

11
Mataher Jambi
3 Shindy Okthavia. W 2014 Volume Hubungan Antara D: kuantitatif dengan metode terdapat hubungan yang signifikan

3, No. 2, Dukungan Sosial cross sectional antara dukungan sosial keluarga

Agustus Keluarga Terhadap S: purposive random dengan self esteem pada penderita

2014 Tingkat Self Esteem sampling pasca stroke dengan nilai sig.(p)

Pada Penderita Pasca V: Harga Diri Penderita sebesar 0,002.

Stroke Pasca Stroke

I: Kuesioner.

A: Spearman’s Rank
4 Siti Fathimah 2014 Volume Hubungan Tingkat D: metode analitik korelasi Hasil analisis diperoleh p-value =

Fadlulloh1, Arif 9, No.2, Ketergantungan Dalam dengan pendekatan cross 0,003 dan tingkat korelasi (r) =

Setyo Upoyo2, Yuli Juli Pemenuhan Aktivitas sectional 0,521. Ada hubungan yang

Dwi Hartanto3 2014 Kehidupan Sehari-Hari S: accidentaly sampling bermakna antara tingkat

(AKS) Dengan Harga V: Harga Diri Penderita ketergantungan dalam pemenuhan

Diri Penderita Stroke Pasca Stroke aktivitas kehidupan sehari-hari

12
Di Poliklinik Syaraf I: modifikasi indeks barthel (AKS) dengan harga diri penderita

RSUD Prof. Dr. dan kuesioner harga diri. stroke.

Margono Soekarjo A: Spearman’s Rank

Purwokerto
5 Yusmawarnita Zai, 2019 Vol.4, Hubungan Dukungan D: studi cross sectional Berdasarkan uji chi-square

Kandrinus Bu’ulolo, No.2, Keluarga dengan S: accidentaly sampling ditemukan nilai p (<0,05) secara

Novy Fajariani, Desembe Tingkat Harga Diri V: Harga Diri pada Penderita statistik menunjukkan bahwa ada

Yasozatulo r 2019 pada Penderita Stroke Stroke hubungan antara dukungan keluarga

di Rumah Sakit Umum I: Kuesioner. dan tingkat harga diri (self-esteem)

Royal Prima Medan A: uji chi-square pada pasien stroke khususnya ada

hubungan antara informasi

dukungan (p-value = 0,009),

dukungan penilaian (p-value =

0,003), dukungan instrumental

diperoleh (p-value = 0,009),

13
dukungan emosional (p-value =

0,004) dengan tingkat harga diri

(self-esteem) ) pada pasien stroke


6 Irza Oktari, Rizka 2020 Volume Tingkat D: kuantitatif dengan desain Hasil penelitian ini menunjukkan

Febtrina, Eka 10 No 2, Ketergantungan penelitian cross sectional bahwa mayoritas tingkat

Malfasari, Stephanie Hal 185 - Dalam Pemenuhan S: Purposive sampling ketergantungan responden adalah

Dwi Guna 194, Aktivitas Sehari Hari V: Harga Diri pada Penderita ketergantungan Ringan sebanyak 17

April Berhubungan Stroke responden (32,1%), dan mayoritas

2020 Dengan Harga Diri I: Kuesioner. responden memiliki harga diri

Penderita Stroke A: uji chi-square sedang (64,2%). Berdasarkan uji chi

square didapatkan kesimpulan

bahwa p value = 0,002 (< 0,05)

artinya terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat

ketergantungan aktivitas sehari hari

14
dengan harga diri penderita stroke.
7 Anne M. Chang and 2014 Volume 3 State Self-Esteem D: correlated State self-esteem was significantly

Ann E. Mackenzie No Following Stroke S: Purposive sampling correlated to functional

3April V: Self-Esteem, Stroke Harga independence. The results of linear

28, 2014 Diri pada Penderita stepwise regression analysis

Stroke indicated that functional ability and

I: The Modified Barthel state self-esteem at 2 weeks, as well

Index was used to assess as the presence of heart disease,

functional ability. were significant predictors (55%) of

Patients' current feelings functional ability at 3 months. For

of self-worth were those with a functional ability score

assessed with use of the of $81 on admission to the

State Self-Esteem Scale. rehabilitation unit, state self-esteem

A: Analisis, Prosentase, and functional ability at 2 weeks as

Speraman Rank well as previous stroke explained

15
53% of the variance in functional

ability at 3 months. When functional

ability was #80, baseline and 2-week

functional ability, state self-esteem

at 2 weeks, and age predicted 53%

of the variance in functional ability

at 3 months.

