Oleh :
ADI WARDANA
NPM 09170000075
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Riset Ini Telah Disetujui, Diperiksa Dan Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji
Riset Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju
Penguji
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Adi Waardana
iv
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Riset, Maret 2021
ADI WARDANA
NPM : 09170000075
v
INDONESIA HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE ADVANCED
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
Research, March 2021
ADI WARDANA
NPM: 09170000075
ABSTRACT
Health belief is individual behavior that is influenced by the perceptions and beliefs
of the individual itself regardless of whether these perceptions and beliefs are in
accordance with reality or not. This study is to determine the relationship between beliefs
about Covid-19 and the behavior of washing hands in six steps. This research design is a
quantitative analytic study using a cross sectional design on 80 respondents. This study
used the chi-square statistical test. The data collection method is by using a questionnaire
sheet. The standardized questionnaire method used to measure health belief is from the E.
Hupunau 2019 questionnaire. The analysis of this study used the chi-square test. From the
univariate analysis test results, there is a healthy belief after the intervention of 80
respondents believed And the results of the bivsriat test showed that there was a
relationship between health beliefs about Covid and the 6-step hand washing behavior with
P value = 0.03. From the results of the research conducted, it can be concluded that there
is trust after doing the research.
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sujud syukurku kusembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan
Maha Tinggi. Atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang berpikir, berilmu,
beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal untuk
masa depanku, dalam meraih cita-cita saya. Dan Terimakasih kepada kedua
orangtua saya yang selalu menjaga saya dalam doa serta selalu membiarkan saya
(ADI WARDANA)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkah rahmat, ridho dan karunianya sehingga penelitian ini bisa disusun. Shalawat
beserta salam senantia tercurah untuk junjungan kita baginda Nabi Muhammad
SAW.
Rriset yang berjudul “Hubungan Antara Health Belief Tentang Covid Dengan
Tahun 2020” ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar
Hambatan dan rintangan penulis hadapi untuk menyusun riset ini. Namun
atas rahmat Allah SWT, do’a dan dorongan dari keluarga tercinta serta para sahabat
baik itu di almamater maupun di tempat kerja menjadi motivasi bagi peneliti untuk
1. Ibu Astrid Novita, SKM, MKM Selak Plt. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Ibu Ns. Irma Herliana, M.Kep. Sp. Kep.Kom selaku Pembimbing Riset
viii
5. Orangtua tercinta, yang senantiasa mendo’akan dan mendukung penulis di
Penulis menyadari dalam penulisan riset ini masih jauh dari kesempurnaan.
Kritik dan saran dari pembaca akan sangat berharga untuk kebaikan riset ini.
Semoga pada implemenatasi riset ini dapat berjalan dengan lancar sesuai yang
direncanakan. Aamiin.
Penulis
Adi Wardana
ix
DAFTAR ISI
x
B. Populasi dan sampel ................................................................................... 47
1. Populasi .................................................................................................. 47
2. Sample .................................................................................................... 48
C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 50
D. Etika Penelitian .......................................................................................... 50
E. Alat Pengumpulan data .............................................................................. 52
F. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 52
1. Validitas.................................................................................................. 52
2. Reliabilitas .............................................................................................. 53
G. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 54
H. Pengolahan Data......................................................................................... 56
1. Deskripsi Data (Univariat) ..................................................................... 56
2. Bivariat ................................................................................................... 56
I. Analisis Data ................................................................................................ 56
1. Analisis Univariat ................................................................................... 56
2. Analisis Bivariat ..................................................................................... 58
J. Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 61
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................. 62
A. Analisa Univariat .......................................................................................... 62
B. Analisa Bivariat ........................................................................................... 64
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 66
A. Pembahasan .................................................................................................. 66
B. Keterbatasan penelitian ................................................................................. 72
BAB VII PENUTUP ............................................................................................. 73
A. Kesimpulan ................................................................................................... 73
B. Saran ............................................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 75
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Penelitian
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa
2020).
