PROPOSAL
Oleh :
PROPOSAL
Proposal Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
Oleh :
NIM : 161101053
Apabila nanti terbukti bahwa skripsi tersebut tidak asli atau tidak disusun
oleh peneliti sendiri maka peneliti bersedia untuk menerima sanksi sesuai dengan
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA
LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU
LANSIA PLEMAHAN WILAYAH
KERJA PUSKESMAS
JOGOLOYO
Oleh :
ADHIYAT FATAH TRISNANDA
NIM.161101053
Pembimbing I :
Pembimbng II :
Tanggal :
Rodiyah,S.Kep.,Ns.,M.Kes
NIK : 011988300920110973
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL
PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP
PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA
LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU
LANSIA PLEMAHAN WILAYAH
KERJA PUSKESMAS
JOGOLOYO
Oleh :
ADHIYAT FATAH TRISNANDA
NIM.161101053
Telah Dipertahankan di Depan Tim Penguji
Susunan Tim Penguji
Penguji I
Alik Septian M, S.Kep.,Ns.,M.Kes (……………………………)
NIK.011988300920110973 TandaTangan
Penguji II
Ahmad NurKhoiri, S.Kep.,Ns.,M.Kes (.........................................)
NIK: 021978140320070728 TandaTangan
Penguji III
Rodiyah,S.Kep.,Ns.,M.Kes (…………………………)
NIK : 011981260420081042 TandaTangan
v
KATA PENGANTAR
vi
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan proposal masih kurang
sempurna. Sebagai makhluk Tuhan yang tidak lepas dari kesalahan saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya, saya berharap adanya kritik dan saran yang
membangun baik secara langsung mau pun tidak langsung sebagai
penyempurnaan proposal ini. Akhir kata, saya mengucapkan banyak terima kasih
atas segala perhatiandandukungannya.
Halaman
Halaman
42
Jogoloyo ....................................................................................
43
Jogoloyo.....................................................................................
46
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Lembar Permohonan Ijin Pengambilan Data, Penelitian dan
Study Pendahuluan dari STIKES PEMKAB Jombang
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.............
66
Lampiran 2 Lembar Pemohonan Pengambilan Data di dinas Kabupaten
Jombang....................................................................................
67
Lampiran 3 Lembar Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan kepada Kepala
Puskesmas Jogoloyo Kecamatan Sumobito Kabupaten
Jombang....................................................................................
68
Lampiran 4 Lembar Sertifikat Terapi Akupresur.........................................
angka hipertensi masih tinggi dan terapi akupresur sebagai kombinasi untuk
ini dihadapkan pada double burden, yaitu suatu keadaan dimana penyakit
satu contoh penyakit tidak menular adalah penyakit hipertensi yang menjadi
permasalahan kesehatan sangat serius. (Menkes RI, 2016). Menurut hasil dari
nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi
mencapai 31,7 % dari populasi usia 18 tahun keatas. Dari jumlah itu, 60%
jangka panjang akan mengakibatkan stroke dan jantung koroner. Terapi yang
yang terus meningkat setiap tahunnya sehingga pada tahun 2025 diperkirakan
menjadi 1,5 miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
menunjukkan bahwa proporsi kelompok usia 45-50 tahun dan lebih tua selalu
mempunyai resiko hipertensi 1,56 kali dibandingkan usia 18-24 tahun. Resiko
Jombang dengan jumlah 11,011 dan persentase 7%. Penduduk yang menderita
hipertensi mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 7,85%, dan pada
masyarakat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebab terjadinya
hipertensi misalnya aktivitas fisik dan stres (Sount dalam Puspitorini dkk.
