OLEH :
LIANCE KOGOYA
NIM : 171141016
SURABAYA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Panitia Penguji
Anggota
Mengetahui,
Ketua Program Studi
NIM : 171141016
Judul Proposal : “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Vaksin
Covid-19 di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya.”
Liance Kogoya
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat terselesaikan Proposal ini dengan baik. Proposal dengan judul
Proposal ini merupakan salah satu syarat kelulusan program studi S1 Ilmu Keperawatan Intitut
Dalam penulisan Proposal ini ada banyak pihak yang membantu untuk mengoreksi,
memberikan bahan dan informasi yang dibutuhkan serta banyak pikiran yang telah
disumbangkan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Dr. Ahmad Hariyanto, M.Si selaku rektor Intitut Kesehatan dan Bisnis Surabaya, yang
2. Octo Zulkarnain, S. Kep., Ns., M.imun selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu
3. Denis Farida, S.Kep.,Ns., M.Tr. Kep selaku pembimbing I yang telah memberikan
5. Semua dosen dan Staf di IKBIS yang telah banyak membantu dalam membantu dalam
menyediakan sarana penunjang yang kami butuhkan selama proses penyusunan Skripsi
ini.
6. Orang tua, adik-adik, semua keluarga besarku dan sahabat-sahabat (itin, donna, yosi,
mega, jana,marlin) yang telah memberikan dukungan selama kuliah dan dalam
penyusunan Skripsi.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah di berikan dan semoga penyusunan Proposal ini berguna baik bagi diri sendiri
maupun pihak lain yang memamfaatkannya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN...........................................................................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
DAFTAR ISI...................................................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Batasan Masalah..................................................................................................
C. Rumusan Masalah...............................................................................................
D. Tujuan Penelitian.................................................................................................
E. Manfaat Penelitian...............................................................................................
F. Keaslian Penelitian..............................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka.................................................................................................
1. Corona Virus (COVID-19) ................................................................................
2. Pendidikan Kesehatan .......................................................................................
3. Definisi Era Pandemi .........................................................................................
B. Kerangka Teori..................................................................................................
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konseptual........................................................................................
B. Hipotesis Penelitian...........................................................................................
BAB 4 METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian..................................................................................................
B. Rancang Bangun Penelitian ..............................................................................
C. Lokasi dan Waktu Penelitian.............................................................................
D. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................
E. Kerangka Operasional........................................................................................
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel.....................................
G. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data..........................................................
H. Analisis Data.....................................................................................................
I. Etika Penelitian...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
LAMPIRAN...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga sering
disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Setelah itu, COVID-19 menular antarmanusia dengan sangat cepat dan
Pada awal tahun 2020, tepatnya pada tanggal 11 Maret 2020, COVID-19
Disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Severe Acute
merupakan coronavirus jenis baru yang tidak pernah ditemukan sebelumnya pada
manusia (Kemenkes, 2020). Gejala umum infeksi COVID-19 adalah gejala gangguan
pernapasan akut. Gejala yang paling sering dirasakan penderita COVID-19 adalah
demam, batuk kering, dan merasa kelelahan. Gejala lainnya yang dapat dirasakan
penderita lain dapat berupa kehilangan indra penciuman dan pengecap, konjungtivitis
(mata merah), sakit kepala, ruam pada kulit dan lain-lain. Gejala berat pada infeksi
8
Virus baru ini dilaporkan pertama kali tanggal 31 Desember 2019 oleh WHO
China Country Office yang mendapatkan kasus pneumonia yang belum diketahui
penyebabnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Dan pada tanggal 2 maret 2020
kasus COVID-19 pertama kali dilaporkan di Indonesia dan jumlahnya terus bertambah
sampai sekarang (Kemenkes, 2020). Per tanggal 16 maret 2022 di dunia sudah terdapat
dengan 5.742.931 kasus sembuh, dan 155.000 kasus meninggal. Untuk perkembangan
kasus aktif ada 111.555 kasus di Indonesia. Jawa Timur total kasus mencapai 572.733
orang, sembuh 539.512 orang, dan kasus meninggal 31.360 orang. Untuk Kota Surabaya
total kasus 115.371 orang, kasus sembuh 112.123 orang, dan kasus meninggal 2.889
orang. Berdasarkan data laporan harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per tanggal
30 Maret 2022, Jawa Timur saat ini masih di laporkan kasus aktif COVID-19 di
Indonesia.
