Disusun Oleh:
MULKAN HABIL
NIM: P27901117068
NIM : P27901117068
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tulisan dalam karya Tulis Ilmiah ini
merupakan hasil pemikiran saya sendiri, bukan pengutipan tulisan dari hasil karya
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau hasil pemikiran saya sendiri.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terbukti bahwa hasil Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil kutipan pemikiran
orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas tindakan tersebut.
Mengetahui
Pembimbing Penulis
Disusun oleh:
MULKAN HABIL
NIM. P27901117068
Pembimbing
Disusun oleh:
MULKAN HABIL
NIM. P27901117025
Ketua Penguji
Anggota Penguji
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salampun tak lupa selalu
penulis mampu menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Pengaruh
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak sekali dapat
bimbingan, nasehat, dan dukungan baik moral maupun material yang sangat
Poltekkes Banten
3. Ibu Lailatul Fadilah, S.Kep, Ners, M.Kep, Ketua Program Stud DIII
4. Bapak Thoha, B.Sc, SKM, M.Si, Pembimbing proposal Karya Tulis Ilmiah
memberikan saran.
kekurangan dari susunan kalimat ataupun dari segi bahasa. Oleh karna itu saya
i
menerima kritik dan saran dari para pembaca untuk dapat saya perbaiki kembali
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah dengan judul pengaruh senam aerobic low
impact terhadap tekanan darah pada penderita hipertensi di wilayah sepatan tengah
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 41
A. Rancangan ........................................................................................... 41
B. Subyek ................................................................................................ 41
C. Fokus Studi ......................................................................................... 41
D. Lokasi Waktu Studi ............................................................................ 42
E. SOP (Standar Operasional Prosedur) .................................................. 42
1. Tekanan Darah ............................................................................. 42
a. Definisi .................................................................................. 42
b. Tujuan .................................................................................... 42
c. Fase Orientasi ........................................................................ 42
d. Fase Kerja .............................................................................. 42
2. Senam Aerobik Low Impact ........................................................ 44
a. Definisi .................................................................................. 44
b. Tujuan .................................................................................... 44
c. Prosedur Kerja ....................................................................... 45
F. Tahapan Studi Kasus ........................................................................... 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 48
A. Hasil .................................................................................................. 48
B. Pembahasan ....................................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 57
A. Kesimpulan ....................................................................................... 57
B. Saran .................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 59
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa usia >18 tahun ................ 7
Tabel 2.2 Klasifikasi tekanan darah untuk dewasa ......................................... 7
Tabel 2.3 Skala RPE ....................................................................................... 32
Tabel 2.4 Zona latihan ..................................................................................... 33
Tabel 4.1 Hasil tindakan senam aerobic low impact Ny.A ............................. 53
DAFTAR LAMPIRAN
A. Latar Belakang
tekanan darah sistolik dan diastolik lebih dari 140/90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat
2018 menjadi 34,4% padahal pada tahun 2013 prevalensinya berada pada
angka 25,8%. Dari 34,4% yang mengidap hipertensi hanya terdapat 8,36%
sekitar 972 juta orang di dunia atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap
tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara
(Yonata, 2016).
1
2
silint killer menjadi penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit stroke dan
tuberkulosis, yakni berada pada angka 6,7% dari populasi kematian pada
menjadi 37% dan diperkirakan akan terus meningkat lagi menjadi 42% pada
dapat melakukan cara berupa terapi farmakologi dan atau terapi non-
untuk latihan fisik atau aerobik secara teratur, selama 30 sampai 45 menit
setiap hari. Olahraga atau latihan fisik yang dilakukan teratur seperti senam
aerobik. Banyak bentuk olahraga aerobik yang dapat ditempuh oleh pasien
serangkaian gerak yang dipadukan dengan irama music yang telah dipilih
LIA sebanyak selama melakukan aerobic high impact (HIA) tanpa tekanan
banyak menggunakan otot lengan dan otot paha, sehingga akan membuat
kerja jantung lebih efisien, baik saat olahraga maupun istirahat. Latihan fisik
juga bermanfaat untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dalam batas
normal.
