Disusun/Disunting Oleh
Kilat Kasanang, M.Th
PALANGKARAYA
Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen Protestan
Untuk Perguruan Tinggi
Hal 1
1. Deskripsi Singkat
Pendidikan Agama menjadi salah satu matakuliah dalam kelompok MK
Pengembangan Kepribadian, dan merupakan salah satu mata kuliah dalam kategori
Kurikulum Inti. Melalui SK Dirjen Dikti Depdiknas No. 38/Dikti/2002 mengatur
"Rambu-rambu Pelaksanaan Matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi" dimana matakuliah Pendidikan Agama terdapat didalam SK tersebut secara
eksplisit telah merumuskan Visi, Misi dan Kompetensi kelompok Matakuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK). Pendidikan Agama Kristen mengemban misi
sebagai nilai iman, rohani, kepribadian yang membekali mahasiswa untuk
mewujudkan nilai-nilai kristiani dalam arti memperjuangkan kasih, keadilan dan
kebenaran dalam keluarga, masyarakat dan diseluruh aspek kehidupan.
2. Unsur Capaian Pembelajaran
Tujuan khusus matakuliah ini adalah supaya mahasiswa dapat:
1) Menjadi cerdas Spiritualnya (Ahlak, Harati dalam bahasa dayak ngaju)
dan juga cerdas secara Intelektualnya.
2) Memahami inti ajaran Kristen sebagai landasan pengembangan nilai-nilai
Kristiani (Memahami tentang Allah, Manusia, Dosa, Keselamatan,
Pertobatan, Karunia, dst).
3) Menerapkan sikap toleran dan cinta damai serta mencari solusi berbagai
permasalahan yang terkait dengan pluralisme dan multikulturalisme.
4) Menginternalisasikan ajaran dan nilai-nilai Kristen dalam pengembangan
kepribadiannya untuk menghadapi tantangan zaman masa kini (IPTEK dan
SENI).
3. Komponen Penilaian
Proses penilaian pada mata kuliah ini dibedakan dalam 4 komponen, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Kehadiran
- Komponen ini memiliki poin sebesar 10% dari total pertemuan tatap muka di
kelas (14). Kehadiran merupakan salah satu komponen penunjang dalam
melakukan proses penilaian karena setiap pertemuan akan membahas
berbagai macam model persoalan yang akan didiskusikan bersama. Setiap
persoalan yang dilontarkan menuntut adanya peran aktif mahasiswa untuk
dapat mengemukakan pendapat mereka dengan baik.
- Keaktifan/Kehadiran mahasiswa dalam Ibadah dan kegiatan kemahasiswaan
Kristen kampus seperti (PMK=Persekutuan Mahasiswa Kristen, STMIK)
akan dijadikan nilai tambah.
b. Tugas
Komponen keseluruhan tugas memiliki poin 30%
- Selama 1 semester, mahasiswa diminta untuk setiap minggunya mencatat
rangkuman khotbah minggu di gereja masing-masing, yang di paraf oleh
pendeta yang berkhotbah.
- Dalam 1 semester ada 4 tugas rumah (baik perorangan atau kelompok) yang
diberikan (2x sebelum UTS dan 2x setelah UTS).
c. UTS (Ujian Tengah Semester)
UTS dilakukan pada pertemuan ke 8 dari keseluruhan total pertemuan melalui
ujian tertulis. Materi yang diujikan adalah materi pertemuan 1 sampai dengan 7,
dengan bobot yang diberikan sebesar 30%.
d. UAS (Ujian Akhir Semester)
UAS dilakukan pada pertemuan ke 14 dari keseluruhan total pertemuan melalui
ujian tertulis. Materi yang diujikan adalah materi setelah UTS yaitu materi pada
pertemuan 9 sampai dengan 13, dengan bobot yang diberikan sebesar 30%.
Catatan :
- Tidak berlaku ujian susulan baik UTS maupun UAS kecuali kepada
mahasiswa yang diberikan izin khusus seperti sakit (disertai dengan surat
dokter dan surat dari orang tua/wali), atau terlibat dalam kegiatan akademik
di luar kampus (disertai dengan surat izin yang ditanda tangani oleh
KAPRODI)
- Tidak berlaku perbaikan nilai Tugas, UTS maupun UAS kecuali diikuti oleh
seluruh peserta mata kuliah
4. Kriteria Penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan semua komponen nilai yang ada. Nilai akhir yang
diperoleh mahasiswa merupakan rata-rata dari perolehan tiap komponen dengan
melibatkan bobot masing-masing. Nilai akhir merupakan gambaran kemampuan dan
kualitas mahasiswa terhadap ilmu yang sudah diperoleh selama 1 semester. Nilai
akhir akan dikonversi ke dalam bentuk angka dan huruf dengan rincian sebagai
berikut :
E
Merupakan perolehan mahasiswa yang tidak mengikuti tugas, UTS, UAS dan kehadiran <
50
Disusun Oleh :
Kilat Kasanang, M.Th
KONSEP ALLAH/TUHAN
DARI SUDUT PANDANG IMAN KRISTEN
Disusun oleh : Kilat Kasanang, M.Th
(Pertemuan Minggu II dan III)
Untuk seseorang mempelajari konsep Allah/TUHAN maka ia harus terlebih
dahulu mempunyai presuposisi (pra anggapan) umum sbb.:
1. Bahwa Allah ada Pra-anggapan "Allah ada" adalah penting seperti apa yang
dipaparkan oleh Alkitab: Kej 1:1 Maz 14:1 Ibr 11:6 Maz 53:1 Yoh 7:17 Maz
10:3-4 Keberadaan Allah bukan dalam "ide" atau "kuasa" tapi sebagai "Pribadi".
2. Bahwa Allah telah menyatakan Diri melalui PenyataanNya (wahyu) Allah
menyatakan Diri melalui ciptaan, sejarah, hati nurani, Alkitab dan Yesus Kristus.
Mar 11:6; Kej 1:1; Yoh 7:17
3. Bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan kemampuan untuk dapat
mengenal/ mengerti tentang Allah Pengetahuan manusia tentang Allah
a. Pengetahuan yang sudah ada secara naluriah
b. Pengetahuan yang harus diusahakan Kej 1:26; Rom 10:7
4. Hanya dengan iluminasi Roh Kudus manusia dapat mengenal Allah Bahwa
karena kejatuhan manusia kedalam dosa, maka manusia tidak lagi dapat
mengenal Allah dengan benar, kecuali kalau Roh Kudus memberikan iluminasi
kepada manusia. 1Ko 2:14; Yoh 16:13; 2Pe 1:20-21
A. TEORI-TEORI SEKULER (PANDANGAN UMUM) TENTANG ALLAH
1. DEISME Pandangan yang mengatakan bahwa dunia ini adalah mekanisme yang
bisa mengatur dirinya sendiri dan Allah meninggalkannya segera setelah Ia
menciptakannya dan membiarkannya berkembang sendiri.