sehingga tentu berdampak pada segala bidang, maka dikeluarkanlah Keputusan Presiden
Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Coronavirus
reaksi yang muncul dikalangan masyarakat, seperti sikap acuh yang tidak percaya adanya
virus ini, sehingga masih melakukan aktivitas di tempat yang ramai seperti pasar dan
9
masih melakukan perjalanan ke luar negeri. COVID-19 juga memunculkan paradigma
baru di kalangan masyarakat yang membuat mereka merasa jika salah satu keluarga
dilaksanakan seperti mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, memakai masker,
menjaga jarak serta menghindari kerumunan. Melihat kondisi yang ada seperti negara-
tantangan yang ada, seperti Presiden Republik Indonesia (RI) sudah membentuk tim
Vaksinasi adalah proses membuat tubuh seseorang menjadi kebal atau terlindungi
dari sebuah penyakit, dengan demikian apabila seseorang terpapar oleh penyakit tersebut
maka ia tidak akan sakit atau mengalami gejala ringan saja. Vaksin adalah produk biologi
yang berisi antigen berupa mikroorganisme, bagiannya, dan atau zat yang dihasilkannya
yang dibuat sedemikian rupa sehingga aman dan jika diberikan kepada seseorang akan
menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap suatu penyakit tertentu. Vaksin
memang bukanlah obat tapi mendorong kekebalan spesifik tubuh agar dapat terhindar
dari penyakit. Selama belum terdapat obat definitif untuk menangani COVID-19,
pemberian vaksin COVID-19 merupakan cara yang aman dan efektif yang dapat
10
Mulai tahun 2020 vaksinasi COVID-19 sudah mulai dilakukan di berbagai negara
di dunia. Indonesia mulai melakukan program vaksinasi COVID-19 ini pada tanggal 13
Januari 2021 dengan Presiden Joko Widodo sebagai orang yang pertama kali di suntik
vaksin buatan Sinovac. Per tanggal 3o Maret 2022 sebanyak 2.023.098 (137.74%) orang
petugas kesehatan telah melakukan vaksin tahap 1 dan 1.963.140 (133.66%) orang yang
sudah melakukan vaksin COVID-19 tahap 2 dari total 1.468.764 orang tenaga kesehatan
yang ada di Indonesia. Pada petugas publik telah terlaksana vaksinasi tahap 1 sebanyak
18.613.223 (107.42%) orang, tahap 2 sebanyak 16.897.360 (97.52%) orang dari total
17.327.167 orang petugas publik. Sedangkan lansia sebanyak 17.101.685 (79.35%) telah
mendapatkan vaksin tahap 1, dan 13.212.338 (61.30%) orang yang sudah mendapatkan
vaksin tahap 2 dari total 21.553.118 orang lansia di Indonesia. Target total sasaran
mulai Januari 2021 sampai Maret 2022 untuk merampungkan program vaksinasi COVID
di 34 provinsi.
dikarenakan banyak reaksi yang berbeda yang muncul di tengah masyarakat. Ada yang
setuju melakukan vaksinasi COVID-19 dan tentu saja ada pula pihak yang menolak keras
tidak akan mengikuti program tersebut. Kejadian ini didukung juga oleh maraknya berita
bohong yang tersebar luas di media sosial. Dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap
11
karena itu perlu adanya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat
ini.
seperti apa itu vaksinasi COVID-19, tujuan diberikannya, bagaimana cara pemberian
masyarakat mengenai vaksinasi ini COVID-19 sudah cukup tinggi tentunya akan
dirinya untuk mengantisipasi kemungkinan gejala efek samping yang akan didapatkan
ITAGI, UNICEF, WHO, dan Kementerian Kesehatan didapatkan Sekitar 65% responden
sedangkan delapan persen diantaranya menolak. 27% sisanya menyatakan ragu dengan
untuk mendorong keberhasilan program vaksinasi. Situasi ini perlu dipahami dengan
terhadap vaksin COVID-19 karena keterbatasan informasi mengenai jenis vaksin, kapan
Maka dari itu untuk meningkatkan pengetahuan sangat di perlukan, untuk membantu
mencegah penyebaran COVID-19 dengan melakukan Vaksin di suatu daerah supaya tidak
12
terjadi peningkatan kasus. Sehingga berdasarkan latar belakang diatas saya tertarik untuk
B. Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
13
c). menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap vaksin
E. Mamfaat Penelitian
1. Mamfaat Teoritis
a. Bagi Responden
b.Bagi Peneliti
c. Bagi Intitusi
F. Keaslian Penelitian
14
Tabel 1.1 Penelitian-Penelitian yang Relevan dengan Penelitian ini
Virus Covid-19
menunjukkan bahwa
Mahasiswi yang
pengetahuan tinggi
pengetahuan rendah
yang berminat menjadi
Pengetahuan mahasiswa
dengan prilaku
pencegahan penyebaran
15
Virus COVID -19
pengetahuan dengan
prilaku pencegahan
penyebaran Virus
COVID -19 .
