Anda di halaman 1dari 131

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

34%
Overall Similarity

Date: Oct 12, 2022 Remarks: Moderate similarity Verify Report:


Matches: 4260 / 12621 words detected, you better improve Scan this QR Code
Sources: 99 the document (if needed).

v 8.0.7 - WML 4
FILE - SKRIPSI LINDA RUMAPASSAL.DOCX
SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG 1000 HARI PERTAMA

KEHIDUPAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL UNTUK

MENCEGAH STUNTING DI DESA BAREMBENG, KEC BONTONOMPO, KAB. GOWA

OLEH:

LINDA RUMAPASSAL

NIM. 120341812

93 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

FAMIKA MAKASSAR

2022.

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN 2 TENTANG 1000 HARI PERTAMA

KEHIDUPAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL UNTUK

MENCEGAH STUNTING DI DESA BAREMBENG, KEC BONTONOMPO, KAB. GOWA

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan


Dalam Program Studi Ilmu Keperawatan Pada

Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Famika Makassar

OLEH :

LINDA RUMAPASSAL

NIM 120341812

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

(STIK) FAMIKA MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa proposal atau hasil penelitian ini adalah hasil karya sendiri dan

belum pernah dibuat dan dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari

berbagai jenjang 21 pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.

Sungguminasa, Juli 2022

Yang menyatakan,

LINDA RUMAPASSAL
NIM. 120341812

HALAMAN PERSETUJUAN

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN 2 TENTANG 1000 HARI PERTAMA

KEHIDUPAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL UNTUK

MENCEGAH STUNTING DI DESA BAREMBENG, KEC BONTONOMPO, KAB. GOWA

Disusun dan diajukan oleh :

LINDA RUMAPASSAL

NIM. 120342812

Disetujui 94 dan dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi


Sungguminasa, Juli 2022

Disetujui Oleh:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ns. Wahyuni Wahab., S.Kep Dr. Yudit Patiku., S.Si., S.Kep., Ns., M.Kes

NIDN.0921058306 NIDN.0916096903

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN 2 TENTANG 1000 HARI PERTAMA

KEHIDUPAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL UNTUK

MENCEGAH STUNTING DI DESA BAREMBENG, KEC BONTONOMPO, KAB. 79 GOWA

Disusun dan diajukan oleh :

LINDA RUMAPASSAL

NIM : 120341812

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Pada Hari : Senin


Tanggal : 11 Juli 2022

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan di setujui sebagai syarat seminar skripsi

Tim Penguji :

1. Ns. Wahyuni Wahab., S.Kep ( )

2. Dr. Yudit Patiku., S.Si., S.Kep., Ns., M.Kes ()

3. Ns. Muh. Syahrul Alam., S.Kep., M,Kes ( )

4. Dr. Risman Wanci., S.Pd., M.Hum ()

Mengetahui

KETUA STIK FAMIKA KETUA PRODI S1

Dr. Yudit Patiku., S.Si., S.Kep,, Ns., M.Kes Ns. Ambo Anto., S.Kep., M.MKep

NIDN: 0916096903 NIDN: 0913029103

MOTTO

“Aku Tahu, Bahwa Engkau Sanggup Melakukan Segala Sesuatu, Dan Tidak Ada

Rencana-Mu Yang Gagal”.

( Ayub 42:2 )
KATA PENGANTAR

54 Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan

rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Penyuluhan Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan Pengetahuan

Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bonto Nompo, Kab. Gowa’’

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan

studi pada program studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Famika

Makassar.

Peneliti menyadari bahwa proposal ini dapat selesai karena adanya bantuan dan kerja

sama dari berbagai pihak. 77 Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada kedua orang tua yaitu : Ayahanda
Absalom Rumapassal, Ibunda Any Rumapassal/Enus, Bapak (Ani) Abraham Salembun,

Ibu (Ani) Emy Salembun/Loppies, Kakak Mey Rumapassal, Keluarga Besar Rumapassal-

Enus, dan Partner Josua Sugiyanto serta teman-teman terkasih atas segala dukungan,

doa dan kasih sayang yang tak pernah putus, serta penghormatan yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Tabita Nazara selaku Ketua Yayasan Fani Mitra Karya Makassar.

2. Ibu Dr. Yudit Patiku., S.Si., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua STIK FAMIKA Makassar

beserta seluruh stafnya.

3. Bapak Ns. Ambo Anto S.Kep., M.Mkep. selaku Ketua Program Studi S-1 Keperawatan

STIK FAMIKA Makassar.

4. Bapak Ns. Faisal Rizal, S.Kep., M.Kes., M.Kep . Selaku Pembimbing Akademik (PA)

yang selalu memberi dukungan dan menasehati penulis agar menjadi lebih baik

5. Ibu Ns. Wahyuni Wahab., S.Kep. 74 Selaku pembimbing I dan ibu Dr. Yudit Patiku.,

S.Si., S.Kep., Ns., M.Kes. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

sumbangan fikiran dalam memberikan arahan kepada penulis.

6. Bapak Ns. Muh. Syahrul Alam., S.Kep., M,Kes. selaku penguji I dan Bapak Dr. Risman

Wanci, S.Pd., M.Hum 75 selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya demi

kesempurnaan proposal ini.

7. Seluruh dosen dan staf di lingkungan STIK Famika Makassar yang telah membantu

dalam proses penyelesaian proposal.

8. 48 Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan moral

maupun material dalam penulisan proposal ini.

9. Rekan seangkatan 2018 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 95 Terimakasih

telah menjadi teman seperjuangan dan terus semangat kawan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. 96 Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis menerima kritikan dan

saran yang konstruktif demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis mengucapkan

terima kasih atas segala kebaikan dan bantuan yang diberikan semoga mendapat balasan

yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Sungguminasa, Juli 2022

Peneliti,

LINDA RUMAPASSAL

NIM : 120341812

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN iii

HALAMAN PENGESAHAN iv

MOTTO v
KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

ABSTRAK xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 6

C. Tujuan Penelitian 6

D. Manfaat Penelitian 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

A. Tinjaun Umum Tentang Penyuluhan 9

B. Tinjauan Umum Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan 15

C. Tinjaun Umum Tentang Pengetahuan 22

D. Tinjauan Umum Tentang Stunting 26

BAB III KERANGKA PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 35

A. Kerangka Konseptual Penelitian 35

B. Variabel Penelitian 37

C. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif 37

D. Hipotesis Penelitian 37

BAB IV METODE PENELITIAN 38

A. Desain Penelitian 38

B. Populasi Dan Sampel 38

C. Pengumpulan Data Dan Analisa data 40

D. Lokasi dan waktu penelitian 40

E. Prosedur Pengumpulan Data 41

F. Pengolahan Data Dan Analisa Data 41


G. Etika Peneitian 97 43

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45

A. Hasil Penelitian 45

B. Pembahasan 53

BAB VI PENUTUP 59

A. Kesimpulan 59

B. Saran 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

NOMOR TABEL HALAMAN

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Umur……………………………..46

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Umur Kehamilan………………..47

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan………………………48

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan………………………..49

Tabel 5.5 70 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Pre-tets…50

Tabel 5.6 Distribusi Tingkat Pengetahuan Post-Tes……………51

Tabel 5.7 Hasil Uji Perbandingan Tingkat Pengetahuan……….52


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan Penelitian

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 : Media Penyuluhan (Leafleat)

Lampiran 5 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Lampiran 6 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 : Master Tabel

Lampiran 8 : Uji SPSS

Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 11 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 12 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Peneltian

Lampiran 13 : Lembar Konsultasi/Bimbingan Proposal

Lampiran 14 : Biografi Penulis

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN

(STIK) FAMIKA MAKASSAR

JULI 2022

ABSTRAK
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG 1000 HRI PERTAMA KEHIDUPAN TERHADAP

PENI NGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL UNTUK MENCEGAH STUNTING DI DESA

BREMBENG KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA

Oleh : LINDA RUMAPASSAL, NIM : 120341812

(xi + 7 Tabel + 14 Lampiran + 61 Halaman)

89 1000 hari pertama kehidupan merupakan suatu periode atau moment penting bagi bayi

bermula 270 masa kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Pada

saat itu pertumbuhan dan perkembangan masa otak terjadi, jika pertumbuhan dan

perkembangan bayi tidak optimal pada 1000 hari pertama kehidupan berbagai masalah

dapat terjadi pada masa akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

Pengaruh Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bonto

Nompo, Kab. Gowa

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pre Experiment

dengan pendekatan pre-post test design jumlah sampel yaitu 30 ibu hamil dengan

menggunakan Total Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner ibu

hamil diberikan penyuluhan 2 tentang 1000 hari pertama kehidupan. Analisa data

menggunakan uji MC Nemar.

Berdasarkan hasil analisis tingkat pengetahuan responden yang dibuktikan sebelum

dilakukannya penyuluhan (6,7%) namun setelah dilakukan penyuluhan terjadi peningkatan

pengetahuan yang dibuktikan dengan adanya jumlah responden sebanyak (86,7%). Hasil

pengolahan data dengan menggunakan uji Mc Nemar didapatkan nilai p value = 0,000

atau p < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan pre-test dan

post-test.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya pengaruh penyuluhan 2 tentang 1000 hari

pertama kehidupan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil untuk mencegaah


stunting di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa. Pengetahuan merupakan hal

yang penting bagi seseorang dalam melakukan suatu tindakan, sehingga ketika seseorang

mengetahui serta memahami cara untuk mencegah stunting maka dapat diaplikasikannya.

Kata Kunci : Penyuluhan 1000 Hari Pertama, Pengetahuan ibu hamil

Pustaka : 22 ( 2016 – 2022 )

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

71 Seribu hari pertama kehidupan anak (1000 HPK) adalah sejak hari pertama kehamilan

selama 9 bulan, ditambah dengan 2 tahun pertama setelah kelahiran. Fase ini disebut

sebagai periode yang sangat penting karena pada masa ini terjadi pertumbuhan otak yang

sangat pesat. Seribu hari pertama kehidupan anak adalah seribu hari yang sangat

menentukan. 23 Menentukan untuk kualitas kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan

di usia selanjutnya. Otak anak berkembang sangat pesat, system metabolisme dan

kekebalan tubuh mulai dibentuk sehingga pada kesempatan ini sangatlah penting untuk

memperhatikan tumbuh dan kembang anak. 10 (Baiq Eka Putri Saudia, dan Ni Putu Dian

Ayu Anggraini, 2018)

Seribu hari pertama kehidupan berkaitan erat dengan pemenuhan gizi di awal kehidupan.

Pada gilirannya, ini sangat penting untuk mendukung tumbuh dan kembang buah hati

sekaligus berpengaruh terhadap kesehatannya. Membentuk gaya hidup sehat dan

memenuhu asupan nutrisi seimbang sebaiknya mulai diterapkan sejak awal masa

kehamilan. (journal, Audrey 2015)

Scalling Up Nutrition (SUN) 49 merupakan upaya global dari berbagai negara dalam

rangka memperkuat komitmen dan rencana aksi percepatan perbaikan gizi, khususnya

penanganan gizi sejak 1000 hari pertama kehidupan. 30 Ibu hamil, ibu menyusui, bayi
baru lahir dan anak usia di bawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok sasaran untuk

meningkatkan kualitas kehidupan 1000 hari pertama manusia . (window of opportunity).

Masalah gizi di Indonesia bukanlah menjadi hal baru. Saat ini, Indonesia sedang

menghadapi beban ganda masalah gizi yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih.

Berdasarkan data di Indonesia pada tahun 2013, presentase gizi lebih pada balita sebesar

11,9%. Selain itu prevalensi pendek (stunted) secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%,

yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%)dan 2007 (36,8%), terdiri

dari 18% sangat pendek (severely stunted) dan 19,2% pendek (stunted). Untuk prevalensi

sangat kurus (severely wasted) secara nasional tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu 5,3%.

Sedangkan prevalensi berat-kurang adalah 19,6% yang terdiri dari gizi buruk sebesar

5,7% dan gizi kurang 13,9%. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun

2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat (Riskesdas, 2013: 211).

67 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi pendek secara nasional

adalah 37,2% terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). 36

Provinsi Sulawesi Selatan masuk dalam 10 besar daerah yang memiliki prevalensi

underweight di atas angka prevalensi nasional pada tahun 2013. Prevalensi anak dengan

underweight di Sulawesi Selatan terus mengalami peningkatan dari tahun 2007 sebesar

18% menjadi 24% pada tahun 2010 dan meningkat lagi di tahun 2013 menjadi sebesar

25%. 16 Begitu pula dengan anak yang mengalami stunting terus meningkat dari tahun

2007 sebesar 29% menjadi 38% di tahun 2010 dan meningkat lagi pada tahun 2013

menjadi sebesar 41%. Sementara untuk anak dengan wasting mengalami penurunan

angka prevalensi dari tahun 2007 sebesar 14% menjadi 12% di tahun 2010 dan pada

tahun 2013 menjadi 11%3.