8 Lee Jiyung, OT ․ 2020 Vol. 8. the effect of D: With a quasi-experimental In this study, light touch was not

Choi Wonho, PT, No (1) somatosensory design significant in both groups. Static

Ph.D stimulation on the S: Consecutive Sampling two-point discrimination was

upper limb sensory and V: Self-Esteem of Stroke significant among the experimental

function and self- Patients group member’s index fingers.

esteem of stroke I: penilaian Fugl-Meyer Among the control group members,

patients (FMA), dan skala harga it was significant in the ring finger.

16
diri The comparison between the two

A: uji-t, dan uji-x2 groups was significant in the index

finger. The stereognosis results were

significant in the experimental group

but not in the control group. The

comparison between the groups

after the intervention was not

significant. FMA was significant in

the shoulder/ elbow/ forearm (SEF),

hand and coordination among the

experimental group. Among the

control group, it was significant in

the SEF and hand. The comparison

between the groups was significant

17
in the SEF, hand and coordination.

The self-esteem scale results were

significant among both groups, and

the comparison between the group’s

score was likewise significant.

9 Young-Geun Kim 2015 Vol. 16, The Effect of The D: With a quasi-experimental The results were as follows. The

No. 8 pp. Virtual Reality design experimental group showed

Rehabilitation System S: Accidental sampling significant improvements for

on Activities of daily V: self-esteem in Stroke Activities of daily living, basic

living, cognitive I: FIM, Mini-Mental State cognitive abilities and self-esteem

function, self-esteem in Examination for Korean; related with life satisfaction after

Stroke MMSE-K, Self-esteem the interventions(p<.05). There

scale were no significant differences

A: uji-t, dan uji-x2 between two groups for all

18
assessment tool after interventions.
10 Chang, Koung-Oh· 2013 Vol. 20 The Effects of Self-help D With a quasi-experimental There was a significant increase in

Park, Jung Yeon No. 1, 1- Management Program design knowledge about stroke, self-

9, April, on Knowledge about S: Purposive sampling efficacy and self-esteem in the

2013 Stroke, Self-efficacy V: Self-esteem in People experimental group.

and Self-esteem in with Stroke

People with Stroke I: the self-help management

program.

A: SPSS/WIN using

descriptive statistics, t-

test, and x2-test

19
Didapatkan 10 jenis artikel dengan penggunaan metode penelitian

artikel yang berbeda–beda. Pengertian Metode penelitianyaitu langkah

yang telah dimiliki dan dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk

mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada data

yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran

atau rancangan penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-

langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, dan dengan

langkah apa data-data tersebut diperoleh dan selanjutnya diolah dan

dianalisis. namun mayoritas metode yang digunakan adalah 7 artikel

cross- sectional dan 3 With a quasi-experimental design . penelitian cross-

sectional merupakan salah satu desain penelitian atau bisa pula dilihat

sebagai salah satu metodologi penelitian sosial dengan melibatkan lebih

dari satu kasus dalam sekali olah dan juga melibatkan beberapa variabel

untuk melihat pola hubungannya. Jenis penelitian experimental design

adalah suatu metode yang bertujuan untuk menyelidiki adanya

kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara melakukan kontrol atau

kendali.

Pada 10 jenis artikel tersebut hanya menggunakan satu variabel

saja yaitu Harga Diri meruapakan hasil evaluasi individu terhadap dirinya

sendiri yang diekspresikan dalam sikap terhadap diri sendiri. Pada 10

artikel jurnal tersebut terdapat 6 jurnal lokal yang berbahasa Indonesia

dengan judul atau keyword harga diri pasien stroke, dan 4 jurnal

internasional dengan judul atau keyword Self-Esteem of Stroke Patients

15
Pada 10 jenis artikel tersebut mengunakan Instrument kuesioner

dengan modifikasi indeks barthel. Pengertian Indeks Barthel merupakan

suatu instrument pengkajian yang berfungsi mengukur kemandirian

fungsional dalam hal perawatan diri dan mobilitas. Indeks Barthel

menggunakan 10 indikator ADL, sebagai berikut: Makan (Feeding),

Mandi (Bathing), Perawatan diri (Grooming), Berpakaian (Dressing),

Buang air kecil (Bowel), Buang air besar (Bladder), Penggunaan toilet.

Transfer (Berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya), Mobilitas,

Naik turun tangga.

