SKRIPSI
KAMINI KAUTSAR
NIM. 1118003
0
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP TEKANAN DARAH
PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI RT
03 RW 04 KELURAHAN RAWA BUAYA
CENGKARENG JAKARTA BARAT
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
KAMINI KAUTSAR
NIM. 1118003
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nim : 11180003
Judul Penelitian : Pengaruh Senam Lansia Terdahap Tekanan Darah Pada Lansia
Proposal skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap dipertahankan dihadapan tim
i
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Nim : 11180003
Judul Penelitian : Pengaruh Senam Lansia Terdahap Tekanan Darah Pada Lansia
Proposal skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap dipertahankan dihadapan tim
Penguji I Penguji II
(...............................) (...................................)
NIDN................... NIDN....................
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul Pengaruh Senam
Kelurahan Rawa Buaya Cengkareng Jakarta Barat adalah hasil karya saya sendiri
dan bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain kecuali kutipan yang
sumbernya dicantumkan. Jika dikemudian hari pernyataan yang saya buat ini ternyata
tidak betul, maka status kelulusan dan gelar yang saya peroleh menjadi batal dengan
sendirinya.
Kamini Kautsar
Nim. 11180003
iii
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
KAMINI KAUTSAR
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karunia-Nya, sehingga peneliti dapat
Cengkareng Jakarta Barat ̓ ̓. Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan peneliti mengucapkan
Terimakasih Kepada :
Indonesia
2. Dr. Aminah Alatas, SE., MM, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
KESOSI
3. Bapak Ns. Saharudin Nisi, S.Kep.,M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ners
penguji III yang telah memberikan saran dan arahan demi kesempurnaan
skripsi ini
v
7. Seluruh staff dan dosen pengajar Program Studi S1 Keperawatan Sekolah
8. Yang tercinta dan tersayang kedua orang tua saya Bapak Karnadi dan Ibu
Sinah, serta kakak saya Nurul Fatimah dan adik Saya Radit Eko Saputra yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga masih diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
4.3 Tempat Penelitian ......................................................................................... 31
4.4 Waktu Penelitian .......................................................................................... 31
4.5 Etika Penelitian............................................................................................. 32
4.6 Alat Pengumpulan Data ................................................................................ 33
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ........................................................................ 34
4.8 Pengolahan Data ........................................................................................... 35
4.9 Analisa Data ................................................................................................. 36
BAB V HASIL PENELITIAN ................................................................................... 38
5.1 Analisa Univariat .......................................................................................... 38
4.2 Analisis Bivariat ........................................................................................... 41
BAB VI PEMBAHASAN ........................................................................................... 44
5.2 Pembahasan Analisa Univariat ..................................................................... 44
6.2 Pembahasan Analisis Bivariat ...................................................................... 48
BAB VII PENUTUP ................................................................................................... 52
7.2 Kesimpulan ................................................................................................... 52
7.2 Saran ............................................................................................................. 53
Daftar Pustaka
Lampiran - lampiran
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2.1 Hasil tekanan darah pre-test dan post-test kelompok kontrol .................41
Tabel 5.2.2 Hasil tekanan darah pre-test dan post-test kelompok intervensi .............42
Tabel 5.2.3 Hasil uji Independent T-test pengaruh senam lansia terhadap tekanan
ix
DAFTAR SKEMA
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut aging process atau
bahwa populasi lanjut usia (lebih dari 60 tahun) mengalami peningkatan dari 703
juta di seluruh dunia pada tahun 2019 menjadi 1,5 miliar pada tahun 2050 (Sari,
et al., 2021).
