Anda di halaman 1dari 6

Diskusi.

1
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 28
Selamat pagi/sore/malam Rekan-rekan mahasiswa
Pada inisiasi 1 ini mari kita berdiskusi mengenai materi perspektif baru dalam pemasaran jasa, kembali saya ingatkan
untuk tidak COPY-PASTE dari sumber bacaan mana pun. Dalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa
yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Jangan lupa untuk
mencantumkan referensi untuk menghindari plagiasi. Selamat belajar bersama!
TOPIK DISKUSI 1
Mari kita berdiskusi mengenai konsep Service Dominant Logic (SDL) dan bagaimana praktiknya yang saudara
mahasiswa ketahui?
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan
referensi tersebut.
CATATAN:
Diskusilah dengan mengacu pada Buku Materi Pokok (BMP EKMA4568) pada RBV UT atau Sumber lainnya yang
kredibel

Tanggapan:

Menurut Vargo dan Lusch (2004) Perspektif pemasaran lebih diarahkan ke konsumen, dengan konsepnya Service
Dominant Logic/SDL berpandangan bahwa konsumen yang selama ini pasif, saat ini dapat menjadi pemain aktif yang
bersama-sama perusahaan dapat menciptakan nilai bersama.
Konsep ini diperkuat oleh Prahalad dan Ramaswamy (2004) yang berpandangan pada pentingnya melibatkan
konsumen dalam menciptakan nilai (co-creation value).
Jasa berbeda dengan produk karena mempunyai beberapa keunikan karakteristik yaitu tak berwujud (intangibility), tak
terpisahkan (inseparability), bervariasi (variability) dan dapat musnah (perishability). Karakteristik jasa memberikan
implikasi terhadap marketing seperti jasa tidak dapat disimpan, adanya konsumen yang berpartisipasi dan
mempengaruhi proses transaksi, tindakan konsumen mempengaruhi kualitas jasa dan tingkat kepuasan serta sulitnya
mensikronisasi antara permintaan dan penawaran.
Berdasarkan kedua konsep dan penjelasan tersebut, menurut saya Service Dominant Logic dapat mendorong orientasi
pola pemasaran yang baru dari produsen ke konsumen, dimana dalam perkembangan perubahan pola kompetisi
bisnis kedepan akan dimenangkan oleh perusahaan atau pihak yang berfokus pada konsumen. (“Competitive Strategy
In The Age Of The Customer”, Forrester Research, Inc. 2013)
Jika menilik pada perkembangan saat ini, praktik melibatkan konsumen dalam menciptakan nilai sudah banyak
dijumpai melalui e-commerce, dimana konsumen bisa memberikan penilaian berdasarkan dengan pengalaman yang
diperoleh selama bertransaksi baik itu terhadap produk maupun jasa yang diperolehnya.
Demikian pendapat saya, mohon bimbingan dan koreksinya.
Terima kasih.

Sumber:
BMP EKMA4568 – Edisi 2, Modul 1;
Journal “PERUBAHAN PERSPEKTIF DOMINANT LOGIC SEBAGAI KEKUATAN BERSAING” – Dien Mardhiyah
(Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga);
Oct 10, 2013 “Competitive Strategy In The Age Of The Customer”, Forrester Research, Inc. Report.

Diskusi.2
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 26
DISKUSI 2
Selamat datang pada forum inisiasi kedua, setelah minggu kemarin kita mengikuti inisiasi kesatu. kembali saya
mengingatkan teman-teman untuk tidak COPY-PASTE dalam memberikan tanggapan. Dalam berdiskusi mahasiswa
diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan
bersikap akademis. Jangan lupa untuk mencantumkan referensi ya !
TOPIK DISKUSI 2
STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning) merupakan strategi perusahaan. Bagaimana aplikasinya pada
perusahaan jasa berikan contoh masing-masing untuk memperjelas penjelasan saudara tersebut.
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan
referensi tersebut.

Tanggapan:

Segmenting merupakan proses mengkategorikan, mengklasifikasikan, menggolongkan semua target potensial produk
yang akan dipasarkan. Kemudian membagi pasar menjadi bagian-bagian berdasarkan pembeli dan kebutuhan,
karakteristik atau perilakunya, dan lain sebagainya.
Contoh penerapannya:
Dalam dunia perbankan, jenis layanan yang diberikan beragam. Hal ini tentunya didasarkan pada kajian terhadap
karakteristik nasabah. Perbedaan layanan dalam penyediaan jenis kartu kredit, ada berbagai macam kartu kredit,
misalkan kartu kredit bagi nasabah yang suka traveling, ada pula yang didasarkan pada hobi olah raga atau bahkan
perbedaan jenis kartu berdasarkan tingkat pengeluaran nasabah secara rutin
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi berbagai
segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang akan menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen
pasar yang berbeda, perusahaan harus melihat beberapa faktor yaitu tujuan, daya tarik pasar secara keseluruhan,
dan resource perusahaan.
Contoh penerapan:
Berdasarkan hasil segmentasi pasar seperti contoh diatas, maka target pasar jenis kartu kredit travel pastinya
menyasar nasabah/konsumen yang memiliki hobi berlibur atau melancong.
Positioning merupakan proses mengembangkan strategi pemasaran yang bertujuan untuk mempengaruhi bagaimana
sebuah segmen pasar tertentu memandang sebuah barang atau jasa dibandingkan dengan kompetisi atau pesaing.
Contoh penerapan:
Perusahaan penerbit kartu kredit yang saat ini banyak digunakan misalnya Visa atau MasterCard, keduannya memiliki
positioning yang berbeda. Visa diciptakan untuk meningkatkan kehidupan dan perekonomian di seluruh dunia.
Sedangkan MasterCard dengan produk-produk inovatifnya, MasterCard Worldwide bertujuan guna mengubah cara
hidup masyarakat dengan transaksi elektronik dengan teknologi yang canggih.

Sumber: BMP EKMA4568, https://www.jurnal.id/id/blog/implementasi-strategi-pemasaran-stp-bisnis-online/


https://www.cermati.com/artikel/jenis-kartu-kredit-yang-mesti-anda-ketahui ; https://www.cekaja.com/info/kartu-kredit-
visa-atau-mastercard-mana-yang-lebih-menguntungkan/

Diskusi.3
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 32
DISKUSI 3
Teman-teman tuton yang saya banggakan, minggu ini kita sudah memasuki inisiasi ke-3. Saya mengingatkan bahwa
pada inisasi ke-3 ini teman-teman mempunyai tugas yang harus dikerjakan. Pada inisiasi ke-3 ini dalam berdiskusi
mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan
bersikap akademis. Selamat belajar bersama !
TOPIK DISKUSI 3
Menurut anda, apa saja dampak pandemi covid-19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri
4.0? Jelaskan per elemen marketing mix (product, price, promotion, place, process, physical evidence, dan people).
Silahkan mengutip referensi dari minimal 2 sumber, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan
referensi tersebut.
Dampak pandemi covid-19 terhadap bauran pemasaran (marketing mix) jasa diera industri 4.0.
Menurut pendapat saya pandemi Covid-19 sangat berdampak pada berbagai bidang, tak luput juga bauran
pemasaran, dampak disini bisa positif maupun negatif. Bisa berdampak positif bagi pihak yang jeli, kreatif dan berani
mengubah mindset-nya dalam menjalankan strategi bauran pemasaran. Dan akan berdampak negatif bagi pihak yang
masih enggan untuk beradaptasi dalam kondisi pandemi terlebih lagi yang berkaitan dengan era industry 4.0.
Bauran pemasaran di era industri 4.0 harus mau mengarah pada pemanfaatan teknologi, internet of things, Artificial
Intelligent dan banyak hal lainya. Beberapa hal yang sangat terlihat dampaknya diantaranya: Price bisa ditekan hingga
ke titik efisiensi tertentu, karena dengan pemanfaatan teknologi proses bisa semakin efektif. Place orang bisa
berusaha dari manapun dan kapanpun, Promotion hal ini juga menjadi penting dan sangat berdampak karena dengan
pemanfaatan teknologi maka produk/jasa yang ditawarkan sangat mudah menjangkau banyak orang dengan waktu
yang singkat. Selanjutnya People, diera masa kini yang serba online maka SDM juga haruslah orang – orang yang
melek teknologi dan mampu menguasai teknologi tersebut dengan cepat, Process seperti yang disebutkan
sebelumnya dengan teknologi proses bisa jadi lebih efektif dan efisien, misalkan proses pemesanan suatu produk,
saat ini cukup dengan sekali click sudah bisa sampai ke penyedia produk/jasa dan sangat bisa dipantau progress-nya.
Berikutnya Physical Evidence hal ini meski semua daring dan konsumen mungkin tidak perlu mengunjungi lokasi fisik
dalam bentuk bangunan, namun dalam konteks pemasaran online, tampilan tempat usaha baik dalam bentuk website
maupun media social lainya akan berdampak pada keyakinan calon konsumen. Artinya jika tampilannya tidak
meyakinkan, maka konsumen pun akan ragu dalam bertransaksi.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai elemen bauran pemasaran 7P:


