Shaloom,
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena atas
rahmat-Nyalah kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun
penyusunan makalah ini melalui proses yang cukup lama, yaitu sekitar 13 minggu
berturut-turut dimulai sejak tanggal 22 Pebruari 2016.
Makalah tentang Pengaruh Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap
Iman Kristen ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi persyaratan mengikuti
ujian akhir semester (UAS) dan diharapkan melalui makalah ini, kami selaku
penulis dapat lebih memahami pengaruh ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
pendidikan agama Kristen.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini. Kami mengakui bahwa isi
makalah ini sangat jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kami sebagai penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Kami harap penyusunan
makalah ini dapat berguna bagi banyak orang.
Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
11
16
19
19
3.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA
20
BAB I
PENDAHULUAN
orang-orang
sudah
menggunakan
pompa
air
untuk
mendapatkan air dari sumur. Dulu orang jika berpergian dari satu
tempat ke tempat lain dengan jalan kaki, sekarang orang-orang
berpergian dengan menggunakan mobil, kereta api, pesawat, dan lain
sebagainya.
Dari contoh di atas, pada era globalisasi seperti sekarang ini
manusia tidak akan pernah luput dengan yang namanya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi orang-orang semakin meninggalkan iman merea. Mereka
selalu bergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi dan mulai
melupakan Tuhan mereka. Lalu, bagaimana dengan iman Kristen
dalam menghadapi kemajuan dunia dalam era globalisasi yang serba
ilmu pengetahuan dan Teknologi ini?
1.2 Rumusan Masalah
ilmu-ilmu
diperoleh
dari
keterbatasannya.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu/17/02/2015)
2
BAB II
PEMBAHASAN
Abad-abad
berikutnya
(XVH-XVIII)
dimana
rasiodianggap
sebagai hakim yang bertahta, manusia sudah menjadi dewasa. Justru pada
abad-abad inilah terjadi konfrontasi iman dan akal budi secara terbuka.
John Locke (1632-1740) dan dilanjutkan David Hume (1711-1776)
merupakan tokoh-tokoh empirisme yang menurut bukti-bukti pengalaman
bisa diterima dengan panca indera sebagai realita yang logis. Pandangan
ini merupakan bibit kritik terhadap mukjizat dalam Alkitab. Masa ini
dikenal dengan kebangkitan ilmu pengetahuan alam.
Aguguste Comte (1798-1857) membagi perkembangan manusia
dalam tiga tahap perkembangan, yaitu teologis, metafisis, dan sekarang
positif (ilmiah atau scientific). Pandangan ini dengan sendirinya
menempatkan agama sebagai perkembangan yang sudah lalu.
Abad XIX ditandai dengan hadirnya Charles Darwin (1809-1882).
Dalam bukunya Origin of Species ia mengemukakan teorinya yang
menghebohkan tentang evolusi biologis yang menganggap bahwa asal
semua makhluk hidup adalah dari makhluk yang lebih sederhana dan
berkembang secara evolusi melalui jangka waktu yang panjang sekali ke
jenis makhluk hidup yang lebih sempurna dimana manusia merupakan
puncak deretan perkembangan tersebut. Doktrin evolusi menjadikan
manusia bagian dari alam. Penerimaan pandangan yang radikal ini berarti
penyelidikan tentang manusia dapat berjalan menurut garis-garis alam.
Teori evolusi ini menghebohkan sekali dalam hubungan dengan gereja.
Terpengaruh evolusi ini, Sigmund Freud (1856-1939) mulai
mengembangkan teori analisa atas jiwa, jiwa yang semula dianggap
urusan Tuhan. Penyelidikannya membawa kepada kesimpulan bahwa
semua tingkah laku manusia merupakan gejala-gejala jiwa saja yang
sebenarnya sudah ada dalam bawah sadar jiwa manusia itu sendiri. Dan
komentarnya yang menghebohkan ialan bahwa agama adalah ilusi
manusia belaka, dan agama merupakan obyek pelarian kejiwaan.
Karl Marx (1818-1883) dan Frederich Engels (1820-1895)
merupakan bapa-bapa matenallism modern yang sesungguhnya, pada
mulanya dicetuskan oleh Democritus filsuf Yunani purba. Menurut paham
ini, dalam alam hanya ada keberadaan materi saja. Hakekat keberadaan
Roh ditolak.
Abad-Abad ini merupakan puncak bangkitnya atheism dan
Agnosticisme. Dan dapat dikatakan kewibawaan gereja dan Alkitab
seakan-akan dihancurkan.
5. Perkembangan Abad XX
Kalau abad-abad sebelumnya merupakan kejayaan rasionalisme
dan kehancuran teologi Kristen, abad XX timbul sebagai revolusi di
kalangan ilmu pengetahuan sendiri, dimana penemuan abad sebelumnya
yang dianggap mutlak, positif dan matrealistis terpaksa harus ditinjau
kembali dengan ditemukannya banyak hal baru dalam abad ini.
Juga akibat-akibat tragis yang ditimbulkan Perang Dunia I sebagai
buah kemajuan alat-alat perang akibat rasionalisme dan matrealisme
kebutuhan hidup bahagia bagi manusia. Obyek penyelidikan mulai beralih
kepada hal-hal yang kelihatan dan metafisik, lebih-lebih dengan kegagalan
matrealisme akibat perang dunia, manusia mulai kembali mencari nilainilai moral dan etika dalam agama-agama. Teori-teori yang dulu
menggoncangkan Alkitab sekarang digoncangkan oleh ilmu pengetahuan
itu sendiri. Konsep fisika Galileo dan Newton yang sudah tiga abad
diterima sekarang terpaksa ditinjau kembali oleh teori Relativime dan
Enstein.
