Anda di halaman 1dari 168

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

26%
Overall Similarity

Date: Oct 12, 2022 Remarks: Moderate similarity Verify Report:


Matches: 2631 / 10233 words detected, you better improve Scan this QR Code
Sources: 75 the document (if needed).

v 8.0.7 - WML 4
FILE - SKRIPSI TRI DILI PUTRI.DOCX
PENGARUH PERILAKU LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI

DESA BONTO BIRAENG KECAMATAN BONTONOMPO

KABUPATEN GOWA

TRI DILI PUTRI NIM : 120471806

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR

2022

SKRIPSI

PENGARUH PERILAKU LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI

DESA BONTO BIRAENG KECAMATAN BONTONOMPO

KABUPATEN GOWA

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Dalam Program Studi

Ilmu Keperawatan Pada

Sekolah Tinggi 47 Ilmu Keperawatan (STIK) Famika Makassar

OLEH:

TRI DILI PUTRI NIM:120471806

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR

2022

Saya bersumpah bahwa SKRIPSI penelitian ini adalah hasil karya sendiri dan belum

pernah dibuat dan dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai

jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.

Sungguminasa, 21 April 2022 Yang menyatakan,

TRI DILI PUTRI NIM:120471806

62 Disusun dan diajukan oleh :

TRI DILI PUTRI NIM:120471806

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dalam seminar Skripsi.
Sungguminasa, 21 April 2022

Disetujui oleh:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.Mkep Ns. Abd Rahman, S.Kep NIDN: 0913029103

NUPN:9909913797

Disusun dan diajukan oleh :

TRI DILI PUTRI NIM : 120471806

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji dalam seminar SKRIPSI Pada Hari : Kamis

Tanggal : 21 April 2022

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk seminar SKRIPSI

Tim Penguji :

1. Ns. Wiwiek Hidayati Jaya, S.Kep., M.Kes ( )


2. Ns. Wahyuni Wahab, S.Kep ( )

3. Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.Mkep ( )

4. Ns. Abd Rahman, S.Kep ( )

Mengetahui

KETUA STIK FAMIKA KETUA PRODI S1

Dr. Ns. YUDIT PATIKU ,S.Si.,S.Kep.,M.Kes Ns. Ambo Anto,S.Kep.,M.MKep NIDN:

0916096903 NIDN: 0913029103

SUKSES BUKANLAH HAL 40 KEBETULAN SEBAB KESUKSESAN TERBENTUK DARI

KERJA KERAS, PEMBELAJARAN, PENGORBANAN, DAN CINTA YANG KAMU INGIN

LAKUKAN
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan izin-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan SKRIPSI ini dengan baik. Shalawat dan salam atas

junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmatan lilalamin yang telah mengantarkan

umatnya dari jalan kegelapan kejalan yang terang benderang.

Skripsil dengan judul ”Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan

Covid-19 Di Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa” dibuat untuk

memenuhi syarat dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan studi pada program

studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Famika Makassar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat selesai karena adanya bantuan dan

kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga buat keluarga dan kedua orang tua saya

yaitu Bapak rasminto ibu zaenab untuk adek adeku tersayang dan calon suamiku hajrul

aswad yang tersayang yang tiada henti-hentinya berusaha dan berjuang untuk mencukupi

segala kebutuhan material, dan selalu memberikan kasih sayang, serta do’a. Ucapan

terimakasih dan penghormatan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Lasmaria Gultom selaku KetuaYayasan Fani Mitra Karya Makassar.

2. Ibu 70 Dr. Ns. Yudit Patiku, S.Si, S.Kep, M.Kes selaku Ketua STIK FAMIKA beserta

seluruh stafnya.

3. Bapak Ns.Ambo Anto S.Kep., M.Mkep., selaku Ketua Program Studi S-1 Keperawatan

STIK FAMIKA Makassar.

4. Bapak Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.Mkep. Selaku pembimbing I dan Bapak Ns. Abd

Rahman S.Kep. 53 selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

sumbangan fikiran dalam memberikan arahan kepada penulis.

5. Ibu Ns. Wiwiek Hidayati Jaya, S.Kep., M. Kes selaku penguji I dan Ibu Ns. Wahyuni
Wahab S.Kep selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya 63 demi kesempurnaan

SKRIPSI ini.

6. Seluruh dosen dan staf di lingkungan STIK FAMIKA Makassar yang telah membantu

dalam proses penyelesaian SKRIPSI.

7. 23 Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan moral

maupun material dalam penulisan SKRIPSI ini.

8. Rekan seangkatan 2018 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih

telah menjadi teman seperjuangan dan terus semangat kawan.

Dalam penulisan SKRIPSI 24 ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. 71 Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima kritikan dan

saran yang konstruktif demi sempurnanya

skripsi ini. Akhirnya 24 penulis mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan dan

bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Sungguminasa, 21 April 2022

Penulis

TRI DILI PUTRI NIM:120471806

37 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i

SURAT PERNYATAAN ii

HALAMAN PERSETUJIAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

MOTTO v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Teoritis 7

BAB II 8

PEMBAHASAN Error! Bookmark not defined.

A. Tinjauan Umum Tentang Lansia 13

B. Tinjauan Umum Tnteng Persepsi.. Error! Bookmark not defined.

C. 64 Tinjauan Umum Tentang Perilaku. Error! Bookmark not defined.

D. Tinjauan Umum Tentang Perilaku 8

E. Tinjauan Umum Tentang Pencegahan Covid-19 12

BAB III 32

KERANGKA KERJA PENELITIAN 32

A. Kerangka Konseptual 32

B. Variabel Penelitian 33

C. Defenisi Operasional dan Kriteri objektif 33

D. Hipotesis Penelitian 33

BAB IV 35
METODE PENELITIAN 35

A. Desain Penelitian 35

14 B. Populasi dan Sampel 35

C. Pengumpulan Data Dan Analisa Data 36

D. Etika Peneitian 39

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 41

A. Hasil Penelitian 41

B. Pembahasan 48

BAB VI PENUTUP 54

A. Kesimpulan 54

B. Saran 56

DAFTAR PUSTAKAN LEMBARAN KUISIONER

DAFTAR 37 LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Lembaran Penjelasan Penelitian Lampiran 3 : Lembaran Persetujuan

Responden Lampiran 4 : Instrumen Penelitian

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR

JUNI 2022

ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU LANSIA TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DI

DESA BONTO BIRAENG KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA


TAHUN 2022

Oleh : Tri Dili Putri, NIM. 120471806

(xiii + 1 Gambar/Skema + 6 Tabel + 13 Lampiran + 60 Halaman)

Lanjut usia merupakan suatu proses penuaan yang tidak dapat dihindari, manusia menjadi

tua melalui proses yang awalnya dimulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan

selanjutnya menjadi tua.. 18 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah Ada

Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19 Di Desa Bonto

Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik melalui

pendekatan Cross-Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui perilaku lansia

terhadap pencegahan penularan Covid-19 dengan dengan jumlah sampel 40. dengan

teknik pengambilan sampel yaitu Acidental sampling yaitu pengambilan sampel kebetulan

bertemu saat penelitian di Desa Bonto Biraeng. Analisa data menggunakan uji statistik

Chi-Square.

Berdasarkan hasil output analisis data yang peneliti lakukan menggunakan computer spss

versi 22 maka dapat diketahui hasil uji Chi- Square dengan uji analisis turunan Fisher's

Exact Test di dapatkan nilai X2 Hitung (0.037) < nilai X2 Tabel (0.5). Maka terdapat

pengaruh secara signifikan antara kedua variable, 27 artinya Ha diterima dan Ho ditolak.

Jadi 65 dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

Independen terhadap variabel Dependen, setelah dilakukan pendekatan Cross-Sectional

Study yang bertujuan mengetahui pengaruh perilaku lansia terhadap pencegahan

penularan Covid-19 Di Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.

Kata Kunci : Perilaku, Lansia, Pencegahan, Covid-19 Pustaka : 12 (2010 - 2021).


54 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lanjut usia merupakan suatu proses penuaan yang tidak dapat dihindari, manusia menjadi

tua melalui proses yang awalnya dimulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan

selanjutnya menjadi tua. Semua orang tentunya 31 akan mengalami proses menjadi tua

dan merupakan masa hidup manusia yang paling akhir. namun pada usia lansia sangat

pengaruh terjangkit penyakit selama masa pandemic covi-19

Corona Virus Disease 2019 (Covid19) adalah penyakit menular oleh virus jenis varian baru

yang bisa menular ke manusia dan hewan. Covid-19 menjadi sebuah ancaman yang

serius di seluruh dunia, sehingga disebut pandemi global. Setiap harinya korban positif

Covid-19 terus meningkat, dan menyerang setiap orang tanpa memandang jenis kelhamin

dan usia (Wulandari et al., 2020).

Secara global, terhitung pada tanggal 7 Mei 2020 jumlah kasus positif COVID-19 yang

terkonfirmasi didunia mencapai 3,679,499 kasus dengan angka kematian akibat hingga

254.199 jiwa dengan 215 negara yang terjangkit (WHO,2020). Jumlah kasus terkonfirmasi

di Asia Tenggara adalah 81.808 dengan angka kematian 2.936 jiwa (3, 6%) (WHO, 2020).

Sedangkan kasus

terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia per tanggal 06 Mei 2020 mencapai 12.438

kasus dengan angka kematian 895 jiwa,CFR (7,2%) dengan jumlah kasus yang diperiksa

spesimennya 92.976 dengan angka negatif 80.538 (Covid19 Kemenkes,2020)

Di Indonesia Data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, gugus tugas

percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia pada tanggal 16 September 2020


terdapat 228.993 kasus yang terkonfirmasi 164.101 kasus sembuh dan 9.101 kasus

meninggal . Data statistik kasus COVID-19 didapatkan hampir di seluruh wilayah,

beberapa di antaranya ialah DKI Jakarta dengan jumlah kasus 82.190 jiwa, Jawa Timur

Sebanyak 45.748 kasus, Jawa Barat sebanyak 25.662 kasus, Jawa Tengah 24.913 kasus

dan di daerah lainnya. Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan ke-23 dengan

2.607 kasus terkonfirmasi, 1.856 kasus sembuh dan 67 kasus meninggal (Gugus Tugas

Percepatan Penanganan COVID-19, 2020). Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan

kabupaten/kota dengan kasus positif tertinggi pertama terdapat di daerah Sleman dengan

total sebanyak 1.126 kasus positif COVID-19.

Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan jumlah kasus yang peningkatannya sangat

pesat. 9 Data kasus COVID-19 pada tanggal 2 Juni 2020 sulawesi selatan khususnya

Kab Gowa termasuk Wilayah dengan transmisi lokal yakni wilayah yang melaporkan kasus

konfirmasi yang penularannya diketahui secara lokal di wilayahnya. Data Kemenkes

(2020) menunjukkan jumlah kasus kumulatif di sulawesi selatan adalah 1630 kasus, hal ini

menyebabkan provinsi Sulawesi Selatan menjadi urutan keempat tertinggi setelah provinsi

DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Adapun Data Dinkes Sulsel (2020), Kabupaten

Gowa menjadi salah satu kabupaten dengan jumlah kasus COVID-19 yang cukup tinggi

dan terus mengalami peningkatan yakni tercatat pada tanggal 1 Juni sejumlah 113 kasus.

(Data Dinkes Sulsel dan Data Kemenkes 2020).

25 Pencegahan Covid-19 harus dilakukan oleh seluruh warga masyarakat. Maka

kewaspadaan kesehatan masyarakat harus diterapkan. Masyarakat harus disiplin

melaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif dalam pencegahan Covid-19.

Masyarakat yang berisiko terinfeksi adalah mereka yang kontak erat dengan pasien
Covid19 atau yang merawat pasien Covid-19. Selain itu, masyarakat yang rentan terkena

adalah mereka yang berada pada kelompok bayi dan balita, lansia, orang dengan imun

yang rendah serta orang yang memiliki penyakit bawaan seperti TBC, diabetes, gangguan

ginjal, jantung dan asma. Tindakan pencegahan merupakan kunci penerapan di

masyarakat.(Larasati & Haribowo, 2020).

Pemprov DKI Jakarta telah berupaya membuat kebijakan sejalan dengan kebijakan

pemerintah pusat dalam penanganan COVID-19. Pemerintah percaya apabila warga

mematuhi PSBB,

penyebaran wabah virus Corona ini dapat teratasi. Upaya maksimal sudah dilakukan

pemerintah, bukan hanya pada penanganan pasien saja, namun juga pada aspek-aspek

lainnya yang terdampak, antara lain kebijakan di bidang perekonomian dan pendidikan.

Pemerintah percaya cara-cara penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 yang

telah diambil saat ini dapat berhasil. Kebijakan yang diterapkan ini telah disesuaikan

dengan situasi geografis, demografis, budaya, dan kemampuan fiskal negara, sehingga

diperkirakan penanganan penyakit ini dapat dicapai (Kementerian Sekretariat Negara RI,

2020).

Upaya peningkatan pengetahuan, persepsi, perilaku, dan Perilaku tokoh masyarakat

dalam pencegahan Covid-19 harus terus ditingkatkan. Berbagai instansi yang ada memiliki

kewajiban untuk terus memotivasi dan membimbing masyarakat melalui para tokohnya

agar selalu menjalankan protokol kesehatan. Para tokoh masyarakat diharapkan untuk

selalu memberikan informasi kepada 66 masyarakat tentang pencegahan Covid-19.

Penyebaran informasi yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Sumarni,

Rosidin, & Sumarna, 2020).


Menurut Yuliana Oktaviani Dkk (2022) Persepsi serta pemahaman yang baik tentang

tingkat keparahan, penularan, serta kematin akibat COVID-19 akan menghasilkan Perilaku

bermanfaat dalam pencegahan penularan virus corona, persepsi dan pemahan

yang tidak baik akan berakibat sebaliknya (Betsch, 2020; Garai, 2020). Salah satu

pencegahan penularan COVID-19 dengan upaya promotif dan preventif dilaksanakan

dengan sosialisasi masif pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM kepada seluruh

masyarakat untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.

Menurut Setyaningsih Widanarti (2020) 4 Setiap orang mempunyai persepsi sendiri

mengenai apa yang dipikirkan, dilihat, dan dirasakan. Hal tersebut sekaligus berarti bahwa

persepsi menentukan apa yang akan diperbuat seseorang untuk memenuhi berbagai

kepentingan baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan masyarakat tempat

berinteraksi. Persepsi inilah yang membedakan seseorang dengan yang lain. Persepsi

dihasilkan dari kongkritisasi pemikiran, kemudian melahirkan konsep atau ide yang

berbeda-beda dari masing-masing orang meskipun obyek yang dilihat sama.

Berdasarkan survey penelitian dari Setyaningsih Widanarti (2020) bahwa beberapa

persepsi dan pencegahan lansia terhadap pandemic COVID-19 sekarang ini, di Indonesia

dibutuhkannya penelitian mengenai persepsi Perilaku pencegahan lansia dan pra lansia

terhadap COVID-19 ini dikarenakan jumlah lansia yang juga semakin bertambah di

Indonesia pada tahun 2019 sudah mencapai angka 25,64 juta orang sekitar 9,60% dan

meningkatnya kasus
COVID-19 di Indonesia hingga saat ini. (Setyaningsih Widanarti 2020).

Berdasarkan hasil survey pengambilan data awal di desa Bonto Biraeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa, terdapat

69 Populasi Lansia, dan sesuai dengan hasil wawancara yang didapat dari PKM bahwa

kasus terkonfirmasi Covid-19 terdapat 50 sehingga hal ini menjadi suatu problem yang

mempengaruhi masyarakat dan yang lebih khususnya lagi Lansia yang berada di Desa

Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa maka perlu dilakukan penelitan

untuk melihat persepsi, perilaku, Perilaku lansia di Desa Bonto Biraeng.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian dalam latarbelakang di atas, maka dirumuskan pertanyaan peneliti “

Apakah Ada Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19 Di

Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa...?

23 C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Apakah Ada Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan

Penularan Covid-19 Di Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

2. Tujuan Khusus
a. Menilai Perilaku Lansia 11 di Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten

Gowa

b. Mengetahui Pencegahan Penularan Covid-19 di Desa Bonto Biraeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa

c. Menganalisis Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19 di

Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

D. Manfaat Teoritis

67 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam ilmu keperawatan komunitas

dalam memberikan pengetahuan kepada lansia didesa Bonto Biraeng terkait Perilaku

Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti khususnya

dalam peningkatan wawasan dalam bidang penelitian serta menambah pengetahuan

tentang hal-hal yang menyangkut dengan Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan

Penularan Covid-19

b. Manfaat Bagi Responden


Diharapkan mampu mengetahui dan menambah pengetahuan lansia terkait pentingnya 18

Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19

c. Manfaat Bagi Instansi

Dapat digunakan sebagai acuan data dalam mengambil tindakan dalam pencegahan

penularan covid-19.

d. Manfaat Bagi Institusi

Penelitian ini sebagai bahan bacaan dan sumber refrensi untuk penelitian selanjutnya di

STIK Famika Makassar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perilaku

1. Pengertian

Notoatmodjo (2014), menyatakan bahwa Perilaku adalah reaksi atau respon seseorang

terhadap rangsangan atau stimulus dari luar dirinya. 6 Perilaku sebagai hasil aktifitas

organisme dapat diamati secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap

lingkungan sekitarnya. Secara sederhana Perilaku manusia dapat diartikan sebagai

rangkaian aktivitas yang dilakukan sehari-hari, seperti berbicara, berjalan, tradisi,

berpakaian, bereaksi, dan lain sebagainya. Perilaku manusia merupakan hal yang bias

yang dibentuk dan dapat dipelajari. (Christiany Juditha 2020)

6 Beberapa cara terbentuknya Perilaku seseorang, yaitu karena kebiasaan yang

dilakukan, ditempuh dengan pengertian dan melalui contoh atau model (seperti pemimpin,

orangtua, dan tokoh panutan lainnya)


Faktor-faktor yang memengaruhi terbentuknya Perilaku karena adanya rangsangan

internal berupa pengetahuan, perilaku, sarana, pengalaman, budaya, sosial, dan

keyakinan. Menurut Green dalam Notoatmodjo (2014), faktor yang memengaruhi Perilaku

adalah 1) faktor predisposisi atau faktor

internal yang ada pada diri individu, kelompok, dan masyarakat. Faktor seperti

pengetahuan, perilaku, kepercayaan, nilai-nilai dan budaya yang memudahkan individu

berPerilaku. Pengetahuan 18 merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan

Perilaku. 44 Domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang atau

over behavior adalah pengetahuan atau kognitif. 2) (Christiany Juditha 2020).

Perilaku merupakan suatu tanggapan atau reaks seseorang terhadap rangsangan (KBBI,

2014).Sedangkan menurut Robert Kwick dalam Donsu (2017) Perilaku adalah sebagian

tindakan seseorang yang dapat dipelajari dan diamati. Salah satu faktor yang

mempengaruhi Perilaku manusia atau masyarakat adalah tingkat pengetahuan (Ika

Purnamasari 2020).

Perilaku yang baik dapat menjadi upaya pencegahan terhadap penularan covid19 (Audria,

2019). Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh banyak factor, diantaranya pengetahuan,

persepsi, emosi, motivasi, dan lingkungan (Rahayu, 2014). Eksplorasi tentang Perilaku

kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai komponen, diantaranya persepsi tentang

kerentanan penyakit, persepsi hambatan dalam upaya pencegahan, persepsi tentang

manfaat, adanya dorongan, dan persepsi individu tentang 72 kemampuan yang dimiliki

untuk

melakukan upaya pencegahan ((Ika Purnamasari dalam Almi, 2020).

19 Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah laku seseorang dan

merupakan hasil kombinasi antara pengembangan anatomis, fisiologis dan psikologis


(Kast dan Rosenweig, 1995). 3 Disebutkan oleh Rakhmat (2001) menyebutkan bahwa

terdapat tiga komponen yang mempengaruhi Perilaku manusia, yaitu komponen kognitif,

afektif, dan konatif. Komponen kognitif merupakan aspek intelektual yang berkaitan

dengan apa yang diketahui manusia. Komponen afektif merupakan aspek emosional.

