DAMPAK PERANG RUSIA DAN UKRAINA TERHADAP PEMASARAN

GLOBAL
Tia Lusi Olinda
E2A021319

Kelas Manajemen B Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedungmundu No.18, Kedungmundu, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50273

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina
terhadap pemasaran global. Pemasaran global merupakan strategi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan di seluruh dunia untuk memasarkan produk atau jasa mereka ke pasar global. Metode yang
dilakukan dalam pemecahan masalah adalah metode deskriptif analitis. Perolehan data dilakukan
melalui metode riset kepustakaan (library research). Dampak dari terjadinya perang antara Rusia dan
Ukraina membuat perusahaan harus mencari strategi pemasaran yang lebih efektif. Perusahaan dituntut
untuk bisa beradaptasi dan mengikuti perkembangan globalisasi.
Kata Kunci : Perang, Rusia, Ukraina, Perekonomian, Strategi, Pemasaran
I. PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
mengalami suatu kepesatan, terutama di bidang
transportasi dan komunikasi yang telah
mempersempit jarak antara suatu negara dengan
negara lainnya. Persaingan menjadi bersifat
terbuka dan lingkungan bisnis semakin menjadi
kompleks. (Mulyani, 2002).
Dalam pasar global, barang – barang dari suatu
negara dapat masuk secara bebas ke negara –
negara lain, begitupun sebaliknya. Mobilitas
model dan barang – barang produksi kini tidak
terhalangi oleh batas negara yang menjadi salah
satu penghambat dalam bidang perdagangan atau
bisnis. Aktivitas produsen tidak lagi terbatas pada
suatu negara, tetapi sekarang memiliki potensi
yang sama untuk masuk dalam pasar global dan
melakukan persaingan. (Mulyani, 2002).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azzahra
Nst, dkk (2022) mengungkapkan bahwa pasar
global saat ini sedang berkembang dengan sangat
pesat. Persaingan pasar secara global dapat
membantu pertumbuhan perekonomian dunia.
Dalam dunia bisnis, bentuk perekonomian yang
ada sangat bermacam – macam. Persaingan kini
semakin beralih dari perebutan pangsa pasar
(market share) menuju persaingan perebutan
pangsa peluang (opportunity share).
Mengutip pernyataan Hamel dan Prahald dalam
penelitian yang dilakukan oleh Ginting (2008)
yang menyatakan bahwa terdapat dua aspek
alasan yang menyebabkan terjadinya kegagalan
persaingan bisnis suatu perusahaan. Pertama,
yaitu banyak perusahaan yang mengalami
kegagalan untuk keluar dari ikatan belengguan
masa lampau (escape from the past) merupakan
kemampuan meninggalkan motif paradigma lama
dalam mengusahakan sebuah keputusan melalui
strategi bisnis saat ini.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
perusahaan merasa terjebak dalam ikatan masa
lampau, yaitu kurangnya adaptasi. Perusahaan
yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan
teknologi dan pasar akan merasa sulit
berkembang. Perusahaan tersebut akan tetap
menggunakan metode dan strategi pemasaran
lama yang kini tidak efektif di era globalisasi.
Selain kurangnya beradaptasi, inovasi merupakan
sebuah kunci pertahanan dan berkembangan
dalam suatu bisnis. Perusahaan yang tidak
mampu menghasilkan ide – ide baru dan
mengimplementasikannya akan semakin
tertinggal oleh pesaing yang ada di pasar global.
Lingkungan di bidang bisnis atau perdagangan
akan selalu berubah mengikuti arus
perkembangan zaman. Apabila perusahaan tidak
mampu mengantisipasi dalam menghadapi
perusahaan tersebut, maka akan mengalami
kesulitan. Perusahaan terlalu terikat pada metode
lama dan merasa enggan melakukan perusahan
yang diperlukan.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang
semakin canggih, maka perusahaan diharuskan
untuk mengikuti perkembangan. Apabila masih
menggunakan sistem dan peralatan lama yang
tidak efisien, akan mengalami kegagalan karena
kurangnya pembaruan teknologi.
Ketika mendirikan dan menjalankan suatu bisnis
selalu melibatkan risiko kedepannya. Apabila
perusahaan tidak mampu mengelola risiko
dengan baik, maka akan mengalami tingkat
kegagalan. Perusahaan disarankan untuk
memiliki strategi yang efektif dalam menghadapi
risiko dan dapat mengambil suatu keputusan
yang tepat dalam situasi yang sulit.
Terdapat kasus perusahaan yang mengalami
kegagalan dalam meninggalkan belengguan masa
lampau adalah perusahaan manufaktur
tradisional. Beberapa perusahaan manufaktur
tradisional di Indonesia mengalami kesulitan
dalam beradaptasi dengan perubahan teknologi
dan pasar yang terus berkembang. Perusahaan
tersebut masih menggunakan metode produksi
dan teknologi lama yang tidak lagi efisien atau
tidak sesuai dengan permintaan pasar yang
berubah. Akibatnya, mereka mungkin mengalami
penurunan penjualan dan kesulitan bersaing
dengan perusahaan manufaktur modern.
Perusahaan ritel tradisional di Indonesia juga
dapat terjebak dalam belengguan masa lampau.
Dalam era digital dan e – commerce, perusahaan
ritel tradisional yang tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan ini akan mengalami penurunan
penjualan. Mereka mungkin masih
mengandalkan model bisnis konvensional seperti
toko fisik tanpa memanfaatkan potensi penjualan
online.
