SKIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memmperoleh gelar Sarjana Keperawatan
RISTIAWINI AHMAD
NIM. 11170005
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 11170005
Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap dipertahankan dihadapan tim penguji
proposal pada Program Studi S1 Keperawatan STIK KESOSI
2
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 11170005
Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan tim
penguji proposal/ seminar hasil pada Program Studi S1 Keperawatan STIKes
KESOSI.
(Ns Nur Afni W.A, S. Kep., M. Kep) ( Ns. Anggi Pratiwi, S. Kep., M.Kep)
NIDN.030259201 NIDN. 02.241086.02
3
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul
Lansia adalah hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya
orang lain kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika dikemudian hari
pernyataan yang saya buat ini ternyata tidak betul, maka status kelulusan dan gelar
RISTIAWINI AHMAD
NIM . 11170005
4
INSTITUTE KESOSI HEALTH SCIENCE
Skripsi, June 2021
RISTIAWINI AHMAD
FAMILY KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH COVID-19 PREVENTION
BEHAVIOR ON ELDERLY RT 10 / RW 04 RAWA BUAYA, CENGKARENG
WEAT JAKARTA.
5
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESOSI JAKARTA
Skripsi, Juni 2021
RISTIAWINI AHMAD
Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Perilaku Pencegahan Covid-19 Pada
Lansia Di Rt 010/Rw 004 Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat
ABSTRAK
Coronavirus Disease-19 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
evere acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang sama dengan
penyebab SARS pada tahun 2003. Meski tergolong dalam satu keluarga besar virus ,
namun berbeda jenis virus, dan penyebarannya lebih luas dan cepat dibandingkan
virus SARS. Pandemic COVID-19 ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan
khususnya pada lanjut usia, dan lanjut usia umumnya menghadapi resiko yang
signifikan terkena COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara pengetahuan keluarga dengan perilaku pencegahan covid-19 pada lansia di
RT.10/Rw.004, Rawa Buaya, Cengkareng-Jakarta Barat. Desain penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif korelasi dengan metode pendekatan Cross sectional.
Sample berjumlah 53 reponden dan di ambil dengan cara total sampling. Penelitian
ini dilakukan pada bulan Mei 2021 di wilayah RT 010 RW 004 Rawa Buaya,
Cengkareng Jakarta Barat. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner. Analisa data
menggunakan uji Kolmogorov Sminrov. Dari data penelitian tersebut didapatkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan keluarga dengan
perilaku pencegahan covid-19 pada lansia di dapatkan hasil p-value 0,073. Maka
kesimpulan tidak terdapat hubungan pengetahuan keluarga dengan perilaku
pencegahan covid-19 pada lansia di rt 010/rw 004 rawa buaya, cengkareng Jakarta
barat.
6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh
ujian akhir program Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESOSI
Jakarta Barat.”
Dalam penulisan skripsi ini banyak kesulitan dan hambatan yang penulis
jumpai. Namun, syukur Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah-Nya kerja keras
disertai dengan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak moral maupun material,
segala kesulitan dapat diatasi dengan sebaik-baiknya sehingga pada akhirnya skripsi
sebesar-besarnya kepada :
7
4. Ibu Ns. Reni., S.Kep, M.Kep, Selaku Dosen Pembimbing yang telah
arahan kepada penulis dari awal hingga selesainnya penyusunan Skrips ini.
5. Ns. Nur Afni Wulandari., S.Kep, M.Kep selaku penguji I dan Ns. Anggi
6. Seluruh dosen dan staff di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kesosi
7. Kepada Ibunda Tercinta Anita Abdurrahim (Alm) yang sudah lebih dulu
meninggalkan penulis berapa minggu lalu sebelum sempat melihat hasil jerih
Ahmad Abdullah terimakasih tak terhingga karena masih tetap berjuang untuk
materil maupun non materil, Rastiani Mahmud, S.Pd, Safitri M. Gusa, Rifki
kebersamaannya.