2020 dan pandemi global berlanjut 11 Maret 2020. Pada 22 April 2020, lebih
dari 2,57 juta kasus telah terjadi telah dilaporkan di 185 negara dan wilayah,
orang dengan COVID-19 telah pulih Sedangkan sekitar 52, 262 diantaranya
1
2
Jakarta (675), Jawa Barat (149), Banten (106), Jawa Timur (90), dan Jawa
jumlah kasus berlangsung cukup cepat dan telah terjadi penyebaran antar
terhadap ada atau berkembangnya kasus corona virus deaseas atau covid-19,
kesehatan pada era new normal kian berubah, Belief dalam bahasa inggris
artinya percaya atau keyakinan. Belief adalah keyakinan terhadap sesuatu yang
tersebut terkadang tanpa didukung teori lain yang dapat dijelaskan secara
Terkait health belief ada beberapa aspek antara lain kerentanan yang
Victoria Champion & Sugg Skinner (Glanz, Rimer, and Viswanath, 2008)
(Pender, dkk., 2002:48). Konsep utama dari health belief adalah perilaku sehat
perilaku pencegahan penyakit yang oleh Becker (1974) menjadi health belief
health belief adalah perilaku individu yang dipengaruhi oleh persepsi dan
kepercayaan tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan realitas. Dalam hal ini
penting sekali untuk bisa membedakan penilaian kesehatan secara obyektif dan
kepercayaannya.
prediktor utama dalam health belief yang memiliki dampak sangat besar pada
Selama pandemi Covid-19 terjadi, cara yang paling mudah namun sangat
dari WHO, UNICEF, dan IFRC dalam Key Messages and Actions for COVID-
menjaga siswa, guru, dan staf agar tetap aman di sekolah dan membantu
cuci tangan secara teratur dengan air bersih dan sabun (WHO, 2020).
mekanis dari kedua belah tangan dengan air mengalir dan memakai sabun.
Sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada di tangan (Maulida,
sabun atau CTPS sering kali masih dipandang sebelah mata atau dianggap
sebagai hal yang sepele. Padahal tindakan ini merupakan sebuah upaya
mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air mengalir.
Jika tangan bersifat kotor, maka tubuh sangat beresiko terhadap masuknya
mikroorganisme. Mencuci tangan dengan memakai air dan sabun dapat lebih
kepedulian terhadap cuci tangan pakai sabun akan dapat timbul penyakit
seperti diare, ISPA, kolera, cacingan, flu, dan Hepatitis A. (Proverawati 2016).
7
merupakan pemutus rantai infeksi yang paling efektif dan efisien, namun entah
kenapa kebiasaan mencuci tangan tersebut tidak lah mudah di terapkan, hal ini
Berdasarkan fenomena diatas dan dari data yang saya dapatkan pada
mencuci tangan responden menjawab 3 kali s/d 6 kali cuci tangan dalam sehari,
biasanya di lakukan pada saat masuk dan keluar rumah. pada pertanyaan
B. Rumusan Masalah
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus
kasus corona virus deaseas atau covid-19, seiring berkembangnya isu tersebut
banyak warga masyarakat mulai tidak percaya terhadap kasus ini, sehingga
perilaku masyarakat terhadap protokol kesehatan pada era new normal kian
berubah, Belief dalam bahasa inggris artinya percaya atau keyakinan. Teori
perilaku kesehatan ketika mereka yakin bahwa perilaku baru tersebut dapat
WHO, UNICEF, dan IFRC dalam Key Messages and Actions for COVID-19
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
covid-19.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat aplikatif
kesehatan cuci tagan 6 langkah sebagai upaya yang efektif dan efisien
2. Manfaat teoriti
3. Manfaat Metodologis
pengembangan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus
berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
2020).