Perusahaan transportasi di Indonesia juga dapat
mengalami kesulitan meninggalkan belengguan
masa lampau. Misalnya, perusahaan transportasi
yang tidak mampu beradaptasi dengan teknologi
dan tren baru dalam industri seperti aplikasi ride
– hailing atau layanan pengiriman barang online
mengalami tingkat penurunan permintaan dan
kesulitan bersaing.
Perusahaan media tradisional di Indonesia juga
menghadapi tantangan dalam meninggalkan
belengguan masa lampau. Dalam era digital,
perusahaan media yang tidak mampu beradaptasi
dengan perubahan ini mungkin mengalami
penurunan pembaca atau penonton. Mereka
mungkin masih mengandalkan model bisnis
cetak atau siaran televisi tanpa memanfaatkan
potensi media digital.
Untuk keluar dari belengguan masa lampau,
perusahaan – perusahaan ini perlu melakukan
transformasi dan perubahan yang signifikan.
Beberapa langkah yang dapat diambil adalah
melakukan evaluasi menyeluruh terhadap model
bisnis dan strategi yang digunakan. Melakukan
evaluasi terhadap model bisnis dan strategi
merupakan langkah penting untuk membantu
perusahaan keluar dari ikatan masa lampau.
Menurut Penelitian yang dilakukan oleh
Osterwalder & Pigneur (2010), evaluasi ini
dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Business Model Canvas (BMC). BMC dengan
elemen atau parameter yang menentukan
pertumbuhan yang berkelanjutan (Sabanti pada
Dudin et al., 2015) dapat menjadi alat yang
membantu merasionalkan bagaimana sebuah
perusahaan membuat, menangkap, dan
mengantarkan nilai (Osterwalder dan Pigneur,
2010). Pendekatan ini melibatkan setiap elemen,
termasuk customer segments, value propositions,
channels, customer relationships, revenue
streams, key resources, key activities, key
partnerships, dan cost structure. (Osterwalder et
al., 2014). Evaluasi ini dapat membantu
perusahaan mengidentifikasi kelemahan serta
peluang dalam model bisnis dan
mengembangkan strategi yang lebih efektif.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jamira
(2021), customer segment merupakan penetapan
siapa yang harus dilayani. Perusahaan dapat
menetapkan untuk melayani satu atau lebih
segmen. Selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hasbi (2018), customer segment
adalah pihak tertentu yang menggunakan jasa
atau produk dari organisasi sesuai dengan
kebutuhannya. Dapat artikan bahwa customer
segment sebagai sebuah tahap pertama dalam
penentuan target pasar untuk sebuah usaha
(Santoso & Wardhani, 2018).
Value propositions adalah manfaat atau nilai
yang ditawarkan perusahaan kepada segmen
pasar yang dilayani. Penawaran nilai ini juga
yang menjadi alasan kenapa pelanggan harus
membeli produk/jasa yang ditawarkan. Menurut
Osterwalder dan Pigneur (2012: 22) adalah
kesatuan dari manfaat – manfaat yang ditawarkan
perusahaan kepada konsumen.
Channels adalah saluran untuk berhubungan
dengan para pelanggan dimana merupakan sarana
bagi perusahaan untuk menyampaikan value
proposition kepada customer segment yang
dilayani. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Priyono (2015) mengungkapkan bahwa channels
merupakan cara perusahaan dalam menjangkau
atau berkomunikasi dengan pelanggan.
Customer relationships adalah cara bagaimana
perusahaan menjalin hubungan baik dengan
pelanggannya. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Yuliani, dkk (2022), untuk
menjamin keberhasilan suatu bisnis perusahaan,
maka perlu adanya identifikasi mengenai
hubungan yang ingin dibuat sesuai degan
segmentasinya. Customer Relationships
merupakan suatu cara pembinaan hubungan dan
bertujuan untuk mendapatkan para pelanggan
baru, usaha mempertahankan pelanggan lama,
dan menawarkan pruduk baru kepada pelanggan
lama.
Revenue streams adalah pemasukan yang
biasanya diukur dalam bentuk uang yang
diterima perusahaan dari pelanggannya. Dapat
diartikan juga sebagai sumber yang berkontribusi
terhadap arus kas perusahaan, baik secara
langsung melalui pertukaran produk atau jasa
maupun tidak langsung. Seperti subsidi,
investasi, dan lainnya. (Aliwinoto, 2022).
Key resources merupakan sumber daya utama
yang harus dimiliki perusahaan untuk
menjalankan bisnis, yang berupa sumber daya
manusia, teknologi, finansial, dan sumber daya
fisik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Osterwalder dan Pigneur (2010:35), key
resources didefinisikan sebagai sumber daya
yang memungkinkan perusahaan menciptakan
dan menawarkan proposi nilai, menjangkau
pasar, mempertahankan hubungan dengan
segmen pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
• Fasilitas (Physical)
Dalam kategori ini termasuk aset – aset fisik,
misalnya fasilitas pabrik, bangunan, mesin
dan peralatan, sistem, sistem penjualan, dan
jaringan distribusi.
• Intelektual (Intellectual)
Sumber daya intelektual meliputi brands,
pengetahuan yang dilindungi, paten dan hak
cipta, partnerships, dan database pelanggan
yang merupakan komponen penting dalam
membuat model bisnis yang kuat. Sumber
daya intelektual sangat sulit untuk dibangun
namun saat telah berhasil dibangun dapat
memberikan nilai tambah yang sangat bagus.