a. Product (The Services) / Produk atau Jasa
Produk jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat
memuaskan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dari
sesuatu yang ditawarkan.
b. Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan penuh pertimbangan
karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama
penentu positioning produk dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan,
serta persaingan.
c. Place / Lokasi Usaha
Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang, tempat-tempat yang strategis tentu
memiliki peluang akses publik yang lebih baik, namun biaya sewa dari tempat tersebut juga harus diperhitungkan
sebagai konsekuensi dari kemudahan akses ke konsumen.
d. Promotion / Strategi Promosi
Promosi merupakan prinsip marketing dasar dimana perusahaan dituntut untuk dapat memberikan insentif bagi calon
pembeli produk atau jasa yang ditawarkan. Insentif ini dapat berupa potongan harga, menyampaikan product
knowledge dengan cara yang menarik, sampai memberikan contoh produk/jasa secara cuma-cuma. Penggunaan
influencer untuk mengkomunikasikan secara persuasi tentang produk yang ditawarkan juga merupakan salah satu
bentuk promosi dalam rangka pemasaran.
e. People / Sumber Daya Manusia (SDM)
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang membutuhkan sumber daya dengan
performance tinggi. Kebutuhan konsumen untuk berhadapan dengan karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan
konsumen puas dan loyal.
f. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen.
Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan
(quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang
terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
g. Physical Evidence / Bukti Fisik Perusahaan
Physical evidence adalah bukti fisik yang dapat dirasakan oleh indra manusia baik dengan penglihatan, perabaan,
serta penciuman. Bukti fisik ini melingkupi bangunan kantor serta elemen pendukung lain seperti toko, kedai, dan
semacamnya.
Building merupakan contoh bagian dari bukti fisik, karakteristik ini bisa menjadi nilai tambah bagi konsumen sebagai
perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning
system, dan tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.

Sumber: EKMA4568, Slide Insiasi Tuton ke-3, https://karinov.co.id/pengertian-bauran-pemasaran-7p/,


https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-bauran-pemasaran/,
https://www.wartaekonomi.co.id/read280988/di-tengah-covid-19-pemasaran-online-dan-digital-branding-jadi-pilihan,

Diskusi.4
Friday, 11 September 2020, 12:59 AM
Number of replies: 32
DISKUSI 4
Mahasiswa yang berbahagia.
Saya berharap anda tidak melewatkan tugas 1 yang dilaksanakan pada inisiasi ke-3 pada minggu kemarin. Pada
inisiasi ke-4 minggu ini didalam berdiskusi mahasiswa diharapkan berbahasa yang santun, memegang teguh norma
dan etika, berfikir kritis konstruktif, dan bersikap akademis. Selamat belajar bersama !
TOPIK DISKUSI 4
Dimasa Pandemi ini permintaan akan produk mengalami fluktuatif. sehingga tidak daapt diprediksi dengan sempurna.
Oleh karena itu diskusikan bagaimana perusahaan menyesuaikan kapasitasnya pada kondisi tersebut. Cantumkanlah
sumber referensi jika anda mengutipnya, dan gunakan kata-kata anda sendiri dalam menyimpulkan referensi tersebut.
Tanggapan:
Dalam situasi pandemi seperti saat ini, memang sangat disadari bahwa permintaan mengalami fluktuasi dan tidak
dapat diprediksi. Oleh sebab itu perusahaan perlu melakukan penyesuaian kapasitasnya. Hal – hal yang bisa dilakukan
oleh perusahaan dalam menghadapi hal ini diantaranya:

• Memperkuat strategi berbasis data (Data driven strategy)


Karena dengan data keputusan dapat diambil lebih cepat dan disesuaikan dengan skala prioritas. Hal ini tentunya
akan sangat berdampak terhadap efektifitas dan efisiensi perusahaan.

• Menerapkan pendekatan “Just in time”


Dengan pendekatan “Just in time”, maka dalam memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai
dengan jumlah yang dikehendakinya. Dengan pendekatan ini maka perusahaan dapat memastikan jumlah
produksi maupun stok yang dimiliki tidak terlalu berlebihan atau kekurangan.

• Membangun atau meningkatkan “Agility” perusahaan


Agility adalah kemampuan untuk berpikir dan memahami keadaan dengan cepat. Dengan demikian perusahaan
akan dapat mengambil sikap dan keputusan yang cepat dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Tentunya hal
ini juga tidak lepas dengan kemampuan perusahaan dalam menghadirkan keputusan – keputusan yang inovatif.

Demikian pendapat saya, mohon bimbingan dan arahannya.

Terima kasih.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2020/08/28/103331926/strategi-berbasis-data-topang-perusahaan-
bertahan-dan-tumbuh-di-tengah-pandemi?page=all, https://ipqi.org/pengertian-sistem-produksi-just-in-time-jit/,
http://shiftindonesia.com/menjadi-agile-agar-lebih-produktif/,

Anda mungkin juga menyukai