16
pengetahuan
responden baik
menunjukkan
kurang baik
menunjukkan perilaku
menunjukkan perilaku
baik yaitu
menunjukkan ada
hubungan antara
pengetahuan dengan
perilaku
pencegahan Covid-19
dengan nilai
17
dengan
perilaku perilaku
pencegahan Covid19
dengan nilai p=0,06
(>0,05).
penelitian, lokasi penelitian dan analisa data. Pada penelitian ini variabel
Mahasiswa Papua di Surabaya, analisis data pada penelitian ini adalah penelitian
experimental.
18
BAB II
A. TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Covid-19
Corona Virus adalah virus RNA untai positif tidak tersegmentasi tunggal.
yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya
penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Coronavirus jenis baru yang di temukan pada manusia sejak kejadian luar biasa
muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian di beri nama Severe
1
b. Etiologi COVID-19
termasuk dalam kelompok yang serupa adalah virus yang menyebabkan Middle
Syndrome (SARS-CoV) beberapa tahun silam. Namun, virus corona dari Wuhan
ini merupakan virus baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia
sebelumnya. Karena itu, virus ini juga disebut sebagai 2019 Novel Coronavirus
atau 2019-nCoV. Virus corona umumnya ditemukan pada hewan seperti unta,
ular, hewan ternak, kucing, dan kelelawar. Manusia dapat tertular virus apabila
terdapat riwayat kontak dengan hewan tersebut, misalnya pada peternak atau
Virus bisa ditularkan lewat droplet, yaitu partikel air yang berukuran sangat kecil
dan biasanya keluar saat batuk atau bersin. Apabila droplet tersebut terhirup atau
mengenai lapisan kornea mata, seseorang berisiko untuk tertular penyakit ini.
Musim gugur dan musim dingin adalah musim yang rawan untuk melihat
2
lainnya dapat terjadi. Ini membuatnya sulit untuk membedakan tahap awal
tubuh atau imun, status gizi, infeksi sebelumnya atau koinfeksi pathogen
pernapasan berat menyerupai pneumonia. Gejala Corona yang umum dialami oleh
2) Batuk kering
3) Pilek
3
4) Hidung berair dan bersin-bersin
5) Nyeri tenggorokan
6) Sesak nafas
e. Klasifikasi
ringan hingga berat DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran
klinis yang meyakinkan DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala
Orang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau ISPA dan
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan
DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
4
DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki Riwayat
sakit tenggorokan, batuk DAN pada 14 hari terakhi rsebelum timbul gejala
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang
melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus
timbul gejala.
f. Patofisiologi
dengan sel manusia. Setelah memasuki sel,encoding genome akan terjadi dan
gen, insersi gen, atau delesi, akan menyebabkan perubahan genom yang
g. Komplikasi
5
Komplikasi Virus Corona Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa
3) Gagal ginjal
6) Kematian
i. Pemeriksaan Diagnostik
6
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi atau menentukan
cepat atau rapid test corona. Tes ini merupakan skrining awal infeksi
pembuluh darah vena. Hasil tes ini bisa keluar dalam waktu 15
Hasil pemeriksaan ini bisa keluar dalam waktu sekitar 30 menit. Tapi
darah dari pembuluh darah vena sebagai sampel. Hasil tes ini dapat
7
Tes PCR dilakukan dengan swab pada tenggorokan atau hidung.
j. Penatalaksanaan Medis
gejala dan mencegah komplikasi.Hingga sekarang, para pakar medis masih terus
2) Banyak beristirahat.
8
Penderita juga dianjurkan untuk senantiasa memakai masker meski sedang
terapi suportif, seperti ventilator (alat bantu napas). Pada beberapa pasien yang
3) Obat antivirus
6) Hepatoprotektor (obat pelindung hati) bila ditemukan hasil tes SGOT dan
2. Vaksin Covid-19
a. Definisi vaksin
9
organisme utuh lainnya sehingga dapat mempengaruhi terbentuknya imunitas
b. Jenis-Jenis Vaksin
oleh,:
1. AstraZeneca
terhadap virus tersebut dan akan membantu melindungi tubuh dari COVID-19 di
masa yang akan datang. Seperti halnya vaksin lainnya, vaksin COVID-19
diketahui berapa lama orang yang telah menerima vaksin akan terlindungi (GOV,
2021: 3-4).
Kolombia, Peru dan Argentina. Sebanyak 40.000 sampel yang digunakan pada
pengujian vaksin ini. Dosis vaksin ini yaitu 0,22 ml atau 0,5 ml, yang diberikan
samping, meskipun tidak semua orang mengalaminya. Dalam studi klinis pada
vaksin, sebagian besar efek samping ringan sampai sedang dan dapat sembuh
dalam beberapa hari atau seminggu setelah vaksinasi. Efek samping yang terjadi
selama uji klinis pada vaksin COVID-19 AstraZeneca adalah sebagai berikut:
10
1) Sangat Umum (dapat mempengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang)
otot.