• Manusia (Human)
Setiap bisnis memerlukan sumber daya
manusia, namun manusia adalah aset yang
sangat penting dalam model bisnis.
• Finansial (Financial)
Beberapa model bisnis membutuhkan sumber
daya finansial dan atau jaminan finansial,
misalnya uang tunai, kredit, kebutuhan –
kebutuhan lain untuk memenuhi kebutuhan
sumber daya perusahaan.
• Teknologi (Technology)
Pada perusahaan yang high-tech, teknologi
menjadi sumber daya utama yang sangat
menentukan. Pada perusahaan
telekomunikasi, penguasaan teknologi terbaru
menjadi penentu untuk mewujudkan value
propositions yangdijanjikankepada pelanggan.
• Saluran Distribusi (Channel)
Saluran distribusi kini juga menjadi sumber
daya yang penting. Bagi perusahaan consumer
good, saluran distribusi untuk produk mereka
menjadi sangat penting. (Osterwalder dan
Pigneur, 2010, hal: 35).
Key activities merupakan aktivitas utama yang
harus dikuasai perusahaan untuk menjalankan
bisnis. Setiap model bisnis membutuhkan
sejumlah aktivitas kunci, yaitu tindakan tindakan
terpenting yang harus di ambil perusahaan agar
dapat beroperasi dengan sukses. Sama seperti
sumber daya utama, key activities juga
diperlukan untuk menciptakan dan memberikan
proposisi nilai, menjangkau pasar,
mempertahankan hubungan pelanggan, serta
untuk memperoleh keuntungan. Setiap key
activities di antara perusahaan tergantung pada
jenis usaha yang dilakukan dan jenis model
bisnisnya. Jadi key activities adalah segala
aktivitas bisnis yang penting bagi perusahaan
untuk menggerakan usaha yang dijalankan demi
mencapai tujuan perusahaan dimasa depan.
(Fuad, dkk (2023)).
key partnerships merupakan blok bangunan
kemitraan utama menggambarkan jaringan
pemasok dan mitra yang membuat model bisnis
dapat bekerja. Perusahaan membentuk kemitraan
dengan berbagai alasan, dan kemitraan menjadi
landasan dari berbagai model bisnis (Osterwalder
dan Pigneur, 2012). Salah satu kemitraan yang
dapat diajak kerjasama oleh pelaku bisnis dalam
perusahaan yaitu saluran pemasaran dan
distributor. Jadi key partnership adalah hubungan
kemitraan yang dilakukan perusahaan kepada
pihak lain untuk menunjang aktivitas bisnis yang
dilakukan. Selain melaksanakan manajemen
hubungan pelanggan yang baik, pemasar juga
harus melaksanakan manajemen hubungan
kemitraan (partner relationship management)
yang baik pula. (Fuad, dkk (2023)).
Cost structure mendeskripsikan bahwa semua
biaya yang terjadi untuk menjalankan model
bisnis. Model bisnis secara umum mempunyai
dua jenis struktur biaya, yaitu cost-driven dan
value-driven. (Wijaya, dkk (2016)). Bisnis
berorientasi cost – driven akan berusaha
melakukan efisiensi untuk mengurangi cost.
Sedangkan bisnis berorientasi value – driven
akan fokus pada menciptakan nilai lebih kepada
pelanggan.
Selain pendekatan Business Model Canvas
(BMC), perusahaan dapat menggunakan metode
matriks SWOT. Metode ini membantu
perusahaan mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam bisnis.
(Johnson dan Scholes (1994) (dalam Kalpande,
dkk (2010)). Dengan mengevaluasi faktor-faktor
ini, perusahaan dapat mengembangkan strategi
yang lebih baik untuk menghadapi tantangan
masa depan.
Analisis SWOT adalah proses penentuan yang dapat dimanfaatkan, maka perusahaan
indikator kekuatan, kelemahan, kesempatan dan dapat memilih strategi agresif.
ancaman yang dihadapi organisasi dan dunia • Kuadran 2: kondisi perusahaan secara internal
bisnis, (Wisnubroto & Freitas, 2013). Sedangkan memiliki kekuatan, tetapi secara eksternal
Jogiyanto dalam Widharta & Sugiharti, (2013) banyak menghadapi ancaman, maka strategi
menjelaskan bahwa analisis SWOT digunakan yang dipilih adalah strategi diversifikasi.
oleh semua organisasi dengan menganalisis • Kuadran 3: kondisi internal perusahaan lemah
kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dalam dan banyak ancaman dari sisi eksternal, maka
area fungsional bisnis dan kondisi eksternal yang strategi yang dipilih adalah defensive.
dihadapi (kesempatan dan ancaman). Tidak ada • Kuadran 4: kondisi internal perusahaan
organisasi atau perusahaan yang sama kondisi memiliki kelemahan namun secara eksternal
internal dan eksternalnya. Kekuatan dan masih terdapat kesempatan, maka yang dipilih
kelemahan internal, digabungkan dengan peluang adalah strategi turn around.
dan ancaman dari kondisi eksternal dan Dengan melakukan langkah – langkah ini,
memperhatikan pernyataan visi, misi menjadi perusahaan tersebut memiliki peluang yang lebih
dasar untuk memformulasikan strategi. baik untuk keluar dari belengguan masa lampau
dan menjadi lebih kompetitif di pasar yang terus
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor – berubah.
faktor strategis adalah analisis SWOT dalam Aspek lain yang menyebabkan perusahaan
bentuk matrik. Matrik ini dapat menggambarkan mengalami kegagalan bersaing dalam bidang
secara jelas mengenai peluang dan ancaman bisnis adalah kegagalan memprediksi masa depan
eksternal yang dihadapi, disesuaikan dengan (invent the future). Kegagalan dalam
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. memprediksi masa depan merupakan
Menurut (Rangkuti, 2015) matrik ini dapat penggambaran masa depan dengan proses
menghasilkan 4 kombinasi alternatif formulasi pembelajaran kolektif, atau bisa disebut
strategis. Seperti Tabel 1 di bawah ini. collective learning. Hal ini dapat
mengintegrasikan kompetensi inti yang bersifat
Tabel 1. Matrik SWOT unit atau distinctive, baik intra maupun antar
Kekuatan (S) Kelemahan (W) perusahaan (distinctive core competencies).