4
aerobik selama 4 minngu rerata tekanan darah sistolik yaitu 130.67 mmHg
senam aerobik yaitu 92.60 mmHg pada ibu-ibu penderita hipertensi setelah
Tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang,
rata-rata dengan tekanan darah 152,23 mmHg, dengan nilai tertinggi 170
mmHg dan nilai terendah 140 mmHg sedangkan tekanan darah diastole
tekanan darah 90,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 110 mmHg dan nilai
terendah 90 mmHg dan tekanan darah sistole setelah senam aerobik low
dengan nilai tertinggi 160 mmHg dan nilai terendah 125 mmHg, sedangkan
tekanan darah diastole setelah senam aerobik low impact intensitas sedang
rata-rata dengan tekanan darah 87,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 100
melakukan studi kasus tentang pengaruh senam aerobik low impact terhadap
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Penderita Hipertensi
3. Perawat
4. Peneliti Lain
komunitas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
jika tekanan sistolik berada diantara 120-139 mmHg dan tekanan dari
diastolic 80-89 mmHg ini belum dikatakan hipertensi tetapi memasuki tahap
prehipertensi
Table 2.1 Klasifikasi tekanna darah untuk dewasa usia >18 tahun
Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-89
Tahap 1 Hipertensi 140-159 90-99
Tahap 2 Hipertensi >160 >100
7
8
3. Patofisiologi
lebih banyak cairan pada setiap detiknya, kemudia arteri besar yang
tersebut. Darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh
darah yang sempit dan menyebabkan naiknya tekanan darah. Inilah yang
terjadi pada usia lanjut, dimanan dinding arterinya telah menebal dan kaku
karena arterioskalierosis.
Dengan cara yang sama juga tekanan darah meningkat karna adanya
peningkatan tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi
ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga
meningkat.
melalui beberapa cara: jika tekanan darah meningkat ginjal akan menambah
garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah
darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal dapat
yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkan
hipertensi. Peradangan atau cidera pada salah satu atau kedua ginjal juga
pembungan air dan garam pada ginjal, sehingga akan miningkatkan volume
(Endang. 2017)
10
4. Penyebab Hipertensi
hipertensi yang dimana penyebab dari hipertensi sulit untuk diketahui atau
biasanya terjadi akibat pola hidup dari seseorang tersebut. Prevalansi dari
hipertensi primer yaitu lebih dari 95%, hampir semua kasus hipertensi
berada dihipertensi primer. Dan salah satu penyebab yang terakhir yaitu
a. Jenis kelamin
b. Usia
usia.
c. Genetik
Hipertensi usia dibawah 55 tahun terjadi 3,8 kali lebih sering dari pada
a. Pendidikan
seperti diet sehat, olah raga, dan memelihara berat badan yang ideal.
mmHg.
b. Kontrasepsi Oral
sebaiknya tidak konsumsi lebih dari 100 mmol garam per hari (2,4
d. Obesitas
badan 5,1 kg adalah 4,4 dan 3,6 mmHg. Insiden obesitas lebih tinggi
e. Alkohol
2 gelas sehari akan memiliki resiko hipertensi dua kali lipat di banding
bukan peminum, serta tidak optimalnya efek dari obat anti hipertensi.
f. Rokok
g. Kopi (Kafein)
variasi yang luas antara individu dari 3/4 samapai 15/13 mmHg . di
mana tekanan darah akan mencapai puncak dalam satu jam pertama
h. Stres
i. Latihan Fisik
tetapi olah raga yang berat pada individu yang kurang aktif
6. Manifestasi Klinis
berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah,
dan azetoma peningkatan nitrogen dalam urea darah (BUN) dan kreatinin.
(Wijayakususma, 2000)
7. Komplikasi Hipertensi
jantung. Selain itu, aliran tekanan darah tinggi membahayakan arteri, organ
17
jantung, ginjal, dan mata. Penyakit hipertensi sering disebut silint killer
jika tidak dikontrol dan dikendalikan dengan baik tekanan darah tinggi yang
darah dari jantung ke organ tubuh sehingga aliran darah menjadi tidak
lancar.
kerusakan ginjal
8. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Terapi farmakologis
1) Diuretic
ginjal.
2) Beta Blockers
18
3) ACE Inhibitor
6) Alpha Blocker
Obat jenis ini bertugas mengakibatkan impuls saraf dari otak untuk
turun.
