Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

Prototype E-Commerce
Pengertian, Tujuan, Manfaat serta Contohnya
Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : E-Commerce


Dosen Pengampuh : Dian Wahyuni, SE, MM

Disusun Oleh

ZAINUDDIN
NPM 20030240

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ASAHAN
T.A. 2022/2023
1. PENGERTIAN PROTOTYPE E-COMMERCE
Prototipe e-commerce adalah representasi awal2 atau model awal dari sebuah situs
web atau aplikasi e-commerce yang dibuat dalam tahap perancangan dan pengembangan. Ini
adalah versi percobaan yang dirancang untuk menguji dan mengevaluasi berbagai aspek
produk e-commerce sebelum versi finalnya dibangun dan diluncurkan ke publik. Dalam
konteks e-commerce, prototipe adalah alat yang penting untuk merencanakan, merancang,
dan mengembangkan platform e-commerce yang efisien dan efektif. E-commerce prototype
adalah versi awal dari sebuah situs e- commerce yang dibangun untuk menguji coba ide
bisnis baru dan mendapatkan umpan balik dari pengguna. Prototype e-commerce biasanya
memiliki fitur-fitur yang terbatas, tetapi sudah cukup untuk menguji coba konsep dan
fungsionalitas dasar dari situs e-commerce.
1. Tujuan prototype e-commerce
Tujuan utama dari prototype e-commerce adalah untuk menguji coba ide bisnis baru dan
mendapatkan umpan balik dari pengguna. Dengan prototype e-commerce, penjual dapat
melihat bagaimana respon pasar terhadap produk dan layanan mereka.
2. Manfaat prototype e-commerce
Prototype e-commerce memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1) Menghemat biaya dan waktu pengembangan e-commerce.
2) Mendapatkan umpan balik dari pengguna sebelum diluncurkan secara resmi.
3) Menguji coba fitur-fitur baru sebelum diimplementasikan di e-commerce utama
3. Cara membuat prototype e-commerce
Prototype e-commerce dapat dibuat menggunakan berbagai macam platform, seperti
WordPress, Shopify, dan Magento. Pemilihan platform tergantung pada kebutuhan dan
kemampuan penjual.
4. Contoh prototype e-commerce
Berikut adalah beberapa contoh prototype e-commerce:
1. Toko online yang menjual produk fashion
2. Toko online yang menjual produk elektronik
3. Toko online yang menjual produk makanan dan minuman
4. Toko online yang menjual jasa, seperti jasa pengiriman barang dan jasa desain
grafis
E-commerce prototype adalah solusi yang tepat bagi penjual yang ingin memulai
bisnis online dengan biaya yang terjangkau dan waktu yang singkat. Dengan prototype e-
commerce, penjual dapat menguji coba ide bisnis baru dan mendapatkan umpan balik dari
pengguna sebelum meluncurkan situs e-commerce secara resmi.
2. Jenis dan contoh e-commerce
1. Business to Consumer (B2C)
B2C adalah jenis e-commerce dengan skema perusahaan menjual produk langsung ke
pengguna akhir (konsumen), tanpa perantara atau pihak ketiga. Dalam B2C, biasanya
perusahaan menyediakan produk secara eceran. Contoh e-commerce jenis ini mudah
dijumpai sehari-hari, antara lain seperti Tokopedia, Shopee, Traveloka, Tiket.com, dan Blibli,
yang menghubungkan produk perusahaan secara langsung ke pengguna akhir.
2. Consumer to Consumer (C2C)
C2C adalah jenis e-commerce dengan skema transaksi produk dari individu atau
konsumen perorangan (bukan perusahaan) ke konsumen yang lainnya. C2C e-commerce
biasanya memanfaatkan platform marketplace untuk melangsungkan aktivitas jual-beli.
Contoh e-commerce C2C bisa dilihat melalui OLX dan Facebook Marketplace. Di platform
tersebut, cukup banyak dijumpai konsumen yang menawarkan dan menjual langsung produk
miliknya ke konsumen lain.