Kesempatan STRATEGI STRATEGI
(O) SO WO Beberapa pakar penelitian menganggap bahwa
Ciptakan Ciptakan strategi globalisasi merupakan sebuah fenomena yang
strategi yang yang sangat menarik untuk dicermati, karena terlihat
menggunakan meminimalkan dengan jelas mengenai berlangsungnya proses
kekuatan kelemahan untuk transformasi global. Hal ini seperti yang
untuk memanfaatkan dikemukakan oleh Ginting (2008) yang
memanfaatkan peluang
menyatakan bahwa globalisasi telah semakin
peluang
nyata dalam bidang politik, tatanan teritorial
Ancaman STRATEGI STRATEGI
(T) ST WT kenegaraan, budaya, dan ekonomi.
Ciptakan Ciptakan strategi
strategi yang yang Pengintegrasian pasar barang, jasa, investasi,
menggunakan meminimalkan serta jaringan dan organisasi berbasis ilmu
kekuatan kelemahan dan pengetahuan semakin tampak (knowledge
untuk menghindari network and competency of organization), baik
menghindari ancaman inter, intra – firms maupun across the nations.
ancaman Barang dan jasa itu dirancang, dibuat, dan
Sumber: (Rangkuti, 2015) dipasarkan ke seluruh penjuru dunia dengan
melalui tatanan mata rantai produksi yang
Analisis SWOT dimanfaatkan untuk menentukan dinamis dan mampu melampaui batas negara
alternatif formulasi strategi, dengan (cross – border dynamic valuechain) serta lintas
mengkombinasikan unsur SWOT, menjadi: perusahaan.
• Kuadran 1: kondisi perusahaan secara internal
memiliki kekuatan dan memiliki kesempatan Perusahaan pada zaman sekarang memiliki
sebuah tantangan yaitu berupa adanya keinginan
masuk ke pasar global. Hal ini dikarenakan
perkembangan globalisasi yang semakin pesat,
maka perusahaan dituntut untuk menerapkan
strategi pemasaran global. Sehingga akan
berdampak kepada keunggulan persaingan di
pasar lokal. (Simbolon, 2013).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Suhairi,
dkk (2023) menyatakan bahwa pemasaran global
merupakan cara memandang dunia secara
menyeluruh sebagai pasar sasaran. Dapat
diartikan juga sebagai strategi pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan di seluruh dunia untuk
memasarkan produk atau jasa mereka ke pasar
global.
Pernyataan tersebut selaras dengan penelitian
yang dilakukan oleh Keegan (1995). Beliau
mengatakan bahwa pemasaran global merupakan
proses memfokuskan sumber daya, baik sumber
daya manusia maupun sumber daya dalam bentuk
uang dan aset fisik, dan tujuan suatu perusahaan
untuk memperoleh peluang serta menghadapi
ancaman dalam pasar global. Hal ini melibatkan
strategi pemasaran yang berbeda-beda untuk
dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Perusahaan perlu merencanakan strategi
pemasaran global agar dapat mencapai titik
kestabilan yang diharapkan. Kestabilan
pemasaran global merupakan sebuah kondisi
pasar global dapat berjalan dengan lancar dan
stabil tanpa adanya gangguan yang signifikan.
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi
ketidakstabilan ekonomi global, salah satunya
adalah ketidakstabilan ekonomi global.
Ketidakstabilan ekonomi global adalah kondisi
titik perekonomian global mengalami tidak stabil
dan terdapat ketidakpastian dalam perdagangan
antarnegara.
Terdapat kasus yang pernah terjadi pada tahun
2022 adalah perang antara Rusia dan Ukraina.
Perang antara Rusia dan Ukraina telah
mengguncang politik global dan pasar
internasional, sehingga krisis global ini
membawa tantangan baru ke dalam hubungan
internasional. Hal ini tentu akan menghasilkan
dampak jangka panjang pada ekonomi di seluruh
dunia.
Invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina
menjadi peristiwa global yang memiliki implikasi
besar terhadap seluruh negara. Invasi Ukraina
oleh Rusia pada 24 Februari 2022 menandai
kembalinya perang antar negara yang menjadi
sesuatu yang belum pernah dialami Eropa sejak
tahun 1945 sehingga perang antara Rusia dan
Ukraina memiliki implikasi yang sangat serius
bagi pasar global yang berpotensi menghasilkan
dampak yang berjenjang pada ekonomi di seluruh
dunia. Rusia dan Ukraina merupakan sektor
penting pada pasar minyak, gas, gandum, energi,
makanan, dan pupuk global (Rakhmayanti,2022).
Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak
terbesar ketiga di dunia, pengekspor gas bumi
terbesar kedua, dan pengekspor batubara terbesar
ketiga. Rusia juga merupakan pengekspor
gandum terbesar di dunia dan pengekspor minyak
bunga matahari terbesar kedua Selain itu, Rusia
juga mendominasi perdagangan pupuk global dan
menjadi pengekspor pupuk terbesar. Ukraina
sama pentingnya dalam memenuhi pasar global
seperti pengekspor minyak bunga matahari
terbesar, pengekspor jagung terbesar keempat
dan pengekspor gandum terbesar kelima (Bakrie,
2022).
Invasi Rusia ke Ukraina tentu mengganggu
ekonomi global yang berkepanjangan ditambah
akibat dari pandemi Covid–19. Meskipun
beberapa ekonomi negara telah bangkit kembali
dengan cepat setelah Covid–19. Tetapi dalam
perang Rusia dan Ukraina menyebabkan tekanan
inflasi dan gangguan rantai pasokan yang besar.
Hal ini berkaitan dengan kontribusi peningkatan
harga energi dan pangan sehingga menimbulkan
krisis karena pemerintah dari berbagai negara
mengurangi dukungan atau ikut campur terkait
dengan perang Rusia dan Ukraina.
Dari krisis yang terjadi antara Rusia dan Ukraina
tentu berimbas kepada bidang ekonomi dan tentu
konflik tersebut menimbulkan restrukturisasi
perdagangan internasional. Meskipun tidak
diketahui kapan restrukturisasi terjadi. Akan
tetapi, tentu negara yang memiliki hubungan
dengan Rusia atau Ukraina akan memiliki
pengaruh besar terhadap kepentingan nasional
(Bakrie, 2022).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Pakpahan (2022) menyatakan bahwa Rusia dapat
memberlakukan sanksi balasan atau larangan
ekspor, dan negara-negara lain sehingga dapat
terkena imbasnya dan kepentingan mereka
dirugikan. Hal ini yang menyebabkan
restrukturisasi perdagangan internasional akan
terjadi. Meskipun perang berakhir, sanksi ini
akan terus ada seperti proses ekspor dari Rusia ke
pasar global secara signifikan akan memiliki
pengaruh dan berubah atas perang Rusia dan
Ukraina.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin
mengangkat sebagai topik penelitian yang
bertujuan untuk memahami dampak perang
terhadap perekonomian global dan perdagangan
antarnegara. Penelitian ini juga bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perusahaan dapat
mengatasi dampak perang terhadap pemasaran
global dan mengembangkan strategi pemasaran
global yang efektif.
Terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina
dapat memengaruhi pemasaran global. Hal ini
perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut mengenai
pemecahan masalah, yaitu dapat berupa
diversifikasi pasar, pengembangan strategi
pemasaran yang lebih adaptif, mengurangi
ketergantungan pada komoditas tertentu,
perusahaan dapat mencari alternatif bahan baku
atau pengembangan produk yang tidak
bergantung pada komoditas tertentu. Selain itu,
dapat mengembangkan rantai pasok alternatif,
serta mencari mitra bisnis baru yang lebih
fleksibel dan adaptif.
II. METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
analitis, yaitu suatu metode yang
mendeskripsikan hasil analisis masalah bertujuan
untuk menjawab permasalahan penelitian. Dalam
hal ini, menganalisis dampak terjadinya perang
antara Rusia dan Ukraina. Hasil yang didapatkan
dari penelitian ini adalah pengaruh dampak
terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina
terhadap pemasaran global.
Perolehan data dilakukan melalui metode riset
kepustakaan (library research). Data sekunder
bersumber dari berbagai informasi yang
diperoleh dari media internet terkait dengan
dampak perang Rusia dan Ukraina terhadap
pemasaran global. Selanjutnya data tersebut akan
diolah melalui kajian pustaka manajemen
pemasaran global, sehingga akan mendapatkan
sebuah kajian ilmiah mengenai pengaruh dampak
perang Rusia dan Ukraina terhadap pemasaran
global.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran Rusia dan Ukraina dalam Perdagangan
Global
Rusia dan Ukraina memiliki peranan masing –
masing yang penting dalam perdagangan global.
Negara Rusia berperan dalam pasar global
dikarenakan memiliki peran strategis dalam
perdagangan global. Selain itu, Rusia merupakan
produsen dan pengekspor minyak terbesar di
dunia. Hal ini dikarenakan Rusia memiliki
cadangan minyak mentah yang melimpah,
sehingga mendapat gelar negara pengekspor
minyak terbesar di dunia.
Kebijakan pemerintah Rusia yang mendukung
dalam industri minyak, seperti memberikan
insentif pajak kepada perusahaan minyak untuk
meningkatkan produksi minyak dan gas. Insentif
ini meliputi pembebasan pajak untuk proyek –
proyek minyak dan gas tertentu. Pemerintah juga
memberikan subsidi untuk perusahaan minyak
dan gas yang beroperasi di daerah terpencil atau
sulit dijangkau. Subsidi ini bertujuan untuk
membantu perusahaan mengatasi biaya produksi
yang tinggi.
Selain itu, pemerintah Rusia juga mendorong
investasi asing serta peningkatan infrastruktur
untuk mendukung industri minyak dan gas. Hal
ini mencakup pembangunan pipa minyak dan gas
baru dan perluasan kapasitas terminal minyak
dan gas. Dengan kebijakan – kebijakan ini, Rusia
berusaha untuk meningkatkan produksi, serta
mendukung industri minyak dan gas di Rusia.