8
Semoga amal budinya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Peneliti
menyadari bahwa dalam penyelesaian tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan.
Akhir kata, penulis mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih atas segala
kebaikan dan bantuan diberikan. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi peneliti
Ristiawini Ahmad
9
DAFTAR ISI
Cover Luar...................................................................................................... i
Cover Dalam.................................................................................................... ii
Kata Pengantar............................................................................................... v
Daftar Isi.......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1..............................................................................................................Latar
Belakang.............................................................................................. 1
1.2..............................................................................................................Rumusa
n Masalah............................................................................................ 7
1.3..............................................................................................................Tujuan
Penelitian............................................................................................. 7
1.4..............................................................................................................Manfaat
Penelitian............................................................................................. 8
10
4.1. Desain Penelitian............................................................................ 38
4.2. Populasi dan Sampel....................................................................... 38
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................... 40
4.4. Etika Penelitian............................................................................... 40
4.5. Alat Pengumpullan Data................................................................. 41
4.6. Uji Validitas dan Reabilitas............................................................ 41
4.7. Prosedur Pengumpulan Data........................................................... 45
4.8. Pengolahan Data............................................................................. 46
4.9. Analisa Data.................................................................................... 48
BAB VI PEMBEHASAN
7.1. Kesimpulan..................................................................................... 63
7.2. Saran............................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
11
DAFTAR TABEL
12
DAFTAR SKEMA
13
DAFTAR LAMPIRAN
14
BAB I
PENDAHULUAN
mengenai suatu Virus mematikan virus ini berasal dari Wuhan, Cina. Yang mana
sampai kini masih memakan korban khususnya di Indonesia, Virus ini dikenal
sebagai Corona Virus jenis terbaru (SARS-CoV-2) dan yang beresiko tertular ialah
orang yang kontak fisik dengan penderita COVID-19. Pandemic COVID-19 ini
berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Khususnya pada lanjut usia, dan lanjut
usia umumnya menghadapi resiko yang signifikan terkena COVID-19, Menurut data
WHO, lebih dari 95% kematian terjadi pada usia 60 tahun ke atas, dan lebih dari itu
yang sama dengan penyebab SARS pada tahun 2003. Meski tergolong dalam satu
keluarga besar virus , namun berbeda jenis virus, dan penyebarannya lebih luas dan
cepat dibandingkan virus SARS. Sejak desember tahun 2019, negara-negara di dunia
mengalami pandemic penyakit menular ini, sehingga Badan Kesehatan Dunia atau
15
sebagai Hublic Health Emegency Of International Concern (PHEIC) atau
terinfeksi dan meninggal semakin meningkat. Jumlah covid-19 cukup berat dan sudah
terjadi penyebaran keluar wilayah wuhan dan Negara lainnya. (World Health
Organization, 2020). Sampai pada 16 februari 2020, secara global dilaporkan 51.857
kasus terkonfirmasi di 25 negara dengan 1.699 kematian (CFR 3,2%) (World Health
Organization, 2020). Rincian negara dan jumlah kasus sebagai berikut: China 51.174
kasus konfirmasi dengan 1.666 kematian, Jepang 53 kasus, 1 kematian dan 255 kasus
di cruise ship pelabuhan Jepang. Thailand 34 kasus, Korea Selatan 29 kasus, Vietnam
Organization, 2020).3
Negara transmisi lokar sebanyak 190. Di Indonesia sendiri pada tanggal 31 maret
2021 terdapat kasus dengan specimen diperiksa sebanyak 8.490.864, kasus negative
sebanyak 40.858, kasus sembuh sebanyak 1.348.330, kasus aktif sebanyak 122.326.
Untuk provinsi DKI Jakarta yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 382.055,
kasus sembuh sebanyak 368.935, kasus sembuh meninggal sebanyak 6.340, kasus
16
yang dirawat sebanyak 3.679, kasus dengan tanpa gejala sebanyak 1.005, kasus
dengan yang bergejala sebanyak 3.961, yang isolasi mandiri sebanyak 3.0284.