2.
Pertanyaan: Apakah yang Anda ketahui mengenai Allah Tri Tunggal? Apa saja
peran Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus? Kesulitan apa yang Anda
(anggap
saja
KONSEP MANUSIA
DARI SUDUT PANDANG IMAN KRISTEN
Disusun oleh : Kilat Kasanang, M.Th
(Pertemuan Minggu IV dan V)
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita ... maka Allah
menciptakan manusia itu" (Kej 1:26-27).
Jadi, manusia bukanlah hasil proses pengembangan alami yang sempurna dari
makhluk yang lebih rendah tingkatannya seperti yang dikembangkan oleh teori
naturalistik. Manusia bukanlah pengembangan dari kayu, batu, tumbuhan, apalagi
binatang, seperti teori evolusi Darwin yang mengatakan bahwa manusia berkembang
dari kera.
Manusia diciptakan khusus oleh Allah, sebagaimana bumi serta segala isinya
diciptakan oleh Allah. Temuan fosil manusia purba adalah hasil rekaan manusia, yang
hendak menunjukkan bahwa bangsa manusia telah mengalami perkembangan
sedemikian rupa, khususnya dalam hal bentuk tubuh dan ciri bawaannya. Penciptaan
Adam dan Hawa dapat membuktikan bahwa sesungguhnya mereka adalah manusia
yang sangat sempurna sebab dibentuk oleh Allah sendiri. Bahkan manusia diciptakan
hampir sama dengan Allah. Daud bermazmur:
Jika manusia hampir sama seperti Allah atau dengan kata lain istimewa dalam
penciptaannya, tidak mungkin manusia berkembang dari benda atau makhluk yang
kurang berharga, yang tidak pernah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Semua
teori naturalistik dan evolusi yang menyebutkan bahwa manusia berkembang dari alam
atau binatang adalah teori yang tidak alkitabiah dan tidak ada kebenarannya. Oleh
karena itu, teori tersebut tidak dapat dipercaya. Apalagi jika melihat penciptaan Hawa
yang dibuat secara ajaib dari rusuk Adam. Jika demikian pemikiran, bahwa manusia
berkembang menurut teori evolusi, tidak dapat diterima. Manusia diciptakan langsung
oleh Allah. Selain itu, apa yang dipaparkan dalam Alkitab, dibanding dengan penjelasan
teori, evolusi jelas bertolak belakang.
Teori evolusi jelas menekankan bahwa manusia mengalami evolusi yang
membuatnya semakin berkembang menjadi baik. Jika kita menyimak Alkitab, hal yang
sebaliknyalah yang didapati. Justru karena dosalah manusia mengalami kemunduran
dari beberapa sisi.
1. Kemunduran pertama, yakni dari segi panjangnya umur. Manusiamanusia yang dicatat dalam kitab Kejadian berusia delapan ratus
hingga sembilan ratus tahun, bahkan manusia tertua dunia yang pernah
hidup, Metusalah, mencapai usia 969 tahun. Kini umur manusia amat
jarang dapat mencapai umur seratus tahun.
2. Kemunduran dalam hal ukuran tubuh. Kejadian 6 mencatat bahwa
orang- orang zaman itu adalah orang-orang raksasa. Sebagai contoh,
Goliat, yang dikalahkan Daud, memiliki tinggi badan tidak kurang dari
tiga meter. Padahal Goliat adalah sisa-sisa orang Enak yang pada waktu
itu memiliki bentuk tubuh yang lebih besar lagi.
memungkinkan
manusia
untuk
kembali
dan
berusaha
Allah
(1Yoh
2:6).
Memang
manusia
tidaklah
dapat
seperti
Allah,
tetapi
manusia
harus
tetap
KEJATUHAN MANUSIA
DALAM DOSA
Disusun oleh : Kilat Kasanang, M.Th
(Pertemuan Minggu VI)
"Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
Roma 3:23.
Ada banyak pertanyaan yang diajukan tentang setan yang tidak bisa dijawab
karena Allah memilih tidak mengatakannya pada kita. Tetapi keterangan yang cukup
telah diberikan dalam Alkitab untuk menjawab beberapa pertanyaan yang umum dan
memberikan pengertian pada kita tentang musuh rohani kita tersebut.
Alkitab mengatakan bahwa ia adalah kepala dari roh-roh jahat, yang jumlahnya
banyak sekali. Dari mana mereka berasal, kita hanya memiliki sedikit keterangan. Dari
beberapa bagian Alkitab yang menjelaskan segala sesuatu tentang mereka, kita percaya
bahwa mereka diciptakan pertama kali tanpa dosa. Dibawah kepemimpinan setan
(Lucifer), mereka memberontak melawan Allah dan diusir dari hadirat-Nya.
Alkitab berbicara tentang kejatuhan mereka: "Dan bahwa Ia menahan malaikatmalaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang
meninggalkan tempat kediaman mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia
kekelaman sampai penghakiman pada hari besar." Yudas 1:6. Petrus berkata, "Sebab
jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi
melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam
gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman." 2Petrus 2:4.
Setan menjadi musuh Allah dan memimpin tentaranya untuk melawan Allah
dengan berbagai cara yang mungkin. Karena itu, ketika Allah menciptakan manusia,
iblis berusaha untuk menghancurkan manusia.
PEKERJAAN SETAN
Namanya berarti bahwa dia adalah seorang musuh. Dia menentang Allah dan
semua yang mau mengikuti Allah. Dia mencobai, dia menipu, dan dia mencari orangorang yang bisa ditarik ke neraka bersama-sama dia. Dia bekerja hanya untuk dirinya
sendiri.
AKHIR HIDUP SETAN
Hukuman yang kekal adalah merupakan akhir dari setan dan semua yang
mengikuti dia. "Dan iblis yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api
dan belerang yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang
malam sampai selama-lamanya." Wahyu 20:10. Dan Ia akan berkata juga pada
mereka yang ada di sebelah kiri-Nya, Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-
orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah tersedia untuk iblis dan
malaikat-malaikatnya" Matius 25:41.
DOSA
Sebelum kita belajar tentang permulaan dosa, kita perlu melihat jawaban dari satu
pertanyaan yang umum. Mengapa Allah yang Mahakuasa, yang membenci dosa,
mengijinkan dosa masuk ke dalam dunia? Jika Allah hendak menciptakan manusia
yang bisa memberikan pada-Nya kasih dan ketaatan yang sejati, manusia tersebut pasti
juga diberi kuasa untuk memilih, yaitu membenci dan tidak taat kepada Allah.