Rusia juga merupakan eksportir batu bara ketiga
terbesar di dunia dan eksportir gandum terbesar
di dunia. Hal ini dikarenakan Rusia memiliki
cadangan batu bara yang melimpah dan memiliki
luas lahan pertanian yang sangat besar
memberikan potensi yang besar untuk
meningkatkan produksi gandum. Dengan kondisi
iklim yang mendukung dan pemerintah Rusia
telah melakukan investasi dalam teknologi
pertanian modern untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi dalam produksi
gandum. Hal ini menjadikan Rusia sebagai
negara yang memiliki pengaruh besar dalam
pasar batu bara dan gandum dunia.
Menurut beberapa sumber yang beredar, Ukraina
juga merupakan salah satu eksportir gandum
terbesar di dunia. Selain itu, negara ini menjadi
produsen bijih besi dan baja. Hal tersebut
dikarenakan adanya permintaan global yang
tinggi, terutama dari negara Tiongkok dan India
yang mengandalkan baja sebagai bahan
konstruksi utama. Sehingga Ukraina dapat
memanfaatkan permintaan ini untuk
meningkatkan produksi dan ekspor baja.
Sejarah Konflik Perang antara Rusia dan
Ukraina
Perang Rusia dan Ukraina dimulai pada awal
bulan Februari 2014, setelah adanya Revolusi
Martabat Ukraina. Konflik Rusia vs Ukraina
yang terjadi saat ini juga disebabkan keinginan
Ukraina untuk bergabung dengan North Atlantic
Treaty Organization (NATO). Keinginan Ukraina
tersebut semakin memicu ketegangan antar
keduanya. NATO sendiri adalah organisasi
pertahanan dan keamanan di kawasan Atlantik
Utara yang meliputi negara-negara Eropa,
Amerika Serikat, dan Kanada. Beberapa negara
bekas Uni Soviet juga menjadi bagian dari
NATO, seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia.
Konflik kedua negara ini kini memanas pada
tahun 2022. Putin mengakui kemerdekaan dua
wilayah separatis pro – Rusia di Ukraina timur,
yakni Donetsk dan Luhansk. Diberitakan
Kompas (22/2/2022), hal tersebut Putin
sampaikan melalui pidato di televisi yang
dikelola Pemerintah Rusia. Dalam pidato
tersebut, mengatakan bahwa Barat telah meludahi
masalah keamanan Rusia selama bertahun-tahun
dengan memindahkan NATO ke timur serta
menempatkan infrastruktur militer lebih dekat ke
perbatasan Rusia. Hingga puncaknya, Putin pun
menyerukan invasi ke wilayah Ukraina pada
tanggal 24 Februari 2022. (Sumber :
https://www.kompas.com/)
Peran Negara Lain dalam Perang Rusia dan
Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menarik
perhatian banyak negara di seluruh dunia. Salah
satunya adalah Indonesia. Indonesia yang
memiliki cita – cita mewujudkan perdamaian
dunia diharapkan bisa penengah dari konflik
kedua negara tersebut. (Sumber : sejak Perang Dunia II. Invasi Rusia ke Ukraina
https://www.dpr.go.id/). Menurut sumber dari
Kompas.com (2022), mengatakan bahwa negara
– negara barat, termasuk Amerika Serikat dan
Uni Eropa telah memberikan sanksi ekonomi
terhadap Rusia sebagai respons terhadap aneksasi
Krimea dan intervensi militer di Ukraina.
Aneksasi Krimea merupakan suatu proses
pengambilan dengan paksa wilayah keseluruhan
semenanjung Krimea oleh Rusia pada tahun
2014. Banyak negara di dunia yang menentang
aneksasi Krimea dan menyebutnya sebagai
pengambilan wilayah Ukraina oleh Rusia.
Bahkan Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)
melakukan penyeruan perdamaian antara Rusia
dan Ukraina, serta mengirimkan misi pengamat
ke wilayah konflik. Negara – negara tetangga
Ukraina, termasuk Polandia, Rumania dan
Slovakia menyedikan bantuan kemanusiaan dan
dukung politik kepada Ukraina selama konflik.
Meskipun banyak negara yang menentang
aneksasi Krimea oleh Rusia, tetapi situasi ini
masih berlangsung dan dapat berubah sewaktu –
waktu.
Dampak Perang Rusia dan Ukraina dalam
Pemasaran Global
Terjadinya perang Rusia dan Ukraina berdampak
kepada ekonomi global yang cukup signifikan.
Invasi itu telah mengubah lanskap geopolitik
dunia, yang akhirnya berpengaruh terhadap
ekonomi antar negara. (Sumber :
https://www.fortuneidn.com/).
Invasi merupakan tindakan militer yang
dilakukan oleh satu negara ke negara lain dengan
tujuan mengambil alih wilayah atau mengubah
pemerintahan negara tersebut. Invasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan
menggunakan kekuatan militer, infiltrasi, atau
propaganda.
Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022 adalah
tindakan militer yang dilakukan oleh Rusia
dengan tujuan mengambil alih wilayah Ukraina.
Invasi ini dimulai pada 24 Februari 2022 dan
menyebabkan eskalasi besar perang Rusia –
Ukraina yang dimulai pada 2014.
Invasi ini memaksa sepertiga penduduk Ukraina
untuk berpindah dan menyebabkan 7 juta orang
Ukraina meninggalkan negaranya, yang memicu
krisis pengungsi Eropa yang paling cepat tumbuh
menuai kecaman internasional dan memicu
dampak yang signifikan terhadap perekonomian
global, termasuk dalam bidang pemasaran.
Invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022
memiliki dampak yang signifikan terhadap
perekonomian, termasuk dalam bidang
pemasaran global yaitu berupa harga komoditas
semakin naik. Dampak invasi Rusia ke Ukraina
terhadap harga komoditas sangat signifikan,
terutama harga minyak mentah, batu bara, dan
CPO. Hal ini berdampak pada kenaikan harga
produk – produk yang terkait dengan komoditas
tersebut di pasar global.
Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan gangguan
yang lebih besar terhadap rantai pasok global.
Hal ini berdampak pada ketersediaan produk –
produk di pasar global dan menimbulkan
ketidakpastian di kalangan pelaku bisnis. Selain
itu, perdagangan antar negara semakin terganggu
karena hengkangnya banyak perusahaan dari
Rusia menjadi salah satu efek yang jelas terlihat
dan Moskow juga dijatuhi rentetan sanksi dari
negara – negara Barat membuat ekonomi dunia
pun terkena imbasnya. Pertumbuhan ekonomi
berisiko melambat, dengan inflasi yang naik
lebih cepat.
Menurut Isna KH (2022), The S&P Global
Market Intelligence memangkas prediksi
pertumbuhan PDB riil global pada 2022 dari 4,1
persen menjadi 3,3 persen pada Februari.
International Monetary Fund (IMF) juga
memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi
global dari 5,6 persen menjadi 5,4 persen. Lebih
lanjut, IMF menyebutkan tiga dampak utama dari
perang Rusia dan Ukraina terhadap
perekonomian. Pada akhirnya bisa melahirkan
efek domino dalam roda ekonomi global.
Cara Perusahaan dalam Menghadapi Dampak
Perang Rusia dan Ukraina terhadap
Pemasaran Global
Perusahaan dapat menghadapi dampak perang
Rusia dan Ukraina terhadap pemasaran global
dengan mengambil beberapa langkah strategis.
Menurut sumber berita dari Liputan6.com,
perusahaan dapat mencari alternatif pemasok dan
mitra bisnis di luar wilayah yang terkena dampak
perang agar dapat mengurangi risiko gangguan
pasokan. Diversifikasi rantai pasok dapat
membantu menjaga kelancaran produksi dan
ketersediaan produk di pasar global.
Perusahaan perlu melakukan analisis risiko yang
komprehensif dan merencanakan langkah –
langkah mitigasi yang tepat. Hal ini meliputi
identifikasi risiko yang mungkin timbul akibat
perang Rusia – Ukraina, seperti kenaikan harga
komoditas atau gangguan pasokan, dan
merencanakan strategi untuk menghadapinya.
Perusahaan perlu memiliki kemampuan untuk
beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar yang
cepat akibat perang Rusia – Ukraina. Ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan fleksibilitas
dalam produksi, distribusi, dan pemasaran
produk, serta dengan memantau dan merespons
perubahan pasar dengan cepat.
Selain memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan perubahan kondisi pasar yang cepat,
diharapkan perusahaan dapat memperkuat
hubungan dengan mitra bisnis yang dapat
memberikan dukungan dan stabilitas dalam
menghadapi dampak perang Rusia dan Ukraina.
Hal ini dapat berupa menjaga komunikasi yang
baik, membangun kepercayaan, dan mencari
peluang kolaborasi yang saling menguntungkan.
Perusahaan perlu secara aktif memantau pasar
global dan menganalisis tren yang berkaitan
dengan dampak perang Rusia – Ukraina. Dengan
pemahaman yang baik tentang perubahan pasar
dan kebutuhan konsumen, perusahaan dapat
mengambil langkah-langkah strategis untuk
mengoptimalkan pemasaran produk mereka.
Dalam menghadapi dampak perang Rusia –
Ukraina terhadap pemasaran global, perusahaan
perlu tetap fleksibel, adaptif, dan responsif
terhadap perubahan kondisi pasar. Dengan
strategi yang tepat, perusahaan dapat mengurangi
risiko dan memanfaatkan peluang yang muncul
di tengah tantangan yang dihadapi.
IV. KESIMPULAN
Pemasaran global merupakan cara memandang
dunia secara menyeluruh sebagai pasar sasaran.
Perusahaan perlu merencanakan strategi
pemasaran global agar dapat mencapai titik
kestabilan yang diharapkan. Kestabilan
pemasaran global merupakan sebuah kondisi
pasar global dapat berjalan dengan lancar dan
stabil tanpa adanya gangguan yang signifikan.
Terjadinya perang Rusia dan Ukraina
memberikan dampak terhadap perekonomian,
yaitu salah satunya adalah harga komoditas
menjadi semakin naik. Dampak ini membuat
perusahaan harus mencari strategi pemasaran
yang lebih efektif. Perusahaan dituntut untuk bisa
beradaptasi dan mengikuti perkembangan
globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aliwinoto, C., Hediyani, M., & Malinda, M.
(2022). Analisis Business Model Canvas
Usaha Mikro Kecil Menengah Toko Jif
Bandung, Indonesia. Seminar Nasional
Pariwisata Dan Kewirausahaan (SNPK), 1,
173–182.
https://doi.org/10.36441/snpk.vol1.2022.35
[2] Azzahra Nst, A. P., Ananda, F. T., & Dkk.
(2022). Global Marketing Decision
(Keputusan Pemasaran). Manajemen
Akuntansi (JUMSI), 2(1), 26–34.
[3] Bakrie, C. R., Delanova, M. O., & Yani, Y.
