OLEH : SULISTIANI
NIM : P27820819020
Oleh :
NAMA : SULISTIANI
NIM : P27820819020
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners ini adalah hasil karya sendiri
dan bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Ilmiah Akhir Ners orang
lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi
Yang menyatakan
Sulistiani
NIM. P27820819020
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Mengetahui
iv
Minarti,M.Kep. Sp.Kom
Nip : 19670730 199103 2 004
PENETAPAN PANITIA PENGUJI
PANITIA PENGUJI
Penguji Anggota :
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Surabaya
v
Minarti,M.Kep,Sp.Kom
Nip : 19670730 199103 2 004
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah NYA sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah
Akhir Ners dengan judul “Asuhan Keperawatan Ganggun Pertukaran Gas pada
Dengan segala kendala dan keterbatasan yang kami miliki, kami berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan karya ilmiah akhir ners ini dengan
sebaik-baiknya. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini tidak lepas dari bantuan dan
keikutsertaan semua pihak yang telah mengarahkan kami mulai dari awal hingga
untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya dan penghargaan yang
Kemenkes Surabaya
vi
4. Dyah Wijayanti, S.Kep.Ns, M Kep, selaku pembimbing utama yang telah
mengarahkan dari awal sampai akhir penulisan karya ilmiah akhir ners ini
Ners ini
8. Para dosen beserta staf Prodi Profesi Ners Politeknik Kesehatan Kemenkes
Surabaya
9. Bapak dan Ibu pasien di Ruang PPJT lantai 3 yang telah membantu kami
10. Suami dan anak-anakku tersayang yang telah banyak membantu dan
Kami menyadari bahwa karya ilmiah akhir ners ini masih jauh dari
sempurna,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
vii
Semoga segala upaya yang telah kami lakukan dan bantuan dari semua
pihak ini mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT dan karya ilmiah akhir
Keperawatan.
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul Depan......................................................................... i
Halaman Sampul Dalam dan Persyaratan............................................... ii
Halaman Pernyataan .............................................................................. iii
Halaman Persetujuan ............................................................................. iv
Halaman Pengesahan ............................................................................. v
Halaman Kata Pengantar ...................................................................... vi
Abstrak ................................................................................................. ix
Daftar Isi ................................................................................................ xi
Daftar gambar........................................................................................ xv
Daftar Tabel ........................................................................................... xvi
Daftar Lampiran ....................................................................................
Daftar Arti Lambang dan Singkatan ................................. ................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................ 3
1.3.1 Tujuan umum ............................................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 4
1.4.1 Bagi Peneliti .............................................................................. 4
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian ............................................................ 4
1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan ..................................... 5
x
2.3.5 Evaluasi Keperawatan................................................................. 38
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pengkajian Keperawatan ............................................................... 66
5.2 Diagnosa Keperawatan .................................................................. 68
5.3 Perencanaan Keperawatan ............................................................. 69
5.4 Pelaksanaan Keperawatan ............................................................. 69
5.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................... 71
xi
TABEL GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gambar Bendungan cairan yang menyebabkan
Pembengkakan ( congestive )........................................................... 7
2.2 Gambar WOC gagal jantung ( Congestive Heart Failure ) ...... 11
2.3 Gambar WOC gagal jantung kanan dan kiri ................................... 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tabel efek Backward dan Farward Failure...................................... 15
2.2 Tabel Gagal jantung kiri dan kanan................................................. 16
3.1 Tabel definisi operasional ...............................................................
4.1 Tabel anamnesa gangguan pertukaran gas klien gagal jantung
Kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr Soetomo Surabaya.......... 35
4.2 Tabel hasil pemeriksaan fisik gangguan paertukaran gas pada
Klien gagal jantung kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr
Soetomo Surabaya.......................................................................... 38
4.3 Tabel hasil pemeriksaan diagnostik gangguan pertukaran gas
Klien gagal jantung kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr
Soetomo Surabaya......................................................................... 41
4.4 Tabel Diagnosa Keperawatan gangguan prtukaran gas pada
Klien gagal jantung kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr
Soetomo Surabaya........................................................................ 46
4.5 Tabel Perencanaan Keperawatan gangguan pertukaran gas pada
Klien gagal jantung kongestive di Instalalsi PPJT RSUD Dr
Soetomo Surabaya....................................................................... 50
4.6 Tabel Implementasi rencana tindakan gangguan pertukaran gas
Pada klien gagal jantung konestive di Instalasi PPJT RSUD Dr
Soetomo Surabaya...................................................................... 59
4.7 Tabel Evaluasi Asuhan keperawatan gangguan pertukaran gas
Pada klien gagal jantung kongestive di Instalasi PPJT RSUD
Dr Soetomo Surabaya................................................................. 63
xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
karena jika penyebab yang mendasari tidak segera mendapatkan penanganan akan
menyebabkan kematian.