Allah tidak memberikan kesempatan pada dosa di Taman Eden dan juga tidak
memberikan kesempatan pada manusia untuk memilih sehingga dia akhirnya tidak taat.
Dia melakukan demikian supaya manusia dapat memilih untuk mengasihi dan mentaati
Dia. Tetapi ketika manusia memilih untuk tidak taat, maka dosa masuk ke dalam
dunia.
Bacalah dengan seksama Kejadian 2:8 sampai Kejadian 3:24. Ayat-ayat
tersebut, yang menceritakan tentang dosa yang pertama, membantu kita untuk mengerti
berbagai hal tentang dosa.
DEFINISI DOSA
Apakah dosa itu? Dosa adalah penolakan terhadap kehendak Allah sehingga
seseorang mungkin melakukan kehendak- Nya sendiri. Inilah apa yang sesungguhnya
dilakukan Adam dan Hawa. Mereka mengetahui kehendak Allah dan mereka memilih
untuk menolaknya sehingga mereka bisa melakukan apa yang ingin mereka lakukan.
Segala sesuatu yang menghalangi antara Allah dan kita adalah dosa.
JANGKAUAN DOSA
Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita membaca bahwa semua orang
telah berbuat dosa. Salomo mengatakan, "Karena tidak ada manusia yang tidak
berdosa." 1Raja-raja 8:46. Yohanes berkata: "Jika kita berkata bahwa kita tidak ada
berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di
dalam kita." 1Yohanes 1:10. Roma 3:23 berkata: "Sebab semua orang telah berbuat
dosa dan kehilangan kemuliaan Allah"
"Semua" adalah sebuah kata yang pendek, tapi kata ini mencakup semua manusia
dari semua generasi yang dikenal dunia. Kata ini menjangkau seberang lautan dan
benua dan termasuk seluruh umat manusia di dunia pada saat ini. Kata ini juga
menjangkau sampai akhir jaman dan mencakup seluruh generasi yang belum datang.
Ini bukan hanya kesaksian dari Alkitab. Ini juga merupakan hal yang kita alami.
Tidak pernah terdapat seorang pria atau wanita yang betul-betul murni dan benar. Tak
seorangpun kecuali Yesus yang pernah hidup tanpa dosa. Mereka yang sudah mencapai
pertumbuhan Kristiani yang paling tinggi sekalipun, pasti masih bisa mengakui
kegagalan dan dosa mereka. Tidak semua orang telah berbuat dosa yang sama. Beberapa
orang telah masuk ke dalam dosa yang lebih dalam dari yang lain. Meskipun demikian,
tidak ada seorangpun yang tanpa dosa.
AKIBAT DOSA
Satu kata yang paling sesuai untuk menyebutkan akibat dosa adalah kematian.
Dosa adalah pelanggaran akan hukum Allah. Hukum Allah disertai dengan hukuman
kematian/maut. Kepada Adam dan Hawa Dia berkata, "tetapi pohon pengetahuan
tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari
engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:17. Ada dua macam kematian,
dan keduanya adalah merupakan akibat dosa.
1. Kematian Jasmani.
Salah satu bagian dari hukuman atas dosa adalah kematian tubuh. Seandainya
tidak ada dosa, maka tidak akan ada kematian jasmani. Allah sudah
menyediakan sesuatu yang luar biasa, seandainya mereka lepas dari maut dan
tidak berbuat dosa. Allah menempatkan pohon kehidupan ditaman Eden.
Sesungguhnya mereka bisa memakan buahnya dan mendapat hidup kekal.
Tetapi, mereka malah makan buah dari pohon yang terlarang. Mulai saat itu dan
sampai hari ini, maut menguasai dunia. Semua yang tinggal di bumi akan mati.
2. Kematian Rohani.
Maut bukanlah suatu kepunahan, melainkan suatu pemisahan dengan kebinasaan
yang menyertainya. Kematian fisik berarti pemisahan antara jiwa dan raga.
Kematian jasmani ini berakhir dengan pemisahan yang kekal dengan Allah,
hukuman yang kekal atas jiwa, jika manusia tidak datang kepada Allah. "dan
mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan
tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman
kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Allah dan dari kemuliaan
kekuatan-Nya." 2Tesalonika 1:8-9.
Kebinasaan yang kekal dari jiwa ini disebut sebagai kematian yang kedua. Ada
satu kematian pertama dan ada satu kematian kedua, seperti juga ada satu kelahiran
yang pertama dan satu kelahiran yang kedua. Ada satu kelahiran jasmani dan satu
kelahiran rohani. Keduanya yaitu kelahiran tubuh kita dan kelahiran baru bagi jiwa kita.
Seperti juga kelahiran, ada satu kematian yang pertama dan satu kematian yang kedua
yaitu kematian tubuh dan kematian jiwa. Keduanya adalah akibat dosa. Kelahiran
secara rohani adalah lebih mulia daripada kelahiran jasmani. Tetapi kematian
jiwa (secara rohani) adalah lebih mengerikan dari pada kematian jasmani.
Pertanyaan:
Jelaskan apa yang dimaksud dengan kejatuhan manusia dalam dosa! Benarkah
pada waktu itu manusia sengaja untuk melanggar perintah Tuhan untuk tidak memakan
pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat? Apa saja hukuman manusia setelah
mereka jatuh ke dalam dosa?
Jawab :
Pada waktu manusia diciptakan oleh Tuhan, Tuhan menempatkan manusia di
dalam taman Eden dan Tuhan menciptakan manusia segambar dan serupa dengan Allah.
Tidak hanya itu saja, Tuhan juga memberikan kehendak bebas kepada manusia.
Manusia tidak diperlakukan Tuhan seperti seorang robot yang dapat dengan bebas
dimainkan dan melakukan berbagai instruksi dari si pembuat robot. Namun, Tuhan
memahami dengan pasti keberadaan manusia dan dalam taman Eden, Tuhan juga
memberikan tugas dan pekerjaan kepada manusia.
Di dalam taman Eden, manusia berkuasa atas apa yang ada. Akan tetapi, Tuhan
juga memberikan larangan kepada manusia, yaitu manusia tidak diperbolehkan untuk
memakan buah yang berada di tengah-tengah taman, sebab pada saat mereka
memakannnya pastilah mereka akan mati. Semula manusia taat kepada apa yang
diperintahkan oleh Tuhan. Akan tetapi, dituliskan dalam Kejadian pasal 3 bahwa iblis
datang dalam rupa seekor ular dan membujuk Hawa yang pada saat itu memang berada
di dekat pohon itu. Iblis memutarbalikkan perintah Tuhan dan mengatakan bahwa ketika
memakan buah itu, mereka tidak akan mati justru mereka akan menjadi seperti Tuhan.
Mendengar bujukan itu, Hawa pun tergoda dan mulai timbul keinginan dalam hatinya.
