Anda di halaman 1dari 23

IDEOLOGI GENDER

MATERI KADERISASI FORMAL: PELATIHAN KADER DASAR (PKD)


BIDANG KADERISASI NASIONAL & TIM INSTRUKTUR NASIONAL
PENGURUS BESAR PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA

DISUSUN OLEH: NUR SAYYID SANTOSO KRISTEVA, M.A.


ALUMNUS S1 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
ALUMNUS S2 SOSIOLOGI FISIPOL UNIVERSITAS GADJAH MADA (UGM) YOGYAKARTA
PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA (PMII) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DIREKTUR INSTITUTE FOR PHILOSOPHICAL AND SOCIAL STUDIES (INPHISOS) YOGYAKARTA
DOSEN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL-GHOZALI (UNUGHA) CILACAP

CONTACT PERSON: +6285 647 634 312 (IM3) / +6287 839 178 226 (XL / WA) / PIN BBM: 5221 7134
E-Mail: nuriel.ugm@gmail.com / Fanspage Facebook: Nur Sayyid Santoso Kristeva
Public Group Facebook: Intelektual Marxis / Website: www.negaramarxis.blogspot.com
Home: PP. Al-Madaniyyah As-Salafiyah Jl. Pucang D.37 Gumilir Cilacap 53231
Jl. Urip Sumoharjo 71 RT.03 RW.03 Mertasinga Cilacap Jateng 53232 1
2
Dengan struktur
keadilan
masyarakat secara
lebih luas.
Hal ini disebabkan
karena adanya
kaitan antara
perbedaan gender
(gender difference)
dan ketidakadilan
Pemahaman terhadap gender (gender
perbedaan antara inequlities)
konsep seks dengan
gender sangat
diperlukan untuk
melakukan analisis
dan memahami
persoalan-persoalan
mengenai
ketidakadilan sosial
yang menimpa kaum
perempuan.

3
4
Alat kelamin
budaya
Alat kelamin (cultural
biologi genital).
(physical
genital)

Secara biologis, alat


kelamin adalah
kontruksi biologis
karena bagian anatomi
tubuh seseorang, yang
tidak langsung terkait
dengan keadaan sosial
budaya masyarakat
(gender less).

Akan tetapi secara budaya, alat jenis kelamin menjadi


faktor paling penting dalam melegitimasikan atribut
gender Seseorang. Begitu atribut jenis kelamin
kelihatan, maka pada saat itu kontruksi badaya mulai
terbentuk. Atribut ini juga senantiasa digunakan untuk
menentukan hubungan relasi gender, seperti pembagian
fungsi, peran dan stalus dalam masyarakat.
5
6
7
8
9
• Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan
bahwa gender adalah suatu konsep yang
digunakan untuk mengidentilikasi perbedaan laki-
Kesimpulan 1: laki dan perempuan dilihat dari segi sosial budaya.
Gender dalam arti ini mendefinisikan laki-laki dan
perempuan dari sudut non biologis.

• Konsep gender yakni suatu hal yang melekat pada


kaum laki-laki alan perempuan yang dikonstruksi
secara sosial maupun kultural sejarah perbedaan
gender (gender difference) antara manum jenis
laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses yang
Kesimpulan 2: sangat panjang. Oleh karena itu, terbentuknya
perbedaan gender dikarenakan oleh banyak hal,
diantaranya dibentuk, disosialiasikan, diperkuat
bahkan dikonstruksi secara sosial dan kultural
melalui ajaran keagamaan maupun negara.

10
Identifikasi Konsentrasi
Perbedaan Perbedaan
Sex & Gender Sex & Gender
Istilah sex berkonsentrasi
Gender secara umum pada aspek biologis
digunakan untuk seseorang, meliputi
mengidentikasi perbedaan perbedaan komposisi kimia
lakilaki dan perempuan dari dan hormone dalam tubuh,
segi sosial budaya. anatomi fisik, reproduksi, dan
karakteristik biologis lainnya.

Sedangkan sex secara umum Sementara gender lebih


digunakan untuk banyak berkonsentrasi pada
mengidentifikasi perbedaan aspek sosial budaya,
laki-laki dan perempuan dari psikologis dan aspek-aspek
segi anatomi biologis. non biologis lainnya.

11
12
• Sangat agresif • Tidak selalu agresif
• Obyektif • Subyektif
• Lebih logis • Kurang logis
• Kompetitif • Konsent dirumah
• Mendunia • Kurang kompetitif

Laki-Iaki Perempuan
(Masculine) (Feminine)

13
Anggapan bahwa laki-laki lebih kuat, lebih cerdas, dan emosional, lebih
stabil, sementara perempuan lemah, kurang cerdas dan emosinal,
kurang stabil hanyalah stereotipe gender.

Para feminis menunjuk beberapa faktor yang dianggap sebagai agen


pemasyarakatan (“agent of civilization”) stereotip gender, antara lain
penganut bahwa susana keluarga, kehidupan ekonomi dan susana
sosial politik.

Namun yang menjadi persoalan ternyata perbedaan gender telah


melahirkan berbagai ketidakadilan gender (gender inequelities) bagi
kaum laki-laki terutama terhadap kaum perempuan.

Ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk


ketidakadilan yakni: marginnalisasi atau proses pemiskinan ekonomi,
subordinasi atau anggapan tidak penting dalam keputusan politik,
pembentukan stereotip atau dalam pelabelan negatif kekerasan
(violence), beban kerja lebih panjang dan lebih banyak (burden), serta
sosialisasi ideologi nilai peran gender.

14
Marginalisasi

Double burden Subordinasi

Bentuk-bentuk
Ketidakadilan Gender
(gender inequalities)

Violence Stereotipe

15
1. Pemerkosaan

2. Domestic violence/ cild abuse

3. Genital mutilation

4. Prostitution

5. Pornografi

6. Sterilization enforced

Maenstrim dan bentuk 7. Molestion


kejahatan yang bisa
dikategorikan sebagai
kekerasan gender 8. Sexual and emotional harrasment
(violence), di
antaranya:
16
2. Teori
Funsionalis
Struktural

1. Teori
Perpektif
Psikoanalisa/
Identifikasi Teori 3. Teori
Konflik

Gender

4. Teori
Feminis

17
18
19
20
21
22
• Hak-Hak Dalam • Hak-hak dalam • Hak memperoleh
Bidang Politik. Memilih Pekerjaan. pekerjaan.
• Tidak ditemukan • Memilih pekerjaan • Kalimat pertama
ayat/hadits yang bagi perempuan yang diturunkan
melarang kaum juga tak ada daIam Al-Qur'an
perempuan untuk larangan baik itu di adalah kalimat
akill dalam dunia dalam atau di luar perintah, yaitu
polilik. Hal ini rumah, baik secara perintah untuk
terdapat dalam QS. mandiri atau secara membaca (iqra').
&I-Taubah (9): 71, kolektif, baik di Perintah untuk
QS. al-Mumtahanah lembaga pemerintah menuntut ilmu
(160): 12. atau swasta. pengetahuan tidak
Selama pekerjaan hanya bagi kaum
tersebut dilakukan laki-Iaki lelapi juga
dalam suasana perempuan
terhormat, sopan "menuntut ilmu
dan tetap pengetahuan
memelihara difardlukan kepada
agamanya, serta kaum Muslim laki-
tetap menghindari Iaki dan
dampak negatif dari perempuan".
pekerjaan tersebut
terhadap diri dan
lingkungannya.

23

Anda mungkin juga menyukai