19
8) Vasodilitator
makan sehat. Pola makan yang dapat diterapkan adalah diet DASH
tekanan darah sebesar 4-9 mmHg. Dan ada salah satu aktifitas fisik
B. Konsep Keluarga
1. Definsi Keluarga
terkait oleh darah, perkawinan atau adopsi yang membentuk dalam satu
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
mereka hidup dalam suatu rumah tangga berinteraksi satu sama lain dan di
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
(WHO, 2012)
hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang
2. Tipe Keluarga
1. Secara Tradisional
dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau
(kakek-nenek, paman-bibi)
2. Secara Modern
berkembang menjadi:
adanya pengaruh gaya barat yang pada zaman dahulu jarang sekai
anaknya
23
terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian
3. Struktur Keluarga
sedarah istri.
sedarah suami
dengan kesehatan.
komunikasi ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak, anak dengan
anak, dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) degan keluarga
inti
25
Menurut Friedman, 1998. yang dikutip oleh Jum Panita, 2018 secara
Menurut Friedman 1981 yang dikutip oleh Jum Panita 2018 ada 5
keluarga
dapat membantu dirinya sendiri karena cacat usianya yang terlalu muda
lain, senam aerobic adalah suatu rangkaian gerakan dan music yang sengaja
zona latihan, durasi antara 30-45 menit, dan frekuensi latihan kira-kira 2-3
dan kesehatan serta daya tahan otot ke keadaan yang lebih baik. (Katch)
gerakan di mana tumit mengangkat setapi jari kaki tetap berada dilantai.
kaki meningalkan lantai. Impact yang memberi tekanan pada kaki adalah
3-4 kali berat badan tubuh ketika kaki kembali menginjak tanah. Tekanan
tulang kering, dan pinggul. Tetapi jika gerakan aerobic high impact
paru sesorang yang terlatih bisa memproses udara lebih banyak dengan
seseorang yang terlatih bisa memproses udara hampir sebanyak dua kali
lipat per menit daripada orang yang tidak terlatih. Maka orang yang
menjadi lebih kuat dan dapat memompakan darah lebih banyak dalam
sebanyak dua puluh kali per menit. Dengan lain perkataan dibandingkan
dengan orang yang tidak berlatih, denyut jantung orang yang terlatih
mengubah jaringan yang lemah dan lunak menjadi jaringan yang kokoh
e. Dapat mengubah tubuh yang berlemak menjadi tubuh yang tegap berisi.
yang maksimal.
a. Pemanasan
memaksakan
31
ditandai dengan tubuh terasa hangat dan berkeringat. Hal ini biasanya
melakukan pemanasan.
b. Kegiatan inti
Tahap ini merupakan tahap inti dari senam aerobic. Tahap ini
kode warna yang berbeda, yaitu hijau, biru, ungu, kuning, orange, dan
zona latihan aerobk terdapat unsur penting yang perlu diperhatikan, yaitu
melakukan latihan.
lebih mudah
hingga 10
c. Pendinginan
Setelah menyelesaikan kegiatan aerobic, keadaan tubuh harus sama
nadi untuk mendekati denyut nadi normal atau seperti awal latihan.
intensitas yang paling rendah diiringi music yang nyaman atau lambat.
dengan baik atau tepat agar kondisi tubuh aman dan nyaman.
terhadap penurunan darah tinggi ada hasil penelitian Nyahmini Ambar Sari
dan Siti Sarifah (2016), Tekanan darah sistole sebelum senam aerobik low
dengan nilai tertinggi 170 mmHg dan nilai terendah 140 mmHg sedangkan
tekanan darah diastole sebelum senam aerobik low impact intensitas sedang
rata-rata dengan tekanan darah 90,40 mmHg, dengan nilai tertinggi 110
mmHg dan nilai terendah 90 mmHg dan tekanan darah sistole setelah senam
aerobik low impact intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 141,97
mmHg dengan nilai tertinggi 160 mmHg dan nilai terendah 125 mmHg,
intensitas sedang rata-rata dengan tekanan darah 87,40 mmHg, dengan nilai
tertinggi 100 mmHg dan nilai terendah 80 mmHg. Ada pengaruh signifikan
jantung dan menjadikan lebih banyak darah yang terpompa. Darah yang
oksigen kepada sel- sel diseluruh tubuh. Senam aerobik juga sangat bagus untuk
menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan bisa dilakukan dimana saja,
baik itu dirumah, di tempat pusat kebugaran maupun dilapangan. (Sri, 2019)
meningkatkan kebutuhan energi oleh sel, jaringan dan organ tubuh, dimana
arteri meningkat sedang, setelah tekanan darah arteri meningkat akan terjadi
fase istirahat terlebih dahulu, akibat dari fase ini mampu menurunkan aktivitas
terjadi penurunan tekanan darah (Sherwood, 2005. dalam Nyahmini & Siti,
2017).