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara (Depkes
2020).
jenis baru yang ditemukan pada tahun 2019 yang selanjutnya disebut Sars-
11
12
termasuk diantaranya adalah kelelawar dan unta. Saat ini penyebaran dari
penyebaran virus ini terjadi sangat agresif. Penularan penyakit ini terjadi
dari pasien positif covid 19 melalui droplet yang keluar saat batuk dan
pernafasan lainnya yang sudah diketahui (Li X dalam Susilo, 2020). Pada
tetapi banyak orang yang terinfeksi Sars-Cov 2 ini mengalami gejala ringan
covid 19 ini dapat mengalami masalah yang lebih serius (WHO, 2020).
obat-obat simtomatik sesuai gejala yang muncul dan terapi suportif untuk
13
2020 ) Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memutus
melakukan proteksi dasar yaitu melindungi diri dan orang lain dengan cara
sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunakan
sebelum mencuci tangan, serta menerapkan etika batuk dan bersin dengan
baik (Dirjen P2P Kemkes RI, 2020). Sampai dengan saat ini belum ada
2. Health Belief
tanpa didukung teori lain yang dapat dijelaskan secara logika. Priyoto (2014:
135). Keyakinan pasien ini dalam ranah psikologi dikenal dengan istilah
atau kerentanan adalah salah satu persepsi yang lebih kuat dalam
penyakit dan akan membuat atau berefek pada hidupnya secara umum.
seseorang tentang nilai atau kegunaan dari suatu perilaku baru dalam
mudah bagi kebanyakan orang, unsur lain dari teori health belief model
hambatan yang harus diatasi dan perilaku baru yang akan diadopsi.
mereka. Isyarat untuk bertindak ini dapat berasal dari informasi dari
merubah perilaku
kepercayaan kesehatan.
Di dalam model Anderson ini terdapat 3 kategori utama dalam peranan kesehatan
jenis kelamin dan umur, yang kedua struktur sosial, seperti tingkat pendidikan,
tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dengan kata lain kebutuhan
216).
(2014: 136)
18
1994:113).
sosial ekonomi. Individu yang berasal dari kelas sosial ekonomi menengah
penyebab suatu penyakit (Hossack dan Leff, 1987 dalam Sarafino, 1994:118).
gangguan, yang dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Edmonds dan
faktor health belief berbasis kognitif (seperti keyakinan dan sikap) dan
dikaji dalam teori health belief model. Health belief model adalah model
Teori health belief model merupakan salah satu model pertama yang
mengenai perilaku sehat yang dilakukan oleh individu dengan sangat baik
(Glanz, 2008).
salah satu model yang paling banyak digunakan untuk memahami perilaku
Health belief model adalah efikasi diri, karena efikasi diri melihat
yang sangat besar. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, efikasi diri
21
2019).
3. Perilaku
a. Definisi
durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak (Wawan & Dewi, 2017).
b. Konsep Perilaku
aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak
Perilaku Kesehatan
Berdasarkan batasan perilaku Skiner dalam Notoatmodjo (2007),
terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
2003:3).
tiga kelompok:
untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha
(Notoatmodjo, 2007).
c. Perilaku peran sakit (the sick role behaviour) Dari segi sosiologi,
behaviour causes).
faktor :
dan sebagainya.
ini lebih besar pada perokok dari pada orang yang tidak merokok.
c. Konsep Perilaku
d. Bentuk Perilaku
yaitu :
jelas oleh orang lain. Oleh sebab itu, disebut covert behavior atau
oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan
4. Cuci Tangan
a. Definisi
melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan
alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki
gejala batuk atau bersin, melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat
yang harus dijaga adalah satu meter (WHO, 2020). Pasien rawat inap
dengan kecurigaan COVID-19 juga harus diberi jarak minimal satu meter
28
dan diajarkan cuci tangan (WHO, 2020). Perilaku cuci tangan harus
diterapkan oleh seluruh petugas kesehatan pada lima waktu, yaitu sebelum
pasien.