penyakit jantung koroner yang 0,5 % dari total penduduk berusia 18 tahun keatas,
penyakit gagal jantung adalah sekitar 1,5% atau 29.550 jiwa, sedangkan menurut
diagnosis atau gejala, estimasi jumlah pasien gagal jantung sebesar 0,4% atau
29.880 jiwa. Di jawa timur khususnya di rumah sakit Dr. Soetomo kasus dengan
gagal jantung masih menjadi kasus 20 terbanyak dari kasus jantung lainnya, walau
Pelayanan Jantung Terpadu kasus gagal jantung pada bulan Agustus 2020
1
2
Masalah yang sering muncul pada pasien dengan gagal jantung kongesti
adalah sesak nafas, batuk dan mudah lelah dengan masalah keperawatan gangguan
jantung dan paru paru merupakan organ tubuh penting manusia yang sangat
sehingga apabila paru paru dan jantung mengalami gangguan maka hal tersebut
penting dan harus segera ditangani dengan pemberian oksigen, posisi semi fowler
dan memonitor respirasi dan status O2 agar tidak memperparah kondisi tubuh
hidup dan aktifitas sebagian organ atau sel. Pemberian oksigen yaitu dengan
memasukkan oksigen tambahan dari luar ke dalam paru paru melalui saluran
kongestive harus diwaspadai dan memerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar
1.3 Tujuan
Soetomo Surabaya
Soetomo Surabaya
1.4 Manfaat
Hasil studi kasus ini dapat menambah keluasan ilmu terapan bidang
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Gagal jantung kongestive atau disebut juga dengan Congestive Heart Failure
cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh
jaringan (Smeitzert & Bare, 2013). Menurut Muttaqin (2012) CHF merupakan
jantung untuk memompa darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan, atau hanya
2.1.2 Etiologi
hipervolemia.
kardiomiopati.
6
7
kronis / berat.
2.1.3 Patofisiologi
untuk memenuhi suplai darah yang adekuat keseluruh bagian tubuh, baik dalam
dasar jantung seperti stroke volume (isi sekuncup), cardiac out put (curah jntung),
heart rate (laju jantung), preload (beban awal) dan afterload (beban akhir) serta
Stroke volume (SV) adalah jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel
setiap kali kontraksi, Cardiac output (CO) adalah jumlah darah yang dipompakan
besar isi jantung saat diastolik, semakin besar juga jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
9
sehingga terjadi vasokonstriksi, takikardi dan retensi garam dan air, dapat
jantung pada tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini dan pada
keadaan istirahat. Tetapi kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah
Gambar 2.2
WOC Gagal Jantung (Congestive Heart Failure)
12
Gambar 2.3
WOC Gagal Jantung (Kanan/Kiri)
13
latihan. Menurut New York Heart Association (NYHA) gagal jantung terbagi atas
1. Kelas I : Tidak ada batasan. Aktifitas fisik biasa tidak menyebabkan capek,
2. Kelas II : Sedikit batasan pada aktifitas fisik, tidak ada gangguan pada saat
istirahat, tapi aktifitas fisik biasa menyebabkan capek, sesak nafas atu
palpitasi.
3. Kelas III : Terdapat batasan yang jelas pada aktifitas fisik, tidak ada
Pada gagl jantung kongestive ada 4 katagori utama yang diklasifikasikan, yaitu :
dalam ventrikel, atrium dan sistem vena, baik untuk jantung sisi kanan
Low output syndrom terjadi bilamana jantung gagal sebagai pompa, yang
curah jantung tetap normal atau diatas normal namun kebutuhan metabolik
tubuh tidak mencukupi, maka High Output Syndrome terjadi. Hal ini
penyakit pagesis.
Gagl jantung akut yaitu sindroma dimana timbulnya tanda dan gejala yang
berlangsung cepat dan singkat (dalam jam atau hari) akibat disfungsi
infark miokard, disfungsi katup atau krisis hipertensi. Gagal jantung kronis
dan pengisian.