2014). Hipertensi atau pun disebut penyakit tidak menular ini sering terjadi
pada lansia, Hal ini terjadi akibat perubahan seperti perubahan fisik dan
penurunan fungsi organ, katup jantung menebal dan menjadi kaku, penurunan
berkurang, kemudian konsumsi garam, lemak, gula, dan kalori yang terus
non farmakologis untuk penderita hipertensi ada beberapa cara yang dapat
terhadap penderita hipertensi pada lansia pada tahun 2018 terbukti dapat
mandiri dengan cara yang begitu sederhana dan bisa diterapkan dalam
seperti terapi akupresur merupakan terapi yang masih sangat jarang dilakukan
akupresur dilakukan pada saat kondisi sedang tidak mengalami nyeri hebat
mengurangi tekanan darah pada lansia bisa dilakukan dengan cara terapi non
farmakologis terutama dengan cara terapi akupresur atau juga bisa disebut
terapi pijat trasdisional dengan cara menekan titik tertentu.terapi ini bisa
dilakukan oleh yang ahli dan bersertifikat dan dilakukan dengan cara memijat
atau menekan titik tertentu seperti menekan punggung tangan pada tonjolan
tertinggi ketika ibu jari dan telunjuk di rapatkan,lalu ada juga menekan lokasi
yang terletak pada pada punggung kaki pada cekungan antara peremuan tulang
telapak kaki dan ibu dan jari kedua kaki yaitu titik LR-3 atau titik hati.
Jogoloyo
1. Bagi Responden
hipertensi
3. Bagi Masyarakat
4. Bagi Peneliti
dalam dua kelompok yang disebut “Yin” dan “Yang”. Untuk memudahkan
pemahaman terhadap Yin dan Yang, harus dipahami bahwa semua benda–
dalam kelompok “Yin”. Api dan air digunakan sebagai patokan dalam
keadaan wajar dan dari sifat api dan air tersebut kemudian dirumuskan sifat–
tidak sehat atau sakit apabila antara Yin dan Yang di dalam tubuhnya tidak
aliran energi vital yang ada pada tubuh manusia yang menghubungkan
tubuh(Kemenkes, 2015).
Akupresur atau yang biasa dikenal terapi totok/tusuk jari adalah satu
menitik bertakan pada titik-titik saraf tubuh. Dikedua telapak tangan dan
kaki kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru, ginjal, mata, kelenjar
stimulus pada titik tersebut akan menstimulasi sel saraf sensorik disekitar
hormon endorfin yang dapat memberikan rasa tenang dan nyaman (Saputara
terhadap perubahan tekanan darah lansia. Hal ini sejalan dengan hasil
mengenerasikan sel-sel agar daya tahan tubuh kuat untuk mengurangi sel-sel
(dua belas) meridian umum dan 2 (dua) meridian istimewa yang mewakili
c. Sakit kepala/pusing
e. Sakit pinggang
a. Kondisi pasien
menguatkan
b. Kontra indikasi
akupresur adalah :
1) Kegawadaruratan medic
4) Keganasan
5) Penyakit infeksi
8) Daerah luka bakar,borok dan luka parut yang baru(kurang dari satu
bulan(Kemenkes, 2018)
2.2 Konsep Tekanan Darah
2.2.1 Pengertian
direkam dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika jantung berdetak)
berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik di dalam
tubuh manusia. Tekanan darah di bedakan antara tekanan darah sistolik dan
tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah ketika
dasar atau tekanan darah sistol <100 mmHg. Sehingga setiap organ dari
bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh
peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg
2. Pemeriksa menjelaskan manfaat dari rileks, agar nilai tekanan darah saat
3. Pasangkan manset pada salah satu lengan dengan jarak sisi manset
6. Raba nadi pada lipatan lengan, lalu pompa alat hingga denyut naditidak
8. Catat tekanan darah sistolik yaitu nilai tekanan ketika denyut nadiyang
lembar catatan.
diantaranya adalah
1. Usia
(2007) adanya hubungan yang positif antara umur dengan tekanan darah
usia anak-anak, remaja dan dewasa untuk mencapai nilai rata-rata 140
yang terkandung dalam rokok yang dihisap dan masuk ke dalam aliran
terjadinya hipertensi.
4. Kondisi Psikis
atau tekanan. Respon tubuh terhadap stres disebut alarm yaitu reaksi
adrenalin, hal ini membuat jantung bekerja lebih cepat dan kuat.