Sebanyak 2 kasus. Data per 31 Maret 2020 di tunjukkan kasus yang dikonfirmasi
1.528 kasus dan 136 kasus kematian. Angka kematian COVID-19 di Indonesia
sebanyak 8,9% dari jumlah ini merupakan angka tertinggi di Asia Tenggara2.
penyakit pneumonia dan gejala serupa sakit flu pada umumnya. Gejala tersebut di
antaranya batuk, demam, letih, sesak napas, dan tidak nafsu makan (Kemenkes,
2020). Namun berbeda dengan influenza, virus corona dapat berkembang dengan
cepat hingga mengakibatkan infeksi lebih parah dan gagal organ serta kematian
(Morfi, 2020). Kondisi darurat ini terutama terjadi pada pasien dengan masalah
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Kondisi seperti ini harus benar-benar
diwaspadai terutama pada lanjut usia. Kasus kematian usia lanjut di pandemi ini
menduduki rank teratas di Indonesia3. Kejadian ini menjadi perhatian bagi semua
pihak terutama adalah keluarga atau yang menjadi keluarga pendamping lansia.
terutama yang memiliki usia lanjut. Keluarga memiliki peran dan fungsi untuk saling
17
menjalankan fungsi pemeliharaan kesehatan di dalamnya (Freidman dalam Susanto,T
2012)5.
Jumlah lanjut usia secara global diperkirakan lebih dari 625 juta jiwa, pada
tahun 2025 lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Tanpa disadari ternyata indonesia
telah memasuki era pertumbuhan jumlah penduduk lansia, sejak tahun 2000, proporsi
penduduk lanjut usia di Indonesia telah mencapai diatas7% pada tahun 2010, jumlan
lansia diperkirakan naik menjadi 9,58% dengan usia harapan hidup rata-rata 70 tahun.
(Akbar, Syamsidar, and Nengsih 2020). Lanjut usia adalah tahap akhir dari
batasan umur seseorang dikatakan lansia yaitu mencapai umur 60 tahun. Pada umur
ini ditandai dengan adanya penurunan atau kemunduran kemampuan fungsi tubuh.
Hal ini bisa membuat lansia rentan terkena penyakit. (Misnaniarti 2017)6.
Usia lansia dan pra lansia pada pandemik covid-19 ini menjadi salah satu
kelompok yang rentan terdampak, dibuktikan dengan data yang tertulis dalam Gugus
terkonfirmasi positif pada lansia dan pada pra lansia sebanya 25,1% di Indonesia. Di
DKI Jakarta sendiri terdapat 2.257 kasus terkonfirmasi positif pada kelompok usia
>60 tahun, 1.938 kasus pada kelompok usia 50-59 tahun dan pada kelompok usia 40-
18
Lansia dikatakan rentan karena berbagai sebab. Faktor usia yang tua menjadi
salah satu penanda. Hidup yang lebih lama bukan berarti hidup dalam kondisi sehat.
karena terjadinya penurunan kemampuan fisik yang cukup drastis (Christensen, dkk.,
2009; Gatimu dkk., 2016). Usia yang bertambah juga cenderung diikuti oleh
munculnya berbagai penyakit kronis, tidak sedikit lansia yang memiliki penyakit
kronik, seperti penyakit jantung, diabetes, asma, atau kanker. Hal ini dapat
meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus Corona. Pasien kanker dan penyakit
karena juga merupakan satu hal penting demi mencegah penyebaran Covid-19,
terutama bagi keluarga lanjut usia. Perubahan fisiologis terkait usia pada lansia akan
depresi. Para lansia memiliki risiko yang lebih besar, dan keluarga berperan penting
orang, penularan dapat terjadi di rumah, perjalanan, tempat kerja, dan tempat lain
sangatlah penting, dari segi aspek sejauh mana keluarga harus memiliki kemampuan
19
untuk bisa mengenal masalah kesehatan, pengambilan keputusan, memberikan
keluarga dalam memenuhi kebutuhan kesehatan adalah modal awal untuk tetap
menjaga status kesehatannya. Seorang lansia yang merupakan usia renta harusnya
menjadi perhatian lebih, seorang lansia harus dilihat juga kemampuannya terkait
kesehatan agar bisa tetap mandiri di usianya (Effendi & Chayatin, 2018). Pada
kondisi pandemi ini, segala kegiatan dan aktivitas lansia benar-benar harus dipandu
berhubungan dengan lansia yang dalam hal ini adalah pada kondisi pandemi, lansia
diharapakan bisa tetap sehat dan bebas ancaman dari resiko tertular covid-19. Seperti
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Abidin (2019), bahwa keluarga sangat
keluarganya5.