Maka Hawa pun mulai tergerak untuk mengambil dan memakan buah itu, sekaligus ia
memberikannya kepada Adam.
Inilah yang dinamakan manusia jatuh dalam dosa, manusia sudah gagal untuk
melakukan apa yang Tuhan kehendaki. Manusia sudah terpeleset jatuh, mereka lebih
mendengar bujuk rayu Iblis daripada mendengar dan melakukan perintah Tuhan.
Oleh sebab itu, ketika Tuhan berjalan-jalan di taman Eden, Tuhan memanggil
keduanya. Namun, manusia justru bersembunyi di antara semak-semak, sebab mereka
mendapati bahwa dirinya telanjang. Karena manusia sudah berdosa, maka Tuhan pun
menghukum mereka dan menghukum si ular juga.
PERTANYAAN :
1. Dosa adalah penolakan akan (1) kehendak manusia, (2) kehendak setan, (3)
kehendak Tuhan.
Jelaskan.
2. Kematian rohani berakhir pada (1) terpisahnya jiwa dan tubuh
(2) perpisahan yang kekal dengan Allah, (3) terpisahnya
seseorang dengan keluarganya.
Jelaskan..
3. Istilah
pertobatan
berarti
(1)
berbalik
arah,
(2)
sebuah
bebas"
kepada
Tuhan
memberikan
"kehendak
manusia?
Jelaskan
K E S E L A M A T A N
Jalan Keluar dari Dosa
Disusun oleh : Kilat Kasanang, M.Th
(Pertemuan Minggu VII)
A. KESELAMATAN
Bapak gereja Agustinus pernah berkata, pertama, bahwa dosa itu realitas yang tak
dapat dihindari oleh manusia. Hal ini senada dengan ungkapan Paulus yang berkata
bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rom
3:23). Kedua, manusia secara pribadi bertanggung jawab dan tak dapat membenarkan
diri dengan berbagai alasan dan perbuatan. Semua perbuatan dosa manusia akan
mendatangkan hukuman yang mengerikan bagi manusia. Oleh karena itu, manusia perlu
mengetahui jalan keluar dari dosa. Jalan keluar dari dosa dan hukuman dosa tidak dapat
dikerjakan dan diusahakan oleh manusia. Artinya, sekalipun manusia berbuat banyak
amal dan kebajikan, tetap saja ia tidak akan mampu membawanya bebas dari
konsekuensi dosa karena secara esensial dirinya masih berada dalam status berdosa.
Manusia juga tidak dapat terhindar dari konsekuensi dosa hanya karena
melakukan banyak ibadah dan usaha-usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jalan
keluar dari dosa hanya dapat dikerjakan oleh Allah sendiri. Karya Allah, yang akhirnya
disebut sebagai jalan keluar dari dosa disebut pengampunan dosa. Pengampunan dosa
itu adalah karya Allah yang terjadi karena anugerah-Nya. Dr. BJ. Boland mengatakan
bahwa pengampuan dosa itu sekali-kali tidak berarti bahwa Allah itu membiarkan serta
memaafkan begitu saja dosa-dosa manusia. Tetapi siapa yang pernah berhadapan
dengan Salib Kristus, ia sadar bahwa anugerah Allah itu tidaklah murah.
Pengampunan dosa itu terjadi karena Allah sendiri harus tetap menghukum dosa, oleh
karena itu Yesus Kristus harus mati demi pembebasan manusia dari dosa. Demikianlah,
Allah berkata bahwa siapa yang percaya kepada Kristus akan beroleh hidup kekal dan
tidak memperoleh hukuman (Yoh 3:16). Karena itu -- sekali lagi, jalan keluar dari dosa
hanya bisa diterima dalam iman kepada Yesus Kristus yang mati untuk menebus kita
dari hukuman dosa.
Ada dua bagian dalam keselamatan: bagian ilahi dan bagian manusiawi; bagian
Allah dan bagian manusia. Bagian ilahi adalah kelahiran baru yang diberikan oleh Roh
Allah dalam hati orang percaya. Kita menyebutnya pengakuan iman yang baru dan ini
sebagai bagian manusia. Pengakuan iman yang baru berarti perubahan arah. Ketika
seseorang mengalami pengakuan iman yang baru, jalan hidupnya berubah. Ada dua
tahap pengakuan iman:
1. Pertobatan
Sebelum seseorang dapat diselamatkan, dia harus bertobat atas dosa- dosanya.
Apakah pertobatan itu?
o
Ketika
seseorang
sungguh-sungguh
bertobat,
dia
tidak
hanya
Jadi Perjanjian Baru menekankan alamiah dalam dari pertobatan yang benar;
Perjanjian Lama menekankan ekpresi luar yang bertindak atas perubahan dalam.
Menaruh keduanya bersama, maka kita membentuk difinisi yang sempurna dari
arti pertobatan: Pertobatan adalah sebuah perubahan pikiran bagian dalam yang
menghasilkan sebuah pembalikan arah perbuatan; menghadapi dan bergerak ke sebuah
arah baruh secara penuh; (berbalik 180 derajat).
Pertobatan adalah sebuah perubahan pikiran bagian dalam yang menghasilkan
sebuah pembalikan arah perbuatan; menghadapi dan bergerak ke sebuah arah baruh
secara penuh; (berbalik 180 derajat).
2. Contoh Pertobatan di dalam Alkitab. Sebab dukacita menurut kehendak Allah
menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan
disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (2Kor.
7:10)
A. Pertobatan Yudas Iskariot Pertobatan yang salah atau palsu.
Yudas adalah satu dari 12 murid Yesus, karena cintanya akan uang ia menjual
gurunya sendiri. Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus
telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga
puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: Aku telah
berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah. (Mat. 27:3-4).
Dalam terjemahan bahasa Inggris tertulis bahwa Yudas repented himself. Kata
Yunaninya bukanlah kata metanoein seperti yang diterangkan di atas. Kata Yunani yang
dipakai untuk Yudas ialah metamelein, yang orang sering salah interpretasikan sebagai
pertobatan: remorse, anguish. Remorse adalah sebuah perasaan yang kuat dari bersalah
dan menyesali tentang sesuatu yang kita telah lakukan. Anguish: ketidak bahagian yang
extreme disebabkan oleh penderitaan fisik atau mental.
Yudas, tidak diragukan, pada saat itu mengalami perasaan bersalah dan ketidak
bahagian yang kuat. Bagaimanapun ia tidak merubah pikirannya dan arah hidupnya.