2. Sinoparm
HB02, diperoleh dari sampel Bronchoalveolar Lavage (BAL) dari pasien yang
pelaksanaan uji klinik tahap 3 di Cina, UEA, Maroko, Mesir, Bahrain, Yordania,
Pakistan, Peru dan Argentina. Sebanyak 31.000 sampel (usia 18-59 tahun) yang
digunakan pada pengujian vaksin ini. Dosis vaksin ini yaitu 4 µg atau 8 µg, yang
3. Moderna
11
MRNA-1273 diproduksi oleh Moderna dengan dukungan dari National
19 merupakan vaksin yang telah diizinkan oleh Food and Drug Administration
(FDA) untuk penggunaan darurat dalam mencegah COVID-19 (FDA, 2020: 1).
Vaksin yang diproduksi oleh Moderna telah melewati uji klinik tahap 3
vaksin ini. Dosis vaksin ini yaitu 100 µg, yang diberikan dengan 2 tahap.
Pemberian vaksin tahap kedua dilakukan 28 hari setelah vaksinasi tahap pertama
Efek samping yang dapat terjadi setelah injeksi vaksin Moderna COVID-
19 yaitu:
2) Efek samping umum: kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi,
4. Novavax Inc
Novavax masih berada dalam tahap pelaksanaan uji klinik tahap 3 di Inggris,
India, Afrika Selatan dan Meksiko. Sebanyak 15.000 sampel di Inggris (usia 18-
59 tahun) yang digunakan pada pengujian vaksin ini. Dosis vaksin ini yaitu 5 µg
atau 25 µg, yang diberikan dengan 2 tahap. Pemberian vaksin tahap kedua
12
5. Pfizer Inc. dan BioNTech
bekerja sama dengan Pfizer. Vaksin yang diproduksi oleh BioNTech/Pfizer telah
melewati uji klinik tahap 3 di Amerika Serikat, Jerman, Turki, Afrika Selatan,
Brasil dan Argentina. Sebanyak 43,548 sampel yang digunakan pada pengujian
vaksin ini. Dosis vaksin ini yaitu 30 µg, yang diberikan dengan 2 tahap.
Pemberian vaksin tahap kedua dilakukan 21 hari setelah vaksinasi tahap pertama
6. Sinovac
CoV2 CN2 yang diekstraksi dari bronchoalveolar lavage (BAL) dari pasien rawat
Sinovac saat ini menjalankan uji klinis fase 3 di Indonesia, Turki, Brazil,
dan Chili, Sebanyak >30.000 sampel (usia 18-59 tahun) yang digunakan pada
farmasi milik negara Biofarma. Analisis independen yang dilakukan oleh Badan
Otorisasi Penggunaan Darurat jika disetujui. Sinovac akan menjadi vaksin utama
sepenuhnya. Gelombang pertama 1,2 juta dosis vaksin Sinovac telah dikirim ke
Indonesia pada 6 Desember, dengan gelombang kedua 1,8 juta dosis. Mirip
13
dengan vaksin tidak aktif lainnya, CoronaVac stabil pada penyimpanan 4°C
Dosis vaksin CoronaVac ini yaitu 3 µg atau 6 µg, yang diberikan dengan
(Persero) pada tanggal 14 Juli 2020. LBM Eijkman telah membangun pondasi
pembuatan vaksin dan selanjutnya akan diuji pada tahap praklinik terhadap
Vaksin merah putih ini ditargetkan akan rampung pada 2021 (Yuningsih, 2020:
14-15).
3. Vaksinasi
1. Definisi Vaksinasi
paling efektif, baik ditinjau dari segi biaya ataupun intervensinya terhadap masyarakat
14
(Susmiarsih, 2018: 109). Vaksinasi termasuk cara pencegahan paling efektif karena dapat
menurunkan angka morbiditas dan angka mortalitas serta dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Sehingga dalam jangka panjang dapat mengurangi dampak yang
ditimbulkan akibat pandemi COVID-19, seperti dampak sosial, ekonomi dan lain
cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata melalui peningkatan akses terhadap layanan
vaksinasi yang berkualitas dan sesuai standar, termasuk dalam rangka pelaksanaan
yang baik, diharapkan kegiatan pelayanan vaksinasi dapat berjalan dengan baik pula
dengan memperhitungkan data dasar yaitu jumlah fasilitas pelayanan kesehatan atau pos
pelayanan vaksinasi, tenaga pelaksana, daerah sulit, dan lainlain (Kemenkes, 2021: 4).