hipertensi secara global sebesar 22% dari total jumlah penduduk dunia. Dari
jumlah penderita tersebut, hanya kurang dari seperlima yang melakukan upaya
tertinggi sebesar 27% terdapat di wilayah Afrika dan Asia Tenggara berada di
(WHO 2019).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
1
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Terdapat
Hipertensi adalah penyakit yang dapat menyerang siapa saja baik muda
didunia. Tekanan darah tinggi adalah kondisi medis serius yang secara signifikan
meningkatkan risiko jantung, otak, ginjal, dan penyakit lainnya. 1,28 miliar orang
dewasa berusia 30-79 tahun diseluruh dunia menderita hipertensi, sebagian besar
(dua pertiga) tinggal dinegara berpenghasilan rendah dan menengah. 46% orang
didiagnosis dan diobati. Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21%) dengan hipertensi
seluruh dunia. Dalam rangka untuk pencapaian target secara global penyakit
tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun
2
tertinggi yang diderita oleh lansia, yaitu pada umur 45-54 tahun sekitar 45, 32%,
umur 55-64 tahun sekitar 55,23%, umur 65-74 tahun sekitar 63,22% dan umur
Kesehatan DKI Jakarta, pada tahun 2018 terdapat 134.937 penderita hipertensi
dan hanya 17% penderita yang mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar
(terapi non farmakologis) dan terapi farmakologis. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki pola hidup adalah dengan melakukan latihan fisik
secara teratur. Latihan fisik tersebut bertujuan untuk menurunkan tekanan darah
berenang, melakukan pekerjaan rumah dan senam. Latihan fisik seperti senam
yang teratur juga membantu mencegah keadaan atau penyakit kronis, seperti
Eti, L (2015) dalam jurnal Eviyanti tahun 2020 jenis latihan fisik
(olahraga) yang bisa dilakukan lansia antara lain adalah senam lansia. Senam
lansia adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana
yang dikuti oleh orang lanjut usia dalam bentuk latihan fisik yang berpengaruh
3
terhadap kemampuan fisik lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh
agar tetap bugar dan tetap segar karena melatih tulang tetap kuat dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran dalam tubuh (Erida & Solihah,
2022).
tekanan darah sistolik sebelum dilakukan senam hipertensi lansia yaitu 151,80
mmHg, rata-rata tekanan darah diastolik yaitu 94,73 mmHg. Sebagian besar
Rata-rata tekanan darah sistolik sesudah dilakukan senam hipertensi lansia yaitu
137,13 mmHg, rata-rata tekanan darah diastolik yaitu 90,27 mmHg. Yang
lansia yaitu untuk tekanan darah sistolik sebelum senam dengan nilai mean =
157,8 mmHg dan sesudah senam dengan nilai mean = 125 mmHg dan untuk
tekanan darah diastolik sebelum senam dengan nilai mean = 106,11 mmHg dan
sesudah senam dengan nilai mean = 75 mmHg dengan nilai p-value pada sistolik
0,000 dan diastolik 0,000 (p-value ≤ 0,05). Ada pengaruh senam lansia terhadap
Buaya Cengkareng terdapat 110 lansia dan prevalensi 3 tahun kebelakang selalu
4
mengalami peningkatan setiap tahun. Berdasarkan survey yang di lakukan pada
tanggal 31 maret 2022 bahwa lansia lebih menyukai terapi mengunakan obat-
uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul ̒ ̒
Pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di
sebagai berikut apakah ada pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada
Jakarta Barat?
5
2.3.2 Tujuan Khusus
Jakarta Barat.
1.4.1 Akademik
6
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berusia ˃60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk
tahun 2016, dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan
(lanjut usia) adalah seorang yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Menua adalah
merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
8
merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
dengan risiko tinggi, (lebih dari 70 tahun atau lebih dengan masalah
kesehatan.
lanjut usia, yang dimaksud dengan lanjut usia adalah penduduk yang
9
2.1.3 Karakteristik Lansia
Kemunduran pada lansia sebagaian datang dari faktor fisik dan faktor
fisik, akan tetapi ada juga lansia yang memiliki motivasi yang tinggi,
Kondisi ini sebagai akibat dari sikap sosial yang tidak menyenangkan
10
lansia yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain sehingga
yang rendah.
11
2.2 Konsep Teori Hipertensi
tekanan sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90
pada pembuluh darah, dan volume atau isi darah bersirkulasi. Hipertensi
2.2.2 Etiologi
c. Obesitas
d. Alkohol
e. Stress
12
f. Gaya hidup kurang gerak
g. Merokok
a. Genetik.
b. Riwayat keluarga.
c. Usia
d. Ras.
a. Umur
lebih besar.
b. Jenis kelamin
13
c. Riwayat keluarga (Genetik)
2) Obesitas II : IMT ≥ 30
b. Merokok
14
frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sehingga otot
meningkat.
f. Dislipedemia
15
2.2.4 Klasifikasi Hipertensi
sistem hormon.