Sebaliknya, ayat berikutnya mengatakan bahwa Yudas pergi dan menggantung dirinya
sendiri. Para rasul, 11 murid Yesus dalam doa mereka tentang Yudas berkata: Yudas
yang telah jatuh kedalam kesalahan, bahwa ia dapat pergi ke tempatnya
sendiri.(Kisah Rasul 1:25; terjemahan bebas dari KJV)
Yudas tidak merubah arah hidupnya, ia telah pergi terlalu jauh. Ia tidak mau
memperhatikan teguran gurunya, sebaliknya ia bertekat dengan keputusannya sendiri
yang mana membuat dia tidak mampu untuk kembali kejalan yang benar.
Hal ini juga terjadi pada Esau (saudara kembar dari Yusuf), yang telah menjual
hak kesulungannya hanya dengan semangkuk kacang merah hanya untuk mengisi
perutnya yang lapar. Alkitab menulis. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau
yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya
untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak
menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk
memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
(Ibrani 12:16-17)
B. Pertobatan Simon Petrus Pertobatan yang benar
Simon Petrus adalah juga satu dari 12 murid Yesus, ia juga pernah membuat
kesalahan besar sehingga Isa menegur Petrus dengan kalimat yang keras Enyahlah
Iblis (Matius 16:23)
Sebelum tentara Romawi menangkap Isa untuk disalibkan, Yesus telah
memperingati Petrus bahwa imannya akan tergoncang, ia akan menyangkal Yesus di
depan banyak orang. Petrus menyatakan itu sebagai mustahil, tidak mungkin. (Markus
14:29-31). Simon Petrus menyaksikan secara sembunyi-sembunyi bagaimana Isa diadili
dan dianiaya, setelah tiga kali orang lain menghubungkan Simon Petrus dengan
gurunya, Isa al-Masih, maka Simon mulai bersumpah palsu: Maka mulailah Petrus
mengutuk dan bersumpah: Aku tidak kenal orang yang kamu sebut-sebut ini! Dan
pada saat itu berkokoklah ayam untuk kedua kalinya. Maka teringatlah Petrus,
bahwa Yesus telah berkata kepadanya: Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau
telah menyangkal Aku tiga kali. Lalu menangislah ia tersedu-sedu. (Markus 14:7172). Injil Matius mencatatnya sebagai: Lalu ia pergi keluar dan menangis dengan
sedihnya. (Mat. 26:75).
mengerti firman Tuhan untuk dirinya sendiri. Dia harus bebas menyembah
Tuhan sesuai dengan bimbingan Tuhan dalam hatinya.
3. Keselamatan ada Tiga Tahap.
Ada tahap permulaan, tahap pertumbuhan dan kemudian ada pengalaman akhir
(dewasa rohani) yang membawa kita untuk hidup bersama Allah. Ada
keselamatan dari rasa bersalah karena dosa, keselamatan dari kuasa dosa, dan
akhirnya, keselamatan dari kehadiran dosa.
4. Keselamatan Berlangsung Selama- lamanya.
Ketika
seseorang
sungguh-sungguh
diselamatkan,
keselamatannya
itu
berlangsung untuk selama-lamanya. Hal ini benar oleh karena Allah telah
menjanjikannya; lebih dari itu, arti dari kata-katanya; lebih dari itu, artidari katakatanya menyatakannya juga. Keselamatan berarti kelahiran baru. Pada waktu
orang diselamatkan, ia lahir dari Allah. Ini merupakan suatu pengalaman bagi
setiap orang. Ketika kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, kita menerima
karunia hidup yang kekal, sebab kita sudah menjadi anak-anak Allah.
5. Keselamatan Disediakan Bagi Setiap Orang.
Kasih Allah akan isi dunia ini membuat Dia mengirim Anak-Nya ke dunia.
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" Yohanes 3:16.
C.KESELAMATAN HANYA ADA DI DALAM KRISTUS YESUS
"... Dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Matius 1:21.
Dalam pelajaran ini kita akan melihat banyak hal penting tentang Yesus. Kita
akan melihat Dia sebagai Kristus dan Tuhan. Kita akan mulai melihat keberadaannya
secara fisik dan belajar mengenai kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, kematian-Nya dan
kebangkitan- Nya. Kita akan melihat Dia sebagai manusia dan sebagai Allah.
KEBANGKITAN KRISTUS
Yesus mati di atas kayu salib dan dikuburkan di kuburan milik Yusuf Arimatea.
Tetapi Dia tidak mati hari ini! Pada hari yang ketiga dia bangkit dari kubur dan hidup
selamanya. "Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang
mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia." Roma 6:9.
1. Kebangkitan Kristus melengkapi pekerjaan di atas kayu salib. Kristus yang mati
tidak bisa menjadi Juruselamat. Kebangkitan-Nya memberikan jaminan bahwa
Allah sudah menerima karya-Nya yang dahsyat di atas kayu salib. Paulus
nama lain yang sanggup untuk menyelamatkan manusia. Sebab, Kristus telah membayar
lunas dosa manusia dengan darah-Nya yang mahal, tanpa dosa dan tanpa cela.
Yang menjadi pertanyaan dan problematika selama ini adalah sebuah pertanyaan
apakah keselamatan itu bisa hilang? Selama bertahun-tahun, tiap-tiap orang Kristen
berdebat dan berusah menjawab dan menguraikan pertanyaan ini. Akan tetapi, justru
terjadi perpisahan antara orang Kristen karena perbedaan prinsip atau doktrin. Oleh
sebab itu, kita harus berbicara atau membahas keselamatan dalam sudut pandang
Alkitab. Ada beberapa point-point penting mengenai keselamatan yang dituliskan dalam
Alkitab, yaitu:
1. Keselamatan hanya ada dan dapat diperoleh di dalam nama Yesus
2. Tidak ada keselamatan di luar Yesus
3. Syarat untuk memperoleh keselamatan adalah mengaku dengan mulut bahwa
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, serta percaya dalam hati
4. Menjadi pengikut Kristus yang setia
5. Merealisasikan bahwa setiap kita adalah orang-orang yang diselamatkan melalui
tindakan kita sehari-hari
6. Jaminan keselamatan di dalam Kristus itu pasti
Maka dari itu, berpijak pada kebenaran Alkitab bahwa keselamatan hanyalah
ada di dalam Kristus. Oleh sebab itu, mari kita terus hidup dan berjalan di dalam Kristus
sebab Ia adalah Juru Selamat dunia, Ia yang telah menebus hidup kita dari kelamnya
dosa dan memberikan pengharapan baru kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya
KARUNIA-KARUNIA ROH
Ditulis oleh Pdt.Samuel T.Gunawan, M.Th
Sebelum Tuhan Yesus terangkat naik ke Sorga, ada beberapa pesan terakhir yang
Tuhan Yesus sampaikan kepada murid-muridnya, yaitu jangan meninggalkan kota
Yerusalem (Kis 1:4). Tuhan Yesus menjanjikan akan mencurahkan (membaptis) dengan
Roh Kudus
untuk
"charis",
anugerah".