COVID-19:
Registrasi dan
Verivikasi sasaran
15
Perhitungan kebutuhan serta
penyusunan rencana distribusi
vaksin dan logistik lainnya
a) Tahap 1
Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap ini yaitu tenaga kesehatan, asisten tenaga
b) Tahap 2
Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap ini yaitu kelompok usia lanjut (≥ 60 tahun)
Negara Republik Indonesia, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya
perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain
16
yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat, dengan
c) Tahap 3
Sasaran vaksinasi COVID-19 pada tahap ini yaitu masyarakat rentan dari aspek
geospasial, sosial, dan ekonomi, dengan waktu pelaksanaan April 2021- Maret
2022.
d) Tahap 4
Sasaran vaksinasi tahap ini yaitu masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya
3. Pendataan Sasaran
sistem informasi satu data vaksinasi COVID-19 yang bersumber dari kementerian atau
lembaga terkait serta sumber lainnya meliputi nama, nomor induk kependudukan, dan
alamat tempat tinggal sasaran. Dilakukan penyaringan data (filtering) melalui sistem
informasi satu data vaksinasi COVID-19 sehingga diperoleh sasaran kelompok penerima
vaksin COVID-19 sesuai kriteria yang telah ditetapkan (Kemenkes, 2020: 6).
a). Puskesmas
b). klinik
17
c). Rumah sakit
2020:6).
4. . Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan
perasaan dan perabaan. Sebagian pengetahuan manusia didapat melalui mata dan telinga.
Menurut Donsu (2017), pengetahuan merupakan suatu hasil dari rasa keingintahuan lewat
proses sensoris, terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
ialah domain yang penting dalam terjadinya perilaku terbuka (open behavior).
2. Tingkat Pengetahuan
terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda. Secara garis besar
a) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang sudah ada
sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang khusus dan seluruh bahan yang
sudah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu disisni merupakan
tingkatan yang paling rendah. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang
yang tahu tentang apa yang dipelajari yakni dapat menyebutkan, menguraikan,
18
b) Memahami (Comprehention)
benar tentang sesuatu objek yang diketahui, dan bisa menginterpretasikan materi
tersebut secara baik dan benar. Seseorang yang paham terhadap objek atau materi
c) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang sudah memahami objek yang diartikan
pada situasi atau kondisi yang lain. Aplikasi juga diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip, rencana program dalam situasi yang
lain.
d) Analisis (analysis)
sampai pada tingkat ini adalah bila orang tersebut dapat membedakan,
e) Sintesis (synthesis)
dalam suatu hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
f) Evaluasi (evaluation)
19
Evaluasi yakni kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian
Menurut Mubarak (2012), ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang,
yaitu :
a) Tingkat pendidikan
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk memenuhi
langsung. Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai tenaga medis akan lebih
c) Umur
Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Dengan
bertambahnya umur individu, daya tangkap dan pola pikir seseorang akan lebih
d) Minat
20
Minat merupakan suatu keinginan yang tinggi terhadap sesuatu hal. Minat
e) Pengalaman
Pengalaman merupakan suatu kejadian yang dialami seseorang pada masa lalu.
f) Lingkungan
g) Informasi
baru.
wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang hendak di ukur dari
subjek atau responden kedalam pengetahuan yang ingin diukur dan disesuaikan dengan
tingkatannya, ada pun tipe pertanyaan yang dapat digunakan untuk pengukuran
21
a) Pertanyaan subjektif Pemakaian pertanyaan subjektif dengan tipe pernyataan
esay digunakan dengan penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai,
sehingga hasil nilai akan berbeda dari tiap penilai dari waktu kewaktu.
b) Pertanyaan objektif Jenis pertanyaan objektif seperti tipe benar-salah (true false
item), tipe menjodohkan (matching), tipe pilihan ganda (multiple choice) yang
a. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari
b. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan benar dari
c. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% dari total jawaban
pertanyaan.
e. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan kondisi mental dari kesiapan, yang diatur lewat pengalaman
yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respon individu pada seluruh
obyek dan situasi yang berkaitan dengannya (Widayatun, 2009). Menurut Aiken dalam
Rahmadani (2009), sikap sebagai predisposisi atau kecendrungan yang dipelajari dari
seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas yang
moderat atau memadai terhadap objek, situasi, konsep atau orang lain. Menurut
Berkowitz dalam Azwar (2005:5) menerangkan sikap seseorang pada suatu objek adalah
perasaan atau emosi dan faktor, keduanya adalah reaksi/respon atau kecenderungan untuk
22
bereaksi. Sebagai reaksi maka sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif, yaitu
senang (like) atau tidak senang (dislike), menurut dan melaksanakan atau menjauhi atau
menghindari sesuatu.
afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubunganya dengan objekobjek
psikologis. Afeksi yang positif ialah afeksi senang. Sedangkan afeksi negatip adalah
afeksi yang tidak menyenangkan. Sikap merupakan gejala internal yang berdimensi
afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi dengan cara relatip tetap terhadap objek,
baik secara positip maupun negatif. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sikap
merupakan perasaan emosional dan respon atau reaksi untuk bereaksi. Respon dapat
Menurut Notoatmodjo (2003), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat
langsung dilihat, tetapi hanya ditafsirkan dari perilaku yang tertutup. Sikap merupakan
kesiapan untuk reaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan
terhadap objek.
kecenderungan seorang individu terhadap suatu objek tertentu, situasi atau orang lain
yang kemudian di deskripsikan dalam bentuk sebuah respon kognitif, afektif, dan
perilaku individu. Serta kesiapan seseorang bertindak, berpersepsi, berfikir dan merasa
dalam menghadapi objek untuk menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap
sesuatu.