16
BAB 4

PEMBAHASAN

Jenis artikel yang pertama, membahas mengenai Influences of Self-esteem,

Rehabilitation Motivation on Quality of Life in Stroke Pateints with

Rehabilitation Therapy yang membuahkan hasil bahwa pada penelitian Hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut: harga diri rata-rata adalah 3,09 / 5, motivasi

rehabilitasi 3,60 / 5, dan kualitas hidup adalah 2,95 / 5. Jenis kelamin, usia,

pendidikan, pengasuh, pekerjaan, durasi setelah serangan, tingkat kecacatan

(ketergantungan), dan fungsi kognitif secara signifikan terkait dengan kualitas

hidup. Ada korelasi positif antara kualitas hidup dan harga diri (r = .45, p <.001)

dan ada korelasi baik atau positif antara kualitas hidup dan motivasi rehabilitasi

(r = .27, p <.001). Variabel seperti harga diri, durasi setelah serangan, tingkat

kecacatan (ketergantungan), dan fungsi kognitif menjelaskan 43,6% (F = 14,87 p

= <. 001) dari varians dalam kualitas hidup dalam model

Jenis artikel yang kedua merupakan Hubungan Kondisi Fisik Dan

Mekanisme Koping Individu Dengan Harga Diri Penderita Pasca Stroke Di

Poliklinik Saraf RSUD Raden Mataher Jambi. Hasilnya Hasil: Hasil analisis 60

responden, 42 responden (70%) dengan harga diri rendah, 11 responden (18,3%)

dan 7 responden (11,7%) dengan harga diri tinggi, 37 responden (61,7%) dengan

fisik kondisi kelainan dan 23 responden (38,3%) tanpa kondisi fisik, 39

responden (65%) yang dimiliki mekanisme koping maladaptif dan 21 responden

17
(35%) memiliki mekanisme koping adaptif. Hasil uji statistik menunjukkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara kondisi fisik dan mekanisme koping

dengan harga diri pasien pasca stroke di RSUD Raden Mataher Jambi.

Pada artikel ke tiga Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Terhadap

Tingkat Self Esteem Pada Penderita Pasca Stroke hasil penelitian terdapat

hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan self esteem

pada penderita pasca stroke dengan nilai sig.(p) sebesar 0,002.

Pada penelitian ke empat Hubungan Tingkat Ketergantungan Dalam

Pemenuhan Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari (AKS) Dengan Harga Diri

Penderita Stroke Di Poliklinik Syaraf RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto. Hasil Hasil analisis diperoleh p-value = 0,003 dan tingkat korelasi

(r) = 0,521. Ada hubungan yang bermakna antara tingkat ketergantungan dalam

pemenuhan aktivitas kehidupan sehari-hari (AKS) dengan harga diri penderita

stroke.

Artikel ke lima Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Harga Diri

pada Penderita Stroke di Rumah Sakit Umum Royal Prima Medan. Berdasarkan

uji chi-square ditemukan nilai p (<0,05) secara statistik menunjukkan bahwa ada

hubungan antara dukungan keluarga dan tingkat harga diri (self-esteem) pada

pasien stroke khususnya ada hubungan antara informasi dukungan (p-value =

0,009), dukungan penilaian (p-value = 0,003), dukungan instrumental diperoleh

(p-value = 0,009), dukungan emosional (p-value = 0,004) dengan tingkat harga

diri (self-esteem) ) pada pasien stroke

Artikel ke 6 yang berjudul Tingkat Ketergantungan Dalam Pemenuhan

Aktivitas Sehari Hari Berhubungan Dengan Harga Diri Penderita Stroke. Hasil

18
penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat ketergantungan responden

adalah ketergantungan Ringan sebanyak 17 responden (32,1%), dan mayoritas

responden memiliki harga diri sedang (64,2%). Berdasarkan uji chi square

didapatkan kesimpulan bahwa p value = 0,002 (< 0,05) artinya terdapat

hubungan yang signifikan antara tingkat ketergantungan aktivitas sehari hari

dengan harga diri penderita stroke.

Artikel ke tujuh State Self-Esteem Following Stroke. Harga diri negara

secara signifikan berkorelasi dengan independensi fungsional. Hasil analisis

regresi bertahap bertahap menunjukkan bahwa kemampuan fungsional dan harga

diri pada 2 minggu, serta adanya penyakit jantung, merupakan prediktor

signifikan (55%) kemampuan fungsional pada 3 bulan. Bagi mereka dengan skor

kemampuan fungsional $ 81 pada saat masuk ke unit rehabilitasi, nyatakan harga

diri dan kemampuan fungsional pada 2 minggu serta stroke sebelumnya

menjelaskan 53% perbedaan dalam kemampuan fungsional pada 3 bulan. Ketika

kemampuan fungsional adalah # 80, baseline dan kemampuan fungsional 2

minggu, nyatakan harga diri pada 2 minggu, dan usia diprediksi 53% dari varians

dalam kemampuan fungsional pada 3 bulan.