Gagal ventrikel kanan disebabkan akibat adanya gagal jantung atau gagal
ventrikel kiri terjadi akibat disfungsi ventrikel kiri secara tipikal yang
penyakit jantung katup sisi kiri (mitral dan aorta). Kongesti pulmonal dan
4. Berdebar – debar
5. Lekas capek
6. Batuk – batuk
Tanda dan gejala gagal jantung berdasarkan gagal jantung kanan / kiri :
2. JVP meningkat
6. Ascites
9. Splenomegali
10. Insomnia
4. Pernafasan cheyne-stoke
5. Batuk (hemaptoe)
9. Pulsus alternalis
1) Radiografi Thoraks
didapatkan pada gagal jantung kiri akut, seperti yang terjadi pada infark
miokard, regurgitasi katup akut atau defek septum ventrikel (VSD) pasca
2) Elektrokardiografi
3) Ekokardiografi
4) Tes darah
5) Kateterisasi jantung
Ini adalah kadar dimana konsumsi oksigen lebih lanjut tidak akan
gagal jantung.
2.1.7 Penatalaksanaan
b) Pada gagal jantung kelas II dan III : diberikan obat obat diuretik, digitalis,
memadai).
20
seumur hidup
2.2.1 Definisi
dapat mengalami masalah salah satunya disebut dengan gangguan pertukaran gas
2.2.3 Patofisiologi
tidak dapat memenuhi fungsi primernya dalam pertukaran gas yaitu membuang
dan terjadilah gangguan diffusi dan akan berlanjut menjadi gangguan perfusi
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016) gejala dan tanda pada masalah
a. PCO2 meningkat/menurun
b. PO2 menurun
c. Takikardia
22
d. PH arteri meningkat/menurun
Tanda dan gejala gangguan pertukaran gas juga dibedakan antara mayor dan
minor
1. Mayor
2. Minor
tubuh dan CO2 yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan dari
memenuhi suplai darah yang adekuat ke seluruh bagian tubuh, baik dalam
dan komunikasi data tentang klien. Pengkajian mencakup dua langkah, yaitu
pengumpulan data dari sumber primer (klien) dan sumber data sekunder
(keluarga, tenaga kesehatan), dan analisa data sebagai dasar untuk diagnosa
b. Keluhan utama : Alasan yang paling menonjol pada klien gagal jantung
dengan masalah gangguan pertukaran gas yang datang ke rumah sakit adalah
d. Riwayat penyakit dahulu : Penyakit apa saja yang diderita klien sebelumnya
penyakit yang sama dengan klien, adakah anggota keluarga yang meninggal
pada usia produktif dan penyebab kematiannya, penyakit jantung iskemia pada
keturunannya.
f. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Pasien juga didapati bengkak pada kaki dan abdomen, takikardi, kulit
sianosis
7. Sistem pernafasan :
beberapa bantal
f. Edema pulmonal
8. Jantung :
e. Takikardia
11. Ekstremitas : Terdapat edema dan CRT kembali > 2 detik, sianosis
g. Pemeriksaan Dignostik
(CHF ) diantaranya :
1) Elektrokardiografi (EKG)
c. Aritmia ventrikel
d. Iskemia / infark
g. Blok atrioventrikuluer
2) Ekokardiografi :
Gambaran yang paling sering ditemukan pada CHF atau gagal jantung
3) Rontgen Toraks :
fungsi ginjal
Diagnosa keperawata pada pasien denga gagal jantung kongestive (CHF) antara
lain :
alveolus-kapiler ( D.0003 )
(D.0008 )
2.3.3.Perncanaan Keperawatan
kapiler
Kriteria hasil : Dispnea menurun, bunyi nafas tambahan dan nafas cuping hidung
Intervensi :
Observasi :
Terapeutik :
Edukasi :
Observasi :
3) Monitor aliran oksigen secara periodik dan pastikan fraksi yang diberikan
cukup
Terapeutik :
Edukasi :
Kolaborasi :
2.3.4.Pelaksanaan Keperawatan
untuk membantu pasien beralih dari status kesehatan saat ini ke status kesehatan
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status
kepada kebutuhan pasien dan faktor faktor lain yang mempegaruhi kebutuhan
keperawatan.
2.3.5.Evaluasi Keperawatan
melakukan idntifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau
tidak. Pada tahap evaluasi terdiri dari dua kegiatan yaitu Evaluasi Formatif
(proses) yang merupakan aktifitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas
merupakan perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan
kperawatan, evaluasi sumatif juga merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dan
analisis status klien pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan
tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan
lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
pelaksanaa dan evaluasi pada klien gagal jantung kongestive dengan masalah
pertukaran gas berjumlah lima (5) pasien, yang akan diteliti secara rinci dan
pertukaran gas
Fokus studi dalam studi kasus ini adalah Gangguan pertukaran gas pada pasien
kapiler, bila masalah ini terjadi dan oksigenasi ke jaringan tidak memadai akan
34
manifestasi klinis.