Tabel 2.1
2.2.5 Patofisiologi
16
pembuluh darah disertai dengan penyempitan dan kemungkinan
peningkatan intracarnial.
3. Sakit dada, nyeri dada dapat terjadi karena kadar oksigen menurun
pada pembuluh darah mata sehingga sel darah merah tidak dapat
17
5. Ayunan langkah yang tidak baik karena kerusakan susunan saraf
glomerulus.
1. Pencegahan Primodiral
2. Pencegahan Primer
3. Pencegahan Sekunder
18
ini ditekankan pengobatan kepada penderita hipertensi untuk mecegah
4. Pencegahan Tresier
kelainan atau sel yang sudah rusak akibat hipertensi, agar penderita
berikut :
19
semua pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan tekanan darah dan
2. Penatalaksanaan Farmakologis
tekanan darah.
tidaknya komplikasi.
20
2.3 Pengukuran Tekanan Darah
darah secara sanat penting untuk mendapatkan nilai yang akurat sebagai dasar
di klinik setidaknya dua kali setelah pasien beristirahat selama lima mentit,
dengan posisi duduk bersandar, lengan berada satu level dengan jantung.
maupun digital yang telah di kalibrasi sesuai standar, dengan panduan sebagai
berikut :
1. Pada kunjungan pertama, ukur tekanan darah pada kedua lengan untuk
2. Pada kunjungan pertama, untuk lansia, diabetes, dan kondisi lain yang di
3. Pada saat aktivitas fisik yang banyak atau sedang berolahraga dilakukan
21
2.4 Konsep Senam
tubuh. Senam juga dapat didefinisikan sebagai bentuk latihan tubuh dan
bertambah. Pada saat ini, kegiatan senam lansia sudah dilakukan secara
salah satu jenis olahraga yang ringan dan mudah diterapkan pada lansia.
Aktivitas olahraga ini membantu tubuh lansia agar tetap sehat dan bugar.
22
2.4.2 Manfaat Senam Lansia
dianjurkan untuk usia >59 tahun. Orang melakukan senam secara teratur
akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari unsur
bergembira, bisa tidur lebih nyenyak, pikiran tetap segar. Senam lansia
23
hasil yang baik bagi fungsi kardivaskular adalah mencapai daerah
perlu latihan 3-5 kali per minggu. Latihan 6-7 kali perminggu tidak
24
BAB III
Tekanan darah pada lansia dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
yaitu, usia, jenis kelamin, obesitas dan riwayat hipertensi. Intervensi yang dapat
dengan cara nonfarmakologis salah satunya adalah senam lansia yaitu, latihan
fisik yang dilakukan oleh lansia untuk menurunkan tekanan darahnya. Kerangka
konsep dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel yaitu variabel independen
(bebas) yang variasi nilainya dapat mempengaruhi variabel terikat (Supardi &
Rustika, 2013).
Variabel counfounding
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Obesitas
Keterangan :
25
3.2 Hipotesa Penelitian
Hα : ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan tekanan darah tinggi pada
Definsi operasional adalah variabel yang di susun dalam bentuk matrik, yang
berisi nama semua variabel yang diteliti pada kerangka konsep penelitian,
deskripsi variabel (DO), alat ukur, hasil ukur dan skala ukur yang digunakan
Tabel 3.3
Definisi Operasional
26
No Variabel Defisni Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
Operasional
. sebelum dan
sesudah 2.Hipertensi
senam Berat (TD
lansia sistol 160 atau
>160 mmHg,
diastol 100
atau >100
mmHg)
3. Usia Usia Mengunakan lembar 1.Lanjut usia Nominal
dihitung lembar pengumpulan 60-74 tahun
dari awal pengumpulan data
kelahiran data karakteristik 2. Lanjut usia
sampai karakteristik responden tua 75-90
ulang tahun responden. tahun
terakir
4. Jenis Ditentukan Mengunakan lembar 1. Laki-laki Nominal
kelamin secara lembar pengumpulan 2. Perempuan
biologis pengumpulan data
yang data karakteristik
dinyatakan karakteristik responden
dalam jenis responden
kelamin
5. Obesitas Orang Mengunakan lembar 1. Tidak Nominal
dengan lembar pengumpulan obesitas
kelebihan pengumpulan data
berat badan data karakteristik (IMT 18,5-
karakteristik responden 24,9)
responden
2. Obesitas
(IMT ≥30)
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
Jenis yang digunakan penelitian ini adalah pre dan post test control grup design.