tangan dengan air saja tidak cukup untuk menghilangkan corona virus
karena virus tersebut merupakan virus RNA dengan selubung lipid bilayer
alkohol atau sabun dan air. Berbasis alcohol lebih dipilih ketika secara
kasat mata tangan tidak kotor sedangkan sabun dipilih ketika tangan
sehat
satu indikator dari penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
29
patogen dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung
dengan membersihkan jarijemari dengan sabun dan air oleh manusia agar
menjadi lebih bersih dan memutuskan rantai kuman, mencuci tangan pakai
Mencuci tangan dengan sabun dapat dilakukan ketika selesai BAB dan
makanan, sehabis bermain pada anak, setelah batuk atau bersin serta
atas sudah menjadi suatu gaya hidup. Beberapa sediaan hand sanitizer
adalah dengan rajin mencuci tangan secara detail dan menyeluruh. Hal ini
karena virus corona menular lewat droplet atau cairan tubuh yang keluar
saat batuk atau bersin. Selain tertular karena menghirup droplet ketika
berada dekat dengan orang yang terinfeksi, Anda juga bisa tertular virus
tangannya, atau ketika anda menyentuh obyek yang terpapar virus corona.
sabun dan air mengalir secara detail dan menyeluruh. Para ahli
Sebab, sabun butuh waktu untuk mengikat molekul air dan minyak secara
dibuang bersama aliran air (Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2013)
a. Ketika seseorang tidak cuci tangan pakai sabun setelah buang air besar
pada tinja. Untuk itu sebaiknya cuci tangan setelah buang air besar.
b. Ketika seseorang tidak cuci tangan pakai sabun setelah menceboki bayi
bakteri e-coli yang ada pada tinja bayi atau anak. Untuk itu sebaiknya
c. Ketika seseorang tidak mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan
bakteri ini, seperti diare, sakit perut, mual dan muntah. Untuk itu
ini, seperti diare, sakit perut, mual dan muntah. Untuk itu sebaiknya
infeksi kulit. Untuk itu sebaiknya cuci tangan pakai sabun setelah
seperti bayi terkena diare dan juga cacingan. Untuk itu sebaiknya cuci
lainnya, seperti disentri, diare, flu burung, flu babi, typus. Untuk itu
c. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman jika seseorang cuci tangan
untuk :
tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun, kemudian
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
Sabun
yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan, dan dengan
entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala
Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar
penyakit. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif
menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan
seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Mencuci
kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan (Desiyanto and Djannah 2013).
makanan, sebelum dan sesudah makan, setelah BAK dan BAB, setelah
36
setelah batuk atau bersin pada tangan kita (Desiyanto and Djannah
melindungi setiap individu dari bakteri dan virus yang terdapat di tangan.
kebiasaan menggunakan dan berbagi wadah cuci tangan hal itu sama saja
tangan. Kebiasaan itu harus ditinggalkan dan dirubah menjadi yang lebih
2001) :
a. Sabun
minyak dari kulit yang tidak lepas hanya menggunakan air saja (WHO,
2005).
bakteri, sekresi minyak, protein, dan debu. Sabun biasa tidak dapat
2015).
c. Alkohol
membunuh bakteri dari semua jenis anriseptik. Bahan ini juga dipilih
antimikroba yang optimal (aktif melawan semua bakteri, virus, dan jamur),
dengan daerah antara jari telunjuk dan ibu jari secara bergantian, gosok
kedua pergelangan tangan dengan arah memutar, bilas dengan air dan
keringkan. Hal terpenting dalam CTPS bukan berapa lama waktu mencuci
Agar tujuan cuci tangan dapat tercapai diperlukan metode cuci tangan
1. Basahi kedua tangan dengan air mengalir, ambil sabun kemudian gosok
dengan bersih.
mencuci.
5. Gosok ibu jari kiri dengan memutar dalam genggaman telapak tangan
6. Gosok ujung kuku tangan kiri dengan memutar pada genggaman telapak
dengan air mengalir dan bersih, lalu keringkan dengan tisu atau lap.