3. Business to Business (B2B)
B2B hampir mirip dengan C2C, namun berbeda subjeknya saja. B2B adalah jenis e-
commerce yang proses transaksi produknya dilakukan dari satu perusahaan ke perusahaan
lain. Di B2B, transaksi produk biasa dalam jumlah besar, bukan eceran. Contoh e-commerce
jenis ini adalah Amazon dan Alibaba. Di dua platform tersebut, transaksi produk bisa
dilakukan dalam skala besar dari satu perusahaan ke perusahaan yang lainnya.
4. Consumer to Business (C2B)
C2B adalah jenis e-commerce dengan skema jual-beli produk dari konsumen ke
perusahaan. Produk yang ditawarkan dalam C2B umumnya berupa jasa, misal jasa freelance
desain, foto, menulis, dan sebagainya. Contoh e-commerce jenis ini dapat dilihat pada
platform Upwork, iStock, atau Fiverrr. Ketiga platform tersebut memiliki layanan untuk
menghubungkan jasa pekerja lepas (freelancer) dari konsumen ke sebuah perusahaan
Dalam sebuah sistem e-commerce setidaknya terdapat 4 komponen yang diperlukan
dalam transaksi online :
1. Store/Marketplace
2. Penjual dan Pembeli
3. Payment Gateway
4. Jasa Pengiriman
3. IMPLEMENTASI KONSEP PRODUK DAN KELAYAKAN MARKET
Implementasi konsep produk dan kelayakan market dapat dilakukan dengan berbagai
cara, tergantung pada tujuan dan kebutuhan bisnis Dalam Implementasi konsep produk dan
kelayakan pasar adalah proses yang melibatkan pemahaman, analisis, dan tindakan untuk
memastikan bahwa produk atau layanan yang ditawarkan oleh suatu bisnis atau organisasi
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasar yang dituju. Berikut adalah beberapa contoh
implementasi konsep produk dan kelayakan market:
 Untuk menentukan lokasi bisnis
Konsep produk dan kelayakan market dapat digunakan untuk menentukan lokasi bisnis
yang tepat. Dengan mengetahui jumlah produk dan dan tingkat pendapatan di suatu area,
bisnis dapat memperkirakan potensi pasar dan peluang pertumbuhan.
 Untuk menentukan target pasar
Konsep produk dan kelayakan market juga dapat digunakan untuk menentukan target
pasar. Dengan mengetahui demografi dan psikografi produk dan di suatu area, bisnis dapat
menargetkan produk dan layanan mereka kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik.
 Untuk mengukur keberhasilan pemasaran
Konsep produk dan kelayakan market juga dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
pemasaran. Dengan membandingkan jumlah produk dan yang ditargetkan dengan jumlah
orang yang benar-benar membeli produk atau layanan, bisnis dapat menilai efektivitas
kampanye pemasaran mereka. 'Strategi pemasaran merupakan proses keputusan perusahaan
yang digunakan untuk menentukan arah dan sasaran sebuah tujuan. Strategi harus disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Menurut
Marrus dalam Umar (2001) strategidi definisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin punyak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi. Strategi
didefinisikan secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus- menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut andang tentang apa yang
diharapkan olehpara pelanggan di masa depan. Perusahaan yang memiliki skala besar
maupun kecil tentunya memerlukan strategi kompetitif yang tepat agar berguna dalam
mengahdapi pesaing atau kompetitornya.
Menurut Chandra (2002), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan
ekspetasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap
permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Fungsi dari strategi
pemasaran ini yaitu untuk mengatur alur jalannya perusahaan sehingga membentuk tim
dengan koordinasi yang tepat dan efektif.
Berdasarkan beberapa penelitian terkait mengungkapkan bahwa strategi pemasaran yang
efektif yang dapat dilakukan bagi pengguna e-commerce yaitu dengan cara
1. Kenali pelanggan, dengan mengenali pelanggan akan memudahkan penjual untuk
menemukan segmentasi pasar yang tepat. Sebelumnya, penjual harus melakukan riset
terlebih dahulu untuk mengetahui pangsa pasar juga pesaingnya.
2. Promosi, promosi harus dilakukan dengan cara kreatif sehingga membuat konsumen
tertarik promosi juga harus dilakukan secara terus-menerus dan konsisten.