7 Stunting (tubuh pendek) didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek atau sangat

pendek hingga melampaui -2 SD di bawah median panjang berdasarkan tinggi badan

menurut usia. 13 Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dan

anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali munuju keadaan tinggi

badan anak yang normal menurut usianya (Gibney et al, 2009).


Menurut World Health Organization (WHO) (2020) dalam Global Nutrition Targets 2025,

33 stunting dianggap sebagai suatu gangguan pertumbuhan irreversibel yang sebagian

besar dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang tidak adekuat dan infeksi berulang selama

1000 hari pertama kehidupan.

7 Insiden stunting secara global diperkirakan sekitar 171 juta sampai 314 juta yang terjadi

pada anak berusia di bawah 5 tahun dan 90% diantaranya berada di negara-negara benua

Afrika dan Asia (Fenske et al, 2019). Menurut studi yang dilakukan di beberapa negara di

Afrika, Asia, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Kaniba prevalensi stunting berkisar

antara 30-50%. 7 Di Guatemala terjadi peningkatan prevalensi stunting pada anak-anak

berusia dibawah 5 tahun yakni sebesar 53,1% pada tahun 1998 dan menjadi 54,3% pada

tahun 2012, begitu juga di Haiti terjadi peningkatan prevalensi stunting dari tahun 2010

sebesar 28,3% menjadi 29,7% pada tahun 2016, sedangkan di Peru terjadi penurunan

kejadian stunting dari tahun 2015 yakni sebesar 31,6% menjadi 29,8% pada tahun 2019

(UNSCN, 2018). Tingginya prevalensi stunting di dunia menyebabkan stunting Di Asia

tahun 2018 prevalensi stunting sebesar 30,6% (UNSCN, 2018). 7 Hal ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan di Ludhiana India dimana prevalensi stunting pada anak berusia

12-59 bulan adalah sebesar 74,55% (Sengupta et al, 2019). Menurut Remans et al (2020)

diperkirakan sekitar 1 dari 3 anak yang berusia dibawah 5 tahun mengalami stunting di

negara berkembang.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020 menunjukkan, prevalensi stunting

pada anak balita di Indonesia secara nasional sebesar 37,2% yang terdiri dari 18,0%

sangat pendek dan 19,2% pendek. 37 Hal ini memperlihatkan terjadi peningkatan

prevalensi stunting dibandingkan dengan tahun 2019 yakni sebesar 35,6% yang terdiri dari

18,5% sangat pendek dan 17,1% pendek dan pada tahun 2020 sebesar 36,8% yang

terdiri dari 18,8% sangat pendek dan 18,0% 7 pendek. Indonesia terdiri dari 34 provinsi

dan 20 provinsi diantaranya mempunyai prevalensi stunting di atas rata-rata prevalensi

nasional.

Pengetahuan merupakan salah satu factor kognitif yang merupakan kemampuan


menghafal, mengingat sesuatu atau melakukan pengulangan suatu informasi yang sudah

diresapi atau ditangkap (Menurut Djaali, 2017).

Pengambilan data awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Barembeng mendapatkan

data populasi ibu hamil sebanyak 31 orang, populasi ibu menyusui sebanyak 72 orang,

populasi ibu yang memiliki balita sebanyak 276 orang dan yang mengalami stunting

sebanyak 16 orang (Bidan dan Kader Posyandu Desa Barembeng Data Bulan Mei 2022).

Berdasarkan hasil studi kasus pada uraian dalam latar belakang diatas maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian ‘Pengaruh Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari

Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah

Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bonto Nompo, Kab. Gowa’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan pertanyaan penelitian

yaitu Apakah Ada Pengaruh Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan

Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa

Barembeng, Kec. Bonto Nompo, Kab. Gowa?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan secara umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan 2 tentang 1000 hari pertama kehidupan

terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil untuk mencegah stunting di desa

barembeng, kec.bontonompo ?

2. Tujuan secara khusus

a. Untuk mengukur pengetahuan ibu hamil sebelum diberikan penyuluhan tentang 1000

HPK untuk mencegah stunting

b. Untuk mengukur pengetahuan ibu hamil setelah diberikan penyuluhan 1000 HPK untuk

mencegah stunting

c. Untuk menganalisa peningkatan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan
penyuluhan tentang 1000 HPK untuk mencegah stunting

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam ilmu Keperawatan Maternitas

untuk memberikan infomasi kesehatan kepada ibu hamil terkait 11 pentingnya 1000 hari

pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting.

b. Manfaat praktis

1. Manfaat bagi peneliti

Dari hasil penelitian ini dapat menjadi pengalaman yang luar biasa bagi peneliti khususnya

dalam peningkatan wawasan penelitian serta menambah pengetahuan peniliti terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan 11 1000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah

stunting.

2. Manfaat bagi responden

Bagaimana memotivasi ibu hamil secara khusus dan masyarakat secara umum agar

mengikuti penyuluhan terkait dengan 1000 hari pertama kehidupan anak sehingga dapat

menambah dan meningkatkan wawasan serta pengertahuan terhadap 1000 hari pertama

kehidupan anak untuk mencegah stunting di Indonesia.

3. Manfaat bagi instansi

Diharapkan mampu mengetahui dan menambah pengetahuan 10 dan dapat digunakan

sebagai acuan serta masukan bagi ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan terkait

dengan 1000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting.

4. Manfaat bagi institusi

Memberikan gambaran dan refrensi bagi penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini dpat

memberikan informasi mengenai 1000 hari pertama kehidupn anak untuk mencegah

stunting.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Umum Tentang Penyuluhan

1. Pengertian Penyuluhan

Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun kelompok,

memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan agar dapat

membentuk sikap dan perilaku hidup yang seharusnya. 50 Hakekatnya penyuluhan

merupakan suatu kegiatan nonformal dalam rangka mengubah masyarakat menuju

keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan (Notoatmodjo, 2019).

Penyuluhan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan,

menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat sadar, tau dan mengerti, tetapi juga mau

dan bisa melakukan sesuatu yang dianjurkan (Azrul Anwar dalam Effendy, 2018).

5 Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar mereka

tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi terciptanya peningkatan produksi,

pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo, 2017).

Jadi dapat disimpulkan dari pengertian penyuluhan diatas penyuluhan merupakan suatu

usaha menyebarluaskan hal-hal yang baru agar masyarakat tertarik, berminat dan

bersedia untuk melaksnakannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. 62 Penyuluhan

juga merupakan suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada masyarakat, memberi mereka
pengetahuan, informasi-informasi, dan kemampuan-kemampuan baru, agar mereka dapat

membentuk sikap dn berperilaku hidup menurut apa yang seharusnya.

2. Tujuan Penyuluhan

Pada umumnya kegiatan 39 penyuluhan bertujuan untuk mengubah kehidupan

masyarakat menjadi lebih baik dari keadaan yang ada menuju tingkat yang lebih baik lagi.

5 Perubahan kehidupan masyarakat tersebut dimaksudkan mencakup setiap bidang, di

segala segi, dan dalam semua lapangan. Agar mencapai sasaran, maka tujuan

komunikasi penyuluhan ituhendaknya:

a). Bermakna (meaningful)

Apakah tujuan tersebut menunjang tujuan program yang lebih luas? Adakah arti dari tujuan

komunikasi tersebut bagi seluruh kegiatan program?

b). Realistik

Apakah tujuan dimaksud merupakan sesuatu yang memang benar- benar mungkin

dicapai?

c). Jelas

Sehingga orang lain di luar instansi yang bersangkutan dapat mengerti dengan mudah

mengenai apa tujuan ynag hendak dicapai.

d). Dapat diukur (measurable)

Dapat diukur apakah tujuan tersebut tercapai atau tidak?

3. Metode Penyuluhan

80 Metode yang dapat dipergunakan dalam memberikan penyuluhan kesehatan adalah

(Notoatmodjo, 2019) :

a). 5 Metode Ceramah

Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan

secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi

tentangkesehatan.

b). Metode Diskusi Kelompok


Adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik

pembicaraan diantara 5 – 20 peserta (sasaran) dengan seorang pemimpin diskusi yang

telah ditunjuk.

c). Metode Curah Pendapat

Adalah suatu bentuk pemecahan masalah di mana setiap anggota mengusulkan semua

kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing – masing peserta, dan

evaluasi atas pendapat – pendapat tadi dilakukankemudian.

d). Metode Bermain Peran

Adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan

latihan, dilakukan oleh dua orang atu lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh

kelompok.

e). Metode Demonstrasi

Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan prosedur tentang sesuatu hal

yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara

melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini

digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

d). Metode Seminar

Adalah suatu cara di mana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu masalah

dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

4. 9 Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Penyuluhan

Menurut Effendy, faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam

keberhasilan penyuluhan kesehatan adalah

a). Tingkat Pendidikan

Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang

diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin

mudah seseorang menerima informasi yangdidapatnya.

b). Tingkat Sosial Ekonomi


Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam menerima

informasi baru.

c). Adat Istiadat

Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak

dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap

sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

d). Kepercayaan Masyarakat

Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang – orang yang

sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai

informasi.

5. Langkah-langkah Penyuluhan

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan

penyuluhan sesuai dengan langkah – langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat

sebagai berikut (Effendy, 2017) :

1. 34 Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat.

a). Menetapkan masalah kesehatan masyarakat.

b). Memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan

masyarakat.

2. Menyusun perencanaan penyuluhan

a). Menetapkan tujuan

b). Penentuan sasaran

c). 55 Menyusun materi / isi penyuluhan

3. Memilih metoda yang tepat

a). Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan

b). Penentuan kriteria evaluasi.

4. Pelaksanaan penyuluhan

a). Penilaian hasil penyuluhan

b). Tindak lanjut dari penyuluhan\


B. Tinjauan Umum 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan

1. 1 Pengertian 1000 Hari Pertama Kehidupan

Istilah 1.000 hari pertama kehidupan mulai diperkenalkan pada 2010 sejak

dicanangkannya gerakan scalling-up nutrition di tingkat global.Periode 1.000 hari pertama

kehidupan adalah masa yang paling krusial bagi 6 anak. Terhitung sejak 270 hari selama

dalam kandungan ibu,hingga 730 hari setelah anak lahir. Periode tersebut amat penting

karena pada masa ini otak mengalami tumbuh kembang dengan pesat. Agar anak dapat

tumbuh dan berkembang optimal, semua kebutuhan dasarnya harus dipenuhi. Antara lain

asupan nutrisi, kasih sayang, stimulasi, imunisasi, serta kebersihan. Kebutuhan yang tidak

terpenuhi dalam periode 1.000 hari pertama kehidupan akan menimbulkan dampak

bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada

pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental, kecerdasan, dan perilaku anak.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak pada 1.000 hari

pertamanya, ibu perlu memperhatikan asupan makanannya. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif

merupakan makanan terbaik bagi anak 0-6 bulan.ASI mengandung nutrisi lengkap yang

dibutuhkan anak seperti energi, protein, lemak, vitamin dan mineral serta komponen

probiotik untuk kesehatan saluran cerna. Saat menginjak umur genap enam bulan, anak

dapat diperkenalkan makanan pendamping ASI, dan sejak berumur genap satu tahun,

anak dapat diberikan makanan padat dan susu pertumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan ini memerlukan asupan gizi dari ibu, baik yang

dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu. Bila pasokan gizi dari

ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian, karena bayi bersifat plastis (mudah

menhyesuaikan diri). 8 Penyesuaian tersebut bisa melalui pengurangan jumlah sel dan

pengecilan ukuran organ dan tubuh yang lebih kecil, agar sesuai dengan terbatasnya

asupan gizi. Sayangnya sekali berubah, bersifat permanen, artinya bila perbaikan gizi
dilakukan setelah melewati kurun seribu pertama kehidupan, maka efek perbaikannya

kecil, sebaliknya bila dilakukan pada masa 1000 HPK, terutama didalam kandungan, maka

efek perbaikannya bermakna.

Perubahan permanen inilah yang menimbulkan masalah jangka panjang. Mereka yang

mengalami kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, mempunyai tiga resiko:

1. Resiko terjadinya penyakit tidak menular/ khronis, tergantung organ yang terkena.

Bila ginjal, maka akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal, bila pancreas maka akan

beresiko penyakit diabetes tipe 2, bila jantung akan beresiko menderita penyakit jantung,

dst.

2. Bila otak yang terkena maka akan mengalami hambatan pertumbuhan kognitif, sehingga

kurang cerdas dan kompetitif.