2. Faktor-Faktor Yang Mmepengaruhi Perilaku

1) Faktor Personal

a. Faktor Biologis: terlibat dalam seluruh kegiatan manusia, bahkan berpadu dengan

faktor-faktor sosiopsikologis. 10 Menurut Wilson, Perilaku sosial dibimbing oleh aturan-

aturan yang sudah di program secara genetis dalam jiwa manusia.

b. Faktor Sosiopsikologis: dapat diklasifikasikan ke dalam tiga komponen, yaitu:

a) Komponen afektif, merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis, didahulukan

karena erat kaitannya dengan pembicaraan sebelumnya.

b) Komponen kognitif, aspek intelektual yang berkaitan dengan apa yang diketahui

manusia.

c) Komponen konatif, aspek volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan

bertindak.

2) Faktor Situsional 3 Salah satu faktor yang mempengaruhi Perilaku manusia adalah

faktor situasional. Kaum behaviorisme percaya sekali bahwa lingkungan sangat

berpengaruh terhadap bentuk Perilaku seseorang. Menurut pendekatan ini, Perilaku

manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasional meliputi.

a. Faktor – faktor ekologis Kondisi alam (geografis) dan iklim (temperatur) dapat

mempengaruhi Perilaku manusia

b. Faktor rancangan dan arsitektural Contoh pengaruh rancangan dan arsitektural

terhadap Perilaku manusia dapat dilihat pada penataan rumah.


c. Faktor temporal Suasana emosi dan bentuk Perilaku dipengaruhi oleh faktor waktu

(temporal). 3 Misalnya, suasana emosi pagi hari tentu berbeda dengan suasana emosi

siang hari dan malam hari.

d. Faktor teknologi Jenis teknologi yang digunakan masyarakat dapat mempengaruhi pola-

pola komunikasi masyarakat baik pola pikir maupun pola tindakannya.

e. Faktor suasana Perilaku Dalam public speaking banyak sekali pembahasan tentang

bagaimana suatu bentuk penyampaian pesan harus disesuaikan dengan suasana Perilaku

pesertanya.

f. Faktor-faktor sosial ada tiga hal yang dibahas pada faktor ini, yaitu : sistem peran,

struktur sosial dan karakteristik individu.

g. Stimuli yang mendorong dan memperteguh Perilaku Pada dasarnya ada sejumlah

situasi yang memberi keleluasaan untuk bertindak dan sejumlah lain membatasinya. Jika

kita menganggap bahwa pada situasi tertent kita diperboleh/dianggap wajar melakukan

Perilaku tertentu, maka kita akan terdorong melakukannya.

h. Lingkungan psikososial Lingkungan psikososial diartikan sebagai persepsi terhadap

lingkungan.

3. Macam-Macam Perilaku Manusia Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka

Perilaku dapat dibedakan menjadi dua menurut (Notoatmodjo, 2013), sebagai berikut.

a. Perilaku tertutup (convert behavior) 41 Perilaku tertutup adalah respon seseorang

terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). 7 Respon atau

reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,

persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan perilaku yang terjadi pada orang yang menerima

stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.

b. Perilaku terbuka (overt behavior) Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk
tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk

tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

B. Tinjauan Umum Tentang Lansia

1. Pengertian

Lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. 34 Lansia

merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase

kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang

disebut aging process atau proses penuaan (WHO, 2015).

Lansia adalah seseorang yang memiliki usia lebih dari atau sama dengan 60 tahun. Lansia

dapat juga 26 diartikan sebagai menurunnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri

dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan

terhadap jejas (Darmojo, 2015).

Lansia 35 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun

wanita. Lansia sendiri

merupakan 12 tahap akhir dalam proses kehidupan yang terjadi banyak penurunan dan

perubahan fisik, psikologi, sosial yang saling berhubungan satu sama lain, sehingga

berpotensi menimbulkan masalah kesehatan fisik maupun jiwa pada lansia (Cabrera,

2015).

2. 30 Klasifikasi Lansia Menurut WHO (2013) :

1) Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45-54 tahun.

2) Lansia (elderly), yaitu kelompok usia 55-65 tahun


3) Lansia muda (young old), yaitu kelompok usia 66-74 tahun.

4) 12 Lansia tua (old), yaitu kelompok usia 75-90 tahun.

5) Lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih dari 90 tahun.

Sedangkan menurut Depkes RI (2013) terdapat lima klasifikasi pada lansia :

1) Pralansia (prasenilis) adalah seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.

2) Lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3) Lanjut usia risiko tinggi adalah 33 seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan

masalah kesehatan.

4) Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih melakukan pekerjaan dan/atau

kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.

5) 38 Lanjut usia tidak potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah,

sehingga bergantung kepada kehidupan orang lain.

3. Proses Penuaan Menurut Sunaryo, et.al. (2016) :

2 a) Teori Biologis Teori biologis berfokus pada proses fisiologi dalam kehidupan

seseorang dari lahir sampai meninggal dunia, perubahan yang terjadi pada tubuh dapat

dipengaruhi oleh faktor luar yang bersifat patologi. Proses menua merupakan terjadinya

perubahan struktur dan fungsi tubuh selama fase kehidupan. Teori biologis lebih menekan

pada perubahan struktural sel atau organ tubuh termasuk pengaruh agen patologis.

b) Teori Psikologi (Psycologic Theories Aging) Teori psikologi menjelaskan bagaimana

seorang merespon perkembangannya. Perkembangan seseorang akan terus berjalan


walaupun seseorang tersebut telah menua. Teori psikologi terdiri dari teori hierarki

kebutuhan manusia maslow (maslow’s hierarchy of human needs), yaitu tentang

kebutuhan dasar manusia dari tingkat yang paling rendah (kebutuhan

biologis/fisiologis/sex, rasa aman, kasih saying dan harga diri) 2 sampai tingkat paling

tinggi (aktualisasi diri). Teori individualisme jung (jung’s theory of individualisme), yaitu sifat

manusia terbagi menjadi dua, yaitu ekstrover dan introver. Pada lansia akan cenderung

introver, lebih suka menyendiri. Teori delapan tingkat perkembangan erikson (erikson’s

eight stages of life), yaitu tugas perkembangan terakhir yang harus dicapai seseorang

adalah ego integrity vs disappear. Apabila seseorang mampu mencapai tugas ini maka dia

akan berkembang menjadi orang yang bijaksana (menerima dirinya apa adanya, merasa

hidup penuh arti, menjadi lansia yang bertanggung jawab dan kehidupannya berhasil).

c) Teori Kultural Teori kultural menjelaskan bahwa tempat kelahiran seseorang

berpengaruh pada budaya yang dianutnya. Budaya merupakan perilaku, perasaan, nilai

dan kepercayaan yang terdapat pada suatu daerah dan dianut oleh kaum orang tua.

Budaya yang dimiliki sejak ia lahir akan selalu dipertahankan sampai tua.

d) Teori Sosial Teori social meliputi teori aktivitas (lansia yang aktif dan memiliki banyak

kegiatan sosial), teori pembebasan (perubahan usia seseorang mengakibatkan seseorang

menarik diri dari kehidupan sosialnya) dan teori kesinambungan (adanya kesinambungan
pada siklus kehidupan lansia, lansia tidak diperbolehkan meninggalkan peran dalam

proses penuaan).

e) Teori Genetika Teori genetika mengungkapkan bahwa proses penuaan memiliki

komponen genetik. 17 Dilihat dari pengamatan bahwa anggota keluarga yang cenderung

hidup pada umur yang sama dan mereka mempunyai umur yang rata-rata sama, tanpa

mengikut sertakan meninggal akibat kecelakaan atau penyakit.

2 f) Teori Rusaknya Sistem Imun Tubuh Mutasi yang berulang- ulang mengakibatkan

sistem imun untuk mengenali dirinya berkurang sehinggal terjadinya kelainan pada sel,

perubahan ini disebut peristiwa autoimun.

g) Teori Menua Akibat Metabolisme Pada zaman dahulu disebut lansia adalah seseorang

yang botak, kebingungan, pendengaran yang menurun atau disebut dengan “budeg”

bungkuk, dan beser atau inkontinensia urin.

h) Teori Kejiwaan Sosial Teori kejiwaan sosial meliputi activity theory yang menyatakan

bahwa lansia adalah orang 2 yang aktif dan memiliki banyak kegiatan sosial. 13

Continuity theory adalah perubahan yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh tipe

personality yang dimilikinya, dan disengagement theory

adalah akibat bertambahnya usia seseorang mereka mulai menarik diri dari pergaulan.

C. Tinjauan Umum Tentang Pencegahan Covid-19

1. Pengertian

Tindakan pencegahan dan mitigasi merupakan kunci penerapan di pelayanan kesehatan


dan masyarakat. Langkah- langkah pencegahan yang paling efektif di masyarakat meliputi:

1) Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak terlihat

kotor atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor;

2) Menghindari menyentuh 5 mata, hidung dan mulut;

3) Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan

atas bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah;

4) Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan

tangan setelah membuang masker;

5) Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari orang yang mengalami gejala gangguan

pernapasan.

2. Pencegahan

1 Isolasi rumah atau perawatan di rumah dilakukan terhadap orang yang bergejala ringan

dan tanpa kondisi penyerta seperti (penyakit paru, jantung, ginjal dan kondisi

immunocompromised). Tindakan ini dapat dilakukan pada

pasien dalam pengawasan, orang dalam pemantauan dan kontak erat yang bergejala

dengan tetap memperhatikan kemungkinan terjadinya perburukan. Beberapa alasan

pasien dirawat di rumah yaitu perawatan rawat inap tidak tersedia atau tidak aman.

Pertimbangan tersebut harus memperhatikan kondisi klinis dan keamanan lingkungan

pasien. Pertimbangan lokasi dapat dilakukan di rumah, fasilitas umum, atau alat angkut

dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi setempat.

Perlu dilakukan informed consent terhadap pasien yang melakukan perawatan rumah.
Penting untuk memastikan bahwa lingkungan tempat pemantauan kondusif untuk

memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan medis yang diperlukan orang tersebut. Idealnya,

satu atau lebih fasilitas umum yang dapat digunakan untuk pemantauan harus

diidentifikasi dan dievaluasi sebagai salah satu elemen kesiapsiagaan menghadapi

COVID-19. Evaluasi harus dilakukan oleh pejabat atau petugas kesehatan masyarakat.