5. Jenis Kelamin
tersebut
2.3.1 Pengertian
Menurut JNC hipertensi terjadi apabila tekanan darah lebih dari 140 / 90
mortalitas(Triyanto,2014).
Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase dalam setiap
denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang
diketahui penyebabnya.
1. Usia
2014).
2. Stress
intermitten(Triyanto, 2014).
3. Obesitas
4. Kandungan Rokok
darah(Ardiansyah,2012)
5. Kopi
1. Genetik
2. Ras
3. Jenis Kelamin
2.3.4 Patofisiologi
anatar curah jantung dan tahanan perifer akan meningkatka tekanan darah.
hipertensi.
tanda klinis seperti tekanan darah yang menunjukkan kenaikan pada dua kali
1. Payah Jantung
Payah jantung (Congestive health failure) merupakan kondisi jantung
ini dapat terjadi karena kerusakan otot jantung atau sistem listrik
jantung.
2. Stroke Tekanan
menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah otak, maka
80%.
3. Kerusakan Ginjal
4. Kerusakan Penglihatan
2.3.7 Penatalaksanaan
Menurut (junaedi,Sufrida,&Gusti,2013) dalam penatalaksanaan
a. Terapi non-farmakologi
6. menghindari stress
7. Terapi Akupresur
pembuluh darah.
c. Terapi herbal
1. Daun
seledri memiliki bau yang khas, identik dengan sayur sub. Bentung
2.4.1 Pengertian
Lanjut usia (lansia) merupakan tahap akhir dari kehidupan dan proses
empat yaitu; usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lalu
lanjut usia tua 75-90 tahun, dan usia sangat tua 90 tahun. Batasan lanjut usia
Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia enam puluh tahun
ke atas (UU No.13 tahun 1998). Sedangkan menurut WHO lanjut usia
usia 45-59 tahun,2) usia lanjut (Elderly), yaitu kelompok dengan rentang
usia antara 60-70 tahun,3) lanjut usia tua (Old), yaitu kelompok dengan
rentang usia antara 75-90 tahun,4) usia sangat tua (Very Old) kelompok
2. Usia lanjut dini (Senescen) : kelompok yang mulai memasuki masa usia
Tipe lansia Tipe yang ada pada lansia tergantung oleh karakter,
panutan
memenuhi undangan.
3. Tipe tidak puas Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga
2008)
Menurut Potter & Perry (2005) proses menua dibagi menjadi beberapa
1.Teori Biologis
Perry, 2005).
kering dan berserat ( Ebersole dan Hess, 1994 dalam Potter & Perry,
2005).
c.Teori Imunologios
2.Teori Sosial
a. Teori pembebasan
Menurut Potter & Perry (2005) salah satu teori sosial yang berkenaan
3. Berkurangnya komitmen
b. Teori Aktifitas
penuan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif dan ikut banyak
pentingnya tetap aktif secara sosial sebagai alat untuk penyesuaian diri
yang sehat untuk lansia pada tahun 1952. Sejak saat itu, berbagai
interaksi yang penuh arti dengan orang lain dan kesejahteraan fisik dan
yang penuh arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya
c. Teori Kesinambungan
Sementara itu Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa teori ini
a. lansia tak disarankan untuk melepaskan peran atau harus aktif dalam
3. Teori Psikologisa.
Perry, 2005).
96,69 mmHg turun menjadi 87,94 mmHg sesudah akupresur. Menurut hasil
sebelum dan terapi akupresur totok punggung sebesar 155,00 mmHg dan
intervensi terapi akurpesur totok punggung sebesar 101,25 mmHg dan 81,00
mmHg dan 20,25 mmHg. Nilai MAP pada penelitian ini juga mengalami
perawat yaitu mengkaji individu baik yang sakit ataupun sehat dengan
raga adalah satu kesatuan. Lebih lanjut lagi, indifidu dan keluarganya
b. Lingkungan
perkembangan manusia.
d. Keperawatan
Fungsi unik dari perawat adalah untuk membantu individu, baik
lanjut.
a. Manusia.
integument
dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya dengan klien
keperawatan
b. Usia
4) Keperawatan.
c. Kesehatan
d. Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan aspek
lingkungan:
lingkungan.