"karunia-karunia"
yang
secara
Sedangkan,
arti
adalah
umum
kristiani
berarti
yang
"charismata".
"hadiah,
khusus
Bentuk
pemberian,
untuk
kata
tersebut adalah "karunia rohani yang berasal dari Allah" (Roma 1:11).
Karunia
rohani
dapat
didefinisikan
sebagai
"kemampuan
khusus
yang
dan
membangun
gereja-Nya".
Berdasarkan
definisi
tersebut,
ada
rohani
harus
digunakan
untuk
pelayanan,
memuliakan
4:11,
kita
menemukan
prinsip-prinsip
tentang
karunia-karunia
rohani, yaitu:
1. Karunia
rohani
diberikan
pada
saat
seseorang
dibaptis
ke
dalam
rohani
diberikan
kepada
setiap
orang
percaya.
Artinya,
rohani
diberikan
sesuai
kehendak
Tuhan,
bukan
menurut
rohani
setiap
orang
percaya
berbeda-beda
satu
dengan
12:12-31).
tugas
Tubuh
khusus.
memiliki
Demikian
banyak
juga
anggota
dengan
dan
orang
setiap
percaya,
anggota
setiap
dalam
orang-orang
gereja.
percaya
Setiap
untuk
orang
melakukan
percaya
pekerjaan-pekerjaan
harus
bersatu
dengan
bahwa
Saudara
memiliki
paling
sedikit
satu
karunia
rohani.
2. Berdoalah tentang hal itu. Mintalah kepada Tuhan untuk menunjukkan
apa karunia rohani Anda.
3. Pelajarilah
ayat-ayat
Alkitab
mengenai
karunia-karunia
rohani.
7. Mintalah
nasihat
dan
konfirmasi
(peneguhan)
dari
pemimpin
rohani
karunia
Anda
sekarang
dengan
bersyukur.
Mengucap
syukurlah kepada Tuhan atas karunia yang telah Ia berikan kepada Anda.
ini.
Beberapa
hal
yang
dapat Anda
lakukan
untuk
membangun
karunia-karunia adalah:
1. Izinkan Roh Kudus untuk membangun karunia Anda secara bebas.
Bersedialah untuk dipakai. Setiap hari, mintalah Roh Kudus untuk
mengisi dan membuat Anda menjadi berkat (Efesus 5:18).
2. Terlibatlah dalam pekerjaan dan pelayanan di gereja lokal. Karuniakarunia itu diberikan untuk membangun tubuh Kristus, yaitu gereja.
3. Cobalah cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk menggunakan karunia
Anda. Jika Anda dapat menggunakan karunia Anda melalui musik, mulailah
untuk menyanyi dalam paduan suara. Saat Anda menggunakan karunia Anda,
Tuhan akan memberkati orang lain melalui Anda.
4. Taatlah
pada
Belajarlah
taat,
petunjuk
dan
terutama
bimbingan
dalam
pemimpin
melaksanakan
rohani
tugas-tugas
Anda.
yang
tugas-tugas
tersebut
dengan
kasih,
ketulusan,
dan
dengan segenap hati. Tanpa hal-hal tersebut, apa yang Anda lalukan
hanya akan memberi efek yang kecil. Saat karunia-karunia digunakan
dengan
benar
dan
terarah,
itu
akan
menghasilkan
kesatuan
dan
pertumbuhan di gereja.
: e-Artikel
Penulis
TUGAS KELOMPOK
- Apa maksud dari orang Kristen harus memiliki buah yang tetap (berbuah tetap)
Pertanyaan:
Orang yang sudah bertobat (berbalik arah) dengan sungguh-sungguh, mencari
dan mengikuti jalanya Tuhan dan dikaruniakan karunia-karunia roh, semestinyalah
hidup orang tersubut bisa menjadi dampak/berkat yang positif bagi lingkungannya atau
sering di istilahkan dengan berbuah mengalami pertumbuhan rohani.
Sebutkan ciri-ciri orang Kristen yang mengalami pertumbuhan rohani?
Mengapa ada yang mengalami pertumbuhan dan kemorosotan rohani? Jelaskan!
Jawab :
Pertumbuhan adalah tumbuh (hidup), bertambah besar dan sempurna.
Pertumbuhan adalah ciri utama dari makhluk hidup, karena setiap makhluk hidup
haruslah bertumbuh. Demikian juga, orang Kristen dalam kehidupan kekristenan harus
senantiasa bertumbuh dan menghasilkan buah-buah rohani yang menandakan bahwa
orang tersebut adalah orang yang bertumbuh dan bisa dilihat buahnya.
Pertumbuhan rohani setiap orang Kristen memang tidak bisa diukur. Tetapi,
buah-buah yang dihasilkan bisa dijadikan tolok ukur bahwa orang tersebut berbuah.
Sebagaimana perkataan Yesus dalam Matius 7:17, "Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang
tidak baik." Perkataan Yesus ini merupakan sebuah tolok ukur bahwa pohon yang baik
akan menghasilkan buah yang baik pula. Seperti itulah kehidupan orang Kristen, jika
benar-benar mengikut Kristus, melakukan apa yang benar sesuai kebenaran Kitab Suci
dan hidup dalam bimbingan dan penyertaan Roh Kudus, maka kehidupan akan berbuah
dan menghasilkan buah yang baik.
Rasul Paulus menuliskan dalam Galatia 5:22-23 mengenai buah Roh, dan buah
itulah seharusnya muncul dalam kehidupan kekristenan. Buah itu antara lain:
Kasih
Sukacita
Damai Sejahtera
Kesabaran
Kemurahan
Kebaikan
Kesetiaan
Kelemahlembutan
Penguasaan diri
Sembilan buah inilah yang seharusnya tumbuh, ada dan nampak dalam
kehidupan orang Kristen. Karena dunia akan melihat kekristenan kita melalui hidup
kita, jika kehidupan kita masih serupa dengan dunia ini maka kita akan dilihat sebagai
anak-anak dunia. Sedangkan, jika hidup kita benar dan memberikan dampak yang
positif maka dunia yang menyebut kita sebagai anak-anak terang yang tidak serupa
dengan dunia ini, tetapi senantiasa menyukakan Allah Bapa yang di sorga.
Oleh karena itu, marilah kita menjadi anak-anak terang, yang menjadi pelita di
tengah-tengah kegelapan dunia. Menjadi saksi Kristus yang setia dan melakukan apa
yang benar di mata Tuhan. Sehingga, mereka akan melihat perbuatan kita yang baik dan
memuliakan Bapa yang di sorga.
arah baru, mberi tenaga baru, dan meregenerasikan hidup manusia, yang dinyatakan
dalam semua karya manusia, . . .