20
pemahaman keluarga dalam penggunaan antiseptik dan desinfektan saat batuk dan
dari 20 keluarga dengan lansia yang tidak mengetahui tentang bagaimana cara
pencegahan Covid-19 seperti, menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan
olehnya yang menjadi rumusan masalah adalah ”Apakah ada hubungan pengetahuan
21
1.3. Tujuan Penelitian
Cengkareng-Jakarta Barat.
Cengkareng-Jakarta Barat
Cengkareng-Jakarta Barat.
1.4.1. Manfaat
22
2) Manfaat bagi praktisi
pada lansia.
4. Bagi Penulis
23
penelitian selanjutnya terkait hubungan pengetahuan keluarga
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf,
mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi
pikiran.
ini, suatu hal yang menjadi pengetahuannya selalu terdiri dari 1) unsur
diketahuinya10.
25
1) Pengalaman indera (sense experience)
2) Nalar (reason)
menyusun pengetahuannya.
3) Otoritas (authority)
pengetahuannya.
26
4) Intuisi (intuition)
5) Wahyu (revelation)
6) Keyakinan (faith)
27
terjadi, sedangkan keyakinan sangat statis; kecuali ada bukti-
28
diperoleh dari pendidikan nonformal di luar sekolah dan melalui peng-
melalui orang lain maupun media massa antara lain majalah, televisi,
(Sumartini, 2020).
29
transmisi serta upaya pencegahan penyakit tersebut (Purnamasari,
sesuatu atau dengan kata lain jangan sampai terlanjur parah (Hariyono,
2013).
30
1. Pencegahan primer (primary prevention), ialah tingkat
mencuci tangan dengan air dan sabun, dan menjaga jarak satu
sama lain.
COVID-19.
31
Menurut Sulaiman (2015) tingkatan pengetahuan terdiri dari 4
suatu pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu dan hal ini sudah
agama10.
1) Pengetahuan biasa
32
Pengetahuan biasa yaitu pengetahuan yang dalam filsafat
sebagainya.
2) Pengetahuan ilmu
3) Pengetahuan filsafat
33
kedalaman kajian tentang sesuatu, dan biasanya memberikan
4) Pengetahuan agama
56%11.
34
Keluarga adalah kelompok social kecil yang umumnya terdiri
dari ayah, ibu, dan anak yang mempunyai hubungan relatiftetap dan
3) Suasana rumah
35
produktivitas dan aktivitas yang tinggi dan kemampuan keluarga
36
kesehatannya serta keluarganya, khususnya anggota yang renta
lebih khusus pada anggota denga usia rentan seperti lansia. Keluarga
37
Lansia merupakan kelompok rentan yang paling berisiko
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut aging
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas, baik pria maupun wanita.
(elderly) yaitu kelompok usia 55-65 tahun, lansia muda (young old)
yaitu kelompok usia 66-74 tahun, lansia tua (old), yaitu kelompok usia
75-90 tahun, lansia sangat tua (very old), yaitu kelompok usia lebih
dari 90 tahun.