wawancara, pemeriksaan fisik dan data dari studi dokumentasi serta metode
lain sesuai kebutuhan klien yang menjadi subyek penelitian. Alat atau
jam tangan dan alat ekg untuk mendapatkan data klien serta data yang ada pada
format asuhan keperawatan yang ada di ruang tempat klien dirawat dan
Setelah data terkumpul dilakukan tabulasi dari kelima kasus yang diambil,data
dikelompokkan masing masing dari subyek atau klien yang diambil, kemudian
rawat inap. Untuk mendapatkan ijin dan persetujuan sebelum mengkaji data
pada responden atau klien yang akan dijadikan subyek penelitian, haruslah
data, jika klien / keluarga bersedia menjadi subyek penelitian maka harus
pengumpulan data yang diisi. Lembar ini akan diberi kode tertentu oleh
peneliti.
3. Kerahasiaan
oleh peneliti dan hanya disajikan pada pihak tertentu yang berhubungan
dengan penelitian.
BAB IV
TINJAUAN KASUS
4.1 Pengkajian
Tabel 4.1 Hasil anamnesa gangguan pertukarangas klien gagal jantung kongestive
di Instalasi PPJT lantai 3 RSUD Dr Soetomo
Identitas Klien Klien Klien Klien Klien
Klien 1 2 3 4 5
1/12/2020 3/12/2020 8/12/2020 12/12.2020 17/12/2020
Identitas Tn.K,68th,Is Tn.S,59 Ny.I,islam,40 Tn Tn.A,53th,isla
Klien lam,tamat th,islam,smp,s th,sma,swasta, M,52th,islam,s m,sma,swasta,
(nama,u SD,tidak wasta,menikah menikah, ma,swasta,meni menikah,
mur,aga bekerja,meni , Diagnosa kah, Diagnosa
ma,pendi kah, Diagnosa medik : Diagnosa medik medik : AF
dikan,pe Diagnosa medik :MR DCM+post : CAD – moderat+heart
kerjaan,s medik : berat+gagl ALO+HHF TVD+ICM+Hea h Faiure
taus) HHD+Cong jantung klas FC IV+HT stg rth failure
Diagnoas estive herat III,Effusi I+ACKD.Acid
medik failure pleura (d) osis metabolik
Riyawat - Kaki - Sesak nafas - Batuk dan - Sesak nafas 2 - Sesak nafas
penyakit, bengkak dan 3hr smrs dan sesak nafas mgg memberat dan sering
keluhan sesak memberat saat tidur sejak 3 hari smrs berdebar,
utama, nafas,teruta sejak sehari dini hari lalu disertai batuk sesak
RPS, ma saat smrs,kedua dibawa ke poli sedikit memberat 2
RPD, aktifitas kaki bengkak ppjt, berdahak,nyeri hari smrs,
RPK, berat dan dan perut dilakukakan dada kiri bila sesak terutama
hawa dingin membesar echokardiogra aktifitas berat saat aktifitas
- Punya sejak 2 mgg fi sesak - Riwayat berat dan jalan
riwayat yll memberat lalu merokok,HT agak jauh
HT,DM 25 - Punya dibawa ke dan penyakit Riwayat
th,gagal riwayat Res, kaki jantung koroner merokok, sakit
ginjal tanpa penyakit bengkak sudah sejak th 2017 jantung dan
HD dan jantung dan sebulan, rutin kontrol berobat rutin
riwayat kontrol di poli riwayat sesak setiap bulan -Keluarga
merokok tiap bulan nafas dan - Keluarga tidak tidak ada yang
- Keluarga - Keluarga dirawat 2 ada yang sakit sakit jantung
tidak ada tidak ada yang bulan yll seperti klien
yang sakit seperti - Riwayat
menderita klien punya HT 3
sakit jantung tahun yll dan
tidak rutin
kontrol
- Keluarga
kakek punya
sakit jantung
Data - Klien - Klien - Klien tampak - Klien - Klien
Psiko- mengatakan mengatakan lemah saat mengatakan mengatakan
sosial- ingin segera ingin cepat ditanya ingin segera agar segera
spiritual sembuh dan sembuh dan sakitnya hanya sembuh dan diberi
38
Tabel 4.2 Hasil pemeriksaan fisik gangguan pertukaran gas pada klien gagal jantung
kongestive di Instalasi PPJT lantai 3 RSUD Dr Soetomo
Tabel 4.3 Hasil pemeriksaan diagnostik gangguan pertukaran gas klie gagal jantung
kongestive di Instalasi PPJT lantai 3 RSUD Dr Soetomo
1) Oksigen 3 lpm
1) Oksigen 6 lpm
1) Oksigen 6 lpm
1) Oksigen 3 lpm
6) Ramipril 2,5 mg per 24 jam per oral (sore), jika TDS > 100 mmHg