Mengaktifkan hormon
endorfin,melancarkan aliran Penatalaksanaan Hipertensi :
daran,dan mengakibatkan
penurunan frekuansi detak Terapi Non Farmakologis
jantung yang dapat menurunkan 1. Pemabatasan asupan
tekanan darah garam dan natrium
2.
2. Terapi
TerapiAkupresur
Akupresur
3. Olahraga teratur
4. Tidak minum minuman
Hipertensi
beralkohol
5. Mengurangi merokok
6. Menghindari Stress
Terapi Farmakologis
Faktor resiko yang bisa dikendalikan
1. Diuretik
1. Usia 2. Beta bloker
2. Stress
3. Obesitas 3. ACE inhibitor
4. Merokok 4. CA bloker
5. Minum kopi Terapi Herbal
Faktor resiko yang tidak dapat di kendalikan 1. Daun Seledri
1. Genetik
2. Ras
3. Jenis kelamin
Kesimpulan
= Diteliti
= Tidak di teliti
2.8 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau
pertanyaan penelitian (Nursalam, 2014). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
Keterangan :
K : subjek
Populasi
Lansia hipertensi yang berada di posyandu lansia Plemahan wilayah kerja Puskesmas
Jogoloyo sejumlah 60 orang
Sampling
Nonprobability sampling – purposive sampling
Sampel
Sebagian Lansia hipertensi yang berada di Posyandu Lansia Plemahan wilayah
kerja Puskesmas Jogoloyo sejumlah 16 orang
Pengumpulan Data
Pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan Terapi Akupresur
Pengumpulan Data
Pengukuran tekanan darah setelah dilakukan Terapi Akupresur
Analisa data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating, dan Uji Statistik Wilcoxon Signed Ranks Test
Pembahasan
Kesimpulan
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang aktif di posyandu lansia
Sampel
sebagai subjek mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2017. Menurut Gay
yaitu :
n-1 > 15
n = 16 orang
Keterangan :
Sampling
3.4 Kriteria
(Nursalam, 2017).
2017).
akupresur.
3.6.2Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2019 - Mei 2020.
3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian.
meliputi :
Pemkab Jombang.
Kabupaten Jombang.
Kabupaten Jombang.
sebelumnya.
a. Terapi Akupresur
turut.
b. Tekanan darah
penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik,
a. Editing
b. Coding
kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari variable (Hidayat,
berikut:
a) Nama responden
Responden 1 : Kode 1
Responden 2 : Kode 2
Responden 3 : Kode 3
Responden 4 : Kode 4
b) Jenis kelamin
c) Umur
e) Pekerjaan
c. Scoring
digital.
d. Tabulating
table tertentu menurut sifat yang dimiliki, Pada data ini dianggap
bahwa data telah diproses sehingga harus segera disusun dalam
skala:
100% : Seluruhnya
50% : setengah
value > 0,05 maka hasilnya tidak bermakna (Setiawan & Saryono,
2014).
persetujuan.
d. Beneflcence (kemanfaatan)
e. Autonomy (Otonomi)
g. Justice (Keadilan)
Responden memiliki hak yang sama untuk dipilih atau
h. Kejujuran (veracity)
Abdul , Y,M. 2018: Terapi akupresur memberikan rasa tenang dan nyaman
serta mampu menurunkan tekanan darah lansia ,Palembang :Stikes
Muhammadiyah Palembang
Hartutik, S. 2017: Pengaruh terapi pijat refleksi kaki terhadap tekanan darah
pada penderita hipertensi primer, Surakarta: Stikes Aisyiyah Surakarta
Azwar, S. (2013). Sikap manusia teori dan pengukurannya (2nd ed.). Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Muhith, A., & Nasir, A. (2015). Dasar-dasar keperawatan jiwa: Pengantar dan
teori. Jakarta: Medika Salemba.
Setiawan, A., & Saryono. (2014). Setiawan, A. & Saryono. 2011. Metodologi
penelitian kebidanan DIII, DIV, S1, dan S2 cetakan ke-3. Yogyakarta: Nuha
Medika.