1. Tekanan Darah
a. Definisi
raksa (mmHg).
b. Tujuan
c. Fase Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalan diri
3) Menjelaskan prosedur
d. Fase Kerja
diantaranya adalah :
1) Persiapan alat :
a) Stetoskop
b) Spigmomanometer
2) Cuci tangan
4) Atur posisi yang nyaman bagi pasien sokong lengan depan atau
37
5) Gulung atau buka lengan baju bagian atas sehingga fossa cubiti
terlihat
10) Turunkan air raksa perlahan dan pasang stetoskop di telinga dengan
benar
11) Letakan diafragma stetisop diatas arteri brakialis dengan tepat tidak
12) Pompa dan naikan air raksa hingga 30 mmHg lebih tinggi dari
13) Turunkan air raksa secara perlahan dan identifikasi bunyi Korotkof
15) Lepaskan alat manset dan bantu pasien untuk memebuat posisi yang
nyaman
a. Definisi
dengan zona latihan, durasi antara 30-45 menit, dan frekuensi latihan
b. Tujuan
c. Prosedur kerja
1) Tahap persiapan
a) Lakukan pengkajian
2) Tahap Pra-Kerja
a) Fase Orientasi
b) Fase Kerja
(a) Music
3) Tahap Kerja
a) Pemanasan
c) Gerakan Pendinginan
4) Tahap terminasi
a) Rapikan alat-alat
c) Dokumentasikan hasil
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan
B. Subyek
Dalam studi kasus ini terdapat kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu :
2. Kriteria Eksklusi
C. Fokus Studi
Fokus studi dalam studi kasus kali ini adalah mengetahui pengaruh senam
41
42
Penelitian ini dilaksanakan pada 8-11 April 2020. Lokasi studi kasus ini
1. Tekanan Darah
a. Definisi
raksa (mmHg).
b. Tujuan
c. Fase Orientasi
1) Mengucapkan salam
2) Memperkenalan diri
3) Menjelaskan prosedur
d. Fase Kerja
diantaranya adalah :
1) Stetoskop
2) Spigmomanometer
4) Cuci tangan
6) Atur posisi yang nyaman bagi pasien sokong lengan depan atau
7) Gulung atau buku lengan baju bagian atas sehingga fossa cubiti
terlihat
10) Lakukan palpasi arteri atau nadi radialis dengan ujung jari
12) Turunkan air raksa perlahan dan pasang stetoskop di telinga dengan
benar
13) Letakan diafragma stetisop diatas arteri brakialis dengan tepat tidak
14) Pompa dan naikan air raksa hingga 30 mmHg lebih tinggi dari
15) Turunkan air raksa secara perlahan dan identifikasi bunyi Korotkof
17) Lepaskan alat manset dan bantu pasien untuk memebuat posisi yang
nyaman
a. Definisi
b. Tujuan
tubuh
c. Prosedur kerja
1) Tahap persiapan
a) Lakukan pengkajian
2) Tahap Pra-Kerja
a) Fase Orientasi
b) Fase Kerja
(a) Music
3) Tahap Kerja
a) Pemanasan
emosional.
c) Gerakan Pendinginan
d) Tahap terminasi
3. Menentukan masalah terkait dari data yang diperoleh dari jurnal dan buku.
(klien).