Orang Kristen perlu memanfaatkan budaya sebagai kekayaan kasih karunia-Nya
yang melimpah-limpah untuk semakin menghayati iman kristianinya dan memaknai
hidupnya di tengah kultur yang beragam sehingga Tuhan dikenali, bukan diingkari, agar
Tuhan diyakini, bukan disangkali. supaya pada masa yang akan datang Ia
menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai
dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Orang percaya, dengan lebih dulu mengasihi Allah atau dengan didorong oleh
kasih kepada Allah menggunakan kebudayaan untuk memuji Tuhan. Kristus yang ada
dalam diri orang percaya mengubah pola pikir terhadap kebudayaan tersebut. Dengan
sikap yang mengasihi Tuhan menggunakan karyanya untuk memujiNya. Sebagai contoh
dalam lingkungan orang Batak, kebudayaan diubah karena pengaruh dari zendingzending dan para raja dalam periode awal masuknya Injil.
Adat bukanlah suatu hal yang tak berubah. Pengakuannya oleh para zendeling
membawa-serta perubahan-perubahan dalam adat. Pertama, dengan sengaja adat diubah
oleh para utusan zending dan oleh para raja. Mereka membagi-bagi adat atas ketentuanketentuan dan unsur-unsur yang bersifat anti-kristen, yang netral, dan yang prokristen, dan kemudian memanfaatkannya sesuai dengan pembagian tersebut. Dan adat
menjadi terpengaruh oleh kekuatan Injil.
Tidak semua kebudayaan itu adalah jahat dan tidak baik. Akan tetapi banyak hal
yang terkandung dalam kebudayaan membentuk moral seseorang lebih baik. Bukan
hanya orang yang belum percaya, tetapi juga orang percaya yang senantiasa taat kepada
Allah.
Kebaikan-kebaikan moral yang dikembangkan manusia dalam kebudayaan
mereka yang sesat tidak diganti dengan anugrah-anugrah baru, tetapi telah diubah
dengan kasih. Ketenangan adalah kasih yang memelihara diri sepenuhnya dan tak
bercela bagi Allah; kekuatan jiwa adalah kasih yang menanggung segala sesuatu demi
untuk Alla; keadilan adalah kasih, yang hanya melayani Allah dan karena itu mengatur
segala hal yang lainnya dengan baik; berhati-hati adalah kasih memuat pembedaan yang
benar antara apa yang membantu untuk menuju kepada Allah dan apa yang dapat
menghalanginya.
Pertanyaan:
Bagaimana
memisahkan/membedakan
(adat/kesenian)
agar
tidak
terjebak
unsur
dalam
kepercayaan
hal
dengan
Sinkretisme
budaya
(pencampuran
mengenai
makanan,
pakaian,
perbuatan,
pembicaraan
dan
sebagainya.
2. Tampung Tawar
3. Pemercikan air dan minyak
4. Hapalas/Hasaki, mengurapi/mengoles dengan darah binatang.
T O L E R A N S I
Dalam pandangan Iman Kristiani
Disusun oleh : Kilat Kasanang, M.Th.
(Pertemuan mingge ke XII)
1.
Kita dapat belajar saling mengenal dan mengetahui segala sesuatu yang
bukan milik kita sehingga kita semakin diperkaya oleh perbedaan tsb.
2.
Kita dapat belajar menerima kenyataan bahwa manusia unik tidak ada
yang sama sekalipun berasal dari satu rahim yang sama.
3.
4.
kurang
memahami,
lalu
kurang
menghargai
nilai-nilai
budaya
ORANG,
tetapi
terutama
kepada
kawan-kawan
kita
seiman."
Efesus 4 : 32
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra da
saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
3 Yohanes 1 : 5
Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya, di mana engkau
berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang
asing.
1Yoh. 4:11
Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka
haruslah kita juga saling mengasihi.
PENUTUP :
Melalui Diskusi dan ayat-ayat yang sudah kita bahas di atas, kita diajar untuk
bersikap toleran manakala kita berhubungan dengan orang lain tanpa melihat
latar belakangnya dan apa yang sedang dikerjakannya. Disinilah paradigma
(pola pikir) inklusif (terbuka) perlu diterapkan. Tidak boleh kita menggunakan
paradigma (pola pikir) eksklusif (tertutup).
Kita bisa menjadi seorang Pluralis dengan tetap menjadi orang Kristen yang
setia dengan iman kita.
KASIHILAH SESAMAMU MANUSIA SEPERTI DIRIMU
SENDIRI..Siapakah SESAMAKU ?? LUKAS 10 : 25-37.
"Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam Taman Eden
untuk mengusahakan dan memelihara taman itu" Kejadian 2:15.
Pernyataan bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah, juga
berarti bahwa manusia diciptakan dengan potensi-potensi. Potensi-potensi tersebut
tentunya dimaksudkan agar, pertama, manusia dapat bersekutu dengan Allah. Kedua,
manusia dapat menguasai, mengusahakan, serta memelihara alam semesta beserta
segala isinya sebagai wakil Allah di bumi ini. Ketiga, manusia dapat saling membangun
dengan sesamanya. Dengan kata lain, manusia diciptakan dengan memiliki potensi
untuk berelasi dengan Allah, alam, dan sesamanya.
Kecerdasan kedua, yaitu EQ. Di Indonesia, kecerdasan ini dikenal karena buku
karangan Daniel Goleman yang berjudul "Kecerdasan Emosional: Mengapa EQ Lebih
Penting daripada IQ". Dunia tidak hanya butuh orang yang pintar secara intelektual,
tetapi juga orang yang cerdas secara emosi. Kecerdasan emosional itu mengembangkan
sikap bagaimana seseorang harus menempatkan diri di tengah- tengah lingkungan sosial
dan masyarakat. Orang yang dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya adalah orang
yang dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya secara maksimal. Orang
dengan emosi yang baik dan terkontrol akan lebih mampu menguasai keadaan dan
lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, bagi masyarakat modern, lebih baik bergaul
dengan orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik ketimbang orang dengan
intelektual yang baik, namun tidak dapat mengontrol dirinya sendiri. (sabar = rendah
hati, orang kristen wajib, dalam survei, orang yang memiliki kerendahan hati, penurut,
lebih banyak disukai oleh atasannya, karena itu bagi orang kristen yang masih tinggi
hati haruslah bertobat terlebih dahulu untuk memiliki karekter seperti Kristus).
sayang terhadap sesama. Seseorang yang dekat dengan Tuhan yang Mahasuci,
Mahatahu, dan Bijaksana, tentu akan juga memiliki refleksi diri yang lebih
mantap. Pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan akan mantap, tenang, jernih, dan
bersih. Hal-hal ini akan menyingkirkan segala yang kotor, najis, jahat, dendam, iri hati,
egoisme yang merusak sesama dan lingkungan, serta segala energi negatif yang tampak
pada manusia yang tidak mempunyai hubungan dengan Tuhan. Bukankah hal-hal ini
yang jauh lebih penting dalam kehidupan manusia? Jika demikian, tentu saja seharusnya
potensi-potensi manusia dalam pengembangannya lebih baik dilandasi dengan
kecerdasan spiritual.