Selama proses pemantauan, pasien harus selalu proaktif berkomunikasi dengan petugas

kesehatan. Petugas kesehatan yang melakukan pemantauan menggunakan APD minimal

berupa masker. Berikut rekomendasi prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi

untuk isolasi di rumah:

1) Tempatkan pasien/orang dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik

(memiliki jendela terbuka, atau pintu terbuka)

2) Batasi pergerakan dan minimalkan berbagi ruangan yang sama. Pastikan ruangan

bersama (seperti dapur, kamar mandi) memiliki ventilasi yang baik.

3) Anggota keluarga yang lain sebaiknya tidur di kamar yang berbeda, dan jika tidak

memungkinkan maka jaga jarak minimal 1 meter dari pasien (tidur di tempat tidur berbeda)

4) Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Idelanya satu orang yang benar-benar sehat

tanpa memiliki gangguan kesehatan lain atau gangguan kekebalan.

Pengunjung/penjenguk tidak diizinkan sampai pasien benar-benar sehat dan tidak

bergejala

5) Lakukan hand hygiene (cuci tangan) segera setiap ada kontak dengan pasien atau

lingkungan pasien. Lakukan cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan,

sebelum makan, setelah dari kamar mandi, dan kapanpun tangan kelihatan kotor. Jika

tangan tidak tampak kotor dapat menggunakan hand sanitizer, dan untuk tangan yang
kelihatan kotor menggunakan air dan sabun.

6) Jika mencuci tangan menggunakan air dan sabun, handuk kertas sekali pakai

direkomendasikan. Jika tidak tersedia

bisa menggunakan handuk bersih dan segera ganti jika sudah basah.

7) Untuk mencegah penularan melalui droplet, masker bedah (masker datar) diberikan

kepada pasien untuk dipakai sesering mungkin.

8) Orang yang memberikan perawatan sebaiknya menggunakan masker bedah terutama

jika berada dalam satu ruangan dengan pasien. Masker tidak boleh dipegang selama

digunakan. Jika masker kotor atau basah segera ganti dengan yang baru. Buang masker

dengan cara yang benar (jangan disentuh bagian depan, tapi mulai dari bagian belakang).

Buang segera dan segera cuci tangan.

9) Hindari kontak langsung dengan cairan tubuh terutama cairan mulut atau pernapasan

(dahak, ingus dll) dan tinja. Gunakan sarung tangan dan masker jika harus memberikan

perawatan mulut atau saluran nafas dan ketika memegang tinja, air kencing dan kotoran

lain. Cuci tangan sebelum dan sesudah membuang sarung tangan dan masker.

10) Jangan gunakan masker atau sarung tangan yang telah terpakai.

11) Sediakan sprei dan alat makan khusus untuk pasien (cuci dengan sabun dan air

setelah dipakai dan dapat digunakan kembali)


12) Bersihkan permukaan di sekitar pasien termasuk toilet dan kamar mandi secara

teratur. Sabun atau detergen rumah tangga dapat digunakan, kemudian larutan NaOCl

0.5% (setara dengan 1 bagian larutan pemutih dan 9 bagian air).

13) Bersihkan pakaian pasien, sprei, handuk dll menggunakan sabun cuci rumah tangga

dan air atau menggunakan mesin cuci dengan suhu air 60-900C dengan detergen dan

keringkan. Tempatkan pada kantong khusus dan jangan digoyang-goyang, dan hindari

kontak langsung kulit dan pakaian dengan bahan-bahan yang terkontaminasi.

14) Sarung tangan dan apron plastic sebaiknya digunakan saat membersihkan permukaan

pasien, baju, atau bahan-bahan lain yang terkena cairan tubuh pasien. Sarung tangan

(yang bukan sekali pakai) dapat digunakan kembali setelah dicuci menggunakan sabun

dan air dan didekontaminasi dengan larutan NaOCl 0.5%. Cuci tangan sebelum dan

setelah menggunakan sarung tangan.

15) Sarung tangan, masker dan bahan-bahan sisa lain selama perawatan harus dibuang di

tempat sampah di dalam ruangan pasien yang kemudian ditutup rapat sebelum dibuang

sebagai kotoran infeksius.

16) Hindari kontak dengan barang-barang terkontaminasi lainya seperti sikat gigi, alat

makan-minum, handuk, pakaian dan sprei).

17) Ketika petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan rumah, maka selalu

perhatikan APD dan ikut rekomendasi pencegahan penularan penyakit melalui droplet.

3. Pencegahan Dan Pengendalian

Tindakan Karantina merupakan suatu hal yang 48 dilakukan terhadap OTG untuk

mewaspadai munculnya gejala sesuai definisi operasional. Lokasi karantina 1 dapat


dilakukan di rumah, fasilitas umum, atau alat angkut dengan mempertimbangkan kondisi

dan situasi setempat. Penting untuk memastikan bahwa lingkungan tempat pemantauan

kondusif untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan medis yang diperlukan orang

tersebut. Idealnya, satu atau lebih fasilitas umum yang dapat digunakan untuk observasi

harus diidentifikasi dan dievaluasi sebagai salah satu elemen kesiapsiagaan menghadapi

COVID-19. Evaluasi harus dilakukan oleh pejabat atau petugas kesehatan masyarakat.

Setiap akan melakukan karantina maka harus mengkomunikasikan dan mensosialisasikan

tindakan yang akan dilakukan dengan benar, untuk mengurangi

kepanikan dan meningkatkan kepatuhan:

1) Masyarakat harus diberikan pedoman yang jelas, transparan, konsisten, dan terkini

serta diberikan informasi yang dapat dipercaya tentang tindakan karantina;

2) Keterlibatan masyarakat sangat penting jika tindakan karantina harus dilakukan;

3) Orang yang di karantina perlu diberi perawatan kesehatan, dukungan sosial 5 dan

psikososial, serta kebutuhan dasar termasuk makanan, air dan kebutuhan pokok lainnya.

Kebutuhan populasi rentan harus diprioritaskan;

4) Faktor budaya, geografis dan ekonomi mempengaruhi efektivitas karantina. Penilaian

cepat terhadap faktor lokal harus dianalisis, baik berupa faktor pendorong keberhasilan

maupun penghambat proses karantina.

BAB III

KERANGKA KERJA PENELITIAN


A. Kerangka Konseptual

Perilaku merupakan keputusan seseorang dalam melakukan dan menjalankan suatu hal

yang menjadi tanggung jawab sehingga dalam menjalankan tanggung jawab tersebut perlu

memiliki kedisiplinan dan kepatuhan terhadap sesuatu yang dijalankan, hal ini merupakan

sebuah pemahaman yang mesti diterapkan diberbagai situasi dan keadaan bahkan secara

sosial perlu di jalankan.

Pencegahan Covid-19 merupakan suatu tindakan yang ditetapakn pemeritah berdasarkan

aturan yang telah disepakati untuk dilakukan dan dijalankan sebagai upaya dalam

memutuskan mata rantai Covid-19, sehingga dapat menyebabkan penurunan angka

terkonfirmasi kasus Covid-19

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Garis Penghubung Antara Variabel

32
B. Variabel Penelitian

1. Klasifikasi Variabel

a. Variabel indenden 14 dalam penelitian ini adalah perilaku Lansia

b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pencegahan penularan civid-19

C. Defenisi Operasional dan Kriteri objektif

a. Perilaku dalam penelitian ini 20 adalah kecenderungan seseorang untuk bisa bertindak,

berpikir dan juga merasa bahwa dirinya paling baik dalam menghadapi objek, ide dan juga

situasi ataupun nilai.

Baik : jika nilai jawaban responden >15 Kurang : jika nilai jawaban responden <15

b. Pencegahan penularan covid-19 14 dalam penelitian ini adalah suatu upaya yang telah

jalankan oleh petugas penanganan covid-19 untuk melakukan pencegahan penularan

sehingga dapat menurunkan angka kasus yang terkonfirmasi covid-19 Menurun : jika total

skor jawaban responden >18 Meningkat : jika total skor jawaban responden >18

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis Alternative (Ha)

Ada Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19 11 Di Desa


Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

56 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik melalui

pendekatan Cross-Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui perilaku lansia

terhadap pencegahan penularan Covid-19

14 B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Lansia di Desa Bonto Biraeng berjumlah 69

2. Sampel

8 Sampel dalam penelitian ini adalah sebagaian lansia yang ada di Desa Bonto Biraeng

Kecamata Bontonompo Kabupaten Gowa dengan jumlah sampel 40. dengan teknik

pengambilan sampel yaitu Acidental sampling yaitu pengambilan sampel kebetulan

bertemu saat penelitian.

Dalam penelitian ini ditetapkan Kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :

a) Kriteria Inklusi

1) Lansia yang berusia > 60 tahun

2) Lansia yang ada ditempat saat penelitian berlangsung


35

3) Lansia yang bersedia menjadi responden

b) Kriteria 21 Eksklusi

1) Lansia yang tidak ada saat penelitian berlangsung

2) Lansia yang tidak bersedia menjadi responden

3) Lansia yang berusia > 66 Tahun

C. Pengumpulan Data Dan Analisa Data

1. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisisoner untuk variabel

independen Perilaku lansia terhadap pencegahan penularan covid-19 menggunakan

kuesioner yang terdiri atas 10 pertanyaan dengan nilai jawaban “SELALU“ diberi skor 4

“KADANG-KADANG” diberi skor 3, “JARANG” diberi skor 2, “TIDAK PERNAH” diberi skor

1, 0 dengan kriteria objektiv baik jika skor responden >15, dan kurang jika skor responden

≤ 15.

Untuk variabel dependen pencegahan penularan covid-


19 yang terdiri dari 12 peryataan dengan jawaban “SANGAT SETUJU” diberi skor 4,

jawaban “SETUJU” diberi skor 3, jawaban “KURANG SETUJU” diberi skor 2, jawaban

“TIDAK SETUJU” diberi skor 1. pertanyaan dengan menggunakan skala likert dengan

kriteria objektif menurun jika skor responden >18 dan meningkat jika skor ≤ 18.