9. Melakukan senam aerobic low impact selama 30-45 menit 3 kali dalam 1
11. Melihat hasil selama di terapkan tindakan senam aerobic low impact
low impact terhadap penurunan tekanan darah pada Ny. A dengan hipertensi di
impact ini dilakukan selama 4 hari dimulai dari tanggal 8-11 april 2020. Hari rabu
penangan hipertensi dan penkes PHBS tentang senam aerobik, hari kamis tanggal
9-11 april penulis melakukan penerapan senam aerobic low impact bersama klien
sesuai dengan SOP yang sudah disusun. Adapun pembahasan tentang hasil
A. Hasil
kelamin perempuan yang lahir pada 21 April 1968 (52 tahun), beragama
bekerja sebagai tenaga pengajar di salah satu sekolah dasar di daerah kayu
agung dan mengurusi rumah tangga. Klien memiliki suami bernama Tn.L,
berumur 62 tahun dan klien memiliki 3 orang anak kandung. Klien tinggal
56
49
bersama suami dan 2 orang anaknya, 1 anak klien sudah menikah dan
Pada saat dikaji keadaan umum Ny.A baik, kesadaran compos mentis,
tinggi badan 160 cm, berat badan 73 kg. Saat di kaji pola makan klien
durian, diluar itu klien tidak ada pantangan makanan lagi. klien mengatakan
tidak mengkonsumsi obat obatan anti hipertensi, klien mengatakan tidak ada
aerobic low impact pada 9 april 2020 pada pagi hari. Penulis dan klien
50
sepakat untuk melakukan senam aerobic low impact di mulai pada pukul
08.00 WIB.
Pukul 08.00 WIB penulis dan Ny.A bersiap untuk melakukan senam
aerobic low impact pada Ny.A. Sebelum melakukan senam aerobic low
ulang alat yang akan digunakan untuk melakukan senam aerobic low impact
seperti music dan sound serta melihat keaadan lingkungan yang akan
digunakan dan melihat kesiapan dari klien mulai dari penampilan seperti
low impact selama 30 menit, dan klien mengatakan sudah siap untuk
alat yang akan digunakan saat melakukan senam aerobic low impact, senam
darah dan terjadi penurunan, hasil yang didapatkan yaitu 135/85 mmHg.
Pukul 08.00 WIB penulis dan Ny.A bersiap untuk melakukan senam
aerobic low impact pada Ny.A. Seperti biasa sebelum melaukan senam
aerobic low impact dengan klien, penulis melakukan evaluasi terkait materi
terlihat sudah mengerti tentang hipertensi dan senam aerobik. Setelah itu
melakukan senam aerobic low impact seperti music dan sound serta melihat
keaadan lingkungan yang akan digunakan dan melihat kesiapan dari klien
selama 30 menit, dan klien mengatakan sudah siap untuk melakukan senam
melakukan tindakan senam aerobic low impact pada esok hari pukul 08.00
WIB.
Pukul 08.00 WIB penulis dan Ny.A bersiap untuk melakukan senam
aerobic low impact pada Ny.A. Seperti biasa sebelum melakukan senam
aerobic low impact dengan klien, penulis melakukan evaluasi terkait materi
yang diberikan ketika pendidikan kesehatan di hari pertama. Dan disini klien
terlihat mengerti tentang penyakitnya dan juga manfaat dari senam aerobic.
Setelah itu penulis melakukan pengecekan ulang alat yang akan digunakan
untuk melakukan senam aerobic low impact seperti music dan sound serta
melihat keaadan lingkungan yang akan digunakan dan melihat kesiapan dari
klien mulai dari penampilan seperti memakai sepatu dan pakaian olahraga.
selama 30 menit, dan klien mengatakan sudah siap untuk melakukan senam
aerobic low impact. Penerapan senam aerobic low impact dilakukan selama
penulis mengukur kembali tekanan darah dan terjadi penurunan, hasil yang
darah, Ny.A harus tetap menjalankan program ini dengan di barengi minum
obat hipertensi dengan rutin untuk mendapatkan hasil yang lebih maksmal.
B. PEMBAHASAN
aerobic low impact terhadap tekanan darah tinggi pada Ny.A di Desa
Kabupaten Tangerang.
aerobic yang pertama kali pada klien Ny.A yang menderita hipertensi,
melakukan senam aerobic low impact terbukti klien memiliki tekanan darah
selain itu pola makan dari klien pun tidak teratur hanya memiliki pantangan
tekanan darah tinggi adalah tekanan darah sistolik dan diastolic diatas
low impact kepada Ny.A, klien tampak senang dan bersemangat ketika
tekana darah setelah senam aerobic low impact didapatkan hasil 135/85
mmHg.