M. (2022). Pengaruh Perang Rusia dan
Ukraina terhadap Perekonomian Negara
Kawasan Asia Tenggara. Caraka Prabu:
Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6 (1), 65 – 86.
[4] Dudin, M.K. et al. 2015. The Innovative
Business Model Canvas in the System of
Effective Budgeting. Asian Social Science,
11(7), 290–296.
[5] Dpr.com. (2022). Indonesia Harus Jadi
Jembatan Perdamaian Konflik Rusia –
Ukraina. Retrieved from
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/39478/t
/Indonesia%20Harus%20Jadi%20Jembatan
%20Perdamaian%20Konflik%20Rusia-
Ukraina
[6] Kompas.com. (2014). Putin: Pengerahan
Tentara ke Ukraina adalah Pilihan Paling
Akhir. Retrieved from
https://internasional.kompas.com/read/2014/
03/05/0331146/PutinPengerahanTentarakeUk
rainaadalahPilihanPalingAkhir
[7] Kompas.com. (2014). Putin Siap Invasi
Ukraina, Kiev Peringatkan Perang. Retrieved
from
https://internasional.kompas.com/read/2014/
3/02/1042228/PutinSiapInvasiUkrainaKievP
eringatkanPerang
[8] Priyono, F. (2015). Analisa Penerapan
Business Model Canvas pada Toko Moi
Collection. 3(2), 358–363.
[9] Ginting, P. (2008). Mencermati Misteri
Globalisasi: Menata Ulang Strategi
Pemasaran Pariwisata Indonesia dengan
Tourism Satisfaction (Toursat) Approch,
Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap dalam
Bidang Manajemen Pemasaran pada Fakultas
Ekonomi,. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
[10] Ihsanul Fuad, F., Kadang, J., &
Syarifuddin, I. (2023). Implementasi
Business Model Canvas (BMC) Dalam
Perencanaan Strategi Pemasaran Toreko.
Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen,
2(1), 102–113. https://journal.unimar-
amni.ac.id/index.php/EBISMEN/article/view
/656
[11] Isna, KH. (2022). Dampak Perang Rusia-
Ukraina bagi Ekonomi hingga Perdagangan
Dunia. Retrieved from
https://www.fortuneidn.com/news/tanayastri/
dampak-perang-rusia-ukraina-untuk-
ekonomi-global-tak-main-main
[12] Jamira, A., Febriani, Y., & Amali, M.
(2021). Business Model Canvas (BMC):
Sebuah Pendekatan Dalam Mendorong
Mindset Kewirausahaan. 205–214.
https://doi.org/10.32528/psneb.v0i0.5169
[13] Kalpande, S.D., Gupta, G.C., Dandekar,
M.D. (2010). A SWOT Analysis of Small
and Medium Scale Enterprises Implementing
Total Quality Management. International
Journal of Business, Management and Social
Sciences, 1(1), 59-64.
[14] Mulyani, N. (2002). Tantangan
Perusahaan di Indonesia dalam Menghadapi
Persaingan Global (pp. 255–269).
[15] Osterwalder, A. et al. 2014. Value
Proposition Design. New Jersey: John Willey
& Sons, Inc.
[16] Osterwalder, A. & Pigneur, Y. 2010.
Business Model Generation. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
[17] Rakhmayanti, I. (2022). Rusia – Ukraina
yang Perang, Harga Pangan Dunia
Beterbangan. Retrieved from
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220
223205024-4-317797/rusiaukraina-
yangperangharga-pangan
[18] Rangkuti, F. (2015). Riset pemasaran
(12th ed.). Gramedia Pustaka Utama.
[19] Santoso, T., & Wardhani, J. V. B. (2018).
Analisa Model Bisnis Radio Suara Surabaya
dan Pengembangannya di Era Disruptive
Technology. Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 6(2), 115–121.
[20] Simbolon, Freddy. (2013), Strategi
Pemasaran Global di Pasar Indonesia. Binus
Business Review, vol. 4, no. 1, 2013, pp. 405
– 413.
[21] Suhairi, Muslimatul, H., & Dkk. (2023).
Pengantar Pemasaran Global. Journal of
Student Research (JSR), 1 (1), 07 – 23.
[22] Sultan, R., & Hasbi, I. (2018). Analisis
Bisnis Model Kanvas pada Kadatuan Koffie
Bandung. Almana: Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 2(2), 116–123.
[23] Widharta, W. P., & Sugiharti, S. (2013).
Penyusunan Strategi Dan Sistem Penjualan
dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Toko
Damai. Manajemen Pemasaran, 2(1), 115.
[24] Wijaya, L. evan dan ratih indriyani.
(2016). Analisis Bussines Model Canvas
Pada CV. Kayu Murni Surabaya. Paper
Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 4(2), 304–313.
https://media.neliti.com/media/publications/5
3470-ID-none.pdf
[25] Wisnubroto, P., & Freitas, J. M. (2013).
Strategi Pemasaran Guna Meningkatkan
Volume Penjualan dengan Pendekatan
Technology Atlas Project Metod. In Journal
Management (Vol. 6, Issue 2, pp. 161–168).
[26] Yuliani, N., Tunafiah, H.,
Sampurnaningsih, S. R., Andriani, J., &
Erawati, D. (2022). Analisis Penerapan
Strategi Business Model Canvas (BMC) Pada
Komunitas Kuliner STII-OK OCE Untuk
Tumbuh Dan Bangkit Lebih Kuat Di Era
Digitalisasi. Ikraith-Ekonomika, 5(3), 148–
160. https://doi.org/10.37817/ikraith-
ekonomika.v5i3.2450