38
1) Teori Biologis
fisiologis/ sex, rasa aman, kasih saying dan harga diri) sampai
39
integrity vs disappear. Apabila seseorang mampu mencapai tugas
3) Teori Kultural
pada suatu daerah dan dianut oleh kaum orang tua. Budaya yang
4) Teori Sosial
5) Teori Genetika
40
dan mereka mempunyai umur yang rata-rata sama, tanpa
pergaulan.
Siyoto (2016) :
41
Kematian sel merupakan seluruh program kehidupan yang
laki-laki.
2) Nutrisi/makanan
reaksi kekebalan.
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
menjadi kusam.
42
iii. Mengkonsumsi alkohol : alkohol mengakibatkan pembe-
5) Lingkungan
6) Stres
lar yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru. Penyakit ini diawali dengan
China pada akhir Desember 2019 (Li et al, 2020). Berdasarkan hasil
Syndrome Coronavirus 2). Virus ini berasal dari famili yang sama dengan
43
virus penyebab SARS dan MERS. Meskipun berasal dari famili yang sama,
Januari 202013.
Gejala Covid-19 antara lain demam, batuk kering, dan sesak napas.
Beberapa pasien mengalami gejala mirip pilek dan mengalami nyeri pada
gejala dan merasa sehat. Sebagian dapat pulih dengan sendirinya, sedangkan
Covid-19 dapat menular dari orang yang terinfeksi kepada orang lain
di sekitarnya melalui percikan batuk atau bersin. Covid-19 juga dapat menular
tersebut lalu menyentuh mata, hidung dan mulut mereka dapat tertular
44
Di permukaan berbahan plastik dan besi tahan karat virus dapat bertahan
hingga 72 jam, pada cardboard selama 24 jam dan pada tembaga bertahan
segala usia. Namun, bukti sampai saat ini menunjukkan bahwa dua kelompok
orang berisiko lebih tinggi terkena penyakit COVID-19 yang parah. Ini adalah
orang yang lebih tua (yaitu orang di atas 60 tahun tua), dan mereka yang
secara bertahap meningkat dengan usia mulai dari sekitar 40 tahun (WHO,
2020). Dalam dua studi terbaru, para peneliti NYU (New York University)
tingkat kematian kasus yang jauh lebih tinggi (sekitar 15% pada mereka yang
berusia 80 tahun atau lebih) daripada mereka yang lebih muda (Centers for
Disease Control and Prevention, 2020). Seiring pertambahan usia, tubuh akan
45
kulit, massa otot, kepadatan tulang, kekuatan gigi, hingga fungsi organ-organ
tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah alasan mengapa
2020). Selain itu, tidak sedikit lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti
penyakit jantung, diabetes, asma, atau kanker. Hal ini bisa meningkatkan
risiko atau bahaya infeksi virus Corona. Komplikasi yang timbul akibat
COVID-19 juga akan lebih parah bila penderitanya sudah memiliki penyakit-
pada paru-paru, infeksi virus Corona juga bisa menurunkan fungsi organ-
organ tubuh lainnya, sehingga kondisi penyakit kronis yang sudah dimiliki
yang juga dapat menekan sistem imun. Dalam keadaan seperti ini, virus
berbagai organ tubuh (American Cancer Society, 2020). Pada penderita gagal
darah, gangguan paru-paru akibat infeksi virus Corona akan membuat jantung
harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini
46
tentu dapat memperburuk kondisi jantung (Centers for Disease Control and
Prevention, 2020)7.
2) Jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter. Hal ini untuk
atau batuk.
4) Tetaplah berada di dalam rumah agar tidak tertular oleh orang lain
47
1) Untuk sementara tidak melakukan perjalanan keluar rumah, tetaplah
3) Tidak menerima kunjungan cucu. Ini cukup berat tapi masuk diakal
karena cucu bisa sebagai carrier tanpa tanda apapun, mereka sangat
imun.
4) Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain. Hidari bers-
kronis
digunakan.