Pada hari kedua dan hari ketiga pun demikian, terus terjadi
berdengung, sukar tidur, sesak napas, rasa berat ditengkuk, mudah lelah,
tahun. Berdasarkan dari data diatas, data tersebut sama dengan kondisi yang
dialami oleh Ny.A yaitu sering mengalami pusing bahkan bisa menjadi
tekanan darah. Penelitian yang dilakukan oleh desy pupita anggraini adanya
diastolic 12 mmHg.
dilakukan dengan zona latihan, durasi antara 30-45 menit, dan frekuensi
latihan kira-kira 2-3 kali dalam seminggu cukup untuk menaikkan sedikit
fungsi kardiovaskkular dan kesehatan serta daya tahan otot ke keadaan yang
banyak dengan usaha lebih kecil, jantung menjadi semakin kuat, memompa
darah lebih banyak dengan denyut nadi yang makin bekurang. Persedian
darah dalam tubuh akan meningkat atau bertambah, volume darah secara
proses ini lah biasanya bisa menurunkan tekanan darah, penurunana tekanan
berkurang. Otot jantung pada orang yang sering berolahraga sangat kuat,
maka otot jantung pada orang yang rutin berolahraga akan berkontraksi
lebih sedikit dari pada otot jantung orang yang jarang berolahraga untuk
memompakan volume darah yang sama. Karena latihan fisik senam aerobic
cardiac output.
penerapan senam aerobic low impact terhadap penurunan darah tinggi pada
Ny.A selama 3 hari dengan waku 30 menit terjadi penurunan tekana darah,
studi kasus tersebut sejalan dengan hasil penelitian sarifah dkk, 2016 ada
low impact dapat menurunkan tekanan darah dan dampaknya akan sangat
A. Kesimpulan
impact 140 mmHg pada Ny.A dengan hipertensi dan setelah diberikan
tindakan senam aerobic low impact selama 3 hari dalam 30 menit tekanan
tindakan senam aerobic low impact selama 3 hari dalam 30 menit tekanan
darah. Senam aerobic low impact cukup efektif untuk mengurangi atau
ini harus di barengi dengan minum obat secara rutin untuk mendapatkan
B. Saran
57
58
tekanan darahnya agar berada di agka normal. Ny.A juga harus berperan
di pelajari. Dan klien juga harus meminum obat hipertensi secara rutin.
senam aerobik yang rutin minimal 3 kali dalam satu minggu dengan
3. Bagi Mahasiswa
59
60
Tim Bumi Medika, 2017, berdamai dengan hipertensi, cetakan pertama, jl. Sawo
raya no. 18, editor yanita nur indah sari
Trisnawan, A, 2010, Senam Aerobik, Jl. Raya Semarang-Demak Km 8.5 Semarang.
Aneka Ilmu
Triyanto E, 2017, pelayanan keperawatan bagi oenderita hipertensi secara
terpadu, cetakan ke I, Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-
4462135; 0274-882262; Fax 0274-4462136 E-mail: info@grahailmu.co.id,
graha ilmu.
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Tangerang
No. Hp : 087877804899
E-mail : Mulkanhabil@gmail.com
B. Riwayat Pendidikan
(INFORMED CONSENT)
( Rahayu Suseno )
Tabel. Hasil tindakan senam aerobic low impact Ny.A
C. Materi:
1. Pengertian hipertensi.
2. Penyebab hipertensi.
3. Tanda dan gejala hipertensi.
4. Pencegahan hipertensi.
5. Penatalaksanaa hipertensi
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan
N Tahap Kegiatan Waktu
o Penyuluh Peserta
1. 1 Pembuk a. Penyampaian salam a. Membalas 5 menit
. aan b. Perkenalan salam
Dan c. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
Perkenal c. Memperhatikan
an
2 Inti a. Penyampaian Materi: a. Menyimak/ 20
1. Pengertian Memperhatikan menit
hipertensi.
2. Penyebab hipertensi.
3. Tanda dan gejala
hipertensi.
4. Pencegahan b. Bertanya
hipertensi.
5. Penatalaksanaan c. Menyimak
hipertensi
b. Memberi kesempatan
untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan
3. Penutup a. Menyimpulkan a. Menyimak 5 menit
b. Mengevaluasi b. Menjawab
(memberikan pertanyaan
pertanyaan) c. Menjawab
c. Memberi salam salam
G. SumberBacaan
Airlangga University press (AUP), 2015, hipertensi manajemen komprehensif,
cetakan pertama-2015, kampus C Unair, Mulyorejo Surabaya 60115 Telp.
(031) 5992246, 5992247 Fax. (031) 5992248 E-mail:
aup.unair@gmail.com, Budi s. Dkk.