2. 14 Lokasi dan waktu penelitian

a. Lokasi

Penelitian ini akan dilaksanakan 22 di Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa

b. Waktu

Penelitian ini rencana dilaksanakan dari 25 april-15 Mei 2022

3. Prosedur Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data yang diambil secara langsung dari responden dengan menggunakan instrument

penelitian yaitu kuesoner untuk penilaian, diedarkan lembar kuesoner untuk menilai atau

mengukur respon Perilaku lansia.

b. Data Sekunder
8 Data yang diperoleh dari peneliti melalui dokumentasi pada saat penelitian

4. pengolahan Data Dan Analisa Data

a. Pengolahan Data

Adapun pengolahan data melalui tahap 31 sebagai berikut :

1) Data diambil atau diedit kembali serta dikoreksi untuk melengkapi data yang mungkin

masih kurang atau tiidak lengkap

2) Data yang dikoding atau diberikan kode-kode pada option- option yang sudah lengkap

untuk memudahkan dalam proses analisa data

3) Data ditabulasi atau dikelompokan dalam bentuk tabel kemudian dilanjutkan dengan

analisa data

a) Analisa Data

1) Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan dalam tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini

menghasilkan frekuensi dan presentase dari setiap variabel yang diteliti

b) Analisa Bivariat

Analisa bavariat dilakukan untuk melihat pengaruh Perilaku terhadap pencegahan

penularan Covid-19 dengan mengunakan uji statistik diolah dalam komputer dengan
menggunakan program SPSS versi 22

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (Perilaku)

dengan variabel dependen ( pencegahan penularan Covid-19) di lakukan untuk melihat

pengaruh variabel independen dengan dependen dalam bentuk tabulasi silang antara

kedua variabel tersebut. Menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan yang di

pakai adalah α = 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan rumus Chi-Square

Keterangan :

: Chi-Square 0 : Nilai observasi

E : Nilai yang diharapkan ∑ : Juamlah data Penilaian:

a. ₒ

diterima, artinya 42 ada Pengaruh antara variabel

independen dengan variabel dependen.


b. ₒ

ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen

D. Etika Peneitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat adanya rekomendasi dari institusi

atas pihak dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat

penelitian setelah mendapat persetujuan barulah melakukan peneltian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Informen Concent ( Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan ini 68 diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi

kriteria inklusi disertai judul

penelitian. 28 Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksakan kehendak dan

tetap menghormati hak-hak subjek

2. Anonymity ( Tanpa nama )

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi

lembar tersebut diberikan kode,

3. Confodentiality ( kerahasiaan)

57 Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengantar

Penelitian ini dilaksanakan 22 di Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bontonompo,

Kabupaten Gowa pada tanggal 2 Juni –

2 Juli 2022 dengan jumlah sampel 40 responden yang ada di Desa Bonto Biraeng.

Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk variable Perilaku lansia tentang pencegahan

penularan Covid-19. Desain 21 yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik melalui

pendekatan Cross-Sectional Study yang bertujuan untuk mengetahui perilaku lansia

terhadap pencegahan penularan Covid-19.

Teknik sampling yang digunakan adalah Acidental sampling yaitu pengambilan sampel

kebetulan bertemu saat penelitian. Setelah dilakukan penelitian, data kemudian di olah

dengan menggunakan Computer Program SPSS Versi 22 dengan uji Statistik Regesi

Linier Berganda.

2. Gambaran Umum Lokasi Peneltian


Lokasi penelitian 11 di Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa.

Desa Bonto Biraeng memiliki luas wilayah ± 3750 M² dengan batas-batas wilayah :

Sebelah utara :Berbatas dengan Kecamatan Bajeng Sebelah Timur :Berbatasan dengan

Kecamatan

Polombangkeng Utara

Sebelah Selatan :berbatasan dengan Desa Katangka Sebelah Barat :Berbatasan dengan

Kelurahan

Tamallayang

Dan terdiri dari 4 Dusun :

Dusun Kalase’rena Selatan Dusun Kalase’rena

Dusun Balaburu Dusun Giring-Giring

3. Kararteristik Responden

a. Kelompok Jenis Kelamin

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh kelompok

jenis kelamin yang paling banyak adalah Perempuan sebanyak 23 (57.5%) responden, 8

dan paling sedikit adalah kelompok jenis

kelamin Laki-Laki sebanyak 17 (42.5%) responden. Hal tersebut 8 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Kelompok Jenis Kelamin di Desa Bonto


Biraeng

Juni, 2022

Kelompok
Frekuensi
Presentase

Sumber : Data Primer 2022

b. Kelompok umur responden

Hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh kelompok

umur yang paling banyak adalah 60-70 tahun sebanyak 28 (70.0%) responden, dan paling

sedikit adalah kelompok umur > 71 tahun sebanyak

12 (30.0%) responden. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasakan Kelompok Umur di Desa Bonto Biraeng

Juni,2022

Kelompok
Frekuensi
Presentase

Sumber : Data Primer 2022

c. Pendidikan

Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh

pendidikan responden tertinggi adalah SMP sebanyak 17 (42.5%) responden, dan

terendah adalah SD sebanyak 9 (22.5%) responden. Hal ini 8 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Di Desa Bonto Biraeng

Pendidikan
Frekuensi
Presentase

d. Pekerjaan

Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh pekerjaan

Lansia yang paling banyak adalah sebagai Petani sebanyak 20 (50.0%) responden, dan

pekerjaan yang paling sedikit adalah sebagai Wiraswasta sebanyak 1 (2.5%) responden.

Hal ini 8 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Di Desa Bonto Biraeng

Pendidikan
Frekuensi
Presentase

4. Karakteristik Variabel Yang Di Teliti

a. Analisa Univariat

1) Pencegahan Penularan Covid-19 pada lansia

Hasil penelitian pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh

pencegahan penularan Covid-19 pada lansia yang Meningkat sebanyak 32 (80.0%)

responden, dan pencegahan penularan Covid-19 pada lansia yang Menurun sebanyak 8

(20.0%) responden. Hal ini 8 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.5

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pencegahan penularan Covid-19 pada lansia

di Desa Bonto Biraeng


Juni, 2022

Pencegahan penularan Covid-19


Frekuensi (f)
Presentase (%)

pada lansia

Menurun

20.0

Meningkat

32

80.0

Jumlah

40

100

Sumber : Data Primer

2) Perilaku lansia tentang pencegahan penularan Covid-19

Hasil penelitian pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh Perilaku

lansia dalam pencegahan penularan Covid-19 dengan kategori baik sebanyak 32 (80.0%)

responden, dan Perilaku lansia dalam pencegahan penularan Covid-19 dengan kategori

kurang sebanyak 8 (20.0%) responden. 58 Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.6

Distribusi frekuensi responden berdasarkan Perilaku lansia tentang pencegahan penularan

Covid-19 di di Desa Bonto Biraeng

Juni, 2022

Perilaku Lansia tentang pecegahan

penularan Covid-19

Frekuensi (f)

Presentase (%)

Baik

32

80.0

Kurang

20.0

Jumlah

40

100

Sumber : Data Primer

b. Analisa Bivariat

Hasil penelitian pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh Perilaku

lansia dengan kategori baik tapi dalam pencegahan penularan Covid-19 yang menurun

sebanyak 4 (10.0%) responden, dan Perilaku lansia dengan kategori baik terhadap

pencegahan penularan Covid-19 yang meningkat sebanyak 28 (70.0%) responden. Selain

itu, diperoleh data Perilaku lansia dengan kategori kurang terhadap pencegahan penularan
Covid-19 yang menurun sebanyak 4 (10.0%) responden, dan Perilaku lansia dengan

kategori kurang terhadap pencegahan penularan Covid-19 yang meningkat sebanyak

4 (10.0%) responden. Hal ini 8 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.7

Analisis pengaruh Perilaku lansia terhadap pencegahan penularan Covid-19 di Desa Bonto

Biraeng.

Perilaku
Pecegahan penularan

Covid-19 Jumlah (n)


Nilai

lansia

Menurun

Meningkat

Sig

F%

F%

N%

Baik

4 10.0

28 70.0

32 80.0

0,037

Kurang

4 10.0

4 10.0

8 20.0

Jumlah (n) 8 80.6 32 19.4 40 100


Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil output analisis data yang peneliti lakukan menggunakan computer spss

versi 22 maka dapat diketahui hasil uji Chi-Square dengan uji analisis turunan Fisher's

Exact Test di dapatkan nilai X2 Hitung (0.037) < nilai X2 Tabel (0.5). Maka terdapat

pengaruh secara signifikan antara kedua variable, artinya Ha diterima dan Ho ditolak, dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa 16 terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel Independen terhadap variabel Dependen, setelah dilakukan pendekatan Cross-

Sectional Study yang bertujuan mengetahui perilaku lansia terhadap pencegahan

penularan Covid-19 11 Di Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten

Gowa.

14 B. Pembahasan

Hasil penelitian dari 40 responden diperoleh Perilaku lansia dengan kategori baik tapi

dalam pencegahan penularan Covid-19 yang menurun sebanyak 4 (10.0%) responden.

Menurut asumsi peneliti ini dikarenakan sulitnya lansia dalam menyimak dan atau

mencerna informasi edukasi pencegahan penularan Covid-19

dimana usianya semakin bertambah dan seakan mulai menarik diri terhadap lingkungan

sosial.

27 Hasil Penelitian ini sejalan dengan penelitian Sunaryo, et.al. (2016), mengatakan

bahwa lansia adalah orang yang aktif dan memiliki banyak kegiatan sosial. 13 Continuity

theory adalah perubahan yang terjadi pada lansia dipengaruhi oleh tipe personality yang

dimilikinya, dan disengagement theory adalah akibat bertambahnya usia seseorang


mereka mulai menarik diri dari pergaulan.

Hasil penelitian dari 40 responden diperoleh Perilaku lansia dengan kategori baik

menunjukkan pencegahan penularan Covid-

19 yang meningkat sebanyak 28 (70.0%) responden. Menurut asumsi peneliti bahwa

lansia yang mampu mengambil perilaku dalam pencegahan penularan Covid-19

dikarenakan edukasi yang diberikan orang sekitarnya atau aktifnya lansia dalam mengikuti

posiandu lansia tiap bulan dapat membuat dirinya muda dalam mendapatkan informasi

yang tepat.

59 Hasil penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Notoatmodjo (2013)

mengatakan bahwa Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku Pada dasarnya

ada sejumlah situasi yang memberi keleluasaan untuk bertindak dan sejumlah lain

membatasinya. Jika kita menganggap bahwa 3 pada

situasi tertent kita diperboleh/dianggap wajar melakukan perilaku tertentu, maka kita akan

terdorong melakukannya.