Artikel ke delapan the effect of somatosensory stimulation on the upper limb

sensory and function and self-esteem of stroke patients. Dalam penelitian ini,

sentuhan ringan tidak signifikan pada kedua kelompok. Diskriminasi dua titik

statis adalah signifikan di antara jari telunjuk anggota kelompok eksperimen. Di

antara anggota kelompok kontrol, itu signifikan di jari manis. Perbandingan

antara kedua kelompok itu signifikan di jari telunjuk. Hasil stereognosis

signifikan pada kelompok eksperimen tetapi tidak pada kelompok kontrol.

19
Perbandingan antara kelompok setelah intervensi tidak signifikan. FMA

signifikan di bahu / siku / lengan bawah (SEF), tangan dan koordinasi antara

kelompok eksperimen. Di antara kelompok kontrol, itu signifikan di SEF dan

tangan. Perbandingan antara kelompok adalah signifikan dalam SEF, tangan dan

koordinasi. Hasil skala harga diri signifikan di antara kedua kelompok, dan

perbandingan antara skor kelompok juga signifikan.

Artikel ke sembilan ini The Effect of The Virtual Reality Rehabilitation

System on Activities of daily living, cognitive function, self-esteem in Stroke.

Hasilnya adalah sebagai berikut. Kelompok eksperimental menunjukkan

peningkatan yang signifikan untuk Kegiatan kehidupan sehari-hari, kemampuan

kognitif dasar dan harga diri terkait dengan kepuasan hidup setelah intervensi (p

<0,05). Tidak ada perbedaan signifikan antara dua kelompok untuk semua alat

penilaian setelah intervensi.

Artikel ke sepuluh yang berjudul The Effects of Self-help Management

Program on Knowledge about Stroke, Self-efficacy and Self-esteem in People

with Stroke Ada peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan tentang stroke,

self-efficacy dan harga diri pada kelompok eksperimen.

20
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil dari literature review menjujkan bahwa sebagian

besar factor yang mempengaruhi harga diri rendah adalah

tergangunya pola akifitas serta pemenuhan aktiftas sehingga

mempengarhi koping

2. Beradasarkan literature review menjukan bahwa dukungan keluarga

sangat berpengaruh terhadap mekanisme koping pada pasien dengan

harga diri rendah.

perbedaan signifikan antara dua kelompok untuk semua alat

penilaian setelah intervensi.

3. Adanya hubungan pola aktifitas dengan mekanisme koping

padapasien pasca stroke dengan harga diri rendah

5.2 Saran

Adapun saran dari penulis adalah :

1. Peneliti selanjutnya lebih mengutamankan metode penelitian

experimental design untuk mencari metode terapi yang lebih efektif

untuk meningkatkan harga diri pasien stroke

2. Institusi pendidikan memberikan bantuan pikiran pustaka dan

memfasilitasi penelitian tentang metode penelitian experimental design

yang lebih tepat dan up to date

21
DAFTAR PUSTAKA

Adam, 2014. Karakteristik stroke pada obesitas, Skripsi

Brunner & Suddarth, 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8

volume 2. Jakarta EGC. 

Geoffrey, dkk. 2008. Psikologi Abnormal Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Mansjoer, Arif. 2004. Kapikta Selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media

Aesculopius

Marlina 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur pada Lanjut Usia di Desa

Meunasah Balek Kecamatan Kota Meureudu Kabupaten Pidie Jaya.

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan. Volume 1, Nomor 4 Tahun 2011.

ISSN 2086-6550. Semarang: STIKES Telogorejo.

Mulyatsih, Enny. 2008. Petunjuk Praktis Bagi Pengasuh dan Keluarga Pasien

Pasca Stroke. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.

Primaharin. 2019. Usia, Jenis Kelamin, dan Klasifikasi Hipertensi dengan Jenis

Stroke di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. JIM Unsyiah.

Pudiastuti. 2011. Penyakit Pemicu stroke . Yogyakarta. Nuha Medika

22
Putri, S.T., Fitriana, L.A., Ningrum, A. & Sulastri, A. (2014). Studi Komparatif:

Kualitas Hidup Lansia yang Tinggal Bersama Keluarga dan di Panti.

dari : http://ejournal.upi.edu/index.php/ JPKI/article/view/1178.

Diakses tanggal 07 desember 2019

Rasyid, A., Soertidewi, L., 2007. Kegawatdaruratan Stroke. In: Rasyid, A.,

Soertidewi, L. Unit Stroke Manajemen Stroke secara Komprehensif.

Jakarta: Balai Penerbit FKUI. pp: 64-71.

Rogers, Everett M., & F.Floyd Shoemaker. 2000. Communication of Innovation A

Cross-Cultural Approach. The Free Press. New York.

Vitahealth, 2006. STROKE. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Wicaksana, Inu. 2008. Mereka Bilang Aku Sakit Jiwa. Jakarta : Kanisius.

23

Anda mungkin juga menyukai