39
B. Penelitian Terkait
Tabel 2.1 Penelitian Terkait
Peneliti
memberikan
pendidikan kesehatan
secara kontinyu
DIARE PADA dan yang memiliki • Jenis penelitian diare, namun pada
statistik penelitian di
terhadap kejadian
diare
44
C. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
(Predisposing Factors) :
Pengetahuan
Sikap
Kepercayaan (Belief)
Keyakinan
Tradisi
A. Kerangka Konsep
B. Hipotesis
data yang terkumpul (Arikunto, 2010). Pada penelitian ini penulis membuat
dengan perilaku mencuci tangan 6 langkah pada mahasiswa sekolah tinggi ilmu
45
46
Skala
Definisi
Variabel Definisi Konsep Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Ukur
Operasional
Kepercaya merupakan suatu Teori ini Kuesioner Untuk Dikategorika
an (Health bentuk model menyatakan pernyataan n menjadi :
Belief ) teori yang bahwa individu dengan pilihan
digunakan untuk dalam mengambil 1. percaya
memberikan tindakan 1= SS (jika >
dorongan kepada pencegahan 2= S nilai mean
masyarakat untuk penyakit atau = 26 ) Nominal
melakukan untuk berperilaku 3=TS
2. Tidak
tindakan sehat 4= STS percaya
kesehatan yang
(jika <
positif
nilai mean
=26 )
A. Desain Penelitian
penelitian yang dilakukan dengan pengamatan sesaat atau dalam suatu periode
tertentu dan setiap subjek tertentu hanya dilakukan satu kali pengamatan
1. Populasi
47
48
2. Sample
a. Penghitungan sample
780
=1+780(0,1)²
= 71 = 80 Responden
f. e= error margin
𝜆2 . 𝑁. 𝑃. 𝑄
𝑠=
𝑑2 (𝑁 − 1) + 𝜆2 . 𝑃. 𝑄
Dimana
s : Jumlah Sampel
λ2 :
Chi kuadrat pada dk1 dan tingkat kesalahan 5% = 3,841
j. Syarat Sampel
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
responden
Kampus tersebut terdiri dari beberapa jurusan yaitu D3,S1 dan Profesi
2021.
D. Etika Penelitian
dan peneliti berada di dekat responden agar apabila ada pertanyaan dari
penelitian
harus dirahasiakan.
responden
penelitian yang sejenis yang disesuaikan dengan materi pada penelitian ini.
1. Validitas
Keterangan :
n = Jumlah responden
53
yang di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari variable yang di teliti
Variable tentang Hubungan Belief tentang covid -19 dengan perilaku cuci
tangan 6 langkah adalah satu variable yang akan di lakukan uji validitas.
2. Reliabilitas
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
Rumus :
Keterangan :
1. Alat
positif dan 5 butir pertanyaan negatif dan untuk pelaksanaan cuci tangan
a) Kuisioner
55
b) Observasi
dimengerti.
4. Data Entri/Input
a. Coding
b. Checking
c. Cleaning
d. Data Bersih
H. Pengolahan Data
pengumpulan data. Data mentah atau raw data pada tahap ini kemudian
2. Bivariat
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
a) Health belief
(2) Setuju
(1) selalu
(2) sering
(3) kadang-kadang
Rumus :
➢ Mean Me = ∑Xi
Keterangan :
Me : Mean
∑ : Epsilon ( jumlah )
58
Xi : Nilai x ke I sampai ke n
N : Jumlah individu
2. Analisis Bivariat
yang digunakan adalah uji chi-square. Uji ini digunakan untuk melihat ada
yang diamati dan yang diharapkan dengan derajat kemaknaan 0,05. Bila P-
value < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna (Ho ditolak). Sedangkan
bila P-value > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna (Ho gagal
ditolak).
Analisis ini dilakukan dengan melakukan uji statistic terhadap data asli
dahulu. Bila variable yang akan di uji berskala interval atau rasio dan
hubungan dua variable yakni variable terikat dan variabel bebas. Uji
Keterangan :
x : (xi – x)
y : (yi – y)
Kriteria penolakan Ho :
60
Uji ini digunakan bila syarat uji korelasi Product Moment tidak
Rumus :
∈𝑑𝑖 2
𝑟𝑠 = 1 − 𝑛(𝑛 2 −1)
Keterangan :
rs : koefisiensi korelasi
n : total pengamatan
1. Apabila rs hitung > rs table atau p value < 0,05 maka Ho ditolak
diterima.