Khatib, O.MN. El-Guindy, M.S. 2005, Clinical Guidelines For The
Management Of Hypertension, Edisi 29, Regional Office For The Eastern
Mediterranean Cairo, World Health Organization
H. Evaluasi :
1. Cara : Lisan
2. Jenis : Pertanyaan terbuka
3. Waktu : Setelah penyuluhan
4. Soal :
1. Jelaskan pengertian hipertensi !
2. Sebutkan penyebab hipertensi !
3. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi !
4. Sebutkan pencegahan hipertensi !
5. Sebutkan penatalaksanaan hipertensi!
Lampiran I
Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan
hipertensi.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hipertensi didefinisikan sebagai
suatu peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang
terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat
menunjukkan keadaan seperti hipertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.
Jadi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah yang lebih
dari 140/90 mmHg.
2. Penyebab Hipertensi.
a. Asupan garam yang tinggi
b. Stress psikologis
c. Faktor keturunan
d. Kurang olahraga
e. Kebiasaan hidup yang tidak baik, seperti merokok dan alkohol
f. Peningkatan usia
g. Obesitas
h. Kurang tidur
Sasaran : Keluarga
Waktu : 30 menit
K. Materi:
L. Metode
3. Ceramah
4. Tanya Jawab
M. Media
2. Leaflet
N. Kegiatan
o Penyuluh Peserta
. an e. Perkenalan e. Memperhatikan
Perkenal
an
aerobik.
7. Macam-macam
senam aerobik
8. Manfaat senam
aerobik. e. Bertanya
9. Persiapan senam
aerobik. f. Menyimak
d. Memberi kesempatan
untuk bertanya
e. Menjawab pertanyaan
e. Mengevaluasi e. Menjawab
(memberikan pertanyaan
f. Memberi salam
O. SumberBacaan
Brick, L. Fitnes Aerobics, Lynne Bric, Anna Agstina, 2002, Bugar Dengan
Senam Aerobik, Cetakan ke-II, Jl. Pelepeh Hijau IV.I.No> 14-15 Kelapa
Gading Permai, PT Raja Grafindo Persada.
Cooper, K.H. 1968, Aerobics, cetakan ke I, Kenneth H. Cooper, M.D. New York,
Antonius Adiyiwoto, 1977, Aerobik, Cetakan ke-I,Jakarta, PT Gramedia.
Trisnawan, A, 2010, Senam Aerobik, Jl. Raya Semarang-Demak Km 8.5
Semarang. Aneka Ilmu.
P. Evaluasi :
5. Cara : Lisan
8. Soal :
6. Jelaskan pengertian senam aerobik !
Senam Aerobik
Senam aerobik adalah suatu rangkaian gerakan yang dipilih secara sengaja
dengan cara mengikuti irama music yang dipilih sehingga melahirkan ketentuan
ritmis, kontinuitas, dan durasi tertentu. Dengan kata lain, senam aerobic adalah
suatu rangkaian gerakan dan music yang sengaja diciptakan atau dibuat sehingga
muncul keselarasan antara gerakan dan music untuk mencapai tujuan tertentu
Tarian aerobic merupakan salah satu bentuk latihan yang bagus karna selain
durasi antara 30-45 menit, dan frekuensi latihan kira-kira 2-3 kali dalam
c. Irama music sebagai pedoman kecepatan dan menjaga motivasi orang yang
selama melakukan aerobic high impact (HIA) tanpa tekanan tingkat tinggi
pada sendi-sendi.
gerakan di mana tumit mengangkat setapi jari kaki tetap berada dilantai.
kaki meningalkan alntai. Impact yang memberi tekanan pada kaki adalah 3-
4 kali berat badan tubuh ketika kaki kembali menginjak tanah. Tekanan ini
kering, dan pinggul. Tetapi jika gerakan aerobic high impact dengan teknik
mudah dilakukan.
f. Dapat mengubah tubuh yang berlemak menjadi tubuh yang tegap berisi
a. Pemanasan
melakukan latihan
d. Kegiatan inti
Tahap ini merupakan tahap inti dari senam aerobic. Tahap ini merupakan
untuk mencapai traning zone. Training zone adalah daerah ideal denyut nadi
dalam latihan.
e. Pendinginan
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com
Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani No.12, Banjar Agung, Cipocok Jaya, Serang 42122
Telepon/faksimil : 0254-7917796, Surat elektronik : poltekkesbanten@gmail.com