Hasil penelitian dari 40 responden diperoleh Selain itu, diperoleh data Perilaku lansia

dengan kategori kurang dapat mempengaruhi pencegahan penularan Covid-19 menurun

sebanyak 4 (10.0%) responden. Menurut asumsi peneliti bahwa pencegahan penularan

Covid-19 oleh lansia akan berkurang apabila lansia tertutup dalam bersosial.

49 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Firman Maulana

Ihsan dkk, 2019 Media promosi kesehatan merupakan salah satu sarana penyampaian

informasi kesehatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran menjadi lebih baik

atau yang diinginkan oleh petugas atau pemateri kesehatan.

Hasil penelitian dari 40 responden diperoleh dan Perilaku lansia dengan kategori kurang

terhadap pencegahan penularan Covid-19 yang meningkat sebanyak 4 (10.0%)

responden. Menurut asumsi peneliti apabila perilaku Lansia kurang bukan berarti Tindakan

pencegahan penularan Covid-19 oleh lansia akan menurun, bisa saja akan mengalami
peningkatan.

27 Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Sunaryo, et.al. (2016) mengatakan bahwa 2

Teori psikologi menjelaskan bagaimana seorang merespon perkembangannya.

Perkembangan seseorang akan terus berjalan walaupun seseorang tersebut telah menua.

Teori psikologi terdiri dari teori hierarki kebutuhan manusia maslow (maslow’s hierarchy of

human needs), yaitu tentang kebutuhan dasar manusia dari tingkat yang paling rendah

(kebutuhan biologis/fisiologis/sex, rasa aman, kasih saying dan harga diri) sampai tingkat

paling tinggi (aktualisasi diri).

Berdasarkan hasil output analisis data yang peneliti lakukan menggunakan computer spss

versi 22 maka dapat diketahui hasil uji Chi-Square dengan uji analisis turunan Fisher's

Exact Test di dapatkan nilai X2 Hitung (0.037) < nilai X2 Tabel (0.5). Maka terdapat

pengaruh secara signifikan antara kedua variable, artinya Ha diterima dan Ho ditolak, dari

data tersebut dapat disimpulkan bahwa 16 terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel Independen terhadap variabel Dependen, setelah dilakukan pendekatan Cross-

Sectional Study yang bertujuan mengetahui perilaku lansia terhadap pencegahan

penularan Covid-19 11 Di Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten

Gowa. Menurut asumsi peneliti terdapat makna yang sangat signifikan yang dapat

diketahui bahwa setiap orang mempunyai persepsi sendiri mengenai apa yang dipikirkan,

dilihat, dan dirasakan begitupun dengan lansia.

Diperkuat dengan 55 hasil penelitian yang dilakukan oleh Upaya peningkatan

pengetahuan, persepsi, perilaku, dan Perilaku tokoh masyarakat dalam pencegahan

Covid-19 harus terus ditingkatkan. Berbagai instansi yang ada memiliki kewajiban untuk

terus memotivasi dan membimbing masyarakat melalui para tokohnya agar selalu

menjalankan protokol kesehatan. Para tokoh masyarakat diharapkan untuk selalu


memberikan informasi kepada 66 masyarakat tentang pencegahan Covid-19. Penyebaran

informasi yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan seseorang (Sumarni, Rosidin, &

Sumarna, 2020).

Ditambah dengan teori Yuliana Oktaviani Dkk (2022) bahwa persepsi serta pemahaman

yang baik tentang tingkat keparahan, penularan, serta kematin akibat COVID-19 akan

menghasilkan Perilaku bermanfaat dalam pencegahan penularan virus corona, persepsi

dan pemahan yang tidak baik akan berakibat sebaliknya (Betsch, 2020; Garai, 2020).

Salah satu pencegahan penularan COVID-19 dengan upaya promotif dan preventif

dilaksanakan dengan sosialisasi masif pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM

kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kemandirian masyarakat.

Serta teori menurut Setyaningsih Widanarti (2020) 4 Setiap orang mempunyai persepsi

sendiri mengenai apa yang dipikirkan, dilihat, dan dirasakan. Hal tersebut sekaligus berarti

bahwa

persepsi menentukan apa yang akan diperbuat seseorang untuk memenuhi berbagai

kepentingan baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan masyarakat tempat

berinteraksi. Persepsi inilah yang membedakan seseorang dengan yang lain. Persepsi

dihasilkan dari kongkritisasi pemikiran, kemudian melahirkan konsep atau ide yang

berbeda-beda dari masing-masing orang meskipun obyek yang dilihat sama.

50 BAB VI

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 2 Juni

– 2 Juli 2022 terkait pengaruh penyuluhan Kesehatan tentang pencegahan penularan

Covid-19 pada lansia terhadap Perilaku lansia dalam pencegahan penularan Covid-19 11

di Desa Bonto Biraeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil penelitian pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh 69

pencegahan penularan Covid-19 pada lansia yang Meningkat sebanyak 32 (80.0%)

responden, dan pencegahan penularan Covid-19 pada lansia yang Menurun sebanyak 8

(20.0%) responden.

2. Hasil penelitian pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 40 responden diperoleh

Perilaku lansia dalam pencegahan penularan Covid-19 dengan kategori baik sebanyak 32

(80.0%) responden, dan Perilaku lansia dalam pencegahan penularan Covid-19 dengan

kategori kurang sebanyak 8 (20.0%) responden.

3. Dari 40 responden diperoleh Perilaku lansia dengan kategori baik tapi dalam

pencegahan penularan Covid-19 yang menurun sebanyak 4 (10.0%) responden, dan

Perilaku lansia dengan kategori baik terhadap pencegahan penularan Covid-19 yang

meningkat sebanyak 28 (70.0%) responden. Selain itu, diperoleh data Perilaku lansia

dengan kategori kurang terhadap pencegahan penularan Covid-19 yang menurun

sebanyak 4 (10.0%) responden, dan Perilaku lansia dengan kategori kurang terhadap

pencegahan penularan Covid-19 yang meningkat sebanyak 4 (10.0%) responden.

4. Berdasarkan hasil output analisis data yang peneliti lakukan menggunakan computer

spss versi 22 maka dapat diketahui hasil uji Chi-Square dengan uji analisis turunan
Fisher's Exact Test di dapatkan nilai X2 Hitung (0.037) < nilai X2 Tabel (0.5). Maka

terdapat pengaruh secara signifikan antara kedua variable, artinya Ha diterima dan Ho

ditolak, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 16 terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel Independen terhadap variabel Dependen, setelah dilakukan pendekatan

Cross-Sectional Study yang bertujuan mengetahui perilaku lansia terhadap pencegahan

penularan Covid-19 11 Di Desa Bonto Biraeng, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten

Gowa.

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapka agar Lansia tetap selalu aktif mendaptkan pengetahun tentang pencegahan

penularan Covid-19 dan pencegahannya sejak dini karena itu sangat penting untuk

menjaga kesehatannya dan diharapka juga agar Lansia memperhatikan makanan yang

mengandung gizi yang seimbang untuk kebugaran tubuh.

2. Bagi Desa Bonto Biraeng, Kec. Bontonompo

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa pentingnya pencegahan penularan Covid-19 pada

lansia dan pengambilan Perilaku lansia dalam pencegahan penularan Covid-19. Oleh

sebab itu siharapka kepada Desa Bonto Biraeng, Kec. Bontonompo agar dapat mengontrol

dalam menetapkan program edukasi Kesehatan terkait penularan Covid-19 bagi Lansia.

51 3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih jauh tentang pengaruh penyuluhan

pencegahan penularan Covid- 19 pada lansia terhadap Perilaku lansia dalam pencegahan

penularan Covid-19, juga perlu mencari referensi-referensi terbaru terkait penelitian yang
akan diteliti. penelitian ini bisa

dijadikan dasar, dengan menggunakan sampel bukan hanya Lansia tapi untuk semua.

Lampiran 2

No.

Jenis Kegiatan

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahun 2022

15 Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

2
3

Mengenal Masalah


2

Pengajuan Judul


3

Mengumpulkan

Referensi


4

Menyusun SKRIPSI


5

Asistensi SKRIPSI


6

Seminar SKRIPSI


7

Revisi SKRIPSI
8

Pelaksanaan Riset
9

Asistensi Skripsi
10

Seminar Skripsi

11
Revisi Skripsi

LEMBAR PENJELASAN RESPONDEN


Kepada Yth,

Bapak/ Ibu ………..……

Di –

Tempat.

Dengan hormat,

Saya 73 bertanda tangan di bawah ini :

Nama : TRI DILI PUTRI N I M : 120471806

Alamat : Jl. Matahari No. 5A Kel. Batangkaluku, Kec. Somba Opu Adalah mahasiswa

program pendidikan S-1 Keperawatan STIK FAMIKA Makassar yang akan mengadakan

penelitian tentang “Pengaruh Perilaku Lansia Terhadap Pencegahan Penularan Covid-19

Di Desa Bonto Biraeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”.

Saya sangat mengharapkan partisipasi bapak/ ibu dalam penelitian ini demi kelancaran

pelaksanaan penelitian. Saya menjamin kerahasiaan dan segala bentuk informasi yang

bapak/ ibu berikan, dan apabila ada hal- hal yang masih ingin ditanyakan, saya

memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk meminta penjelasan dari peneliti.

Demikian penyampaian dari saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan

terima kasih.

Sungguminasa,. 2022

Peneliti,

TRI DILI PUTRI

52 PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

(Informed Consent)
Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama (inisial) :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa setelah mendapatkan penjelasan penelitian

dan memahami informasi yang diberikan oleh peneliti serta mengetahui tujuan dan

manfaat dari penelitian, maka dengan ini saya secara sukarela bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini.

Demikian 45 pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh kesadaran

dan tanpa paksaan dari pihak manapun.