Sekalipun abad ini dikalangan teolog Kristen sendiri timbul banyak
tokoh yang menolak nilai ilmiah Alkitab misalnya Rudolf Bultmann
dengan demitologinya, tetapi dikalangan Kristen lainnya banyak
bermunculan ahli-ahli yang dengan penuh kegairahan mulai menggali
kembali rahasia yang terkandung dalam Alkitab. Carl FH Henry mulai
menggali dan mempopulerkan Alkitab sesuai pengetahuan modern.
Di banyak Negara sudah timbul banyak gerakan sarjana-sarjana
Kristen untuk membela Alkitab dengan cara-cara ilmu pengetahuan pula.
Di Amerika dibentuk American Scientific Aplication dan juga Creation
Research Study. Di Inggris dibentuk Evolution Protest Movement.
Kejenuhan ilmu pengetahuan pada pertengahan abad ini, ditambah
hilangnya kepribadian manusia akibat teknologi modern otomatis dan
teknologi,
mempertemukan
siswa
proses
pembelajaran
dengan
guru,
tetapi
tidak
harus
bisa
juga
pemanfaatan
teknologi.
Setelah
adanya
menjadi komoditi.
4. Bidang politik
Timbulnya kelas menengah baru yang akan menjadi pelopor
untuk menuntut kebebasan politik dan kebebasan berpendapat
tujuan tertentu.
Kerahasiaan alat tes semakin terancam, seperti tes psikologi.
Kecemasan teknologi, seperti kerusakan komputer karena
terserang virus, kehilangan berbagai file penting dalam
10
sosial.
Pola interaksi antar manusia yang berubah dengan bantuan
gadget, yang membuat orang-orang menjadi sibuk dengan
dunianya sendiri.
Kemah
Suci
40:35).
Tentang Bait Suci dan istana yang dibangun oleh Salomo (1 Rajaraja 7-8).
Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat bahwa Allah tidak pernah
11
Akan tetapi di sisi lain, kita akan melihat bahwa Allah juga
menentang setiap penciptaan teknologi yang bermotivasikan kebesaran
diri, kelompok, atau pun bangsa. Beberapa contohnya:
I.
Ketika
Allah
memporak-porandakan
menara
Babel
II.
11:1-13).
Ketika murid-murid menunjuk pada bangunan Bait Suci,
Yesus
IV.
mengatakan
bahwa
bangunan
tersebut
akan
12
teknologi
dijadikan
dewa
dan
manusia
tidak
13
Tuhan.
Teknologi harus sesuai dengan nilai moral. Setiap orang
percaya dapat menggali dan mempergunakan teknologi
sesuai dengan
taat dan
14
15
TEKNOLOGI
HUMANIOR
KOMERSIAL
PENDIDIKA
Penemuan
Kebenaran
Fiskan
Ilmu Bumi
Ilmu Sosial
Biologi
Aplikasi
Kebenaran
Teknik
Kedokteran
Pertanian
Arsitektur
A
Interpretasi
Kebenaran
Theology
Filsafat
Musik
Seni
Implementasi
Kebenaran
Bisnis
Transportasi
Sastra
N
Transmisi
Kebenaran
Mengajar
Jurnalistik
Hukum
Keuangan
Kesimpulan
pertama,
pada
dasarnya
sains
dan
teknologi
16
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Pada dasarnya, sains dan teknologi merupakan bagian dari mandat budaya.
Manusia akan selalu berusaha memajukan sains dan teknologi di dunia ini.
Sains dan teknologi pastinya membuat kemajuan dalam kehidupan manusia
tetapi bukan berarti tidak menimbulkan masalah.
Masalah atau penyimpangan terjadi dalam sains dan teknologi karena sains
modern memilih asas empirisme dan menyingkirkan Alkitab. Jadi dengan
adanya sains dan teknologi yang semakin maju, seringkali manusia justru
menyingkirkan dan mengesampingkan pengetahuan yang didapat dari
Alkitab.
3.2 Saran
Dalam mempelajari, merancang, maupun memanfaatkan sains dan
teknologi harus berpegang pada etika Kristen bagi kemuliaan Tuhan. Di
tengah semakin pesatnya kemajuan sains yang bisa saja membuat kita ragu
akan iman kita, kita harus bisa berpegang teguh pada iman kita kepada Tuhan.
Sains dan teknologi bisa berdampak baik untuk kehidupan kita asal kita bisa
memilah apa yang kita percayai.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu/17/02/2015
http://novigusman.blogspot.co.id/2014/06/dampak-positif-dan-negatif-iptekdalam.html/24/02/2015
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-ilmu-pengetahuanfungsi.html/17/02/2015
http://www.pengertianku.net/2015/01/pengertian-iptek-atau-ilmu-pengetahuandan-teknologi-lengkap.html/17/02/2015
Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan Praktek PAK Penuntun bagi Mahasiswa
Teologi dan PAK, Pelayan Gereja, Guru Agama, dan keluarga Kristen,
(Yogyakarta : Andi Offset), Hal.4
18