2. Ciri-ciri sikap
23
Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoadmodjo (2003,
p.34) adalah:
a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang
b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat
terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau
d. Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang
3.Komponen Sikap
Menurut Azwar S (2011, p.23) sikap terdiri dari 3 komponen yang saling
menunjang yaitu:
a. Komponen Kognitif
Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen
kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu dapat
disamakan penanganan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isu atau yang
kontroversial.
24
b. Komponen Efektif
yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek
c. Komponen Konatif
Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap yang dimiliki oleh
seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau
4. Tingkat Sikap
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau kegiatan, akan tetapi merupakan
terhadap objek dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Tingkat
c. Menghargai (valuating), ialah dapat berupa mengajak orang lain untuk mengerjakan
25
Menurut Azwar (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap objek sikap
antara lain:
meninggalkan kesan yang mendalam, jika memiliki pengalaman pribadi ini, sikap akan
lebih mudah dibentuk dan terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Secara umum, individu cenderung memiliki
sikap penurut atau sikap yang sejalan dengan sikap orang yang dianggap penting. Hal ini
termotivasi karena ingin berafiliasi dan menghindari konflik dengan orang-orang yang
dianggap penting
sikap kita terhadap bermacam permasalahan. Kebudayaan telah memberi warna sikap
d. Media massa. Dalam pemberitaan surat kabar ataupun radio atau media komunikasi
yang lain, berita yang semestinya faktual disampaikan secara objektif cenderung
e. Lembaga pendidikan serta lembaga agama. Konsep moral dan ajaran yang diperoleh dari
lembaga pendidikan dan lembaga agama memberikan pengaruh terhadap sikap dan
f. Faktor emosi. Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari
emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi maupun pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego.
6. Fungsi Sikap
Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap mempunyai
26
a. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan. Orang memandang sejauh mana obyek
sikap dapat digunakan sebagai sarana atau alat dalam rangka mencapai tujuan. Bila obyek
sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka orang akan bersifat
positif terhadap obyek tersebut. Demikian sebaliknya bila obyek sikap menghambat
pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap obyek sikap yang
bersangkutan.
Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk mempertahankan ego atau
akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu orang yang bersangkutan terancam
c. Fungsi ekspresi nilai Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu
untuk mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan diri
individu mengambil sikap tertentu akan menggambarkan keadaan sistem nilai yang ada
suatu obyek, menunjukkan tentang pengetahuan orang terhadap obyek sikap yang
bersangkutan.
Salah satu aspek yang sangat penting guna untuk memahami sikap dan perilaku manusia
27
menurut Azwar S (2011), ada berbagai cara untuk melakukan pengukuran sikap yaitu sebagai
berikut :
a. Skala Likert
Menurut likert dalam buku Azwar S (2011), sikap dapat diukur menggunakan metode rating
yang dijumlahkan. Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap yang
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya. Pada skala likert
menggunakan interval 1,2,3,4.5 interval, dari kata “sangat setuju” sampai sangat tidak
setuju”. Nilai skala oleh setiap pertanyaan tidak ditentukan oleh derajat favourable masing-
masing akan tetapi ditentukan oleh distribusi respon setuju atau tidak setuju dari kelompok
Prosedur penskalaan dengan metode rating yang dijumlahkan didasari oleh 2 asumsi yaitu :
1) Setiap pernyataan sikap yang ditulis dapat disepakati sebagai penyataan yang
2) Jawaban yang diberikan oleh individu yang mempunyai sikap positif harus diberi
bobot atau nilai yang lebih tinggi dari pada jawaban yang diberikan oleh responden
Pernyataan Positif
4 3 2 1
Pernyataan Negatif
28
(SS) (TS) Setuju (STS)
1 2 3 4
B. KERANGKA TEORI
SARS-Cov-2 1. Karakteristik
2. Patogenis
COVID-19 1. Epidemologi
2. Cara penularan
3. Gejala klinis
4. Faktor resiko
1. cara pemberian Pencegahan
5. Diagnosis
2. penyelenggara 6. Pengobatan
pelayanan kesehatan
Vaksin Covid-19
3. tahapan pemberian
4. kejadian ikutan
pasca vaksin
jenis vaksin 29
Gambar Kerangka Teori Priyoto (2015), Arikunto (2013), Suryani dan Mmachteodz
BAB III
A. Kerangka Konseptual
Factor Predisposisi
(predisposing factors).