Sungguminasa, 2022

Yang menyatakan

(.........................)
LEMBARAN KUISIONER

Variabel Persepsi Perilaku

A. Data Responden

Hari/ Tanggal :

Alamat :

Inisial Nama 74 :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

B. Petunjuk pengisian

1. Berilah tanda (√) pada kotak yang tersedia

2. Jika ingin mengganti jawaban, coret jawaban awal

3. Jawaban harus yang paling sesuai dengan yang Bapak/ Ibu ketahui atau Bapak/ Ibu
pahami dan alami

a. SKOR 1 : YA

b. SKOR 0 : TIDAK

C. Perilaku

1. Selalu : (S)

2. Kadang-Kadang : (KK)

3. Jarang : (J)

4. 60 Tidak pernah : (TP)

NO

PERTANYAAN

SKOR

Kk

TP

Saya selalu mencuci tangan menggunakan

sabun dengan air mengalir


2

Saya selalu menggunakan masker setiap kali

keluar rumah

Saya selalu menggunakan masker setiap kali

bekunjung ke rumah tetangga

Saya sering meperhatikan polah makanan untuk

menjaga imun tubuh agar tetap kuat

Setiap hari saya mencuci 1 tangan sebelum dan

setelah makan
6

saya melakukan dan menerapkan protocol

kesehatan

saya menjaga jarak setiap kali berkunjung di

rumah tetanga

menjalankan protocol kesehatan sesuai anjuran

pemerintah

saya mencuci tangan dengan bahan antiseptic

8 yang diberikan oleh anggota keluarga


TOTAL JAWABAN

KUISIONER

Variabel Pencegahan Penularan Covid-19

A. Data Responden

Hari/ Tanggal :

Alamat :

Inisial Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Pekerjaan :

B. Petunjuk pengisian

4. Berilah tanda (√) pada kotak yang tersedia

5. Jika ingin mengganti jawaban, coret jawaban awal

6. Jawaban harus yang paling sesuai dengan yang Bapak/ Ibu ketahui atau Bapak/ Ibu

pahami dan alami

a. SKOR 5 : Sangat Setuju (SS)


b. SKOR 4 : Setuju (S)

c. SKOR 3 : Kurang Setuju (KS)

d. SKOR 2 : Tidak Setuju (TS)

NO

PERNYATAAN

SKOR

Kk

TP

Memakai masker

Mencuci tangan pakai sabun

Jaga jarak
4

Menghindari kerumunan

Membatasi mobilisasi

TOTAL JAWABAN

IDENTITAS RESPONDEN

NR
INISIAL

JENIS KELAMIN

KODE

UMUR

KODE

PENDIDIKAN

KODE

PEKERJAAN

KODE

TN. S

63

SMP

PETANI

2
NY .B

68

SD

IRT

NY. I

65

SMP

PETANI

TN. B

67

SMA

IRT
2

TN. S

63

SD

IRT

NY. A

71

SMP

WIRASWASTA

NY. S

61

SMP
2

IRT

TN. S

60

SMP

TUKANG PARKIR

TN. B

64

SMP

PETANI

10

NY. B

65
2

SMA

IRT

11

TN. M

75

SMP

IRT

12

NY. E

64

SMA

PETANI

13

TN. R

L
1

62

SMA

PETANI

14

TN. H

61

SD

PETANI

15

NY. D

78

SD

IRT

16
NY. Y

73

SMP

PETANI

17

TN. M

72

SMA

PETANI

18

TN. A

74

SMA

PETANI
1

19

NY. AN

71

SMA

IRT

20

NY. S

77

SMA

PETANI

21

TN.A

1
71

SMP

PETANI

22

NY. K

64

SMP

PETANI

23

NY.L

63

SMP

IRT

24

NY. L
P

60

SD

PETANI

25

NY. R

60

SD

PETANI

26

TN. S

76

SD

IRT

2
27

NY. T

79

SMP

IRT

28

NY. G

63

SMA

PETANI

29

NY. D

63

SMP

2
IRT

30

NT. P

74

SMP

IRT

31

NY. J

77

SD

IRT

32

TN. N

61

2
SD

PETANI

33

NY. S

65

SMP

IRT

34

NY. F

71

SMP

TUKANG PARKIR

35

NY. N

2
72

SMA

IRT

36

TN. A

62

SMA

PETANI

37

NY. H

64

SMP

PETANI

38

NY. D
P

72

SMA

IRT

39

TN. A

71

SMA

PETANI

40

TN. A

71

SMP

PETANI

1
PERILAKU LANSIA

PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

TOTAL

K.O

KODE

P1

P2

P3

P4

P5

P6

P7

P8

P9

TOTAL

K.O

KODE

P1

P2

P3

P4

P5

1
3

16

KURANG

16

MENURUN

19
BAIK

18

MENURUN

21

BAIK

16
MENINGKAT

21

BAIK

15

MENINGKAT

2
2

14

BAIK

22

MENINGKAT

11

KURANG

5
4

23

MENINGKAT

20

BAIK

21

MENINGKAT

75 1

1
1

11

KURANG

18

MENURUN

19
BAIK

19

MENINGKAT

20

BAIK

19
MENINGKAT

19

BAIK

21

MENINGKAT

2
2

19

BAIK

21

MENINGKAT

19

BAIK

4
4

19

MENINGKAT

20

BAIK

14

MENURUN

2
2

19

BAIK

19

MENINGKAT

21
BAIK

14

MENURUN

21

BAIK

20
MENINGKAT

20

BAIK

21

MENINGKAT

1
1

12

KURANG

20

MENINGKAT

21

BAIK

4
4

19

MENINGKAT

20

BAIK

22

MENINGKAT

2
2

20

BAIK

20

MENINGKAT

20
BAIK

23

MENINGKAT

21

BAIK

21
MENINGKAT

20

BAIK

19

MENINGKAT

2
3

20

BAIK

22

MENINGKAT

20

BAIK

5
3

19

MENINGKAT

21

BAIK

19

MENINGKAT

3
2

20

BAIK

19

MENINGKAT

20
BAIK

22

MENINGKAT

13

KURANG

22
MENINGKAT

21

BAIK

13

MENURUN

2
3

22

BAIK

22

MENINGKAT

17

KURANG

4
5

23

MENINGKAT

21

BAIK

21

MENINGKAT

2
2

14

KURANG

13

MENURUN

23
BAIK

20

MENINGKAT

25

BAIK

12
MENURUN

21

BAIK

21

MENINGKAT

3
2

20

BAIK

20

MENINGKAT

KETERANGAN

NO

JENIS KELAMIN

UMUR

PENDIDIKAN
PEKERJAAN

1=

PEREMPUAN

1 = 60-70

1 = SD

1 = PETANI

2 = LAKI-LAKI

2 = > 71

2 = SMP

2= TUKANG

PARKIR

3 = SMA

3= IRT
FREQUENCIES VARIABLES=NR UMUR SEX PEN PEK VI_PERSEPSI VI_SIKAP VD

/BARCHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

NOMOR RESPONDEN

USIA RESPONDEN

JENIS KELAMIN

PENDIDIKAN TERAKHIR

PEKERJAAN

PERSEPSI LANSIA

SIKAP LANISA
PENCEGAHAN COVID 19

N Valid

Missing

40

40

40

40

40

40

40

40

Frequency Table
NOMOR RESPONDEN

Frequency

Percent

39 Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

2.5

2.5

2.5

2.5

2.5

5.0
3

2.5

2.5

7.5

2.5

2.5

10.0

2.5

2.5

12.5

2.5

2.5

15.0

2.5
2.5

17.5

2.5

2.5

20.0

2.5

2.5

22.5

10

2.5

2.5

25.0

11

2.5

2.5

27.5

12
1

2.5

2.5

30.0

13

2.5

2.5

32.5

14

2.5

2.5

35.0

15

2.5

2.5

37.5

16

2.5

2.5

40.0
17

2.5

2.5

42.5

18

2.5

2.5

45.0

19

2.5

2.5

47.5

20

2.5

2.5

50.0

21

2.5
2.5

52.5

22

2.5

2.5

55.0

23

2.5

2.5

57.5

24

2.5

2.5

60.0

25

2.5

2.5

62.5

26
1

2.5

2.5

65.0

27

2.5

2.5

67.5

28

2.5

2.5

70.0

29

2.5

2.5

72.5

30

2.5

2.5

75.0

31
1

2.5

2.5

77.5

32

2.5

2.5

80.0

33

2.5

2.5

82.5

34

2.5

2.5

85.0

35

2.5

2.5

87.5

36

2.5

2.5
90.0

37

2.5

2.5

92.5

38

2.5

2.5

95.0

39

2.5

2.5

97.5

40

2.5

2.5

100.0

Total

40

100.0

100.0
32 USIA RESPONDEN

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 45-55 Tahun

12

30.0

30.0

30.0

56-66 Tahun

28

70.0

70.0

100.0

Total

40
100.0

100.0

JENIS KELAMIN

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-Laki

17

42.5

42.5

42.5

Perempuan

23

57.5

57.5
29 100.0

Total

40

100.0

100.0

PENDIDIKAN TERAKHIR

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD

22.5

22.5

22.5
SMP

17

42.5

42.5

65.0

SMA

14

35.0

35.0

100.0

Total

40

100.0

100.0

PEKERJAAN

43 Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent
Valid PETANI

20

50.0

50.0

50.0

IRT

17

42.5

42.5

92.5

TUKANG PARKIR

5.0

5.0

97.5

WIRASWASTA

2.5

2.5

100.0

Total

40

100.0

100.0
SIKAP LANISA

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid BAIK

32

80.0

80.0

80.0

KURANG

20.0

20.0

100.0

Total

40

100.0

100.0
PENCEGAHAN COVID 19

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid MENURUN

20.0

20.0

20.0

MENINGKAT

32

80.0

80.0
100.0

Total

40

100.0

100.0

CROSSTABS

/TABLES=VI_PERSEPSI VI_SIKAP BY VD

61 /FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT ROW COLUMN TOTAL

/COUNT ROUND CELL.