3. Gangguan pertumbuhan tinggi badan, sehingga beresiko pendek/stunting.

Keadaan ini ternyata tidak hanya bersifat antar-generasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat

trans-generasi (dari nenek ke cucunya). 19 Sehingga diperkirakan dampaknya mempunyai

kurun waktu 100 tahun, artinya resiko tersebut berasal dari masalah yang terjadi sekitar

100 tahun yang lalu, dan dampaknya akan berkelanjutan pada 100 tahun berikutnya. Jika

1000 hari tersebut dibagi berdasarkan tahapan kehidupan anak, maka ada 5 titik kritis

yang harus diperhatikan pada seorang anak ialah

· Masih dalam kandungan = 280 hari

· Umur 0-6 bulan = 180 hari

· Umur 6-8 bulan = 60 hari

· Umur 8-12 bulan = 120 hari

· Umur 12-24 bulan = 360 hari

2. 1 Permasalah Gizi Anak Indonesia Dalam 1000 Hari Pertama

1. Bayi lahir prematur yang bisa menyebabkan anak gagal tumbuh.

2. Bayi lahir cukup bulan tapi tidak mendapatkan ASI yang cukup, misalnya sudah

diberikan makanan padat sebelum 6 bulan.

3. Bayi usia 6-12 bulan tidak mendapatkan MP-ASI yang cukup, misalnya hanya diberikan
1 jenis makanan saja.

4. Bayi 13 bulan sampai 1.000 hari kehidupan, jika ia tidak mendapatkan gizi yang cukup

maka membuat daya tahan tubuh menurun sehingga berisiko kena infeksi.

3. Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Agar Anak Mendapatkan Asupan Gizi Yang Optimal

1. Periode dalam kandungan (280 hari)

- Pastikan bahwa ibu yang mengandung memiliki status gizi yang baik, tidak mengalami

KEK (Kurang Energi Kronis) dan Anemia

- Selama ibu hamil wajib mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan

kebutuhan,makanan dengan porsi kecil namun sering dapat dianjurkan dengan

memperbanyak konsumsisayuran dan buah-buahan

- Suplement tambah besi (Fe), asam folat dan vitamin C dibutuhkan untuk mencegah

terjadinya anemia.

- Ibu harus memeriksakan kehamilannya secara rutin

- Memasuki usia kehamilan trimester 3 ibu dan suami mempersiapkan informasi mengenai

menyusui, agar saat melahirkan nantinya akan memberikan IMD dan ASI Eksklusif untuk

bayinya kelak.

2. Periode 0 – 6 bulan (180 hari)

- Semua anak yang lahir harus mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

- Medapatkan ASI Eksklusif

- Membantu ibu yang mengalami masalah dengan pemberian ASI Eksklusif dengan

tersedianya media konsultasi mengenai ASI Eksklusif

- Bantuan dukungan kepada Ibu untuk memberikan ASI Eksklusif

- Memantau pertumbuhan bayi secara teratur

3. Periode 6- 24 bulan (540 hari)

- Memastikan bahwa ibu mengetahui jenis dan bentuk makanan serta frekuensi pemberian

makanan untuk bayi.

- Mengajarkan kepada ibu mengenai masa transisi pemberian makanan pada bayi.

Makanan lumat atau cair pada usia 6-8 bulan, lembek lunak/semi pada pada usia 8-12
bulan, dan makanan padat pada usia 12-24 bulan

- Memberikan dorongan dan dukungan pada ibu untuk tetap memberikan ASI

- Mengajarkan dan memberikan informasi kepada ibu mengenai pemilihan bahan makanan

yang bergizi dan murah untuk makanan tambahan bagi bayi.

- Memantau pertumbuhan secara teratur.

4. Langkah-Langkah Yang Dilakukan Untuk Memenuhi Nutrisi 1000 Hari Pertama

Kehidupan

1. Pada masa pra kehamilan

- Berusaha mencapai dan mempertahankan berat badan yang ideal

- Mengkonsumsi makanan yang cukup dan seimbang

- Mengkonsumsi makanan sumber asam folat dan suplemen asam folat selama 3 bulan

prakehamilan

- Olahraga teratur

- Menghindari rokok, kafein dan minuman beralkohol

2. Pada masa kehamilan

- Memenuhi asupan kalori yang cukup untuk mendukung peningkatan berat badannya

dengan pola makan yang seimbang. Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mencoba

menurunkan berat badan atau menghindari peningkatan berat badan yang normal.

Kalaupun berat badan meningkat terlampau cepat, sebaiknya berkonsultasi dengan

tenaga medis dan tidak menanganinya sendiri.

- Meningkatkan asupan zat besi. Pada ibu hamil kebutuhan zat besi meningkat sebesar

200300% untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah.

5. Pesan 1000 Hari Pertama Kehidupan

Sembilan pesan inti 1000 hari pertama kehidupan yaitu:

- Selama hamil, makan makanan beraneka ragam

- Memeriksa kehamilan 4 x selama kehamilan

- Minum tablet tambah darah

- Bayi yang baru lahir Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


- Berikan ASI eksklusif selama 6 bulan

- Timbang BB bayi secara rutin setiap bulan

- Berikan imunisasi dasar wajib bagi bayi

- Lanjutkan pemberian ASI hingga berusia 2 tahu

- Berikan MP ASI secara bertahap pada usia 6 bulan dan tetap memberikan ASI

Dampak merugikan setiap hari yang terjadi menurut penelitian cornell university 2003

adalah:

- 300 ibu meninggal ketika melahirkan karena kekurangan zat besi

- 4.000 anak balita meninggal akibat kekurangan vitamin A

- 50.000 bayi lahir dengan kapasitas perkembangan mental dan kecerdasan yang

berkurang karena kurang yodium dan kurang zat besi

Angka penambahan kecukup gizi ibu hamil

Uraian

Ibu hamil

Trimester 1

Trimester 2

Trimester 3

Energi (kkal)

+180

+300

+300

Protein (g)

+10

+10

+30

Lemak total (g)

+2.3
+2.3

+2.3

Omega 3 (g)

+03

+0.3

+0.3

Omega 6 (g)

+2

+2

+2

Karbohidrat (g)

+25

+40

+40

Serat (g)

+3

+4

+4

Air (ml)

+300

+300

+300

Vitamin a (Re)

+300

+300

+300

Vitamin B1 (mg)

+0.3
+0.3

+0.3

Vitamin B2 (mg)

+0.3

+0.3

+0.3

Vitamin B3 (mg)

+4

+4

+4

Vitamin B5 (mg)

+1

+1

+1

Vitamin B6 (mg)

+0.6

+0.6

+0.6

Volat (Meg)

+200

+200

+200

Vitamin B12 (Mg)

+0.5

+0.5

+0.5

Koling

+25
+25

+25

Vitamin C

+10

+10

+10

Kalsium (mg)

+200

+200

+200

Besi (Mg)

+0

+9

+9

Lodium (meg)

+70

+70

+70

Seng (mg)

+2

+4

+4

Selenium (meg)

+5

+5

+5

Mangan (mg)

+0.2
+0.2

+0.2

Kromuium (meg)

+5

+5

+5

Tembaga (meg)

+100

+100

+100

(Permenkes No. 28 Tahun 2019 Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk masyarakat

Indonesia.2019)

C. Tinjaun Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian 40 Pengetahuan

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris,

terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. 3 Pengetahuan merupakan

domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu,

2017).

Panca indra terhadap suatu objekmelalui pancaindra yang dimilikinya. 15 Panca indra

manusia guna penginderaan terhadap objek yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan perabaan. Pada waktu penginderaan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut

dipengaruhi oleh intensitas perhatiandan persepsi terhadap objek. 81 Pengetahuan

seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra pendengaran dan indra penglihatan

(Notoatmodjo, 2018).

Pengetahuan dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal dan sangat erat hubungannya. 3

Diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka akan semakin luas pengetahuannya.
Tetapi orang yang berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan rendah pula.

Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, tetapi juga

dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Pengetahuan akan suatu objek mengandung

dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. 31 Kedua aspek ini akan menentukan

sikap seseorang. Semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan

menimbulkan sikap semakin positif terhadap objek tertentu (Notoatmojo, 2018).

2. 3 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2019)

pengetahuan seseorang terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang

berbeda. Secara garis besar dibagi menjadi 6 tingkat pengetahuan, yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang telah ada sebelumnya setelah

mengamati sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan

yang telah diterima.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap objek tersebut, dan juga tidak

sekedar menyebutkan, tetapi orang tersebut dapat menginterpretasikan secara benar

tentang objek yang diketahuinya

3. Aplikasi (Application)

41 Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat

menggunakan ataupun mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau

kondisi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

3 Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menjabarkan atau memisahkan, lalu

kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen dalam suatu objek atau

masalah yang diketahui.

15 5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam merangkum atau meletakkan dalam


suatu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang sudah dimilikinya.

51 6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap

suatu objek tertentu. Penilaian berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

norma-norma yang berlaku dimasyarakat.

3. 3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (dalam Wawan dan Dewi, 2018) faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah sebagai berikut :

a). Pendidikan

Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan

orang lain menuju impian atau cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat

dan mengisi kehidupan agar tercapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan

diperlukan untuk mendapatkan informasi berupa hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

b). Pekerjaan

Menurut Thomas yang kutip oleh Nursalam, pekerjaan adalah suatu keburukan yang harus

dilakukan demi menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya. 15 Pekerjaan tidak

diartikan sebagai sumber kesenangan, akan tetapi merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang, dan memiliki banyak tantangan. Sedangkan bekerja merupakan

kagiatan yang menyita waktu.

c). Umur

3 Menurut Elisabeth BH yang dikutip dari Nursalam (2017), usia adalah umur individu

yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun . sedangkan menurut Huclok

(2018) 42 semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matangdalam berfikir dan bekerja.

3 d). Faktor Lingkungan

Lingkungan ialah seluruh kondisi yang ada sekitar manusia dan pengaruhnya dapat
mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.

e). 42 Sosial Budaya

Sistem sosial budaya pada masyarakat dapat memberikan pengaruh dari sikap dalam

menerima informasi

4. 3 Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Nursalam (2018) pengetahuan seseorang dapat diinterpretasikan dengan skala

yang bersifat kualitatif, yaitu :

1. Pengetahuan Baik : 76 % - 100 %

2. Pengetahuan Cukup : 56 % - 75 %

3. Pengetahuan Kurang : < 56 %

D. Tinjauan Umum Tentang Stunting

1. Pengertian Stunting

29 Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang

kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan

kebutuhan gizi. 57 Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak

saat anak berusia dua tahun.

7 Stunting (tubuh pendek) didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek atau sangat

pendek hingga melampaui -2 SD di bawah median panjang berdasarkan tinggi badan

menurut usia. 13 Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dan

anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali munuju keadaan tinggi

badan anak yang normal menurut usianya (Gibney et al, 2019).

2. Penilaian Status Gizi

17 Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi

dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh. 4 Sistem penilaian

status gizi dapat menggambarakan berbagai tingkat kekurangan gizi yang tidak hanya

berhubungan dengan kekurangan zat gizi tertentu, melainkan juga status gizi yang
berkaitan dengan tingkat kesehatan, atau berhubungan dengan penyakit kronis yang

menyebabkan status gizi menjadi rendah.

Berdasarkan Supariasa, dkk (2017) 82 penilaian status gizi dibagi menjadi dua yaitu,

penilaian secara langsung dan penilaian tidak langsung :

a. 58 Penilaian Status Gizi Secara Langsung

Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian, yaitu:

pengukuran antropometri, pemeriksaan klinis, pemeriksaan biokimia, dan pemeriksaan

biofisik. Pengukuran antropometri 45 adalah berhubungan dengan berbagai macam

pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat

gizi. 4 Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, panajng badan atau tinggi

badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan tebal lemak bawah kulit. 38 Tinggi badan

merupakan parameter

antropometri untuk pertumbuhan linear dan merupakan parameter yang penting bagi

keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui secara tepat.

4 Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.

Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, yang relative kurang sensitive

terhadap masalah kekurangan

gizi dalam waktu yang pendek. Pengaruh kekurangan zat gizi terhadap tinggi badan akan

nampak dalam waktu yang relative lama.

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang badan atau tinggi badan harus memiliki

ketelitian 0,1 cm. Bayi atau anak yang tidak dapat berdiri dengan tegak dapat diukur

panjang badan sebagai pengganti tinggi badan. Pengukuran panjang badan dilakukan

pada bayi atau anak berumur kurang dari 2 tahun menggunakan alat pengukur Panjang

badan yang disebut infatometer. Anak yang berumur lebih dari 2 tahun diukur dengan

menggunakan alat ukur microtoise.

4 b. Penilaian Status Gizi Secara Tidak Langsung

Berdasarkan Supariasa, dkk (2017) Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat

dibagi menjadi tiga yaitu:


1) Survei konsumsi makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara 17 tidak langsung

dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Survei konsumsi makanan

dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,

keluarga dan individu. 46 Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan

2) Statistik vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa

statistic kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan

kematian akibat 35 penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.