SQ sangat dibutuhkan dan harus dikerjakan secara serius karena sains modern
akhirnya gagap, bahkan gagal ketika menjelaskan hakikat manusia sejati. Makna hidup
bagi manusia modern, arti hidup di dunia fana ini, bagaimana menjalani hidup secara
benar, misteri kematian, dan seterusnya, menjadi kegalauan dan pertanyaan besar bagi
manusia yang tidak mengembangkan aspek spiritualnya. SQ akan menolong manusia
untuk tahan godaan, berhati luas, berpikiran sehat, mengalami kedamaian, dan
kebahagiaan serta kearifan dalam menghadapi setiap persoalan, serta terus berusaha
menciptakan keharmonisan. Bukankah hal ini sangat bermanfaat dalam membangun
dunia yang aman, tenteram, damai, serta sehat dan bahagia? Profesor Khalil Khavari
dalam bukunya, "Spiritual Intelligence", mengatakan, "Intan yang tidak terasah yang
dimiliki oleh setiap insan ialah hal rohani. Kita harus mengenalinya dan
mengembangkannya untuk memperoleh kebahagiaan personal/pribadi." Zohar dan
Marshall berpendapat bahwa menciptakan manusia yang unggul dan yang mampu
membangun dunia semakin baik dan damai adalah manusia yang dipersiapkan sebaik
mungkin akan IQ, EQ, terutama SQ. Dengan SQ yang baik, yang mendasari IQ dan EQ,
seseorang akan dapat mengembangkan segala potensinya dengan maksimal sehingga
berguna bagi perkembangan dunia yang semakin beradab, damai sejahtera dan tenteram.
Untuk memiliki kecerdasan spiritual, seorang harus dekat dengan Tuhan.
Oleh karena itu, hubungan pribadi dengan Tuhan mutlak perlu diusahakan dan
dipelihara sehingga dalam menghadapi setiap kemajuan manusia tidak bertambah egois,
tetapi selalu memikirkan semuanya dalam perspektif iman yang benar. Hubungan yang
dekat dengan Tuhan akan menolong seseorang untuk tidak gampang stres dan depresi
dalam menghadapi tantangan yang ada karena kekuatan Tuhan selalu menyertainya.
Hubungan pribadi biasanya tampak dalam kesukaan dan kedisiplinan dalam berdoa dan
membaca Kitab Suci. Sebagai orang Kristen kedua hal ini adalah hal mendasar bagi
berkembangnya kecerdasan spiritual seseorang. IQ dan EQ akan berkembang pada
jalurnya untuk membangun dunia semakin baik ketika seseorang memiliki hubungan
dengan penciptanya.
Pertanyaan:
Serangan IPTEK sangat gencar terhadap iman Kristen, diantaranya tentang teori
Big Bang yang mengatakan bahwa dunia terjadi karena "kebetulan" dan manusia
merupakan hasil Evolusi (Darwin). Bagaimana orang Kristen dapat menanggapi hal ini
dengan pemahaman yang benar? Apakah berarti Alkitab bertentangan dengan ilmu
pengetahuan?
Jawab :
Kitab Kejadian merupakan kitab pertama yang ditempatkan dalam Perjanjian
Lama. Sebagai kitab pertama, Kitab Kejadian membuka Alkitab dengan sangat tepat
yaitu dengan menyatakan bahwa dunia diciptakan oleh Allah. Bahkan, Musa yang
diyakini sebagai penulis Kitab Kejadian menjelaskan bahwa Allah yang adalah Roh
menciptakan dunia dengan berfirman atau bersabda. Ayat 1 kitab ini, menjelaskan
bahwa "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi", ayat 1 ini sekaligus menjadi
senjata untuk menolak ajaran-ajaran sesat maupun IPTEK yang menjelaskan dan
mengajarkan bahwa dunia merupakan hasil dari Teori Big Bang. Secara lugas dan jelas,
dinyatakan bahwa Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi.
Dunia dan alam semesta tidak diciptakan dengan kebetulan, tetapi Allah adalah
Creator yang handal dan seorang Master Plan yang telah menentukan segala sesuatunya
sejak semula. Maka, Allah menciptakan dunia atau biasa disebut "creatio ex-nihilo",
yaitu menciptakan dari keadaan yang benar-benar kosong dan belum berbentuk atau
yang dalam Ibrani disebut "Tohu wa Bohu". Pernyataan dalam kitab Kejadian, sekaligus
menjadi apologetika bahwa dunia diciptakan oleh Allah, yang awalnya kosong, belum
berbentuk dan samudra raya menutupinya, tetapi Allah menjadikan dunia dengan
firman-Nya.
Berkaitan dengan penciptaan, Kejadian 1:27 menuliskan bahwa Allah
menciptakan manusia berdasarkan gambar dan rupa Allah. Manusia adalah makhluk
ciptaan, dan penciptanya adalah Allah. Sementara Charles Darwin dengan ajarannya,
menjelaskan bahwa manusia adalah proses evolusi seekor kera yang terus-menerus
berkembang, sehingga menjadi manusia yang sempurna. Hal ini dikuatkan dengan
manusia-manusia purba, yang memiliki ciri fisik seperti kera. Sebagai contoh, Homo
Soloensis dan Pithecantropus Erectus memiliki fisik seperti kera yang berjalan tegak,
dan kontur wajah mirip dengan kera, sehingga penemuan fosil manusia purba bisa
menguatkan Teori Evolusi Charles Darwin.
Tetapi, Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Allah menciptakan manusia
sesuai dengan gambar dan rupa Allah. Kebenaran ini tidak bisa ditolak, Allah yang
menyatakan dan apa yang dikatakan adalah benar. Oleh karena itu, teori-teori IPTEK
mengenai penciptaan dunia dan penciptaan manusia adalah salah. Karena, ilmu
pengetahuan kita harus berdasarkan kepada Alkitab sebagai satu-satunya dasar dan
kebenaran Iman Kristen.
Daftar Pustaka :
Pratt Jr., Richard L. Menaklukkan Segala Pikiran Pada Kristus. (Malang: SAAT,
1995).
Soedarmo, DR. R., Ikhtisar Dogmatika, (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1993).
Neibuhr, H. Richard, Kristus dan Kebudayaan ( Jakarta Pusat: Petra Jaya, tt)
Internet :
- http://pesta.org/beranda