48
8) Larang kunjungan ke rumah jompo. Rumah jompo tempat
10) Cukup tidur, malam 6-8 jam dan siang 2 jam. Boleh meningkatkan
2.3.6. Diagnosis
pemeriksaan RT-PCR.
Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk
simptomatis dan suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu
49
BAB III
pikir atau hasil studi sebelumnya sebagai pedoman penelitian. Kerangka konsep
merupakan bagian dari kerangka teori yang akan diteliti, untuk mendeskripsikan
secara jelas variable yang di pengaruhi (variable dependent) dan varibel pengaruh
(variable independent). Kerangka konsep sebaiknya dibuat dalam bentuk skema atau
50
diagram, sehingga memudahkan untuk melihat hubungan antar variable dan analisis
Sangat buruk
Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan
Perilaku Pencegahan COVID-19 Pada Lansia.
Hipotesis berasal dari kata hypo (= di bawah) dan thesis (= kaidah) adalah
unakan uji statistik yang sesuai. Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan hubungan
antar 2 variabel atau lebih yang disusun berdasarkan kerangka konsep penelitian.
penelitian ini harus operasioan dalam bentuk narasi (bukan hipotesis nol). (Sudibyo &
Rustika, 2013)
51
Ha : ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan perilaku pencegahan
variable yang akan diteliti. Defenisi operasional dari variable adalah sangat
Tabel 3.1
Variable Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
52
Pemahaman
dan hal-hal
yang diketah-
Variable
ui responden 1. Baik (76%- 100%
Independent : Kuesioner
tentang geja- 2. Cukup (75%- 56%) Ordinal
Pengetahuan
la, cara peny- 3. Kurang (<56%)
Keluarga
ebaran dan
pencegahan
COVID-19
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
53
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi yang dipilih oleh
peneliti dalam upaya menjawab masalah penelitian. Desain penelitian yang dipilih
untuk menggambarkan fakta dan juga sifat-sifat variable yang sedang diteliti. Dengan
hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2020). Dalam penelitian ini bertujuan untuk
3.2.1. Populasi
54
dalam penelitian ini adalah semua keluarga dengan lansia di wilayah
3.2.2. Sampel
sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah
1) Kriteria Inklusi
55
iii. Bersedia mengisi kuesioner sesuai penjelasan yang
diberikan peneliti
kuesioner
2) Kriteria Eksklusi
melakukan 3 M.
56
Sesuai dengan jadwal penelitian yang sudah ditentukan,
minggu ketiga bulan Maret sampai minggu ketiga bulan April, pada
minggu pertama dan kedua bulan mei, penelitian dan pengolahan data
empat bulan juni setelah itu pengumpulan revisi pada minggu ke satu
penelitian ini (Sudibyo & Rustika, 2013). Berikut prinsip moral yang di
57
memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut atau tidak ikut
2019).
orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi
58
1) Resiko penelitian wajar dibandingkan manfaat yang
diharapkan
kesejahteraan subjek.
sebagainya.
59
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data selama penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur berupa angket atau kuesioner
jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan yang
dan pendidikan.
pertanyaan 11-15 soal benar, pengetahuan cukup yaitu 56% - 75% jika
responden menjawab 6-10 soal benar, pengetahuan kurang yaitu < 56%
jika responden menjawab < 5 soal benar. (Arikunto, 2006 dalam Wawan
& Dewi).
2 kategori yaitu “Ya atau Tidak” rumus yang digunakan untuk untuk
60
Jumlah soal
Kategori sangat baik jika nilainya 80% - 100%, kategori baik jika
nilainya 79% - 60%, kategori cukup jika nilainya 59% - 40%, kategori
jika nilainya kurang 39% - 20%, dan kategori sangat buruk jika nilainya
< 20%.
menghasilkan nilai yang sebenarnya ingin diukur (Sudibyo & Rustika, 2013).
keseluruhan nilai r > 0,479 yang berarti valid. Untuk reabiltas nilai cronbacha
0,831.