3) Faktor ekologi

Malnutrisi berhubungan dengan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor

fisik, biologis, ekonomi, politik dan budaya. 59 Jumlah makanan yang tersedia sangat

tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain. Pengukuran

faktor ekologi digunakan untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat

sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

3. Faktor yang Mempengaruhi Stunting pada Anak

a. 14 Praktek Pengasuhan yang Kurang Baik

Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa

kehamilan, serta setelah ibu melahirkan. Beberapa fakta dan informasi yang ada

menunjukkan bahwa 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)

secara eksklusif dan 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima Makanan Pendamping

Air Susu Ibu (MP-ASI). 52 MP-ASI diberikan atau mulai diperkenalkan ketika balita berusia

diatas 6 bulan. Selain berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada bayi, MP-

ASI juga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi yang tidak lagi dapat disokong

oleh ASI. 12 Serta membentuk daya tahan tubuh dan perkembangan system imunologis

anak terhadap makanan maupun minuman.

4 b. Terbatasnya Layanan Kesehatan

Layanan kesehatan yang terbatas termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan), Post Natal Care dan pembelajaran dini

yang berkualitas. 27 Informasi yang dikumpulkan dari publikasi Kemenkes dan Bank Dunia

menyatakan bahwa tingkat kehadiran anak di Posyandu semakin menurun dari 79% di

tahun 2007 menjadi 64% di tahun 2013 dan anak belum mendapat akses yang memadai

ke layanan imunisasi. 24 Fakta lain adalah 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi

suplemen zat besi yang memadai serta masih terbatasnya akses ke layanan pembelajaran

dini yang berkualitas (baru 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun belum terdaftardi layanan PAUD

(Pendidikan Usia Dini).

12 c. Masih Kurang Akses Rumah Tangga/Keluarga ke Makanan

Bergizi Hal ini dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal,

menurut beberapa sumber (RISKESDAS 2013, SDKI 2012, SUSENAS), komoditas

makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibandingkan dengan di New Delhi, India. Harga

buah dan sayuran di Indonesia lebih mahal daripada di Singapura. Terbatasnya akses ke

makanan bergizi di Indonesia juga dicatat telah berkontribusi pada 1 dari 3 48 ibu hamil

yang mengalami anemia.

d. Kurangnya Akses 83 Air Bersih dan Sanitasi

Akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang buruk dapat meningkatkan kejadian

penyakit infeksi yang dapat membuat enrgi untuk pertumbuhan teralihkan kepada

perlawanan tubuh menghadapi infeksi, zat gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya

pertumbuhan. 60 Data yang diperoleh di lapangan menunjukan bahwa satu dari lima

rumah tangga di Indonesia masih buang air besar (BAB) diruang terbuka, serta satu dari

tiga rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih. Berdasarkan WHO (2013)

penyebab terjadinya stunting pada 4 anak dibagi menjadi 4 kategori besar, yaitu :

a. Faktor keluarga dan rumah tangga


1) Faktor maternal

Berupa nutrisi yang kurang pada saat prekonsepsi, kehamilan dan laktasi. 28 Tinggi badan

ibu yang rendah, infeksi, kehamilan pada usia remaja, kesehatan mental, intrauterine

groeth restriction (IUGR), kelahiran preterm, jarak kehamilan yang pendek dan hipertensi

saat kehamilan.

4 2) Faktor lingkungan rumah

Berupa stimulasi dan aktivitas anak yang tidak adekuat, perawatan yang kurang, sanitasi

dan suplai air yang tidak mencukupi, akses dan ketersediaan pangan yang kurang, alokasi

makanan dalam rumah tangga yang tidak sesuai dan rendahnya edukasi mengenai

pengasuhan.

b. Makanan tambahan yang tidak adekuat

1) Kualitas makanan yang rendah

Kualitas mikronutrien yang rendah, kurangnya keberagaman makanan yang dikonsumsi

dan rendahnya konsumsi lauk hewani, makanan yang tidak atau kurang mengandung

nutrisi/zat gizi 4 dan makanan pendamping yang mengandung energi rendah.

2) Cara pemberian yang tidak adekuat

12 Frekuensi pemberian makanan yang kurang, pemberian makanan yang tidak adekuat

saat sakit dan setelah sakit, konsistensi makanan yang kurang tepat, pemberian makanan

dalam jumlah yang tidak mencukupi.

4 3) Kemanan makanan dan minuman

Makanan dan minuman yang dikonsumsi terkontaminasi, kebersihan yang rendah,

penyimpanan dan persiapan makanan yang kurang aman dan bersih.

c. Pemberian ASI (fase menyusui)

Praktek yang kurang memadai dalam hal inisiasi yang terlambat, tidak ASI eksklusif,

penghentian menyusui yang terlalu cepat.

d. Infeksi

Infeksi klinis dan subklinis,seperti infeksi pada usus: diare, environmental enteropathy,

infeksi cacing, infeksi pernafasan, malaria, peradangan dan nafsu makan yang kurang
akibat infeksi.

4 4. Dampak dari Kejadian Stunting

WHO (2018) membagi dampak yang diakibatkan oleh stunting menjadi 2 yaitu :

a. Jangka Pendek

1) Di bidang kesehatan yang dapat meneyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas

2) Di bidang perkembangan berupa penurunan perkembangan kognitif, motorik dan

bahasa

3) Di bidang ekonomi berupa peningkatan pengeluaran untuk biaya kesehatan dan

peningkatan pengeluaran biaya untuk perawatan anak yang sakit.

b. Jangka Panjang

1) Di bidang kesehatan 28 berupa perawakan yang pendek, peningkatan risiko untuk

obesitas dan penurunan kesehatan reproduksi

2) Di bidang perkembangan berupa penurunan prestasi dan kapasitas belajar

3) Di bidang ekonomi berupa penurunan kemampuan dan kapasitas kerja.

BAB III

KERANGKA PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konseptual Penelitian


84 Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun

kelompok, memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan agar

dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang seharusnya. 43 Hakekatnya penyuluhan

merupakan suatu kegiatan nonformal dalam rangka mengubah masyarakat menuju

keadaan yang lebih baik seperti yang dicita-citakan (Notoatmodjo, 2018).

3 Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris,

terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain

yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017).

Kehamilan biasanya disadari beberapa bulan setelah pembuahan yang artinya pada awal

kehamilan embrio yang dikandung oleh ibu masih dapat terpapar oleh kebiasaan yang

tidak baik oleh ibu seperti minum alkohol, merokok dll. Jadi ada baiknya jika jauh sebelum

kehamilan terjadi calon ibu mempersiapkan diri dengan memperbaiki status gizi agar tidak

terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk serta meninggalkan kebiasaan buruk yang biasa

dilakukan sebelum hamil.

Hal yang sebaiknya dilakukan oleh ibu hamil yaitu memperbaiki pola makan yang tidak

teratur manjadi teratur dan terarah. Pengetahuan ibu hamil juga perlu ditingkatkan agar ibu

hamil dapat mempersiapkan diri untuk proses kehamilan serta persalinan 10 dan tumbuh

kembang anak yang lebih baik.

Oleh karena itu, peneliti ingin memfokuskan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh

Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Di Desa Barembeng, Kec.Bontonompo, Kab. Gowa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada bagan kerangka konsep berikut :

Keterangan :
= Variabel independen

= Variabel dependen

= Penghubung antar variabel

B. Variabel Penelitian

1. Variabel independent : Penyuluhan Tentang 1000 HPK

2. Variabel dependen : 2 Peningkatan Pengetahuan ibu hamil Untuk Mencegah Stunting

C. Defenisi Operasional Dan Kriteria Objektif

1. Penyuluhan kesehatan dalam penelitian ini adalah sebuah intervensi atau

tindakan/kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara memberikan penjelasan dan

pemahaman melalui media leaflet tentang materi 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap

Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec.

Bontonompo, Kab. Gowa

2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh 2 ibu hamil tentang 1000

HPK

Dengan Kriteria Objektif :

Baik : Jika skor responden menjawab > 5

Kurang : Jika skor responden menjawab ≤ 5

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Alternative (Ha)

Ada Pengaruh Pengaruh Penyuluhan Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap

Pengetahuan Ibu Hamil Di Desa Barembeng, Kec.Bontonompo

BAB IV

METODE PENELITIAN
A. 20 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian eksperimen dengan

pendekatan pre-post test design yaitu, menilai responden sebelum dilakukan intervensi

penyuluhan dan menilai responden setelah dilakukan intervensi, dapat dilihat pada tabel

berikut

Pre test

Post test

Keterangan :

Pre tes : Penilaian sebelum dilakukan penyuluhan

X : Penyuluhan kesehatan

Post test : Penilaian sesudah tindakan penyuluhan

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

47 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2017). Populasi yang dimaksud 20

dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil diwilayah Puskesmas Desa Barembeng,

Kec.Bontonompo

2. Sampel

Sampel merupakan sejumlah kelompok kecil yang mewakili populasi untuk dijadikan

sebagai objek penelitian (Nursalam, 2017). 63 Sampel dalam penelitian ini adalah ibu

hamil yang berkunjung diwilayah Puskesmas Desa Barembeng, Kec.Bontonompo dengan

teknik Total sampling yaitu pengambilan sampel dimana jumlah jumlah sampel sama

dengan populasi.
Adapun kriteria dalam penentuan sampel 32 dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

a). Ibu hamil yang bersedia menjadi responden

b). Ibu hamil yang berada ditempat saat penelitian berlangsung

c). Ibu hamil diwilayah Puskesmas Desa Barembeng, Kec. Bontonompo

Kriteria Ekslusi :

a). Ibu hamil yang tidak bersedia menjadi responden

b). Ibu hamil yang tidak berada ditempat saat penelitian berlangsung

c). Ibu hamil diwilayah Puskesmas Desa Barembeng, Kec. Bontonompo

C. Pengumpulan Data Dan Analisa data

1. Instrumen Pengumpulan Data

Instrument 10 yang digunakan dalam penelitian adalah kuiesoner sebagai instrument

pengumpulan data yang dikembangkan dengan berdasarkan referensi dan literatur

tentang penyuluhan tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan yang dilakukan sebelum dan

sesudah dilakukan intervensi penyuluhan kesehatan dengan mengunakan leaflet yang

materi leaflet nya tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan ibu hamil penilaian variabel

pengetahuan diukur melalui pertanyaan sebanyak 10 nomor dengan pengkuran skala likert

berdasarkan pemilihan jawaban “ benar” diberikan skor 1 dan jawaban “salah” diberikan

skor 0. Penilaian responden baik jika responden menjawab >5 dan dikatakan kurang jika

nilai atau jawaban responden < 5

D. 20 Lokasi dan waktu penelitian

a. Lokasi

76 Penelitian ini akan dilaksanakan diwilayah Puskesmas Desa Barembeng, Kec.

Bontonompo

b. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dari Mei – Juni 2022


E. Prosedur Pengumpulan Data

a. Data Primer

Data yang diambil secara langsung dari responden dengan mengunakan instrument

penelitian yaitu kuesoner untuk penilaian atau pengukuran setelah itu dilakukan tindakan

penyuluhan, kemudian diedarkan lembar kuesoner kedua untuk menilai atau mengukur

respon setelah dilakukan penyuluhan kesehatan

b. Data Sekunder

10 Data yang diperoleh dari peneliti melalui dokumentasi pada saat penelitian

F. Pengolahan Data Dan Analisa Data

a. Pengolahan Data

Adapun pengolahan data melalui tahap 34 sebagai berikut :

1). Data diambil atau diedit kembali serta dikoreksi untuk melengkapi data yang mungkin

masih kurang atau tiidak lengkap

2). Data yang dikoding atau diberikan kode-kode pada option- option yang sudah lengkap

untuk memudahkan dalam proses analisa data

3). Data ditabulasi atau dikelompokan dalam bentuk tabel kemudian dilanjutkan dengan

analisa data

b. Analisa Data

1) Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan dalam tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini

menghasilkan frekuensi dan presentase dari setiap variabel yang diteliti

2) Analisa Bivariat

Analisa bavariat dilakukan untuk melihat pengaruh penyuluhan 2 1000 hari pertama

kehidupan terhadap pengetahuan ibu hamil dengan mengunakan uji statistik diolah dalam

komputer dengan menggunakan program SPSS versi 22

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (penyuluhan


tentang 1000 HPK) dengan variabel dependen (pengetahuan ibu hamil) ditunjukkan

dengan nilai p < 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui apakah data penelitian terdistribusi

normal pada 76 data tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan intervensi

penyuluhan, maka digunakan uji Shapiro-Wilk test. Setelah dilakukan uji normalitas

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk, akan digunakan juga uji MC nemar untuk

mengetahui pre test dan post test.