Pada design ini responden penelitian dibagi menjadi dua kelompok atau lebih.
protokol uji coba yang telah direncanakan, sedangkan kelompok kontrol tidak
dilakukan intervensi (senam lansia) atau dilakukan intervensi selain yang diuji
coba kan. Setelah perlakuan dilakukan pengukuran akhir (post test) pada semua
Skema 4.1 Skema Pre dan Post test control group design
R1 : O1 X1 O2
R
R2 : O1 XO O2
28
Keterangan :
R : Responden penelitian
R1 : Responden kelompok perlakuan
R2 : Responden kelompok kontrol
O1: Pre test kedua kelompok sebelum perlakuan
O2: Post test kedua kelompok sesudah perlakuan
X1: intervensi pada kelompok perlakuan sesuai protokol
XO: Kelompok kontrol tanpa intervensi
pembanding, dimana data yang di kumpulkan diambil dari sebelum dan sesudah
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
29
Keterangan:
N : Jumlah populasi
n : jumlah sample
e : batas toleransi kesalahan
N : 110
e : 15% (0,15)
n = 31,65 = 32
jadi jumlah sampel 32 orang.
populasi.
30
1. Kriteria inklusi adalah persyaratan umum yang harus di penuhi subyek
informed-consent
2. Kriteria eksklusi
penelitian.
pengambilan data
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12-26 bulan Juni tahun 2022
31
4.5 Etika Penelitian
Etika penelitian adalah prinsip – prinsip moral yang diterapkan dalam penelitian
ini (Supardi & Rustika, 2013). Berikut prinsip moral yang di terapkan dalam
32
4.6 Alat Pengumpulan Data
4.6.1 Sfigmomanometer
Nama alat produk yang di gunakan adalah general care untuk mengukur
tekanan darah.
4.6.3 Stopwatch/arloji
lakukan intervensi.
riwayat hipertensi.
4.6.5 Soundsistem
lansia.
33
4.7 Prosedur Pengumpulan Data
a. Persiapan administrasi
Cengkareng.
b. Persiapan instrument
Pada penelitian ini alat yang digunakan yaitu SOP senam lansia, alat
informend consent.
34
4.7.3 Tahap terimansi
Pengolahan data menurut (Supardi & Rustika, 2013) adalah upaya mengubah
4.8.1 Editing
yang perlu di editing yaitu usia, jenis kelamin, obesitas, dan riwayat
hipertensi
4.8.2 Coding
Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf pada lembar
ini yang di coding yaitu usia, jenis kelamin, obesitas, riwayat hipertensi,
tekanan darah sebelum dilakukan senam lansia (pre) dan tekanan darah
35
4.8.3 Entry data
Entry data adalah pengetikan kode jawaban responden pada lembar data
Cleaning data adalah pembersihan data hasil entry data agar terhindar
Analisa univariat atau analisis satu variabel adalah suatu teknik analisis
(Supardi & Rustika, 2013). Analisa univariat pada penelitian ini adalah
hasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki nilai residul yang terdistribusi normal
36
4.9.3 Analisa Bivariat
Analisa bivarat atau analisis 2 variabel adalah untuk melihat ada atau
tidak hubungan antara dua variabel. Dapat disajikan dalam bentuk tabel
silang atau kurva untuk melihat kedua variabel tersebut (Supardi &
37
BAB V
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu
pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia penderita hipertensi di rt
tanggal 12-26 juni 2020. Sampel dalam penelitian ini yaitu lansia penderita hipertensi
Hasil analisis bivariat untuk melihat perbandingan tekanan darah kelompok kontrol
tabel berikut :
38
Tabel 5.1.1
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia
lansiaDi RT 03 RW 04 Rawa Buaya Cengkareng
dengan presentase (81,2%) dan lanjut usia tua adalah 3 orang dengan
orang lanjut usia dengan presentase (93,8%) dan lanjut usia tua 1 orang
tabel berikut :
39
Tabel 5.1.2
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan jenis