Nilai validitas dari kuesioner perilaku yang berisi 10 pertanyaan nilai r >
0,459 berarti valid dan untuk reabilitas nilai cronbacha 0,708 berarti reliable
(Willy, 2021)11.
61
Kuesioner yang peneliti gunakan sudah teruji reabilitas dan validitasnya
Jakarta.
sebelumnya.
62
8) Setelah kuesioner di isi oleh responden kemudian akan di olah dan di
3.8.1. Editing
Rustika, 2013)
3.8.2. Coding
2013).
3.8.3. Entry
3.8.4. Cleaning
63
terhindar dari ketidaksesuaian dengan koding jawaban responden pada
kuesioner16.
3.8.5. Scoring
3.8.6. Tabulating
2012)
64
3.9.2. Analisa Bivariat
2010).
menggunakan program SPSS versi 16.0. Jika hasil nilai p velue < 0,05
dan dependen , dan apabila nila p velue > 0,05 maka tidak ada
65
BAB V
HASIL PENELITIAN
Bab ini menyajikan hasil analisa data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data
melalui kuesioner yang disebarkan kepada 53 responden pada tanggal 19- 23 mei
2021 di wilayah RT 010 RW 004, Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta Barat. Data yang
diperoleh kemudian dianalisa secara univariat dan bivariate. Hasil analisanya sebagai
berikut.
Lokasi penelitian ini berada di Jl. Madrasah RT 010 RW 004 Rawa Buaya,
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasrakan Usia
66
presentase 24,5 dan ada 23 responden yang berusia 30-40 tahun
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi (n) Persen (%)
Swasta 6 11.3
PNS 2 3.8
Ibu rumah tangga 31 58.5
lain-lain 14 26.4
53 100.0
Dari hasil analisa data yang diperoleh dari tabel diatas
Tabel 5.4
Tabel Distribusi frekuensi Responden berdasarkan pendidikan.
67
dengan presentase 3,8 % dan 22 respon yang berpendidikan SMP
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan tingkat pengetahuan.
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan perilaku pencegahan
68
Dari hasil tabel 5.6 diatas menunjukkan bahwa ada 17
Tabel 5.7
Hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan
Dari hasil analisa data yang di peroleh pada tabel 5.7 diatas menunjukan
perilaku sangat baik dengan presentase 63.2% sedangakan respondeng yang memiliki
Hasil analisis uji Kolmogorov sminrove didapatkan hasil nilai p velue sebasar 0.073
69
dapatdisimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
70
BAB VI
PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan pembahasan mengenai hasil peneltian
35.8%.
covid-19 merupakan hal baru bagi masyarakat sehingga mereka juga kurang
71
rumah, kurangnya pemahaman dalam penggunaan antiseptic dan desinfektan
upaya pencegahannya.
dalam sekolah namun juga bisa diperoleh dari pendidikan nonformal di luar
72
6.2. Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Rt 010/Rw 004 Rawa Buaya,
orang (60%) dan mayoritas responden memiliki perilaku yang kurang baik
terhadap seseorang yang sehat tetapi dapat pula ditujukan terhadap penderita
yang sedang sakit. Sesuai dengan batasan "pencegahan" ialah "the act of
menjaga jangan sampai terjadi sesuatu atau dengan kata lain jangan sampai
73
Pencegahan primer (primary prevention), ialah tingkat pencegahan
misalnya: memakai masker, sering mencuci tangan dengan air dan sabun,
pencegahan dengan cara melakukan deteksi dini pcnyakit pada saat penyakit
COVID-19.
sebasar 0.073 yang artinya nilai p>0.05 menandakan jika Ho gagal ditolak
74
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
pencegahan COVID-19 yang cukup hingga baik. Hal ini dapat diartikan
tidak baik akan meningkatkan jumlah kasus dan angka kematian akibat
penularan COVID-19.