Uji statistik :

Keterangan :

X² : nilai khai kuadrat hasil perhitungan

A : Objek yang menampilkan perubahan jawaban negatif dan positif

D : Objek yang menampilkan perubahan jawaban Positif dan negatif

2 : konstanta

Kriteria hasil :

- Untuk uji 1 26 arah : tolak H0 jika  χ² ≥  χ²2α, terima dalam hal lainnya.

- Untuk uji 2 arah : tolak H0 jika  χ² ≥  χ²α, terima

dalam hal lainnya.

G. Etika Peneitian

20 Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat perlu adanya rekomendasi dari

institusinya aatas pihak dengan mengajukan permohonan izin kepada institusi atau

lembaga tempat penelitian setelah mendapat persetujuan barulah melakukan peneltian

dengan 61 menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Informen Concent ( Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi

kriteria inklusi disertai judul penelitian. 53 Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan

memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek

2. Anonymity ( Tanpa nama )

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden, tetapi
lembar tersebut diberikan kode,

3. Confodentiality ( Kerahasiaan )

20 Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil peneliti.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengantar

Penelitian telah dilaksanakan di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa, pada

tanggal 30 Mei – 30 Juni 2022. Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah desain penelitian Eksprimen dengan pendekatan Pre Test-Post Test design.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi ibu hamil yang ada di Desa

Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa sebanyak 30 orang dengan teknik


pengambilan sampel yaitu Total Sampling. Setelah dilakukan penelitian, data kemudian

diolah dengan menggunakan computer program SPSS Versi 21 dengan uji statistic

Wilcoxon signed rank test.

2. 18 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kantor Desa Barembeng berada ditengah – tengah Dusun Taipajawaya Kab. Gowa,

adapun batas wilayah Kantor Desa Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa yaitu :

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Kalebarembeng dan Kabupaten Takalar

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Bontolangkasa dan Bontolangkasa Selatan

Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Bontonompo Selatan

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Bontobiraeng Selatan

3. Karakteristik Responden

a. Distribusi Kelompok Umur Responden

Tabel 5.1

18 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Di Desa Barembeng,

Kec. Bontonompo, Kab. Gowa

Kelompok Umur

Frekuensi

Presentase %

16-20

26-30

31-35

36-40

13

3.3%
30.0%

23.3%

43.3%

Total

30

100.0%

Sumber : Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil penelitian pada tablel 5.1 diatas menunjukan bahwa dari keseluruhan

30 responden diperoleh kelompok umur 16-20 tahun masing-masing sebanyak 1 (3,3%)

responden, kelompok umur 26-30 tahun sebanyak 9 (30.0%) responden, kelompok umur

31-35 tahun sebanyak 7 (23,3%) responden, kelompok umur 36-40 tahun sebanyak 13

(43,3%). Hal tersebut 18 dapat dilihat pada tabel yang terterah di bagian atas.

b. Distribusi Kelompok Umur Kehamilan Responden

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Umur Kehamilan Di Desa

Barembeng,

Kec. Bontonompo, Kab. Gowa

Kelompok Umur Kelamin

Kehamilan

Frekuensi

Presentase %

1-3
4-6

7-9

19

30.0%

63.3%

6.7%

Total

30

100.0%

Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil penelitian pada tablel 5.2 diatas menunjukan bahwa dari keseluruhan

30 responden diperoleh kelompok umur kehamilan 1-3 bulan masing-masing sebanyak 9

(30,0%) responden, kelompok umur kehamilan 4-6 bulan sebanyak 19 (63,3%)

responden, kelompok umur kehamilan 7-9 bulan sebanyak 2 (6,7%) responden. Hal

tersebut 18 dapat dilihat pada tabel yang terterah di bagian atas.

c. Distribusi Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Pendidikan Di Desa Barembeng,

Kec. Bontonompo, Kab. Gowa

Pendidikan

Terakhir
Kehamilan

Frekuensi

Presentase %

SD

SMP

SMA

S1

17

6.7%

30.0%

56.7%

6.7%

Total

30

100.0%

Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.3 dari 30 responden didapatkan bahwa Pendidikan SD

sebanyak 2 (6,7%) responden, pendidikan SMP sebanyak 9 (30,0%) responden,

pendidikan SMA sebanyak 17 (56,7%) responden, pendidikan S1 sebanyak 2 (6,7%)

responden. Hal tersebut 70 dapat dilihat pada tabel yang terterah di bagian atas.

d. Distribusi Pekerjaan Responden


Tabel 5.4

18 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelompok Pekerjaan Di Desa

Barembeng,

Kec. Bontonompo, Kab. Gowa

Pekerjaan

Kehamilan

Frekuensi

Presentase %

PNS

PETANI

WIRASWASTA

WIRAUSAHA

IRT

15

6.7%

23.3%

6.7%

13.3%

50.0%

Total

30

100.0%
Sumber: Data Primer, 2022

Berdasarkan hasil penelitian tabel 5.4 dari 30 responden didapatkan bahwa Pekerja

PNS sebanyak 2 (6,7%) responden, pekerja petani sebanyak 7 (23,3%) responden,

pekerja wiraswasta sebanyak 2 (6,7%) responden, pekerja wirausaha sebanyak 4 (13,3%)

responden, pekerjaan sebagai IRT sebanyak 15 (50,0%) responden. Hal tersebut 70 dapat

dilihat pada tabel yang terterah di bagian atas.

4. Data Khusus

a. Analisa Univariat

1). 2 1000 Hari Pertama Kehidupan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.5 dari 30 responden diperoleh ibu hamil yang

memiliki pengetahuan tentang 1000 hari pertama kehidupan sesuai frekuensi menurut Pre-

Test sebanyak 2 (6,7%) responden, dan kurang sebanyak 28 (93,3%). Hal tersebut 18

dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut :

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pre-test Di Desa Barembeng, Kec.

Bontonompo, Kab. Gowa

Pre-test

Frekuensi

Presentase %

Baik

Kurang

28

6,7%

93,3%

Total
30

100%

Sumber : Data Primer 2022

2). 2 Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 dari 30 responden, diperoleh terjadi

peningkatan pengetahuan ibu hamil sesudah melakukan tindakan penyuluhan 1000 hari

pertama kehidupan dan dikatakan baik berdasarkan frekuensi menurut Post-Test

sebanyak 26 (86,7%) responden, dan kurang sebanyak 4 (13,3%) responden, hal tersebut

18 dapat dilihat pada tabel di bawah sebagai berikut:

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Post-Tes Di Desa Barembeng, Kec.

Bontonompo, Kab. Gowa

Post-test

Frekuensi

Presentase %

Baik

Kurang

26

86.7%

13.3%
Total

30

100.0%

Sumber : Data Primer 2022

b. Analisa Bivariat

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.7 diperoleh data dari 30 responden bahwa 2

1000 hari pertama kehidupan dikatakan baik dan peningkatan pengetahuan ibu hamil baik

sebanyak 2 (6,7%) responden. dan 1000 hari pertama kehidupan dikatakan baik tetapi

peningkatan pengetahuan ibu hamil kurang sebanyak 0 (0,0%) responden, selain itu 1000

hari pertama kehidupan kurang tetapi peningkatan pengetahuan ibu hamil baik berjumlh 24

(80,0%) responden, kemudian 1000 hari pertama kehidupan kurang dan peningkatan

pengetahuan ibu hamil kurang pula sebanyak 4 (13,3%) responden. Hal tersebut dapat

dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut

Tabel 5.7

Pengaruh Penyuluhan Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo,

Kab. Gowa

1000 Hari Pertama Kehiupan

Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Total

BAIK

KURANG

F
%

Baik

6,7%

0,0%

6,7%

Kurang

24

80,0%

13,3%

28

93,3%

Total

26

86,7%

13,3%

30

100.0%

Sumber : Data Primer 2022

Hasil uji statistic SPSS.21 menggunakan uji Shapiro-Wilk test dengan MC Nemar

didapatkan nilai p vulue sebesar 0,000. nilai p value penelitian ini menunjukan nilai p

vulue < α (0,05) yang berarti memiliki perbedaan nilai yang sangat bermakna. Sehingga
peneliti dapat menyimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terbukti ada

Pengaruh Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo,

Kab. Gowa.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden yang mengikuti penyuluhan 1000 hari

pertama kehidupan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil sebanyak 2 (6,7%)

responden. Menurut asumsi peneliti 1000 hari pertama kehiupan merupakan masa dimana

seorang bayi mangalami proses kelahiran sampai pada 1000 hari kehidupan maka perlu

diketahui oleh seorang ibu karena semakin baik dilakukannya penyuluhan tentang 1000

hari pertama kehidupan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil untuk mencegah

stunting maka pengetahuan ibu hamil pun akan semakin meningkat. Hal tersebut

berdampak baik dalam hal pencegahan stunting. 90 Salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan ibu hamil meningkat apabila penyuluhan tentang 1000 hari

pertama kehidupan diberikan.

Hasil penelitian tersebut ini didukung oleh teori menurut. (Trisnawati, dkk, 2016). Pada

1000 HPK akan menunjang proses tumbuh kembang manusia 11 sampai usia 2 tahun

secara efektif. Kegagalan tumbuh kembang pada periode 1000 HPK setidaknya akan

berakibat pada fisik anak yang tidak normal, kecerdasan anak yang rendah, daya tahan

tubuh anak yang lemah dan berakibat pada gangguan metabolik sebagai salah satu risiko.

Hasil lain dari penelitian ini diperoleh dari 30 responden 2 1000 hari pertama kehidupan

dikatakan baik tetapi peningkatan pengetahuan ibu hamil kurang kurang sebanyak 0

(0,0%) responden. Menurut asumsi peneliti sejauh ini di definisikan sebagai moment yang

sangat penting bagi ibu hamil, moment berharga bagi sang anak. Karna pertumbuhan dan

perkembangan anak pada saat 1000 Hari Pertama Kehidupannya sangat menentukan

tumbuh kembangnya di masa depan atau bisa dikatakan sebagai pembentukan kesehatan
dan perilaku anak jangka panjang.

Diperkuat oleh hasil penelitian yang dillakukan (Achadi, 2014). Mengatakan bahwa 23

Seribu hari pertama kehidupan sendiri terdiri dari 270 hari selama kehamilan dan 730 hari

kehidupan pertama sejak kelahiran bayi disebut juga dengan golden period karena pada

masa ini pertumbuhan dan perkembangan berlangsung sangat cepat dan apabila pada

periode ini tidak dimanfaatkan secara baik maka akan terjadi kerusakan yang bersifat

permanen yang artinya tidak dapat dirubah.

Hasil dari 30 responden diketahui 2 1000 hari pertama kehidupan kurang tetapi

peningkatan pengetahuan ibu hamil baik sebanyak 24 (80,0%) responden. Menurut

asumsi peneliti ketika pengetahuan ibu hamil baik terkait 1000 hari pertama kehidupan

maka anak dalam masa pertumbuhan perkembangan semakin diperhatikan sehingga akan

mencegah anak dari kejadian stunting.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori menurut (Kemenko Kesra RI, 2013). 11 1000 hari

pertama kehidupan anak sangatlah penting, jika pada rentang usia tersebut anak

mendapat asuhan gizi tumbuh kembang yang baik dan optimal maka penurunan status gizi

anak bisa dicegah sejak awal, itulah mengapa pentingnya pengetahuan ibu 2 tentang

1000 hari pertama kehidupan.

Hasil dari 30 responden diperoleh 1000 hari pertama kehidupan kurang dan peningkatan

pengetahuan ibu hamil kurang pula sebanyak 4 (13,3%) responden, menurut asumsi

peneliti hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang 1000 hari pertama

kehidupan (HPK), sehingga sorang anak berpotensi mengalami kekerdilan (stunting) hal

tersebut merupakan ketentuan dimana proses 10 tumbuh kembang anak yang optimal,

maka perlu dilakukan intervensi penyuluhan tentang 1000 hari pertama kehidupan agar

dapat 2 meningkatkan pengetahuan ibu hamil dalam pencegahan kejadian sunting pada

anak.

Hasil penelitian ini didukung oleh teori menurut (Budiastutik, dkk, 2019). Kurangnya

pengetahuan dalam memberikan nutrisi yang tepat pada ibu hamil demi tumbuh dan

kembang anak dapat menyebabkan stunting. Maka perlu dilakukan dan dilanjutkan terkait
penyuluhan atau pemberitahuan tentang gizi yang tepat pada masa-masa penting anak

yaitu 11 1000 hari pertama kehidupan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang

optimal.

10 Berdasarkan hasil uji statistic SPSS.21 menggunakan uji Shapiro-Wilk test dengan MC

Nemar didapatkan nilai p vulue sebesar 0,000. nilai p value penelitian ini menunjukan

nilai p vulue < α (0,05) yang berarti memiliki perbedaan nilai yang sangat bermakna.

Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terbukti

ada Pengaruh Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap

Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec.

Bontonompo, Kab. Gowa.

Menurut asumsi peneliti makna yang sangat signifikan dapat diketahui dari hasil uji statistic

bahwa adanya pengaruh yang sangat berdampak baik (positif) antar kedua variable

independent dan dependen. Hal ini dapat diperhatikan dimana sebelum dilakukannya

intervensi penyuluhan (pre-test) tentang 10 1000 hari pertama kehidupan, tingkat

pengetahuan ibu hamil sangat rendah atau dapat dikatakan ibu hamil memiliki

pengetahuan yang minim tentang 1000 hari pertama kehidupan. Namun, setelah

dilakukannya penyuluhan (post-test) 2 tentang 1000 hari pertama kehidupan peningkatan

pengetahuan ibu hamil sangat meningkat cecara signifikan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa adanya Pengaruh Penyuluhan Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap

Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec.

Bontonompo, Kab. Gowa .

98 Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Lydia Febri

Kurniatin, dkk 2021). 10 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah salah satu factor

yang mempengaruhi tingginya kejadian Stunting sehingga diperlukan Pendidikan

kesehatan dengan media yang efektif untuk peningkatan pengetahuan tersebut dengan

harapan ibu mampu mencegah stunting sedini mungkin. Hasil ini menunjukkan bahwa Ha

diterima, sehingga ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu tentang

1000 hari pertama kehidupan dengan pencegahan stunting pada anak. Nilai koefisien
korelasi yang sangat baik (positif) mempunyai arti semakin baik tingkat pengetahuan 2

ibu tentang 1000 hari pertama kehidupan maka semakin baik juga perilaku pencegahan

stunting pada anak.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 30 Mei – 30 Juni 2022 terkait

Pengaruh Penyuluhan Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kec.

Bontonomopo, Kab. Gowa. Dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari 30 responden ibu hamil, dapat diketahui bahwa kategori 1000 Hari Pertama

Kehidupan BAIK dan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil BAIK sebanyak 2 (6,7%)

responden.

2. Dari 30 responden ibu hamil, dapat diketahui bahwa kategori 1000 Hari Pertama

Kehidupan dikatakan BAIK tetapi Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil KURANG sebanyak

0 (0,0%) responden.

3. Dari 30 responden ibu hamil, dapat diketahui bahwa ketegori 1000 Hari Pertama

Kehidupan KURANG Tetapi Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil BAIK sebanyak 24

(80,0%) responden.

4. Dari 30 responden ibu hamil, dapat diketahui bahwa kategori 1000 Hari Pertama

Kehidupan KURANG dan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil KURANG juga sebanyak 4

(13,3%) responden.

5. Berdasarkan hasil output analisis data yang peneliti lakukan menggunakan computer

spss versi 21 maka dapat diketahui hasil uji statistic Mc Nemar didapatkan nilai p value

sebesar 0,000 sedangkan nilai < α (0,05). Maka terdapat pengaruh secara signifikan

antara kedua variable, artinya Ha diterima dan Ho ditolak dari data tersebut dapat peneliti
simpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan antar Variable Independent

dan Variable Dependen, sebelum dilakukan intervensi penyuluhan (pre-test) dan setelah

dilakukan intervensi penyuluhan (post-test) Pengaruh Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari

Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah

Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa.

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan agar ibu selalu memperdalam pengetahuan terkait 1000 hari pertama

kehidupan karna pengetahuan itu sangat penting untuk mencegah anak mengalami

stunting. Diharapkan ibu juga memperhatikan gizi anak dengan optimal sesuai kebutuhan

tumbuh kembangnya.

2. Bagi Desa Barembeng, Kec. Bontonompo

Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa penyuluhan 2 tentang 1000 hari pertama

kehidupan sangat bermanfaat untuk peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam

pencegahan terhadap stunting, maka dari itu diharapkan kepada kepala Desa Barembeng,

Kec. Bontonompo agar dapat mengontrol atau konseling dalam menetapkan program

penyuluhan kesehatan bagi para kaum ibu hamil.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu adanya pemahaman yang mendalam dan penelitian lebih lanjut untuk mencari

referensi terbaru tentang pengaruh penyuluhan 2 1000 hari pertama kehidupan terhadap

peningkatan pengetahuan ibu hamil untuk mencegah stunting.


JADWAL PENELITIAN TAHUN 2022

No.

Jenis Kegiatan

Bulan / Minggu

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

21 1

2
3

Mengenal Masalah


2

Pengajuan Judul


3

Mengumpulkan Referensi


Menyusun Proposal

Asistensi Proposal


6

Seminar Proposal


7

Revisi Proposal


8

Uji Validitas dan Reliablitas


9

Pelaksanaan Riset

78 √
10

Pengolahan Data dan Analisa Data


11

Menyusun Hasil Riset


12

Asistensi Hasil Riset (Skripsi)


13

Seminar Hasil Riset (Skripsi)


14

Revisi Hasil Riset (Skripsi)


LEMBAR PENJELASAN PENELITI

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Di –

Tempat.

Dengan hormat,

Saya atas nama :

Nama : LINDA RUMAPASSAL


N I M : 120341812

Alamat : Jl. Kenanga No.II Kel. Batang Kaluku Kec. Somba Opu Kab. Gowa.

Saya adalah mahasiswa program pendidikan S-1 Keperawatan STIK FAMIKA Makassar

yang akan mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Tentang 1000 Hari

Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah

Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa”..

Saya 85 sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini demi kelancaran

pelaksanaan penelitian, dan saya akan menjamin kerahasiaan dan segala bentuk

informasi yang Bapak/Ibu berikan, dan apabila ada hal-hal yang masih ingin ditanyakan,

saya memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk meminta penjelasan dari

peneliti.

Demikian penyampaian dari saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya mengucapkan

terima kasih.

Sungguminasa,........ .....2022

Linda Rumapassal

Peneliti

91 LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya bertanda tangan dibawah ini menyatakan untuk berpartisipasi sebagai responden

pada penelitian yang dilaksanakan oleh Mahasiswi STIK FAMIKA Makassar atas nama :
Nama : LINDA RUMAPASSAL

N I M : 120341812

Alamat : Jl. Kenanga No.II Kel. Batang Kaluku Kec. Somba Opu Kab. Gowa.

Mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penyuluhan Tentang 1000 Hari

Pertama Kehidupan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah

Stunting Di Desa Barembeng, Kec. Bontonompo, Kab. Gowa”..

Saya menyadari bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini dan akan memberikan

informasi yang sebenar-benarnya yang dibutuhkan oleh peneliti, 86 dan saya mengerti

bahwa penelitian ini tidak merugikan saya dan telah diberikan kesempatan oleh peneliti

untuk meminta penjelasan sehubungan dengan penelitian ini.

Saya mengerti bahwa hasil penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi pihakuntuk

membantu dan memotivasi ibu hamil terkait peningkatan pengetahuan 1000 HPK terhadap

pencegahan stunting.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka saya menyatakan bersedia menandatangi lembar

persetujuan ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Barembeng, .............2022

Responden,

( )

Media Penyuluhan (Leafleat)


SATUAN ACARA PENYULUHAN 2 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN DI DESA

BAREMBENG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIK FAMIKA MAKASSAR T.A 2021/2022

Pokok Bahasan : Pengetahuan 1000 Hari Pertama Kehidupan

Sub Pokok Bahasan : 1. Apa 11 itu 1000 Hari Pertama Kehidupan

2.1000 HPK Merupakan Jendela Kerisis Pertumbuhan dan Perkembangan.

3. Akibat Kekurangan Gizi Pada 1000 HPK

4. Bagaimana Agar Asupan Gizi Cukup Selama 1000 HPK

5. Program apa yang harus dijalani

Tempat : Puskesmas Desa Barembeng

Sasaran : Ibu hamil

Hari/Tanggal : Senin, 06 Juni 2022

Waktu : Pukul 09:00-10:00 wita

Tujuan : - Ibu hamil memahami betapa pentingnya 23 periode 1000 Hari Pertama

Kehidupan bagi kehidupan bayi


- Ibu hamil tahu caranya dan termotivasi untuk melaksanakannya agar periode 1000 Hari

Pertama Kehidupan berlangsung dengan sukses bagi bayi

Metode : Ceramah atau Diskusi Kelompok

Media : Leafleat

Kegiatan Penyuluhan

No

Materi

Waktu

Kegiatan

Pembukaan

5 menit

 Memberi salam

 Memperkenalkan diri

 Menjelaskan tujuan dan

cakupan materi penyuluhan

Penyajian materi
15 menit

 Menjelaskan 11 apa itu 1000 Hari Pertama Kehidupan

Menjelaskan 1000 HPK Merupakan Jendela Kerisis Pertumbuhan dan Perkembangan.

 Menjelaskan Akibat 8 Kekurangan Gizi Pada 1000 HPK

 Menjelaskan Bagaimana Agar Asupan Gizi Cukup Selama 1000 HPK

 Menjelaskan Program apa yang harus dijalani

Diskusi

15 menit

 Tanya jawab seputar materi

yang sudah diberikan

Penutup

5 menit

 Menentukan waktu untuk

pertemuan selanjutnya

 Mengucapkan salam
Materi

2 PENGETAHUAN 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

A. Apaitu 11 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

 1000 HPK adalah periode pertama kehidupan anak di masa kehamilan sampai usia 2

tahun.

 Masa janin 9 bulan dalam kandungan (270 hari) ditambah 2 tahun pertama anak setelah

dilahirkan (730 hari).

B. 100 HPK Merupakan Jendela Kritis 8 Pertumbuhan Dan Perkembangan

Pada masa tersebut terjadi pembentukan semua cikal bakal organ tubuh :

 Laju pertumbuhan otak terpesat, dimulai sejak lahir hingga usia 2 tahun.

 Perkembangan organ metabolik seperti pankreas.

 Perkembangan saluran cerna seperti lambung, usus, dll.

 Pematangan sistem kekebalan

 Pembentukan otot dan tulang

Kekurangan gizi pada masa tersebut akan berdampak pada 10 gangguan pertumbuhan

dan perkembangan yang bersifat permanen dan sulit diperbarui.

C. Akibat Kekurangan Gizi Pada 1000 HPK

64 Gangguan gizi pada masa janin dan usia dini menyebabkan dampak jangka pendek

dan jangka panjang.

a. Pertumbuhan fisik

 Ibu hamil yang kurang gizi cendrung melahirkan bayi kecil.

 Terjadi gangguan pertumbuhan fisik, anak kurus dan pendek.

 Dan akan menjadi remaja kurus dan pendek, bila tidak 65 mendapat asupan gizi yang

cukup.

 Pada remaja putri yang kurang gizi, saat menjadi ibu hamil beresiko melahirkan bayi

dengan berat lahir rendah.

b. Perkembangan otak
 Otak tidak berkembang dengan baik, jumlah sel otak lebih sedikit dan ukuran lebih kecil.

 Anak menjadi kurang cerdas.

 Kesempatan menempuh pendidikan tinggi kurang.

c. Fungsi organ metabolik

 Jumlah sel dan fungsi berkurang.

 Beresiko menderita kegemukan dan penyakit kencing manis.

 Komplikasi tekanan darah tinggi beresiko terkena serangan 13 jantung dan pembuluh

darah otak.

D. Bagaimana Agar Asupan Gizi Cukup Selama 1000 HPK

Untuk memenuhi kecukupan zat gizi selama 1000 HPK terapkan pola makan bergizi

seimbang dengan menetapkan 4 (empat) pilar gizi seimbang

a. Pilar 1 : 19 Makan makanan beraneka ragam, mengandung karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral, dan serat dan minum air putih secukupnya.

b. Pilar 2 : Membiasakan pola hidup bersih, agar tidak mudah terkena penyakit infeksi. 9

Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir, sebelum makan dan setelah

buang air.

c. Pilar 3 : Melakukan aktivitas fisik, untuk memperlancar aliran darah dan

menyeimbangkan pemasukan dengan pengeluaran energi.

d. Pilar 4 : Memantau dan mempertahankan berat badan normal.

1) Contoh Bahan Makanan yang Harus Dikonsumsi Untuk Memenuhi Kebutuhan Zat Gizi

Setiap Hari.

Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi setiap hari diperlukan bahan makanan yang

mengandung :

a. Sumber zat tenaga yaitu karbohidrat dan lemak

Contoh karbohidrat adalah : nasi, jagung, singkong, ubi. Lemak dapat dikonsumsi sebagai

sumber tenaga, sebagai contoh : santan, margarin, dan minyak.

b. Sumber zat pembangun yaitu protein


Protein terbagi menjadi : protein hewani (ikan, telur, susu, daging, ayam, hati sapi, atau

hati ayam) dan protein nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan, seperti kscsng tanah atau

kacang ijo).

c. Sumber zat pengatur yaitu vitamin dan mineral

Vitamin dan mineral didapat dari sayuran (bayam, sawi, wortel, kangkung) dan buah (

jeruk, pisang, pepaya, jambu).

d. Tanyakan kepada petugas gizi

2) Bagaimana Menyusun Menu Gizi Seimbang?

a. Menu gizi seimbang harus terdiri atas bahan makanan yang merupakan sumber zat

tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur.

b. Menu gizi seimbang harus memperhatikan jumlah atau porsi yang harus dipenuhi sesuai

dengan kebutuhan gizi, yang secara garis besar untuk orang dewasa sehat diperhatikan

dalam “piring makanku, sajian sekali makan”.

c. Untuk menentukan 1 porsi makanan dengan mengacu kaidah gizi seimbang :

 Setengah piring terdiri dari sayuran dan buah-buahan, porsi sayuran lebih banyak.

 Setengah piring terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk, porsi makanan pokok lebih

banyak.

d. Dalam satu hari dianjurkan mengkonsumsi minumal 3 kali makanan utama (sesuai

dengan “piring makanku, sajian sekali makan” dan 2-3 kali camilan.

e. Harus menjaga kecukupan asupan cairan, yaitu sebanyak minimal 8 gelas sehari.

f. Gunakan secukupnya dalam sehari maksimal : 4 sendok makan gula, 1 sendok teh

garam yodium dan 5 sendok teh minyak.

g. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan dan setelah buang

air.

E. Program yang harus di jalani pada 1000 HPK

1. Persiapan sebelum hamil

Pelayanan PUS dan WUS

a. Pemeriksaan kesehatan dan konseling gizi


b. 65 Asupan gizi yang baik buat pasangan usia subur

c. Persiapan dilakukan sejak remaja

d. Jaga keseharan reproduksi

KUISIONER PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur Ibu :

3. Umur Kehamilan :

4. Pendidikan :

5. Pekerjaan :

B. PETUNJUK PENGISIAN

a. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X)

pada salah satu huruf a, b, c, dan d sesuai dengan yang anda ketahui.

b. Bila ada kesalahan dalam menjawab, cukup berikan tanda (=) pada huruf yang telah

disilang, kemudian berilah tanda silang pada jawaban yang dianggap benar.

c. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan adalah 30 menit.

C. KUESIONER 2 PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG 1000 HPK UNTUK

MENCEGAH STUNTING

1. Apakah kepanjangan dari 1000 HPK?

a. 1000 Hari Pertama Kelahiran

b. 1000 Hari Pertama Keemasan

c. 1000 Hari Pertama Kehidupan

d. 1000 Hari Pertama Manusia

2. Berikut pengertian dari 1000 HPK adalah…


a. Seribu hari terdiri dari, 280 hari selama kehamilan dan 720 hari kehidupan pertama

sejak bayi dilahirkan

b. 22 Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama

sejak bayi dilahirkan

c. Seribu hari terdiri dari, 250 hari selama kehamilan dan 750 hari kehidupan pertama

sejak bayi dilahirkan

d. Seribu hari terdiri dari, 275 hari selama kehamilan dan 725 hari kehidupan pertama

sejak bayi dilahirkan

3. Berikut adalah masalah gizi yang menjadi tujuan dari gerakan 1000 HPK,kecuali yaitu…

a. Menurunkan proporsi anak balita stunting sebesar 40%

b. 92 Menurunkan proporsi anak balita wasting kurang dari 5%

c. Meningkatkan anak yang lahir dengan berat badan normal 70%

d. Meningkatkan ASI eksklusif 50%

4. Sampai usia berapakah periode emas (Golden periode) itu ?

a. Dari masa kehamilan sampai anak usia 6 bulan

b. Dari masa kehamilan sampai anak usia 1 tahun

c. Dari masa kehamilan sampai 11 anak usia 2 tahun

d. Dari masa kehamilan sampai anak usia 3 tahun

5. Berikut yang bukan termasuk 72 kelompok sasaran untuk meningkatkan kualitas

kehidupan 1000 hari pertama manusia, yaitu..

a. Ibu hamil, ibu menyusui

b. Ibu hamil, bayi baru lahir,

c. Ibu menyusui, anak usia dibawah 2 tahun (baduta)


d. Anak usia 3 sampai 4 tahun

6. Sampai usia berapa ASI Eksklusif diberikan ?

a. Sampai 6 bulan

b. Sampai 1 tahun

c. Sampai 2 tahun

d. Sampai 3 tahun

7. Apakah pengertian dari ASI Ekskusif ?

a. 25 Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 4 bulan

b. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 6

bulan

c. Bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 1

tahun

d. Bayi 87 hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain sampai usia 2

tahun

8. Mengapa sampai usia 6 bulan bayi hanya diberi ASI saja?

a. Karena ASI yang paling murah.

b. Karena ASI yang paling mudah.

c. Karena hanya ASI yang mampu dicerna dan diserap usus bayi.

d. Karena hanya ASI yang mampu diminum oleh bayi.

9. Berikut adalah pengertian yang salah dari gizi seimbang…

a. Makanan beraneka ragam

b. Mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh

c. 88 Mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai


d. Mengandung beberapa zat-zat gizi

10. Apakah pengertian dari MP-ASI itu?

a. Makanan pengganti yang diberikan setelah selesai pemberian ASI

b.Makanan yang menggantikan ASI.

c.Makanan tambahan dari usia 3bulan sampai 1 tahun

d.Makanan tambahan dari usia 6 sampai 24 bulan


MASTER TABEL

Frequencies

[DataSet1]

Statistics

JENIS KELAMIN

UMUR

UMUR KEHAMILAN

PENDIDIKAN

PEKERJAAN

Valid

30

30

30

30

30

Missing

Percentiles

100

1.00
5.00

3.00

4.00

5.00

44 Frequency Table

JENIS KELAMIN

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

PEREMPUAN

30

100.0

100.0

100.0

UMUR

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid
16-20 THN

3.3

3.3

3.3

26-30 THN

30.0

30.0

33.3

31-35 THN

23.3

23.3

56.7

36-40 THN

13

43.3

43.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

UMUR KEHAMILAN
Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

1-3 BULAN

30.0

30.0

30.0

4-6 BULAN

19

63.3

63.3

93.3

7-9 BULAN

6.7

6.7

100.0

Total

30

100.0

100.0
56 PENDIDIKAN

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

SD

6.7

6.7

6.7

SMP

30.0

30.0

36.7

SMA

17

56.7

56.7

93.3

S1

6.7

6.7

100.0
Total

30

100.0

100.0

PEKERJAAN

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

PNS

6.7

6.7

6.7

PETANI

23.3

23.3

30.0

WIRASWASTA

6.7

6.7

36.7
WIRAUSAHA

13.3

13.3

50.0

IRT

15

50.0

50.0

100.0

Total

30

100.0

100.0

GET

FILE='C:\Users\TOSHIBA\Documents\file inda\SPSS\SPSS data view.sav'.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

FREQUENCIES VARIABLES=sex umur umr_kehmln pendkn pekrjn

/PERCENTILES=100.0

/BARCHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.
KETERANGAN
NO

JENIS KELAMIN

UMUR

UMUR KEHAMILAN

PEKERJAAN

PENDIDIKAN

1= Perempuan

1 = 16-20 Tahun

1= 1-3 bulan

1= PNS

1= SD

2= Laki-laki

2= 21-25 Tahun

2=4-6 bulan

2= PETANI

2= SMP

3= 26-30 Tahun

3=7-9 bulan

3= WIRASWASTA

3= SMA
4

4= 31-35 Tahun

4= WIRAUSAHA

4= S1

5= 36-40 Tahun

5= IRT

Frequencies

[DataSet2]

Statistics

2 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

PRE TEST

POST TEST

Valid

30

30

30

30
Missing

Frequency Table

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Frequency

68 Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Baik

6.7

6.7

6.7

Kurang

28

93.3

93.3

100.0

Total

30

100.0
100.0

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Baik

26

86.7

86.7

86.7

Kurang

13.3

13.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

PRE TEST
66 Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Baik

6.7

6.7

6.7

Kurang

28

93.3

93.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

POST TEST

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent
Valid

Baik

26

86.7

86.7

86.7

Kurang

13.3

13.3

100.0

Total

30

100.0

100.0

Bar Chart
DATASET ACTIVATE DataSet2.

DATASET CLOSE DataSet1.

Wilcoxon Signed Ranks Test

[DataSet2]

Ranks

Mean Rank

Sum of Ranks

2 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL - 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Negative Ranks

24a

12.50

300.00

Positive Ranks

0b

.00

.00

Ties

6c

Total

30
a. PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL < 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

b. PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL > 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

c. PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL = 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Test Statisticsa

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL - 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

-4.899b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on positive ranks.

Explore

[DataSet2]

73 Case Processing Summary

Cases

Valid

Missing

Total

Percent

N
Percent

Percent

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

Descriptives

Statistic

Std. Error

2 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN


Mean

1.93

.046

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

1.84

Upper Bound

2.03

5% Trimmed Mean

1.98

Median

2.00

Variance

.064

Std. Deviation

.254

Minimum

Maximum

2
Range

Interquartile Range

Skewness

-3.660

.427

Kurtosis

12.207

.833

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

Mean

1.13

.063

99 95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound

1.00

Upper Bound

1.26

5% Trimmed Mean

1.09

Median

1.00
Variance

.120

Std. Deviation

.346

Minimum

Maximum

Range

Interquartile Range

Skewness

2.273

.427

Kurtosis

3.386

.833

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

2 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

.537

30

.000

.275

30

.000

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

.517

30

.000

.404

30

.000

a. Lilliefors Significance Correction

Crosstabs
[DataSet2]

69 Case Processing Summary

Cases

Valid

Missing

Total

Percent

Percent

Percent

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN * PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

30

100.0%

0.0%

30

100.0%

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN * 2 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

Crosstabulation

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

Total
Baik

Kurang

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

Baik

Count

Expected Count

1.7

.3

2.0

% within 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

100.0%

0.0%

100.0%

% within PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

7.7%

0.0%

6.7%

% of Total

6.7%

0.0%

6.7%

Kurang

Count

24

4
28

Expected Count

24.3

3.7

28.0

% within 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

85.7%

14.3%

100.0%

% within PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

92.3%

100.0%

93.3%

% of Total

80.0%

13.3%

93.3%

Total

Count

26

30

Expected Count

26.0

4.0

30.0

% within 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

86.7%
13.3%

100.0%

% within PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

100.0%

100.0%

100.0%

% of Total

86.7%

13.3%

100.0%

McNemar Test

Crosstabs

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN & PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

Baik

Kurang

Baik

Kurang

24

Test Statisticsa
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN & PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL

30

Exact Sig. (2-tailed)

.000b

a. McNemar Test

b. Binomial distribution used.


RIWAYAT HIDUP PENULIS

Linda Rumapassal, lahir di Ambon pada tanggal 12 Agustus 2000. Penulis merupakan

anak terakhir dari dua bersaudara yang dilahirkan dari pasangan Bapak Absalom

Rumapassal, S.PAK dan Ibu Any Lenora Enus.

Penulis yang akrab di sapa Linda ini mengawali Pendidikan Sekolah Dasar pada tahun

2007 Di SD ANGKASA PATTIMURA AMBON dan selesai pada tahun 2012. Kemudian

melanjutkan Pedidikan Sekolah Menengah Pertama Di SMP ANGKASA PATTIMURA

AMBON pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2015. Kemudian melanjutkan

Pendidikan Sekolah Menengah Atas Di SMA ANGKASA PATTIMURA AMBON pada tahun

2016 dan selesai pada tahun 2018.

Pada tahun yang sama yaitu 2018 penulis memasuki bangku perkuliahan di Sekolah

Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Fani Mitra Karya (Famika) Makassar. Penulis tidak begitu

banyak aktif di organisasi pada masa sekolah, namun pada Sekolah tinggi penulis

bergabung di organisasi Senat Mahasiswa (SEMA) sebagai anggota di Biro Kesehatan.