61
J. Jadwal Kegiatan
Konsultasi Judul
Konsultasi dan
penyusunan proposal
penelitian
Penyerahan proposal
penelitian kepada
pembimbing
Uji sidang Proposal
Penelitian
A. Analisa Univariat
meliputi usia, jenis kelamin, belief dan perilaku cuci tangan 6 langkah pada
responden dapat dilihat pada tabel 5.1 sampai tabel 5.2 sebagai berikut:
Tabel 5.1
Distribusi Usia Responden
Variabel Jumlah
No %
Usia Responden
1 21 Tahun 3 3.75%
2 22 Tahun 2 2.5%
3 23 Tahun 73 91.25%
4 24 Tahun 2 2.5%
Total 80 100%
62
63
Tabel 5.2
Distribusi Jenis Kelamin Responden
Variabel Jumlah
No %
Jenis Kelamin Responden
1 Perempuan 68 85.0%
2 Laki-laki 12 15.0%
Jumlah 80 100.%
Tabel 5.3
Deskripsi Frekuensi belief tentang covid
Variabel Jumlah
No %
(Belief tentang covid) Responden
1 Percaya 80 100%
2 Tidak Percaya 0 0%
Jumlah 80 100
64
Tabel 5.4
Deskripsi Frekuensi perilaku cuci tangan 6 langkah
Variabel
Jumlah
No Perilaku cuci tangan %
Responden
6 langkah
1 Baik 78 97.5%
2 Buruk 2 2.5 %
Jumlah 80 100
B. Analisa Bivariat
Dalam analisa bivariat ini variabel independen adalah belief tentang covid
Tabel 5.5
Hubungan Antara Health Belief Tentang Covid dengan Perilaku Mencuci Tangan
6 Langkah Pada Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan STIKIM Di Era Pandemi
Covid-19 Tahun 2020.
Chi-Square Tests
diatas, diketahui nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,03, karena nilai sig. (2-tailed)
0,03 lebih kecil dari 0,05 maka artinya Ha diterima dan Ho ditolak yaitu ada
hubungan antara belief tentang covid dengan variabel perilaku cuci tangan 6
langkah.
66
BAB VI
PEMBAHASAN
Bab ini berisi diskusi tentang hasil penelitian yang terkait dengan tujuan
konsep atau teori yang ada dalam tinjauan literatur. Dalam diskusi ini yang
membahas berjudul " Hubungan Antara Health Belief Tentang Covid Dengan
A. Pembahasan
1. Gambaran Belief
80 orang (100%).
Penelitian ini Lufiana Harnany Utami, Linda Nurjati 2017. Penelitian ini
bahasa Inggris.
didukung teori lain yang dapat dijelaskan secara logika. Priyoto (2014: 135).
Keyakinan pasien ini dalam ranah psikologi dikenal dengan istilah health belief.
melakukan perilaku kesehatan ketika mereka yakin bahwa perilaku baru tersebut
kesehatan maka akan merubah perilaku seseorang tersebut menjadi lebih baik
Dalam penelitian ini sejalan dengan hasil Alif Nurul Rosyidah, 2014.