kelaminDi RT 03 RW 04 Rawa Buaya Cengkareng
Tabel 5.1.3
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan obesitas
Di RT 03 RW 04 Rawa Buaya Cengkareng
40
Berdasarkan tabel 5.1.3 diketahui bahwa responden kelompok
Analisa bivariat pada penelitianan ini untuk mengetahui tekanan darah sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan pada kelompok kontrol dan intervensi dan untuk
mengetahui adanya pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia
5.2.1 Hasil tekanan darah sebelum dan sesudah pada kelompok kontrol
Tabel 5.2.1
Hasil Tekanan Darah Pre-test dan Post-test Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 5.2.1 diketahui bahwa rata-rata tekanan darah pre dan
post kelompok kontrol adalah 166 mmHg, yaitu tidak ada perubahan signifikan
karena tidak diberikan tindakan senam lansia. Tekanan darah pre pada kelompok
41
kontrol paling rendah adalah 140 mmHg dan tekanan darah paling tinggi adalah
240 mmHg. Tekanan darah post pada kelompok intervensi paling rendah adalah
5.2.2 Hasil tekanan darah sebelum dan sesudah pada kelompok intervensi
Tabel 5.2.2
Hasil Tekanan Darah Pre-test dan Post-test Kelompok Intervensi
adalah 159 mmHg dan setelah dilakukan tindakan senam lansia adalah 150
mmHg. Tekanan darah pre test pada kelompok intervensi paling rendah adalah
147 mmHg dan tekanan darah paling tinggi adalah 170 mmHg. Sedangakan
tekanan darah post test pada kelompok intervensi paling rendah adalah 140
42
5.2.3 Hasil pengaruh senam lansia terhadap tekanan darah pada lansia
Tabel 5.2.3
Hasil uji Independent T-test Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Penderita Hipertensi Di RT 03 RW 04 Rawa Buaya
Cengkareng
Independent T-test diperoleh nilai p-value = 0,036 karena p < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh senam
43
BAB VI
PEMBAHASAN
Analisa univariat dalam penelitian ini karakteristik responden yang terdiri dari
6.1.1 Usia
(93,8%) dan 1 orang lanjut usia tua dengan presentase (6,2%). Proses
penuaan adalah suatu proses alami yang di alami oleh semua orang, sel-
44
pembuluh darah karena kurang efektivitas pembuluh darah perifer untuk
2019).
menunjukkan bahwa umur Kategori Lanjut Usia (elderly) Usia tua 60-74
untuk Lanjut Usia tua (old) Usia sangat tua 75-90 tahun yang mengalami
45
Perempuan menopause memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.
simpatetik.
streks oksidatif yang berujung pada hipertensi atau darah tinggi (Yantina
6.1.3 Obesitas
46
Sedangkan responden kelompok intervensi sebanyak 14 orang
(12,5%).
massa tubuh maka makin banyak pula jumlah darah yang beredar dan ini
berkaitan erat dengan retensi air dan natrium yang dapat membuat volume
47
untuk terjadinya hipertensi sebesar 2,16 lebih tinggi dibandingkan dengan
diketahui bahwa rata-rata tekanan darah pre dan post pada kelompok
kontrol lansia penderita hipertensi adalah 166 mmHg, yaitu tidak ada
Tekanan darah pre kelompok kontrol paling rendah 140 mmHg dan
tekanan darah paling tinggi adalah 240 mmHg. Tekanan darah post pada
kelompok intervensi paling rendah adalah 140 dan paling tinggi adalah
264 mmHg.
dan Yunita Dyah Puspita Santik (2022) yang berjudul "Pengaruh Senam
kelompok kontrol menunjukan hasil nilai p = 0,18 > 0,05 maka tidak
48
Dilihat dari hasil lembar observasi pengukuran tekanan darah pada
kelompok kontrol tidak ditemukan perubahan tekanan darah pre dan post
adalah 147 mmHg dan tekanan darah paling tinggi adalah 170 mmHg.
rendah adalah 140 mmHg dan tekanan darah paling tinggi adalah 160
senam lansia.
penurunan tekanan darah sistol dan diasol pada lansia dengan hipertensi.