1) ksigen 3 lpm
pertukaran gas dengan tanda dan gejalanya sesak nafas, klien no 1, 2 dan 3 ada
bengkak kedua kaki, klien no 3 dan 4 disertai batuk, klien no 5 disertai dada
berdebar, klien no 4 juga disertai nyeri dada, gejala yang timbul pada klien dengan
Tabel 4.4 Diagnosa keperawatan gangguan pertukaran gas klien gagal jantung
kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr Soetomo Surabaya
Data Problem (masalah) Etiologi (penyebab + tanda &
gejala)
Klien 1 Gangguan pertukaran Ketidak seimbangan ventilasi -
Data subyektif : Klien gas perfusi
mengatakan sesak nafas terutama ( D.0003 )
saat aktifitas berat dan hawa
dingin
Data Obyektif :
43
4.3 Perencanaan
Tabel 4.5 Perencanaan gangguan pertukaran gas pada klien gagal jantung
kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr Soetomo Surabaya
DX Keperawatan Kriteria hasil Perencanaan
Klien 1 Tujuan : Setelah 1. Pemantauan respirasi
Gangguan pertukaran gas bd dilakukan asuhan (I.01014)
ketidakseimbangan ventilasi - keperawatan selama 3 Observasi :
perfusi dd klien megatakan sesak x 24 jam oksigenasi - Monitor frekuensi, irama,
nafas, PH:7,43, PCO2:38, BE:2,6, dan/atau eleminasi kedalaman ,upaya nafas dan
terpasang O2:3 Lpm karbondioksida pada pola nafas
( D.0003 ) membran alveolus - Auskultasi bunyi nafas
-kapiler dalam batas - Monitor saturasi oksigen, nilai
normal. AGD dan hasil x-ray thorax
( L.01003 ) dengan
kriteria hasil : Terapeutik :
- Dispnea menurun - Atur interval pemantauan
- PCO2 PO2 dan PH respirasi sesuai kondisi klien
arteri membaik - Lakukan dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi :
-Jelaskan tujuan danprosedur
pemantauan
Kolaborasi :
- Kolaborasi penentuan dosis
oksigen dan penggunaan
oksigen saat aktivitas / tidur
Klien 2 Tujuan : Setelah 1. Pemantauan respirasi
Gangguan pertukaran gas bd dilakukan asuhan ( I.01014 )
ketidakseimbangan ventilasi- keperawatan salama 3 Obsevasi :
perfusi dd klien mengatakan sesak x 24 jam oksigenasi - Monitor pola nafas
nafas yg memberat smrs disertai dan eleminasi -Monitor frekuensi, irama,
perut besar dan kaki bengkak, karbondioksida pada kedalaman dan upaya nafas
hasil PH:7,42, PCO2:24, BE:1,7, membran alveolus - Monitor saturasi oksigen, nilai
terpasang O2: 6 Lpm, terdapat kapiler dalam batas AGD dan hasil x-ray
suara mur- mur normal
( L.01003 ) Terapeutik :
Kriteria hasil : -Atur interval pemantauan
- Dispnea dan bunyi respirasi sesuai kondisi klien
nafas tambahan dan dokumentasikan hasil
menurun pemantauan
- PCO2, PO2 dan PH
arteri membaik Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
-Informasikaan hasil
pemantauan
Terapiutik :
- Berikan oksigen tambahan
- Kolaborasi penentuan dosis
oksigen dan penggunaan
oksigen saat aktifitas/tidur
Klien 3 Tujuan : Setelah 1.Pemantauan respirasi
Gangguan petukaran gas bd dilakukan asuhan ( I.01014 )
perubahan membran alveolus- keperawatan selama 3 -Monitor frekuensi, irama,
kapiler dd klien mengatakan sesak x 24 jam oksigenasi kedalaman dan upaya nafas
nafas, batuk saat tidur dan kedua dan eleminasi - Monitor pola nafas
kaki bengkak, terdapat mur-mur, karbondioksida pada -Monitor kemampuan batuk
ronchi ka/ki, terpasang O2 6 Lpm, membran alveolus efektif dan adanya produksi
ph:7,33, PCO2:36. PH: -8 kapiler dalam batas sputum
normal - Monitor adanya sumbatan
46
sama, ada beberapa yang berbeda sesuai dengan gejala yang ada dan disesuaikan
4.4 Pelaksanaan
Tabel 4.6 Implementasi rencana tindakan gangguan pertukaran gas pada klien
gagal jantung kongestive di Instalasi PPJT RSUS Dr Soetomo Surabaya.