3. Menerapkan SEO, menerapkan teknik SEO Lokal dapat diangap sebagai cara yang
paling efektif dibanding yang lainnya. Dengan menerapkan SEO Lokal dapat
membantu mempromosikan produk kepada konsumendi daerah sekitar anda.
4. Mengutamakan pelanggan, dengan cara tidak hanya sekedar menawarkan harga
murah namun pelanggan juga harus mendapatkan kepuasan yang tidak didapatkan di
e-commerce lainnya
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang dapat dijawab dengan konsep produk
dan kelayakan market:
 Apakah ada cukup produk dan di area tersebut untuk mendukung bisnis saya?
 Apakah produk dan di area tersebut memiliki tingkat pendapatan yang cukup untuk
membeli produk atau layanan saya?
 Apakah produk dan di area tersebut memiliki demografi dan psikografi yang sesuai
dengan target pasar saya?
 Berapa banyak orang yang mungkin tertarik dengan produk atau layanan saya di area
tersebut?
Dengan memahami konsep produk dan kelayakan market, bisnis dapat membuat
keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan peluang keberhasilan.
Langkah Langkah implementasi kelayakan pasar
1. Penelitian Pasar:
 Identifikasi pasar target Anda. Siapa calon pelanggan atau pemangku kepentingan
utama?
 Lakukan analisis pasar untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku
pelanggan potensial.
 Identifikasi pesaing dan peluang yang ada di pasar.
2. Pengumpulan Data:
 Kumpulkan data yang relevan, seperti data demografis, psikografis, dan geografis
tentang produk dan di pasar target.
 Analisis data untuk mengidentifikasi tren dan pola yang dapat membantu dalam
pengambilan keputusan.
3. Penyusunan Profil Pelanggan:
 Buat profil pelanggan ideal (buyer persona) yang mencakup karakteristik demografis,
perilaku, kebutuhan, dan preferensi pelanggan potensial.
4. Segmentasi Pasar:
 Pisahkan pasar menjadi segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik yang
berbeda, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, atau preferensi produk.
 Pastikan bahwa produk atau layanan Anda sesuai dengan setiap segmen pasar yang
Anda identifikasi.
5. Pengembangan Produk atau Layanan
 Sesuaikan atau kembangkan produk atau layanan Anda sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi pasar.
 Pastikan bahwa produk atau layanan memiliki fitur atau manfaat yang diinginkan oleh
pelanggan potensial.
6. Pemasaran yang Tepat Sasaran:
 Buat strategi pemasaran yang sesuai dengan masing-masing segmen pasar.
 Gunakan saluran pemasaran yang efektif untuk mencapai audiens target Anda.
4. DESIGN WEB MENGGUNAKAN OPEN SOURCE E-COMMERCE
APPLICATION
Website e-commerce merupakan media perdagangan yang dikenal sebagai perdagangan
elektronik. Situs web ini juga mengacu pada pembelian dan penjualan produk baik itu barang
atau jasa dengan menggunakan internet, dan transfer uang dan data untuk melakukan jenis
transaksi ini1o. e-commerce juga sering dugunakan untuk melakukan penjualan produk fisik
secara online, tetapi juga bisa menggambarkan segala jenis transaksi komersial yang
dilakukan melalui jaringan internet.
Merancang sebuah situs web e-commerce menggunakan aplikasi open source (sumber
terbuka) adalah langkah yang cerdas, karena sumber terbuka umumnya memberikan
fleksibilitas dan kontrol lebih besar dalam mengembangkan dan menyesuaikan toko online
Anda Mendesain web menggunakan open source e-commerce application dapat dilakukan
dengan beberapa cara, tergantung pada platform yang digunakan. Berikut adalah beberapa
langkah umum yang dapat diikuti:
1) Pilih platform e-commerce open source yang tepat. Ada banyak platform e-
commerce open source yang tersedia, seperti Magento, WooCommerce, dan
OpenCart. Masing-masing platform memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri,
jadi penting untuk memilih platform yang tepat untuk kebutuhan bisnis Anda.