KEPADA
Di tempat
NIM : 161101053
Hormatsaya,
(INFORMED CONCENT)
berperan serta sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa S-1
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sejujurnya dan tanpa ada
Jombang, ……………2020
Responden,
LAMPIRAN 7
LEMBAR KERAHASIAAN
Jombang, ……………..2020
Peneliti,
A. Data Umum
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah sesuai dengan yang sebenarnya!
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom jawaban yang telah tersedia!
3. Kode responden akan diisi oleh peneliti!
Identitas Responden
1. Nama (No. Responden) :
2. Alamat :
3. Umur
20 - 35 Tahun
36 – 45 Tahun
46 – 55 Tahun
56 – 65 Tahun
< 65 Tahun
4. JenisKelamin
Laki-Laki
Perempuan
5. Pendidikan
Pendidikan Dasar (SD, SMP)
Pendidikan Menengah (SMA)
Pendidikan Tinggi (D1, D3, S1, S2, S3)
Tidak Sekolah
6. Pekerjaan
PNS
TNI
PETANI
WIRASWASTA
IRT ( IBU RUMAH TANGGA)
TIDAK BEKERJA
7. Pernah mendapatkan informasi tentang terapi Akupresur
Pernah
Tidak pernah
8. Jika pernah, dari mana pertama kali Anda mendapatkan informasi tentang terapi
Akupresur?
Tenaga Kesehatan
Keluarga/Saudara
Teman/Tetangga
A. Pengertian
B. Tujuan
1. Tensimeter Digital
2. Mancet besar
3. Alat tulis
Mencuci tangan
2. Tahap Orientasi
3. TahapKerja
memintanya untuk tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak berbicara
panjang,
singsingkanlenganbajukeatastetapipastikanlipatanbajutidakterlaluketatse
hinggatidakmenghambatalirandarah di lengan.
Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak tangan terbuka
otomatis.
Membereskan alat-alat
Mencuci tangan
SOP TERAPI AKUPRESUR
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPT
PUSKESMAS
JOGOLOYO
KEC.SUMOBITO
1. Pengertian Pelayanan kesehatan yang didasarkan pada tehnik penekanan pada titik-titik
tertentu pada tubuh dengan menggunakan jari atau alat bantu (probe)
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menjelaskan proses pelayanan akupresure agar dapat mewujudkan
pelayanan akupresure yang dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya
3. Kebijakan SK Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas kecamatan Sumobito
4. Referensi Buku Orientasi Akupresur Bagi Petugas Puskesmas (KEMENKES RI 20 12)
5. Prosedur 1. Pasien datang ke bagian pendaftaran
2. Pasien dirujuk ke ruangan periksa dipisahkan berdasarkan
pengelompokan umur.
3. Dokter menegakkan diagnose pasien dan diresepkan obat oleh dokter
4. Pasien dirujuk ke Poli akupresur (atas indikasi)
5. Membuat informed Concent
6. Mendata identitas pasien di buku pendataan
Pendataan meliputi :
1) Nama, Umur, jenis kelamin, alamat
2) Keluhan
7. Pemeriksaan pasien
a. Cara pemeriksaan pasien dilaksankan sesuai dengan teori 4 cara pemeriksaan
terdiri dari
1) Pengamatan
2) Pendengaran dan penciuman/penghidu
3) Wawancara
4) Perabaan
b. Data hasil pemeriksaan dipakai sebagai dasar untuk menyimpulkan letak dan
jenis gangguan kesehatan pasien
c. Hasil pemeriksaan dituliskan dalam form data pasien
8. Menentukan kesimpulan pemeriksaan pasien
a. Kesimpulan ditentukan berdasarkan hasil pemerksaan, meliputi : keluhan utama,
letak gangguan, jenis gangguan dan penyebab penyakit.
b. Hasil kesimpulan digunakan sebagi dasar dalam merencanakan tindakan
c. Hasil penyakit ditulis dalam form data pasien
d. Penyebab timbulnya penyakit ditulis berdasarkan ilmu akupresur