Pelaksanaan Hari 1 Hari 2 Hari 3
Klien 1 Tanggal 2/12/2020 Tanggal 3/12/2020 Tanggal 4/12/2020
11.00 : 11.00 : 11.00 :
yang muncul dan disesuaikan dengan program pengobatan yang ada di ruangan.
50
4.5 Evaluasi
Tabel 4.7 Evaluasi asuhan keperawatan ganggaun pertukaran gas pada klien gagal
jantung kongestive di Instalasi PPJT RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Evaluasi Hari 1 Hari 2 Hari 3
Klien 1 S : mengatakan sesak S : mengatakan rasanya S : mengatakan lebih enak
berkurang sudah enakan dan sesak badannya, makan juga lebih
berkurang enak dan tidak sesak
O: O: O:
T:152/81,Nadi:96x/mnt T:138/89,N:92x/mnt,RR: Tensi130/79x/mnt,N:84x/mnt
,RR:28x/mnt,sat:98% 24x/mnt,sat:98%,O2 ,RR:20x/mnt,sat:96%
- Terpasang O2 3lpm masih 3 lpm - PH:7,44 PCO2:40 PO2:148
- Suara nafas vesikuler - Kondisi membaik - Klien lebih segar
- Tidak ada ronchi dan A : masalah teratasi - O2 standby
wezing sebagian A : masalah teratasi
A : masalah teratasi P: dilanjutkan P : dipertahankan
sebagian
P : intervensi
dilanjutkan
Klien 2 S : mengatakan badan S : mengatakan masih S : mengatakan lebih
masih lemes sesak dan lemes tapi sesak agak enakan, sesak berkurang
kembung berkurang
O: O: O:
T:100/70,N:75x/mnt,R T:106/63,N:88x/mnt,RR: T:110/70,N:80x/mnt,RR:22-
R:30-32x/mnt,sat:99% 24x/mnt,sat:99% 24x/mnt,sat:98%,O2 3lpm
- Terpasang O2 6lpm, - Terpasang O2 3lpm , PH:7,43 PCO2:36 PO2:215,
pump furusemid pump NE tetap 50 nano, Drip kcl stop, pump furo
5mg/jam,pump NE 50 pump furosemide turun stop ganti maintenen, pump
nano 2,5mg/jam, dapat terapi NE turun 25 nano/jam,
- Suara nafas vesikuler, tambahan rip kcl 50 ekstra sistol membaik,
ronchi di 1/3 basal paru meq/24jam, masih ada ronchi membaik
ka/ki ekstra sistol, ronchi A : masalah teratasi sebagian
- Tidak ada wezing,cek membaik ,tidak ada P : dilanjutkan
lab elektrolit.monitor wezing
intake output A : masalah tertasi
A : masalah belum sebgian
teratasi P : dilanjutkan
P : dilanjutkan
Klien 3 S : mengatakan badan S : mengatakan lebih S : mengatakan lebih
lemes,nafas masih enak,sesak berkurang enakan, kaki bengkak sedikit
sesak
O : O: O:
T:146/86,N:84x/mnt, T:140/96,N:82x/mnt,RR: T:141/92,N:84x/mnt,RR:20x
RR:2426x/mnt,sat:96% 22x/mnt,sat:97%,O2 /mnt,sat:97%,O2 masih 3
,terpasang O2 3lpm, masih 3lpm boleh dilepas lpm, PH:7,36 PCO2:37
diet tkrprg, monitoring bila tidak sesak,ronchi PO2:198, infus distop ganti
intake output, pump membaik,monitoring minum maksimal 1000 cc/24
51
O : O:
T:118/78,N:76x/mnt,R T:110/70,N:68x/mnt,RR: O:
R :24x/mnt, saturasi: 22x/mnt, saturasi: 99%, T:113/73,N:72x/mnt,
99%, terpasang O2 terpasang O2 3lpm, RR : 16-20x/mnt, saturasi:
3lpm dan pump dopamin pump standby, 97%, PH:7,46 PCO2:36 PO2
dopamin 3 koreksi ksr 600mg/8jam, : 140, Kalium :4,0, ksr stop,
meq/kgbb/mnt monitoring ekg, elektroli, O2 standby, dopamin stop,
monitoring ekg dan intake output kondisi klien membaik, bila
elektrolit A : masalah tertasi besok tidak ada masalah
A : masalah tertasi sebagian boleh krs
sebagian P : dilanjutkan A : masalah teratasi
P : dilanjutkan P : dipertahankan
Klien 5 S : mengatakan sesak S : mengatakan bisa tidur S : mengatakan sudak tidak
berkurang dan masih enak, sesak tinggal ada sesak
ada berdebar sedikit, tidak berdebar
O: O: O:
T:130/86,N:84x/mnt,R T:132/76,N:76x/mnt, T:128/75,N:76x/mnt,RR:16-
R:24x/mnt,sat:98%, RR:20/mnt, sat:97%, 18x/mnt, sat:97% ,tanpa O2,
terpasang O2 3lpm, AF nafas spontan, kondisi PH:7,45 PCO2:35 PO2:143,
membaik, klien lebih membaik, terapi klien tampak segar, besok
segar ditambah amiodaron, AF rencana krs
A: masalah teratasi membaik A : masalah teratasi
sebagian A : masalah teratasi P : dihentikan
P: dilanjutkan sebagian
P : dilanjutkan
Hasil evaluasi keperawatan 3 klien membaik selama diambil penelitian yaitu klien
PEMBAHASAN