49
peningkatan denyut jantung, sehingga curah jantung dan isi sekuncup
6.2.3 Hasil pengaruh senam lansia terhadap tekanan pada lansia penderita
hasil uji statistik post-test dengan rata-rata tekanan darah 150 mmHg,
Independent T-test diperoleh nilai p-value = 0,036 karena p < 0,05 maka
50
penurunan tekan darah pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja
51
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
7.1.1 Pada penelitian ini diketahui bahwa responden terbanyak adalah lanjut usia
(60-74) tahun
7.1.2 Pada penelitian ini diketahui bahwa mayoritas jenis kelamin responden
7.1.3 Pada penelitian ini diketahui bahwa mayoritas responden tidak mengalami
obesitas sebanyak 26 orang dari kelompok kontrol dan intervensi, dan yang
7.1.4 Pada penelitian ini diketahui adanya pengaruh senam lansia terhadap
darah yang signifikan. Oleh karena itu senam lansia yang dilakukan secara
hipertensi.
52
7.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa saran yang perlu
mengunakan metode yang berbeda dan variabel yang lebih bervariasi, serta
area penelitian yang lebih luas sehingga akan didapatkan hasil penelitian
yang sempurna.
53
DAFTAR PUSTAKA
54
Mufarokhah, H. (2019). HIPERTENSI DAN INTERVENSI KEPERAWATAN. Klaten:
Peneribit Lakeisha.
Muhith, A. (2016). Pendidikan Keperawatan Gerontik (1 ed.). (P. Cristian, Ed.)
Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Nuraisyah, F., & Kusumo, H. R. (2021). Edukasi Pencegahan dan Penanganan
Hipertensi untuk Meningkatkan. Bakti (Jurnal Pengabdian Masyarakat), 1(2),
35-38.
Nadjib Bustan, M. (2015). MANAJEMEN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR. Jakarta: Rineka Cipta.
Priyanto, D. (2012). Cara Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: Andi
Offset.
Ramdhani, R. R., Yulita, E., & Erika. (2021). PENGARUH SENAM LANSIA
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA
HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHAKHUSNUL
KHOTIMAH PEKANBARU. JURNAL KESEHATAN MAHARATU, 2(2),
2746-6566.
Sahrudin, & Anam, A. (2021). KARDIOVASKULAR Dalam Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah, dengan Pendekatan: Mind Mapping, SDKI, SLKI, dan SIKI.
Jakarta: CV. Trans Info Media.
Sari, Helvia, G., Birman, Y, Zulkarnaini, & A. (2021). Hubungan Kualitas Tidur
dengan Derajat Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Sintuk Tahun 2021.
BRMJ : Baiturrahmah Medical Journal, 37.
Sartika, A., Betrianita, Andri, J., Padila, & Nugrah, A. V. (2020). SENAM LANSIA
MENURUNKAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA. Journal of
Telenursing (JOTING), 2(1)
Sartika, dkk, A. (2020). SENAM LANSIA MENURUNKAN TEKANAN DARAH
PADA LANSIA. Journal of Telenursing (JOTING), 2(1).
Suiraoka, dkk, P. (2019). Metodologi Penelitian Kuantitatif Bidang Kesehatan.
Yogyakarta: Pustaka Panasea.
Supardi, S., & Rustika. (2013). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta Timur:
CV.Trans Info Media.
55
Wahyuni, d. (2018). BUKU SAKU PEDULI HIPERTENSI UNTUK KADER
POSYANDU. Yogyakarta: K-Media.
Yuniadi, dkk, Y. (2017). Buku Ajar Kardivaskular. Jakarta: Salemba.
56