- Tingkat Pengetahuan
- Sikap dan Perilaku
- Pendidikan
- Ekonomi
Factor Pendukung
Mahasiswa Vaksin COVID-19
(enabiling factor).
Ketersediaan fasilitas
kesehatan
Factor Pendorong
(reinforching factor)
- Dukungan
keluarga
- Petugas
30
kesehatan
Keterangan :
Di Teliti :
Tidak Di Teliti :
pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap vaksin covid-19, ada tiga faktor yang
mempengaruhi yaitu yang pertama adalah faktor predisposisi (predisposing factors) yang
Perilaku yang kedua adalah faktor pendukung (enabiling factor) yang meliputi
ketersediannya atau tidak tersedianya fasilitas kesehatan atau sarana-sarana kesehatan, dan
yang terakhir faktor pendorong (reinforching factor) yang meliputi dukungan keluarga dan
petugas kesehatan. Dari ketiga faktor ini yang mempengaruhi hubungan tingkat
B. Hipotesis Penelitiaan
H1 : Ada hubungan tingkat pengrtahuan dan sikap mahasiswa terhadap vaksin covid-19
H0 : Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap vaksin
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian dimana peneliti mengetahui nilai masing-masing variabel baik satu variabel atau
lebih (I Made Laut Mertajaya, 2020) . Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan tingkat
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian
terhadap vaksin covid-19 di asrama mahasiswa papua Surabaya . Data yang dibutuhkan
berasal dari penyebaran koesioner kepada mahasiswa yang berada di asrama papua surabaya.
1. Lokasi Penelitian
32
Penelitian ini akan dilakukan di asrama mahasiswa papua, yang terletak di Jl. kamasan
no.10 surabaya.
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan orang atau objek yang memiliki karakteristik yang
secara umum dapat di amati. (Cecep Dani Sucipto, 2020).Populasi dalam penelitian ini
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian yang di ambil dari keseluruhan objek yang di teliti dan
di anggap mewakili seluruh populasi. (I Made Laut Merta Jaya,2020). Sampel dalam
Caranya adalah membagi jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah
N
n= 2
1+(N . e )
33
75
2
1+(72. 0,05 )
75
1+(75. 0,0025)
75
1+ 0,1875
75
1,1875
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
4. Besarnnya sampel
surabaya, di hitung dari total populasi yang ada pada bulan mei 2022 dengan total 75
orang.
34
E. Kerangka Operasional
Besar Sampling 63
Kuesioner
Penyajian Data
F. Variabel Penelitian
35
1. Variabel penelitian
penelitian yang akan dilakukan atau suatu atribut objek yang berdiri, dan dalam variabel
tersebut terdapat data yang melengkapinya. ( I Made Laut Mertha Jaya, 2020). Pada
a) Variabel Independen
Made Laut Mertha Jaya, 2020). Dalam Penelitian ini variabel independen adalah
b) Variabel Dependen
variabel tergantung, adalah variabel yang berubah karena adanya perubahan dari
variabel bebas (Cecep Dani Sucipto, 2020). Dalam Penelitian ini variabel
dependen dan variabel dependen yaitu sikap mahasiswa terhadap vaksin covid-19
2. Definisi Operasional
variabel variabel yang diamati yang terdapat dalam kerangka konsep yang
dikembangkan peneliti. Definisi Operasional suatu variabel tidak selalu sama antara suatu
Variabel Hasil dari tahu Pengukuran menurut Kuesioner Ordinal 1. Baik : 76-
36
Pengetahuan melakukan Notoadmodjo (2012) : 2. Cukup:
covid-19 19 3. aplikasi
4. analisis
5. sintesis
6.evaluasi
penyebaran covid-19
37
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner untuk
vaksin covid-19
asrama .
tanda tangani
eksperiment melalui zoom atau google drive secara daring lakukan pengukuran
12) Hasil dari penelitian di olah datanya menggunakan analisis data Uji chiquare
B. Analisis Data
a) Editing data, perupakan proses melengkapi atau merapikan data yang telah di
kumpul kan melalui kuesioner dan di berikan oleh peneliti kepada responden.
b) Coding, merupakan suatu proses pemberian angka pada setiap pertanyaan yang
Kode 1 : baik
38
Kode 2 : cukup
Kode 3 : kurang
Kode 1 : Patuh
e) Kualitatif adalah analisis data yang di peroleh dengan proses sistematis. Yakni
dengan cara mencari dan mengelolah berbagai data yang bersumber dari hasil
C. Etika Penelitain
39
Etika penelitain menurut Loiselle et al., (2004) dalam Palestin (2007):
Responden memiliki hak yang cukup untuk meminta data harus dirahasiakan,
untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia (confidentiality).