Bab ini berisikan analisis kesenjangan antara teori dan praktek asuhan
yang ketat namun peneliti tetap berusaha melakukan yang terbaik. Penelitian ini
Pada pengkajian dari ke lima kasus yang diambil terdapat masalah gangguan
pertukaran gas,dari data subyektif ke lima kasus terdapat gejala sesak nafas dan
disertai dengan gejala lain yng berbeda beda seperti kedua kaki bengkak, batuk,
nyeri dada, berdebar yang tergantung dari penyakit dasar yang menyertai.
Pada klien no.1 pada gejala mayor didapatkan sesak nafas (dispnea) saat
bunyi nafas tambahan tidak ditemukan, untuk gejala dan tanda minor juga tidak
Pada klien no.2 pada gejala mayor didapatkan sesak nafas disertai perut
membesar dan kaki bengkak dan juga didapatkan adanya suara nafas tambahan
(mur-mur), PCO2 menurun (24) dan didapatkan ronchi pada 1/3 basal paru kanan
53
dan kiri, pada tanda dan gejala minor didapatkan nafas abnormal/cepat (32x/mnt),
Pada klien no.3 pada tanda mayor didapatkan sesak nafas dan batuk saat
tidur disertai kaki bengkak, juga didapatkan ronchi basah pada 1/3 basal paru
kanan dan kiri, PCO2 menurun (34), PH menurun (7,33), adanya suara nafas
tambahan (mur-mur dan gallop) dan adanya ekstra sistol. Pada gejala minor
didapatkan pola nafas abnormal/cepat yaitu 32x/mnt, untuk gejala lain tidak
ditemukan
Pada klien no.4 pada gejala mayor didapatkan sesak nafas dan batuk kadang
berdahak disertai adanya nyeri dada kiri saat aktifitas, PH arteri meningkat (48)
dan gejala lain tidak ditemukan, sedangkan untuk gejala minor didapatkan pola
nafas cepat yaitu 28x/mnt, untuk gejala minor yang lain tidak ditemukan.
Sedangkan pada klien no.5 pada gejala mayor didapatkan sesak nafas saat
aktifitas berat disertai berdebar, PCO2 menurun (34), PH arteri meningkat (7,46),
adanya ekstra sistol, sedangkan pada gejala minor didapatkan pola nafas cepat
Dari kelima kasus menunjukkan gejala mayor yang sama berupa sesak nafas
(dispnea), hal tersebut sesuai pendapat Suratinoyo 2016) yang menyatakan bahwa
Pada gejala minor kelima kasus didapatkan pola nafas yang cepat yaitu 28 –
lainnya.
Diagnosa pada kelima kasus yang diambil adalah gangguan pertukaran gas
2017. Pada klien dengan gagal jantung kongestive dengan keluhan sesak nafas
sehingga masalah yang muncul pada ke lima kasus yang diambil adalah gangguan
pertukaran gas. Pada kelima kasus yang diambil diagnosa yang muncul tidak
Indonesia atau SIKI tentang gangguan pertukaran gas yaitu pemantauan respirasi
yang muncul pada masing-masing klien. Pada klien no.3 dan no.4 dilakukan
monitor kemampuan batuk efektif dan monitor adanya produksi sputum sedang
55
yang lain tidak karena gejala yang muncul tidak disertai batuk. Pada semua klien
dengan rencana keperawatan yang dibuat, tapi kenyataannya ada yang berbeda
dengan teori, yaitu pemberian terapi kolaborasi obat-obatan, hal ini karena ada
Pada kasus no.1 sesuai intervensi yang ada di siki, kasus no 2 selain sesuai
nano/kgbb/menit, pada kasus no.3 selain sesuai Siki juga mendapatkan tambahan
terapi kolaborasi berupa pump furosemide, pump NE dan ekstra Mg so4, pada
kasus no.4 selain sesuai siki juga mendapatkan terapi kolaborasi berupa pump
dopamin, ASA dan laxadyn dan pada kasus no.5 selain sesuai siki juga
dengan hasil pemeriksaan fisik dan hasil dari pemeriksaan penunjang yang
dibuat dan disesuaikan dengan kondisi klien yakni berupa monitor frekuensi,
irama, kedalaman, upaya nafas dan pola nafas, monitor saturasi oksigen, monitor
analisa gas darah, monitor kemampuan batuk efektif dan adanya sputum, monitor
56
keceparan aliran oksigen dan efektifitas terapi oksigen serta adanya tanda
kolaborasi, semua tindakan dilakukan sesuai panduan siki kecuali pada tindakan
sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, namun semua rencana
keperawatan yang ada pada kasus secara keseluruhan dapat dilaksanakan dengan
baik.