2) Instal dan konfigurasikan platform e-commerce yang dipilih. Setelah platform e-
commerce dipilih, Anda perlu menginstal dan mengkonfigurasi platform tersebut.
Proses instalasi dan konfigurasi biasanya cukup mudah, tetapi Anda dapat merujuk ke
dokumentasi platform untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut
3) Pilih tema dan plugin. Platform e-commerce open source biasanya menawarkan
berbagai tema dan plugin yang dapat digunakan untuk mengubah tampilan dan
fungsionalitas toko online Anda. Pilih tema dan plugin yang sesuai dengan kebutuhan
dan keinginan Anda.
4) Tambahkan produk dan konten ke toko online Anda. Setelah tema dan plugin dipilih,
Anda perlu menambahkan produk dan konten ke toko online Anda. Anda dapat
menambahkan produk dan konten secara manual atau menggunakan alat impor data.
5) Uji toko online Anda. Sebelum meluncurkan toko online Anda, pastikan untuk
mengujinya secara menyeluruh. Pastikan semua fitur berfungsi dengan baik dan tidak
ada kesalahan teknis.
6) Luncurkan toko online Anda. Setelah toko online Anda diuji secara menyeluruh,
Anda dapat meluncurkannya dan mulai menjual produk Anda.
Pelanggan yang melakukan belanja online di Indonesia memang kian meningkat. Banyak
konsumen dimudahkan dengan berbagai produk yang dijual secara online. Tak jarang
harganya pun lebih murah dibandingkan bila berbelanja secara langsung. Bahkan, store
offline pun banyak yang akhirnya menjual produknya secara online. Saat ini, masyarakat
semakin banyak yang mengakses aplikasi e-commerce berbasis Android maupun aplikasi e-
commerce berbasis iOS. Hal ini karena kemudahan yang ditawarkan dalam satu genggaman
smartphone. Lalu, aplikasi apa sajakah itu? Berikut adalah beberapa contoh aplikasi e-
commerce Android dan iOS di Indonesia.
1. Shopee
Shopee, toko online yang populer dengan promo gratis ongkirnya ini memang begitu
populer. Shopee memiliki kantor pusat yang berlokasi di Singapura. Akhir-akhir ini, Shopee
dinobatkan sebagai platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi di tanah air. Tidak
hanya promo gratis ongkir yang menarik, aplikasi belanja online ini juga menawarkan
cashback dan diskon yang menggiurkan. Tak heran jika penggunanya semakin banyak dari
waktu ke waktu. Contoh aplikasi e-commerce yang akrab dengan warna oranye ini juga
menyediakan berbagai metode pembayaran. Misalnya, dengan metode transfer, internet
banking, m-banking, COD, dan tentunya Shopeepay.
2. Lazada
Lazada merupakan salah satu contoh aplikasi e-commerce atau tempat belanja online
berbasis mobile yang menyediakan banyak pilihan produk. Terutama, di bidang fashion,
elektronik, perlengkapan bayi, dan masih banyak lagi. Platform Lazada kerap menjadi pilihan
bagi mereka yang lebih menyukai metode pembayaran dengan COD. Tidak hanya di
Indonesia, aplikasi belanja online ini juga terkenal di Vietnam, Thailand, Singapura, dan
Filipina.
3. Tokopedia
Siapa yang tidak mengenal platform e-commerce dengan ciri khas berwarna hijau ini?
Sejak diluncurkan 2015 lalu, Tokopedia kerap menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk
berbelanja secara online. Platform ini memiliki program untuk mendukung pelaku UMKM
maupun perorangan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki. Caranya, dengan
memperkenalkan produk yang dijual melalui marketplace dengan fitur memadai.
4. Blibli
Blibli merupakan platform yang dirilis PT Global Digital Niaga yang didirikan tahun
2010. Platform ini bekerja sama dengan provider teknologi, mitra logistik, merchant partner,
dan banking partner yang terkemuka. Tak heran jika sistem back-end platform ini dikenal
berkualitas dan nyaman digunakan. Blibli menjadi platform e-commerce pilihan bagi yang
mencari benda elektronik. Hal ini karena platform tersebut cenderung berfokus pada gadget,
kamera, laptop, konsol game, televisi, dan benda elektronik lainnya.
