TESIS
Oleh:
BERRY SASTRAWAN
NIM D.1520002
Indonesia memiliki Sumber daya Alam yang
Melimpah
Perlunya Pembangunan berkelanjutan salah
satunya Pariwisata
Pemerintah pusat konsern dalam
pengembangan pariwisata
Kelembagaan yang harus di perkuat
Potensi pariwisata besar namun diberdayakan
belum maksimal
Pariwisata berkelanjutan sebagai sumber PAD
Apakah strategi penguatan kelembagaan berpengaruh signifikan
pengembangan pariwisata di Kabupaten Sukabumi ?
Apakah strategi penguatan kelembagaan berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten
Sukabumi ?
Apakah Pengembangan Pariwisata berpengaruh signifikan
terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
Kabupaten Sukabumi ?
Apakah strategi penguatan kelembagaan dalam Pengembangan
Pariwisata berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Sukabumi ?
Menurut Esman (1986), Pengembangan
kapasitas kelembagaan merupakan suatu
proses perubahan sosial berencana yang
dimaksudkan sebagai sarana pendorong
proses perubahan dan inovasi. Pembangunan
lembaga dapat dirumuskan sebagai
perencanaan, penataan, dan bimbingan dari
organisasi-organisasi baru.
Sumber: Leavit dalam Djatmiko, 2004
Definisi Pengembangan
Pengembangan adalah salah satu bagian
manjemen yang menitik beratkan pada
implementasi potensi budaya harus
dilaksanakan dengan rentang waktu, berapa
langka sistematis yang dapat mengarah pada
pencapaian hasil,dan hasil yang dicapai
diharapkan pada perencanaan manajeman
dengan kegiatan yang sangat spesetif untuk
mencapai tujuaan visi, tujuan, dan sasaran
dari rencana tersebut.
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun
2009 dalam BAB I Ketentuan Umum Pasal 1
ayat 3 mendefinisikan Pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Atraksi (attraction)
Fasilitas (Amenities)
Aksesibilitas (access)
Pelayanan Tambahan (ancillary services)
Menurut Joyosuharto (1995) bahwa
pengembangan pariwisata memiliki tiga
fungsi, yaitu: a) menggalakkan ekonomi, b)
memelihara kepribadian bangsa dan
kelestarian fungsi dan mutu lingkungan
hidup, c) memupuk rasa cinta tanah air dan
bangsa. Untuk menjalankan ketiga fungsi
tersebut maka diperlukan pengembangan
obyek wisata dan daya tarik wisata,
meningkatkan dan mengembangan promosi
dan pemasaran, serta meningkatkan
pendidikan dan pelatihan kepariwisataan
Pembangunan pariwisata berkelanjutan diartikan
sebagai proses pengembangan yang tidak
mengesempingkan kelestarian sumberdaya yang
dibutuhkan untuk pembangunan di masa akan
datang. Pengertian Pembangunan Pariwisata
Berkelanjutan ini sering diartikan sama dengan
wisata alternatif, yang di identifikasi sebagai:
“Forms of tourism that are consistent with
natural, social, and community values and which
allow both hosts and guests to enjoy positive
and worthwhile interaction and shared
experiences (Eadington and Smith, 1992).
Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi
Pemerintah Daerah sangatlah penting karena
PAD menunjukkan kemampuan daerah dalam
menggali sumber keuangnnya sendiri yang
kemudian menjadi sebuah ukuran kinerja
bagi Pemerintah Daerah dalam proses
pengembangan ekonomi daerah. Menurut
Halim (2004:67), “Pendaptan Asli Daerah
(PAD) merupakan semua penerimaan daerah
yang berasal dari sumber ekonomi asli
daerah”.
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan Bagian laba bank
Pembangunan Daerah (BPD), bagian laba
Perusahaan Daerah, dan hasil investasi pada
pihak ketiga.
Lain-lain PAD yang sah
Kerangka Berfikir Strategi Penguatan Kelembagaan dalam
Pengembangan Pariwisata Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah
Melakukan studi pendahuluan dalam hal ini melihat
fenomena yang terjadi tentang sumber-sumber Pendapatan
Asli Daerah.
Identifikasi dan rumusan masalah penelitian.
Penentuan kerangka pemikiran untuk masalah penelitian.
Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat
spesifikasi, tujuan, luas, jangkauan, dan hipotesis
penelitian untuk diuji.
Penentuan konseptualisasi variabel penelitian.
Penentuan prosedur penelitian serta populasi kemudian
memilih teknik sampling
Memberikan definisi terhadap pengukuran variabel.
Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
Pengujian Model Asumsi Klasik
Proses pengolahan data.
Jika data telah dikumpulkan valid dan reliabel kemudian
dianalisis.
Kesimpulan berdasarkan hasil analisis data untuk
menjawab tujuan dari penelitian yang dilakukan.
Operasional variabel (Soedibyo, 2005; 47)
adalah definisi kongkrit atau spesifik dari
konsep atau konstrak yang akan diukur.
Perumusan masalah yang ditelaah dan tujuan
penelitian mempunyai tiga variabel yang
menjadi kajian penelitian ini yang dijelaskan
melalui operasionalisasi variabel penelitian
yang terdiri dari Varibel Strategi Penguatan
Kelembagaan (X1), Variabel Pengembangan
Pariwisata (X2) dan Variabel Peningkatan
Pendapatan Asli Daerah (Y).
Nomor
Variabel Dimensi Indikator
Pernyataan
Pengetahuan 1
Keterampilan 2
Tingkat individu
Kompetensi 3
Etika 4
Sumber Daya 5
Ketatalaksanaan
Penguatan
(kualitas SDM dan
Kapasitas 6-7
Tingkat Implementasi
Kelembagaan
Kelembagaan Program)
(Leavit dalam
Djatmiko, 2004)
Sistem Pengambilan
9
Keputusan
Peraturan 10
Perundang-undangan 11
Tingkat Sistem
Kebijakan
12
Pendukung
Nilai sejarah
keaslian (Budaya) 13
Panorama alam,
Atraksi flora & fauna 14
event kebudayaan
atau Pariwisata 15
Ketersediaan tempat
makanan dan 16
minuman
Pengembangan Ketersediaan
akomodasi 17
Pariwisata (Cooper Fasilitas
Kebersihan 18
dalam Adiati dan
Ketersediaan
petunjuk arah 19
Basalamah, 2014)
Keamanan 20
Akses sarana dan
prasarana 21
Akses transportasi 22
Aksesibilitas Ketersediaan Agen
travel 23
Ketersediaan
informasi 24
Pajak Hotel 25
Pajak Restoran 26
Pajak Daerah Pajak Hiburan 27
Pajak Reklame 28
Pajak Parkir 29
Pendapatan Asli
Retribusi Parkir 30
Daerah
Retribusi Jasa Umum 31
(Permendagri No.
Retribusi Retribusi Jasa Usaha
13 Tahun 2006) 32
Retribusi Perizinan
Usaha 33
Pengembangan
2 Pariwisata 3,53 3,71 3,33
Pendapatan Asli
3 Daerah 3,46 3,79 3,18