75
Penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku pencegahan yang
Bentuk perilaku yang ditunjukkan antara lain kepatuhan dalam menjaga jarak
saat di luar rumah, selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
sebelum masuk rumah, taat menggunakan masker saat berpergian dan tidak
bahwa ada hubungan yang signifikan antar Pengetahuan dan Sikap dengan
perilaku merupakan hal yang memiliki keterkaitan antara satu dengan lainnya
76
melawan dan memutus persebaran Covid-19 sehingga bangsa Indonesia
2020).
darah, penyakit ginjal akan berpotensi terinfeksi Covid-19. Pada lanjut usia
lanjut. Perubahan fisiologis usia lanjut terkait umur akan menurunkan fungsi
Deteksi dini mengenai kemungkinan pemberian obat yang tidak tepat harus
berusia lanjut memiliki resiko yang lebih besar , keluarga memiliki peran
77
kesehatan (Taylor dan Ralph, 2010). Dengan pengetahuan yang baik tentang
lanjut.
78
BAB VII
7.1. Kesimpulan
7.1.2. Dari 53 responden yang telah diteliti dengan hasil 17 responden yang
7.1.3. Dari hasil uji statistic Kolmogorov sminrov didapatkan bahwa terdapat
7.2. Saran
dipertimbangkan :
79
7.2.1. Institusi pendidikan
ditetapkan.
kesehatan.
80
memperbaiki generalisasi hasil penelitian serta memiliki nilai manfaat
81
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Zainal Abidin Dan Errix Kristian Julianto. 2020. “Hubungan Fungsi
Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Dengan Pencegahan Penularan
Covid19 Bagi Lansia Di Desa Kadungrejo Baureno Bojonegoro.
Ambohamsah Idawati, Fredy Akbar K, Chairunnisa Sukiman. 2021 “Peningkatan
Pengetahuan Lanjut Usia dalam Upaya Pencegahan covid-19 di Desa
Sidorejo’’
Bunga Syafel Andina dan Anissatul Fatimah, 2020. ‘’ Hubungan Pengetahuan,
Sikap Dan Perilaku Dengan Kepatuhan Ibu Rumah Tangga Dalam
Pencegahan Covid-19 Di Rt 02 Rw 05 Kabandungan I Desa SirnagalihI
Bogor’’
Dahlan, M. Sopiyudin, 2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan.
Jurnal Semarak. Budhi Prabowo1, Angga Juanda, Ibrahim Bali Pamungkas. 2020
“Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Dan Faktor Keluarga
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolahdasar ( Study Kasus Di
Kecamatan Pondok Betung , Tangerang Selatan ),” 3.1
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Nomor
Hk.01.07/Menkes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Menkes/413/2020,
2019
Mujiburrahman, Riyadi, Dan Ningsih, 2020 “Pengetahuan Berhubungan Dengan
Peningkatan Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Masyarakat,” Jurnal
Keperawatan Terpadu, 2.2 (2020), 130–40
Http://Www.Elsevier.Com/Locate/Scp
Melani Kartika Sari. Jurnal Karya Abdi. 2020 Sosialisasi Tentang Pencegahan
Covid-19 Di Kalangan Siswa Sekolah Dasar Di Sd Minggiran 2
Kecamatan Papar Kabupaten Kediri.
Melvin Josua Wonok, Ribka Wowor, Ardiansa A. T. Tucunan. 2020. Gambaran
Perilaku Masyarakat Tentang Pencegahan Covid-19 Di Desa Tumani
Kecamatan Maesaan Kabupaten Minahasa Selatan
Nursalam, 2020. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Rusmini. 2018. “Dasar Dan Jenis Ilmu Pengetahuan,”
82
Suryaningrum, Fatma Nur. 2021, Hubungan Pengetahuan Dan Persepsi
Masyarakat Dengan Upaya Pencegahan Covid-19 Di Kelurahan Srondol
Wetan, Semarang.
Supardi, S., & Rustika. (2013). Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan. Trans
Info Media, Jakarta.
83