36 Case Processing Summary

Cases

Valid

Missing

Total

Percent
N

Pspan class='highlighted color-36'>an>ercent

Percent

PERSEPSI LANSIA * PENCEGAHAN COVID 19 SIKAP LANISA *

PENCEGAHAN COVID 19

40

40

100.0%

100.0%

0.0%

0.0%

40
40

100.0%

100.0%

SIKAP LANISA * PENCEGAHAN COVID 19

Crosstab

PENCEGAHAN COVID 19

Total

MENURUN

MENINGKAT

SIKAP LANISA

BAIK

Count
4

28

32

% within SIKAP LANISA

12.5%

87.5%

100.0%

% within PENCEGAHAN

COVID 19

50.0%

87.5%

80.0%

% of Total

10.0%

70.0%

80.0%

KURANG

Count
4

% within SIKAP LANISA

50.0%

50.0%

100.0%

% within PENCEGAHAN

COVID 19

50.0%

12.5%

20.0%

% of Total

10.0%

10.0%

20.0%
Total

Count

32

40

% within SIKAP LANISA

20.0%

80.0%

100.0%

% within PENCEGAHAN

COVID 19

100.0%

100.0%

100.0%

% of Total

20.0%

80.0%

100.0%
Chi-Square Tests

Value

df

Asymp. Sig. (2- sided)

Exact Sig. (2- sided)

Exact Sig. (1- sided)

Pearson Chi-Square

5.625a

.018

Continuity Correctionb

3.525

.060

Likelihood Ratio

4.829

1
.028

Fisher's Exact Test

.037

.037

Linear-by-Linear Association

5.484

.019

N of Valid Cases

40

a. 1 cells (25.0%) 46 have expected count less than 5. The minimum expected count is

1.60.

b. Computed only for a 2x2 table


Sources
https://agusmedicalcheckup.blogspot.com/2020/11/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi.html
1 INTERNET
7%
https://eprints.umm.ac.id/41485/3/BAB II.pdf
2 INTERNET
2%
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/49120f312bc568a153044f077440cec8.pdf
3 INTERNET
2%
http://eprints.umpo.ac.id/3378/3/BAB 2.pdf
4 INTERNET
1%
https://www.jogloabang.com/komunitas/pencegahan-pengendalian-infeksi-covid-19
5 INTERNET
1%
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/pekommas/article/download/2050201/pdf
6 INTERNET
1%
https://legalstudies71.blogspot.com/2021/11/perilaku-manusia-pengertian-jenis.html
7 INTERNET
1%
https://id.123dok.com/article/sampel-populasi-dan-sampel-metode-penelitian.zgw432xv
8 INTERNET
1%
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/17840-Full_Text.pdf
9 INTERNET
1%
https://komunikuaci.blogspot.com/2010/11/faktor-faktor-personal-yang.html
10 INTERNET
1%
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/19471/
11 INTERNET
<1%
https://eprints.umm.ac.id/81396/3/BAB II.pdf
12 INTERNET
<1%
https://eprints.umm.ac.id/50361/3/BAB II.pdf
13 INTERNET
<1%
https://adoc.pub/disetujui-dan-disyahkan-oleh-pembimbing-pembimbing-i.html
14 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2148/9/Lampiran 2 Jadwal.pdf
15 INTERNET
<1%
http://repository.unib.ac.id/8163/2/IV,V,LAMP,I-14-deo-FE.pdf
16 INTERNET
<1%
http://eprints.undip.ac.id/44661/3/bab_2.pdf
17 INTERNET
<1%
http://scholar.unand.ac.id/107846/
18 INTERNET
<1%
https://psike.id/glossary/perilaku/#:~:text=Perilaku adalah cara bertindak yang menunjukkan tingkah
19 laku,perilaku manusia, yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif.
INTERNET
<1%
https://dosenpsikologi.com/pengertian-sikap-menurut-para-ahli
20 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/eqok60dky-kriteria-eksklusi-populasi-dan-sampel-penelitian-1-
21 populasi.html
INTERNET
<1%
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11626/1/Ita Lestari.pdf
22 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/7qv6k83ly-rumusan-masalah-semua-pihak-yang-tidak-dapat-penulis-
23 sebutkan-satu-persatu-yang-telah.html
INTERNET
<1%
https://academia.co.id/kata-pengantar/
24 INTERNET
<1%
https://arpusda.wonosobokab.go.id/media/upload/20211007011849_1518.pdf
25 INTERNET
<1%
http://eprints.umpo.ac.id/7119/2/BAB I.pdf
26 INTERNET
<1%
https://www.researchgate.net/publication/363883980_Kepuasan_Kerja_Locus_of_Control_dan_Self-
27 Efficacy_Pengaruhnya_terhadap_Kinerja_Karyawan
INTERNET
<1%
https://www.pegiatliterasi.com/2020/01/proposal-penelitian-miras-dan-remaja.html
28 INTERNET
<1%
http://eprints.umpo.ac.id/7232/9/LAMPIRAN.pdf
29 INTERNET
<1%
http://repository.unas.ac.id/5608/3/BAB 2.pdf
30 INTERNET
<1%
https://yuliakusumadewi.wordpress.com/2012/03/12/makalah-perkembangan-lansia/#:~:text=Usia lanjut
31 merupakan istilah tahap akhir dari proses,sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi.
INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/karakteristik-responden-berdasarkan-usia-karakteristik-umum-responden.yev4v9g7
32 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/ozlv2kegy-definisi-klasifikasi-lansia-usia-pertengahan-middle-
age-45-59-tahun-2-lansia-elderly-60-74-tahun-lansia-tua-old-75-90-tahun-4-lansia-sangat-tua-vey-old-
33 diatas-90tahun-perubahan-pada-lansia.html
INTERNET
<1%
http://repositori.unsil.ac.id/2565/4/BAB 2 SKRIPSI PDF.pdf
34 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3652/4/Chapter2.doc.pdf
35 INTERNET
<1%
https://www.chegg.com/homework-help/questions-and-answers/case-processing-summary-cases-valid-
36 missing-n-percent-n-percent-20-1000-0-00-total-percent-q77603074
INTERNET
<1%
https://adoc.pub/bandung-agustus-penulis-annisa-anindya-putri-daftar-isi-hala.html
37 INTERNET
<1%
https://paralegal.id/pengertian/lanjut-usia-tidak-potensial/
38 INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/p45cm9n/Valid-Percent-Cumulative-Percent-
39 Valid-16-1-25-25-25-10-3-75-75-100-9-1-25-25/
INTERNET
<1%
https://id.linkedin.com/in/nadhif-ulya/in
40 INTERNET
<1%
https://www.definisi-pengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-perilaku-menurut-ahli.html
41 INTERNET
<1%
https://accounting.binus.ac.id/2021/08/12/memahami-uji-t-dalam-regresi-linear/
42 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/oy808j4qr-lampiran-analisa-univariat-frequencies.html
43 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7059/6/Chapter 2.pdf
44 INTERNET
<1%
https://kua-bali.id/storage/app/media/uploaded-files/Cara Pengisian MEPAMIT Non HINDU.pdf
45 INTERNET
<1%
http://www.spssindonesia.com/2015/01/uji-chi-square-dengan-spss-lengkap.html
46 INTERNET
<1%
https://makassar.tribunnews.com/2019/09/21/stik-famika-wisuda-58-sarjana-keperawatan-83-profesi-ners
47 INTERNET
<1%
https://contoh.org/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-covid-19/
48 INTERNET
<1%
https://www.researchgate.net/publication/337246705_Jurnal_Kualitas_Pelayanan_Kesehatan_Studi_Analitik_Terh
49 adap_Pasien_Rawat_Jalan_di_RSUD_Makassar
INTERNET
<1%
https://adoc.pub/bab-vi-penutup-a-kesimpulan-berdasarkan-hasil-penelitian-yan.html
50 INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/bagi-peneliti-selanjutnya-kesimpulan-dan-saran.q29p0l2z
51 INTERNET
<1%
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1604000065/12._LAMPIRAN_.pdf
52 INTERNET
<1%
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11432/1/INDARWATI 70200113049.pdf
53 INTERNET
<1%
http://eprints.aiska-university.ac.id/1456/4/BAB I - Arnold Novianto.pdf
54 INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/institusi-manfaat-penelitian-laporan-penelitian-ditulis-sebagai-syarat.z3d5ndjm
55 INTERNET
<1%
http://repository.unmuhjember.ac.id/10398/6/BAB IV.pdf
56 INTERNET
<1%
https://repository.unair.ac.id/94376/7/7. BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf
57 INTERNET
<1%
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/9131/BAB 4. INDIKATOR PEMBANGUNAN
58 KESEHATAN.78r4ugsfgwgvsg11aq-6.pdf
INTERNET
<1%
http://repo.uinsatu.ac.id/16117/8/BAB V.pdf
59 INTERNET
<1%
http://digilib.unimed.ac.id/7904/4/15. 1102151016 LAMPIRAN.pdf
60 INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/47241651/Wk11-Chi-squaredoc/
61 INTERNET
<1%
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/14879/2/I11116517_skripsi_bab 1-2.pdf
62 INTERNET
<1%
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/21250/1/ANDI FITRA FEBRIANTI SYAM_70100117071.pdf
63 INTERNET
<1%
http://eprints.umpo.ac.id/5404/3/N0. 6 BAB 2.pdf
64 INTERNET
<1%
http://repository.uinbanten.ac.id/374/7/BAB V.pdf
65 INTERNET
<1%
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kreativitas/article/download/3745/pdf
66 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/rz3o1l48z-manfaat-penelitian-1-manfaat-teoritis-manfaat-praktis.html
67 INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/masalah-etika-rencana-pengolahan-dan-analisis-data.z3d58gke
68 INTERNET
<1%
https://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE/article/download/21792/pdf
69 INTERNET
<1%
https://liputan-4.blogspot.com/2018/04/luar-biasa-hasil-ukom-lulusan-stik.html
70 INTERNET
<1%
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/10168/1/Penerapan Teori Teori Pembuktian Menurut Hukum Acara Perdata
71 Di Pengadilan Agama Watansoppeng.pdf
INTERNET
<1%
https://duta.co/perilaku-pencegahan-covid-19-subvarian-omicron-ba-4-dan-ba-5-pada-masyarakat-di-
72 indonesia
INTERNET
<1%
http://beasiswa.kepriprov.go.id/assets/file/Draft Proposal Beasiswa terbaru.docx
73 INTERNET
<1%
https://adoc.pub/daftar-pertanyaan-identitas-responden-1-nama-alamat-umur-jen.html
74 INTERNET
<1%
http://wikimedia-id.github.io/projecteuler/
75 INTERNET
<1%

EXCLUDE CUSTOM MATCHES OFF

EXCLUDE QUOTES ON

EXCLUDE BIBLIOGRAPHY ON

Anda mungkin juga menyukai