dengan judul Hubungan Perilaku Cuci Tangan Terhadap Kejadian Diare Pada
Hasil penelitian menunjukan yang memiliki perilaku cuci tangan yang baik
sebesar 44.6% dan yang memiliki perilaku kurang sebesar 55.4%. Anak SD yang
menderita diare dalam 3 bulan terakhir sebesar 80.4% sedangkan anak yang
tidak menderita diare dalam 3 bulan terakhir sebesar 19.6%. Hasil uji statistik
melakukan proteksi dasar, yang terdiri dari cuci tangan secara rutin dengan
alkohol atau sabun dan air, menjaga jarak dengan seseorang yang memiliki
gejala batuk atau bersin, melakukan etika batuk atau bersin, dan berobat ketika
memiliki keluhan yang sesuai kategori suspek. Rekomendasi jarak yang harus
dengan kuat secara bersamaan dengan menggunakan zat pembersih yang sesuai
Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu sanitasi dengan membersihkan
jarijemari dengan sabun dan air oleh manusia agar menjadi lebih bersih dan
memutuskan rantai kuman, mencuci tangan pakai sabun dikenal juga sebagai
tangan dengan sabun dapat dilakukan ketika selesai BAB dan BAK, sebelum
bermain pada anak, setelah batuk atau bersin serta setelah membuang ingus
Peneliti berasumsi bahwa cuci tangan adalah suatu cara proteksi dasar
untuk membersihkan tangan agar terhindar dari virus dan kuman yang
menyebar pada tubuh kita, suatu cara yang dianggap sepele tetapi sangat
diatas, diketahui nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,03, karena nilai sig. (2-tailed) 0,03
lebih kecil dari 0,05 maka artinya Ha diterima dan Ho ditolak yaitu ada
hubungan antara belief tentang covid dengan variabel perilaku cuci tangan 6
langkah.
Dalam penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Rahma Yunita Amar
perawat dalam melakukan cuci tangan. Faktor yang tidak berhubungan antara
lain pengetahuan dan sikap. Disarankan kepada pihak manajemen RSUD Ade
health belief adalah perilaku individu yang dipengaruhi oleh persepsi dan
kepercayaan tersebut sesuai atau tidak sesuai dengan realitas. Dalam hal ini
penting sekali untuk bisa membedakan penilaian kesehatan secara obyektif dan
subjektif. Penilaian secara obyektif artinya kesehatan dinilai dari sudut pandang
pemutus rantai infeksi yang paling efektif dan efisien, namun entah kenapa
kebiasaan mencuci tangan tersebut tidak lah mudah di terapkan, hal ini berkaitan
tangan yaitu dengan tingkat kenaikan virus covid yang semakin melonjak
mahasiswa stikim rata-rata percaya terhadap virus covid dan menjadikan lebih
Maka dari itu variabel health belief ada hubungannya dengan variabel
keperawatan pada virus covid menjadikan mahasiswa jadi lebih sering mencuci
tangan, dikarenakan cuci tangan dapat mencegah rantai penularan virus covid.
B. Keterbatasan penelitian
Peneliti menyadari bahwa peneliti ini masih jauh dari semprna dan
penelitian ini sedang masa pandemi jadi diharuskan dilakukan secara online.
mengumpulkan semua.
form online.
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
(100%).
Di Era Pandemi Covid-19 Tahun 2020 diketahui nilai P value 0,03 maka
artinya ha diterima dan ho di tolak maka ada hubungan antara health belief
B. Saran
penelitian :
73
74
peneliti selanjutnya.
6 langkah sebagai upaya yang efektif dan efesien mencegah atau memutus
Amir H. Taghinia, and Oren Ganor. 2019. “Ethical Issues Considered When
143(6):e20183053.
Chen, M., Cheng, S., & Hwang, Y. 2012. “No Title.” An Empirical Investigation of
The Relations between Intellectual Capital and Firm’s Market Value and
Pengendalian Penyakit.
Desiyanto, Fajar Ardi, and Sitti Nur Djannah. 2013. “Efektivitas Mencuci Tangan
Green, Lawrence W., Marshall Kreuter, Sigrid G. Deeds, and Kay B. Partridge.
Katheryn Christy, and Jeremy Weaver. 2015. “The Health Belief Model as an
Kholid, Anwar, Rahmawati Husein, and Dyah Mutiarin. 2015. “The Influence of
Proverawati, Atikah, and Eni Rahmawati. 2012. “Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Setiyaningsih, Ratna, Didik Tamtomo, and Nunuk Suryani. 2016. “Health Belief
Sina, I., Batoro J. Maryunani, and N. Harahab. 2017. “Analysis of Total Economic
7(1):1–10.
Siyoto, Sandu, and Muhammad Ali Sodik. 2015. Dasar Metodologi Penelitian.
Susilo, Adityo. n.d. “Dkk. 2020. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur
Adistikah Aqmarina.”