1. Dispnea menurun
Kelima kasus yang diambil semua telah melewati masa kritis dan mengalami
kasus selama 3 hari. Evaluasi keperawatan pada ke lima kasus dapat dicapai
sebagaimana tujuan yaitu pada hari ke-3 sebagaimana pendapat Bariyatun (2018)
57
perfusi jaringan pada pasien gagal jantung. Oksigen merupakan kebutuhan dasar
merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme
5.6 Keterbatasan
1. Hasil penelitian ini kurang memuaskan karena kondisi saat ini yang
dan data diperoleh dari perawat yang ada di ruangan dan dari status
klien.
BAB VI
6.1 Simpulan
1. Pada pengkajian terdapat persamaan keluhan yaitu sesak nafas namun juga
4. Implementasi dari rencana tindakan pada klien no.1 sesuai dengan teori,
namun klien no.2, 3, 4 dan 5 selain sesuai dengan teori juga mendapatkan
tindakan dan terapi yang disesuaikan dengan masalah yang muncul sesuai
5. Evaluasi keperawatan pada ke lima kasus sesuai dengan kriteria hasil yang
direncanakan.
6.2 Saran
1. Bagi peneliti
ineraksinya ke subyek lebih lama sehingga bisa menggali data yang lebih
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1
Persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa paksaan dari siapapun.
Surabaya, 2021
Responden
( .......................................)
Lampiran 2
62
Paraf
No Tanggal Isi bimbingan Catatan bimbingan
Pembimbing
1 15/12/202 Mengajukan judul : Dijadwalkan untuk
1 Asuhan keperawatan bimbingan online
gangguan pertukaran
gas pada pasien gagal
jantung kongestive
2 22/12/202 Bimbingan online : 1. Acc judul
1 Judul,bab 1 dan bab 2 2. Latar belakang
mengacu pada MSKS
3. Bab 2 perlu revisi
sesuai arahan yang
bertanda kuning
3 29/12/202 Revisi bab 1 dan bab 2 1. Perhatikan
1 aturan penulisan
KIAN
2. Perbaiki sesuai
koreksi di file
3. Lanjutkan bab
berikutnya
4 5/1/2021 Bab 2 dan bab 3 Bab 3 metode penelitian
perbaiki sesuai panduan
dan arahan
5 8/1/2021 Revisi bab 3, bab 4 Bab 4 tulisan dalam
tabel dibuat sesuai
panduan, perbaiki sesuai
koreksi
6 11/1/2021 Revisi bab 3 dan 4 Bab 3 definisi
operasional dibuat
bentuk tabel.
Tambahkan instrumen
atau alat kesehatan yang
dipakai pada saat
pengkajian,
7 13/1/2021 Revisi bab 4 Perbaiki sesuai koreksi,
penomeran di bab 4
63
disesuaikan dengan
yang lain.
8 19/1/2021 Revisi bab 4 Bisa dilanjutkan ke bab
berikutnya
9 23/1/2021 Bab 5,6 Pembahasan
ditambahkan teori yang
diambilkan dari bab 2,
perbaiki sesuai yang
ditandai
10 25/2/2021 Revisi bab 5,6 Perbaiki sesuai yang
diberi tandai dan arahan
11 27/2/2021 Revisi bab 5,6 Pembahasan dijelaskan
tiap klien baik pada
tahap penkajian sampai
dengan evaluasi
12 1/2/2021 Revisi bab 5,6 Keterbatasan poin 2
dihilangkan, paerbaiki
sesuai yang ditandai
13 3/2/2021 Revisi bab 1 - 6 Monggo ujian tanggal
5/2/2021