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Adityo Susilo, C, dkk (2020). Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia. Vol.7 No.1 Maret 2020.
Cecep Dani Sucipto, SKM, M.Sc. (2020). Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Gennaro, F. Di, Pizzol, D., Marotta, C., Antunes, M., Racalbuto, V., Veronese, N., & Smith, L.
(2020). Coronavirus Diseases ( COVID-19 ) Current Status and Future Perspectives : A
Narrative Review. International Journal of Environmental Research and Public
HealthEnvironmental Research and Public Health, 17(2690), 1–11.
Zhu, N., Zhang, D., Wang, W., Li, X., Yang, B., Song, J., … Tan, W. (2020). A Novel
Coronavirus from Patients with Pneumonia in China, 2019. The New England Journal of
Medicine, 382(8), 727–733.
Aidah, Siti Nur. Bacaan Wajib Vaksin Corona. Jogjakarta : KBM Indonesia. 2020.
Febrianti, Noer, dkk. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kesediaan Vaksinasi COVID-19 Pada
Warga Kelurahan Dukuh Mananggal Kota Surabaya. Surabaya : Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya. 2021.
Hidayat, Aziz Alimul. Menyusun Instrumen Penelitian & Uji Validitas Reliabilitas. Surabaya :
Health Books Publishing. 2021.
1
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Seputar Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19. Jakarta:
Kemenkes RI. 2020. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Survei Penerimaan
Vaksin COVID19 di Indonesia. Kemenkes RI, ITAGI, UNICEF dan WHO. 2020.
2
Lampiran 1
Permohonan Bimbingan Proposal
LEMBAR KONSULTASI
PROPOSAL SKRIPSI /LTA
Nim : 171141016
Judul Skripsi/LTA : Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Vaksin
covid-19 di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya
Paraf. Tanda
No Hari / Tanggal Konten Bimbingan Saran Pembimbing Tangan
Pembimbing
3
pandemic lagi.
4.
Lampiran 2
Lembar Konsultasi Pembimbing
4
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
Raya Medokan Semampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : baak@stikessurabaya.ac.id Web : www.stikes-sby.ac.id
LEMBAR KONSULTASI
PROPOSAL SKRIPSI /LTA
Nim : 171141016
Judul Skripsi/LTA : Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Vaksin
Covid-19 di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya
Paraf. Tanda
No Hari / Tanggal Konten Bimbingan Saran Pembimbing Tangan
Pembimbing
1 kamis, 24 maret Konsul Judul ACC
2022
5
3
6
Lampiran 3
KUISIONER
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWATERHADAP
No. Responden :
Tanggal Wawancara :
IDENTITAS RESPONDEN
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
No Pertanyaan jawaban
Ya Tidak
1. Apakah Vaksin merupakan produk biologis yang dapat meningkatkan
sistem imun ?
2. Apakah menurut anda dengan melakukan vaksin dapat membantu
membentuk system imun untuk melawan resiko tertular covid-19 ?
3. Apakah Ketersediaan vaksin akan membantu proses penanganan
pandemi COVID19 lebih cepat?
4. Tujuan utama vaksinasi adalah mengurangi penularan virus,
7
menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19?
5. Apakah anda tahu jika belum divaksin anda beresiko tinggi terpapar
covid-19 ?
6. Apakah anda percaya dengan covid-19 ?
7. Apakah anda tahu efek samping dari vaksin ?
8. Manfaat vaksinasi dalam jangka panjang dapat mengurangi dampak
sosial dan ekonomi yang ditimbulkan akibat pandemic?
9. Apakah Vaksin COVID-19 diberikan dengan dua tahap, dimana tahap
kedua dilakukan 14 atau 28 hari setelah vaksinasi tahap pertama.
10. Apakah Orang yang telah mengikuti vaksinasi tahap pertama, harus
mengikuti vaksinasi tahap kedua?
11. Apakah anda tahu resiko jika belum atau tidak mau di vaksin ?
12. Apakah Semua orang harus mendapatkan vaksin, baik yang pernah
terkonfirmasi positif COVID-19 maupun yang tidak?
13 Meskipun sudah divaksin, tetap harus mematuhi protokol kesehatan?
Lampiran 4
8
KUISIONER
No. Responden :
Tanggal Wawancara :
IDENTITAS RESPONDEN
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Petunjuk Pengisian :
Mohon dengan hormat kepada responden untuk menjawab pertayaan dibawah ini dengan memberi tanda (
√ ) pada jawaban yang di rasa benar.
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
9
7 Jika anada merasa demam atau gejala seperti flu apakah anda
melakukan isolasi mandiri?
11. Apakah anda mencuci tangan setiap keluar dan masuk rumah atau
seteleh berjabat tangan dengan teman anada?
10