Puji syukur kepada Tuhan YME, karena atas perjuangan keras di sertai iringan Doa dari

kedua orang tua, keluarga, serta sahabat yang sangat membantu penulis hingga dapat

menyelesaikan Pendidikan dan berhasil menyusun skripsi yang berjudul ‘’Pengaruh

Penyuluhan 2 Tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Terhadp Peningkatan

Pengetahuan Ibu Hamil Untuk Mencegah Stunting Di Desa Barembeng, Kecamatan

Bontonompo, Kabupaten Gowa’’


viii

viii

viii

2
62

62

62

62
2

62

62

62

2
62

62

62

62
2

62

2
Sources
https://globalmakalah.blogspot.com/2019/02/makalah-pentingnya-1000-hari-pertama.html
1 INTERNET
5%
https://journal.poltekkes-mks.ac.id/ojs2/index.php/mediakesehatan/article/view/1835
2 INTERNET
4%
http://eprints.umpo.ac.id/4458/1/BAB 2.pdf
3 INTERNET
2%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1130/4/Chapter2.doc.pdf
4 INTERNET
2%
https://www.kajianpustaka.com/2020/01/penyuluhan-pengertian-tujuan-program.html
5 INTERNET
2%
https://www.beritasatu.com/news/168048/pentingnya-1000-hari-pertama-perkembangan-buah-hati
6 INTERNET
1%
http://scholar.unand.ac.id/22099/2/Bab 1.pdf
7 INTERNET
1%
https://yodivalno.blogspot.com/2017/05/pentingnya-asi.html
8 INTERNET
1%
https://text-id.123dok.com/document/ky60xoo4y-pengertian-penyuluhan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
9 keberhasilan-penyuluhan.html
INTERNET
1%
https://www.researchgate.net/journal/Jurnal-Midwifery-Update-MU-2684-8511
10 INTERNET
1%
https://hellosehat.com/parenting/bayi/bayi-1-tahun-pertama/1000-hari-pertama-kehidupan/
11 INTERNET
1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/8296/4/4. Chapter 2.pdf
12 INTERNET
<1%
https://karangluhur-
kertek.wonosobokab.go.id/postings/details/1045395/ARTIKEL_PERAN_PEMERINTAH_DESA_KARANGLUHUR_DA
13 LAM_MENGATASI_STUNTING.HTML
INTERNET
<1%
https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2019/02/28/205/cegah-stunting-itu-penting.html
14 INTERNET
<1%
https://eprints.umm.ac.id/75857/3/BAB II.pdf.pdf
15 INTERNET
<1%
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/8140/1/ANDI NOVIA HANDAYANI BUSTAN.pdf
16 INTERNET
<1%
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/resource/view.php?id=82262
17 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/wq2n5r0pq-pengetahuan-responden-sebelum-diberikan-penyuluhan-
18 kesehatan-sikap-responden-sebelum-diberikan-penyuluhan.html
INTERNET
<1%
http://lagizi.com/1000-hari-pertama-kehidupan-untuk-generasi-yang-lebih-baik/
19 INTERNET
<1%
https://adoc.pub/bab-iii-metode-penelitian-group-pre-test-post-test-desain-ta.html
20 INTERNET
<1%
https://lldikti8.ristekdikti.go.id/2022/05/25/surat-edaran-dirjen-diktiristek-nomor-2-tahun-2022-tentang-
21 penyelenggaraan-pendidikan-di-perguruan-tinggi/
INTERNET
<1%
http://journal2.um.ac.id/index.php/jki/article/view/12353/8452
22 INTERNET
<1%
https://rahma.id/1000-hari-pertama-kehidupan-si-kecil/
23 INTERNET
<1%
https://tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Buku Ringkasan Stunting-1.pdf
24 INTERNET
<1%
https://adiygenuz.blogspot.com/2013/06/asi-eklusif.html
25 INTERNET
<1%
https://www.slideshare.net/VildaTriLestariSimbo/bahan-ajar-analisis-dekriptif-dan-analisis-data-kualitatif-
26 contoh-soalpptx
INTERNET
<1%
https://www.berbagidesa.com/2022/04/stunting-ciri-dan-langkah-langkah-pencegahannya.html
27 INTERNET
<1%
https://eprints.umm.ac.id/51724/3/BAB II.pdf
28 INTERNET
<1%
http://eprints.undip.ac.id/53775/3/Annisa_Nailis_FR_22010112130136_Lap.KTI_Bab2.pdf
29 INTERNET
<1%
https://core.ac.uk/download/pdf/268139094.pdf
30 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6472/4/Chapter 2.pdf
31 INTERNET
<1%
http://repositori.unsil.ac.id/535/8/12 BAB III.pdf
32 INTERNET
<1%
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=538641&val=9109&title=FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA WAWATU
33 KECAMATAN MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2017
INTERNET
<1%
https://www.informasibidan.com/2015/10/model-penyuluhan-kesehatan.html#:~:text=Dalam melakukan
penyuluhan kesehatan maka penyuluh yang baik,melalui penyuluhan kesehatan 4 4. Menyusun perencanaan
34 penyuluhan.
INTERNET
<1%
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17210193073/12._BAB_II_.pdf
35 INTERNET
<1%
http://portalriset.uin-alauddin.ac.id/bo/upload/pengabdian/penerbitan/Jurnal Pengabdian Emmi.pdf
36 INTERNET
<1%
https://ojs.iikpelamonia.ac.id/index.php/pengabdian/article/download/196/215/
37 INTERNET
<1%
https://blog.iik.ac.id/wildanakasyah/pengukuran-antropometri-dan-indeks-masa-tubuh/
38 INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/p36r102r/COVID-19-harus-tetap-mendukung-keberlangsungan-
39 perekonomian-dan-aspek-sosial/
INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/167468109/MAKALAH-FILSAFAT-KLP-3docx/
40 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/825/5/4 BAB II.pdf
41 INTERNET
<1%
https://kebidanankeperawatan.wordpress.com/2011/11/19/konsep-dasar-pengetahuan/#:~:text=Sedangkan
menurut Huclok, semakin cukup umur, tingkat kematangan,ini akan sebagai dan pengalaman dan kematangan
42 jiwa.
INTERNET
<1%
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1079/3/BAB II.pdf
43 INTERNET
<1%
http://www.repository.wima.ac.id/3028/7/Lampiran.pdf
44 INTERNET
<1%
https://proyekruspitaa.wordpress.com/2012/11/09/indeks-antropometri-tinggi-badan-menurut-umur/
45 INTERNET
<1%
https://anyflip.com/mngxq/vckp/basic
46 INTERNET
<1%
https://penerbitdeepublish.com/populasi-dan-sampel/
47 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/7qv6k83ly-rumusan-masalah-semua-pihak-yang-tidak-dapat-penulis-
48 sebutkan-satu-persatu-yang-telah.html
INTERNET
<1%
http://www.gkia.org/Uploads/Materi/Filename/140217031226_Kerangka Kebijakan.pdf
49 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5340/4/CHAPTER II.pdf
50 INTERNET
<1%
https://adoc.pub/bab-ii-tinjauan-pustaka-raba-sebagian-besar-pengetahuan-manu.html
51 INTERNET
<1%
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/26927/6/T1_352018020_BAB II.pdf
52 INTERNET
<1%
https://www.pegiatliterasi.com/2020/01/proposal-penelitian-miras-dan-remaja.html
53 INTERNET
<1%
http://digilib.unimed.ac.id/24533/4/4. NIM 1131111014 KATA PENGANTAR.pdf
54 INTERNET
<1%
https://pkm-ngoresan.surakarta.go.id/penyuluhan-kesehatan-masyarakat/
55 INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/p1oc1fk/Pendidikan-Frequency-Percent-Valid-Percent-Cumulative-Percent-
56 Valid-SD-1-50-50/
INTERNET
<1%
http://repository.lppm.unila.ac.id/9767/1/Stunting Sutarto 2018.pdf
57 INTERNET
<1%
https://statusgizi.blogspot.com/2009/01/psg-secara-langsung.html
58 INTERNET
<1%
http://repository.um-surabaya.ac.id/6103/3/BAB_2.pdf
59 INTERNET
<1%
https://www.tnp2k.go.id/images/uploads/downloads/Buku Ringkasan Stunting.pdf
60 INTERNET
<1%
http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789/4818/07bab3_herliani_10100110106_skr_2015.pdf
61 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/7qvlg31y-penyuluhan-kesehatan-gigi-pada-anak-sekolah-dasar.html
62 INTERNET
<1%
https://eprints.umm.ac.id/42666/4/BAB III.pdf
63 INTERNET
<1%
https://persagi.org/file/share/Endang L Achadi.pdf
64 INTERNET
<1%
https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/kesehatan-anak/mengenal-bahaya-stunting-pada-anak-dan-
65 pencegahannya/
INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/p7rs1igu/Frequency-Percent-Valid-Percent-Cumulative-Percent-Valid-
66 Yes-25-1000-1000-1000/
INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/9875076/RISET_KESEHATAN_DASAR_RISKESDAS_2013
67 INTERNET
<1%
https://www.coursehero.com/file/p4rrpi3u/Frequency-Percent-Valid-Percent-Cumulative-Percent-Valid-
68 YES-143-808-808-808-NO/
INTERNET
<1%
https://www.academia.edu/32452704/Crosstabs_Case_Processing_Summary_Cases_Valid_Missing_Total_N_Perce
69 nt_N_Percent_N_Percent
INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/distribusi-frekuensi-hasil-penelitian-dan-pembahasan.yd74klg1
70 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2739/3/Chapter 1.pdf
71 INTERNET
<1%
http://www.gkia.org/Uploads/Materi/Filename/140217031357_Pedoman Perencanaan Program.pdf
72 INTERNET
<1%
https://www.chegg.com/homework-help/questions-and-answers/case-processing-summary-cases-valid-
73 missing-n-percent-n-percent-601-1000-0-00-n-total-perc-q55001491
INTERNET
<1%
https://pustaka.poltekkes-pdg.ac.id/repository/DESI_REGINA_PUTRI.pdf
74 INTERNET
<1%
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/1114/1/FIRMAN SKRIPSI.PDF
75 INTERNET
<1%
http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/JKM/article/view/5543
76 INTERNET
<1%
http://repositori.uin-alauddin.ac.id/19518/1/ANDRYANA AGREVITA_70900120004.pdf
77 INTERNET
<1%
https://text-id.123dok.com/document/ky60jxo4y-tempat-penelitian-waktu-penelitian-pengajuan-judul-
seminar-proposal-uji-coba-analisa-uji-pelaksanaan-pengolahan-data-pengolahan-dan-analisa-penyusunan-
78 laporan-revisi-populasi-sampel.html
INTERNET
<1%
http://repository.unhas.ac.id/12312/2/A31116509_skripsi.pdf 1-2.pdf
79 INTERNET
<1%
http://eprints.umpo.ac.id/4636/2/BAB 2.pdf
80 INTERNET
<1%
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/7059/6/Chapter 2.pdf
81 INTERNET
<1%
https://123dok.com/article/penilaian-status-gizi-status-gizi-tinjauan-pustaka.1y96vnry
82 INTERNET
<1%
https://www.kompasiana.com/chikitawidhaswara/54f91d26a33311f1068b46f0/permasalahan-dan-solusi-
83 tentang-krisis-air-bersih-di-indonesia
INTERNET
<1%
https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/2862
84 INTERNET
<1%
http://etih.staff.ipb.ac.id/files/2011/07/etika-penelitian.pdf
85 INTERNET
<1%
http://eprints.umpo.ac.id/2817/7/LAMPIRAN.pdf
86 INTERNET
<1%
https://promkes.kemkes.go.id/?p=1631
87 INTERNET
<1%
https://www.deherba.com/gizi-seimbang.html
88 INTERNET
<1%
http://repository.uki.ac.id/2326/1/1000HARIPERTAMAKEHIDUPAN.pdf
89 INTERNET
<1%
https://news.unair.ac.id/2020/08/26/menilik-tingginya-prevalensi-stunting-di-indonesia/?lang=id
90 INTERNET
<1%
https://adoc.pub/lembar-persetujuan-responden-saya-telah-mendapat-penjelasan-.html
91 INTERNET
<1%
https://fokuspriangan.id/2021/06/15/rembuk-stunting-tingkat-kota-tasikmalaya-dibuka-plt-wali-kota-
92 tasikmalaya/
INTERNET
<1%
https://www.fakultas.co.id/79112/akreditasi-s1-keperawatan-di-sekolah-tinggi-ilmu-kesehatan-wijaya-husada-
93 bogor-bogor.html
INTERNET
<1%
http://repository.uinsu.ac.id/13018/1/SKRIPSI CINDI ISNAINI (0801163100) FKM.pdf
94 INTERNET
<1%
https://repository.uir.ac.id/13209/1/165210597.pdf
95 INTERNET
<1%
https://repositori.uin-alauddin.ac.id/10168/1/Penerapan Teori Teori Pembuktian Menurut Hukum Acara Perdata
96 Di Pengadilan Agama Watansoppeng.pdf
INTERNET
<1%
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2727/6/T1_362007040_BAB V.pdf
97 INTERNET
<1%
http://scholar.unand.ac.id/18428/3/BAB V.pdf
98 INTERNET
<1%
https://core.ac.uk/download/pdf/11730536.pdf
99 INTERNET
<1%

EXCLUDE CUSTOM MATCHES OFF

EXCLUDE QUOTES ON

EXCLUDE BIBLIOGRAPHY ON

Anda mungkin juga menyukai