5. JD.ID
Aplikasi jual-beli online ini berasal dari Tiongkok, namun cukup populer di Indonesia.
Jadi, nama JD.ID memang khusus untuk pangsa pasar Indonesia. Platform ini terkenal
dengan penjualan barang elektroniknya. Di antaranya adalah smartphone, komputer, laptop,
smart device, tablet, televisi, peralatan kantor, dan lain-lain. JD.ID menjadi salah satu
platform mobile yang banyak diakses di tanah air. Hal ini karena jaminan barang yang dijual
original dan berkualitas.
5. INDENTIFIKASI KONFIGURASI SITEMAP,LAYOUT WEBSITE
Konfigurasi sitemap dan layout website adalah dua aspek penting dalam merancang dan
mengembangkan situs web. Mari kita identifikasi keduanya secara lebih mendalam
1. Identifikasi Konfigurasi Sitemap
Konfigurasi sitemap adalah pengaturan struktur situs web yang menentukan bagaimana
halaman dan konten di situs web dipetakan dan diindeks oleh mesin pencari. Konfigurasi
sitemap yang baik dapat membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks konten situs
web Anda dengan lebih mudah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan peringkat situs web
Anda di hasil pencarian.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mengonfigurasi sitemap:
 Struktur situs web: Pastikan struktur situs web Anda logis dan mudah dinavigasi.
 Halaman dan konten: Pastikan semua halaman dan konten di situs web Anda
dipetakan ke sitemap.
 Frekuensi pembaruan: Tentukan seberapa sering sitemap Anda diperbarui.
 Format sitemap: Pilih format sitemap yang kompatibel dengan mesin pencari yang
Anda targetkan.
2. Layout Website
Layout website adalah pengaturan visual dari halaman web yang menentukan bagaimana
elemen-elemen di halaman web diposisikan. Layout website yang baik dapat membantu
pengguna memahami informasi yang disajikan di halaman web dengan cepat dan mudah.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat mendesain layout website:
 Typography: Pilih font dan ukuran font yang mudah dibaca.
 Warna: Gunakan warna yang kontras untuk membuat konten menonjol.
 Imagery: Gunakan gambar berkualitas tinggi untuk menarik perhatian pengguna.
 White space: Gunakan white space untuk membuat konten lebih mudah dibaca.
 Navigasi: Pastikan navigasi situs web Anda mudah digunakan.
3. Identifikasi Layout Website
Layout website dapat diidentifikasi dengan melihat bagaimana elemen-elemen di halaman
web diposisikan. Berikut adalah beberapa jenis layout website yang umum22o:
 Layout grid: Layout grid menggunakan grid untuk mengatur elemen-elemen di
halaman web.
 Layout fluid: Layout fluid menggunakan elemen yang dapat diubah ukurannya untuk
menyesuaikan dengan ukuran layar pengguna.
 Layout fixed: Layout fixed menggunakan elemen yang berukuran tetap untuk
tampilan yang konsisten di semua layar.
 Layout asymmetric: Layout asymmetric menggunakan elemen yang tidak simetris
untuk menciptakan tampilan yang lebih menarik.
 sitemap dan layout website adalah dua aspek penting dari desain web. Konfigurasi
sitemap yang baik dapat membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks
konten situs web Anda dengan lebih mudah. Layout website yang baik dapat
membantu pengguna memahami informasi yang disajikan di halaman web dengan
cepat dan mudah.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengidentifikasi konfigurasi sitemap dan layout website:
 Periksa kode sumber halaman web: Anda dapat memeriksa kode sumber halaman web
untuk melihat bagaimana elemen-elemen diposisikan.
 Gunakan browser developer tools: Browser developer tools dapat membantu Anda
 melihat bagaimana elemen-elemen diposisikan dalam suatu halaman web.
 Gunakan alat analisis web: Alat analisis web dapat membantu Anda melihat
bagaimana pengguna berinteraksi dengan situs web Anda.
 Dengan memahami konfigurasi sitemap dan layout website, Anda dapat membuat
situs web yang lebih efektif dan menarik bagi pengguna.

Anda mungkin juga menyukai